Professional Documents
Culture Documents
Agustus 2016
Oleh:
Dwi Ermavianti Wahyu Sulistyorini, S.Pd
SMK Negeri 1 Sewon, Pulutan Pendowoharjo Sewon Bantul
HP. 081392824608 email: ermasuharson@gmail.com
ABSTRACT
This best practice report aims to stimulate students' interest in learning vocational subjects
in makeup through the fabrication of singwit as a creative learning media; it is also to develop
creativity and to direct the potential of the students so that they can think creatively through the
implementation singwit on special creative makeup subjects.
This report is a study of teacher's best practice in the adoption of classroom action research
and written empirically based on the experience of the teacher in the classroom. The setting of
this activity was research activities carried out in class XII (twelve) Skin Beauty Competency
Skills with the number of students 34 people. The project was implemented in two periods. The
material presented was character makeup. The search location was the practice room of skin
care at the Senior Vocational School 1 Sewon. Data was collected with participatory
monitoring, that is the monitoring was done by the teacher when the teacher was teaching, non-
participatory monitoring, interviews, questionnaires, and documentation.
The result of this research is that the implementation of instructional media singwit on
learning activities can enhance students' creativity through experimentation of using singwit in
makeup practice. Students can make designs using their idea and then apply it in makeup using
singwit material. Students are more skillful in greasing singwit to be applied on the face,
students who do more practice can develop their makeup ideas with the material singwit. The
quality of learning in productive subjects with Standart Competence of character, fancy and
fantasy makeup brings about the improvement of students' achievement, that is the mastery or
competence of students in practical lessons. Comprehensively improving results can be seen
from the increase in the average scores achieved by students in the learning process. Singwit
learning media can be implemented for a variety of subjects that require cream for body painting
as the medium.
Keywords: Singwit, Learning Media, Creative Learning
2490
Jurnal Riset Daerah Vol. XV, No.2. Agustus 2016
Nasional Pendidikan (SNP), pasal 19 yang sudah beberapa kali dilakukan tetapi belum
menyatakan bahwa proses pembelajaran pada mendapatkan hasil yang maksimal, dalam arti
satuan pendidikan diselenggarakan secara belum bagus. Selain itu, siswa membuat
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menan- desain riasan terkesan monoton dan lebih
tang, memotivasi peserta didik untuk ber- cenderung mengikuti desain yang sudah ada.
partisipasi aktif, serta memberikan ruang Kreasi siswa dalam mengaplikasikan kos-
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan metik juga cenderung menerima apa adanya,
kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan tanpa berusaha untuk mencoba warna-warna
perkembangan fisik serta psikologi peserta dan mengaplikasikannya kedalam riasan.
didik. Siswa juga cenderung pasif, jarang mem-
Belajar bukan hanya sekedar tahu, tetapi berikan ide atau gagasan walaupun diberikan
memahami, menguasai ilmu, menghafal teori, kesempatan. Kendala lain yang dihadapi ada-
dan mempraktekkan keterampilan tetapi bela- lah terbentur pada bahan-bahan rias atau
jar merupakan proses berfikir. Idealnya agar kosmetik body painting dari pabrik yang
siswa dapat lebih kreatif setelah mengikuti harganya relatif mahal.
proses pembelajaran, siswa diberikan kesem- Melihat kenyataan di atas, perlu dilakukan
patan yang bertujuan untuk menggali ide dan inovasi pembelajaran dengan menggunakan
kreativitas siswa lebih terperinci untuk singwit sebagai media pembelajaran kreatif,
mewujudkan semua ide dan gagasannya ke dimana keterlibatan siswa secara intelektual
dalam suatu riasan sebagai hasil dari proses dan emosional pada saat proses belajar
tersebut. Ketika siswa melakukan pembe- mengajar. Pemilihan media pembelajaran ini
lajaran dengan melewati tahapan-tahapan dipilih karena singwit bukan merupakan
yang telah ditentukan idealnya mereka bisa bahan baru, tetapi adalah bahan yang sudah
mengembangkan kreativitasnya sesuai ada dan banyak tetapi belum dimanfaatkan
dengan kemampuan siswa itu sendiri. secara maksimal. Karena fungsi dari singwit
Demikian halnya dengan pembelajaran itu sendiri adalah untuk nyungging wayang.
praktek rias wajah disekolah, setelah siswa Dalam implementasinya nanti siswa didorong
memperoleh pengetahuan dari beberapa cara untuk menemukan dan mengkonstruksi
seperti: ceramah bervariasi dari guru, tanya sendiri konsep yang sedang dikaji melalui
jawab, penugasan dengan browsing di penafsiran yang dilakukan dengan observasi
internet, diskusi, dan praktek di sekolah. dan eksperimen. Pada kegiatan yang dituju-
Seharusnya setelah melewati proses tersebut kan untuk menggali dan mengeksplorasi
siswa lebih kreatif dalam mengembangkan kemampuan siswa adalah dengan memberi-
idenya. kan bahan singwit sebagai obyek dalam
Tetapi yang terjadi pada pembelajaran di merias.
sekolah guru mengalami kesulitan dalam Tujuan dari penelitian ini adalah: 1)
mengembangkan dan meningkatkan ide sis- Membangkitkan minat belajar siswa terhadap
wa dalam merias. Kendala yang dihadapi mata pelajaran kejuruan dalam merias wajah
siswa adalah kurangnya ide dan kreativitas melalui pembuatan bahan singwit sebagai
ketika sedang merias karena beberapa hal media pembelajaran kreatif; 2) Mengem-
seperti: siswa jarang membaca buku ataupun bangkan kreativitas dan mengarahkan potensi
majalah yang ada kaitannya dengan macam yang ada pada diri siswa sehingga dapat
rias wajah. Praktek merias wajah karakter berpikir kreatif melalui implementasi singwit.
2491
Jurnal Riset Daerah Vol. XV, No.2. Agustus 2016
Manfaat dari penelitian ini adalah: 1) Bagi turun temurun. Singwit bukanlah kosmetik
siswa: memperoleh pemahaman penge- tetapi adalah bahan untuk pelitur/nyungging
tahuan, keterampilan dan sikap melalui wayang kulit, yang diolah sedemikian rupa
pengalaman pembelajaran sehingga dapat sehingga dapat digunakan untuk merias wa-
mengembangkan kreativitas yang sekaligus yang orang maupun badut. Singwit ini tidak
melestarikan budaya melalui materi yang mempunyai efek samping karena sudah
dipelajari; 2) Bagi guru: meningkatkan kuali- digunakan bertahun-tahun oleh para pemain
tas pembelajaran, mengembangkan inovasi wayang orang. Selain harganya murah dan
serta memfasilitasi potensi siswa untuk bahannya pun mudah didapat, hasil riasannya
mengaktualisasikan kemampuan yang pun tidak kalah bagus dengan body painting.
dimiliki anak; 3) Bagi sekolah: memberikan Warna yang dapat dibuat juga bervariasi,
motivasi dalam upaya meningkatkan mutu hitam, merah, kuning, krem, putih dan
pendidikan dan profesionalisme guru secara sebagainya.
umum serta menemukan inovasi pembelajar- Teori kedua adalah tentang media pembe-
an yang bermanfaat untuk dapat diterapkan di lajaran adalah sarana yang digunakan sebagai
sekolah sarana bantu pembelajaran, baik berupa
perangkat keras maupun perangkat lunak agar
KAJIAN TEORI proses pembelajaran berlangsung efektif dan
Untuk mendukung penelitian ini, diguna- efisien. Media sangat berguna untuk: (1)
kan beberapa teori diantaranya: Dasar ide meningkatkan kejelasan pesan atau pema-
singwit digunakan sebagai bahan untuk haman pemelajar, (2) membangkitkan rasa
merias (kosmetika) tradisional wayang orang ingin tahu pembelajar dan minat, (3) mema-
tempo dulu diwariskan secara turun temurun. datkan informasi, (4) pembelajaran menjadi
Faktor kelangkaan kosmetik untuk merias lebih menarik, (5) memudahkan penafsiran
panggung yang menjadikan para pelaku materi, (6) meningkatkan motivasi belajar, (7)
wayang orang berpikir untuk membuat kos- menyederhanakan pesan yang rumit, (8)
metik yang murah dan bisa digunakan untuk memberikan pengalaman sosial dan
pementasan. Salah satu pelaku seniman yang emosional (Hamidah, 2003:2-3), (9) mempe-
masih aktif dan konsisten menggunakan ringan tugas guru, (10) memudahkan pembe-
singwit sebagai bahan dasar dalam merias lajar untuk membuat konstruksi pengetahuan.
pada saat pentas adalah “Sutedjo” atau lebih Media pembelajaran dipilih dan ditentu-
dikenal dengan sebutan “Tedjo Badut” karena kan sesuai dengan materi dan tujuan
sering tampil dengan menggunakan riasan pembelajaran, kriteria yang perlu dipertim-
badut. bangkan oleh guru dalam memilih media
Beberapa tokoh perias wayang orang menurut Nana Sudjana (1990 : 4-5) yakni: (1)
tradisional, jathilan, badut tradisional ketepatan media dengan tujuan pengajaran,
(Punokawan) masih sering menggunakan (2) dukungan terhadap isi bahan pelajaran, (3)
kosmetik ini untuk pementasan. Karena bebe- kemudahan memperoleh media, (4) keteram-
rapa alasan seperti mahal, sukar diperoleh, pilan guru dalam menggunakannya, (5) terse-
warna tidak lengkap, maka para perias dia waktu untuk menggunakannya, (6) sesuai
tradisional ini membuat kosmetik body dengan taraf berfikir anak. Singwit dalam
painting tradisional dari bahan siwit (singwit) pembelajaran ini digunakan sebagai objek
yang digunakan untuk pementasan secara
2492
Jurnal Riset Daerah Vol. XV, No.2. Agustus 2016
2493
Jurnal Riset Daerah Vol. XV, No.2. Agustus 2016
2494
Jurnal Riset Daerah Vol. XV, No.2. Agustus 2016
bagian ujung diisi dengan warna 4) Bentuk mata Bagong adalah bulat
merah. Alis digambar pada dahi lebar
dengan bentuk kecil pendek, bulat Untuk merias karakter mata Bagong
pada pangkal dan ujungnya turun. yang bulat lebar, kelopak mata
dibentuk bulat dan diberi warna
2) Bentuk mata Gareng adalah kero/ kelopak mata dibentuk bulat dan
juling diberi warna merah. Alis digambar
Disain karakter untuk mata Gareng didahi dengan bentuk bagian ujung
diawali dengan dasar putih, untuk alis naik dan bagian pangkal lebih
membentuk juling dibuat pada rendah dari ujung. Posisi letak alis
bagian pangkal mata dengan meng- berdekatan.
gunakan warna hitam berupa celak
atau sipat mata dibuat lancip dengan b. Bentuk hidung punokawan
alis digambar didahi melengkung 1) Bentuk hidung Semar adalah bulat
keatas tenggelam
2495
Jurnal Riset Daerah Vol. XV, No.2. Agustus 2016
2496
Jurnal Riset Daerah Vol. XV, No.2. Agustus 2016
3) Petruk
Pembuatan karakter wajah Petruk
Gambar 10 karakter Semar
dimulai dengan membentuk mata
dan alis. Penggambaran mata
Karakter riasan bentuk wajah Semar Petruk yang sedikit juling dibuat de-
merupakan penggabungan dari ben- ngan menaikkan sudut mata, diben-
tuk bagian-bagian wajah diatas. tuk runcing. Pada garis mata bagian
Dengan ditunjukkan karakter wajah bawah dibentuk menyerupai tetesan
Semar diharpkan siswa dapat air dengan warna hitam. Alis Petruk
meniru/mencontoh dalam melaku- kecil pendek dan ujungnya naik.
kan riasan tersebut. Bentuk hidung Petruk adalah pan-
jang, bagian bibir dibentuk gusen
2) Gareng atau seperti bibir yang sedang
Karakter wajah Gareng dimulai tertawa kecil.
dengan menggambar bentuk mata
yang kero/juling dan bentuk alis
kecil pendek. Diantara dua alis
digambar menyerupai kerutan. Ben-
tuk hidung Gareng bulat, sedangkan
bentuk bibir nyumpilk/cilik/kecil,
selanjutnya pada bagian atas bibir
dibentuk garis melengkung sampai
pipi dan bagian bawah bibir
dibentuk jenggot kecil.
Gambar 12 karakter Petruk
2497
Jurnal Riset Daerah Vol. XV, No.2. Agustus 2016
Cara membentuk bagian bibir di- nakan pembelajaran praktek, yang diadaptasi
gambar melebihi bentuk asli bibir dari hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan ujung naik dan sedikit sebelumnya yang telah dilaksanakan oleh
membulat. Diatas bibir dibentuk penulis.
garis melengkung kebawah sampai Untuk mengetahui efektivitas dan penga-
pipi bagian bawah, dibawah bibir ruh penggunaan singwit sebagai media
digambar jenggot kecil pembelajaran maka digunakan prosedur
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dengan
4) Bagong kondisi yang dialami siswa yang terdapat
Karakter riasan Bagong adalah dalam latar belakang. Dengan mengamati
bentuk mata bulat besar, dengan kondisi tersebut maka peneliti sebagai guru
bentuk alis kecil pendek ujungnya yang mengajarkan materi tersebut berupaya
turun. Hidung Bagong digambarkan mencari solusi agar terjadi peningkatan hasil
bulat dengan bentuk bibir ndower/ belajar siswa melalui bahan singwit yang
ndobleh. Cara menggambarnya dibuat sendiri oleh siswa kemudian dijadikan
adalah bibir dibentuk melebihi bibir kosmetik untuk merias wajah.
asli dengan bagian ujung membulat Pada pelaksanaannya penelitian tindakan
sedikit naik keatas. kelas meliputi 4 (empat) tahap yang akan dila-
Program bawah bibir dibuat lebih kukan sebagai acuan dalam kegiatan
besar dibagian tengah bibir bawah pembelajaran di kelas, yaitu: perencanaan
dibentuk jenggot kecil. Untuk garis (Planing), pelaksanaan (Acting), pengamatan
ekspresi tambahkan di dahi berupa (Observation) dan refleksi (reflection).
garis setengah lengkung, dan diatas Perencanaan dalam penelitian ini akan
bibir garis lengkung sampai ke pipi. dilakukan selama 2 siklus dengan tiap siklus
adalah 3 kali pertemuan. Pada tahap perenca-
naan ini guru menyusun strategi pembelajaran
dimulai dari membuat silabus dan RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang
kegiatan pembelajaran dalam tiap pertemuan-
nya siswa berperan aktif dengan menyum-
bangkan ide-idenya dengan memberikan
kontribusi aktif sehingga akan tampak
perubahan prilaku siswa yang tadi biasa saja
menjadi kreatif. Pada tahapan ini guru
mengamati sejauhmana perkembangan siklus
1 yang direncanakan 3 kali pertemuan, tahap
Gambar 13 karakter Bagong yang dilakukan adalah :
a. Perencanaan
METODE PENELITIAN 1) Membuat instrument pembelajaran
Metode penulisan yang terdiri dari rencana pelaksana-
Metode penulisan laporan ini berdasarkan an pelajaran dan skenario pembe-
pengalaman guru (empirik) selama melaksa- lajaran
2498
Jurnal Riset Daerah Vol. XV, No.2. Agustus 2016
2499
Jurnal Riset Daerah Vol. XV, No.2. Agustus 2016
2500
Jurnal Riset Daerah Vol. XV, No.2. Agustus 2016
pada siklus II. Untuk meningkatkan kualitas Peningkatan kualitas pembelajaran dengan
penelitian, peneliti berkolaborasi dengan indikator :
seorang guru kecantikan kulit. 1) Peningkatan kreativitas siswa dalam
proses belajar mengajar
Validitas Instrumen (Validitas dan 2) Peningkatan keaktifan siswa dalam
Reliabilitas) proses belajar mengajar
Untuk meningkatkan bobot kreativitas Peningkatan kompetensi hasil belajar
siswa pada implementasi bahansingwit ini dengan indikator:
dilaksanakan beberapa kali validasi intrumen. 1) Peningkatan terhadap penguasaan
Validasi instrumen mengikuti teknik keabsah- materi
an (validitas dan reliabilitas) yang disarankan 2) Peningkatan hasil belajar siswa berupa
Lexy Moleong (1988). Teknik check nilai praktek dan teori
recheck(kajian berulang), pertimbangan ahli
(expert justment), triangulasi dan uji coba Teknik Analisis Data
(tryout).
Data dalam penelitian ini meliputi data
Teknik check recheck (kajian berulang) deskriptif. Analisis data deskriptif dilakukan
dilaksanakan dengan cara mengimplemen- pada data hasil pengamatan, wawancara,
tasikan bahan singwit pada beberapa macam diskusi dengan kolaborator, dan dokumen.
rias karakter yang berbeda-beda. Pertim- Penyajian dalam bentuk tabel-tabel dan
bangan ahli adalah dengan meminta pendapat penjelasan dari tabel-tabel serta menjelaskan
kepada orang-orang yang mempunyai berbagai fenomena yang terjadi selama
substansi di bidangnya antara lain bapak penelitian berlangsung, yaitu fenomena pe-
Sutedjo yang telah mengajarkan bagaimana ningkatan kreativitas siswa dalam mengapli-
cara membuat singwit sehingga dapat kasikan bahan singwit di berbagai riasan.
digunakan sebagai kosmetik untuk merias.
Analisis data meliputi tahapan sebagai
Triangulasi metode yang dilaksanakan adalah
berikut:
triangulasi sumber yaitu dengan cara meminta
Tahap 1 : identifikasi yakni mencatat, menga-
tanggapan, saran, dan kritik terhadap
mati, meneliti, dan menandai
bahansingwit kepada berbagai sumber antara
lain guru, praktisi (seniman) dan dosen. Dari Tahap 2 : klasifikasi, yakni pengelompokkan
hasil wawancara tersebut hasilnya dipadukan data sejenis dari data pengamatan,
dan digunakan untuk mengembangkan bahan wawancara, catatan guru, unjuk
singwit agar lebih berbobot dan berkualitas. kerja, dan dokumen.
Ujicoba (tryout) dilaksanakan 5 (lima) kali ahap 3 : deskripsi dan interprestasi, yakni
dengan berbagai macam riasan dan disain mengurai dan memaparkan serta
yang berbeda. Untuk mempermudah pema- memaknai data
ntauan, analisis, simpulan, dan pengambilan Tahap 4 : validasi, hasil pemaknaan divali-
keputusan terhadap ketercapaian tindakan, dasikan ke kolaborator. Jika pemak-
diperlukan kriteria keberhasilan tindakan. naan valid, diangkat menjadi sim-
Sesuai dengan tujuan penelitian, kriteria pulan atau inferensi. Jika belum
keberhasilan tindakan. Sesuai dengan tujuan valid, perlu diulang proses analisis.
penelitian, kriteria keberhasilan tindakan Tahap 5 : inferensi, yakni pengambilan
dirumuskan sebagai berikut : simpulan
2501
Jurnal Riset Daerah Vol. XV, No.2. Agustus 2016
HASIL DAN PEMBAHASAN unjuk kerja. Agar siswa lebih tertarik dan
Kondisi Awal Siswa Dan Kreativitasnya tidak bosan dengan pembelajaran maka perlu
Dalam Pembelajaran kiranya dilakukan inovasi pembelajaran
Berdasarkan hasil observasi kepada siswa dengan membuat bahansingwit dapat
dengan menggunakan angket berupa digunakan sebagai kosmetik untuk praktek
kuisioner, dan wawancara diperoleh hasil siswa.
bahwa siswa tata kecantikan kulit kelas XII Sebelumnya proses merias wajah karakter
sebanyak 34 orang cenderung pasif, jarang menggunakan bahan krim body painting
memberikan ide atau gagasan walaupun buatan pabrik, untuk sekali praktek
diberikan kesempatan. Selain itu juga tidak dibutuhkan banyak kosmetik karena dalam
begitu mempunyai banyak ide kreatif karena merias wajah ini harus tebal dan rata.
siswa jarang membaca buku ataupun majalah Sehingga untuk memberi pengetahuan kepada
yang ada kaitannya dengan merias wajah. siswa tentang bahan singwit yang dapat
Siswa juga belum dapat merias karakter badut digunakan untuk merias wayang pada zaman
tradisional yaitu seperti Punokawan antara dulu maka kegiatan ini diimplementasikan
lain Semar, Petruk, Gareng dan Bagong dalam pembelajaran.
padahal riasan tersebut sering dilihat pada
berbagai acara baik di televisi, pertunjukkan, Implementasi Media Singwit Dalam
festival dan sebagainya. Untuk praktek merias Pembelajaran Merias Wajah
wajah karakter berulangkali dilakukan tetapi Pada implementasi bahan singwit ini siswa
hasilnya kurang maksimal. Kendala lain yang diajarkan cara membuat singwit dari bahan
dihadapi adalah terbentur pada bahan-bahan baku hingga menjadi bahan yang siap
rias atau kosmetik body painting dari pabrik digunakan. Bahan singwit akan diterapkan
yang harganya relatif mahal padahal untuk pada berbagai macam riasan yang
menonjolkan riasan tokoh Punokawan yang sebelumnya sudah dipelajari oleh siswa tetapi
tebal dibutuhkan kosmetik yang cukup hasilnya kurang bagus.
banyak dalam pengerjaannya. a. Perencanaan Tindakan
Berbagai fenomena tersebut berpengaruh Pada tahap ini direncanakan siklus 1 ada 3
terhadap kreativitas siswa, sehingga hasil pertemuan yang selanjutnya jika dalam
pembelajaran praktek maupun teori menjadi refleksi dan evaluasi dianggap belum
rendah/ standart minimal 80 (delapan puluh) memenuhi harapan maka akan dilakukan
untuk mata pelajaran produktif kejuruan. kembali siklus yang ke-2. Direncanakan
Untuk mengetahui mengukur kondisi awal pada pertemuan 1 siswa diajak untuk
siswa maka diberikan kuisioner dengan membuat/memasak singwit sebelum
dimensi indikator kreativitas. Secara umum digunakan untuk praktik merias, selain itu
dapat dikatakan bahwa hasil dari merias siswa siswa diwajibkan untuk menggambar
belum memuaskan (belum bagus) sesuai desain wajah punokawan. Pada pertemuan
dengan kriteria unjuk kerja yang sudah selanjutnya siswa melakukan praktik
disusun sebagai acuan padahal praktek untuk merias wajah punokawan sesuai dengan
merias sudah berkali-kali dilakukan. Ber- desain dan karakter masing-masing. Pada
dasarkan hal tersebut maka perlu diupayakan proses pembelajarannya siswa diamati se-
untuk meningkatkan kreativitas siswa dan jauh mana dalam merias wajah punokawan
hasil praktek merias sesuai dengan kriteria
2502
Jurnal Riset Daerah Vol. XV, No.2. Agustus 2016
apakah sudah tepat sesuai dengan ciri-ciri kuisioner dengan dimensi indikator
masing-masing. Pada pertemuan ketiga kreativitas. Secara umum dapat dikata-
direncanakan siswa kembali memprak- kan bahwa hasil dari merias siswa
tikkan rias wajah punokawan dengan belum memuaskan (belum bagus)
pengembangan kreasinya masing-masing sesuai dengan kriteria unjuk kerja yang
tetapi dengan ketentuan tidak melenceng sudah disusun sebagai acuan padahal
dari desain karakter wajah punokawan. praktik untuk merias sudah berkali-kali
b. Pelaksanaan Tindakan dilakukan. Berdasarkan hal tersebut
1) Sebelum pelaksanaan tindakan maka perlu diupayakan untuk mening-
Berdasarkan hasil observasi kepada katkan kreativitas siswa dan hasil
siswa dengan menggunakan angket praktik merias sesuai dengan kriteria
berupa kuesioner, dan wawancara unjuk kerja. Agar siswa lebih tertarik
diperoleh hasil bahwa siswa cenderung dan tidak bosan dengan pembelajaran
pasif, jarang memberikan ide atau maka perlu kiranya dilakukan inovasi
gagasan walaupun diberikan kesem- pembelajaran dengan membuat bahan
patan. Selain itu juga tidak begitu singwit dapat digunakan sebagai
mempunyai banyak ide kreatif karena kosmetik untuk praktik siswa.
siswa jarang membaca buku ataupun 2) Pelaksanaan Siklus 1
majalah yang ada kaitannya dengan Secara umum pada siklus 1 ini
merias wajah. Siswa juga belum dapat dalam pembelajaran praktik merias
merias karakter badut tradisional yaitu wajah karakter dengan menggunakan
seperti Punokawan antara lain Semar, bahan singwit belum memuaskan
Petruk, Gareng dan Bagong padahal dengan rentang rendah sampai sedang.
riasan tersebut sering dilihat pada Penggunaan singwit belum maksimal
berbagai acara baik di televisi, dan kreativitas siswa belum berkem-
pertunjukkan, festival dan sebagainya. bang sepenuhnya. Berdasarkan penga-
Untuk praktik merias wajah karakter matan dan diskusi dengan kolaborator
berulangkali dilakukan tetapi hasilnya beberapa kelebihan dan kelemahan
kurang maksimal. Kendala lain yang sebagai berikut:
dihadapi adalah terbentur pada bahan- (a) Kelebihan dalam praktik dengan
bahan rias atau kosmetik body painting menggunakan singwit
dari pabrik yang harganya relatif mahal (1)Sebagian siswa lebih terampil
padahal untuk menonjolkan riasan to- dalam mencampur warna
koh punokawan yang tebal dibutuhkan singwit, mengaplikasikan ke
kosmetik yang cukup banyak dalam dalam riasan punokawan.
pengerjaannya. Berbagai fenomena (2)Sebagian siswa lebih kreatif
tersebut berpengaruh terhadap kreativi- dalam mengembangkan desain
tas siswa, sehingga hasil pembelajaran riasan karakter
praktik maupun teori menjadi rendah/ (b) Kekurangan dalam praktik dengan
standar minimal 80 (delapan puluh) menggunakan singwit
untuk mata pelajaran produktif kejuru- (1) Sebagian siswa terkadang dalam
an. Untuk mengetahui mengukur mencampur singwit dengan air,
kondisi awal siswa maka diberikan
2503
Jurnal Riset Daerah Vol. XV, No.2. Agustus 2016
2 Siswa lebih kreatif Cenderung masih meniru model/desain Membimbing siswa untuk
dalam yang sudah ada memodifikasi disain yang sudah
mengembangkan ada, kemudian disesuaikan dengan
desain riasan tema yang dipilihnya
karakter
2504
Jurnal Riset Daerah Vol. XV, No.2. Agustus 2016
2505
Jurnal Riset Daerah Vol. XV, No.2. Agustus 2016
Secara deskriptif tabel tersebut dimaknai % dan meningkat menjadi 97% pada siklus 2.
dengan keterangan di bawah ini (berdasarkan Pada butir angket nomor 12 yaitu mampu
urutan nomor angket). Butir angket nomor 1 menggabungkan atau merinci suatu gagasan
yaitu memiliki rasa ingin tahu pada siklus 1 semula pada siklus 1 sebesar 32,4% dan
diperoleh hasil sebesar 70% pada siklus 2 meningkat pada siklus 2 menjadi 61,7%.
terjadi peningkatan sebesar 97%, butir angket Dari hasil analisis angket tersebut diatas,
no 2 yaitu sering mengajukan pertanyaan maka diperoleh hasil peningkatan kreatifitas
yang berbobot sebesar 50% pada siklus 1 dan siswa pada table 3.
meningkat pada siklus 2 menjadi 79,4%. Butir
angket nomor 3 adalah memberikan banyak
Tabel 3 Hasil Angka Peningkatan Kreatifitas
gagasan dan usul terhadap suatu masalah pada
siklus 1 sebesar 52,9% dan meningkat pada Rentang
Kriteria Siklus1 Siklus2 Keterangan
siklus 2 sebesar 79,4% , selanjutnya pada butir Skor
nomor 4 yaitu mampu menyatakan pendapat
Kreatifitas
tidak malu-malu diperoleh hasil sebesar 0-8 rendah
0 0 0
35,3% pada siklus 1 dan meningkat menjadi
64,7%. Pada butir angket nomor 5 yaitu
mempunyai atau menghargai rasa keindahan, 24 orang 6 orang
Kreatifitas
9-16 (sebesar (sebesar Meningkat
diperoleh hasil sebesar 38,2% menjadi 47%. sedang
70,5 %) 17,6 %)
Butir angket nomor 6 yaitu mempunyai pen-
dapat sendiri dan dapat mengungkapkannya
serta tidak mudah terpengaruh orang lain,
10 orang 25 orang
diperoleh hasil 33,8% dan merubah menjadi 17-24
Kreatifitas
(sebesar (sebesar Meningkat
67,6% pada siklus 2. Selanjutnya butir angket tinggi
29,4 %) 82,4 %)
nomor 7 memiliki rasa humor yang tinggi
pada siklus 1 diperoleh hasil sebesar 50% dan
berubah menjadi 79,4% pada siklus 2. Untuk
butir angket nomor 8 adalah mampu menga-
jukan pemikiran, gagasan, pemecahan Tabel 3 menunjukkan terjadinya perubah-
masalah yang berbeda dengan orang lain an setelah diimplementasikan media pembe-
(original) sebesar 50% meningkat menjadi lajaran dengan menggunakan bahan singwit
79,4%. Butir angket nomor 9 yaitu mem- ini, jumlah siswa yang di awal pembelajaran
punyai daya imaginasi diperoleh hasil sebesar memiliki kreatifitas sedang sebanyak 24
52,9% pada siklus 1 dan meningkat menjadi orang berkurang menjadi 6 orang pada siklus
82,4% pada siklus 2. Butir angket nomor 10 2. Sedangkan pada siklus 1 siswa yang
yaitu dapat bekerja sendiri dengan hasil memiliki kreatifitas tinggi terjadi perubahan
sebesar 44% di siklus 1 dan tidak terjadi yang cukup signifikan yaitu dari sejumlah 10
perubahan pada siklus 2 dapat disimpulkan orang siswa menjadi 28 orang.Setelah
bahwa siswa ternyata tidak dapat bekerja penelitian ini berhasil diimplementasikan
sendiri melainkan mereka lebih suka berpa- pada siswa pada tahun 2009, sampai sekarang
sangan atau berkelompok. Pada butir angket penggunaan media singwit masih digunakan
nomor 11 yaitu senang mencoba hal-hal yang untuk praktek merias wajah terutama materi
baru diperoleh hasil pada siklus 1 sebesar 67,6 merias wajah karakter, fancy dan fantasi.
2506
Jurnal Riset Daerah Vol. XV, No.2. Agustus 2016
Saran
Adapun dari hasil penelitian ini saran
untuk guru antara lain: 1) Untuk mening-
katkan kreativitas siswa dalam pembelajaran
Gambar 14 siswa praktek rias
praktek merias wajah guru dapat mengguna-
menggunakan singwit
kan bahan singwit sebagai kosmetik body
painting; 2) Guru di Sekolah lain dengan
PENUTUP kompetensi sejenis dapat menggunakan
Kesimpulan bahan singwit sebagai media pembelajaran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahas- yang kreatif; 3) Guru juga dapat mengem-
an, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : bangkan media/bahan dan strategi lain untuk
1. Implementasi media pembelajaran singwit dapat digunakan dalam pembelajaran praktek
pada kegiatan belajar mengajar siswa merias wajah; 4) Untuk lebih memotivasi
dapat meningkatkan kreativitas siswa siswa dalam pembelajaran, hasil praktek
melalui eksperimen mencoba bahan dapat dikompetisikan atau di pamerkan
singwit sebagai obyek yang diaplikasikan dengan mengundang orangtua dan warga
pada prakte merias wajah. Penggunaan sekolah.
bahan singwit untuk pembelajaran dapat Sedangkan saran untuk siswa antara lain:
meningkatkan kreativitas dan membuat 1) Pengalaman pembelajaran yang diperoleh
siswa lebih kreatif. Gagasan dan ide siswa melalui implementasi singwit harus terus
dapat dituangkan kedalam disain kemudi- digali, dikembangkan dan dipertahankan
an diwujudkan dalam riasan dengan sehingga dalam digunakan sebagai bekal se-
menggunakan bahan singwit. Dan juga telah lulus SMK; 2) Kreativitas siswa dalam
siswa lebih terampil dalam mengoles implementasi bahan singwit akan membawa
singwit untuk diaplikasikan pada wajah, hasil yang maksimal apabila siswa secara
semakin sering berlatih siswa dapat bersungguh-sungguh memahami; 3) Dapat
mengembangkan ide-idenya dengan menyebarluaskan ilmu yang diperoleh
bahan singwit untuk merias. tentang bahan singwit kepada masyarakat.
2. Kualitas pembelajaran mata pelajaran Saran untuk Sekolah antara lain: 1)
produktif dengan Standar Kompetensi Memberikan support dan dukungan kepada
merias wajah karakter, merias wajah fancy guru dan siswa untuk senantiasa mengem-
dan fantasi membawa peningkatan hasil bangkan inovasi pembelajaran di Sekolah; 2)
bagi prestasi belajar siswa, yakni Memfasilitasi dan memotivasi bagi siswa
penguasaan atau kompetensi siswa dalam yang berprestasi
pelajaran praktek. Secara komprehensif
peningkatan hasil tampak dari pening-
katan rerata nilai yang dicapai oleh siswa
2507
Jurnal Riset Daerah Vol. XV, No.2. Agustus 2016
2508
Jurnal Riset Daerah Vol. XV, No.2. Agustus 2016
BIODATA
2509
Jurnal Riset Daerah Vol. XV, No.2. Agustus 2016
9. Prestasi :
2510