Professional Documents
Culture Documents
Optimasi Waktu Dan Biaya Penghamparan Aspal Hot Mix: Jurnal Teknik Vol. 6 No. 1 / April 2016
Optimasi Waktu Dan Biaya Penghamparan Aspal Hot Mix: Jurnal Teknik Vol. 6 No. 1 / April 2016
1 / APRIL 2016
1
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Janabadra, Yogyakarta
2
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Janabadra, Yogyakarta
3
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Janabadra, Yogyakarta
Jl. Tentara Rakyat Mataram 55-57 Yogyakarta 55231 Telp/Fax . (0274) 543676
Email: sigitpurwanto.st@gmail.com ; buddewi_s@janabadra.ac.id,
nindyo_ck@staff.janabadra.ac.id
ABSTRACT
The quality of the job in addition to measured of conformity with technical specification (right
quality) but must also be timely and cost.Timeliness and cost in the process of contruction
management is controlled by the schedule of execution of work. This scheduling mode often
inaccurate to control the work because it does not look the relationship between each item of work,
so work with control using a mode schedule of frequent delays. It also occurs on the job “increase
in road Dudukan-Ngentakrejo and Slanden-Sendangsono in Kulon Progo Regency”. Another
method that can be used to control the details of the job is methods that can see the relationships
between work items such as Network Planning Methode or Precedence Diagram Methode. This
research will try to optimize the time and cost on the job by means of employment of several
alternative methods work activity with PDM.
The research results obtained optimization of time and costs in compression Grained Pavement
Excavation activities (K) on the critical path execution time to 20 week and total cost of
Rp.10.549.280.079 and profit Rp. 723.916.160.
Keyword: Presedence of Diagram Method (PDM), Compression optimization time and costs.
AE Patok Pengarah X 1 19 20 18 19 0 1 1
Berdasarkan lintasan kritis pada diagram alur PDM maka hasil pemampatan sebagai berikut:
Tabel 4. Hasil pemampatan
Durasi
Biaya Item Total
Kode Durasi (minggu) Hasil
Pekerjaan Kegiatan
kegia Kegiatan
tan
Pemampatan
Normal* Min** Selisih (Rp/Minggu)
(Rp)
K Galian Perkerasan berbutir 4 2 2 69.761.830 21-1=20 723.916.160
Lapis Pondasi Agergat
R 4 2 2 345.432.896 21-2=19 15.645.732
semen Klas A
Pasangan batu dengan
H 6 2 4 98.782.872 21-2=19 -704.178.597
mortar
AA Pasangan batu 6 4 2 187.445.545 21-1=20 349.025.070
*) Durasi Normal: durasi normal kegiatan sesuai rencana
**) Durasi Minimal: durasi minimal percepatan kegiatan
Tabel 5. Hasil profit dan durasi dari pemampatan
Kontrak Hasil Pemampatan (Rp. 000)
No Uraian
(Rp.000) Kegiatan K Kegiatan R Kegiatan H Kegiatan AA
1 Nilai Kontrak 11.273.196 11.273.196 11.273.196 11.273.196 11.273.196
2 Biaya 10.591.097 10.308.208 10.683.100 11.6.49.573 11.748.357
Langsung
3 Over Head 335.209 241.071 241.071 229.017 229.017
4 Profit 682.098 723.916 349.025 15.645 -704.178
5 Durasi 21 20 19 19 20
(minggu)
14,000,000,000
12,000,000,000 120.00%
10,000,000,000
100.00%
8,000,000,000
6,000,000,000
80.00%
4,000,000,000
2,000,000,000
60.00%
-
40.00%
20.00%
Rencana
Biaya
0.00%
Langsung
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21
Gambar 3. Hasil optimasi waktu dan biaya dan kuva S
Hot Mix 7 Jul 8 Jul 12 Agts 13 Agts 31 Agts 1 Sept 4 Sept 5 Sept Total
(Ton)
AC Base 256,2 89,8 326,0 347,8 202,5 92,1 304,3 136,2 1.755,2
Berdasarkan analisa rencana pelaksanaan pekerjaan, dan biaya maka dapat dihitung
penghamparan AC BC dengan volume 1.380,7 prosentase bobot kegiatan pekerjaan. Dan
Ton/297,5 ton perhari=5 hari sedangkan setiap kegiatan pekerjaan tersebut dibuat
realisasi pelaksanaan penghamparan 7 hari. prodesesor dan durasi pelaksanaan.
Dan untuk penghamparan AC Base dengan
volume 1.755,2/297,5 ton perhari =6 hari Kemudian dengan Presedence Diagram
sedangkan realisasi pelaksanaan Method (PDM) diperoleh durasi waktu
penghamparan 8 hari. pelaksanan termasuk Kurva ‘S’ dan balok
diagram selama 21 minggu, dan hasil analisa
Total Penghamparan Hot mix dua lokasi dari PDM diperoleh jalur kritis (Lampiran C)
3.605,03 ton/297,5 ton perhari=13 hari sebagai berikut :
sedangkan realisasi pelaksanaan Start-Mobilisasi(A)-Galian tanpa CMM(J)–
penghamparan 19 hari. Dengan adanya Galian perkerasan Berbutir(K) -Timbunan
keterlambatan pelaksanaan penghamparan Pilihan(L)-Timbunan Pilihan Berbutir(M)-
aspal akan menambah biaya mobilisasi alat. Penyiapan Badan Jalan(N)-Lapis Agregat
Biaya penghamparan Aspal di lokasi B(Q)- Lapis Agregat A(P) apis Resap
Dudukan-Ngentakrejo bertambah pada biaya Pengikat(S)-AC Base(V)- Lapis Perekat(T)-
mobilisasi rencana mobilisasi alat hampar satu AC BC(U)-Anti Pengelupasan(W) – Agregat
kali, karena persiapan lahan bertahap akibat S(O)- Beton fc’10(Y)-Finish.
keterbatasan material mengakibatkan
mobilisasi dan demobilisasi alat hampar aspal Berdasarkan hasil dari jalur kritis maka ada
menjadi empat kali yaitu: pertimbangan untuk menetukan kegiatan-
7 – 8 juli 2015, 12 – 13 Agustus 2015, kegiatan di jalur kritis atau diluar jalur kritis
31 Agustus 2015 – 9 September 2015, dari durasi yang normal diminimalkan atau
16 September – 19 September 2015 pemampatan tanpa mengurangi kualitas.
Dengan cara mengurangi durasi kegiatan
Pembahasan hasil analisa data normal akan menghasilkan durasi waktu dan
Dalam pelaksanaan pekerjaan Peningkatan biaya yang optimal. Pemampatan durasi
Ruas Jalan Dudukan-Ngentakrejo dan kegiatan dengan cara mempertimbangkan
Slanden-Sendangsono di Kabupaten Kulon kegiatan kritis dengan laju-biaya yang
Progo ada kendala keterbatasan material dan terendah harus dimampatkan lebih awal,
pembebasan lahan sehingga dalam kemudian kegiatan non kritis yang
pelaksanaannya ada perubahan volume ketersediaan kesenggangan total (total float),
pekerjaan dan penjadwalan ulang maka penelitian ini sesuai konsep
(addendum), dalam realisasinya pelaksanan pemampatan tersebut dilakukan sampel empat
kegiatan-kegiatan mengalami keterlambatan kegiatan yaitu galian perkerasan berbutir (K)
progres pelaksanaan dari minggu pertama yang memiliki durasi normal 4 minggu yang
sampai minggu ke enambelas baru mencapai masuk jalur kritis, lapis pondasi agregat
progres 46,802 % tidak sebanding dengan semen klas A (R) yang memiliki durasi
waktu pelaksanaan sudah mencapai 76 % normal 4 minggu diluar jalur kritis tetapi
yang mengakibatkan minggu ke tujuh belas mempunyai ketersediaan kesenggangan total,
sampai minggu ke duapuluh satu harus Pasangan batu dengan mortar (H) yang
mengejar progres lebih dari 53,198 % yang memiliki durasi normal 6 minggu diluar jalur
mengakibatkan biaya mobilisasi alat kritis tetapi mempunyai ketersediaan
bertambah sehingga waktu dan biaya yang kesenggangan total dan pasangan batu (AA)
tidak optimal. Setelah melakukan analisa data yang memiliki durasi normal 6 minggu diluar
berdasarkan data pekerjaan, volume