You are on page 1of 158

42137.

pdf

TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM)

"PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN PELATIHAN


TERHADAP KOMPETENSI DAN DAMPAKNYA
TERHADAP KINERJA PEGAWAI
DI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SAMOSIR"

UNIVERSITAS TERBUKA

TAPM Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh


Gelar Magister Manajemen Bidang Minat
Sumber Daya Manusia

Disusun Oleh :

CHRISTIN YOSEPHIN SIMBOLON


NIM. 500013845

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS TERBUKA
JAKARTA
2015

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf
Lembar Pemyataan Bebas Plagiasi

UNIVERSIT AS TERBUKA
PROGRAMPASCASARJANA
MAGISTER MANAJEMEN SUMBER DAY A MANUSIA

PERNYATAAN

TAPM yang berjudul Pengaruh Buda ya Organisasi dan Pelatihan Terhadap Kinerja
dan Dampaknya Terhadap Kinerja Pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Samosir
adalah hasil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.
Apabila di kemudian hari temyata diketemukan adanya penjiplakan (plagiat). maka
saya bersedia menerima sanksi akademik

...
Medan, Oi Juni 2015
Yang Menyatakan

Christin Yosephin Simbolon


NIM. 500013845

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

The Influence of Organizational Culture and Training Towards


Competencies and Their Impact on the Employees Performance in
Secretariat ofthe Regional District ofSamosir

ABSTRACT

The purpose of this research was to determine whether there is either


partially or simultaneously Influence of Organizational Culture and Training
Towards Competencies and Their Impact on the Employees Performance in
Secretariat of the Regional District of Samosir. The population of this research
were employees in the Secretariat of the Regional District of Samosir, amounting
to 95 people. Samples were taken by using simple random sampling method, while
the research instrument used was a questionnaire and a list of questions. The
collected data was then processed using the technique ofpath analysis with SPSS
20. 0 (Statistical Package for Social Science). The results showed that both
partially and simultaneously organizational culture and training positively and
significantly influence competencies and also had a positive and significant
impact towards employees performance in the Secretariat of the Regional District
of Samosir. The most dominant variable which affecting competency is training
in the amount of 27, 1%. Directly organizational culture is the most dominant
variable that give impact to the employees performance in the amount of 82,2%

Keywords: Organization Culture, Training, competence, performance, path


analysis, SPSS.

'"

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh


budaya organisasi dan Pelatihan terhadap kompetensi serta dampaknya terhadap
kinerja pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Samosir baik secara parsial
maupun simultan. Populasi yang diambil untuk penelitian ini adalah pegawai di
Sekretariat Daerah Kabupaten Samosir yang berjumlah 95 orang. Sampel diambil
dengan menggunakan metode simple random sampling, sedangkan instrumen
penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan daftar pertanyaan. Pengujian
hipotesis menggunakan metode analisis jalur dengan bantuan perangkat lunak
SPSS 20.0 (Statistical Package for Social Science). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa baik secara parsial maupun simultan budaya organisasi dan pelatihan
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kompetensi dan secara
langsung maupun tidak langsung berdampak positif dan signifikan juga terhadap
kinerja pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Samosir. Variabel yang paling
dominan mempengaruhi kompetensi adalah Variabel Pelatihan yakni sebesar
27, 1% dan variabel yang paling memberikan dampak terhadap kinerja adalah
variabel Budaya organisasi secara langsung tanpa melalui kompetensi yakni
sebesar 82,2% .

Kata kunci : Budaya organisasi, pelatihan, kompetensi, kinerja, jalur,SPSS

ii

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

PERSETUJUAN TAPM

Judul TAPM : Pengaruh Budaya Organisasi dan Pelatihan Terhadap Kinerja


dan Dampaknya Terhadap Kinerja Pegawai di Sekretariat
Daerah Kabupaten Samosir.

Penyusun TAPM Christin Yosephin Simbolon


NIM 500013845
Program Studi Magister Manajemen Sumber Daya Manusia
Hari I Tanggal Rabu I 8 Juli 2015

Menyetujui

Pembimbing II Pembimbing I

- (\([
D:. EQ 0i Lestari, M.Si
~ Dr. Sri Gustina Pane, M.Si

Mengetahui,

Ketua Bidang Ilmu


Program _ ana

xJt\( s--
Mohamad Nasoha, SE, M:\c ~> ~ti, M.Sc, Ph.D
NIP. 19781111 200501 1 00~ ~ ' NIP. 195202131985032001
.........~~~

iii

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Lembar Pengesahan TAPM

UNIVERSITAS TERBUKA
PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

PENGESAHAN

Nama Christin Yosephin Simbolon


NIM 500013845
Program Studi Manajemen Sumber Daya Manusia
Judul TAPM Pengaruh Budaya Organisasi dan Pelatihan Terhadap
Kompetensi dan Dampaknya terhadap Kinerja Pegawai
di Sekretariat Daerah Kabupaten Samosir

Telah dipertahankan di hadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program Magister


(TAPM) Manajemen Sumber Daya Manusia Program Pascasarjana Universitas
Terbuka pada :
Hari I Tanggal : Rabu I 8 Juli 2015
Waktu : 16.30- 18.30

Dan telah dinyatakan LULUS

PANITIA PENGUJI T APM

Tandatangan
Ketua Komisi Penguji
Nama: Dr. Sri Listyarini, M.Ed.

Penguji Ahli
Nama: Prof. Dr. Hapzi Ali, MM

Pembimbing I
Nama : Dr. Sri Gustina Pane, M.Si
~
................... /........................ .

Pembimbing II
Nama : Dr. Etty Puji Lestari, M.Si

iv

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya yang sungguh besar sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan Tugas Akhir Program Magister (TAPM) ini dengan

judul " PENGARUH BUDAY A ORGANISASI DAN PELATIHAN

TERHADAP KOMPETENSI DAN DAMPAKNY A TERHADAP KINERJA

PEGAWAI DI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SAMOSIR"

Dalam penelitian ini penulis telah berupaya dan berusaha sekuat mungkin

untuk memberikan yang terbaik dengan segala kemampuan yang ada, namun

penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan. Dalam

penulisan TAPM ini telah banyak pihak yang turut membantu oleh karena itu

pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sedalam-

dalamnya kepada :

1. Ibu Prof Ir. Tian Belawati, M.Ed., Ph.D., Rektor Universitas Terbuka, Ibu

Suciati, M.Sc., Ph.D., Direktur Pascasarjana Universitas Terbuka, Bapak

Mohamad Nasoha, SE., M.Sc. Ketua Bidang Ilmu Ekonomi dan

Manajemen Program Pascasarjana Universitas Terbuka; Bapak Drs. Amri

Latif, M.Si., Kepala Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) Universitas

Terbuka Medan; Bapak Adrianto, SE, MM sebagsi Koordinator Bantuan

Belajar MM UT UPBJJ Medan; Thu Sondang P. Pakpahan, MA yang telah

banyak membantu peneliti dalam pengurusan administrasi perkuliahan.

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

2. Ibu Dr. Sri Agustina Pane, M.Si., sebagai Dosen Pembimbing I, yang

dengan penuh kesabaran dan perhatian telah membimbing peneliti selama

proses penulisan TAPM;

3. Ibu Dr. Etty Puji Lestari, M.Si., sebagai Dosen Pembimbing II, yang juga

telah membimbing dan memberikan banyak masukan dan petunjuk selama

penulisan TAPM;

4. Bapak dan Ibu Tutor Tatap Muka dan Tutor Online Program Studi

Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Terbuka, UPBJJ-

UT Medan.

5. Bapak Sekretaris Daerah beserta Seluruh Jajaran Pimpinan Pada unit kerja

Sekretariat Daerah Kabupaten Kabupaten Samosir: Bapak Asisten, Bapak

Kepala Bagian beserta seluruh Keluarga Besar SETDA dan Bagian Umum

SETDA terkhusus Subbag Tata Usaha yang tidak dapat disebutkan satu

per satu.

6. Kepada Kedua orang tua ku tersayang, Drs. Tigor Simbolon dan R.Siboro

yang telah melahirkan, membesarkan dan mendidik hingga menjadi

dewasa; serta Saudara dan Saudariku R. Simbolon/N. Girsang,

R.Pardosi/M.Simbolon, H.Marbun/A.Simbolon, R.Simbolon, P. Simbolon,

yang telah memberikan dukungan dan doa serta menjadi penyemangat

dalam menyelesaikan TAPM;

7. Seluruh teman-teman Mahasiswa Program Pasca Sarjana Magister

Manajemen kelompok belajar UPBJJ UT Medan serta semua pihak yang

turut terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat

vi

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

disebutkan satu per satu atas bantuan, bimbingan dan motivasi yang telah

diberikan, semoga mendapat berkat dari Tuhan yang Maha Esa.

Peneliti menyadari bahwa penulisan TAPM ini masih jauh dari sempuma,

mengingat keterbatasan kemampuan, pengetahuan, tenaga dan waktu yang ada.

Oleh sebab itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari

semua pihak guna kesempumaan TAPM ini. Akhir kata, peneliti berharap Tugas

Akhir Program Magister (T APM) ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Samosir, Juni 2015

Peneliti,

CHRISTIN YOSEPHIN S.
NIM. 500013845

vii

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

RIWAYAT HIDUP

Nama Christin Yosephin Simbolon


NIM 50013845
Program Studi Magister Manajemen Sumber Daya Manusia
Tempat!fanggal Lahir Medan/11 Nopember 1982

Riwayat Pendidikan Lulus SD di ST Thomas 4 Medan Pada tahun 1995


Lulus SMP di SLTPN 16 Medan Pada Tahun 1998
Lulus SMA di ST Thomas I Medan pada tahun 2001
Lulus D-III di Politeknik Negeri Medan tahun 2004.
Lulus S 1 di UPBJJ UT Medan pada tahun 2013

Riwayat Pekerjaan : Tahun 2004 s/d 2010 sebagai fulltime worker di Couples
For Christ Foundation.
Tahun 2010 s/d 2014 sebagai tenaga honorer di
Sekretariat Daerah Kabupaten samosir.
Tahun 2015 s/d sekarang sebagai CPNS di
Pemerintahan kabupaten Samosir.

Medan, Juni2015

Christin Yosephin Simbolon


NIM. 500013845

viii

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

DAFTARISI

Abstrak ............................................................................................... .
Lem bar Persetujuan............................................................................ UI

Lembar Pengesahan........... .... .. .. .. .. .... .... .. .. .. .. .. .. ... .. ..... ... ... . .. ...... ... .. .. . IV

Kata Pengantar.................................................................................... v
Riwayat llidup.................................................................................... vn
Daftar Isi............................................................................................. VIII

Daftar Garn bar.................................................................................... x


Daftar Tabel............... ... .. ... .... ..... .. ........... . .. ... ..... .... ..... .............. ...... .. . x1

Daftar Lampi ran.................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................... 1
B. Perumusan Masalah............................................. 7
C. Tujuan Penelitian................................................. 7
D. Manfaat Penelitian............................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A Landasan Teori................................................... 10
B. Penelitian Terdahulu........ .... .... .... .. .. .. .... ..... .... ... .. 24
C. Kerangka Konseptual........................................... 27
D. Hipotesis... .. .... .... ..... ... .. .. ........ .... ...... ..... ............ .. 28
E. Operasional Variabel................................ ........... 32
Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian.......................................... 35
B. Waktu dan Tempat Penelitian.............................. 36
C. Populasi dan Sampel Penelitian........................... 36
D. Metode Pengumpulan Data.................................. 38
E. Jenis dan Sumber Data......................................... 39
F. Defenisi Operasionalisasi
Variabel dan Pengukuran... . .. . .. .. ... .... ... .. ..... ... .. 40
G. Skala Pengukuran Variabel... ... ......................... 42
H. Teknik Analisis Data... . .. .. . . .. . . . ..... . .. ..... ...... .... 42
I. Metode Analisis Data..................................... 49

ix

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

J. Uji Asumsi Klasik. .............................................. . 51


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A Deskripsi Objek Penelitian ................................. . 53
B. Karakteristik Sampel. ......................................... . 59
C. Uji Asumsi Klasik. ............................................. . 62
D. Uji Hipotesis ....................................................... . 69
E. Pembahasan........................................................ . 89
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1 Kesimpulan................................................................. 96
5.2 Saran........................................................................... 98

DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 100

LAMPIRAN....................................................................................... 104

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

DAFTAR GAMBAR

NO Judul Hal
Garn bar
2.1 Model Alur Kompetensi 19
2.2 Kerangka Konseptual 28
4.1 Struktur Sekretariat Daerah Kab. Samosir 58
4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized 66
4.3 Scatterplot 69
4.4 Diagram Jalur 70

xi

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

DAFTAR TABEL

NO Judul Hal
TABEL
1.1 Rekapitulasi kehadiran pegawai di Sekretariat 6
Daerah Kabupaten Samosir Juli - Desember 2014
3.1 Alokasi Proporsional Penyaringan Populasi dan 37
Sampel Penelitian berdasarkan golongan
3.2 Defenisi Operasional variabel 41
3.3 Skala Pengukuran 42
3.4 Uji Validasi Instrumen Budaya Organisasi 44
3.5 Uji Validasi lnstrumen Pelatihan 45
3.6 Uji Validasi Instrumen Kompetensi 46
3.7 Uji Validasi lnstrumen Kinerja 47
3.8 Uji Reliabilitas 48
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 59
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 60
4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan 60
4.4 Karakteristik Responden berdasarkan masa kerja 61
4.5 Nilai Validitas 63
4.6 Item Total Statistik 64
4.7 Realibility Statistic 65
4.8 Uji Kolmogrov-Smimov 67
4.9 Uji Multikolinearitas 68
4.10 Analisis Regresi Linear Berganda substruktur 1 71
4.11 Koefisien Determinasi Xi, X2 terhadap Y 73
4.12 ANOVAa 74
4.13 Uj i t X 1, X2 terhadap Y (coefficients) 76
4.14 Analisis Regresi Linear Berganda substruktur 2 77
4.15 Model Summaryb 79
4.16 ANOVAb 81
4.17 Uji t Xl, X2 terhadap Z 82
4.18 Correlations Xl, X2 dan Y 83
4.19 Correlations X 1, X2 dan Z 85
4.20 Correlations Y dan Z 86

xii

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

BAB IV

ANALISIS DAN EVALUASI

A Deskripsi Objek Penelitian

1. Gambaran Umum Kabupaten Samosir

Kabupaten Samosir Kabupaten Samosir adalah basil pemekaran dari

kabupaten induknya yakni Kabupaten Toba Samosir yang dibentuk berdasarkan

Undang-undang Nomor 36 Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Samosir

di Provinsi Sumatera Utara, diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004 oleh Menteri

Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia.

Penerapan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah

Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 1999 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pusat dan Daerah, telah mendorong munculnya aspiras1

masyarakat di daerah untuk membentuk kabupaten/kota baru yang bersifat

otonom. Sebab dengan status daerah otonom baru, mereka berharap akan

memperoleh peluang untuk mengurus daerahnya sendiri dan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Pembentukan Kabupaten Samosir di Propinsi Sumatera Utara yang

wilayahnya meliputi seluruh Pulau Samosir dan sebahagian wilayah di pulau

sumatera sudah merupakan agenda Pemerintah Kabupaten Toba Samosir. Hal itu

guna dalam kajian percepatan pemekaran Kabupaten Toba Samosir dengan

melahirkan calon Kabupaten Samosir perlu segera dilakukan mengingat

Undangundang Nomor 22 Tahun 1999.

47
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42137.pdf

Terbentuknya Kabupaten Samosir sebagai kabupaten barn merupakan

langkah awal untuk memulai percepatan pembangunan di wilayah Samosir

menuju masyarakat yang lebih sejahtera, dengan tujuan untuk menegakkan

kedaulatan rakyat dalam rangka perwujudan sosial, mendekatkan pelayanan

kepada masyarakat, merespon serta merestrukturisasi jajaran pemerintahan daerah

dalam rangka mempercepat proses pembangunan sehingga dalam waktu yang

cukup singkat dapat sejajar dengan kabupaten lainnya dan akan mengangkat

harkat hidup masyarakat yang ada di kabupaten Samosir pada khususnya, dan di

provinsi sumatera utara pada umumnya.

2. Kondisi Geografis

Secara geografis Kabupaten Samosir terletak di antara 2021 '38" -

2049'48" Lintang Utara dan 98024'00" - 99001 '48" Bujur Timur dengan

ketinggian antara 904 - 2.157 meter di atas pemukaan laut. Luas wilayahnya ±

2.069,05 km2, terdiri dari luas daratan ± 1.444,25 km2 (69,80 %), yaitu seluruh

Pulau Samosir yang dikelilingi oleh Danau Toba dan sebahagian wilayah daratan

Pulau Sumatera, dan luas wilayah danau ± 624,80 km2 (30,20 %).

Menurut daerah tingkat kecamatan, wilayah daratan yang paling luas

adalah Kecamatan Harian dengan luas ± 560,45 km2 (38,81 %), diikuti oleh

Kecamatan Simanindo ± 198,20 km2 (13,72 %), Kecamatan Sianjur Mulamula ±

140,24 km2 (9,71 %), Kecamatan Palipi ± 129,55 km2 (8,97 %), Kecamatan

Pangururan ± 121,43 km2 (8,41 %), Kecamatan Ronggurnihuta ± 94,87 km2

(6,57 %), Kecamatan Nainggolan ± 87,86 km2 (6,08 %), Kecamatan Onanrunggu

± 60,89 km2 (4,22 %), dan Kecamatan

48
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42137.pdf

Sitiotio ± 50,76 km2 (3,51 %).

Selanjutnya, yang menjadi batas-batas wilayah Kabupaten Samosir, yaitu:

• Di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten

Simalungun;

• Di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan

Kabupaten Humbang Hasundutan;

• Di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten

Pakpak Barat;

• Di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir

3. Wilayab Administrasi

Wilayah administrasi pemerintahan kecamatan di Kabupaten Samosir

belum ada mengalami pemekaran, yaitu terdiri dari 9 kecamatan, sementara

wilayah administrasi pemerintahan desa/kelurahan mengalami pemekaran pada

tahun 2011, yaitu dari 111 desa dan 6 kelurahan menjadi 128 desa dan 6

kelurahan.

4. Visi dan Misi Kabupaten Samosir

Visi merupakan gambaran sikap mental dan cara pandang jauh ke depan

mengenai organisasi sehingga organisasi tersebut tetap eksis, antisipatif dan

inovatif Oleh karena itu, yang menjadi visi Kabupaten Samosir tahun 2010-2014

adalah: "SAMOSIR MENJADI DAERAH TUJUAN WISATA LINGKUNGAN

YANG INOVATIF 2014."

49
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42137.pdf

Dalam rangka mewujudkan visi dimaksud, maka disusun Misi Kabupaten

Samosir 2011-2014 adalah sebagai berikut:

1. Memantapkan Good Governance dengan dukungan SDM yang berkualitas

serta prasarana dan sarana yang memadai dan berstandart.

2. Mengembangkan ekonomi kerakyatan untuk peningkatan kesejahteraan

rakyat dengan pengelolaan Sumber Daya alam (SDA) yang berkelanjutan

dan terkendali.

3. Meningkatkan infrastruktur dan konservasi alam yang handal berdasarkan

tata ruang yang mantap untuk mendukung industri pariwisata berbasis

lingkungan dan budaya.

4. ·· Meningkatkan kondusifitas daerah dengan mendorong pelaksanaan

demokrasi dan penegakan hukum.

5. Mengembangkanjejaring yang sinergis kepada semua pihak.

5. Sekretariat Daerah Kabupaten Samosir

Sekretariat Daerah adalah merupakan unsur staf dan memiliki tugas dan

kewajiban membantu Bupati dalam menyusun kebijakan, mengkoordinasikan

Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah. Dalam menyelenggarakan tugas dan

kewajiban Sekretariat Daerah Kabupaten menyelenggarakan fungsi:

a. peyusunan kebijakan pemerintahan daerah;

b. pengkoordinasian pelaksanaan tugas dinas daerah dan lembaga teknis

daerah;

c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan pemerintahan daerah;

d. pembinaan administrasi dan aparatur pemerintahan daerah; dan

50
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42137.pdf

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Sekretariat Daerah dipimpin oleh Sekretaris Daerah. Sekretaris Daerah

berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Organisasi

Sekretariat Daerah Kabupaten terdiri dari :

a. Sekretariat Daerah;

b. Asisten Sekretariat Daerah;

c. Bagian;

d. Sub Bagian.

Struktur organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Samosir dapat dilihat pada

bagan berikut :

51
Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka
42137.pdf

SEICRETARlS DAERAH

[:-:::·-:: }----- -~
I

I I
AS.ISTf!i n'-'UINTAHAr. C4'!f~ [t:~V; ISfVl4~~G-.;Pi.J."'- ~' ~ AS!ST?t> AOMINISTllASI UMVM
•£~.-p.A.Ar. ~O~;...._ !_

·-----. ~----~---~----- ---------

IAO~'- ~.A"!'.t.
'"oa" ..... ::.:-......
..
...,., ..,. .... o .....
d
~··h'"
-.i~A,."'ft..UN i
~~~'"'" 1.._,.~.&.t,.i ...AV

•IVl•""'"'".lN ""~'*- ,~~


..U.S•A....._.,T
•tthC'<CM<AN •tVIU.·~UldN
Al~
'!'.4'1"A ,.UJ.Art•

..,wl.Wl.JI UMl.IM

i I

.. .................
n ....
N\NJV
,~ ......
I M~
,,.._
111:¥"!'" A,Mli
..,...
""~
\.AJMl6.•
~~..-.

~r'!"M'll.~ .......
...............
·---..... ~

.......w....
~·--<l~t.i

~:~A.-M
_.,..._,,._.__..
~
..... - . u M
....... ,..
~

\.vi IAL.f.Alll
•Rf'-t&Al.UH
..... ""'toll;

""""'"
rt.~
,,,. ...........
i'f!ll<""""l>M"

'·=:' I ......,.,, ,_ )....,..... ....- .. ~.JtiiiliC<Att s..• ............ wt IJIGIAI;


,.... ............
I H
!.-L--~ ,~
~--
..

---
~
C".'OOo:.,.. ~E•t.A'•A. t1;'1'CQ•M'I-, -AT& '...4•-"~NA •Tu..,..-,,...r;
...,.,,... ~"'""""'" ........ ... ~-·
"" ~~ ... ""l
~~OM

UWI.».,....,.

l~
I

.. <All~

......~~llftS~."
Pfl't.............
....,_

I LI .•.--....... I ~
-~'-""""""'......_.
\ ,
S...4...._......
'~::~·m

I '{ ~ "'"""~
,.....
ll't.....-J."Y&A~A'it

l'f
':.-1'~"'"'


t""-:.A;".atw'A

......"" I I.I :::-:1


•'-
SWI lAt;',~N

A."l:A,,_~\lt
.....,.r..,,,
i-;J8 !AGtA't
Tar.tu~•
s...e ........,..
l"IQlllf'"..:~lt.9AAN

Gambar4.1 Struktur Sekretariat Daerah Kabupaten Samosir

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

B. Karakteristik Responden

1. Analisis Deskriptif Responden

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan ura1an atau

penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah

diisi oleh responden penelitian. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini

adalah responden yang merupakan Pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten

Samosir dan bersedia menjadi sampel yaitu sebanyak 95 orang.

a). Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

. K la . Laki-laki 40 42,11
Jems e mm t - - - - - - - - - + - - - - - - + - - - - i
Perernpuan 55 57,89
Total 95 100,00

Sumber : Data penelitian diolah (2014)

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa yang menjadi responden

dalam penelitian ini responden jenis kelamin Laki-laki sebanyak 40 responden

( 42,11 %), responden dengan jenis kelamin Perempuan sebanyak 55 responden

(57,89%) responden. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah responden

Perempuan lebih banyak dibandingkan dengan responden laki-laki.

Pemahaman tentang budaya organisasi, Pelatihan, kompetensi dan kinerja,

merupakan pemahaman secara keseluruhan Pegawai di Sekretariat Daerah

Kabupaten Samosir namun tidak dinominasi satu jenis kelamin saja.

55

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

b). Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
~.""~

18-27 30 31,58
28-37 35 36,84
Usia 38-47 22 23,16
48-57 8 8,42
>57 0 0,00
Total 95 100,00
Sumber: Data penelitian diolah (2014)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa yang menjadi responden dalam

penelitian ini adalah yang berusia 18-27 tahun berjumlah 30 responden

31,58%), responden yang berusia 28-37 tahun berjumlah 35 responden

(36,84%), yang berusia 38-47 berjumlah 22 responden (23,16%). Sedangkan

responden yang berusia 48-57 tahun berjumlah 8 orang (8,42 %).

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden umumnya berada

pada usia aktif dan produktif yaitu diantara umur 18-27 dan 28-37 tahun,

memiliki pola pikir bahwa keputusan tentang meningkatkan kinerja adalah

suatu bentuk tanggung jawab yang hams dimiliki dan dipahami karena di

dasari atas pengabdian diri totalitas kerja sebagai aparatur negara.

c). Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Benlasarkan Pendidikan

SMA/SMK 24 25,26
Diploma 3 (D3) 32 33,68
Pekerjaan Strata Satu (S 1) 29 30,53
Pascasarjana (S2) 10 10,53
Total 95 100,00

Sumber : Data penelitian diolah (2014)

56

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa responden dalam penelitian

ini dengan tingkat pendidikan SMA/SMK berjumlah 24 responden (25,26%),

pendidikan Diploma (D3) berjumlah 32 responden (33,68%), pendidikan

Sarjana (Sl) berjumlah 29 responden (30,53%) dan pendidikan Pascasarjana

(S2) berjumlah 10 responden (10,53%).

Hal ini menunjukkan responden pendidikan Diploma (D3) merupakan

responden terbanyak, diyakini responden telah mengerti tentang pentingnya

mematuhi ketentuan umum tugas dan tanggungj awab sesuai peraturan yang

berlaku.

d). Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Tabel 4.4
Karakteristik Responden Benlasarkan Masa Kerja

< 9 tahlID 43 45,26


10- 19 tahlID 40 42,11
Pekerjaan
20-29 tahlID 10 10,53
> 30 tahlID 2 2, 11
Total 95 100,00

Sumber : Data penelitian diolah (2014)

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa yang menjadi responden

dalam penelitian ini responden dengan masa kerja < 9 tahun sebanyak 43

responden (45,26%) responden dengan masa kerja 10 - 19 tahun sebanyak 40

responden (42,11%), dan responden dengan masa kerja 20- 29 tahun sebanyak

10 responden (3 ,61 % ).dangkan responden dengan masa kerja > 30 tahun

sebanyak 2 responden (2,11 %). Hal ini menunjukkan bahwa responden dalam

penelitian ini adalah responden yang menyadari pentingnya meningkatkan

57

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

kinerja sebagai seorang aparatur negara hal ini didukung dengan tingkat

pengalaman kerja yang sudah dimiliki selama ini.

C. ASUMSI KLASIK

1. Substruktur 1

(~
\.__)
Budaya Organisasi ~--------7>1 Kompetensi

Gambar 4.2 Substruktur 1

a) Uji Normalitas

Uji normalitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan analisis

grafik dan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Tampilan grafik histogram yang

terlihat pada Gambar 4.2. di bawah ini memberikan pola distribusi yang normal

karena menyebar secara merata baik ke kiri maupun ke kanan.

Dependent Variable: Y1

Mean =3.12&17
Std. Dev. "'0.995
N.::95

15

-3 -2

Regression Standardized Residual

Garn bar 4.3 Histogram

Pada Gambar 4.3. grafik normal plot di bawah ini terlihat bahwa titik-titik

menyebar disekitar garis diagonal, dan penyebarannya mengikuti arah garis

diagonal.

58

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

DependentVarlab~:V1

0.8
..c
2
0..
E o.
:::s
u
"'Cl
s(.) 0.4
g,_
><
w
o.

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

Gambar 4.4 Grafik Normal PP-Plot

Dari kedua grafik di atas dapat disimpulkan bahwa model regres1

memenuhi asumsi normalitas. Selain dengan analisis grafik, pengujian normalitas

dapat dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov (KS), dengan

melihat perbandingan nilai signifikansi. Apabila nilai signifikansi yang dihasilkan

> 0,05 maka distribusi datanya dapat dikatakan normal. Sebaliknya, jika nilai

signifikansi yang dihasilkan < 0,05 maka data tidak terdistribusi dengan nonnal.

Berikut adalah basil uji normalitas:

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
XI
N 95
Normal Parametersa,,b Mean 27.6211
Std. Deviation 2.58135
Most Extreme Differences Absolute .110
Positive .094
Negative -.110
Kohnogorov-Smirnov Z 1.074
Asymp. Sig. (2-tailed) .199
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Somber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

59

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa hasil uji nonnalitas menunjukkan

level signifikansi lebih besar dari a (a = 0.05) yaitu 0, 199 > 0,05 yang berarti

bahwa data terdistribusi dengan nonnal.

b) Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolonieritas pada penelitian ini dilakukan dengan melihat

nilai collinearity statistics dan nilai koefisien korelasi diantara variabel bebas.

Hasil pengujian terlihat pada Tabet 4.16. sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolinearitas


Coefficients•
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
XI 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Y 1
Somber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

Berdasarkan Tabel 4.6. nilai VIF lebih kecil dari 10. Sedangkan nilai

Tolerance nya lebih besar dari 0.10. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas

dalam penelitian ini tidak sating berkorelasi atau tidak ditemukan.

c) Uji Heteroskedastisitas

Pengujian Heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian. Model regresi yang baik

adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi adanya

Heteroskedastisitas dapat dilakukan melalui uji Glejser. Hasil pengujian

heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Glejser dapat dilihat pada Tabel 4.7

di bawah ini:

60

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Tabel 4.7. Basil Uji Heteroskedastisitas

Coefficients"

Model t Sig.
1 (Constant) 2.834 .006
Xl 4.906 .141
a. Dependent Variable: Yl

Somber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa hasil uji heteroskedastisitas

menunjukkan level signifikansi lebih besar dari a (a = 0.05) dimana level

signifikansi lebih besar dari nilai a (a= 0.05) yaitu X 1 (0,141 > 0,05) yang berarti

bahwa data terhindar dari heteroskedastisitas.

2. Substruktur 2

.___ _P_el_a_tih_a_n_ ___:------------;.) I Kompetensi

Gambar 4.5 Substruktur 2

a) Uji Normalitas

Uji normalitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan analisis

grafik dan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Tampilan grafik histogram yang

terlihat pada Gambar 4.5 di bawah ini memberikan pola distribusi yang normal

karena menyebar secara merata baik ke kiri maupun ke kanan.

61

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Dependent Variable: Y1

Meen =2 &OE--16
Std. Dev. =0.995
N=95

~2
.,
c
:s
tT
!!!
u..

-3 -2 -1

Regression Standardized Residual

Garn bar 4.6 Histogram

Pada Gambar 4.6 grafik normal plot di bawah ini terlihat bahwa titik-titik

menyebar disekitar garis diagonal, dan penyebarannya mengikuti arah garis

diagonal.

Dependent Variable: V"'I

0.8
..ca
~
Q..
E o.6
:::I
u
-c
"'
"tS 0.4

s"'
0.

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

Gambar 4.7 Grafik Normal PP-Plot

Dari kedua grafik di atas dapat disimpulkan bahwa model regres1

memenuhi asumsi normalitas. Selain dengan analisis grafik, pengujian normalitas

dapat dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov (KS), dengan

melihat perbandingan nilai signifikansi. Apabila nilai signifikansi yang dihasilkan

> 0,05 maka distribusi datanya dapat dikatakan normal. Sebaliknya, jika nilai

62

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

signifikansi yang dihasilkan < 0,05 maka data tidak terdistribusi dengan normal.

Berikut adalah hasil uji normalitas:

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X2
N 95
Normal Parametersa,,b Mean 20.2632
Std. Deviation 16.22528
Most Extreme Differences Absolute .415
Positive .415
Negative -.232
Kolmogorov-Smirnov Z 4.047
Asymp. Sig. (2-tailed) .190
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa hasil uji normalitas menunjukkan

level signifikansi lebih besar dari a (a= 0.05) yaitu 0,190 > 0,05 yang berarti

bahwa data terdistribusi dengan normal.

b) Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolonieritas pada penelitian ini dilakukan dengan melihat

nilai collinearity statistics dan nilai koefisien korelasi diantara variabel bebas.

Hasil pengujian terlihat pada Tabel 4.19. sebagai berikut:

Tabet 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas


Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
X2 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Yl
Sumber: Hasil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0
63

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Berdasarkan Tabel 4.9. nilai VIF lebih kecil dari 10. Sedangkan nilai

Tolerance nya lebih besar dari 0.10. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas

dalam penelitian ini tidak saling berkorelasi atau tidak ditemukan.

c) Uji Heteroskedastisitas

Pengujian Heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian. Model regresi yang baik

adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi adanya

Heteroskedastisitas dapat dilakukan melalui uji Glejser. Hasil pengujian

heteroskedastisitas dengan menggunakan Uji Glejser dapat dilihat pada Tabel

4.10 di bawah ini:

Tabel 4.10 Basil Uji Heteroskedastisitas


Coefficients•

Model t Sig.
1 (Constant) 45.741 .000
X2 2.076 .181
a. Dependent Variable: Yl

Sumber: Basil Penelitian, (2014) diolab dengan SPSS 20,0

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa hasil uji heteroskedastisitas

menunjukkan level signifikansi lebih besar dari a (a = 0.05) dimana level

signifikansi lebih besar dari nilai a (a= 0. 05) yaitu X 1 (0, 181 > 0,05) yang berarti

bahwa data terhindar dari heteroskedastisitas.

64

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

3. Substruktur 3
Budaya Organisasi

Kompetensi

Pelatihan

Garn bar 4.8 Substruktur 3

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan analisis

grafik dan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Tampilan grafik histogram yang

terlihat pada Gambar 4.9 di bawah ini memberikan pola distribusi yang normal

karena menyebar secara merata baik ke kiri maupun ke kanan.

Dependent Variable: Y2

Mean -5 97&1Ei
Std. De\/. ~.989
N=95

·3 ~2

Regression Standardized Realduaf

Gambar 4.9 Histogram

Pada Gambar 4.10 grafik normal plot di bawah ini terlihat bahwa titik-titik

menyebar disekitar garis diagonal, dan penyebarannya mengikuti arah garis

diagonal. Dependent Variable: V2

0.0 0.2 0.4 0.6 O.B 1.0

Observed Cum Prob

Garn bar 4.10 Grafik Normal Plot


65

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Dari kedua grafik di atas dapat disimpulkan bahwa model regres1

memenuhi asumsi normalitas. Selain dengan analisis grafik, pengujian normalitas

dapat dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov (KS), dengan

melihat perbandingan nilai signifikansi. Apabila nilai signifikansi yang dihasilkan

> 0,05 maka distribusi datanya dapat dikatakan normal. Sebaliknya, jika nilai

signifikansi yang dihasilkan < 0,05 maka data tidak terdistribusi dengan normal.

Berikut adalah hasil uji normalitas:

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas

0 ne -S ampe o mogorov-S m1mov


I KI . Test
Unstandardized
Residual

N 61
Mean .0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation .36702184
Absolute .115
Most Extreme Differences Positive .115
Negative -.092
Kolmogorov-Smimov Z .896
Asymp. Sig. (2-tailed) .398

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
Sumber: Hasil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa hasil uji normalitas menunjukkan

level signifikansi lebih besar dari a (a = 0.05) yaitu 0,398 > 0,05 yang berarti

bahwa data terdistribusi dengan normal.

b. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolonieritas pada penelitian ini dilakukan dengan melihat

nilai collinearity statistics dan nilai koefisien korelasi diantara variabel bebas.

Hasil pengujian terlihat pada Tabel 4.12 sebagai berikut:

66

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Tabel 4.12 Basil Uji Multikolinearitas


Coefficients•
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)

X2 .944 1.059
Xl .944 1.059
a. Dependent Variable: Y 1
Sumber: Basil Penelitian, (2014) diolab dengan SPSS 20,0

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regres1

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent variable). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.

Multikolonieritas terjadi apabila (1) nilai tolerance (Tolerance < 0.10) dan (2)

variance inflation factor (VIF > 10). Berdasarkan Tabel 4.22. terlihat nilai VIF

untuk variabel Budaya Organisasi (X 1) dan Pelatihan (X2 ) lebih kecil dari 10.

Sedangkan nilai tolerance nya lebih besar dari 0.10. Hal ini menunjukkan bahwa

variabel bebas dalam penelitian ini tidak saling berkorelasi atau tidak ditemukan.

c. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian Heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian. Model regresi yang baik

adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi adanya

Heteroskedastisitas dapat dilakukan melalui Uji Glejser. Hasil pengujian

heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Glejser dapat dilihat pada Tabel 4.23

di bawah ini:

67

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Tabet 4.13 Basil Uji Heteroskedastisitas

Coefficients 3

Model t Sig.
1 (Constant) -2.361 .020

Xl 9.871 .138

a. Dependent Variable: Y2
Somber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa basil uji heteroskedastisitas

menunjukkan level signifikansi lebih besar dari a (a= 0.05) yang berarti bahwa

data terhindar dari heteroskedastisitas.

4. Substruktur 4

Budaya Organisasi ~--

Gambar 4.11 Substruktur 4

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan analisis

grafik dan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Tampilan grafik histogram yang

terlihat pada Gambar 4.12 di bawah ini memberikan pola distribusi yang normal

karena menyebar secara merata baik ke kiri maupun ke kanan.

68

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Dependent Variable: Y2

Mean '='"7.63E-17
Std. Oe11. =0.995
N=95

15

.
i;'
c:
::>
f"1
LL

-3 -2 -1

Regression Standardized Residual

Gambar 4.12 Histogram

Pada Gambar 4 .13 grafik normal plot di bawah ini terlihat bahwa titik-titik

menyebar disekitar garis diagonal, dan penyebarannya mengikuti arah garis

diagonal.

Dependent Variable: V2

0.
~
C>
a:
E o.s
~
<..>
...
-0

1! 0.4

3
o.

0.0 02 O.A 0.6 0.8 ,_Q


Observed Cum Prob

Gambar 4.13 Grafik Normal PP-Plot

Dari kedua grafik di atas dapat disimpulkan bahwa model regres1

memenuhi asumsi normalitas. Selain dengan analisis grafik, pengujian normalitas

dapat dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov (KS), dengan

melihat perbandingan nilai signifikansi. Apabila nilai signifikansi yang dihasilkan

> 0,05 maka distribusi datanya dapat dikatakan normal. Sebaliknya, jika nilai

signifikansi yang dihasilkan < 0,05 maka data tidak terdistribusi dengan normal.

Berikut adalah hasil uji normalitas:

69

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Tabet 4.14 Basil Uji Normalitas


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X2
N 95
Normal Parametersa.,,b Mean 20.2632
Std. Deviation 16.22528
Most Extreme Differences Absolute .415
Positive .415
Negative -.232
Kolmogorov-Smimov Z 4.047
Asymp. Sig. (2-tailed) .200
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Sumber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa basil uji normalitas menunjukkan

level signifikansi lebih besar dari a (a = 0.05) yaitu 0,200 > 0,05 yang berarti

bahwa data terdistribusi dengan normal.

b. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolonieritas pada penelitian ini dilakukan dengan melihat

nilai collinearity statistics dan nilai koefisien korelasi diantara variabel bebas.

Hasil pengujian terlihat pada Tabel 4.15 sebagai berikut:

Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficients a
Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 (Constant)

XI 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Y2

Sumber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

70

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Berdasarkan Tabel 4.15 terlihat nilai VIF lebih kecil dari 10, sedangkan

nilai tolerance nya Jebih besar dari 0.10. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

bebas dalam penelitian ini tidak saling berkorelasi atau tidak ditemukan.

c. Uji Beteroskedastisitas

Pengujian Heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian. Model regresi yang baik

adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi adanya

Heteroskedastisitas dapat dilakukan melalui uji Glejser. Hasil pengujian

heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Glejser dapat dilihat pada Tabel 4.16

di bawah ini:

Tabel 4.16 Basil Uji Beteroskedastisitas

C oefficien tsa

Model t Sig.

I (Constant) -2.361 .020

Xl 9.871 .280
a. Dependent Variable: Y2
Sumber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa hasil uji heteroskedastisitas

menunjukkan level signifikansi lebih besar dari a (a = 0.05) yaitu X2 (0,280 >

0,05) yang berarti bahwa data terhindar dari heteroskedastisitas.

71

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

5. Substruktur 5

_ __:---------)-+I
.___ _P_,._1ii_ti_h_i1n Kineria

Gambar 4.14 Substruktur 2

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan analisis

grafik dan uji statistik Kolmogorov-Smimov. Tampilan grafik histogram yang

terlihat pada Gambar 4.15 di bawah ini memberikan pola distribusi yang normal

karena menyebar secara merata baik ke kiri maupun ke kanan.

Dependent Variable: Y1

Mean ""2.60&16
Std. Dev. ""°·g95
N=95

-3 -2 -1

Regression Standardized Residual

Gambar 4.15 Histogram

Pada Gambar 4.16 grafik normal plot di bawah ini terlihat bahwa titik-titik

menyebar disekitar garis diagonal, dan penyebarannya mengikuti arah garis

diagonal.
Dependent Variable: V2

o.
..0
<>
~
E o.
::s
<..>
-0
~ 0.

.n
"'
o.

o.o 0.2 o .... o.e o.a 1.0

Observed Cum Prob


Gambar 4.16 Grafik Normal PP-Plot
72

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Dari kedua grafik di atas dapat disimpulkan bahwa model regres1

memenuhi asumsi normalitas. Selain dengan analisis grafik, pengujian normalitas

dapat dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov (KS), dengan

melihat perbandingan nilai signifikansi. Apabila nilai signifikansi yang dihasilkan

> 0,05 maka distribusi datanya dapat dikatakan normal. Sebaliknya, jika nilai

signifikansi yang dihasilkan < 0,05 maka data tidak terdistribusi dengan normal.

Berikut adalah hasil uji normalitas:

Tabel 4.17 Basil Uji Normalitas


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
X2
N 95
Normal Parametersn..b Mean 20.2632
Std. Deviation 16.22528
Most Extreme Differences Absolute .415
Positive .415
Negative -.232
Kolmogorov-Smirnov Z 4.047
Asymp. Sig. (2-tailed) .200
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa hasil uji normalitas menunjukkan

level signifikansi lebih besar dari a (a = 0.05) yaitu 0,200 > 0,05 yang berarti

bahwa data terdistribusi dengan normal.

b. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolonieritas pada penelitian ini dilakukan dengan melihat

nilai collinearity statistics dan nilai koefisien korelasi diantara variabel bebas.

Basil pengujian terlihat pada Tabel 4.18. sebagai berikut:


73

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Tabet 4.18 Hasil Uji Muttikolinearitas

Coefficients•

Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF

1 (Constant)
Xl 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Y2
Sumber: Basil Penetitian, (2014) diotah dengan SPSS 20,0

Berdasarkan Tabel 4.18. terlihat nilai VIF lebih kecil dari 10, sedangkan

nilai tolerance nya lebih besar dari 0.10. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

bebas dalam penelitian ini tidak saling berkorelasi atau tidak ditemukan.

c. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian Heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian. Model regresi yang baik

adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi adanya

Heteroskedastisitas dapat dilakukan melalui uji Glejser. Hasil pengujian

heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Glejser dapat dilihat pada Tabel 4.19

di bawah ini:

Tabet 4.19 Basil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model t Sig.

1 (Constant) 34.450 .000

X2 1.229 .222
a. Dependent Variable: Y2
Sumber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

74

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa hasil uji heteroskedastisitas

menunjukkan level signifikansi lebih besar dari u (a = 0.05) yaitu X 2 (0,222 >

0,05) yang berarti bahwa data terhindar dari heteroskedastisitas.

6. Substruktur 6

Budaya Organisasi

Kinerja

Pelatihan

Gambar 4.17 Substruktur 6

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan analisis

grafik dan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Tampilan grafik histogram yang

terlihat pada Gambar 4.18 di bawah ini memberikan pola distribusi yang normal

karena menyebar secara merata baik ke kiri maupun ke kanan.

DependentVariabkt:Y2

~n'"'5.97E-16
S\d Dev -0 988
N;Q5

Regression Standardl:zed Residual

Gambar 4.18 Histogram

Pada Gambar 4.19 grafik normal plot di bawah ini terlihat bahwa titik-titik

menyebar disekitar garis diagonal, dan penyebarannya mengikuti arah garis

diagonal.

75

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Dependent Variable: V2

0.0 O.'I 0.-4 06 '0


Observed Cum Prob

Gambar 4.19 Grafik Normal Plot

Dari kedua grafik di atas dapat disimpulkan bahwa model regres1

memenuhi asumsi normalitas. Selain dengan analisis grafik, pengujian normalitas

dapat dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov (KS), dengan

melihat perbandingan nilai signifikansi. Apabila nilai signifikansi yang dihasilkan

> 0,05 maka distribusi datanya dapat dikatakan normal. Sebaliknya, jika nilai

signifikansi yang dihasilkan < 0,05 maka data tidak terdistribusi dengan normal.

Berikut adalah hasil uji normalitas:

Tabel 4.20 Basil Uji Normalitas


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Y2
N 95
Normal Parametersa.,b Mean 22.4211
Std. Deviation 3.85531
Most Extreme Differences Absolute .143
Positive .074
Negative -.143
Kolmogorov-Smimov Z 1.395
Asymp. Sig. (2-tailed) .041
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Sumber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

76

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa hasil uji normalitas menunjukkan

level signifikansi lebih besar dari a (a= 0.05) yaitu 0,041 > 0,05 yang berarti

bahwa data terdistribusi dengan normal.

b. Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolonieritas pada penelitian ini dilakukan dengan melihat

nilai collinearity statistics dan nilai koefisien korelasi diantara variabel bebas.

Hasil pengujian terlihat pada Tabel 4.21 sebagai berikut:

Tabel 4.21 Basil Uji Multikolinearitas

Coefficients•
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
X2 .944 1.059
Xl .944 1.059
a. Dependent Variable: Y2

Sumber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regres1

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent variable). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.

Multikolonieritas terjadi apabila (1) nilai tolerance (Tolerance < 0.10) dan (2)

variance inflation factor (VIF > 10). Berdasarkan Tabel 4.22. terlihat nilai VIF

untuk variabel Budaya Organisasi (X 1) dan Pelatihan (X2) lebih kecil dari 10.

Sedangkan nilai tolerance nya lebih besar dari 0.10. Hal ini menunjukkan bahwa

variabel bebas dalam penelitian ini tidak saling berkorelasi atau tidak ditemukan.

77

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

c. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian Heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian. Model regresi yang baik

adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi adanya

Heteroskedastisitas dapat dilakukan melalui Uji Glejser. Hasil pengujian

heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Glejser dapat dilihat pada Tabel 4.22

di bawah ini:

Tabel 4.22 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficients•

Model t Sig.

1 (Constant) -4.035 .000

X2 4.644 .000
XI 11.698 .0203
a. Dependent Variable: Y2
Sumber: Hasil Penelitian, (2014) diolab dengan SPSS 20,0

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa hasil uji heteroskedastisitas

menunjukkan level signifikansi lebih besar dari a (a= 0.05) yang berarti bahwa

data terhindar dari heteroskedastisitas.

D. Uji Hipotesis

1. Substruktur 1

a) Uji Koefisien Determinasi (R2 )


2
Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinasi (R ), yaitu untuk

melihat besamya pengaruh variabel bebas.

78

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Tabel 4.21 Hasil Uji Determinasi (R2)

Model Summaryb

Adjusted Std. Error of the


Model R R Square R Square Estimate
1 .453a .206 .197 1.76560
a. Predictors: (Constant), XI
b. Dependent Variable: YI
Sumber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

Besarnya nilai R square pada table diatas (model summary) adalah 0,206

yang berarti 20,6% besamya pengaruh variabel ekosogen (budaya kerja) terhadap

kompetensi pegawai. Sedangkan sisanya 0,794 atau 79,40% dapat diterangkan

oleh variabel lain diluar variabel ini.

b) Uji thitung (Uji Parsial)

Bentuk pengujian:

H0 : bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Budaya

Organisasi secara parsial terhadap Kompetensi.

H 1: b; -:t- 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari Budaya Organisasi

secara parsial terhadap Kompetensi.

Pada penelitian ini nilai trutungakan dibandingkan dengan t1abe1 pada tingkat

signifikan (a) = 5%. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t ini adalah:

Ho diterima jika : t hitung ::;;t tabel dan nilai Sig> 0,05


H1 diterima jika : t hitung>t tabel dan nilai Sig< 0,05

Dimana t hitung::;;_ t tabeI

79

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Tabel 4.22 Basil Uji t

c oefficieo tsa
Standardized Coefficients
Model Beta t Sig.
I (Constant) 2.834 .006

Xl .453 4.906 .004


a. Dependent Variable: YI
Somber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

Berdasarkan hasil parsial terlihat bahwa nilai thiiung variabel Budaya

Organisasi sebesar 4,906 lebih besar dari ttabel = 2,204 dan nilai signifikan Budaya

Organisasi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa

budaya organisasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kompetensi

Kerja.

Kompetensi = 4,906X1 + 0,453E1

Tabet 4.23 Basil Uji Korelasi


Correlations
XI YI
XI Pearson Correlation I .453 ..
Sig. (2-tailed) .000
N 95 95
YI Pearson Correlation .453 •• I
Sig. (2-tailed) .000
N 95 95
**. Correlation is significant at the 0.01 leveI (2-tailed).

Somber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

80

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Berdasarkan hasil uji korelasi maka nilai korelasi antara variabel Budaya

Organisasi dan Kompetensi sebesar 0,453, sehingga gambar koefisien jalur 1

adalah sebagai berikut:

4,906 '
I Budaya Organisasi l1----------... -l.____K_o_m_pe_t_en_s_i_ _.I

Gambar 4.20 Koefisien Jatur Sub Struktur 1

Berikut ini hasil rekapitulasi pengujian sub struktur 1 yang ditunjukkan

oleh Tabel 4.24

Tabet 4.24 Rangkuman Basil Koefisien Jalur Sub Struktur 1

Stand art
Hasil R2
Dari Ke Coefficient T Hitung £
Pengujian
Beta
Budaya Organisasi Kompetensi 0,453 4,906 H 1 diterima 0,206 0,453

Sumber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

2. Substruktur 2

a) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinasi (R2 ), yaitu untuk

melihat besamya pengaruh variabel bebas.

Tabet 4.25 Basil Uji Determinasi (R 2)

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate
1 .2103 .244 .034 1.93660
a. Predictors: (Constant), X2

81

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

~odelSuinrnaryb

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate
3
1 .210 .244 .034 1.93660
a. Predictors: (Constant), X2
b. Dependent Variable: YI
Somber: Hasil Penelitian, (2014) diolab dengan SPSS 20,0

Besamya nilai R square pada table diatas (model summary) adalah 0,244

yang berarti 24,4% besamya pengaruh variabel pelatihan terhadap kompetensi

pegawai. Sedangkan sisanya 0,756 atau 75,60% dapat diterangkan oleh variabel

lain diluar variabel ini.

b) Uji trutung (Uji Parsial)

Bentuk pengujian:

H0 : bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Pelatihan secara

parsial terhadap Kompetensi Kerja.

H 1: b, -:;; 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari Pelatihan secara parsial

terhadap Kompetensi Kerja.

Pada penelitian ini nilai tru 1uu8akan dibandingkan dengan t1abel pada tingkat

signifikan (a) = 5%. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t ini adalah:

Ho diterima jika : t hitung ~t tabel dan nilai Sig> 0,05


H1 diterima jika : t hitung>t tabeI dan nilai Sig< 0,05

Dimana t hitung ~ - t tabeI

82

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Tabel 4.26 Hasil Uji t

Coefficients•
Standardized Coefficients
Model Beta t Sig.
1 (Constant) 45.741 .000
X2 .210 2.076 .000
a. Dependent Variable: YI
Somber: Hasil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

Berdasarkan hasil parsial terlihat bahwa nilai trutung variabel Pelatihan

sebesar 2,076 lebih besar dari t1abel = 2,204 dan nilai signifikan Pelatihan sebesar

0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa Pelatihan secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap kompetensi Kerja. Berdasarkan tabel

diatas maka persamaan struktumya adalah:

Kompetensi = 5,993X1 + 3,785X1 + 0,453£1

Tabet 4.27 Basil Uji Korelasi

Correlations
X2 Yl

X2 Pearson Correlation 1 .210·

Sig. (2-tailed) .041

N 95 95
Yl Pearson Correlation .210· 1

Sig. (2-tailed) .041


N 95 95
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).
Somber: Hasil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

83

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Berdasarkan hasil uji korelasi maka nilai korelasi antara variabel Pelatihan

dan Kompetensi sebesar 0,210, sehingga gambar koefisien jalur 1 adalah sebagai

berikut:

2,076
Pelatihan Kompetensi

Gambar 4.21 Koefisien Jalur Sub Struktur 1

Berikut ini hasil rekapitulasi pengujian sub struktur 1 yang ditunjukkan

oleh Tabel 4.28.

Tabel 4.28 Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub Struktur 2

Stand art
Hasil R2
Dari Ke Coefficient T mtung f.
Pengujian
Beta
Pelatihan Kompetensi 0,210 2,076 H 1 diterima 0,244 0,210

Somber: Hasil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

3. Substruktur 3

a) Uji Koefisien Determinasi (R2 )

Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinasi (R2), yaitu untuk

melihat besarnya pengaruh variabel bebas.

Tabel 4.29 Basil Uji Determinasi (R2)


Model Summaryh

Adjusted R Std. Error of the Durbin-


Model R R Square Square Estimate Watson
1 .5593 .313 .298 1.65128 2.202
a. Predictors: (Constant), X2, XI
b. Dependent Variable: Yl
Somber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

84

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Besamya nilai R square pada table diatas (model summary) adalah 0,313

yang berarti 31,3% besamya pengaruh variabel Budaya Organisasi dan Pelatihan

terhadap kompetensi kerja pegawai. Sedangkan sisanya 0,696 atau 69,60% dapat

diterangkan oleh variabel lain diluar variabel ini.

b) Uji Frutung (Uji Simultan)

Bentuk pengujian:

Ho: bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Budaya Organisasi

dan Pelatihan terhadap Kompetensi kerja.

H1: minimal satu dari bi -:;:. 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari

Budaya Organisasi dan Pelatihan terhadap Kompetensi kerja.

Pada penelitian ini nilai Fhitung akan dibandingkan dengan F tabel pada

tingkat signifikan (a) = 5%. Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F ini adalah:

Terima Ho bila Fhitung sF1abe1 dan nilai probabilitas Sig atau (Sig>0,05)

Tolak Ho (terima H 1) bila FmtW1g>F1abel dan nilai probabilitas Sig atau (Sig< 0,05).

Tabel 4.30 Basil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 114.089 2 57.044 20.921 .oooa


Residual 250.858 92 2.727

Total 364.947 94
a. Predictors: (Constant), X2, Xl
b. Dependent Variable: Yl
Sumber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

85

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Berdasarkan hasil perhitungan dalam Tabel 4.25 Fhitung = 20,921 dan FiabcI

= 2, 102, sehingga Frutung lebih besar dari FtabeI, dan signifikansi Fhituns adalah 0,000

yang berarti lebih kecil dari alpha 5%, sehingga keputusan yang diambil adalah Ho

ditolak dan HJ diterima. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa

Budaya Kerja dan Pelatihan memiliki pengaruh signifikan terhadap Kompetensi

Kerja.

c) Uji thitung (Uji Parsial)

Bentuk pengujian:

Ho: bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Budaya

Organisasi secara parsial terhadap Kompetensi Kerja.

Hi: h; ::t 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari Budaya Organisasi

secara parsial terhadap Kompetensi Kerja.

Pada penelitian ini nilai thitungakan dibandingkan dengan t1a1:ie1 pada tingkat

signifikan (a) = 5%. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t ini adalah:

Ho diterima jika : t hituns :::;t tabeI dan nilai Sig> 0,05

H 1 diterima jika : t hitung>t 1a1:ie1 dan nilai Sig< 0,05

Dimana t hitung ::::;_ t tabel

Tabel 4.31 Basil Uji t


coefficientsa
Standardized Coefficients
Model Beta t Sig.
1 (Constant) 1.559 .122
X2 .337 3.785 .000
Xl .533 5.993 .000
a. Dependent Variable: Yl
Sumber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0
86

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Berdasarkan hasil parsial terlihat bahwa nilai thitung variabel Budaya

Organisasi sebesar 5,993 lebih besar dari t1a1:ie1 = 2,204 dan nilai signifikan Budaya

Organisasi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa

budaya organisasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kompetensi

Kerja. Demikian juga nilai thitung variabel Pelatihan sebesar 3,785 lebih besar dari

t1atie1 = 2,204 dan nilai signifikan Pelatihan sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05

sehingga dapat dikatakan bahwa pelatihan secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap kompetensi Kerja Berdasarkan tabel diatas maka persamaan strukturnya

adalah:

Y1 = p Y1X1X1 + p Y1X1X1 + PY1E1 + PY2E2


Kompetensi = 5,993X1 + 3,785X1 + 0,553£1 + 0,337£1

Tabel 4.32 Hasil Uji Korelasi

Correlations
Control Variables XI X2

YI Xl Correlation 1.000 .381

Significance (2-tailed) .000

df 0 95

X2 Correlation .381 1.000

Significance (2-tailed) .000

df 95 0

Sumber: Hasil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

Berdasarkan hasil uji korelasi maka nilai korelasi antara variabel Budaya

Organisasi dan Kompetensi sebesar 0,453, sehingga gambar koefisien jalur 1

adalah sebagai berikut:

87

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

E1=0,381

Budaya Organisasi

5,993
20,921

3 785 Kompetensi
Pelatihan

Gambar 4.22 Koefisien Jalur Sub Struktur 3

Berikut ini basil rekapitulasi pengujian sub struktur 3 yang ditunjukkan

oleh Tabel 4.33

Tabei 4.33 Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub Struktur 3

Standart
Hasil Ri
Dari Ke Coefficient T Hitung F Hitung £
Pengujian
Beta
Budaya Organisasi 0,553 5,993 H1
Kompetensi 20,921 diterima 0,313 0,381
Pelatihan 0,337 3,785

Somber: Hasil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

4. Substruktur 4
2
a) Uji Koefisien Determinasi (R )

Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinasi (R2), yaitu untuk

melihat besarnya pengaruh variabel bebas.

Tabel 4.34 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryh

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .715 3 .512 .506 2.70856


a. Predictors: (Constant), Xl
b. Dependent Variable: Y2
Somber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

88

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Besamya nilai R square pada tabel diatas (model summary) adalah 0,512

yang berarti 51,2% besamya pengaruh variabel Budaya Organisasi terhadap

Kinerja atau dengan kata lain variabel endogen Kinerja dapat dijelaskan oleh

variabel Budaya Organisasi sebesar 51,2%. Sedangkan sisanya 0,498 atau 49,8%

dapat diterangkan oleh variabel lain diluar variabel ini.

b) Uji thitung {Uji Parsial)

Bentuk pengujian:

Ho: bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Budaya

Organisasi secara parsial terhadap Kinerja.

H 1: b, -:1:- 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari Budaya Organisasi

secara parsial terhadap Kinerja.

Pada penelitian ini nilai thitungakan dibandingkan dengan tiabel pada tingkat

signifikan (a) = 5%. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t ini adalah:

Ho diterima jika : t hitung ~t label dan nilai Sig> 0,05

H1 diterima jika : t hitung>t label dan nilai Sig< 0,05

t hitung ~ - t tabel

Tabel 4.35 Hasil Uji t


Coefficients a

Standardized
Coefficients

Model Beta t Sig.

1 (Constant) 2.361 .020

Xl .715 9.871 .008


a. Dependent Variable: Y2
Sumber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

89

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Berdasarkan hasil parsial terlihat bahwa nilai thitung variabel Budaya

Organisasi sebesar 9,871 lebih besar dari t1abe1 2,204 dan nilai signifikan

Kompensasi sebesar 0,008 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa

Budaya Organisasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja pegawa1,

Berdasarkan tabel diatas maka persamaan struktumya adalah:

Y2 = P Y1X1X1 + PY1E1
Kinerja = 9,871X1 + 0,715£2

Tabet 4.36 Hasil Uji Korelasi


Correlations
XI Y2
Xl Pearson Correlation I .715 ..

Sig. (2-tailed) .000


N 95 95
Y2 Pearson Correlation .115•• I

Sig. (2-tailed) .000


N 95 95
**.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Somber: Hasil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

Berdasarkan basil uji korelasi maka nilai korelasi antara variabel Budaya

Oganisasi sebesar 0,715 sehingga gambar koefisien jalur 2 adalah sebagai berikut:

9,871
....__B_u_da_v_a_O_rg_a_m_sa_s_i~1--~~~~~~~--p~1~~~-K_in_e_ri_a~~--'
1
Gambar 4.23 Analisis Jalur Sub Struktur 4

90

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Tabel 4.37 Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub Struktur 4

Standart
Has ii R2
Dari Ke Coefficient T Hitung £
Pengujian
Beta
Buday a Kinerja 0,715 9,871 H1 diterima 0,512 0,715

Sumber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

Model Persamaan sub struktur 2:

Kinerja = 9,871X1 + 0,715E 2

5. Substruktur 5

a) Uji Koefisien Determinasi (R2 )

Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinasi (R2), yaitu untuk

melihat besarnya pengaruh variabel bebas.

Tabel 4.38 Basil Uji Determinasi (R2 )

Model Summaryb

R Adjusted Std. Error of the


Model R Square R Square Estimate
1 .134a .012 .009 3.84058
a. Predictors: (Constant), X2
b. Dependent Variable: Y2

Sumber: Hasil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

Besamya nilai R square pada table diatas (model summary) adalah 0, 134

yang berarti 13,4% besamya pengaruh variabel ekosogen (pelatihan) terhadap

kinerja pegawai. Sedangkan sisanya 0,866 atau 86,60% dapat diterangkan oleh

variabel lain diluar variabel ini.

91

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

b) Uji thitung (Uji Parsial)

Bentuk pengujian:

Ho: bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Pelatihan secara

parsial terhadap Kinerja.

H 1: b, -:;:. 0 , artinya terdapat pengaruh yang si gni fikan dari Pelatihan secara parsial

terhadap Kinerja.

Pada penelitian ini nilai thitungakan dibandingkan dengan t1abe1 pada tingkat

signifikan (a) = 5%. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t ini adalah:

Ho diterima jika : t hitung :=;t tabel dan nilai Sig> 0,05


H1 diterimajika: t hitung>t 1abe1 dan nilai Sig<. 0,05

Dimana t hitung::; _ t tabel

Tabel 4.39 Basil Uji t

Coefficientsa

Standardized
Coefficients

Model Beta t Sig.

l (Constant) 38.877 .000

X2 .134 2.238 .018


a. Dependent Variable: Y2
Somber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

Berdasarkan basil parsial terlihat bahwa nilai thinmg variabel Pelatihan

sebesar 2,238 lebih besar dari t1abel = 2,204 dan nilai signifikan pelatihan sebesar

0,002 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa Pelatihan secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja. Berdasarkan tabel diatas maka

persamaan strukturnya adalah:

92

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Y2 = P Y1X1X1 + P Y1X1X1 + PY1E1

Kinerja = 1,229X2 + 0,126£2

Tabel 4.40 Basil Uji Korelasi

Correlations
Y2 X2

Y2 Pearson Correlation I .134

Sig. (2-tailed) .012

N 95 95
X2 Pearson Correlation .134 I
Sig. (2-tailed) .012
N 95 95

Sumber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

Berdasarkan hasil uji korelasi maka nilai korelasi antara variabel Pelatihan

dan Kinerja sebesar 0, 126, sehingga gambar koefisien jalur 5 adalah sebagai

berikut:

2,238
Pelatihan Kinerja

Gambar 4.24 Koefisien Jalur Sub Struktur 5

Berikut ini hasil rekapitulasi pengujian sub struktur 1 yang ditunjukkan oleh Tabel

4.41

93

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Tabel 4.41 Rangkuman Basil Koefisien Jalur Sub Struktur 1

Standart
Hasil R2
Dari Ke Coefficient T Hitung £
Pengujian
Beta
Pelatihan Kinerja 0,126 2,238 H 1 diterima 0,313 0,126

Sumber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

6. Substruktur 6

a) Uji Koefisien Determinasi (R2 )

Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinasi (R 2 ), yaitu untuk

melihat besarnya pengaruh variabel bebas.

Tabel 4.42 Basil Uji Determinasi (R 2 )

Model Summaryh

Adjusted R Std. Error of Durbin-


Model R R Square Square the Estimate Watson

1 .777a .604 .596 2.45104 2.508


a. Predictors: (Constant), XI, X2
b. Dependent Variable: Y2
Somber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

Besarnya nilai R square pada table diatas (model summary) adaJah 0,604

yang berarti 60,4% besarnya pengaruh variabel ekosogen (Budaya organisasi dan

Pelatihan) terhadap Kinerja pegawai. Sedangkan sisanya 0,396 atau 39,60% dapat

diterangkan oleh variabel lain diluar variabel ini.

94

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

b) Uji Fhitung (Uji Simultan)

Bentuk pengujian:

Ho: bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Budaya Organisasi

dan Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai.

H1: minimal satu dari b; =F- 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari

Budaya Organisasi dan Pelatihan terhadap Kinerja.

Pada penelitian ini nilai Frutung akan dibandingkan dengan F1abel pada

tingkat signifikan (a) = 5%. Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F ini adalah:

Terima Ho bila Fhitung ~F1abel dan nilai probabilitas Sig atau (Sig>0,05)

Tolak Ho (terima H1) bila Fhitung>F1abel dan nilai probabilitas Sig atau (Sig< 0,05).

Tabel 4.43 Basil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


1 Regression 844.458 2 422.229 70.282 .000"

Residual 552.700 92 6.008

Total 1397.158 94
a. Predictors: (Constant), Xl, X2
b. Dependent Variable: Y2
Sumber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

Berdasarkan basil perhitungan dalam Tabel 4.25 Fhitung = 70,282 dan Fiabel

= 2,102, sehingga Fru1ung lebih besar dari F1abe1, dan signifikansi Fhi1ung adalah 0,000

yang berarti lebih keciJ dari alpha 5%, sehingga keputusan yang diambil adalah Ho

ditolak dan H 1 diterima. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa

Budaya Organisasi dan Pelatihan memiliki pengaruh signifikan terhadap Kinerja

Pegawai.

95

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

c) Uji trutung (Uji Parsial)

Bentuk pengujian:

Ho: bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Budaya

Organisasi dan Pelatihan secara parsial terhadap Kinerja Pegawai.

H1: bi :;t. 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari Budaya Organisasi dan

Pelatihan secara parsial terhadap Kinerja Pegawai.

Pada penelitian ini nilai trutungakan dibandingkan dengan t1abel pada tingkat

signifikan (a) = 5%. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t ini adalah:

Ho diterima jika : t rutuns st 1abe1 dan nilai Sig> 0,05


H1 diterima jika : t hitung>t 1abe1 dan nilai Sig< 0,05

Dimana t hitung S- t tabel


Tabet 4.44 Hasil Uji t

Coefficients•

Standardized
Coefficients

Model Beta t Sig.


1 (Constant) 4.035 .000

X2 .313 4.644 .000

XI .790 11.698 .000


a. Dependent Variable: Y2
Sumber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

Berdasarkan hasil parsial terlihat bahwa nilai thitung variabel Budaya

Organisasi sebesar 11,698 lebih besar dari t1abel = 2,204 dan nilai signifikan

Budaya Organisasi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan

bahwa Budaya organisasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja

Pegawai. Demikian juga nilai thitung variabel Pelatihan sebesar 4,644 lebih besar

96

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

dari t1abe1 = 2,204 dan nilai signifikan Pelatiban sebesar 0,000 lebib kecil dari 0,05

sehingga dapat dikatakan babwa pelatiban secara parsial berpengaruh signifikan

terbadap Kinerja Berdasarkan tabel diatas maka persamaan strukturnya adalab:

Y2 = P Y1X1X1 + P Y1X1X2 + P Y1X1X1 + PY1E1

Kinerja = ll,698X1 + 4,664X2 + 0,790£1 + 0,313£2


Tabel 4.45 Basil Uji Korelasi

Correlations
Control Variables XI X2

Y2 XI Correlation 1.000 .472

Significance (2-tailed) .000

df 0 92

X2 Correlation .472 1.000

Significance (2-tailed) .000

df 92 0

Somber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

Berdasarkan basil uji korelasi maka nilai korelasi antara variabel Budaya

Organisasi dan Kompetensi sebesar 0,453, sebingga gambar koefisien jalur 1

adalab sebagai berikut:

Budaya Organisasi

11,698,
70,282

4,644 Kinerja
Pelatihan

Garn bar 4.25 Koefisien Jalur Sub Struktur 6

Berikut ini basil rekapitulasi pengujian sub struktur 6 yang ditunjukkan

oleb Tabel 4.46

97

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Tabel 4.46 Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub Struktur 6

Standart
Has ii R2
Dari Ke Coefficient T Hitung F Hitung £
Pengujian
Beta
Budaya Organisasi 0,553 11,698 H1
Kinerja 20,921 diterima 0,604 0,472
Pelatihan 0,337 4,644
Sumber: Hasil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

7. Substruktur 7

a) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Pengujian dengan menggunakan uji koefisien determinasi (R2 ), yaitu untuk

melihat besamya pengaruh variabel bebas.

Tabel 4.47 Uji Koefisien Determinasi (R2 )

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .6103 .372 .366 3.07045


a. Predictors: (Constant), Yl
b. Dependent Variable: Y2
Sumber: Hasil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

Besamya nilai R square pada tabel diatas (model summary) adalah 0,372

Angka 0,364 berarti 36,40% besamya pengaruh variabel Kompetensi terhadap

Kinerja Kerja. Atau dengan kata lain variabel endogen Kinerja Kerja dapat

dijelaskan oleh variabel Kompentensi sebesar 37,2%. Sedangkan sisanya 0,638

atau 63,8% dapat diterangkan oleh variabel lain diluar keempat variabel ini.

Uji thitung

Bentuk pengujian:

H0 : bi = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Kompetensi

secara parsial terhadap Kinerja Pegawai.


98

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

H1: b, -:;:. 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari Kompetensi secara

parsial terhadap Kinerja Pegawai.

Pada penelitian ini nilai thirungakan dibandingkan dengan t1abel pada tingkat

signifikan (a) = 5%. Kriteria pengambilan keputusan pada uji-t ini adalah:

Ho diterima jika : t hitung ~t 1abe1 dan nilai Sig> 0,05

H1 diterimajika: t hitung>t tabel dan nilai Sig< 0,05

t hitung ~ - t tabel

Tabel 4.48 Hasil Uji t

Coefficients•

Standardized
Coefficients

Model Beta t Sig.

1 (Constant) 1.791 .077

Yl .610 7.429 .000


a. Dependent Variable: Y2
Sumber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

Berdasarkan hasil parsial terlihat bahwa nilai thitung variabel Kompensasi

sebesar 7,429 lebih kecil dari t1abcl = 2,204 dan nilai signifikan Kompensasi

sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa Kompetensi

berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai, Berdasarkan tabel diatas maka

persamaan struktumya adalah:

Kinerja = 0,7429Y1 + 0,610E3

99

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Tabel 4.49 Basil Uji Korelasi

Correlations
YI Y2
YI Pearson Correlation 1 .6IO..

Sig. (2-tailed) .000


N 95 95
Y2 Pearson Correlation .610 .. 1
Sig. (2-tailed) .000
N 95 95
**.Correlation is significant at the O.OI level (2-
tailed).
Somber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

Berdasarkan hasil uji korelasi maka nilai korelasi antara variabel

Kompetensi dengan Kinerja Pegawai sebesar 0,610 Kinerja Pegawai sehingga

gambar koefisien jalur 3 adalah sebagai berikut

7,429
Kompetensi Kinerja

Gambar 4.26 Analisis Jalur Sub Struktur 3

Tabel 4.50 Rangkuman Basil Koefisien Jalur Sub Struktur 7

Standart
Hasil Ri
Dari Ke Coefficient T Hitung f.
Pengujian
Beta
Kompensasi Kineria 0,022Ho diterima 0,927
7,429 0,610
Somber: Basil Penelitian, (2014) diolah dengan SPSS 20,0

100

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Pengaruh Total

Pengaruh total merupakan penjumlahan dari pengaruh langsung dan

pengaruh tidak langsung variabel Kompensasi terhadap Kinerja Pegawai.

Perhitungan pengaruh total adalah sebagai berikut:

- Pengaruh Langsung Budaya Organisasi ke Kompetensi = 4,906

- Pengaruh Langsung Pelatihan ke Kompetensi = 2,076

- Pengaruh tidak Langsung Pertama = 20,921x0,3841

- Pengaruh Langsung Budaya Organisasi ke Kinerja = 9,871

- Pengaruh Langsung Pelatihan ke Kinerja = 2,238

- Pengaruh tidak langsung Kedua = 70,282 x 0,472

- Pengaruh Kompetensi ke Kinerja = 7,429

Pengaruh Total = 0 + 0,468 + 0 + 0,230

= 0,698

£1= 0.381 f.... 1


:. ••• Budaya Organisasi

9,871
4,906

7,429
Kompetensi Kinerja Kerja

2,076
2,238

£2= 0,472 Pelatihan

Garn bar 4.51 Analisis Jalur


101

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Sesuai dengan analisis data yang telah dikemukakan di atas setelah

diadakan pengujian terhadap 7 hipotesis penelitian sesuai dengan teori yang telah

diuraikan pada bah II. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semua hipotesis

dapat diterima, model teoritis telah diuji dan menunjukkan hasil yang baik dan

tidak menyimpang dari yang dihipotesiskan. Penelitian ini mengembangkan 7

hipotesis yang akan dibuktikan dengan data yang diperoleh. Hasil yang diperoleh

dari uji masing-masing hipotesis adalah sebagai berikut :

a) Hl: Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kompetensi

Menurut (Robbins, 2006: 721) budaya organisasi mengacu ke suatu makna

bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu

dengan organisasi lain. Makna bersama itu bila diamati merupakan seperangkat

karakteristik utama yang dihargai oleh suatu organisasi. Karena itulah budaya

organisasi menjadi kekuatan yang menyatukan seluruh komponen di organisasi itu

untuk mencapai tujuan.

Budaya organisasi membantu mengarahkan sumber daya manusia pada

pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Di samping itu, budaya organisasi

akan meningkatkan kekompakan tim antar berbagai bagian atau unit kerja dalam

organisasi sehingga mampu menjadi perekat karyawan dalam organisasi secara

bersama-sama. Budaya kerja atau budaya organisasi akan menjadi pedoman bagi

seluruh lapisan karyawan yang ada di dalam organisasi.

Dari hasil penelitian didapat bahwa besamya nilai R square adalah sebesar

0,206 yang berarti 20,6% besamya pengaruh variabel ekosogen (budaya kerja)

102

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

terhadap kompetensi pegawai. Berdasarkan hasil parsial terlihat bahwa nilai trutung

variabel Budaya Organisasi sebesar 4,906 lebih besar dari t1atieI = 2,204 sehingga

dapat dikatakan bahwa budaya organisasi secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap kompetensi Kerja dan dari hasil uji korelasi maka nilai korelasi antara

variabel Budaya Organisasi dan Kompetensi sebesar 0,453.

Berdasarkan nilai perhitungan pada tabel uji t menunjukkan bahwa

semakin tinggi dan baik budaya organisasi semakin baik pula kompetensi yang

dimiliki oleh pegawai tersebut. Pengaruh yang ditimbulkan variabel budaya

organisasi terhadap kompetensi pegawai di sekretariat daerah Kabupaten Samosir

secara langsung sebesar 4,906. Pada penelitian ini terlihat ada pengaruh yang

cukup signifikan yang diberikan faktor budaya organisasi terhadap kompetensi

pegawat.

Budaya organisasi yang dipersepsikan secara langsung mempunyai efek

positif terhadap kompetensi karyawan secara keseluruhan. Hal itu menunjukkan

bahwa budaya organisasi yang baik dapat mempengaruhi kompetensi karyawan.

Hal serupa diungkapkan oleh JGN Consulting Denver, USA dalam Rivai dan

Sagala (2013) "... competencies are observable, behavioral acts that require a

combination of knowledge, skill and abilities to execute. They are demonstrated

in a job context and as such, are influenced by an organi::ation 's culture and work

environment... ". yang jika maknai bahwa competensi merupakan karakteristik

yang meliputi kombinasi antara pengetahuan, keterampilan dan kemampuan untuk

melaksanakan pekerjaan, yang dipengaruhi oleh budaya organisasi dan

lingkungan kerja.

103

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Hasil studi ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sumardjoko

(2010) bahwa budaya organisasi berkontribusi secara signifikan terhadap

kompetensi. Sejalan dengan itu hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Harahap (2011) bahwa budaya organisasi yang dipersepsikan

secara langsung mempunyai efek positif terhadap kompetensi karyawan secara

keseluruhan meskipun dalam penelitian yang dilakukan oleh Harahap pengaruh

budaya organisasi terhadap kompetensi hanya sebesar 3%.

b). H2: Pengaruh Pelatihan Terhadap Kompetensi

Menurut Irianto (2001) bahwa nilai-nilai kompetensi seseorang dapat

dipupuk melalui program pendidikan, pengembangan dan pelatihan yang

berorientasi pada tuntutan kerja aktual dengan menekankan pada pengembangan

skill, knowledge dan ability yang secara signifikan akan dapat memberi standar

dalam sistem dan proses kerja yang diterapkan.

Pelatihan merupakan suatu kegiatan untuk meningkatkan kinerja saat ini

dan kinerja dimasa mendatang. Kegiatan pelatihan pada dasamya dilaksanakan

untuk menghasilkan perubahan tingkah laku dari orang-orang yang mengikuti

pelatihan. Perubahan tingkah laku yang dimaksud adalah dapat berupa

bertambahnya pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan perubahan sikap dan

perilaku (Rivai&Sagala, 2013).

Istilah Right Man in the Right Place merupakan istilah yang sering kita

dengar dan istilah ini sangat tepat kita gunakan ketika berbicara tentang pelatihan.

Betapa tidak jika seorang pegawai diberikan pelatihan yang tidak dibutuhkannya

atau tidak sesuai dengan job deskripsi pekerjaannya maka hal ini akan

104

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

mengakibatkan hasil yang tidak efektif dan efisien. Pelatihan sangatlah baik

dilakukan untuk pengembangan kualitas sumber daya manusia namun agar

pelatihan tersebut menjadi efektif dan efisien maka haruslah memperhatikan

materi dan metode pelatihan yang dilakukan, hal ini penting karena jika materi

atau metode pelatihan tidak relevan dengan peserta pelatihan maka sia-sialah

pelatihan yang digunakan atau sebaliknya apabila kriteria peserta pelatihan tidak

sesuai dengan pelatihan yang dilakukan maka hal ini juga akan menjadi sia-sia.

Jika hal-hal yang dikemukakan di atas dapat terlaksana maka program pelatihan

akan menjadi efektif dan diharapkan dengan adanya umpan balik pelatihan yang

baik akan membantu tercapainya tujuan organisasi.

Berdasarkan hasil penelitian didapat besamya nilai R square adalah 0,244,

yang berarti 24,4% besamya pengaruh variabel pelatihan terhadap kompetensi

pegawai. Untuk hasil parsial terlihat bahwa nilai thitung variabel Pelatihan sebesar

2,076 lebih besar dari tiabet = 2,204 sehingga dapat dikatakan bahwa Pelatihan

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kompetensi Kerja. Sedangkan

berdasarkan hasil uji korelasi maka nilai korelasi antara variabel Pelatihan dan

Kompetensi sebesar 0,210.

Berdasarkan nilai perhitungan pada tabel uji t dapat dilihat bahwa

pengaruh pelatihan terhadap kompetensi adalah positif dan signifikan. Pengaruh

yang ditimbulkan variabel pelatihan terhadap kompetensi pegawai di sekretariat

daerah Kabupaten Samosir secara langsung sebesar 2,076. Dari hasil penelitian

ini disimpulkan bahwa pelatihan berpengaruh positif clan searah terhadap

kompetensi meskipun tidak sebesar pengaruh budaya organisasi terhadap

105

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

kompetensi. Maka dapat dikatakan apabila pegawai memiliki pelatihan yang baik

maka kompetensi pegawai akan mengalami peningkatan juga.

Dengan demikian hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Ardiansyah yang menyimpulkan bahwa variabel tingkat

pendidikan berpengaruh signifikan secara langsung terhadap variabel kompetensi

yang berarti bahwa jika ada peningkatan pelatihan yang lebih baik maka akan

meningkatkan kompetensi karyawan, dan sebaliknya. Penelitian ini juga sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Salmah (2012) dimana pada penelitian ini

di simpulkan bahwa pelatihan merupakan faktor yang mendorong tercapainya

kompetensi karyawan sehingga pada akhimya dapat memberikan kinerja terbaik

pada organisasi.

c). H3: Pengaruh Budaya Organisasi dan Pelatihan secara simultan

terhadap Kompetensi Pegawai

Budaya organisasi mengacu kepada sistem makna bersama yang dianut

oleh anggota-anggota organisasi yang membedakan organisasi itu dari organisasi

lain (Robbins, 2006 ). Selanjutnya Robbins mengatakan suatu sistem nilai budaya

yang tumbuh menjadi kuat mampu memacu organisasi kearah perkembangan

yang lebih baik.

Kottler dan Hesket dalam Waridin dan Masrukhin (2006) mengatakan

budaya perusahaan dapat memberikan dampak yang berarti terhadap kinerja

ekonomi jangka panjang dan budaya perusahaan akan menjadi faktor yang bahkan

lebih penting lagi dalam menentukan keberhasilan organisasi. Robbins (2006),

mengatakan bahwa kinerja organisasi mensyaratkan strategi, lingkungan teknologi

dan budaya organisasi bersatu.

106

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Berdasarkan basil penelitian didapat nilai R square sebesar 0,313 yang

berarti 31,3% besamya pengaruh variabel Budaya Organisasi dan Pelatihan

terhadap kompetensi kerja pegawai. Untuk hasil pengaruh secara simultan didapat

bahwa Fhitung = 20,921 dan F1abe1 = 2, 102, sehingga Fhitung lebih besar dari F1abe1,

sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Budaya Kerja dan Pelatihan memiliki

pengaruh signifikan terhadap Kompetensi Kerja. Sedangkan secara parsial

terlihat bahwa nilai thi1ung variabel Budaya Organisasi sebesar 5,993 lebih besar

dari t1abeI = 2, sehingga dapat dikatakan bahwa budaya organisasi secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap kompetensi Kerja.

Demikian juga nilai thitung variabel Pelatihan sebesar 3,785 lebih besar dari

t1abe1 = 2,204 sehingga dapat dikatakan bahwa pelatihan secara parsial berpengaruh

signifikan, sedangkan berdasarkan basil uji korelasi maka nilai korelasi antara

variabel Budaya Organisasi dan Kompetensi sebesar 0,453. Berdasarkan nilai

perhitungan pada tabel uji t dapat dilihat bahwa pengaruh budaya organisasi dan

pelatihan secara simultan terhadap kompetensi adalah positif dan signifikan.

Pengaruh yang ditimbulkan variabel budaya organsiasi dan pelatihan terhadap

kompetensi pegawai di sekretariat daerah Kabupaten Samosir secara langsung

sebesar 8,036. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa budaya organisasi

pelatihan berpengaruh positif dan searah terhadap kompetensi bahkan lebih besar

pengaruhnya daripada secara parsial. .

Dengan demikian hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Sumardjoko (2010) bahwa budaya organisasi berkontribusi secara

signifikan terhadap kompetensi yang berarti bahwa jika ada peningkatan budaya

organisasi yang lebih baik malca akan meningkatkan kompetensi karyawan dan

107

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

sebaliknya. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Salmah (2012) dimana pada penelitian ini di simpulkan bahwa pelatihan

merupakan faktor yang mendorong tercapainya kompetensi karyawan sehingga

pada akhimya dapat memberikan kinerja terbaik pada organisasi.

d). H4: Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Pegawai

Kottler dan Hesket dalam Waridin dan Masrukhin (2006) menyatakan

bahwa budaya organisasi dapat memberikan dampak yang berarti terhadap kinerja

ekonomi jangka panjang dan budaya organisasi akan menjadi faktor yang bahkan

lebih penting lagi dalam menentukan keberhasilan pencapaian tujuan organisasi.

Dan Robin (2006) sepakat bahwa suatu sistem nilai budaya yang tumbuh menjadi

kuat mampu memacu organisasi ke arah perkembangan yang lebih baik. Dari hasil

analisis jalur yang telah dilakukan dalam penelitian ini, diperoleh bahwa budaya

organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap

kinerja pegawai.

Besamya nilai R square diperoleh sebesar 0,512 yang berarti 51,2% besarnya

pengaruh variabel Budaya Organisasi terhadap Kinerja atau dengan kata lain

variabel endogen Kinerja dapat dijelaskan oleh variabel Budaya Organisasi

sebesar 51,2%. Berdasarkan hasil parsial terlihat bahwa nilai tru1ung variabel

Budaya Organisasi sebesar 9,871 lebih besar dari t1abel 2,204 sehingga dapat

dikatakan bahwa Budaya Organisasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja

pegawai, sedangkan berdasarkan hasil uji korelasi maka nilai korelasi antara

variabel Budaya Oganisasi sebesar 0,715.

108

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Dari penelitian ini peneliti menyimpulkan bahwa semakin sehat budaya

organisasi maka makin baik pula kinerja pegawai. Setiap orang masuk ke sebuah

organisasi bukan hanya dikarenakan oleh kebutuhan akan finansial saja namun

juga kebutuhan akan bekerja di dengan kondisi yang naman dan nyaman sesuai

dengan yang dikemukakan oleh Robbins (2001 ). Ketika seseorang merasa tidak

nyaman bekerja dalam sebuah organisasi maka lingkungan organisasi juga tidak

akan kondusif. Kemungkinan yang bisa terjadi adalah pegawai akan sering tidak

hadir, gampang emosi, tidak memiliki inisiatif dan tidak bersemangat dalam

melaksanakan tugas. Bahkan demi mendapatkan kenyamanan di tempat kerja

pegawai rela untuk pindah ke tempat kerja lain meskipun tunjangan/kompensasi

di tempat tersebut lebih dari di tempat yang sebelurnnya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suwarsi

et all (2014) yang menyimpulkan bahwa budaya organisasi mempunyai pengaruh

yang moderat terhadap kinerja organisasi yakni sebesar 53.13%. Sama halnya

dengan penelitian yang dikemukakan oleh Sangadji and Sopiah (2013), dalam

penelitiannya mereka mengemukakan bahwa budaya organisasi mempunyai

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai baik secara

langsung sebesar 55% maupun secara tidak langsung sebesar 11 %.

Apabila pegawai telah memahami keseluruhan nilai-nilai organisasi akan

mejadikan nilai-nilai tersebut sebagai suatu kepribadian organisasi. Nilai dan

keyakinan tersebut akan diwujudkan menjadi perilaku keseharian mereka dalam

bekerja, sehingga akan menjadi kinerja individual. Dengan budaya kerja

organisasi kita dapat memperbaiki perilaku dan motivasi SDM sehingga

meningkatkan kinerjanya dan pada gilirannya meningkatkan kinerja organisasi.

109

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

e). HS: Pengaruh Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai

Pelatihan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan

kinerja saat ini dan kinerja dimasa mendatang. Kegiatan pelatihan pada dasarnya

dilaksanakan untuk menghasilkan perubahan tingkah laku dari orang-orang yang

mengikuti pelatihan. Perubahan tingkah laku yang dimaksud adalah dapat berupa

bertambahnya pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan perubahan sikap dan

perilaku (Rivai & Sagal a, 2013 ). Dengan bertambahnya pengetahuan, keahlian

dan keterampilan diharapkan pegawai akan memiliki kinerja yang baik pula.

Dari hasil penelitian di dapat bahwa nilai R square adalah sebesar 0, 134

yang berarti 13,4% besamya pengaruh variabel pelatihan terhadap kinerja

pegawai. Berdasarkan hasil parsial terlihat bahwa nilai trntung variabel Pelatihan

sebesar 2,238 lebih besar dari tiabel = 2,204 sehingga dapat dikatakan bahwa

Pelatihan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja.

Sedangkan berdasarkan hasil uji korelasi didapat nilai korelasi antara variabel

Pelatihan dan Kinerja sebesar 0, 126.

Hasil dari penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Faroog dan Khan (2011) yang menyatakan bahwa pelatihan sangat berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan yakni sebesar 0,233 atau 23,2%. Sejalan

dengan penelitian tersebut penelitian Yakub, Tulim dan Suharsil (2014) juga

menyimpulkan bahwa pelatihan berpengaruh positif dan dominan terhadap kinerja

pegawai sebesar 10,12%.

110

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

t). H6: Pengaruh Budaya Organisasi dan Pelatihan secara simultan

terhadap Kinerja Pegawai melalui Kompetensi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapat bahwa nilai R square

adalah sebesar 0,604 yang berarti terdapat pengaruh variabel ekosogen (Budaya

organisasi dan Pelatihan) sebesar 60,4% terhadap Kinerja pegawai. Untuk basil

pengujian budaya organisasi dan pelatihan secara serentak didapat Frutung = 70,282

dan FtabeI = 2, 102, sehingga Frutung lebih besar dari FtabeI sehingga dengan demikian

dapat diambil kesimpulan bahwa Budaya Organisasi dan Pelatihan memiliki

pengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai.

Sedangkan untuk hasil uji parsial terlihat bahwa nilai trutung variabel

Budaya Organisasi sebesar 11,698 lebih besar dari ttabcI = 2,204 sehingga dapat

dikatakan bahwa Budaya organisasi secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap Kinerja Pegawai. Demikian juga nilai trutung variabel Pelatihan sebesar

4,644 lebih besar dari ttabeI = 2,204 sehingga dapat dikatakan bahwa pelatihan

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja. Berdasarkan hasil uji

korelasi maka nilai korelasi antara variabel Budaya Organisasi dan Kompetensi

sebesar 0,453,

Dari hasil analisis jalur yang telah dilakukan dalam penelitian ini,

diperoleh bahwa budaya organisasi dan pelatihan baik secara parsial maupun

serentak berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Dalam penelitian ini pengaruh

variabel Budaya Organisasi dan pelatihan terhadap variabel kinerja pegawai

secara tidak langsung melalui Kompetensi adalah signifikan dan positif serta

searah yakni sebesar 8,035.

111

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

g). H7: Pengaruh kompetensi terhadap kinerja Pegawai

Kompetensi merupakan suatu karakteristik dasar dari seseorang yang

memungkinkannya memberikan kinerja yang unggul dalam pekerjaan. Apabila

karyawan memiliki kompetensi yang terdiri pengetahuan, keterampilan, dan

kemampuan yang baik maka akan memiliki kinerja yang baik seperti yang

dikemukakan Mcclelland dalam Yuniarsih dan Suwatno (2009:20). Jadi apabila

suatu organsiasi mampu meningkatkan kompetensi karyawannya maka sudah

tentu kinerja pegawainya akan semakin meningkat pula dan dengan adanya

peningkatan kinerja tujuan organisasi pun akan tercapai dengan baik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa didapat nilai R square pada tabel diatas

sebesar 0,372 berarti 37,20% besarnya pengaruh variabel Kompetensi terhadap

Kinerja Kerja. Atau dengan kata lain variabel endogen Kinerja dapat dijelaskan

oleh variabel Kompentensi sebesar 37,2%. Berdasarkan hasil parsial terlihat

bahwa nilai thitung variabel Kompetensi sebesar 7,429 lebih besar dari t1ahe1 = 2,204

sehingga dapat dikatakan bahwa Kompetensi berpengaruh signifikan terhadap

Kinerja Pegawai, sedangkan untuk hasil uji korelasi didapat nilai korelasi antara

variabel Kompetensi dengan Kinerja Pegawai sebesar 0,610.

Berdasarkan pengujian dengan analisis jalur tampak bahwa kompetensi

karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Semakin

tinggi kompetensi karyawan yang dicapai oleh karyawan maka akan

meningkatkan kinerja karyawan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa

pengaruh yang ditimbulkan variabel kompetensi terhadap kinerja pegawai di

Sekretariat Daerah Kabupaten Samosir secara langsung sebesar 7,429. Hasil

penelitian ini menyatakan bahwa kompetensi pegawai akan meningkatkan kinerja

112

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

pegawai, dengan adanya kompetensi yang baik maka hasil kerja pegawai juga

akan semakin baik atau maksimal.

Hasil penelitian ini sesuai dengan yang diutarakan oleh Rivai dan Sagala

(2013) bahwa kompetensi merupakan faktor yang memegang kunci dalam

keberhasilan seseorang dalam pekerjaannya. Indentifikasi kompetensi yang tepat

dianggap memiliki nilai prediksi yang yang cukup valid terhadap kinerja seorang

pegawai. Hasil studi ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh oleh

Suprapto (2009) yang mengemukakan bahwa kompetensi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja pegawai.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Qamariah (2011) dalam penelitiannya

yang menyimpulkan bahwa kompetensi karyawan yang terdiri dari kompetensi

teknis, kompetensi non teknis berpengaruh secara bersama-sama dan sangat nyata

(highly significant) terhadap kinerja karyawan .

113

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

BABV

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah menganalisa data-data yang ada maka dapat diambil suatu

kesimpulan yang dirumuskan sebagai hasil penelitian dan didukung dengan

saran-saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kemajuan instansi

Sekretariat Daerah Kabupaten Samosir, yaitu:

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Budaya Organisasi terhadap

Kompetensi kerja Pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Samosir sebesar

4,906. Hal ini berarti bila budaya organisasi meningkat kompetensi

Pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Samosir juga akan ikut

meningkat, demikian juga sebaliknya bila budaya organisasi mengalami

penurunan maka kompetensi pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten

Samosir juga akan ikut menurun.

2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pelatihan terhadap kompetensi

Pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Samosir. Pelatihan memberikan

kontribusi positif dalam mempengaruhi tentang kompetensi pegawai pada

Sekretariat Daerah Kabupaten Samosir yaitu sebesar 2,076. Hal ini berarti

bila Pelatihan meningkat maka kompetensi Pegawai pada Sekretariat

Daerah Kabupaten Samosir juga akan ikut meningkat yaitu sebesar 2,076,

demikian juga sebaliknya bila pelatihan menurun maka kompetensi

Pegawai pada Sekretariat Daerah Kabupaten Samosir juga akan ikut

114

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

menurun. Pelatihan merupakan variabel yang paling dominan

mempengaruhi kompetensi dibanding variabel budaya organisasi.

3. Secara simultan budaya organisasi dan pelatihan memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap kompetensi yakni sebesar 31,3% . Untuk hasil

pengaruh secara simultan didapat bahwa Frutung = 20,921 sehingga dapat

diambil kesimpulan bahwa Budaya Kerja dan Pelatihan memiliki pengaruh

signifikan terhadap Kompetensi Kerja. Sedangkan secara parsial didapat

bahwa variabel Budaya Organisasi memiliki pengaruh sebesar 5,993 terhadap

kompetensi. Demikian juga nilai variabel Pelatihan didapat sebesar 3,785

sehingga variabel pelatihan pun dapat dikatakan secara parsial berpengaruh

signifikan.

4. Secara langsung terdapat dampak positif antara Budaya Organisasi terhadap

Kinerja Pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Samosir sebesar 9,871

Budaya Organisasi merupakan variabel yang paling dominan berdampak

terhadap kinerja. budaya organisasi memberikan dampak positif terhadap

kinerja pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Samosir Jadi apabila

budaya organisasi meningkat maka kinerja pegawai juga akan ikut

meningkat, demikian juga sebaliknya bila terjadi penurunan maka kinerja

Pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Samosir juga akan ikut menurun.

Secara langsung variabel budaya organisasi merupakan variabel yang

paling dominan mempengaruhi kinerja dibanding variabel lainnya.

115

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

5. Secara langsung terdapat dampak positif antara Pelatihan terhadap Kinerja

Pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Samosir yakni sebesar 2,238,

pengaruh ini walaupun bemilai kecil dari variabel lainnya namun memberikan

dampak positif terhadap kinerja pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten

Samosir. Hal ini berarti bila pelatihan meningkat maka kinerja Pegawai di

Sekretariat Daerah Kabupaten Samosir juga akan ikut meningkat, demikian

juga sebaliknya bila pelatihan menurun maka Kinerja Pegawai di

Sekretariat Daerah Kabupaten Samosir juga akan ikut menurun.

6. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan didapat bahwa Budaya

Organisasi dan Pelatihan memiliki pengaruh 0,604 atau sebesar 60,4%

terhadap Kinerja pegawai. Untuk hasil uji F pengujian budaya organisasi dan

pelatihan secara serentak didapat sebesar 70,282 dengan demikian dapat

diambil kesimpulan bahwa Budaya Organisasi dan Pelatihan memiliki

pengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai. Sedangkan untuk hasil uji

parsial terlihat bahwa variabel Budaya Organisasi berpengaruh sebesar

11,698 sedangkan variabel pelatihan berpengaruh secara parsial terhadap

kinerja sebesar 4,644, sehingga dapat dikatakan bahwa Budaya organisasi dan

pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.

7. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kompetensi terhadap Kinerja

Pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Samosir sebesar 7,429. Artinya

apabila kompetensi rendah maka kinerja pegawai juga akan rendah, dan

116

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

sebaliknya apabila kompetensi pegawai di Sekretariat Kabupaten Samosir

tinggi maka Kinerja Pegawai di Sekretariat juga kan tinggi.

5.2 Saran

Adapun Saran yang dapat penulis berikan kepada instansi Sekretariat

Daerah Kabupaten Samosir adalah :

1. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa variabel budaya orgamsas1

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kompetensi kerja

serta kinerja baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab itu

untuk semakin meningkatkan kompetensi dan kinerja pegawai di

Sekretariat Daerah Kabupaten Samosir agar diterapkan disiplin dengan

lebih tegas, apabila melanggar diberi sanksi yang jelas dan apabila

berprestasi diberi penghargaan seperti kenaikan pangkat pilihan san lain

sebagainya. Selain itu sebaiknya budaya organisasi yang kondusif dan

etika serta tata krama yang baik harus tetap dijaga dengan lebih sering

melakukan pembinaan secara rohani bagi pegawai.

2. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa variabel Pelatihan memiliki

dampak yang positif dan signifikan terhadap kompetensi dan kinerja

pegawai baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu peneliti

menyarankan agar sumber daya manusia di Sekretariat Daerah

Kabupaten Samosir meningkat lebih sering diadakan pelatihan, seminar

ataupun sosialisasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi atau dapat

dikatakan tepat guna dan juga tepat sasaran. Dengan adanya pelatihan

diharapkan kompetensi pegawai akan semakin meningkat yang nantinya


117

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

akan turut juga meningkatkan kinerja pegawai di Sekretariat Daerah

Kabupaten Samosir. Dengan adanya pelatihan juga diharapkan pegawai

mampu mengaplikasikan apa yang sudah dipelajarinya di bidangnya


. .
masmg-masmg

3. Diharapkan Sekretariat Daerah Kabupaten Samo sir agar membuat suatu

rancangan program kerja yang lebih kreatif dan menyentuh pegawai

supaya informasi mengenai pelayanan di Sekretariat Daerah Kabupaten

Samosir dapat lebih cepat diserap oleh masyarakat pada umumnya.

118

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

DAFTAR PUST AKA

Ardiansyah, Musadieq MA, Ruhana I. 2014. Pengaruh Pelatihan Terhadap


Kompetensi dan Kinerja Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 9 No. 1
April2014

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pe11dekata11 Praktek. Edisi Revisi. Penerbit
PT. Rineka Cipta. Jakarta.

As'ad, M. 2003. Psikologi Jndustri. Yogyakarta: Liberty.

Dharma, S. (2004). Manajemen Kinerja : Falsafah, Teori, dan Penerapannya.


Program Pascasarjana FISIP. Jakarta.

Ferdinand, A. 2005. Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen.


Badan Penerbit UNDIP. Semarang.

Flippo, Edwin B. Masud Moh (alih bahasa), (2001). Manajemen Personalia.


Edisi Keenam. Jilid Kedua. Jakarta: Erlangga

Gomes, Faustino Cardoso. (2000) Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi I.


Y ogyakarta, Andi Offset.

Harahap, M. 2011. Tesis : Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi terhadap


Kompetensi dan Kinerja Karyawan Pimpinan di PT. Perkebunan
Nusantara XII (Persero) Jawa Timur

Harsono, B. Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan, kepuasan Kerja terhadap


Kinerja Pegawai dengan Komitmen Organisw;i Sebagai Variabel
Intervening pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Journal
Excellent Vol. 1 No. 2 September 2009.

Hasibuan, H. M. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta Bumi


Aksara.

Indriantoro, Nur, dan Supomo. 2002. Metodologi Penelitian. Edisi 1. Yogyakarta:


Penerbit BPFE Y ogyakarta

Kemenpan Nomor 25/KEP/M.PAN/04/2002

Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 46A Tahun 2003 Tanggal
21Nopember2003.

Koesmono, T H. 2005, Pengaruh Budaya Organism,;, Terhadap Motivasi dan


Kepuasan Kerja Serta Kinerja Karyawan Pada Sub Sektor Jndustri
Pengolahan Kayu Skala Menengah Di Jawa Timur, Jumal Manajemen &
Kewirausahaan, Vol. 7 No. 2
119

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Kunartinah. Pengaruh Pendidikan, Pembelajaran organisasi Terhadap Kinerja


Dengan Kompetensi Sebagai Mediasi. Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE),
Vol. 17 No. 1, Maret 2010

Kuncoro, M. 2007. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Mangkunegara, AP, 2005. Perilaku dan Budaya Organisasi, Cetakan Pertama,
PT. Refika Aditama, Bandung.

Masrukhin dan Waridin, 2006. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja,


Budaya Organisasi, dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai,
EKOBIS, Vol. 7 No. 2.

Mathis, Robert L dan Jackson, John H, 2001, Manajemen Sumberdaya Manusia,


Buku 1, Salemba Empat Jakarta.

Moeheriono. 2009. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetemi. Jakarta : Ghalia


Indonesia

Mubashar Farooq dan Dr. Muhamamd Aslam Khan (2011), Impact of Training
and Feedback on Employee Performance. Far East Journal of Psychology
and business. Vol. 5 No. 1 October 2011

Palan, R. 2007. Teknik Mengimplementasikan Manajemen SDM Berbasis


Kompetensi untuk Meningkatkan Daya Saing Organisasi, Penerbit PPM
UI, Jakarta.

Pardede, R dan Manurung, M. 2014. Analisi Jalur : Teori dan Aplikasi Dalam
Riset Bisnis. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Priasmara, B (2013). Hubungan antara Kompetensi Pegawai dengan Kinerja


Pegawai di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tana Tidung.
£-Journal Pemerintahan lntegratif, Volume 1, Nomor 3, 2013.

Primasari, EK. 2010. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap kinerja Karyawan


Dengan Variabe/ Usia Sebagai Moderator Pada PT Jnka di Madiun.

Qamariah, I. dan Fadli (2011 ). Pengaruh Perencanaan dan Kompetensi Karyawan


Terhadap Kinerja. Jumal Ekonom, Vol 14, No 2, April 2011.

Raja Abdul Ghafoor Khan, Fuqan Ahmed Khan dan Muhammad Aslam Khan
(2011 ). Impact of Training and Development on Organizational
Performance. Global Journal of Management and Business Research
Volume XI Issue VII Version.

Rivai. V, dan Sagala. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk


Perusahaan, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

120

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Robbins, SP. 2006. Perilaku Organisasi : Konsep,Kontroversi, Aplikasi. Jakarta:


Prenhall indo.

Ruky. 2003. Kepuasan dan Prestasi Karyawan. Tesis. Fakultas Ekonomi,


Denpasar. Universitas Udayana.

Salmah, NNA. (2012). Pengaruh Program Pelatihan dan Pengembangan


Karyawan Terhadap Kompetensi Karyawan Pada PT. Muba Electric
Power Sekayu. Jurna/ Ekonomi dan Jnformasi Akuntansi (Jeniw.). Vol.2
no.3. 2012

Sangadji, EM dan Sopiah, The Effect of Organizational Culture On Lecturers'


Job Satisfaction and Performance (A Research in Muhammadiyah
University throughout East Java). International Journal of Learning &
Development, Vol. 3, No. 3, 2013.

Santoso,MS. (2004). Budaya Korporat dan Keunggulan Korporasi, Penerbit PT.


Elexmedia Komputindo. Jakarta.

Simamora, H. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Sekolah


Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : CV andi ofsett.

Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Surnarsono, S. 2003. Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan


Ketenagakerjaan. Jogyakarta : Graha Ilmu.

Suprapto. Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai dengan


Kepuasan Sebagai Moderating variabel. Jurnal Excellent, Vol. 1 No. 1
Maret 2009.

Susanto. Change Management, Jakarta: Kompas, 7 Oktober 2001

Sutrisno, Edi. 2010. Budaya Organisasi. Edisi pertama. Prenada Media Group.
Jakarta

Suwarsi S, Sule ET, Hilmiana dan helmi A. Implementation of Competency


Based Human Resource and Knowledge management to Organizational
Culture and Implication to Organizational Performance. International
Journal of Human Resource Studies, Vol. 4, No. 3. 2014.

Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. PT. Raja Grafindo Parsada: Jakarta.

Yakub S, Tulim A, dan Suharsil. Pengaruh disiplin kerja, pendidikan dan


pelatihan terhadap kinerja pegawai pada PT Kertas Kraft Aceh (persero ).
Jurnal SAINTIKOM Vol. 13, No.3, September 2014.

121

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


Lampiran 1 42137.pdf

KUESIONER (ANGKET)

Petunjuk pengisian angket: Ada lima altematif jawaban yang dipilih, dan pilih
salah satu jawaban yang sesuai, dengan memberi tanda silang (X) yaitu:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
CS : Cukup Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

PILIHAN JA WABAN
NO PERNYATAAN/PERTANYAAN
STS TS cs s SS
I. Variabel Budaya Organisasi
1 Saya bekerja kreatif dan inovatif serta
bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya
Setiap anggota organisasi selalu memperhatikan
2 biaya yang dikeluarkan organisasi agar tidak
terjadi pemborosan
3 Menghasilkan sesuatu yang berkualitas menjadi
prioritas utama saya
4 Saya selalu bersikap hangat (ramah) dalam
pergaulan.
5 Saya lebih mengutarnakan kerja sama dengan
rekan sekerja, agar kinerja lebih baik.
6 Saya mempunya1 inisiatif (prakarsa) serta
sanggup bersaing dengan baik.
7 Saya merasa aman, bangga dan dihargai dalam
organisasi.
II. Variabel Pelatihan
8 Materi dan metode pelatihan yang di gunakan
sudah sesuai dengan kebutuhan peserta.
Kriteria peserta pelatihan sudah sesuai dengan
9 kebutuhan orgamsas1 dan Jems program
pelatihan yang diikuti
10 Program Pelatihan yang diikuti sudah efektif
Peserta pelatihan mampu memberi umpan balik
11 dan sanggup mengaplikasikannya dalam
pekerjaan sehari-hari
III. Variabel Kompetensi
Saya mampu mengerjakan tugas pekerjaan
12
dengan baik
13 Saya memiliki hubungan kerja yang baik,

122

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


Lampiran 2 42137.pdf

secara internal (dalam organisai) maupun


ekstemal (ke luar).
Saya memiliki integritas yang baik dalam
14
organisasi
Saya memiliki kemampuan manajerial (membuat
15 perencanaan, memecahkan masalah, mengambil
keputusan, dll) dengan baik.

123

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


Lampiran 3 42137.pdf

DAFTAR PERTANYAAN

Petunjuk:
Berikan j awaban dengan tanda (X) terhadap semua pemyataan dalam koesioner
ini dengan memberikan penilaian sejauh mana pemyataan itu sesuai dengan
realita, nilai 5 untuk sangat sesuai/setuju sampai dengan nilai 1 untuk sangat tidak
sesuai/setuju.

PILIHAN JAW ABAN


NO PERNYATAAN/PERTANYAAN
STS TS cs s SS
IV. KINERJA PEGAWAI
...,
1 Kualitas kerja Pegawai ini jauh lebih baik dari 5 4 .) 2 1
karyawan lain
Alasan:

2 Kuantitas kerja Pegawai ini melebihi rata-rata 5 4 3 2 1


karyawan lain
Alasan:

Pengetahuan Pegawai ini dalam melaksanakan


3 pekerjaannya adalah baik 5 4 3 2 1

Alasan:

4 Pegawai ini dapat diandalkan dalam membantu


5 4 3 2 1
menyelesaikan persoalan
Alasan:

5 Tingkat kehadiran pegawai ini adalah baik 5 4 3 2 1


Alasan:

Pegawai Inl mampu menyelesaikan tu gas ...,


6 5 4 .) 2 1
dengan baik dan memuaskan
Alasan:

124

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


Lampiran 4
42137.pdf

DAFT AR LAMPIRAN

Uji Validitas
Item Statistics

Mean Std. Deviation N


Xl l 3,9250 ,52563 40
Xl2 4,2500 ,58835 40
Xl3 3,8500 ,69982 40
Xl4 3,9250 ,76418 40
Xl5 3,9750 ,73336 40
Xl6 3,9000 ,63246 40
Xl7 3,7250 ,78406 40
X21 3,7250 ,75064 40
X22 3,6000 ,74421 40
X23 3,5250 ,75064 40
X24 3,5750 ,87376 40
Yl 3,9500 ,67748 40
Y2 3,8000 ,68687 40
Y3 3,8000 ,68687 40
Y4 3,5500 ,67748 40
Zl 3,6000 ,67178 40
Z2 3,5250 ,75064 40
Z3 3,7500 ,70711 40
Z4 3,7500 ,86972 40
Z5 3,7750 ,83166 40
Z6 3,9750 ,76753 40

Reliability

case Processing Summary

N %

Cases Valid 95 100.0

Excludeda 0 .0

Total 95 100.0

a. Listwise deletion based on all vanables in the


procedure.

125

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


Lampiran 5 42137.pdf

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items

.912 .909 21

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

Budaya Organisasi 3.9263 .51036 95

Budaya Organisasi 4.2737 .57320 95

Budaya Organisasi 3.8316 .70940 95

Budaya Organisasi 3.8947 .72161 95

Budaya Organisasi 4.0105 .70703 95

Budaya Organisasi 3.9053 .60272 95

Budaya Organisasi 3.7789 .77431 95

Pelatihan 3.7368 .74677 95

Pelatihan 3.6000 .74947 95

Pelatihan 3.5158 .76996 95

Pelatihan 3.5579 .88385 95

Kompetensi 3.9579 .65095 95

Kompetensi 3.8211 .66810 95

Kompetensi 3.8000 .67792 95

Kompetensi 3.5263 .68171 95

Kinerja Pegawai 3.6211 .65524 95

Kinerja Pegawai 3.4947 .77010 95

Kinerja Pegawai 3.7684 .70639 95

Kinerja Pegawai 3.7789 .86515 95

Kinerja Pegawai 3.7684 .85617 95

Kinerja Pegawai 3.9895 .75081 95

126

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


Lampiran 6 42137.pdf

Item-Total Statistics

Squared Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Correlation Deleted

Budaya Organisasi 75.6316 79.959 .353 .912

Budaya Organisasi 75.2842 81.206 .285 .915

Budaya Organisasi 75.7263 80.477 .293 .916

Budaya Organisasi 75.6632 76.524 .507 .909

Budaya Organisasi 75.5474 76.633 .510 .909

Budaya Organisasi 75.6526 78.314 .447 .911

Budaya Organisasi 75.7789 75.217 .568 .908

Pelatihan 75.8211 75.531 .566 .908

Pelatihan 75.9579 75.168 .593 .907

Pelatihan 76.0421 76.509 .471 .910

Pelatihan 76.0000 72.660 .664 .906

Kompetensi 75.6000 76.434 .578 .908

Kompetensi 75.7368 79.068 .330 .913

Kompetensi 75.7579 77.419 .466 .910

Kompetensi 76.0316 76.073 .580 .908

Kinerja Pegawai 75.9368 75.315 .677 .906

Kinerja Pegawai 76.0632 73.464 .711 .905

Kinerja Pegawai 75.7895 73.891 .745 .904

Kinerja Pegawai 75.7789 71.259 .783 .902

Kinerja Pegawai 75.7895 72.168 .725 .904

Kinerja Pegawai 75.5684 73.014 .769 .903

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

79.5579 83.441 9.13459 21

127

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


Lampiran 7 42137.pdf

Histogram Normal P.f> Plot of Regression Standardized


Residual

Dependent Variable: Kompetensi Kerja


Dependent Variable: Kompetensl Kerja

0.
..a
~ 0

!" 1 A.
E o.
er
~
u.. .,,"
u

ti 0.4
•Q.
)(
w
0. <llD

·J ,
. ·1

Regression Standardized Residual o.n-ll"""'--~--~--~--~~--~--_,


0.0 02 0.4 0.6 1.0

Observed Cum Prob

Scatterplot Scatterplot

Dependent Variable: Kompetensi Kerja Dependent Variable: Kompetensl Kerja

0 0 0

0 0 00 0 0 0 00 0 0

00 0 0 aD 0 00

00 CD 00 0 0

0 <DOO 0 0 00

0

0 0

0 0 10 0 0

.3 ., ·2 ·1

Regre..lon Standantlzed Residual Regression Standardized Predicted Value

Scatterplot
Scatterplot

Dependent Variable: Kompetensi Kerja


Dependent Variable: Kompetensi Kerja
1<

0 0
0

00 0
0

..
."......
0 0 <D 0
coo
..,.
~ 1& 0 0 0 OD 0 00
coc:eoo co o
• 00 0 0 -::-
";;~ oo CD

iE
0
14. 0 0 00 0

.0
~"
~
0 CDO 0

0
le n 0 0
0

" 0 0

0 0 0
'" 12.00 13.00 uoo 1'00 15.00 17 ()()
10

.
0 0 0

.,
Regression h!justed (Press) Predicted Value Rogresslon Deletad (Presa} Residual

128

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


Lampiran 8 42137.pdf

Scatterplot Scatterplot

Dependent Variable: Kompetensi Kerja


,.
D•pendent Variable: Kompetensi Kerja

0 0 0 0

0 0 00 0 0 0 0 00 0 0

.,,._,,, co 0 0
.!.115. ~"" 0 0

0
0 0

000 0
CD
.
J
.B 1~ 0
0 0

0)00
CD

0 0
0

!" 0 0
0

·a. 0 0
10 0 0

Regression Studentized Residual Regression Studentized Deleted (Pnlss) Residual

Partial Regression Plot Partial Regression Plot

Dependent Variable: Kompe~nsi Kerja Dependent Variable: Kompetensl Kerja

0 0 0 0
0
0 0 0 0 0
0
0 0
0 8 0 0 0
0 8 0
0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0
0 8
0
0
0 0
0

"" 000

Budaya Organisasi
250
"" .200

Pelatihan
000
"'"

0
Model Summary

Change Statistics
Std. Error
Mod R Adjusted R of the R Square F Sig. F Durbin-
el R Square Square Estimate Change Change df1 df2 Change Watson

1 .453. .206 .197 1.76560 .206 24.070 1 93 .000 2.060

a. Predictors: (Constant), X1

b. Dependent Variable: Y1

129

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


Lampiran 9 42137.pdf

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 75.033 1 75.033 24.070 .oooa

Residual 289.914 93 3.117

Total 364.947 94

a. Predictors: (Constant), X1

b. Dependent Variable: Y1

8
Coefficients

Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient Collinearity
Coefficients s Correlations Statistics

Zero- Toleran
Model B Std. Error Beta t Sig. order Partial Part ce VIF

1 (Consta 5.545 1.957 2.834 .006


nt)

X1 .346 .071 .453 4.906 .004 .453 .453 .453 1.000 1.000

a. Dependent Variable: Y1

Model Summary°

Change Statistics
Std. Error
Mod R Adjusted R of the R Square F Sig. F Durbin-
el R Square Square Estimate Change Change df1 df2 Change Watson

8
1 .210 .044 .034 1.93660 .044 4.309 1 93 .041 1.948

a. Predictors: (Constant), X2

b. Dependent Variable: Y1

130

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


Lampiran 10 42137.pdf

ANOVA 0

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig .

1 Regression 16.160 1 16.160 4.309 .041 3

Residual 348.788 93 3.750

Total 364.947 94

a. Predictors: (Constant), X2

b. Dependent Variable: Y1

Coefficientsa

Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient Collinearity
Coefficients s Correlations Statistics

Zero- Toleran
Model B Std. Error Beta t Sig. order Partial Part ce VIF

1 (Consta 14.587 .319 45.741 .000


nt)

X2 .026 .012 .210 2.076 .181 .210 .210 .210 1.000 1.000

a. Dependent Vanable: Y1

Model Summary 0

Change Statistics
Std. Error
Mod R Adjusted R of the R Square F Sig. F Durbin-
el R Square Square Estimate Change Change df1 df2 Change Watson

3
1 .715 .512 .506 2.70856 .512 97.445 1 93 .000 2.324

a. Predictors: (Constant), X 1

b. Dependent Variable: Y2

131

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


Lampiran 11
42137.pdf

ANOVA 0

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 714.882 1 714.882 97.445 .oooa

Residual 682.275 93 7.336

Total 1397.158 94

a. Predictors: (Constant), X1

b. Dependent Variable: Y2

3
Coefficients

Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient Collinearity
Coefficients s Correlations Statistics

Zero- Toleran
Model B Std. Error Beta t Sig. order Partial Part ce VIF

1 (Consta -7.087 3.002 -2.361 .020


nt)

X1 1.068 .108 .715 9.871 .280 .715 .715 .715 1.000 1.000

a. Dependent Vanable: Y2

Model Summary 0

Change Statistics
Std. Error
Mod R Adjusted R of the R Square F Sig. F Durbin-
el R Square Square Estimate Change Change df1 df2 Change Watson

3
1 .134 .012 .009 3.84058 .014 1.348 1 93 .242 1.742

a. Predictors: (Constant), X2

b. Dependent Variable: Y2

132

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


Lampiran 12 42137.pdf

0
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 22.712 1 22.337 1.821 .242"

Residual 1742.205 93 14.783

Total 1409.112 94

a. Predictors: (Constant), X2

b. Dependent Variable: Y2

Coefficients"

Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient Collinearity
Coefficients s Correlations Statistics

Zero- Toleran
Model B Std. Error Beta t Sig. order Partial Part ce VIF

1 (Consta 22.448 .386 34.877 .000


nt)

X2 .047 .038 .134 2.238 .118 .134 .134 .134 1.000 1.000

a. Dependent Variable: Y2

Model Summaryb

Change Statistics
Std. Error
Mod R Adjusted R of the R Square F Sig. F Durbin-
el R Square Square Estimate Change Change df1 df2 Change Watson

1 .559" .313 .298 1.65128 .313 20.921 2 92 .000 2.202

a. Predictors: (Constant), X 1, X2

133

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


Lampiran13 42137.pdf

Model Summaryb

Change Statistics
Std. Error
Mod R Adjusted R of the R Square F Sig. F Durbin-
el R Square Square Estimate Change Change df1 df2 Change Watson

1 .559" .313 .298 1.65128 .313 20.921 2 92 .ODD 2.202

a. Predictors: (Constant), X1, X2

b. Dependent Variable: Y1

0
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 114.089 2 57.044 20.921 .ooo•

Residual 250.858 92 2.727

Total 364.947 94

a. Predictors: (Constant), X1, X2

b. Dependent Variable: Y1

Coefficients a

Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient Collinearity
Coefficients s Correlations Statistics

Zero- Toleran
Model B Std. Error Beta t Sig. order Partial Part ce VIF

1 (Consta 3.035 1.947 1.559 .122


nt)

X2 .041 .011 .337 3.785 .ODD .210 .367 .327 .944 1.059

X1 .407 .068 .533 5.993 .DOD .453 .530 .518 .944 1.059

a. Dependent Vanable: Y1

134

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


Lampiran 14 42137.pdf

Model Summary 0

Change Statistics
Std. Error
Mod R Adjusted R of the R Square F Sig. F Durbin-
el R Square Square Estimate Change Change df1 df2 Change Watson

3
1 .777 .604 .596 2.45104 .604 70.282 2 92 .000 2.508

a. Predictors: (Constant), X1, X2

b. Dependent Variable: Y2

0
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig .

1 Regression 844.458 2 422.229 70.282 .oooa

Residual 552.700 92 6.008

Total 1397.158 94

a. Predictors: (Constant), X1, X2

b. Dependent Variable: Y2

3
Coefficients

Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient Collinearity
Coefficients s Correlations Statistics

Zero- Toleran
Model B Std. Error Beta t Sig. order Partial Part ce VIF

1 (Consta -11.659 2.890 -4.035 .000


nt)

X2 .074 .016 .313 4.644 .000 .126 .436 .305 .944 1.059

X1 1.179 .101 .790 11.698 .000 .715 .773 .767 .944 1.059

a. Dependent Vanable: Y2

Model Summary
135

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


Lampiran 15
42137.pdf

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 520.383 1 520.383 55.197 .oooa

Residual 876.775 93 9.428

Total 1397.158 94

a. Predictors: (Constant), Y1

b. Dependent Variable: Y2

8
Coefficients

Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient Collinearity
Coefficients s Correlations Statistics

Zero- Toleran
Model B Std. Error Beta t Sig. order Partial Part ce VIF

1 (Consta 4.384 2.448 1.791 .077


nt)

Y1 1.194 .161 .610 7.429 .000 .610 .610 .610 1.000 1.000

a. Dependent Variable: Y2

136

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


Lampiran 16 42137.pdf

One-Sample Kolmogorov-Smimov Test

X1

N 95

8 0
Normal Parameters " Mean 27.6211

Std. Deviation 2.58135

Most Extreme Differences Absolute .110

Positive .094

Negative -.110

Kolmogorov-Smimov Z 1.074

Asymp. Sig. (2-tailed) .199

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X2

N 95

3 0
Normal Parameters " Mean 20.2632

Std. Deviation 16.22528

Most Extreme Differences Absolute .415

Positive .415

Negative -.232

Kolmogorov-Smimov Z 4.047

Asymp. Sig. (2-tailed) .190

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

137

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


Lampiran 17 42137.pdf

One-Sample Kolmogorov-Smimov Test

Y1

N 95

8 0
Normal Parameters " Mean 15.1053

Std. Deviation 1.97039

Most Extreme Differences Absolute .265

Positive .126

Negative -.265

Kolmogorov-Smimov Z 2.579

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smimov Test

Y2

N 95

Normal Parameters"" 0 Mean 22.4211

Std. Deviation 3.85531

Most Extreme Differences Absolute .143

Positive .074

Negative -.143

Kolmogorov-Smimov Z 1.395

Asymp. Sig. (2-tailed) .041

a. Test d1stnbut1on 1s Normal.

b. Calculated from data.

138

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


Lampiran 18 42137.pdf

One-Sample Kolmogorov-Smimov Test

Y2 X1

N 95 95

0
Normal Parameters 8 " Mean 22.4211 27.6211

Std. Deviation 3.85531 2.58135

Most Extreme Differences Absolute .143 .110

Positive .074 .094

Negative -.143 -.110

Kolmogorov-Smimov Z 1.395 1.074

Asymp. Sig. (2-tailed) .041 .199

a. Test d1stnbution 1s Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smimov Test

Y2 X2

N 95 95

8 0
Normal Parameters " Mean 22.4211 20.2632

Std. Deviation 3.85531 16.22528

Most Extreme Differences Absolute .143 .415

Positive .074 .415

Negative -.143 -.232

Kolmogorov-Smimov Z 1.395 4.047

f'_symp. Sig. (2-tailed) .041 .000

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

139

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


Lampiran 19
42137.pdf

One-Sample Kolmogorov-Smimov Test

X2 Y1

N 95 95

3 0
Normal Parameters " Mean 20.2632 15.1053

Std. Deviation 16.22528 1.97039

Most Extreme Differences Absolute .415 .265

Positive .415 .126

Negative -.232 -.265

Kolmogorov-Smimov Z 4.047 2.579

IAsymp. Sig. (2-tailed) .000 .000

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

One-Sample Kolmogorov-Smimov Test

X1 Y1

N 95 95

Normal Parametersa ..o Mean 27.6211 15.1053

Std. Deviation 2.58135 1.97039

Most Extreme Differences Absolute .110 .265

Positive .094 .126

Negative -.110 -.265

Kolmogorov-Smimov Z 1.074 2.579

~symp. Sig. (2-tailed) .199 .000

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

140

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


Lampiran 20 42137.pdf

Correlations

Y1 X1 X2

Y1 Pearson Correlation 1 .453


-- .210

Sig. (2-tailed) .000 .041

N 95 95 95

..
X1 Pearson Correlation .453 1 -.237

Sig. (2-tailed) .000 .021

N 95 95 95

X2 Pearson Correlation .210 -.237 1

Sig. (2-tailed) .041 .021

N 95 95 95

**. Correlation 1s significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

Control Variables X1 X2

Y1 X1 Correlation 1.000 -.381

Significance (2-tailed) .000

df 0 92

X2 Correlation -.381 1.000

Significance (2-tailed) .000

df 92 0

141

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


Lampiran 21 42137.pdf

Correlations

Control Variables X1 X2

Y2 X1 Correlation 1.000 -.472

Significance (2-tailed) .000

df 0 92

X2 Correlation -.472 1.000

Significance (2-tailed) .000

df 92 0

Correlations

X1 Y1

..
X1 Pearson Correlation 1 .453

Sig. (2-tailed) .000

N 95 95

..
Y1 Pearson Correlation .453 1

Sig. (2-tailed) .000

N 95 95

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

142

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


Lampiran 22 42137.pdf

Correlations

X2 Y1

~ Pearson Correlation 1 .210

Sig. (2-tailed) .041

N 95 95

Y1 Pearson Correlation .210 1

Sig. (2-tailed) .041

N 95 95

*. Correlation is significant at the 0. 05 level (2-tailed).

Correlations

X1 Y2

..
~1 Pearson Correlation 1 .715

Sig. (2-tailed) .000

N 95 95

..
Y2 Pearson Correlation .715 1

Sig. (2-tailed) .000

N 95 95

**.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

143

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


Lampiran 23
42137.pdf

Correlations

Y2 X2

Y2 Pearson Correlation 1 .134

Sig. (2-tailed) .012

N 95 95

~ Pearson Correlation .134 1

Sig. (2-tailed) .012

N 95 95

Correlations

Y1 Y2

Y1 Pearson Correlation 1 .610


..

Sig. (2-tailed} .000

N 95 95

Y2 Pearson Correlation .610


.. 1

Sig. (2-tailed) .000

N 95 95

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

144

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Inter-Item Correlation Matrix

XII Xl2 XLl Xl4 XIS Xl6 Xl7 X21 X22 X23 X24 YI Y2 Y3 Y4 ZI Z2 Z3 7A ZS Z6

XII 1.000 .361 .318 .210 .297 081 .174 .088 .367 .125 .257 .247 .086 .049 -.071 .297 .283 .247 .300 .301 .276

Xl2 .361 1.000 .298 .122 .334 -.017 .018 .120 .109 .038 .010 .174 .074 -.104 -.019 222 .124 .158 .145 .044 .180

Xl3 .318 .298 1.000 -.077 046 -.063 .048 .177 .172 -.034 .151 .330 .048 .128 .075 .044 .037 .134 .216 .215 .196

Xl4 .210 .122 -.077 1.000 .440 .173 .529 .264 .197 .099 .410 .353 .336 .283 .157 .455 .401 .536 .491 .270 .410

XIS .297 .334 .046 .440 1.000 252 .374 .328 .249 .166 .365 .232 .004 .115 .165 .376 .322 .431 .543 .426 .621

Xl6 .081 -.017 -.063 .173 .252 1 000 .205 .369 .221 .152 .440 .369 .116 .422 .382 .339 .400 .298 .327 .411 .421

Xl7 .174 .018 .048 .529 .374 .205 1.000 .450 .396 .211 .338 .382 .293 .259 .182 .420 .382 .489 .609 468 .453

X21 .088 .120 .177 .264 .328 369 .450 1.000 .722 .387 .483 .480 .310 .189 .296 .272 .358 .246 .304 .503 .337

X22 .367 .109 .172 .197 .249 .221 .396 .722 1.000 .527 .517 .510 .259 .155 .271 .295 .420 .346 .289 .550 .446

X23 .125 .038 -.034 .099 .166 .152 .211 .387 .527 1.000 .589 .192 .099 .077 .633 223 .480 .300 .317 .474 .433

X24 .257 .010 .151 .410 .365 .440 .338 .483 .517 .589 1.000 .374 .081 .224 .514 .295 .575 .414 .413 .707 .586

YI .247 .174 .330 .353 .232 .369 .382 .480 .510 .192 .374 1.000 .618 .294 .338 212 .339 .441 .361 .364 .347

Y2 .086 .074 .048 336 .004 .116 .293 .310 .259 .099 .081 .618 1.000 .366 .256 .281 .195 .317 .262 .038 .081

Y3 .049 -.104 .128 .283 .115 .422 .259 .189 .155 .077 224 294 .366 1.000 .460 .546 .416 .524 .522 .359 .309

Y4 -.071 -.019 .075 .157 .165 .382 .182 .296 .271 .633 .514 .338 256 .460 1.000 .451 .512 .477 560 .539 .551

Zl .297 .222 .044 .455 .376 .339 .420 .272 .295 .223 295 .212 .281 .546 .451 1.000 .671 .820 .789 .411 .597

Z2 .283 .124 .037 .401 .322 .400 .382 .358 .420 .480 .575 .339 .195 .416 .512 .671 1.000 .643 .565 .660 .543

Z3 .247 .158 .134 .536 .431 .298 .489 .246 .346 .300 .414 .441 .317 .524 .477 .820 .643 1000 .855 403 .677

Z4 .300 .145 .216 .491 .543 .327 .609 .304 .289 .317 413 361 .262 .522 .560 .789 .565 855 1.000 .562 .766

ZS .301 .044 .215 .270 .426 .411 .468 .503 .550 .474 .707 .364 .038 .359 .539 .411 .660 .403 .562 1 000 .691

Z6 .276 .180 .196 .410 .621 .421 .453 .337 .446 .433 .586 347 081 .309 .551 .597 .543 .677 .766 .691 1.000

145

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka


42137.pdf

Inter-Item Covariance Matrix

XII XJ2 Xl3 Xl4 Xl5 X16 Xl7 X21 X22 X23 X24 YI Y2 Y3 Y4 ZI Z2 Z3 ZA Z5 Z.6

XII 260 .105 .115 .077 .107 .025 .069 .034 .140 049 .116 .082 .029 .017 -.025 099 .111 .089 .132 .132 106

Xl2 .105 .329 .121 .050 .135 -.006 .008 .052 .047 .017 .005 .065 .028 -040 -.007 .084 .055 .064 072 .022 077

Xl3 .115 121 503 -.039 .023 -.027 .026 .094 .091 -.019 .095 .152 .023 .062 036 .021 .020 .067 .133 .131 .105

Xl4 .077 .050 -.039 .521 .225 .075 .296 .142 .106 .055 .261 .166 .162 .138 .077 .215 .223 .273 .306 .167 22,

X15 .107 .135 .023 .225 .500 .107 .204 .173 .132 .090 .228 .107 .002 .055 .080 .174 .176 .215 .332 .258 33C

X16 .025 -.006 -.027 .075 .107 .363 .096 .166 .100 .071 .234 .145 .047 .172 .157 .134 .186 .127 .170 .212 19C

Xl7 .069 .008 .026 296 .204 .096 .600 .260 .230 .126 .231 .193 152 .136 .096 .213 .228 .267 .408 .310 .264

X21 .034 .052 .094 .142 .173 166 .260 .558 .404 .222 .319 .233 .155 .096 .151 .133 .206 .130 .197 .321 .18l:

X22 .140 .047 .091 .106 .132 .100 .230 .404 .562 .304 .343 .249 .130 .079 .138 .145 .243 .183 .187 353 251

X23 .049 .017 -.019 .055 .090 .071 126 .222 .304 .593 .401 .096 .051 .040 .332 .112 285 .163 211 .312 25C

X24 .116 .005 095 .261 .228 .234 .231 .319 .343 .401 .781 .215 .048 .134 .310 .171 .391 .258 .316 .535 .388

Yl .082 .065 .152 .166 .107 .145 .193 .233 .249 .096 .215 .424 .269 .130 .150 090 .170 .203 .203 .203 17C

Y2 .029 .028 .023 .162 .002 .047 .152 .155 .130 .051 .048 .269 .446 .166 .116 .123 .100 .150 152 .022 .041

Y3 .017 -.040 062 .138 .055 .172 .136 096 .079 .040 .134 130 .166 .460 .213 .243 .217 251 .306 .209 157

Y4 -.025 -007 .036 .077 .080 .157 .096 .151 .138 .332 .310 .150 .116 .213 .465 .202 .269 .230 .330 315 282

Z1 .099 .084 .021 .215 .174 134 .213 133 .145 .112 .171 090 .123 .243 .202 429 .338 .379 .447 .230 .294

Z2 .111 .055 .020 .223 .176 .186 .228 .206 .243 .285 .391 .170 .100 .217 .269 .338 .593 .350 .376 .435 .314

Z3 .089 .064 .067 .273 215 .127 .267 .130 .183 .163 .258 .203 .150 .251 .230 379 .350 .499 .523 .244 359

Z4 .132 .072 .133 .306 .332 .170 .408 .197 .187 .211 .316 .203 .152 .306 .330 .447 .376 .523 .748 .416 498

Z5 .132 .022 .131 .167 .258 .212 .310 .321 .353 .312 .535 .203 .022 .209 .315 230 .435 244 .416 .733 444

Z6 .126 .083 .099 .229 .333 .228 .249 .198 .297 .244 .374 .178 .046 .174 .271 .323 .321 .378 .506 .430 589

146

Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka

You might also like