Professional Documents
Culture Documents
B, Bulan Tahun
Received: Month date, year Accepted: Month date, year Online Published: Month date, year
Abstract: This study aims to create an effective learning environment. The developed
product is expected to be used in a useful learning process and the ability to build
critical thinking for fourth grade elementary school students. This research is a type of
product-oriented development research. The model used is ADDIE (Analysis, Design,
Development, Implementation, and Evaluation). Validation was carried out by LKPD
experts as well as material and language experts, practicality by teachers, and field
trials with 16 students of SDIT Sabilul Hidayah. The results of the study obtained that
the feasibility of LKPD experts was 0.838 which means "Valid", the results of the
student practicality test analysis of 87% which means "Very Practical", the results of
the educator practicality test analysis of 81% which means "Practical", which get the
results of the analysis of student learning attitudes is 70 with the criteria of "Very
Good" and the results of the assessment of student learning knowledge get 96.88 with
the criteria of "very good". It is hoped that further research can develop this product by
adding learning and testing its effectiveness to improve students' critical thinking..
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif.
Produk yang dikembangkan diharapkan dapat digunakan dalam proses pembelajaran
yang bermanfaat dan kemampuan membangun berpikir kritis siswa kelas IV SD.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi pada produk.
Model yang digunakan adalah ADDIE (Analysis, Design, Development,
Implementation, dan Evaluation). Validasi dilakukan oleh ahli LKPD serta ahli materi
dan bahasa, kepraktisan oleh guru, dan uji coba lapangan dengan 16 siswa SD IT
Sabilul Hidayah. Hasil penelitian diperoleh kelayakan ahli LKPD sebesar 0,838 yang
berarti “Valid”, hasil analisis uji kepraktisan siswa sebesar 87% yang berarti “Sangat
Praktis”, hasil analisis uji praktikalitas pendidik sebesar 81% yang berarti “Praktis”,
yang mendapatkan hasil analisis sikap belajar siswa adalah 70 dengan kriteria “Sangat
Baik” dan hasil penilaian pengetahuan belajar siswa mendapatkan 96,88 dengan kriteria
“sangat baik”. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengembangkan produk ini
dengan menambahkan pembelajaran dan menguji keefektifannya untuk meningkatkan
berpikir kritis siswa.
Jurnal Bioterdidik, Vol. A No. B, Bulan Tahun
PENDAHULUAN
Berbicara tentang belajar dan pembelajaran adalah berbicara tentang sesuatu
yang tidak pernah berakhir sejak manusia ada dan berkembang di muka bumi sampai
akhir zaman nanti (Suyono, 2017). Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan
Indonesia sekarang Ini adalah masih lemahnya proses pembelajaran yang
mengakibatkan rendahnya kualitas pendidikan. Menurut Dasna dan Sutrisno,
(Nadifatinisa & Sari, 2021) hal ini disebabkan rendahnya kemampuan berpikir kritis
peserta didik. Kalau kita perhatikan dalam pembelajaran, peserta didik kurang didorong
untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya. Pembelajaran diarahkan untuk
menghafal dan menimbun informasi, sehingga peserta didik pintar secara teoritis tetapi
miskin aplikasi. Akibatnya kemampuan berpikir kritis menjadi beku, bahkan menjadi
susah untuk dikembangkan. Oleh karena itu, pada proses pembelajaran peserta didik
harus di dorong secara aktif untuk mengembangkan pengetahuannya.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di kelas IV SD IT Sabilul Hidayah
guru kelas IV menyatakan ketika proses pembelajaran berlangsung ditemukan hanya
sedikit peserta didik yang mengajukan pertanyaan maupun memberi tanggapan dalam
proses diskusi. Hasil observasi dilapangan, selama ini guru hanya mengandalkan buku
paket siswa dalam proses pembelajaran serta guru hanya mengandalkan soal-soal yang
terdapat dalam buku siswa saja. Namun buku paket yang disedikan sekolah masih
terbatas sehingga peserta didik masih membutuhkan bahan ajar lain seperti Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) sebagai penunjang proses pembelajaran. Selama ini LKPD
yang dibuat hanya sebatas soal yang tidak menunjukan kegiatan peserta didik dalam
berpikir tingkat tinggi, soal-soal yang monoton, tampilan kurang menarik sehingga
membuat peserta didik jenuh dalam pembelajaran.
Upaya yang bisa menjadi dorongan bagi peserta didik yakni dengan adanya
pembelajaran yang menggunakan perangkat pembelajaran, salah satunya dalah LKPD.
Lembar kerja peserta didik merupakan lembaran yang berisi kegiatan yang dapat
menumbuhkan rasa ingin tahu pada peserta didik, kemampuan berpikir tingkat tinggi
dan keterampilan LKPD ini berfungsi sebagai petunjuk dalam menyelesaikan suatu
tugas yang berdasarkan Langkah-langkah pengerjaannya dalam kegiatan pembelajaran
serta memudahkan aktivitas pendidik sehingga tercapai interaksi yang efisien antara
pendidik dengan peserta didik. LKPD yang disusun serta dirancang dan dikembangkan
pula wajib mengikuti keadaan yang terdapat dalam aktivitas Pendidikan, LKPD online
merupakan sebuah bentuk penyajian bahan ajar yang disusun secara sistematis oleh
program yang dapat menjadikan LKPD lebih interaktif (Khairunisa et al., 2020). Oleh
karena itu, dapat dikembangkan perangkat pembelajaran LKPD meningkatkan
kemampuan berfikir kritis siswa. Soal yang dibuat berbasis jumping task dengan variasi
soal yang menantang. (Rizqika et al., 2019)
Jumping Task adalah salah satu cara untuk melatih dan meningkatkan
keterampilan berpikir kritis siswa untuk menyelesaikan soal dengan metode atau
caranya sendiri. Jumping task itu sendiri adalah pemberian soal/tugas yang
menantang /berada di atas tingkatan tuntutan kurikulum. Jumping task adalah tugas
dimana soal yang diberikan tergolong sulit. Hal ini masih jarang diterapkan pada
pendidikan di Indonesia. Masalah yang diberikan pada jumping task adalah
pengembangan dan aplikasi dari konsep pokok. Reformasi kelas dengan fokus pada
aktivitas belajar berupa terciptanya dialog, interaksi dan kolaborasi di antara peserta
Jurnal Bioterdidik, Vol. A No. B, Bulan Tahun
didik. Terdapat beberapa model pembelajaran berpusat pada peserta didik berbasis
konstruktivis yang dapat digunakan untuk melatih kemampuan berpikir, salah satunya
adalah pembelajaran berbasis praktikum. (Ariyati, 2012)
Pembelajaran berbasis praktikum membuat pembelajaran lebih diarahkan pada
experimental learning berdasarkan pengalaman konkrit, diskusi dengan teman yang
selanjutnya akan diperoleh ide dan konsep baru. Belajar dipandang sebagai proses
penyusunan pengetahuan dari pengalaman konkrit, aktivitas kolaboratif dan refleksi
serta interpretasi. Pembelajaran berbasis praktikum menjadi alternatif pembelajaran
yang baik bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan, kemampuan berpikir
karena peserta didik dituntut untuk aktif. Keterampilan berpikir tidak dapat berkembang
secara alamiah, sebab keterampilan berpikir harus diperkaya oleh berbagai stimulus
lingkungan dan suasana yang beragam. Berpikir adalah suatu proses kognitif atau
aktivitas mental untuk memperoleh pengetahuan. Berpikir juga bisa diartikan sebagai
suatu keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan terarah sampai pada
suatu tujuan dengan berpikir, seseorang akan mendapatkan suatu penemuan baru,
setidak tidaknya orang menjadi tahu hubungan antar sesuatu.
Menurut Priyadi (2005) berpikir kritis adalah proses mental untuk menganalisis
atau mengevaluasi Informasi. Informasi tersebut bisa didapatkan dari hasil pengamatan,
pengalaman, akal sehat atau komunikasi. Mahasiswa yang menggunakan keterampilan
berpikir kritis memikirkan hubungan antara variabel-variabel dengan mengembangkan
pemahaman logis, memahami asumsi-asumsi dan biasbias yang mendasari proses
utamanya. Namun, kenyataannya pada pembelajaran terkhusus pembelajaran IPA ini
diperlukan adanya usaha yang lebih ditingkatkan dalam proses pembelajaran IPA
sehingga mutu pembelajaran yang terlaksana dapat mencapai tujuan dalam
pembelajaran IPA dengan baik dan membuahkan hasil yang maksimal.
Berdasarkan pandangan di atas bahwa pengembangan LKPD berbasis Jumping
Task berorientasi praktikum sangatlah berpengaruh positif serta dibutuhkan dalam
proses pembelajaran IPA karena dalam LKPD tersebut memuat kegiatan-kegiatan
pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.
METODE
Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D)
(Borg and Gall, 1983:772). Namun peneliti menyerdahanakan kembali model Borg and
Gall 10 tahap menjadi 3 tahapan menurut Sukmadinata (2012: 184) yaitu, 1) studi
pendahuluan, 2) pengembangan produk, dan 3) pengujian produk/uji efektivitas. Fokus
metode penelitian ini adalah mengembangkan produk LKPD dengan menggunakan
langkah-langkah pengembangan model ADDIE yang memiliki lima tahapan sebagai
berikut: 1) analysis, dilakukan dengan menganalisis materi yang berkaitan dengan objek
penelitian dan kebutuhan siswa, 2) design, dilakukan dengan merancang tampilan
LKPD dan konten dalam LKPD, 3) development, dilakukan dengan menyiapkan bahan
yang akan digunakan dan memerlukan validasi kelayakan isi, kebahasaan, dan
kegrafikan, 4) implementation dilakukan dengan menggunakan uji coba terbatas, 5)
evaluation, dilakukan dengan mengevaluasi produk yang telah divalidasi oleh para
validator, dan uji coba terbatas.
Penelitian ini dilakukan di SD IT Sabilul Hidayah pada siswa kelas IV dengan
jumlah peserta didik 16 orang pada mata pelajaran IPA. Hasil data yang diperoleh
dalam penelitian ini terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif
diperoleh dengan menyebarkan kuesioner tentang analisis kebutuhan kepada guru dan
Jurnal Bioterdidik, Vol. A No. B, Bulan Tahun
Indikator pada artikel ini yakni berpikir kritis. Indikator adalah suatu
karakteristik yang harus dapat dilakukan siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah
memiliki kompetensi dasar tersebut. Menurut (Ennis, 1985) “terdapat dua belas
indikator keterampilan berpikir kritis yang dirangkum dalam lima tahap”, yakni:
Jurnal Bioterdidik, Vol. A No. B, Bulan Tahun
2) Design
Pada tahap design dalam penelitian ini adalah merancang sebuah LKPD berbasis
jumping task berorientasi praktikum yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Ada 3
tahap desain yang dilakukan dalam pengembangan LKPD yaitu 1) identitas kelompok,
2) Kegiatan 1 yang berisi tujuan, langkah-langkah pengamatan serta alat yang disiapkan
Jurnal Bioterdidik, Vol. A No. B, Bulan Tahun
dan evaluasi, 3) kegiatan 2 yang berisi tujuan, langkah-langkah pengamatan serta alat
yang disiapkan dan evaluasi.
3) Development
Fase development dalam penelitian ini adalah menemukan dan mengumpulkan
berbagai sumber yang relevan untuk memperkaya materi, pembuatan ilustrasi, grafik,
mengetik, mengedit, dan mengatur tata letak materi. Aktivitas selanjutnya dalam fase
pengembangan adalah aktivitas memvalidasi desain pengembangan produk LKPD
kepada para ahli media dan materi. Uji validitas pengembangan produk LKPD ini di
analisis menggunakan Indeks Aiken dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 5. Hasil Analisi Indeks Aiken
Perhitungan hasil analisis di atas menggunakan rumus Aiken, antara lain: tao
metode
s
i 1
n
V
n c 1
Keterangan :
Jurnal Bioterdidik, Vol. A No. B, Bulan Tahun
4) Implementation
Tahap implementation dalam penelitian ini dilakukan setelah produk LKPD
yang digunakan telah dinyatakan layak oleh ahli media dan materi. Selanjutnya
penerapan produk LKPD ini, peneliti akan melakukan uji coba kepada siswa kelas IV
SD IT Sabilul Hidayah Kapubaten Way Kanan. Kegiatan uji coba ini dilakukan untuk
mengukur respon siswa terhadap penggunaan LKPD berbasis jumping task ini yang
berorientasi praktikum sebagai fasilitas untuk mendukung kegiatan pembelajaran,
sekaligus untuk membangun keterampilan berpikir kritis siswa. Penjelasan hasil
implementasi menggunakan uji coba yang dilakukan dijelaskan sebagai berikut:
Uji coba dilakukan pada kelas IV SD IT Sabilul Hidayah dengan jumlah siswa
sebanyak 16 siswa. Penelitian ini dilakukan satu pertemuan di tempat penelitian dengan
memberikan kuesioner untuk menguji tingkat daya tarik atau respon siswa terhadap
kepraktisan LKPD yang digunakan, selain kepada siswa kuesioner untuk melihat
kepraktisan LKPD juga diberikan kepada pendidik. Hasil analisis uji pratikalitas peserta
didik dan pendidik sebagau berikut:
Rerat Presentas
No Indikator a e Interpretasi
Kemudahan Materi
1 4,33 87% Sangat Praktis
LKPD.
2 Kemanfaatan LKPD. 4,25 85% Praktis
3 Kemenarikan LKPD. 4,40 88% Sangat Praktis
Rata-Rata Holistik 4,32 87% Sangat Praktis
Tabel 7. hasil analisis uji pratikalitas Pendidik
Indikator Rerat
No Persentase Interpretasi
a
Kualitas isi LKPD
1 memberi kemudahan 4,6 92% Sangat Praktis
dalam pembelajaran.
2 LKPD menggunakan 4 80% Praktis
bahasa mudah
Jurnal Bioterdidik, Vol. A No. B, Bulan Tahun
dipahami.
Penggunaan font,
3 jenis, ukuran dan 3,5 70% Praktis
warna.
Rata-rata Holistik 4,033 81% Praktis
Berdasarkan tabel uji pratikalitas diatas setelah dilakukan uji coba penggunaan
LKPD berorientasi praktikum pada SD IT Sabilul Hidayah menunjukan bahwa LKPD
berbasis jumping task yang berorientasi praktikum yang digunakan dalam pembelajaran
sangat praktis dengan rata-rata holistik 4,32 dengan presentase 87% mudah digunakan
bagi siswa kelas IV SD IT Sabilul Hidayah. Hasil analisis uji pratikalitas pendidik
memperoleh rata-rata holistik 4,033 dengan persentase 81% interpretasi praktis
digunakan.
5) Evaluation
Tahap evaluation dalam penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi hal-hal
yang berkaitan dengan pengembangan LKPD. Dalam evaluasi ini, empat tahapan
dilakukan: (1) merevisi produk LKPD yang telah dikembangkan berdasarkan saran dan
masukan dari para ahli media dan materi, (2) produk LKPD yang telah direvisi,
kemudian dilakukan uji coba untuk mengimplementasikan pembelajaran LKPD yang
kemudian diukur berdasarkan sikap siswa, (4) setelah mengukur sikap belajar siswa,
pengukuran selanjutnya adalah dengan memberikan pertanyaan berdasarkan materi
LKPD. Hal ini dilakukan untuk mengukur pengetahuan siswa serta membangun berfikir
kritis peserta didik dalam mengerjakan soal pengetahuan berdasarkan materi dalam
LKPD dengan memberikan empat pertanyaan dengan skor dan tingkat kesukaran yang
berbeda.
4 DW 3 4 3 10
5 FS 3 4 3 10
6 IM 3 3 4 10
7 JSA 3 4 3 10
8 MWK 3 3 3 9
9 NI 4 4 3 11
10 RR 3 4 3 10
11 R 4 3 3 10
12 SWD 3 4 4 11
13 H 3 4 4 11
14 A 3 4 4 11
15 R 3 4 3 10
16 C 4 4 4 12
Jumlah 168
Dengan hasil tabel diatas, penilaian sikap belajar siswa mendapatkan jumlah
skor sebesar 168, kemudian akan dianalisis menggunakan rumus berikut:
3 BA 90 75 LULUS
4 DW 100 75 LULUS
5 FS 100 75 LULUS
6 IM 100 75 LULUS
7 JSA 100 75 LULUS
MW
8 100 75 LULUS
K
9 NI 100 75 LULUS
10 RR 100 75 LULUS
11 R 100 75 LULUS
12 SWD 100 75 LULUS
13 H 90 75 LULUS
14 A 100 75 LULUS
15 R 100 75 LULUS
16 C 90 75 LULUS
Rerata 96,88
SIMPULAN
Lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis jumping task pada kelas IV materi
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup dengan menjelaskan bentuk luar tubuh
hewan dan tumbuhan dan fungsinya yang dikembangkan menggunakan model ADDIE.
Dilihat dari aspek uji validitas pengembangan produk LKPD dengan menggunakan
analisis indeks aiken mendapatkan indeks aiken holistik sebesar 0,838 dengan
Jurnal Bioterdidik, Vol. A No. B, Bulan Tahun
interpretasi “Valid”, hasil analisis uji praktikalitas peserta didik mendapatkan presentase
87% dengan interpretasi “Sangat Praktis”, hasil analisis uji praktikalitas pendidik
mendapatkan presentase 81% dengan interpretasi “Praktis”, hasil analisis sikap belajar
siswa mendapatkan skor 70 dengan kriteria nilai “Amat Baik” dan hasil penilaian
pengetahuan belajar siswa mendapatkan hasil 96,88 dengan kriteria “Sangat Baik”.
DAFTAR RUJUKAN
Ariyati, E. (2012). Pembelajaran Berbasis Praktikum Untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kritis Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Matematika Dan IPA, 1(2).
https://doi.org/10.26418/jpmipa.v1i2.194
Branch, R. M. (2009). Intructional Design: The ADDIE Aproach. New York : Spinger.
Nadifatinisa, N., & Sari, P. M. (2021). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) Berbasis Higher Order Thingking Skill (HOTS) Pada Pembelajaran IPA
Materi Ekosistem Kelas V. Jurnal Pedagogi Dan Pembelajaran, 4(2), 344.
https://doi.org/10.23887/jp2.v4i2.37574