You are on page 1of 10

JURNAL TEKNIK VOL. 6 NO.

1 / APRIL 2016

OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA PENGHAMPARAN


ASPAL HOT MIX
(Studi Kasus Peningkatan Ruas Jalan Dudukan-Ngentakrejo dan Slanden-Sendangsono di
Kabupaten Kulon Progo)
1
Sigit Purwanto, 2Nindyo Cahyo Kresnanto, 3Buddewi Sukindrawati

1
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Janabadra, Yogyakarta
2
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Janabadra, Yogyakarta
3
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Janabadra, Yogyakarta
Jl. Tentara Rakyat Mataram 55-57 Yogyakarta 55231 Telp/Fax . (0274) 543676
Email: sigitpurwanto.st@gmail.com ; buddewi_s@janabadra.ac.id,
nindyo_ck@staff.janabadra.ac.id

ABSTRACT

The quality of the job in addition to measured of conformity with technical specification (right
quality) but must also be timely and cost.Timeliness and cost in the process of contruction
management is controlled by the schedule of execution of work. This scheduling mode often
inaccurate to control the work because it does not look the relationship between each item of work,
so work with control using a mode schedule of frequent delays. It also occurs on the job “increase
in road Dudukan-Ngentakrejo and Slanden-Sendangsono in Kulon Progo Regency”. Another
method that can be used to control the details of the job is methods that can see the relationships
between work items such as Network Planning Methode or Precedence Diagram Methode. This
research will try to optimize the time and cost on the job by means of employment of several
alternative methods work activity with PDM.
The research results obtained optimization of time and costs in compression Grained Pavement
Excavation activities (K) on the critical path execution time to 20 week and total cost of
Rp.10.549.280.079 and profit Rp. 723.916.160.

Keyword: Presedence of Diagram Method (PDM), Compression optimization time and costs.

PENDAHULUAN Slanden-Sendangsono di Kabupaten Kulon


Progo adanya keterbatasan material dan
Dalam pelaksanaan jasa konstruksi, pembebasan lahan yang belum sempurna
perencanaan sangat penting dilakukan karena mengakibatkan jadwal pelaksanaan mundur
menjadi acuan dalam pelaksanaan sekaligus dari rencana.
sebagai pengendalian dan pengawasan
pelaksanaan pekerjaan proyek. Dalam Dengan keterbatasan material dan
perencanaan kegiatan suatu proyek, pembebasan lahan yang belum sempurna
keterlambatan adalah kondisi yang tidak maka perlu pengaturan jadwal dan biaya yang
dikendaki. Keterlambatan akan merugikan optimal sehingga pekerjaan Aspal Hot Mix
semua pihak baik konsultan perencana, sesuai jadwal rencana. Salah satu metode yang
kontraktor dan pemilik proyek. digunakan adalah Presedence Diagram
Method (PDM) untuk menitik beratkan pada
Jasa konstruksi sebagai pelaksana pekerjaan persoalan penyelesaian waktu pelaksanaan.
pemeliharaan atau peningkatan jalan raya Pada Presedence Diagram Method (PDM)
harus bisa mengerjakan sesuai jadwal/waktu akan memperlihatkan kegiatan–kegiatan yang
pekerjaan dan menghasilkan kualitas jalan melewati jalur kritis proyek sehingga kegiatan
yang baik dengan biaya yang sesuai dengan yang melewati jalur kritis bisa dipercepat.
rencana anggaran yang telah ditetapkan.
Pada pelaksanaan pekerjaan Peningkatan Penelitian berdasarkan survai lokasi pekerjaan
Ruas Jalan Dudukan-Ngentakrejo dan dan volume pekerjaan menggunakan

59 ISSN 2088 - 3676


Optimasi Waktu……Aspal Hot Mix Sigit Puurwanto, Nindyo C. K, Buddewi S

Presedence Diagram Method (PDM) dan


penjadwalan dengan kurva ”S” dapat Tujuan Penelitian ini untuk mendapatkan
digunakan sebagai penentuan waktu dan biaya optimasi waktu dan biaya pada paket
pelaksanaan sehingga menghasilkan Peningkatan Ruas Jalan Dudukan-
pekerjaan yang tepat mutu tepat waktu dan Ngentakrejo dan Slanden-Sendangsono di
tepat biaya. Metode pemampatan waktu Kabupaten Kulon Progo dengan cara
diharapkan biaya mendapatkan optimasi Pemampatan (compression) durasi pekerjaan
waktu dan biaya. dari bebarapa alternative kegiatan pekerjaan.

METODOLOGI PENELITIAN Data Sekunder: adalah data yang


diperoleh/dikumpulkan dan disatukan oleh
Obyek penelitian dan waktu penelitian studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan
Obyek penelitian dilaksanakan di paket oleh berbagai instansi lain. Biasanya sumber
Peningkatan Ruas Jalan Dudukan- tidak langsung berupa data dokumen dan
Ngentakrejo dan Slanden-Sendangsono di arsip-arsip resmi.
Kabupaten Kulon Progo Tahun Anggaran
2015. Jenis jenis data menurut waktu
Penelitian dilakukan sesuai pelaksanaan pengumpulannya antara lain:
pekerjaan peningkatan Ruas Jalan Dudukan- Data cross section yaitu data dikumpulkan
Ngentakrejo dan Slanden-Sendangsono tahun pada suatu waktu tertentu untuk
2015. menggambarkan keadaan dan kegiatan pada
waktu tertentu.
Metode Pengumpulan data Data berkala yaitu data yang dikumpulkan
Data yang diperoleh dari pengamatan dari waktu ke waktu untuk melihat
langsung berupa angka dan waktu. Data dapat perkembangan suatu kejadian/kegiatan
memberikan gambaran tentang suatu keadaan selama periode tersebut.
atau persoalan. Jenis data dapat dibagi
berdasarkan sifatnya, sumbernya, cara Dalam penelitian ini menggunakan data
memperolehnya, dan waktu pengumpulannya. sekunder yang diperoleh dari kumpulan
Menurut sifatnya yaitu: laporan dokumen proyek.

Data Kualitatif: adalah data yang tidak Metode analisa data


berbentuk angka, misal kuesioner, pertanyaan Metode untuk menganalisa data dengan
suasana kerja, kualitas pelayanan dan gaya menggunakan Precedence Diagramming
kepemimpinan dll. method (PDM) yang berdasarkan durasi
Data Kuantitatif: adalah data yang berbentuk waktu, biaya dan logika hubungan antar
angka, misalnya harga material, besarnya pekerjaan. Diharapkan pemampatan yang
pendapatan dll. yang menghasilkan waktu dan biaya yang
efisien.
Jenis-jenis data menurut sumbernya antara
lain: Tahapan pelaksanaan penelitian
Data internal: adalah data dari dalam suatu Pelaksaan dimulai dengan survai awal di
organisasi yang mengambarkan keadaan perusahaan sehingga diperoleh data awal
organisasi tersebut. dalam melaksanakan penelitian.Tahap
Data Ekternal: adalah data dari luar suatu selanjutnya dengan menjalin komunikasi
organisasi yang dapat menggambarkan dengan para pekerja, kepala bagian produksi
dan manajer. Dilanjutkan dengan mendata
Jenis data menurut cara memperolehnya peralatan, proses produksi dan pengumpulan
antara lain: data. Mengolah data data tersebut sehingga
Data Primer: adalah data yang dikumpulkan dapat disimpulkan permasalahan yang ada dan
sendiri oleh perorangan/suatu organisasi bagaimana mengoptimalkan waktu dan biaya.
secara langsung dari objek yang diteliti dan Adapun tahapan pelaksanaan penelitian
untuk kepentingan studi yang bersangkutan seperti pada Error! Reference source not
yang dapat berupa interview, observasi. found..

60 ISSN 2088 - 3676


JURNAL TEKNIK VOL. 6 NO. 1 / APRIL 2016

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Analisa Data


Berdasarkan volume pekerjaan dan analisa
harga satuan setiap jenis kegiatan maka
diperoleh durasi waktu kegiatan dan
prodesesor sesuai Tabel 1 dan setiap jenis
kegiatan dari total biaya dibagi menjadi biaya
langsung, biaya over head sesuai Tabel 2
sehingga hasil analisa rincian biaya dan
prodesessor bisa digunakan sebagai
pembuatan diagram alur PDM dan
ketergantungan kegiatan sehingga
menghasilkan lintasan kritis sebagai dasar
kegiatan yang akan dimampatkan. Adapun
diagram alur PDM pada Gambar 2.

Gambar 1. Langkah-langkah penelitian

61 ISSN 2088 - 3676


Optimasi Waktu……Aspal Hot Mix Sigit Puurwanto, Nindyo C. K, Buddewi S

Tabel 1. Prodesesor dan durasi pelaksanaan


No Jenis Kegiatan Prodesesor Durasi (minggu)
1 A Mobilisasi - 2
2 B Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas A 18
3 C Pengamanan Lingkungan Hidup A 18
4 D Manajemen Mutu A 18
5 E Relokasi Pipa PDAM F 6
6 F Relokasi Utilitas & Pelayanan PLN I 3
7 G Galian Untuk selokan Drainase dan saluran Air I 3
8 H Pasangan Batu dengan Mortar G 6
9 I Galian Biasa A 7
10 J Galian Perkerasan Beraspal tanpa Cold Milling Machine A 2
11 K Galian Perkerasan Berbutir J 3
12 L Timbunan Plihan dari sumber galian K 2
13 M Timbunan Plihan berbutir(diukur diatas bak truck) L 1
14 N Penyiapan badan jalan M 1
15 O Lapis Pondasi Agregat Klas S U,W 2
16 P Lapis Pondasi Agregat Klas A Q 1
17 Q Lapis Pondasi Agregat Klas B N 2
18 R Lapis Pondasi Agregat dengn Cement Treated Base(CTB) N 4
19 S Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair P,R 1
20 T Lapis Perekat - Aspal Cair V 1
21 U Laston Lapis Antara ( AC-BC ) ( gradasi halus /kasar ) T 1
22 V Laston Lapis Pondasi ( AC-Base) (gradasi halus /kasar ) S 1
23 W Bahan Anti Pengelupasan V,U 2
24 X Beton mutu sedang fc’20 Mpa Z 1
25 Y Beton mutu sedang fc’10 Mpa O 1
26 Z Baja Tulangan U24 Polos AA,H 1
27 AA Pasangan Batu AC 6
28 AB Pembongkaran Pasangan batu I 1
29 AC Pembongkaran Beton AB 1
30 AD Rambu Jalan Tunggal dgn Permukaan Engineering Grade AE 1
31 AE Patok Pengarah X 1

Tabel 2. Rincian biaya


Biaya Over Total
Biaya Langsung Profit
Kode Jenis Kegiatan head Biaya
(Rp.000) (Rp.000)
(Rp.000) (Rp.000)
A Mobilisasi 30.000 - - 30.000
B Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas 21.857 - - 21.857
C Pengamanan Lingkungan Hidup 9.592 - - 9.592
D Manajemen Mutu 26.070 - - 26.070
E Relokasi Pipa PDAM 27.000 - 3.000 30.000
F Relokasi Utilitas & Pelayanan PLN 16.380 - 1.820 18.200
G Galian Untuk selokan Drainase dan saluran Air 72.996 1.824 5.474 80.296
H Pasangan Batu dengan Mortar 592.697 14.817 44.452 651.966
I Galian Biasa 1.023.561 25.589 76.767 1.125.907
Galian Perkerasan Beraspal tanpa Cold Milling
J 68.050 1.701 5.103 74.855
Machine
K Galian Perkerasan Berbutir 209.285 5.232 15.696 230.214
L Timbunan Plihan dari sumber galian 428.614 10.715 32.146 471.477
Timbunan Plihan berbutir (diukur diatas bak
M 257.475 6.436 19.310 283.222
truck)
N Penyiapan badan jalan 15.831 395 1.187 17.413
O Lapis Pondasi Agregat Klas S 311.769 7.794 23.382 342.946
P Lapis Pondasi Agregat Klas A 386.169 9.654 28.962 424.786
Q Lapis Pondasi Agregat Klas B 1.242.082 31.052 93.156 1.366.291
Lapis Pondasi Agregat dengn Cement Treated
R 1.381.731 34.543 103.629 1.519.904
Base(CTB)
S Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair 58.950 1.473 4.421 64.845
T Lapis Perekat - Aspal Cair 116.065 2.901 8.704 127.671
Laston Lapis Antara (AC-BC) (gradasi halus
U 711.963 17.799 53.397 783.159
/kasar )
Laston Lapis Pondasi (AC-Base) (gradasi halus
V 1.843.622 46.090 138.271 2.027.984
/kasar)
W Bahan Anti Pengelupasan 21.599 539 1.619 23.759
X Beton mutu sedang fc’20 Mpa 49.156 1.228 3.686 54.072
Y Beton mutu sedang fc’10 Mpa 29.068 726 2.180 31.975
Z Baja Tulangan U24 Polos 98.796 2.469 7.409 108.675
AA Pasangan Batu 1.124.673 28.116 84.350 1.237.140
AB Pembongkaran Pasangan batu 803 20 60 883
AC Pembongkaran Beton 483 12 36 532
Rambu Jalan Tunggal dgn Permukaan
AD 3.886 97 291 4.275
Engineering Grade
AE Patok Pengarah 75.652 1.891 5.673 83.217

62 ISSN 2088 - 3676


JURNAL TEKNIK VOL. 6 NO. 1 / APRIL 2016

Biaya Over Total


Biaya Langsung Profit
Kode Jenis Kegiatan head Biaya
(Rp.000) (Rp.000)
(Rp.000) (Rp.000)
TOTAL 10.255.887 235.124 764.194 11.273.196

Gambar 2. Diagram alur PDM dan jalur kritis

Tabel 3. Hasil Early, Latest dan Float


Prodeses Durasi Early Latest Float
Kode Jenis Kegiatan
or (Minggu) ES EF LS LF FF TF IF
A Mobilisasi - 2 0 2 0 2 0 0 0
B Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas A 18 2 20 2 20 0 0 0
C Pengamanan Lingkungan Hidup A 18 2 20 2 20 0 0 0
D Manajemen Mutu A 18 2 20 2 20 0 0 0
E Relokasi Pipa PDAM F 6 12 18 10 16 0 2 2
F Relokasi Utilitas & Pelayanan PLN I 3 9 12 7 10 0 2 2
G Galian Untuk selokan Drainase dan saluran Air I 3 9 12 4 7 0 2 2
H Pasangan Batu dengan Mortar G 6 12 18 10 16 1 2 1
I Galian Biasa A 7 2 9 0 7 1 0 1

J Galian Perkerasan Beraspal tanpa Cold Milling Machine A 2 2 4 2 4 0 0 0

K Galian Perkerasan Berbutir J 3 4 7 4 7 0 0 0


L Timbunan Plihan dari sumber galian K 2 7 9 7 9 0 0 0

M Timbunan Plihan berbutir (diukur diatas bak truck) L 1 9 10 9 10 0 0 0

N Penyiapan badan jalan M 1 10 11 10 11 0 0 0


O Lapis Pondasi Agregat Klas S U,W 2 18 19 18 19 0 0 0
P Lapis Pondasi Agregat Klas A Q 1 13 14 13 14 0 0 0
Q Lapis Pondasi Agregat Klas B N 2 11 13 11 13 0 0 0

R Lapis Pondasi Agregat dengn Cement Treated Base (CTB) N 4 11 15 10 14 1 1 0

S Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair P,R 1 14 15 14 15 0 0 0


T Lapis Perekat - Aspal Cair V 1 16 17 16 17 0 0 0

U Laston Lapis Antara (AC-BC) (gradasi halus /kasar) T 1 17 18 17 18 0 0 0

W Bahan Anti Pengelupasan V,U 2 16 18 16 18 0 0 0


X Beton mutu sedang fc’20 Mpa Z 1 18 19 17 18 0 1 1
Y Beton mutu sedang fc’10 Mpa O 1 19 20 19 20 0 0 0
Z Baja Tulangan U24 Polos AA,H 1 17 18 16 17 0 1 1
AA Pasangan Batu AC 6 11 17 10 16 0 1 1
AB Pembongkaran Pasangan batu I 1 9 11 9 10 0 1 1
AC Pembongkaran Beton AB 1 10 11 9 10 0 1 1

63 ISSN 2088 - 3676


Optimasi Waktu……Aspal Hot Mix Sigit Puurwanto, Nindyo C. K, Buddewi S

AD Rambu Jalan Tunggal dgn Permukaan Engineering Grade AE 1 20 21 19 20 1 1 0

AE Patok Pengarah X 1 19 20 18 19 0 1 1

Berdasarkan lintasan kritis pada diagram alur PDM maka hasil pemampatan sebagai berikut:
Tabel 4. Hasil pemampatan
Durasi
Biaya Item Total
Kode Durasi (minggu) Hasil
Pekerjaan Kegiatan
kegia Kegiatan
tan
Pemampatan
Normal* Min** Selisih (Rp/Minggu)
(Rp)
K Galian Perkerasan berbutir 4 2 2 69.761.830 21-1=20 723.916.160
Lapis Pondasi Agergat
R 4 2 2 345.432.896 21-2=19 15.645.732
semen Klas A
Pasangan batu dengan
H 6 2 4 98.782.872 21-2=19 -704.178.597
mortar
AA Pasangan batu 6 4 2 187.445.545 21-1=20 349.025.070
*) Durasi Normal: durasi normal kegiatan sesuai rencana
**) Durasi Minimal: durasi minimal percepatan kegiatan
Tabel 5. Hasil profit dan durasi dari pemampatan
Kontrak Hasil Pemampatan (Rp. 000)
No Uraian
(Rp.000) Kegiatan K Kegiatan R Kegiatan H Kegiatan AA
1 Nilai Kontrak 11.273.196 11.273.196 11.273.196 11.273.196 11.273.196
2 Biaya 10.591.097 10.308.208 10.683.100 11.6.49.573 11.748.357
Langsung
3 Over Head 335.209 241.071 241.071 229.017 229.017
4 Profit 682.098 723.916 349.025 15.645 -704.178
5 Durasi 21 20 19 19 20
(minggu)

14,000,000,000
12,000,000,000 120.00%

10,000,000,000
100.00%
8,000,000,000
6,000,000,000
80.00%
4,000,000,000
2,000,000,000
60.00%
-

40.00%

20.00%
Rencana
Biaya
0.00%
Langsung
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21
Gambar 3. Hasil optimasi waktu dan biaya dan kuva S

Realisasi pelaksanaan Penghamparan Aspal Hot Mix sebagai berikut :

Tabel 6. Pengaspalan Jalan Slanden – Sendangsono


Hot Mix 12 Sept 13 Sept 14 Sept 15 Sept 16 Sept Total
(Ton)
AC BC 52,1 268,7 - 81,6 65,5 469
Berdasarkan analisa rencana pelaksanaan penghamparan AC BC dengan volume 469,07 Ton
/ 297,5 ton perhari = 2 hari sedangkan realisasi pelaksanaan 4 hari.
Tabel 7. Pengaspalan Jalan Jalan Dudukan - Ngentakrejo
Hot Mix (Ton) 5 Sept 6 Sept 7 Sept 8 Sept 9 Sept 16 Sept 19 Sept Total

64 ISSN 2088 - 3676


JURNAL TEKNIK VOL. 6 NO. 1 / APRIL 2016

AC BC 62,2 270,9 413,2 365,1 231,4 130,7 5,9 1.380,7

Hot Mix 7 Jul 8 Jul 12 Agts 13 Agts 31 Agts 1 Sept 4 Sept 5 Sept Total
(Ton)
AC Base 256,2 89,8 326,0 347,8 202,5 92,1 304,3 136,2 1.755,2

Berdasarkan analisa rencana pelaksanaan pekerjaan, dan biaya maka dapat dihitung
penghamparan AC BC dengan volume 1.380,7 prosentase bobot kegiatan pekerjaan. Dan
Ton/297,5 ton perhari=5 hari sedangkan setiap kegiatan pekerjaan tersebut dibuat
realisasi pelaksanaan penghamparan 7 hari. prodesesor dan durasi pelaksanaan.
Dan untuk penghamparan AC Base dengan
volume 1.755,2/297,5 ton perhari =6 hari Kemudian dengan Presedence Diagram
sedangkan realisasi pelaksanaan Method (PDM) diperoleh durasi waktu
penghamparan 8 hari. pelaksanan termasuk Kurva ‘S’ dan balok
diagram selama 21 minggu, dan hasil analisa
Total Penghamparan Hot mix dua lokasi dari PDM diperoleh jalur kritis (Lampiran C)
3.605,03 ton/297,5 ton perhari=13 hari sebagai berikut :
sedangkan realisasi pelaksanaan Start-Mobilisasi(A)-Galian tanpa CMM(J)–
penghamparan 19 hari. Dengan adanya Galian perkerasan Berbutir(K) -Timbunan
keterlambatan pelaksanaan penghamparan Pilihan(L)-Timbunan Pilihan Berbutir(M)-
aspal akan menambah biaya mobilisasi alat. Penyiapan Badan Jalan(N)-Lapis Agregat
Biaya penghamparan Aspal di lokasi B(Q)- Lapis Agregat A(P) apis Resap
Dudukan-Ngentakrejo bertambah pada biaya Pengikat(S)-AC Base(V)- Lapis Perekat(T)-
mobilisasi rencana mobilisasi alat hampar satu AC BC(U)-Anti Pengelupasan(W) – Agregat
kali, karena persiapan lahan bertahap akibat S(O)- Beton fc’10(Y)-Finish.
keterbatasan material mengakibatkan
mobilisasi dan demobilisasi alat hampar aspal Berdasarkan hasil dari jalur kritis maka ada
menjadi empat kali yaitu: pertimbangan untuk menetukan kegiatan-
7 – 8 juli 2015, 12 – 13 Agustus 2015, kegiatan di jalur kritis atau diluar jalur kritis
31 Agustus 2015 – 9 September 2015, dari durasi yang normal diminimalkan atau
16 September – 19 September 2015 pemampatan tanpa mengurangi kualitas.
Dengan cara mengurangi durasi kegiatan
Pembahasan hasil analisa data normal akan menghasilkan durasi waktu dan
Dalam pelaksanaan pekerjaan Peningkatan biaya yang optimal. Pemampatan durasi
Ruas Jalan Dudukan-Ngentakrejo dan kegiatan dengan cara mempertimbangkan
Slanden-Sendangsono di Kabupaten Kulon kegiatan kritis dengan laju-biaya yang
Progo ada kendala keterbatasan material dan terendah harus dimampatkan lebih awal,
pembebasan lahan sehingga dalam kemudian kegiatan non kritis yang
pelaksanaannya ada perubahan volume ketersediaan kesenggangan total (total float),
pekerjaan dan penjadwalan ulang maka penelitian ini sesuai konsep
(addendum), dalam realisasinya pelaksanan pemampatan tersebut dilakukan sampel empat
kegiatan-kegiatan mengalami keterlambatan kegiatan yaitu galian perkerasan berbutir (K)
progres pelaksanaan dari minggu pertama yang memiliki durasi normal 4 minggu yang
sampai minggu ke enambelas baru mencapai masuk jalur kritis, lapis pondasi agregat
progres 46,802 % tidak sebanding dengan semen klas A (R) yang memiliki durasi
waktu pelaksanaan sudah mencapai 76 % normal 4 minggu diluar jalur kritis tetapi
yang mengakibatkan minggu ke tujuh belas mempunyai ketersediaan kesenggangan total,
sampai minggu ke duapuluh satu harus Pasangan batu dengan mortar (H) yang
mengejar progres lebih dari 53,198 % yang memiliki durasi normal 6 minggu diluar jalur
mengakibatkan biaya mobilisasi alat kritis tetapi mempunyai ketersediaan
bertambah sehingga waktu dan biaya yang kesenggangan total dan pasangan batu (AA)
tidak optimal. Setelah melakukan analisa data yang memiliki durasi normal 6 minggu diluar
berdasarkan data pekerjaan, volume

65 ISSN 2088 - 3676


Optimasi Waktu……Aspal Hot Mix Sigit Puurwanto, Nindyo C. K, Buddewi S

jalur kritis tetapi mempunyai ketersediaan Biaya Langsung Rp. 10.308.208.919 + (2 x


kesenggangan total. Rp. 187.445.545) = Rp.10.683.100.009
Biaya Over Head
Rekapitulasi nilai kontrak pekerjaan 20 x Rp.12.053.558 = Rp. 241.071.160
Peningkatan Ruas Jalan Dudukan- profit hasil pemampatan
Ngentakrejo dan Slanden-Sendangsono di = Rp. 349.025.070
Kabupaten Kulon Progo sebagai berikut: Lintasan Kritis: Start-A-J-K-L-M-N-Q-P-S-
Kontrak (Netto) = Rp.11.273.196.239 V-T-U-W-O-Y-Finis
Biaya Langsung = Rp. 10.308.208.919 Total penyelesaian pekerjaan 20 minggu.
Biaya Over Hea = Rp 253.124.718 Pemampatan ketiga:
Over head keterlambatan 6 hari = Rp. Kegiatan lapis pondasi Agregat Semen klas A
47.585.034 CTB (R) di luar jalur kritis dari durasi 6
Biaya mobdemob tambahan = Rp. minggu menjadi 3 minggu dengan hasil
34.500.000 pemampatan (Lampiran F):
Total Biaya = Rp. 10.591.097.293 Kontrak (Netto) = Rp. 11.273.196.239
Profit = Rp. 682.098.946 Biaya Langsung Rp. 10.683.100.009 + (1x
Jadwal pelaksanaan pekerjaan 21 minggu ( Rp.345.432.896) = Rp.11.028.532.905
150 hari kalender). Biaya Langsung (1x Rp.621.041.457) = Rp.
Akibat keterlambatan waktu penghamparan 621.041.457
aspal di lokasi Dudukan-Ngentakrejo maka Biaya Over Head
menambah biaya mobilisasi dan demobilisasi 19 x Rp.12.053.558 = Rp. 229.017.602
menjadi : profit hasil pemampatan
Biaya mobilisasi demobilisasi alat hampar: = Rp.15.645.732
Asphalt Finisher Rp. 3.500.000 Lintasan Kritis: Start-A-J-K-L-M-N-Q-P-S-
Tandem Roller Rp. 3.500.000 V-T-U-W-O-Y-Finis
Pneumatic Tyre Roller Rp. 3.500.000 Total penyelesaian pekerjaan 19 minggu.
Asphalt Sprayer Rp. 500.000 Pemampatan keempat:
Air Compresor Rp. 500.000 Kegiatan pasangan batu dengan mortar (H) di
Jumlah RP. 1.500.000 luar jalur kritis dari durasi 6 minggu menjadi
Mobilisasi dan Demobilisasi tambahan = 3 x 5 minggu dengan hasil pemampatan
RP. 11.500.000 = Rp. 34.500.000 (Lampiran G):
Dari sampel empat kegiatan yang dilakukan Kontrak (Netto) = Rp. 11.273.196.239
pemampatan menghasilkan profit dan durasi Biaya Langsung Rp. 11.649.574.362 + (2x
waktu sebagai berikut : Rp.98.782.872 ) = Rp.11.748.357.234
Pemampatan pertama: Biaya Over Head 19 x Rp.12.053.558 = Rp.
Kegiatan galian perkerasan Berbutir (K) pada 229.017.602
jalur kritis dari durasi normal 4 minggu profit hasil pemampatan = Rp.-704.178.597
menjadi 3 minggu dengan hasil pemampatan Lintasan Kritis: Start-A-J-K-L-M-N-Q-P-S-
(Lampiran D): V-T-U-W-O-Y-Finis
Kontrak (Netto) = Rp.11.273.196.239
Biaya Langsung Rp. 10.255.887.541 + K (1x Total penyelesaian pekerjaan 19 minggu.
Rp.52.321.378) = Rp.10.308.208.919 Dari hasil pemampatan (compression) untuk
Biaya Over Head 20 x pemampatan keempat tidak mungkin
Rp.12.053.558 = Rp. 241.071.160 dilakukan dikarenakan menghasilkan profit
profit hasil pemampatan Rp.-704.178.597, maka dari pemampatan
= Rp. 723.916.160 pertama, pemampatan kedua dan pemampatan
Lintasan Kritis: Start-A-J-K-L-M-N-Q-P-S- ketiga yang optimal pada pemampatan
V-T-U-W-O-Y-Finis pertama dengan menerapkan konsep kegiatan
Total penyelesaian pekerjaan 20 minggu. di jalur kritis dan laju-biaya terendah harus
Pemampatan kedua: dimampatkan lebih awal maka kegiatan galian
Kegiatan pasangan batu (AA) di luar jalur perkerasan Berbutir (K) menghasilkan
kritis dari durasi 6 minggu menjadi 4 minggu optimasi waktu dan biaya penghamparan
dengan hasil pemampatan (Lampran E): aspal hot mix dengan durasi waktu pelaksanan
Kontrak (Netto) = Rp. 11.273.196.239 20 minggu, total biaya Rp.10.549.280.079,00

66 ISSN 2088 - 3676


JURNAL TEKNIK VOL. 6 NO. 1 / APRIL 2016

dan profit Rp.723.916.160,00 dibandingkan menyangkut biaya, mutu dan waktu.


dengan pemampatan kegiatan yang lainnya. Sedangkan tugas dan tanggung jawab harus
Dan pemampatan pertama kegiatan galian bisa memimpin kegiatan perencanaan proyek,
perkerasan berbutir lebih logis karena tidak merencanakan kebutuhan biaya proyek,
dipengaruhi dengan keterbatasan bahan baku mengendalikan biaya, waktu dan mutu
material yang digunakan pada pemampatan termasuk metode kerja bahan, alat dan tenaga.
kedua kegiatan pasangan batu dan Ukuran keberhasilan yaitu pelaksanaan
pemampatan ketiga kegiatan lapis pondasi proyek sesuai rencana dengan waktu
semen klas A. pelaksanaan dan biaya yang optimal.

Dengan Presedence Diagram Method (PDM) Sedangkan metode pelaksanaan yang


dan metode pemampatan kegiatan sehingga dilakukan dalam pengurangan durasi kegiatan
menghasilkan optimasi biaya dan waktu galian perkerasan Berbutir (K) dengan cara
pelaksanaan 20 minggu tidak mempengaruhi mengoptimalkan waktu kerja alat dan
organisasi dilapangan baik manajemen penambahan jumlah alat kerja untuk
lapangan/General superintendent, konsultan meningkatkan kapasitas volume galian
pengawas dan Pejabat pembuat Komitmen dengan waktu penyelesaian minimal 3
(PPK). Semua pihak di struktur organiassi minggu.
akan tetap melakukan perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian Dengan pelaksanaan percepatan kegiatan
yang baik untuk menghasilkan pekerjaan galian perkerasan berbutir akan mempercepat
yang tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya. kegiatan berikutnya yaitu timbunan pilihan,
Sebagai pelaksana pekerjaan proyek, General penyiapan badan jalan dan lapis pondasi
Superintendent/kontraktor memimpin dan agregat sehingga kegiatan penghamparan
mengkoordinasi pelaksanaan proyek agar aspal hot mix bisa lebih cepat dilaksanakan.
dapat berjalan sesuai dengan rencana baik
Rp.723.916.160. Hasil optimasi waktu dan
KESIMPULAN DAN SARAN biaya meningkatkan profit menjadi 106,13 %.

Usaha pemampatan hanya bisa dilakukan Selain usaha perampingan kegiatan,


pada wilayah jalur kritis dengan nilai biaya keberhasilan optimasi waktu dan biaya
terendah dan mempunyai durasi kegiatan merupakan kerja keras dari manajer
yang bisa dimampatkan dan hasil optimasi proyek/General Superintendent dalam
waktu dan biaya sebagai berikut: menjalankan kegiatan bersama Konsultan
Pengawas beserta Dinas dalan merencanakan,
Hasil evaluasi pelaksanaan pekerjaan melaksanakan metode kerja yang tepat,
pengaspalan paket Peningkatan Ruas Jalan pengawasan dan evaluasi kerja.
Dudukan-Ngentakrejo dan Slanden-
Sendangsono di Kabupaten Kulon Progo dari DAFTAR PUSTAKA
kontrak bersih Rp.11.273.196.239 dengan
total biaya Rp.10.554.472.352 mendapatkan Arianto A. (2010). Eksplorasi Metode Bar
profit Rp.682.098.946 dan waktu pelaksanaan Chart,Cpm,Pdm,Pert,Line Of
selama 21 minggu. Balance Dan Time Chainage
Diagram Dalam Penjadwalan
Setelah dilakukan usaha pemampatan Proyek Konstruksi, Tesis Magister
optimasi waktu dan biaya diperoleh nilai Teknik Sipil. Semarang :Universitas
tertinggi pada kegiatan galian perkerasan Diponegoro.
Berbutir (K) pada jalur kritis dari durasi Callahan, Michael T.
normal 4 minggu dimampatkan menjadi 3 et.al.(1992).Construction Project
minggu dengan profit Rp.723.916.160. Schedulling. New York McGraw
Usaha perampingan/pemampatan mendapat Hill.
optimasi waktu pelaksanaan 20 minggu, total Dokumen Pengadaan Nomor
biaya Rp.10.549.280.080 dan profit :027/02242/ULP. (2015). Kelompok

67 ISSN 2088 - 3676


Optimasi Waktu……Aspal Hot Mix Sigit Puurwanto, Nindyo C. K, Buddewi S

Kerja Unit Layanan Pengadaan Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat


Konstruksi Peningkatan Jalan dan Jendral Bina Marga. (2010).
Jembatan di DPUP-ESDM Spesifikasi teknis revisi 2 Dokumen
D.I.Yogyakarta. Pelelangan Nasional Penyedia
Ervianto w. (2005). Manajemen Proyek Pekerjaan Konstruksi, Dinas
Konstruksi. Yogyakarta :CV.Andi Pekerjaan umum:Jakarta.
Offset. Materi kuliah. (2015). Perencanan,
"http://fairuzelsaid.com/konsep-dasar- Penjadwalan dan Pengendalian
manajemen-proyek-sistem- Proyek, Magister Teknik Sipil.
informasi/" Yogyakarta: Universitas
(diakses pada tgl 28 Juli 2016) Janabadra.
Satika D. (2014). Analisa Penyusunan
"http://lets- Penjadwalan Proyek Dengan
sosial.blogspot.co.id/2014/10/optim Presedence Diagram Metod(PDM)
alisasi-waktu-dan-biaya.html" Untuk Mendapatkan Durasi Yang
(diakses pada tgl 13 Mei 2016) Paling Efisien, Tesis Magister
Teknik Sipil. Yogyakarta:
"http://e- Universitas Janabadra.
journal.uajy.ac.id/7752/1/MTS0020 Soeharto, Imam. (1998). Manajemen Proyek,
82.pdf" dari konseptual hingga
(diakses pada tgl 10 September 2016) Operasional. Jakarta: Erlangga
Widiastuti dan Lenggogeni. (2014).
Ibrahim,Bachtiar. (1993). Rencana dan Manajemen Konstruksi. Bandung:
Estimate Real of Coct, Jakarta, Bumi PT.Remaja rodakarya.
Aksara

68 ISSN 2088 - 3676

You might also like