You are on page 1of 12

GUNA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN HINDU VOLUME 6 NOMOR 2 SEPTEMBER 2019

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISSN : 2355-5696 (CETAK)


FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN : 2655-0156 (ONLINE)
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/GW

PENGEMBANGAN PENILAIAN PORTOFOLIO UNTUK


MENILAI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA
KELAS IV SD NEGERI 2 BANJAR BALI KECAMATAN
BULELENG TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Oleh :
Parwati Dewi Jatiningtyas
Universitas Pendidikan Ganesha
parwatidj1810@gmail.com

Diterima 16 Juli 2019, direvisi 15 Agustus 2019, diterbitkan 1 September 2019

Abstract

This research belongs to development reseach which aims to develop the


portfolio instruments and their implementation to measure the students’ creative
thinking skill in fourth grade students of SD Negeri 2 Banjar Bali Buleleng
Subdistrinct in academic year 2018/2019. The reseach design which used in this
study was Reseach and Development. This design was used ADDIE model namely;
Analyze, Design, Development, Implementation, And Evaluation. There fourh
instruments in collecting the data namely; obsevasion, quationnaire, portfolio, and
documentation. The results of the study were analyzed by using quantitative
descriptive analysis methods. The results of data analysis showed that the validity
assessment of the instrument through validity test scored 32 by the first judgement
with a very decent predicate, scored 27 by the second judgment with a very decent
predicate, scored 27 by the third judgment with a very decent predicate, scored 32
by the fourth judgment with a very feasible predicate, and scored 32 by the fifth
judgment with a very decent predicate. The instrument of portfolio assessment
received a good responses and very good responses from its user. Based on the
results, the instrument of development can be assumed that it can be used in learning
process on the Tema 9 Kayanya Negeriku Subtema 3 Pelestarian Kekayaan Sumber
Daya Alam in Indonesia.

Key Word : creative thinking, portfolio

I. PENDAHULUAN dan menyebabkan murid pada


Pendidikan adalah upaya untuk umumnya pasif. Tentunya pembelajaran
meningkatkan kualitas diri dan tersebut yang umumnya dilakukan oleh
mengembangkan sumber daya manusia para guru disekolah masih cenderung
agar bangsa Indonesia kedepannya tidak membatasi perkembangan kreatifitas
tertinggal dengan bangsa lain. siswa dikarenakan guru lebih
Pembelajaran disekolah pada saat ini, mendominasi pembelajaran-
masih banyak guru lebih mendominasi pembelajaran dengan mengutamakan
pembelajaran dan tidak memberikan penggunaan metode ceramah, dengan
kesempatan siswa untuk berpendapat alasan materi yang terlalu luas sehingga

Pengembangan Penilaian Portofolio Untuk Menilai Kemampuan Berpikir…….


68 Universitas Pendidikan Ganesha Parwati Dewi Jatiningtyas
GUNA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN HINDU VOLUME 6 NOMOR 2 SEPTEMBER 2019
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISSN : 2355-5696 (CETAK)
FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN : 2655-0156 (ONLINE)
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/GW

mengejar waktu untuk menyelesaikan pula dipihak siswa untuk melaksanakan


materi. Kreativitas sangatlah kegiatan pembelajaran tersebut. Sejalan
dibutuhkan bagi siswa Kemampuan dengan itu, dalam proses pembelajaran
berpikir kreatif dipandang penting diperlukan penilaian yang dapat
karena akan membuat siswa memiliki mengubah pandangan klasik yang
banyak cara dalam menyelesaikan selama ini berkembang bahwa
berbagai persoalan dengan berbagai pengetahuan itu secara utuh
persepsi dan konsep yang berbeda. dipindahkan dari pikiran guru ke pikiran
Pentingnya pengembangan berpikir anak, dan memberikan kepada siswa
kreatif di sekolah dasar ini didasarkan untuk mendapakkan kesempatan
pada mampu meningkatkan kualitas mengkonstruksi pengetahuannya
hidupnya. sendiri.
Melalui pendidikan manusia dapat Menurut Semiawan.dkk (1984:8)
mengetahui keadaan sekitar maupun kreatifitas adalah kemampuan untuk
kehidupan alam manusia itu sendiri. membuat kombinasi-kombinasi baru
Menurut Undang- Undang Republik atau melihat hubungan-hubungan baru
Indonesia No.20 Tahun 2003 pasal 1 antar unsur, data, atau hal-hal yang
ayat 1, Pendidikan adalah usaha sadar sudah ada sebelumnya. Kratifitas
dan terencana untuk mewujudkan terletak pada kemampuan untuk melihat
suasana belajar dan proses asosiasi antara hal-hal atau objek yang
pembelajaran agar peserta didik secara sebelumnya tidak ada atau tidak tampak
akif memiliki kekuatan spiritual hubungannya. Selain itu, definisikan
keagamaan, pengendalian diri, berpikir merupakan suatu proses dari
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, penyajian suatu peristiwa internal dan
serta keterampilan yang diperlukan eksternal, kepemilikan masa lalu, masa
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. sekarang, dan masa depan yang satu
Terdapat beberapa hal yang sangat sama lain saling berinteraksi.
penting tentang konsep pendidikan yang Munandar (2009) dikatakan bahwa
diamatkan dalam Undang-Undang kreativitas sebagai produk berpikir
tersebut yaitu: (1) Proses pendidikan kreatif merupakan suatu konstruk
disekolah diarahkan pada pencapaian yangmulti-dimensional, terdiri dari
tujuan; (2) Pendidikan tidak semata- berbagai dimensi, yaitu dimensi kognitif
mata untuk mencapai hasil belajar, (berpikir kreatif), dimensi afektif (sikap
tetapi bagaimana pembelajaran yang dan kepribadian), dan dimensi
dilakukan dalam mencapai hasil belajar; psikomotor (keterampilan kreatif).
(3) pembelajaran haruslah berorintasi Masing-masing dimensi meliputi
pada siswa, sehingga siswa dapat berbagai kategori, seperti misalnya
mengembangkan potensi dirinya; (4) dimensikognitif dari kreativitas-berpikir
Proses pendidikan hendaknya bermuara divergen-mencakup antara lain,
kepada pembentukan sikap, kecerdasan kelancaran, kelenturan, dan orisinalitas
atau intelektual, serta pengembangan dalam berpikir, kemampuan untuk
keterampilan anak sesuai dengan merinci (elaborasi) dan lain-lain.
kebutuhan. Pendidik mampu mengeser
Pada gilirannya keterlibatan mental paradigma proses belajar mengajar ke
yang optimal ini sekaligus berarti paradigma pembelajaran. Mengacu
pembangkitan motivasi yang optimal pada standar proses pendidikan, agar

Pengembangan Penilaian Portofolio Untuk Menilai Kemampuan Berpikir…….


Universitas Pendidikan Ganesha Parwati Dewi Jatiningtyas 69
GUNA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN HINDU VOLUME 6 NOMOR 2 SEPTEMBER 2019
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISSN : 2355-5696 (CETAK)
FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN : 2655-0156 (ONLINE)
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/GW

proses pembelajaran dapat membantu kreatif, diperlukan suatu cara


memfasilitasi pengembangan potensi pembelajaran dan lingkungan yang
peserta didik, maka diperlukan proses kondusif bagi perkembangan
pembelajaran yang mengarah pada kemampuan tersebut. Sehingga
penekanan aktivitas peserta didik pembelajaran dapat merangsang peserta
sehingga peserta didik dapat didik untuk belajar mandiri, kreatif, dan
mengembangkan potensi yang dimiliki. lebih aktif dalam mengikuti kegiatan
Oleh karena itu dalam proses pembelajaran. Salah satu strategi untuk
pengajaran pendidik perlunya memilih mengembangkan kemampuan berpikir
kegiatan-kegiatan yang mampu kreatif peserta didik mencoba suatu
menumbuhkan tingkat pemahaman metode penilaian untuk meningkatkan
peserta didik. Kegiatan-kegiatan kemampuan berfikir kreatif peserta
tersebut mampu menumbuhkan didik yaitu penilaian portofolio yang di
pemahaman siswa, serta mampu rasa mampu meningkatkan dan
menumbuhkan sikap tanggung jawab mempengaruhi kemampuan
dan kemandirian dengan melalui keterampilan berfikir kreatif pada siswa,
mengembangan penilaian yang penilaian portofolio merupakan
digunakan. penilaian yang di lakukan dengan
Masalah ini diduga disebabkan mengumpulkan beberapa tugas.
karena kemampuan berpikir kreatif Penilaian portofolio merupakan
jarang dilatih, karena proses penilaian berkelanjutan yang di
pembelajaran biasanya meliputi tugas- dasarkan pada kumpulan informasi
tugas yang harus dicari satu jawaban yang menunjukan perkembangan
yang benar. Berdasarkan hasil kemampuan peserta didik dalam satu
pengamatan dalam pembelajaran yang periode tertentu. Informasi
dilakukan di kelas IV SD Negeri 2 perkembangan peserta didik tersebut
Banjar Bali, selama pembelajaran siswa dapat berupa karya perserta didik (hasil
terlihat pasif dan guru lebih pekerjaan) dari proses pembelajaran
mendominasi kelas dan tidak yang di anggap terbaik oleh peserta
memberikan untuk mengajukan didiknya, atau bentuk informasi lain
pertanyaan dan gagasan yang beragam. yang terkait dengan kompetensi tertentu
Aktivitas dan kemampuan berpikir dalam pembelajaran. Berdasarkan
kreatif siswa terutama berpikir lancar informasi perkembangan tersebut, guru
dan luwes yang masih tergolong rendah. dan peserta didik sendiri dapat menilai
Hal ini berdampak pada kemampuan perkembangan kemampuan peserta
berpikir kreatif siswa yang tidak didik dan terus melakukan perbaikan.
berkembang. Salah satu upaya untuk Dengan demikian, portofolio dapat
mengembangkan kemampuan berpikir memperlihatkan perkembangan
kreatif siswa adalah menciptakan kemajuan belajar peserta didik melalui
pembelajaran yang lebih bermakna dan karya peserta didik.
menyenangkan, serta pembelajaran Dengan menerapkan penilaian
yang melibatkan siswa secara optimal alternatif yaitu salah satunya penilaian
sehingga dapat mengembangkan portofolio terhadap siswa, dapat
kemampuan berpikir kreatif siswa. dikumpulkan bukti - bukti kemajuan
Berbagai upaya untuk siswa secara aktual yang dapat
meningkatkan kemampuan berpikir digunakan sebagai bahan pertimbangan

Pengembangan Penilaian Portofolio Untuk Menilai Kemampuan Berpikir…….


70 Universitas Pendidikan Ganesha Parwati Dewi Jatiningtyas
GUNA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN HINDU VOLUME 6 NOMOR 2 SEPTEMBER 2019
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISSN : 2355-5696 (CETAK)
FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN : 2655-0156 (ONLINE)
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/GW

untuk memperbaiki proses semester atau akhir tahun pelajaran hasil


pembelajaran selanjutnya. Menurut penilaian portofolio sebagai alat sumatif
Marzano (dalam Wulan, 2007) di dalam ini dapat digunakan untuk mengisi
penilaian kinerja terdapat perbedaan angka rapor peserta didik, yang
tugas dan situasi yang diberikan kepada menunjukan prestasi peserta didik
siswa serta memberikan kesempatan dalam mata pelajaran tertentu
untuk mempelihatkan pemahamannya (Rakajoni, 1986).
dan kebenarannya dalam aplikasi Selain itu, tujuan penilaian dengan
pengetahuan dan keterampilan menurut menggunakan portofolio adalah untuk
kebiasaan berfikirnya. memberikan informasi kepada orang tua
Dengan mengkaji kenyataan yang tentang perkembangan peserta didik
ditemukan di lapangan, terlihat adanya secara lengkap dengan dukungan data
ketidaksesuaian antara pembelajaran dan dokumen yang akurat. Portofolio
Sains di SD dengan sistem penilaian berisi sebagai bukti yang yang dapat
yang digunakannya, yaitu proses digunakan untuk menyimpulkan tingkat
penilaian yang biasa dilakukan guru pencapaian peserta didik pada
selama ini hanya mampu kompetensi dasar dan indikator dalam
menggambarkan aspek penguasaan bidang pelajaran tertentu (Depdiknas,
konsep peserta didik, sehingga tujuan 2004:13). Oleh karena itu bukti yang di
kurikuler mata pelajaran Sains belum kumpulkan itu harus relevan dengan
dapat dicapai secara menyeluruh. Maka pengetahuan, keterampilan, dan sikap
diperlukan suatu teknik penilaian yang yang harus di miliki peserta didik sesuai
mampu mengungkap aspek produk dengan tuntutan standar kompetensi,
maupun proses. Sistem penilaian yang kompentensi dasar, dan indikator yang
diasumsikan dapat memenuhi tuntutan terdapat dalam kurikulum. Tujuan
tersebut adalah sistem penilaian seperti portofolio ditetapkan oleh apa yang
penilaian penugasan, penilaian proyek, harus dikerjakan dan siapa yang akan
maupun penilaian portofolio. Penilaian menggunakan penilaian portofolio.
berbentuk asesmen menuntut adanya Fakta yang paling penting dalam
kompetensi dan kreativitas serta inisiatif portofolio adalah digunakannya
yang lebih luas dari diri siswa. Selain itu penilaian tertulis.
penilaian juga menyediakan informasi Menurut Majid (2017:67) Penilaian
secara komprehensif mengenai portofolio merupakan penilaian
kemajuan belajar siswa termasuk berkelanjutan yang didasarkan pada
kekuatan dan kelemahannya. kumpulan informasi yang menunjukan
Portofolio sebagai alat formatif perkembangan kemampuan peserta
digunakan untuk memantau kemajuan didik dalam atu periode tertentu. Fokus
peserta didik dari hari ke hari dan untuk penilaian portofolio adalah kumpulan
mendorong peserta didik dalam karya peserta didik secara individu atau
merefleksi pembelajaran mereka kelompok pada satu periode
sendiri. Portofolio seperti ini di pembelajaran tertentu.
fokuskan pada proses perkembangan Mengacu pada permasalahan
peereta didik dan digunakan untuk tersebut, maka guru perlu melakukan
tujuan formatif dan diagnostik. perubahan agar pembelajaran menjadi
Penilaian portofolio di tunjukan juga lebih menyenangkan dan bermakna bagi
untuk penilaian sumatif pada akhir siswa. Dalam hal ini, sangat diperlukan

Pengembangan Penilaian Portofolio Untuk Menilai Kemampuan Berpikir…….


Universitas Pendidikan Ganesha Parwati Dewi Jatiningtyas 71
GUNA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN HINDU VOLUME 6 NOMOR 2 SEPTEMBER 2019
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISSN : 2355-5696 (CETAK)
FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN : 2655-0156 (ONLINE)
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/GW

penggunaan suatu instrumen penilaian ungkapan yang unik, dan kemampuan


efektif sehingga siswa dapat untuk menghasilkan pemikiran-
mengkonstruksikan pengetahuan pemikiran yang tidak lazim dari pada
sendiri salah satunya instrumen pemikiran yang jelas diketahui.
penilaian portofolio. Menurut Kusaeri Elaborasi adalah kemampuan untuk
(dalam Anugraheni 2017), Penilaian menambah atau memerinci hal-hal yang
portofolio digunakan untuk mencapai detil dari suatu objek, gagasan, atau
beberapa tujuan sebagai berikut: situasi. Menurut Munandar (1999),
pendidik mengetahui perkembangan dikatakan bahwa ciri-ciri kemampuan
yang dialami siswa, pendidik yang berpikir kreatif yang berhubungan
mendokumentasikan proses dengan kognisi dapat dilihat dari
pembelajaran yang berlangsung, kemampuan berpikir lancar,
pendidik memberikan perhatian pada kemampuan berpikir luwes,
prestasi kerja siswa yang baik, pendidik kemampuan berpikir oriinil,
meningkatkan efektivitas proses kemampuan berpikir elaborasi.
pembelajaran, bertukar informasi Penjelasan dari ciri-ciri yang berkaitan
dengan orang tua/wali siswa dan guru dengan tersebut diuraikan sebagai
lain, dan mempercepat pertumbuhan berikut. Ciri-ciri kemampuan berpikir
konsep diri positif pada siswa. Menurut lancar: mencetukan banyak gagasan
Paulson (dalam Santoso, 2007) dalam pemecahan masalah,
mendefinisikan portofolio sebagai memberikan banyak jawaban dalam
kumpulan pekerjaan siswa yang menjawab suatu pertanyaan,
menunjukkan usaha, perkembangan dan memberikan banyak cara atau saran
kecakapan mereka dalam satu bidang untuk melakukan berbagai hal, bekerja
atau lebih. Kumpulan ini harus lebih cepat dan melakukan lebih banyak
mencakup partisipasi siswa dalam dari pada anak-anak lain. Ciri-ciri
seleksi isi, kriteria seleksi, kriteria kemampuan berpikir luwes:
penilaian dan bukti refleksi diri. menghasilkan variasi-variasi gagasan
Portofolio dapat menampilkan penyelesaian masalah atau jawaban,
pekerjaan terdahulu dan pekerjaan dapat melihat suatu masalah dari sudut
terbaru sehingga mengilustrasikan pandang yang berbda-beda, menyajikan
kemajuan belajar peserta didik. suatu konsep dengan cara yang berbeda.
Williams (dalam Siswono, Ciri-ciri kemampuan berpikir asli:
(2008:18) menunjukkan ciri Gagasan yang relatif baru dalam
kemampuan berpikir kreatif, yaitu penyelesaian masalah aau jawaban yang
kefasihan, fleksibilitas, orisinalitas, dan lain dari yang sudah biasa dalam
elaborasi. Kefasihan adalah menjawab suatu pertanyaan, membuat
kemampuan untuk menghasilkan kombinasi-kombinasi yang tidak lazim
pemikiran atau pertanyaan dalam dari bagian-bagian atau unsur-unsur.
jumlah yang banyak. Fleksibilitas Ciri-ciri kemampuan berpikir elaborasi:
adalah kemampuan untuk menghasilkan mengembangkan atau memperkaya
banyak macam pemikiran, dan mudah gagasan orang lain, menambahkan,
berpindah dari jenis pemikiran tertentu menata atau memperinci suatu gagasan
pada jenis pemikiran lainnya. sehingga meningkatkan kualitas
Orisinalitas adalah kemampuan untuk gagasan tersebut.
berpikir dengan cara baru atau dengan

Pengembangan Penilaian Portofolio Untuk Menilai Kemampuan Berpikir…….


72 Universitas Pendidikan Ganesha Parwati Dewi Jatiningtyas
GUNA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN HINDU VOLUME 6 NOMOR 2 SEPTEMBER 2019
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISSN : 2355-5696 (CETAK)
FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN : 2655-0156 (ONLINE)
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/GW

Menurut Suardana, 2007 dikatakan dalam tempo masing-masing adalah


bahwa portofolio tidak hanya digunakan asesmen portofolio (Marhaeni, 2006).
sebagai tempat penyimpanan hasil Pranata (2004, dalam Suardana
pekerjaan peserta didik. Portofolio 2007) menyatakan bahwa penilaian
berfungsi untuk mengetahui portofolio mampu menghargai siswa
perkembangan pengetahuan dan sebagai individu yang dinamis, aktif
kemampuan dalam mata pelajaran mengkonstruksi pengetahuan sesuai
tertentu, serta pertumbuhan kemampuan dengan pengalamannya yang spesifik.
peserta didik. Portofolio dapat Di samping itu, penilaian portofolio
memberikan bahan tindak lanjut dari memandang bahwa penilaian
suatu pekerjaan yang telah dilakukan merupakan bagian utuh dari belajar,
peserta didik sehingga guru dan peserta sehingga pembelajaran dilaksanakan
didik berkesempatan untuk dengan cara memberikan tugastugas
mengembangkan kemampuannya yang menuntut aktivitas belajar yang
Portofolio dapat juga berfungsi sebagai bermakna serta menerapkan apa yang
alat untuk melihat perkembangan dipelajari dalam konteks nyata.
tanggung jawab peserta didik dalam Penilaian portofolio dapat
belajar, perluasan dimensi belajar, memperlihatkan kemampuan siswa
pembaharuan kembali pembelajaran dalam memanfaatkan berbagai sumber
mengajar, penekanan pada pada belajar serta mengkreasikan pengertian
pengembaagan pandangan peserta didik mereka sendiri tentang sesuatu tema.
dalam belajar. Portofolio digunakan Selain itu penilaian portofolio juga
sebagai alat pengajaran dan juga sebagai dapat membantu siswa dalam
alat penilaian. Penilaian portofolio merefleksi diri, mengevaluasi diri, dan
mengharuskan peserta didik untuk menentukan tujuan belajarnya. Dengan
mengoleksi dan menunjukan hasil kerja demikian penilaian portofolio dapat
mereka. Dalam hal ini penilaian menilai belajar siswa secara
portofolio dapat dianggap sebagai salah menyeluruh baik aspek kognitif, afektif,
alat pengajaran yang merupakan maupun psikomotor. Dengan demikan
komponen kurikulum. penerapan teknik penilaian secara
Penerapan instrumen penilaian langsung ini dapat mempermudah guru
portofolio ini selain menciptakan dalam menilai siswa ketika proses
suasana belajar yang lebih pembelajaran dengan menggunakan
menyenangkan, penggunaan penilaian instrumen penilaian portofolio.
portofolio didalamnya dapat Sehingga hasil penilaian yang dilakukan
mempermudah guru untuk menilai oleh guru merupakan penilaian
kemampuan berpikir kreatif siswa berdasarkan hasil pengamatan langsung
dengan nilai yang lebih nyata karena terhadap aktivitas siswa dalam proses
langsung dilakukan ketika pembelajaran.
pembelajaran. Salah satu model Hal tersebut yang kiranya dapat
penilaian yang memberikan tekanan memacu para peserta didik mengasah
pada aktivitas siswa dan memberikan potensi berpikir kreatifnya. Dengan
ruang yang luas bagi setiap individu diberikannya berbagai jenis tugas
untuk memberikan respon terhadap kepada peserta didik diharapkan dapat
suatu tugas dengan caranya sendiri membuat kemampuan berpikir
kreatifnya akan semakin terasah dan

Pengembangan Penilaian Portofolio Untuk Menilai Kemampuan Berpikir…….


Universitas Pendidikan Ganesha Parwati Dewi Jatiningtyas 73
GUNA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN HINDU VOLUME 6 NOMOR 2 SEPTEMBER 2019
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISSN : 2355-5696 (CETAK)
FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN : 2655-0156 (ONLINE)
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/GW

peserta didik di harapkan mampu 2. Tahap Perancangan (Design)


menyelesaikan masalah dengan cara Desain ini meliputi perencanaan
yang berbeda-beda. dan penyusunan instrumen penelitian
Berdasarkan permasalahan tersebut, berupa instrumen penilaian portofolio
maka perlu dilakukan penelitan untuk kemampuan berpikir kreatif siswa
yang berjudul “Pengembangan kelas IV di SD Negeri 2 Banjar Bali.
Penilaian Portofolio Untuk Menilai Setelah instrumen penilaian portofolio
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa tersebut disusun, proses selanjutnya
Kelas IV di SD Negeri 2 Banjar Bali adalah dengan melakukan validasi
Kecamatan Buleleng Tahun kepada para ahli (expert judgement).
Pelajaran 2018/2019”, dengan Langkah selanjutnya yaitu
tujuan untuk mengetahui instrumen mengkonsultasikan kepada dosen
penilaian portofolio memenuhi pembimbing untuk mendapatkan
kriteria layak dan dapat diterapkan beberapa masukan dan perbaikan
dalam proses pembelajaran untuk tentang kekurangan yang ada dalam
menilai kemampuan berpikir kreatif draft perangkat pembelajaran.
siswa kelas IV SD Negeri 2 Banjar 3. Tahap Pengembangan
Bali Kecamatan Buleleng. (Development)
Tahap pengembangan merupakan
II. METODE kelanjutan dari tahap perancangan.
Penelitian ini dilaksanakan pada Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini,
siswa kelas IV SD Negeri 2 Banjar Bali yaitu:
Kecamatan Buleleng tahun pelajaran a. Pengembangan terhadap
2018/2019 dengan rancangan instrumen penilaian untuk
penelitian yang digunakan adalah menilai keterampilan
penelitian pengembangan yang kemampuan berpikir kreatif
menggunakan desain Research and yang sudah dikonsultasikan
Development (R&D). Penelitian dengan dosen pembimbing serta
Research and Development ini terdiri melakukan perbaikan terhadap
atas lima tahap yaitu tahap Analysis, kekurangan yang ada pada draft.
Design, Development, Implementation, b. Validasi penilaian yang
dan Evaluation yang mengacu pada dikembangkan harus dinyatakan
model ADDIE. ADDIE terdiri atas 5 valid dan layak oleh ahli-ahli
langkah pokok, yaitu Analysis, Design, sebelum diimplementasikan
Development, Implementation, dan dalam pembelajaran.
Evaluation. c. Revisi atau perbaikan
1. Tahap Analisis (Analysis) seperlunya terhadap perangkat
Diawali dengan melakukan studi pembelajaran sesuai dengan
pendahuluan yaitu studi lapangan. Studi masukan dan saran dari para
lapangan yang dilaksanakan berupa ahli. Setelah perangkat tersebut
analisis instrumen penilaian, sarana dan telah siap untuk
prasarana penunjang pembelajaran, diimplementasikan.
media, bahan ajar, metode pembelajaran 4. Tahap Implementasi
di SD Negeri 2 Banjar Bali. Data (Implementation)
tersebut dikumpulkan melalui studi Instrumen penilaian portofolio
dokumentasi dan observasi. diterapkan dalam kelas setelah melalui

Pengembangan Penilaian Portofolio Untuk Menilai Kemampuan Berpikir…….


74 Universitas Pendidikan Ganesha Parwati Dewi Jatiningtyas
GUNA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN HINDU VOLUME 6 NOMOR 2 SEPTEMBER 2019
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISSN : 2355-5696 (CETAK)
FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN : 2655-0156 (ONLINE)
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/GW

tahap pengembangan. Pada tahap ini yang diperoleh melalui instrumen


perangkat penilaian yang telah penelitian pada saat uji coba terbatas
dinyatakan valid dan layak untuk dianalisis dengan menggunakan
digunakan, kemudian dicetak dan statistik. Cara ini diharapkan dapat
diperbanyak untuk selanjutnya memahami data selanjutnya. Hasil
diimplementasikan secara terbatas analisis data digunakan sebagai dasar
dalam kegiatan pembelajaran di untuk merevisi produk yang
sekolah. Tahap ini dilakukan untuk dikembangkan. Pada tahap
respon guru dan siswa saat penerapan pengembangan disusun instrumen
perangkat pembelajaran yang penilaian portofolio setelah perangkat
dikembangkan. dikembangkan, maka perangkat akan
5. Tahap Evaluasi (Evaluation) diuji validitasnya oleh lima ahli.
Pada tahap ini dilakukan penilaian Data interval dapat dianalisis
pengembangan penilaian portofolio dengan menghitung rata-rata jawaban
berdasarkan evaluasi produk untuk berdasarkan skoring setiap jawaban dari
menilai kemampuan berpikir kreatif responden. Rumus yang digunakan
siswa. Hasil akhir dari penelitian untuk menghitung uji angket validasi
pengembangan berupa instrumen sebagai berikut.
penilaian portofolio yang
disempurnakan dan teruji.
Pengumpulan data dalam penelitian ∑𝑋
ini menggunakan metode portofolio dan 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 = 𝑋100%
𝑆𝑀𝐼
angket. Penilaian portofolio berupa
tugas-tugas portofolio yang berisi tugas
terkait kompetensi dasar pada buku Hasil dari skor penilaian tersebut
tema berupa: laporan hasil praktikum, kemudian dicari rata-ratanya dari
laporan hasil wawancara, tugas untuk sejumlah subjek sampel uji coba
membuat rangkuman, kliping, mind terbatas dan dikonversikan
mapping dan membuat sebuah poster kepernyataan penilaian untuk
dalam pembelajaran tema 9 kayanya menentukan kualitas dan tingkat
negeriku. Sedangkan angket ini berupa kemanfaatan produk yang dihasilkan
pernyataan yang akan diberikan kepada berdasarkan pendapat pengguna
pengguna instrumen penilaian instrumen penilaian portofolio.
portofolio untuk menilai kemampuan
berpikir kreatif. Angket berisi 10 II. HASIL DAN PEMBAHASAN
pernyataan untuk siswa dan observer Terkait penggunaan instrumen
Teknik analisis data pada penelitian portofolio untuk menilai kemampuan
ini adalah menggunakan teknik analisis berpikir kreatif. Adapun hasil analisis
kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif validasi instrumen penilaian portofolio
pada penelitian ini diperoleh dari disajikan pada Tabel 1.
masukkan validator pada tahap validasi,
masukan dari ahli materi, ahli design
dan ahli bahasa. Sedangkan kuantitatif
adalah data yang memaparkan hasil
pengembangan produk yang berupa
instrumen penilaian portofolio. Data

Pengembangan Penilaian Portofolio Untuk Menilai Kemampuan Berpikir…….


Universitas Pendidikan Ganesha Parwati Dewi Jatiningtyas 75
GUNA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN HINDU VOLUME 6 NOMOR 2 SEPTEMBER 2019
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISSN : 2355-5696 (CETAK)
FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN : 2655-0156 (ONLINE)
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/GW

Tabel 1. Hasil Analisis Validasi Instrumen Penilaian Portofolio

No Ahli Skor Predikat


1 Ahli 1 32 Sangat Layak
2 Ahli 2 27 Sangat Layak
3 Ahli 3 27 Sangat Layak
4 Ahli 4 32 Sangat Layak
5 Ahli 5 32 Sangat Layak

Tabel 2. Hasil Analisis Validasi Angket.

No Ahli Skor Predikat


1 Ahli 1 40 Sangat Layak
2 Ahli 2 31 Layak
3 Ahli 3 31 Layak
4 Ahli 4 40 Sangat Layak
5 Ahli 5 40 Sangat Layak

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bermakna secara afektif atau emosional bagi
bahwa ahli menyatakan angket tanggapan siswa.
terhadap penggunaan instrumen penilaian Muslich (2011: 10) menjelaskan
portofolio dinyatakan layak dan sangat layak penilaian tidak hanya untuk mengetahui hasil
dan dapat digunakan untuk mengetahui belajar siswa, tetapi juga untuk mengetahui
tanggapan penggunaan instrumen penilaian bagaimana proses belajar tersebut
portofolio dalam proses pembelajaran. berlangsung. Penilaian tersebut merupakan
Berdasarkan hasil tanggapan peserta penilaian yang berbasis autentik, yaitu
didik pada uji coba terbatas yang melibatkan penilaian untuk mengukur secara keseluruhan
17 responden, diperoleh bahwa produk hasil dan proses belajar dengan berbagai cara.
instrumen penilian portofolio sangat layak Dalam prosesnya, penelitian
dengan persentase besar 84,11%. Tanggapan pengembangan instrumen penilaian portofolio
peserta didik dari angket menyatakan bahwa ini dapat menambah pemahaman dan
instrumen penilaian portofolio sangat layak. wawasan guru dalam membuat instrumen
Sedangkan diperoleh hasil respon penggunaan penilaian portofolio yang lebih inovatif dalam
instrumen portofolio pada guru yaitu dengan menunjang proses pembelajaran. Penelitian
predikat sangat layak dengan persentase besar ini sejalan oleh penelitian Muchdhori Ichwan
100% maka instrumen yang dikembangkan (2013) diperoleh hasil yaitu semua perangkat
dikriteriakan valid dan layak digunakan dalam pembelajaran yang dikembangan
proses pembelajaran. berkualifikasi valid, dan dinilai layak dan
Berdasarkan uraian hasil penelitian ini, diketahui bahwa kualitas instrumen penilaian
dapat dikemukakan bahwa instrumen portofolio yang dikembangkan memiliki nilai
penilaian portofolio untuk menilai rata-rata 85,71%.
kemampuan berpikir kreatif mampu Penelitian lain yang mendukung yaitu
menciptakan suasana belajar yang lebih yang dilakukan oleh Anshori (2008)
menarik dan menyenangkan bagi siswa. berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
Suasana yang menyenangkan akan portofolio sangat bermanfaat dalam
menciptakan proses belajar yang lebih memberikan informasi mengenai kemampuan
Pengembangan Penilaian Portofolio Untuk Menilai Kemampuan Berpikir…….
76 Universitas Pendidikan Ganesha Parwati Dewi Jatiningtyas
GUNA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN HINDU VOLUME 6 NOMOR 2 SEPTEMBER 2019
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISSN : 2355-5696 (CETAK)
FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN : 2655-0156 (ONLINE)
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/GW

dan pemahaman siswa memberikan gambaran siswa dari pada metode penilaian
otentik kepada guru tentang apa yang telah konvensional.
dipelajari siswa kesulitan dan kendala yang Berdasarkan teori penilaian portofolio
dialami siswa dalam belajar dan jenis bantuan yang bertujuan agar siswa mampu menilai
yang diharapkan siswa. Penilaian portofolio sendiri kemajuan belajarnya. Dengan cara
dapat dijadikan alat untuk memvalidasi menilai dirinya sendiri siswa dapat bersikap
informasi tentang pemahaman siswa jujur dan obyektif untuk dapat menerima
mengenai suatu konsep. kenyataan atas hal-hal yang salah, demikian
Penelitian lain juga dilakukan oleh Siti pula dapat mengerti dan merasa puas atas hal-
Chodijah (2012) berdasarkan Instrumen hal yang telah dikerjakannya secara benar.
Penilaian Portofolio dinyatakan layak dalam Dengan demikian penilaian portofolio melatih
segi validitas dengan persentase sebesar siswa untuk mampu mengakui atas
86,3% sehingga perangkat pembelajaran yang kekurangan dan kelebihannya, sehingga siswa
dikembangkan dengan penilaian portofolio dapat memperbaiki diri pada kesempatan
adalah efektif. berikutnya. Kenyataan menunjukkan bahwa
Di samping didukung oleh teori, dalam setelah siswa memahami atas kekurangan dan
penelitian ini didukung oleh penelitian kelebihannya, selanjutnya guru membimbing
sebelumnya yang dilakukan oleh Siti Amiroh siswa agar mampu melakukan perbaikan pada
(2010) yang membuktikan bahwa penilaian bagian-bagian yang masih salah, dan
portofolio dapat mengukur prestasi tiap siswa selanjutnya diberikan motivasi untuk terus
dengan memperhatikan perbedaan individu berusaha agar dapat meraih prestasi yang
antar siswa. Dengan demikian setiap siswa lebih baik. Pelaksanaan penilaian portofolio
merasa diperlakukan secara adil dan ini tidak terpisah dari pembelajaran, tetapi
mendapatkan layanan secara individual sesuai penilaiannya terintegrasi pada proses
dengan kemampuan setiap siswa. Penilaian pembelajaran.
portofolio dapat memberikan suasana yang Keberhasilan penelitian ini juga
akrab, saling terbuka antara guru dan siswa, didukung oleh pernyataan Rolheiser dan Ross
karena penilaian ini mengutamakan prinsip (dalam Marhaeni, 2006:4) bahwa ketika siswa
penilaian dengan pendekatan yang kolaboratif mengevaluasi sendiri performansinya, siswa
antara guru dan siswa. Demikian pula dengan terdorong untuk menetapkan tujuan yang
penelitian Sunandar (2006) membuktikan lebih tinggi (goals). Untuk mencapai tujuan
bahwa penilaian portofolio merupakan jenis yang lebih tinggi, siswa harus melakukan
penilaian yang komprehensif, terstruktur dan usaha yang lebih keras (effort). Kombinasi
dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam dari goal dan effort ini menentukan prestasi
menyelesaikan tugas-tugas berbentuk peserta didik dalam proses pembelajaran
portofolio secara maksimal. Penilaian ini (achievement).
sangat cocok untuk dapat mengungkapkan
seluruh kemampuan siswa yang tidak dapat III. KESIMPULAN
diungkapkan dengan penilaian konvensional. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Berdasarkan uraian di atas, tampaknya dilaksanakan, dapat ditarik kesimpulan
hasil penelitian yang diperoleh telah sesuai sebagai berikut. (1) Instrumen penilaian
dengan teori yang ada dan didukung oleh portofolio untuk menilai kemampuan berpikir
beberapa penelitian sebelumnya. Dengan kreatif sesuai dengan tahap pengembangan
demikian hasil penelitian yang diperoleh dengan model ADDIE. (2) Instrumen
melengkapi penemuan bahwa instrumen penilaian portofolio untuk menilai
penilaian portofolio lebih efektif dalam kemampuan berpikir kreatif siswa kelas IV
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif yang telah dikembangkan memenuhi kriteria
valid. (3) Instrumen penilaian portofolio
Pengembangan Penilaian Portofolio Untuk Menilai Kemampuan Berpikir…….
Universitas Pendidikan Ganesha Parwati Dewi Jatiningtyas 77
GUNA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN HINDU VOLUME 6 NOMOR 2 SEPTEMBER 2019
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISSN : 2355-5696 (CETAK)
FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN : 2655-0156 (ONLINE)
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/GW

untuk menilai kemampuan berpikir kreatif Depdiknas. 2003. Undang-undang RI No.20


siswa kelas IV yang telah dikembangkan tahun 2003. Tentang Sistem
mendapat tanggapan baik dari siswa dan guru. Pendidikan Nasional.
Hal ini didukun berdasarkan hasil tanggapan Depdiknas. 2004. Pedoman Penilaian Dengan
peserta didik pada uji coba terbatas yang Portofolio, Jakarta: Depdiknas Dirjen
melibatkan 17 responden, diperoleh bahwa Pendidikan Dasar.
produk instrumen penilian portofolio sangat Joni, T. Raka. 1986. Pengukuran dan
layak dengan persentase besar 84,11%. Penilaian Pendidikan. Surabaya:
Tanggapan peserta didik dari angket Karya Anda.
menyatakan bahwa instrumen penilaian Majid, A. 2017. Penilaian Autentik Proses dan
portofolio sangat layak. Sedangkan diperoleh Hasil Belajar. Bandung: Remaja
hasil respon penggunaan instrumen portofolio Rosdakarya.
pada guru yaitu dengan predikat sangat layak Marhaeni, A.A.I.N. 2006. Menggunakan
dengan persentase besar 100% maka Assessment Otentik dalam
instrumen yang dikembangkan dikriteriakan Pembelajaran Berbasis Kompetensi
valid dan layak digunakan dalam proses (Makalah). Undiksha, Singaraja.
pembelajaran. Marhaeni, AAIN. 2005. Pengaruh Asesmen
Beberapa saran yang dapat disampaikan Portofolio Dan Motivasi Berprestasi
berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Dalam Belajar Bahasa Inggris
adalah sebagai berikut. (1) Bagi siswa, Terhadap Kemampuan Menulis
hendaknya dapat menerapkan pembelajaran Dalam Bahasa Inggris (Studi
yang diperoleh sehingga dapat meningkatkan Eksperimen Pada Mahasiswa Jurusan
kemampuan berpikir kreatif melalui tugas- Pendidikan Bahasa Inggris IKIP
tugas. (2) Bagi guru, hasil penelitian ini Negeri Singaraja,2004). Disertasi,
diharapkan dapat digunakan untuk (tidak diterbitkan). PPs Universitas
mengoptimalkan dan menjadikan tolok ukur Negeri Jakarta.
guru dalam merancang penilaian dalam proses Munandar, Utami. 2009. Pengembangan
pembelajaran. (3) Bagi sekolah, hasil Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:
penelitian ini dijadikan bahan pertimbangan Rineka Cipta.
dalam merancang program pembelajaran di Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter:
sekolah sehingga dapat memperbaiki kualitas Menjawab Tantangan Krisis
pembelajaran di sekolah. Hasil penelitian ini Multidimensional. Jakarta: PT Bumi
secara empiris terbukti bahwa dengan Aksara.
menggunakan penilaian portofolio dapat Santoso, Budi. 2007. Penilaian Portofolio
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dalam Matematika. Jurnal Pendidikan
siswa. Berkaitan dengan hal tersebut, guru Matematika, Vol. 1 No. 2. Tersedia
perlu mengembangkan inovasi-inovasi dalam pada:
pengembangan penilaian guna menunjang https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/j
proses pembelajaran. pm/article/view\/811/224.(diakses
tanggal 6 Februari 2019).
Daftar Pustaka Semiawan, Conny. 1984. Memupuk Bakat
Anshori S. 2008. Implementasi asesmen dan Kreatifitas Siswa Sekolah
portofolio dalam pembelajaran ilmu Menengah. Petunjuk bagi guru dan
pengetahuan sosial di sekolah dasar. orangtua. Jakarta: Gramedia.
Didaktika .2 (2): 285-303. Siswono, Tatag Yuli Eko. 2008. Model
Depdiknas .2006. Permendiknas No 22 Tahun Pembelajaran Matematika Berbasis
2006 Tentang Standar Isi. Jakarta: Pengajuan Dan Pemecahan Masalah
Depdiknas. Untuk Meningkatkan Kemampuan
Pengembangan Penilaian Portofolio Untuk Menilai Kemampuan Berpikir…….
78 Universitas Pendidikan Ganesha Parwati Dewi Jatiningtyas
GUNA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN HINDU VOLUME 6 NOMOR 2 SEPTEMBER 2019
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISSN : 2355-5696 (CETAK)
FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN : 2655-0156 (ONLINE)
INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/GW

Berpikir Kreatif.Surabaya: Unesa


University Press.

Pengembangan Penilaian Portofolio Untuk Menilai Kemampuan Berpikir…….


Universitas Pendidikan Ganesha Parwati Dewi Jatiningtyas 79

You might also like