Professional Documents
Culture Documents
Referensi Jurnal DAS
Referensi Jurnal DAS
PERBANDINGAN PREDIKSI HASIL SEDIMEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL USLE DENGAN PENGUKURAN LANGSUNG 60
(Comparasion of sediment yield from prediction using universal soil loss equation with direct measurement)
Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai E-ISSN: 2579-5511/ P-ISSN: 2579-6097
(Journal of Watershed Management Research)
Vol. 1 No. 1 April 2017 : 61-71
Diterima: 7 Februari 2017; Selesai Direvisi: 6 April 2017; Disetujui: 7 April 2017
ABSTRACT
ABSTRAK
61 PERBANDINGAN PREDIKSI HASIL SEDIMEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL USLE DENGAN PENGUKURAN LANGSUNG
(Comparasion of sediment yield from prediction using universal soil loss equation with direct measurement)
Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
(Journal of Watershed Management Research)
Vol.1 No.1 April 2017 : 61 - 71
PERBANDINGAN PREDIKSI HASIL SEDIMEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL USLE DENGAN PENGUKURAN LANGSUNG 62
(Comparasion of sediment yield from prediction using universal soil loss equation with direct measurement)
Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai E-ISSN: 2579-5511/ P-ISSN: 2579-6097
(Journal of Watershed Management Research)
Vol. 1 No. 1 April 2017 : 61-71
konservasi (CP) yang dapat diturunkan hujan dengan hasil pengukuran langsung
dari berbagai model yang berbeda (Basuki di lapangan.
& Wijaya, 2016).
Erosivitas hujan menjadi faktor penting II. BAHAN DAN METODE
dalam pendugaan nilai erosi (Yin, Xie, Liu,
& Nearing, 2015), terutama di negara A. Waktu dan Lokasi
tropis yang dicirikan dengan curah hujan
Penelitian ini dilakukan di Sub DAS
tinggi (Lee & Heo, 2011). Erosivitas hujan
Lowereng. Lokasi penelitian terletak di
di Indonesia dapat dihitung menggunakan
íìõ£ïî[ïî[[-íìõ£ïñ[ïï_ d v ó£ïì[ïï_-
persamaan dari Utomo, Utomo dan
ó£ïî[ïí_ >^ Ç vP • Œ administratif
Mahmud, atau Bols (Basuki & Wijaya,
berada di Kecamatan Sempor Kabupaten
2016), serta Lenvain (Widiatmaka &
Kebumen Provinsi Jawa Tengah.
Soeka, 2012). Meskipun banyak formulasi
Pengambilan data lapangan dilakukan
yang dapat digunakan dalam
pada tahun 2015. Lokasi penelitian
penghitungan erosivitas curah hujan, meliputi area seluas 1411,2 Ha. Peta
namun validasi di lapangan masih jarang
lokasi penelitian disajikan dalam Gambar
dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk
1.
membandingkan prediksi sedimentasi
melalui pendekatan erosi model USLE
menggunakan tiga formulasi erosivitas
Tabel (Table) 1. Variabel yang digunakan dalam prediksi erosi (Variables used in the soil erosion prediction)
No Variabel Jenis peta
Simbol (Symbols)
(No) (Variables) (Types of map)
1 Indeks erosivitas hujan (Rainfall erosivity IE Peta curah hujan (Rainfall erosivity
index) map)
2 Indeks erodibilitas tanah (Soil erodibility K Peta jenis tanah (Soil map)
index)
3 Indeks nilai panjang dan kemiringan lereng LS Peta kelas lereng (Slope classification
(Slope length and steepness indexes) map)
4 Indeks penutupan vegetasi dan pengolahan CP Peta penutupan lahan (Land cover
lahan (Cropping management and map)
conservation practice indexes)
Tabel (Table) 1. Data curah hujan bulanan Tahun 2015 (Monthly rainfall data in 2015)
Bulan Rata-rata curah hujan bulanan/ The average monthly rainfall (mm)
(Month) Silengkong Kedung Laban Somagede Watubarut
Januari 27,5 11,8 11,9 13,3
Februari 19,5 10,8 7,8 9,4
Maret 28,6 47,1 8,0 26,9
April 21,7 18,5 19,4 15,4
Mei 8,0 5,8 6,7 3,9
Juni 12,9 6,0 9,7 1,4
Juli 0 0 0 0
Agustus 2,0 0 0 0
September 0 0 0 0
Oktober 0 0 0 0
November 24,7 32,9 36,9 14,5
Desember 24,4 45,5 37,5 16,2
Jumlah 169,2 178,4 138,0 101,0
Rata-rata 14,1 22,3 11,5 8,4
PERBANDINGAN PREDIKSI HASIL SEDIMEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL USLE DENGAN PENGUKURAN LANGSUNG 64
(Comparasion of sediment yield from prediction using universal soil loss equation with direct measurement)
Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai E-ISSN: 2579-5511/ P-ISSN: 2579-6097
(Journal of Watershed Management Research)
Vol. 1 No. 1 April 2017 : 61-71
65 PERBANDINGAN PREDIKSI HASIL SEDIMEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL USLE DENGAN PENGUKURAN LANGSUNG
(Comparasion of sediment yield from prediction using universal soil loss equation with direct measurement)
Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
(Journal of Watershed Management Research)
Vol.1 No.1 April 2017 : 61 - 71
Tabel (Table) 2. Nilai faktor penutupan vegetasi dan pengolahan lahan (CP) (Cropping management and
conservation practice value)
No Penutupan Lahan Kelas Lereng/ Nilai CP (Slope/ CP value)
(No) (Land cover) 0-2% 2-15% 15-40% >40%
1 Pemukiman (Settlement area) 0,0500 0,0500 0,0500 0,0500
2 Sawah (Irrigated agriculture) 0,0100 0,0100 0,0100 0,0250
3 Tegalan (Non-irrigated agriculture) 0,0445 0,0625 0,0955 0,1365
4 Perkebunan (Estate and plantation) 0,0045 0,0104 0,0199 0,0338
5 Kebun campur (Mixed gardens) 0,0223 0,0313 0,0478 0,0683
6 Hutan alam (Natural forest) 0,0002 0,0005 0,0010 0,0010
7 Hutan produksi (Production forest) 0,0010 0,0010 0,0020 0,0020
8 Semak belukar (Shrub) 0,0010 0,0015 0,0020 0,0020
9 Padang rumput (Grassland) 0,0050 0,0100 0,0200 0,0200
10 Lahan terbuka (Open area) 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000
Sumber : Model erosi USLE di Pulau Jawa (Ministry of Public Work, 2012)
PERBANDINGAN PREDIKSI HASIL SEDIMEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL USLE DENGAN PENGUKURAN LANGSUNG 66
(Comparasion of sediment yield from prediction using universal soil loss equation with direct measurement)
Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai E-ISSN: 2579-5511/ P-ISSN: 2579-6097
(Journal of Watershed Management Research)
Vol. 1 No. 1 April 2017 : 61-71
Berdasarkan analisis Citra Aster GDEM, kemiringan >5-15% (21,2%) dan >15-35%
lokasi penelitian merupakan daerah (62,1%). Distribusi kelas lereng di lokasi
dengan tingkat kemiringan lereng yang penelitian disajikan dalam Gambar 3.
bervariasi antara datar hingga sangat
curam. Sebagian besar Sub DAS Lowereng
merupakan daerah dengan tingkat
67 PERBANDINGAN PREDIKSI HASIL SEDIMEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL USLE DENGAN PENGUKURAN LANGSUNG
(Comparasion of sediment yield from prediction using universal soil loss equation with direct measurement)
Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
(Journal of Watershed Management Research)
Vol.1 No.1 April 2017 : 61 - 71
Tabel (Table) 6. Penghitungan hasil sedimen di Sub DAS Lowereng Tahun 2015 (Sediment yield calculation in
Lowereng Sub Watershed in 2015)
Hasil sedimen di Sub DAS Lowereng (ton/ha)
(Sediment yield in Lowereng Sub Watershed)
Bulan Formulasi
Formulasi
(Month) Pengukuran langsung Formulasi Bols Lenvain
Utomo&Mahmud
(Direct measurement) (Bols equation) (Lenvain
(Utomo&Mahmud equation)
equation)
Januari 0,15 1,29 0,61 0,31
Februari 0,12 1,17 0,44 0,21
Maret 0,27 1,71 2,10 0,74
April 0,31 1,39 0,86 0,38
Mei 0,03 1,00 0,17 0,09
Juni 0,03 1,07 0,41 0,14
Juli 0,00 0,00 0,00 0,00
Agustus 0,00 0,24 0,01 0,01
September 0,00 0,00 0,00 0,00
Oktober 0,00 0,00 0,00 0,00
November 0,07 1,74 2,18 0,70
Desember 0,20 1,92 2,92 0,92
Jumlah (Total) 1,18 11,54 9,70 3,49
Standar deviasi (%) - 879 723 196
PERBANDINGAN PREDIKSI HASIL SEDIMEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL USLE DENGAN PENGUKURAN LANGSUNG 68
(Comparasion of sediment yield from prediction using universal soil loss equation with direct measurement)
Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai E-ISSN: 2579-5511/ P-ISSN: 2579-6097
(Journal of Watershed Management Research)
Vol. 1 No. 1 April 2017 : 61-71
(Diodato & Grauso, 2009). Nilai SDR yang Prediksi hasil sedimen menggunakan
hanya mempertimbangkan luas DAS akan formulasi erosivitas hujan Lenvain
lebih besar dibandingkan dengan menghasilkan nilai yang paling mendekati
penentuan SDR dengan pendugaan laju hasil pengukuran langsung, yaitu dengan
erosi menggunakan USLE dan hasil penyimpangan 196%. Hasil yang sama
pengukuran muatan sedimen (Tunas, juga diperoleh dalam penelitian di Sub
2008). DAS Merawu Kabupaten Banjarnegara
Berdasarkan pengukuran langsung, dengan kondisi penutupan hutan pinus
jumlah sedimen terbesar terjadi pada dan semak belukar sebesar 33% (Sulistyo,
Bulan April, yaitu 0,31 ton/ha. Nilai 2011). Dalam penelitian tersebut,
tersebut berbeda dengan prediksi penggunaan formulasi Lenvain
sedimentasi menggunakan tiga formulasi menghasilkan korelasi yang sedikit lebih
erosivitas hujan yang menghasilkan nilai tinggi (r= 0,94) daripada formulasi Bols (r=
terbesar pada Bulan Desember. Pada 0,89) (Sulistyo, 2011). Formulasi Lenvain
pengukuran langsung, besarnya jumlah juga efektif digunakan untuk prediksi erosi
sedimen yang dihitung tidak bergantung pada lahan kering palawija di
pada curah hujan melainkan pada debit Banjarnegara (Harjadi, 2004). Sebaliknya,
sungainya. Tidak semua curah hujan yang prediksi erosi di Sub DAS Keduang
(pertanian lahan kering 87%, sisanya
masuk ke dalam DAS diperhitungkan
menjadi aliran permukaan. Dengan curah kawasan permukiman dan hutan jati)
hujan yang sama, aliran permukaan akan dengan formulasi erosivitas hujan Utomo
lebih besar pada akhir musim hujan dan Mahmud menghasilkan nilai yang
daripada awal musim hujan, karena paling mendekati hasil pengukuran
kondisi tanah sudah jenuh air, sehingga langsung (7,5% lebih tinggi) (Basuki &
erosi yang terjadi juga akan lebih besar Wijaya, 2016).
(Harjadi, 2004). Sementara pada
perhitungan sedimentasi menggunakan IV. KESIMPULAN
pendekatan USLE, erosi yang terjadi
berbanding lurus dengan curah hujan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui
Semakin tinggi curah hujan maka potensi bahwa prediksi hasil sedimen di Sub DAS
erosi yang terjadi juga akan semakin Lowereng melalui pendekatan erosi USLE
besar. menghasilkan nilai yang lebih besar
daripada hasil pengukuran langsung.
Curah hujan yang paling tinggi di bulan
Prediksi sedimentasi menggunakan
Desember menyebabkan nilai erosivitas
formulasi erosivitas hujan Lenvain adalah
curah hujannya pun menjadi paling besar.
3,49 ton/ha (196%), merupakan nilai yang
Apabila faktor yang lainnya sama, maka
paling mendekati hasil pengukuran
curah hujan sangat mempengaruhi
langsung (1,18 ton/ha). Dari penelitian ini
besarnya prediksi erosi yang terjadi dan
dapat dilakukan penelitian sejenis pada
tingginya sedimentasi dalam pengukuran
Sub DAS dengan persentase luas hutan
menggunakan pendekatan USLE.
yang berbeda dengan menggunakan nilai
69 PERBANDINGAN PREDIKSI HASIL SEDIMEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL USLE DENGAN PENGUKURAN LANGSUNG
(Comparasion of sediment yield from prediction using universal soil loss equation with direct measurement)
Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
(Journal of Watershed Management Research)
Vol.1 No.1 April 2017 : 61 - 71
SDR yang tidak hanya mempertimbangkan Basuki, T. M., & Wijaya, W. W. (2016).
luas DAS tetapi juga faktor lain seperti Comparison of Soil Loss from
geomorfologi, tutupan lahan dan sifat Prediction Using Universal Soil Loss
Equation with Direct Measurement
sedimen.
from Sediment Yield in Keduang Sub-
Watershed. In Proceedings of
UCAPAN TERIMA KASIH International Conference Of
Indonesia Forestry Researchers III-
Ucapan terima kasih disampaikan 2015 (pp. 318t328).
kepada manajemen dan tim penelitian BPDASPS. (2011). Surat Keputusan
kantor Balai Penelitian dan BPDASPS Nomor P.7/DAS-V/2011
Pengembangan Teknologi Pengelolaan Tentang Petunjuk Teknis Sistem
DAS (BPPTPDAS) Surakarta atas Standar Iperasi Prosedur (SSOP)
Penanggulangan Banjir dan Tanah
kesempatan dan kerjasama yang telah
Longsor. Jakarta: Sekretariat Ditjen.
diberikan dalam penelitian ini.
Dariah, A., Subagyo, H., Tafakresnanto, C.,
& Marwanto, S. (2004). Kepekaan
DAFTAR PUSTAKA Tanah Terhadap Erosi. In U. Kurnia,
A. Rachman, & A. Dariah (Eds.),
Ardiansyah, T., Lubis, K. S., & Hanum, H. Teknologi Konservasi Tanah Pada
(2013). Kajian Tingkat Bahaya Erosi di Lahan Kering Berlereng (pp. 7t30).
Beberapa Penggunaan Lahan di Bogor: Puslitbang Tanah dan
Kawasan Hilir DAS Padang. Jurnal Agroklimat.
Online Agroekoteknologi ISSN, 2,
436t446. Diodato, N., & Grauso, S. (2009). An
improved correlation model for
Arekhi, S., Shabani, A., & Rostamizad, G. sediment delivery ratio assessment.
(2012). Application of the modified Environmental Earth Sciences, 59(1),
universal soil loss equation (MUSLE) 223t231. https://doi.org/10.1007/
in prediction of sediment yield (Case s12665-009-0020-x
study: Kengir Watershed, Iran).
Arabian Journal of Geosciences, 5(6), Dirjen RLPS. (2009). Peraturan Direktur
1259t1267. https://doi.org/10.1007/ Jenderal Rehabilitasi Lahan Dan
s12517-010-0271-6 W ŒZµš v v ^}•] o E}u}ŒW WXìðls -
SET/2009 Tanggal: 05 Maret 2009
Auerswald, K. (1992). Predicted and Tentang Pedoman Monitoring Dan
Measured Sediment Loads of Large Evaluasi Daerah Aliran Sungai.
Watersheds in Bavaria. In 5th Jakarta: Sekretariat Direktur
International Symposium on River Jenderal.
Sedimentation. Karlsruhe.
Eisazadeh, L., Sokouti, R., Homaee, M., &
Baja, S., Ramli, M., & Lias, S. A. (2009). Pazira, E. (2012). Comparison of
Spatial-based assessment of land empirical models to estimate soil
use, soil erosion, and water erosion and sediment yield in micro
protection in the Jeneberang valley, catchments. Eurasian Journal of Soil
Indonesia. Biologia, 64(3), 522t526. Science, 1, 28t33. Retrieved from
https://doi.org/10.2478/s11756-009- http://fesss.org/eurasian_journal_of
0074-y _soil_science.asp
PERBANDINGAN PREDIKSI HASIL SEDIMEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL USLE DENGAN PENGUKURAN LANGSUNG 70
(Comparasion of sediment yield from prediction using universal soil loss equation with direct measurement)
Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai E-ISSN: 2579-5511/ P-ISSN: 2579-6097
(Journal of Watershed Management Research)
Vol. 1 No. 1 April 2017 : 61-71
Harjadi, B. (2004). Penetapan Rumus Vigiak, O., Borselli, L., Newham, L. T. H.,
Prediksi Erosi Sebagai Pendekatan McInnes, J., & Roberts, A. M. (2012).
Nilai Erosi Aktual Pada Lahan Kering Comparison of conceptual landscape
Palawija di Banjarnegara. Sains metrics to define hillslope-scale
Tanah, 4(1), 1t5. sediment delivery ratio.
Lee, J. H., & Heo, J. H. (2011). Evaluation Geomorphology, 138(1), 74t88.
of estimation methods for rainfall https://doi.org/10.1016/j.geomorph.
erosivity based on annual 2011.08.026
precipitation in Korea. Journal of Widiatmaka, & Soeka, B. D. G. (2012).
Hydrology, 409(1t2), 30t48. https: Distribusi Spasial Besaran Erosi Untuk
//doi.org/10.1016/j.jhydrol.2011.07. Perencanaan Peggunaan Lahan
031 > •š Œ]W ^šµ ] < •µ• hv]š W uµl]u v
Ministry of Public Work. (2012). Java Transmigrasi ( UPT ) Rantau Pandan
Erosion Model-USLE 30m: SP-1 , Provinsi Jambi. Globe, 14(1),
Application of the Universal Soil Loss 60t69.
Equation. Institutional Wischmeier, W. H., & Smith, D. (1978).
Strenghthening for Integrated Water Predicting rainfall erosion losses: a
Resources Management (IWRM) in guide to conservation planning. USDA
šZ ò /[• Z]À Œ •]v d ŒŒ]š}ŒÇ. Agriculture Handbook No. 537.
Setyawan, C., Lee, C. Y., & Prawitasari, M. Yin, S., Xie, Y., Liu, B., & Nearing, M. A.
(2017). Application Of GIS Software (2015). Rainfall erosivity estimation
For Erosion Control In The based on rainfall data collected over
Watershed Scale. International a range of temporal resolutions.
Journal of Scientific & Technology Hydrology and Earth System Sciences,
Research, 6(1), 57t61. 19(10), 4113t4126. https://doi.org/
Sulistyo, B. (2011). Pengaruh Erosivitas 10.5194/hess-19-4113-2015
Hujan yang Diperoleh Dari Rumus
yang Berbeda Terhadap Pemodelan
Erosi Berbasis Aster (Studi Kasus di
DAS Merawu, Banjarnegara, Jawa
Tengah). Agritech, 31(3), 250t259.
Tatipata, W. H., Soekarno, I., Sabar, A., &
Legowo, S. (2015). Analisis Volume
Sedimen yang Mengendap Setelah T-
Tahun Waduk Beroperasi ( Studi
< •µ•W t µl ]Œ š •X Jurnal Teknik
Sipil, 22(3), 235t242.
Tunas, I. G. (2008). Pengaruh prosedur
perkiraan laju erosi terhadap
konsistensi nisbah pengangkutan
sedimen. Jurnal Smartek, 6(3), 135-
143.
71 PERBANDINGAN PREDIKSI HASIL SEDIMEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL USLE DENGAN PENGUKURAN LANGSUNG
(Comparasion of sediment yield from prediction using universal soil loss equation with direct measurement)