Professional Documents
Culture Documents
2019
109
Andini, Pramiarsih, Hermawan EDUCARE Vol. 17, No. 2, Des. 2019
110
Andini, Pramiarsih, Hermawan EDUCARE Vol. 17, No. 2, Des. 2019
juga tidak dapat mengembangkan potensi sapuan tangan dan permainan warna media.
pada dirinya dan tidak bisa menggali apa saja Dalam kegiatan Finger Painting peserta
yang dimiliki oleh peserta didik tersebut. didik dapat mendapat pengalaman sebuah
Dikemukakan oleh Santrock (Dynna sensasi rabaan yang sangat mengasyikkan
Wahyu P.S., 2013: 5) yang mendefinisikan karena dalam kegiatan ini peserta didik akan
kreativitas sebagai kemampuan untuk langsung menyentuh cat dengan jarinya dan
berpikir dalam cara-cara yang baru dan tidak juga kegiatan ini memberikan kejutan yang
biasa serta menghasilkan pemecahan inspiratif. Variasi gerakan yang
masalah yang unik. Diperlukan berbagai cara dilakukannya akan melatih kemampuan
untuk mendorong terjadinya peningkatkan kognitif serta memperkuat dan melenturkan
kreativitas pada peserta didik seperti yang otot-otot motorik halus peserta didik.
dikemukakan oleh Rogers (Munandar, Dengan adanya permasalahan diatas,
2012:18) ‘Sumber kreativitas adalah maka digunakanlah teknik melukis dengan
kecenderungan mengaktualisasi diri, jari (Finger Painting). Teknik Finger
mewujudkan potensi, dorongan untuk Painting ini merupakan kegiatan yang dapat
berkembang dan menjadi matang, membantu peserta didik untuk
kecenderungan untuk mengekspresikan diri meningkatkan kreativitas dan sebagai ajang
dan mengaktifkan semua kemampuan untuk meningkatkan percaya diri pada
organisme’. peserta didik. Besar harapan dengan
Finger Painting merupakan salah satu menggunakan teknik finger painting
contoh seni yang dapat meningkatkan kreativitas peserta didik yang masih
kreativitas peserta didik yaitu seni melukis cenderung kurang dapat meningkat dalam
menggunakan jari. Finger painting adalah melakukan kegiatan melukis pada mata
kegiatan melukis menggunakan jari tangan pelajaran Seni Budaya dikelas 1 Sekolah
yang dapat mengembangkan kemampuan Dasar. Karena teknik ini dirasa cocok
motorik halus pada anak karena kegiatan ini dengan karakteristik peserta didik kelas
dapat melatih otot-otot tangan atau jari, rendah dan unik sehingga peserta didik
koordinasi otot dan mata. Menurut dapat menyalurkan imajinasinya sehingga
(Pamadhi, 2009:8:28) “Finger Painting, peserta didik dapat memiliki sifat kreatif dan
yaitu teknik melukis secara langsung tanpa akan menghasilkan suatu karya yang dapat
menggunakan bantuan alat, yakni seseorang berguna bagi kehidupan sehari-hari serta
mengganti kuas dengan jari-jari tangan memiliki nilai kreativitas yang tinggi.
secara langsung. Sedangkan teknik ini
dimanfaatkan dalam praktek melukis untuk Rumusan Masalah
peserta didik dengan bahan pewarna yang 1. Apakah Teknik Finger Painting dapat
memiliki harga terjangkau dengan campuran meningkatkan kreativitas peserta didik
lem cair. Caranya adalah mencampurkan dalam melakukan seni melukis pada
bahan pewarna dengan lem cair ke dalam mata pelajaran seni budaya di kelas I?
mangkok sejumlah warna yang dibutuhkan. 2. Apakah terdapat perbedaan
Selanjutnya, warna yang sudah bercampur peningkatan kreativitas pada kelas
secara sempurna dapat digunakan untuk eksperimen dan kelas konvensional?
melukiskan secara langsung”.
Karya lukis jari atau Finger Painting Tinjauan Pustaka
merupakan kegiatan yang mengutamakan Kreativitas atau creativity dicetuskan
penuangkan gagasan perasaannya bukan oleh Alfred North Whitehead, seorang
sekedar apa yang dilukis oleh peserta didik, matematikawan sekaligus filsuf asal Inggris
tetapi unsur visual yang harus menonjol yang pernah menggagas Teori Proses.
adalah kualitas goresan, tarikan garis atau Sebagai sebuah Proses, kreativitas
111
Andini, Pramiarsih, Hermawan EDUCARE Vol. 17, No. 2, Des. 2019
112
Andini, Pramiarsih, Hermawan EDUCARE Vol. 17, No. 2, Des. 2019
113
Andini, Pramiarsih, Hermawan EDUCARE Vol. 17, No. 2, Des. 2019
memberikan peluang bagi anak untuk dapat dicapai dengan memberi kertas
menuangkan ide-idenya secara bebas dan gambar berukuran A-1 agar anak puas
meningkatkan kepercayaan diri anak. mengeksplorasi dan berimajinasi
Beberapa pengertian Finger Painting bermacam-macam gerak jari tangan dan
yang dikemukakan oleh para ahli, penulis membuat beragam coretan atau sapuan
dapat mengambil kesimpulan bahwa teknik tangan dengan bentuk abstrak.
Finger Painting merupakan suatu teknik 3. Proses berpikir akan membantu anak
yang melukis dengan inovasi baru yang tidak lebih fokus dan membangkitkan daya
monoton yaitu, melukis dengan imajinasi/fantasi anak sehingga anak
menggunakan jari dengan cat air tanpa mampu merespon lebih cepat dan lancar
menggunakan kuas. Teknik melukis Finger sehingga dapat menghasilkan karya
Painting diharapkan dapat menggali potensi abstrak yang indah.
dan kreativitas yang tersembunyi dalam diri 4. Proses berkarya akan melibatkan
peserta didik. Sehingga peserta didik dapat kemampuan anak menguasai media.
menyalurkan imajinasinya melalui kegiatan Kelebihan melukis dengan jari menurut
melukis dengan jari (Finger Painting). (Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi, 2011:
Pamadhi (dalam Astria, 2015: 2) yang 3.35) yaitu:
menyatakan bahwa, beberapa manfaat 1. Bahan dan peralatan untuk Finger
melukis dengan jari ialah: Painting mudah didapatkan. Bahan dan
1. Sebagai media untuk mencurahkan peralatan Finger Painting antara lain;
perasaan, bubur warna dari adonan lem kayu
2. Sebagai alat bercerita (bahasa dicampur dengan pewarna makanan,
visual/bentuk), kertas gambar, kertas koran, dan air.
3. Berfungsi sebagai alat bermain, 2. Membantu melatih kemampuan
4. Dapat melatih ingatan, motorik halus anak karena melibatkan
5. Melukis dapat melatih berpikir aktivitas jari-jemari yang nantinya dapat
komprehensif (menyeluruh), dibutuhkan dalam segi akademis.
6. Dapat melatih keseimbangan,
7. Dapat melatih kreativitas, dan METODE PENELITIAN
8. Mengembangkan rasa kesetiakawanan Berdasarkan permasalahan yang telah
yang tinggi dan dapat melatih dirumuskan sebelumnya metode yang
koordinasi antara mata tangan. digunakan dalam penelitian adalah Metode
9. Dapat meluweskan jari jemari anak. Eksperimen atau biasa dikenal sebagai
Alat dan bahan yang digunakan untuk Metode Percobaan. Adapun menurut
finger painting tidak terlalu banyak dan Sugiyono (2008:107) penelitian eksperimen
rumit. Menurut Sumanto (2005: 54) bahan adalah metode penelitan yang digunakan
dan alat yang diperlukan antara lain kertas untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
sebagai dasaran, bubur warna, koran bekas, terhadap yang lain dalam kondisi yang
kaleng berisi air untuk cuci tangan. terkendali. Dalam penelitian eksperimen
Menurut Pekerti (dalam Subekti, biasanya dibuat dua kelompok, yaitu
2013:20) menyatakan, langkah-langkah kelompok kontrol dan kelompok
Finger Painting adalah sebagai berikut. pembanding. Kepada kelompok kontrol
1. Proses Finger Painting dengan tema akan diberikan treatment atau stimulus
abstrak diawali dengan memberi tertentu sesuai dengan tujuan penelitian.
stimulus untuk membangkitkan minat Hasil dari reaksi kedua kelompok itu yang
dan rasa ingin tahu anak mengenai akan diperbandingkan. Penelitian ini
materi baru yang akan dipelajarinya. bertujuan untuk memperoleh gambaran
2. Proses merasakan atau menghayati tentang kreativitas melukis peserta didik
114
Andini, Pramiarsih, Hermawan EDUCARE Vol. 17, No. 2, Des. 2019
kelas rendah dengan menggunakan kegiatan dan kelas I-C SD Negeri 066 Halimun
Finger painting di SD Negeri 066 Halimun Bandung sebagai kelas kontrol. Penelitian
Bandung. Pada penelitian kali ini ini dilaksanakan untuk mengetahui
diharapkan dapat memberikan dampak yang peningkatan kreativitas dalam melakukan
baik bagi peserta didik dan lebih utamanya kegiatan melukis dengan menggunakan
dapat meningkatkan kreativitas pada peserta Teknik Finger Painting di Sekolah Dasar.
didik kelas rendah dengan menggunakan Pada tahap awal pembelajaran, peneliti
kegiatan Finger Painting. memberikan LKPD Pretest untuk
Sifat penelitian yang dilakukan pada mengetahui sejauh mana kreativitas peserta
penelitian ini bersifat penelitian kuantitatif. didik dalam melukis. Kemudian pada tahap
Penelitian kuantitatif merupakan penelitian selanjutnya, peserta didik akan diberikan
yang melibatkan angka, dan dilakukan materi dan cara melukis yang baik dan benar.
berbagai macam pengukuran terhadap Kelas eksperimen dengan menggunakan
variabel penelitian untuk kemudian Teknik Finger Painting sedangkan kelas
dilakukan analisis data dan uji hipotesis kontrol menggunakan metode konvensional.
menggunakan statistik. Pada tahap yang terakhir, peneliti akan
Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan memberikan LKPD posttest pada peserta
di SD Negeri 066 Halimun yang terletak di didik untuk mengetahui hasil dari proses
Jalan Halimun Nomor 46 Bandung. pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Penelitian ini akan dilaksanakan pada
semester ganjil yaitu dimulai pada bulan Juli Pembahasan Hasil Penelitian
dan akan dilaksanakan secara bertahap. Dari hasil penelitian yang telah
Pada penelitian ini, data dikumpulkan dilakukan pada kelas eksperimen maupun
dengan menggunakan teknik observasi dan kelas kontrol mengalami peningkatan dari
teknik tes (Pre-test & Post-test). Dengan awal kegiatan hingga akhir kegiatan, akan
menggunakan teknik ini diharapkan data tetapi kelas eksperimen dengan
yang diperoleh dapat mengungkap perihal menggunakan teknik Finger Painting
peningkatan kreativitas melukis peserta mengalami peningkatan kreativitas yang
didik dengan menggunakan teknik finger cukup signifikan dibandingkan kelas kontrol
painting sehingga data yang diperoleh dapat yang tidak dilakukan treatment dalam
diakui kebenarannya. pembelajarannya. Ketika penelitian
berlangsung di kelas eksperimen terjadi
HASIL DAN PEMBAHASAN kesigapan peserta didik untuk menemukan
ide dalam melukis, kemudian ada pula
Hasil Penelitian beberapa peserta didik yang mampu
Data yang diperoleh setelah melakukan melakukan hal-hal yang detail terhadap
penelitian akan diolah dengan menggunakan suatu objek yang akan dilukis dan ada pun
software Statistical Product and Service sebagian perserta didik mampu untuk
Solutions (SPSS) 22 for Windows. Data membuat gambar lukisan yang unik. Hasil
tersebut berupa jawaban yang akan mejawab rata-rata yang dihasilkan pada kelas
beberapa pertanyaan yang berada di rumusan eksperimen yaitu pretest sebesar 55,87 dan
masalah. Penelitian ini dilaksanakan di SD posttest sebesar 80,93. Untuk menentukan
Negeri 066 Halimun Bandung yang terletak hasil tersebut signifikan atau tidak
di Jalan Halimun Nomor 46 Bandung. digunakanlah SPSS 22 kemudian diperoleh
Dalam penelitian ini subyek yang diambil nilai signifikan (2-tailed) yaitu 0,000 < 0,05
oleh peneliti terdiri dari dua kelas yang maka H0 ditolak dan H1 diterima. Dari
terdiri dari kelas I-A SD Negeri 066 hasil nilai yang diperoleh maka dapat
Halimun Bandung sebagai kelas eksperimen disimpulkan bahwa terdapat peningkatan
115
Andini, Pramiarsih, Hermawan EDUCARE Vol. 17, No. 2, Des. 2019
kreativitas melukis peserta didik dengan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
menggunakan teknik Finger Painting di 1. Terjadi peningkatan kreativitas peserta
kelas eksperimen. Dimana hasil posttest didik dalam melakukan seni melukis
kelas eksperimen dengan menggunakan dengan teknik Finger Painting pada
teknik finger painting memiliki nilai yang mata pelajaran seni budaya di kelas I.
lebih besar dibandingkan hasil pretest kelas Peningkatan Kreativitas ini dapat
eksperimen sebelum diberikan treatment dilihat dari hasil pretest sebelum
menggunakan teknik finger painting. diberikan treatment dan sesudah
Perbandingan antara kelas eksperimen diberikan treatment dengan melihat
dan kelas kontrol dilakukan untuk hasil posttest kelas eksperimen yang
mengetahui perbedaan peningkatan memiliki peningkatan yang signifikan.
kreativitas yang terjadi antara kelas 2. Terdapat perbedaan peningkatan
eksperimen yang memakai treatment kreativitas yang terjadi antara kelas
dengan menggunakan teknik Finger eksperimen dan kelas konvensional.
Painting dengan kelas kontrol yang Dengan menggunakan uji statistik
memakai metode pembelajaran dapat terlihat bahwa kreativitas Teknik
konvensional. Pada penelitian dikelas Finger Painting mengalami
eksperimen peserta didik mengalami peningkatan, dapat dibuktikan dengan
kelancaran dalam menemukan ide untuk hasil rata-rata nilai pretest di kelas
melukis selain itu peserta didik mampu eksperimen setelah diberikan treatment
mencari ide yang unik dan membuat lukisan hasil rata-rata posttest dikelas
yang detail. Berbeda dengan kelas kontrol, eksperimen meningkat. Perbedaan yang
peserta didik mengalami kesulitan terjadi dikelas kontrol dengan
menemukan ide untuk melukis yang unik menggunakan metode konvensional
dan adapun beberapa peserta didik di kelas memiliki rata-rata pretest dan posttest
kontrol mengalami kesulitan untuk melukis yang lebih kecil dari rata-rata nilai
objek secara detail. Selain melihat dari aspek pretest dan posttest kelas eksperimen.
indikator kreativitas dalam hal ini dapat Dengan melihat hasil rata-rata nilai
dilihat dari hasil uji kreativitas melukis pretest dan posttest antara kelas
peserta didik pada kelas eksperimen dan eksperimen dan kelas kontrol
kelas kontrol, uji statistik dilakukan dengan membuktikan bahwa peserta didik yang
menggunakan SPSS 22. Dengan ini melukis dengan Teknik Finger Painting
diperoleh nilai signifikan (2-tailed) yaitu mengalami peningkatan kreativitas
0,004 < 0,05 maka H0 ditolak H1 diterima. yang signifikan. Maka dapat
Dengan hasil uji statistik tersebut maka disimpulkan terdapat perbedaan
dapat di ambil kesimpulan bahwa peningkatan kreativitas peserta didik di
peningkatan rata-rata kreativitas melukis kelas eksperimen dengan menggunakan
peserta didik dengan menggunakan teknik Teknik Finger Painting dengan peserta
Finger Painting pada kelas eksperimen lebih didik kelas kontrol yang memakai
baik dari pada kelas kontrol yang metode konvensional.
menggunakan metode konvensional. Dari dua pernyataan diatas, maka dapat
ditarik kesimpulan Terdapat Peningkatan
KESIMPULAN Kreativitas Peserta didik Dalam melukis
Setelah melakukan penelitian untuk melalui Teknik Finger Painting pada mata
Meningkatkan Kreativitas Peserta didik pelajaran Seni Budaya yang dilakukan di
Dalam Melukis Melalui Teknik Finger kelas I Sekolah Dasar.
Painting Pada Pelajaran Seni Budaya yang
dilakukan di kelas I Sekolah Dasar, maka
116
Andini, Pramiarsih, Hermawan EDUCARE Vol. 17, No. 2, Des. 2019
REFERENSI Jogjakarta.
Arikunto, S. (2005). Dasar-dasar Evaluasi Rachmawati, Y & Kurniati. (2011). Strategi
Pendidikan Jakarta: Bumi Aksara. Pengembangan Kreativitas pada Anak
Arifin, Z. (2014). Evaluasi Pembelajaran, Usia Taman Kanak-kanak. Jakarta:
Cetakan Ke-6, Bandung: PT. Remaja Kencana Prenada Media Group.
Rosdakarya Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran
Basuki & Hariyanto. (2015). Assesment Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Jakarta: Prenada Media Group.
Rosdakarya Soedarso S.P. (2000). Sejarah
Depdiknas. (2015). Kamus Besar Bahasa Perkembangan Seni Rupa Modern.
Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka. Jakarta: Studio Delapan Puluh
Downs, Cathy. (2008). Finger Painting It’s Enterprise bekerja sama dengan Badan
Not Just For Kids Anymore, Copyright Penerbit ISI Yogyakarta.
Carolina Parent. Suhardjo, A.J. (2005). Pendidikan Seni Dari
Ibnu, T & Suseno, H. (2017). Desain Konsep Sampai Program. Malang: Balai
Pengembangan Kurikulum 2013 di Kajian Seni dan Desain Universitas
Madrasah. Jakarta: Prenenda Media Malang.
Group. Sugiyono. (2018). Metode Penelitian
Jamaris, Martini. (2013). Orientasi Baru Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D,
dalam Psikologi Pendidikan. Ghalia Cetakan Ke-28, Bandung: Alfabeta.
Indonesia: Bogor. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Munandar, U. (1992). Mengembangkan Kombinasi (Mix Methods). Bandung:
Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Alfabeta.
Jakarta: Gramedia. Sumanto. (2005). Pengembangan
Munandar, U. (2009). Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak TK. Jakarta:
Kreativitas Anak Berbakat. (3th.ed) Dapartemen Pendidikan Nasional,
Jakarta: Rineka Cipta. Dirjen Pendidikan Tinggi Direktorat
Munandar, U. (2012). Pengembangan Pembinaan Pendidikan Tenaga
Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: PT. Kependidikan dan Ketenagaan
Rineka Cipta. Pendidikan Tinggi.
Nana Syaodih Sukmadinata. (2010). Sobandi, B. (2008). Model Pembelajaran
Metode Penelitian Pendidikan. Kritik dan Apresiasi Seni Rupa. Solo:
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Sudjana, N. & Ibrahim. (2004). Penelitian Suyanto S. (2005). Dasar-Dasar Pendidikan
dan Penilaian Pendidikan. Cetakan Ke- Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat.
3. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Astria, N. (2015). Penerapan Metode
Pamadhi, H. (2008). Didaktik Metodik di Bermain Melalui Kegiatan Finger
Taman Kanak-kanak. Jakarta: Penerbit Painting Untuk Meningkatkan
Universitas Terbuka. Kemampuan Motorik Halus. E-Journal
Pamadi, H & Sukardi S, Evan. (2011). Seni PG PAUD Universitas Ganesha,
Keterampilan Anak. Jakarta: Univeritas Volume 3, 11 Halaman.
Terbuka. Ayung Candra P. (2009). Penerapan
Partemen Pendidikan dan Kebudayaan Pembelajaran Finger Painting sebagai
(1979). Pendidikan Kesenian Seni Rupa Suatu Proses Kreatif Peserta didik dalam
Program Spealisasi I. Jakarta: Menggambar dan Mewarnai TK
Depdikbud. Halimah 05 Banjararum Malang.
Prasetyono. (2007). Membedah Psikologi Skripsi. Malang: Universitas
Bermain Anak. Jogjakarta: Think Muhammadiyah Malang.
117
Andini, Pramiarsih, Hermawan EDUCARE Vol. 17, No. 2, Des. 2019
118