You are on page 1of 11

Jurnal Bioterdidik, Vol. A No.

B, Bulan Tahun

JURNAL BIOTERDIDIK: WAHANA EKSPRESI ILMIAH e-ISSN:


2621-5594
Vol. A No. B, Bulan Tahun, page. x-y p-ISSN:
2302-1276
http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/JBT/
doi: 10.23960/jbt.vx.ix.date

Pengembangan LKPD Berbasis Jumping Task Berorientasi Praktikum


Untuk Membangun Berpikir Kritis Siswa
Winda Annisha Bertiliya1, Arifin Dwi Saputra2, Siska Pratama3, Nurul Zakiyana4, Pramudiyanti5,
Fatkhur Rohman6
1234
Magister Keguruan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung, Indonesia
56
Dosen Magister Keguruan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung, Indonesia
* e-mail: winda.annisha3@gmail.com

Received: Month date, year Accepted: Month date, year Online Published: Month date, year

Abstract: This study aims to create an effective learning environment. The developed
product is expected to be used in a useful learning process and the ability to build
critical thinking for fourth grade elementary school students. This research is a type of
product-oriented development research. The model used is ADDIE (Analysis, Design,
Development, Implementation, and Evaluation). Validation was carried out by LKPD
experts as well as material and language experts, practicality by teachers, and field
trials with 16 students of SDIT Sabilul Hidayah. The results of the study obtained that
the feasibility of LKPD experts was 0.838 which means "Valid", the results of the
student practicality test analysis of 87% which means "Very Practical", the results of
the educator practicality test analysis of 81% which means "Practical", which get the
results of the analysis of student learning attitudes is 70 with the criteria of "Very
Good" and the results of the assessment of student learning knowledge get 96.88 with
the criteria of "very good". It is hoped that further research can develop this product by
adding learning and testing its effectiveness to improve students' critical thinking..

Keywords: LKPD; Task Jump; Critical thinking.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif.
Produk yang dikembangkan diharapkan dapat digunakan dalam proses pembelajaran
yang bermanfaat dan kemampuan membangun berpikir kritis siswa kelas IV SD.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan yang berorientasi pada produk.
Model yang digunakan adalah ADDIE (Analysis, Design, Development,
Implementation, dan Evaluation). Validasi dilakukan oleh ahli LKPD serta ahli materi
dan bahasa, kepraktisan oleh guru, dan uji coba lapangan dengan 16 siswa SD IT
Sabilul Hidayah. Hasil penelitian diperoleh kelayakan ahli LKPD sebesar 0,838 yang
berarti “Valid”, hasil analisis uji kepraktisan siswa sebesar 87% yang berarti “Sangat
Praktis”, hasil analisis uji praktikalitas pendidik sebesar 81% yang berarti “Praktis”,
yang mendapatkan hasil analisis sikap belajar siswa adalah 70 dengan kriteria “Sangat
Baik” dan hasil penilaian pengetahuan belajar siswa mendapatkan 96,88 dengan kriteria
“sangat baik”. Diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengembangkan produk ini
dengan menambahkan pembelajaran dan menguji keefektifannya untuk meningkatkan
berpikir kritis siswa.
Jurnal Bioterdidik, Vol. A No. B, Bulan Tahun

Kata Kunci: LKPD; Jumping Task; Berpikir Kritis.

PENDAHULUAN
Berbicara tentang belajar dan pembelajaran adalah berbicara tentang sesuatu
yang tidak pernah berakhir sejak manusia ada dan berkembang di muka bumi sampai
akhir zaman nanti (Suyono, 2017). Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan
Indonesia sekarang Ini adalah masih lemahnya proses pembelajaran yang
mengakibatkan rendahnya kualitas pendidikan. Menurut Dasna dan Sutrisno,
(Nadifatinisa & Sari, 2021) hal ini disebabkan rendahnya kemampuan berpikir kritis
peserta didik. Kalau kita perhatikan dalam pembelajaran, peserta didik kurang didorong
untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya. Pembelajaran diarahkan untuk
menghafal dan menimbun informasi, sehingga peserta didik pintar secara teoritis tetapi
miskin aplikasi. Akibatnya kemampuan berpikir kritis menjadi beku, bahkan menjadi
susah untuk dikembangkan. Oleh karena itu, pada proses pembelajaran peserta didik
harus di dorong secara aktif untuk mengembangkan pengetahuannya.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan di kelas IV SD IT Sabilul Hidayah
guru kelas IV menyatakan ketika proses pembelajaran berlangsung ditemukan hanya
sedikit peserta didik yang mengajukan pertanyaan maupun memberi tanggapan dalam
proses diskusi. Hasil observasi dilapangan, selama ini guru hanya mengandalkan buku
paket siswa dalam proses pembelajaran serta guru hanya mengandalkan soal-soal yang
terdapat dalam buku siswa saja. Namun buku paket yang disedikan sekolah masih
terbatas sehingga peserta didik masih membutuhkan bahan ajar lain seperti Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) sebagai penunjang proses pembelajaran. Selama ini LKPD
yang dibuat hanya sebatas soal yang tidak menunjukan kegiatan peserta didik dalam
berpikir tingkat tinggi, soal-soal yang monoton, tampilan kurang menarik sehingga
membuat peserta didik jenuh dalam pembelajaran.
Upaya yang bisa menjadi dorongan bagi peserta didik yakni dengan adanya
pembelajaran yang menggunakan perangkat pembelajaran, salah satunya dalah LKPD.
Lembar kerja peserta didik merupakan lembaran yang berisi kegiatan yang dapat
menumbuhkan rasa ingin tahu pada peserta didik, kemampuan berpikir tingkat tinggi
dan keterampilan LKPD ini berfungsi sebagai petunjuk dalam menyelesaikan suatu
tugas yang berdasarkan Langkah-langkah pengerjaannya dalam kegiatan pembelajaran
serta memudahkan aktivitas pendidik sehingga tercapai interaksi yang efisien antara
pendidik dengan peserta didik. LKPD yang disusun serta dirancang dan dikembangkan
pula wajib mengikuti keadaan yang terdapat dalam aktivitas Pendidikan, LKPD online
merupakan sebuah bentuk penyajian bahan ajar yang disusun secara sistematis oleh
program yang dapat menjadikan LKPD lebih interaktif (Khairunisa et al., 2020). Oleh
karena itu, dapat dikembangkan perangkat pembelajaran LKPD meningkatkan
kemampuan berfikir kritis siswa. Soal yang dibuat berbasis jumping task dengan variasi
soal yang menantang. (Rizqika et al., 2019)
Jumping Task adalah salah satu cara untuk melatih dan meningkatkan
keterampilan berpikir kritis siswa untuk menyelesaikan soal dengan metode atau
caranya sendiri. Jumping task itu sendiri adalah pemberian soal/tugas yang
menantang /berada di atas tingkatan tuntutan kurikulum. Jumping task adalah tugas
dimana soal yang diberikan tergolong sulit. Hal ini masih jarang diterapkan pada
pendidikan di Indonesia. Masalah yang diberikan pada jumping task adalah
pengembangan dan aplikasi dari konsep pokok. Reformasi kelas dengan fokus pada
aktivitas belajar berupa terciptanya dialog, interaksi dan kolaborasi di antara peserta
Jurnal Bioterdidik, Vol. A No. B, Bulan Tahun

didik. Terdapat beberapa model pembelajaran berpusat pada peserta didik berbasis
konstruktivis yang dapat digunakan untuk melatih kemampuan berpikir, salah satunya
adalah pembelajaran berbasis praktikum. (Ariyati, 2012)
Pembelajaran berbasis praktikum membuat pembelajaran lebih diarahkan pada
experimental learning berdasarkan pengalaman konkrit, diskusi dengan teman yang
selanjutnya akan diperoleh ide dan konsep baru. Belajar dipandang sebagai proses
penyusunan pengetahuan dari pengalaman konkrit, aktivitas kolaboratif dan refleksi
serta interpretasi. Pembelajaran berbasis praktikum menjadi alternatif pembelajaran
yang baik bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan, kemampuan berpikir
karena peserta didik dituntut untuk aktif. Keterampilan berpikir tidak dapat berkembang
secara alamiah, sebab keterampilan berpikir harus diperkaya oleh berbagai stimulus
lingkungan dan suasana yang beragam. Berpikir adalah suatu proses kognitif atau
aktivitas mental untuk memperoleh pengetahuan. Berpikir juga bisa diartikan sebagai
suatu keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan terarah sampai pada
suatu tujuan dengan berpikir, seseorang akan mendapatkan suatu penemuan baru,
setidak tidaknya orang menjadi tahu hubungan antar sesuatu.
Menurut Priyadi (2005) berpikir kritis adalah proses mental untuk menganalisis
atau mengevaluasi Informasi. Informasi tersebut bisa didapatkan dari hasil pengamatan,
pengalaman, akal sehat atau komunikasi. Mahasiswa yang menggunakan keterampilan
berpikir kritis memikirkan hubungan antara variabel-variabel dengan mengembangkan
pemahaman logis, memahami asumsi-asumsi dan biasbias yang mendasari proses
utamanya. Namun, kenyataannya pada pembelajaran terkhusus pembelajaran IPA ini
diperlukan adanya usaha yang lebih ditingkatkan dalam proses pembelajaran IPA
sehingga mutu pembelajaran yang terlaksana dapat mencapai tujuan dalam
pembelajaran IPA dengan baik dan membuahkan hasil yang maksimal.
Berdasarkan pandangan di atas bahwa pengembangan LKPD berbasis Jumping
Task berorientasi praktikum sangatlah berpengaruh positif serta dibutuhkan dalam
proses pembelajaran IPA karena dalam LKPD tersebut memuat kegiatan-kegiatan
pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.

METODE
Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R&D)
(Borg and Gall, 1983:772). Namun peneliti menyerdahanakan kembali model Borg and
Gall 10 tahap menjadi 3 tahapan menurut Sukmadinata (2012: 184) yaitu, 1) studi
pendahuluan, 2) pengembangan produk, dan 3) pengujian produk/uji efektivitas. Fokus
metode penelitian ini adalah mengembangkan produk LKPD dengan menggunakan
langkah-langkah pengembangan model ADDIE yang memiliki lima tahapan sebagai
berikut: 1) analysis, dilakukan dengan menganalisis materi yang berkaitan dengan objek
penelitian dan kebutuhan siswa, 2) design, dilakukan dengan merancang tampilan
LKPD dan konten dalam LKPD, 3) development, dilakukan dengan menyiapkan bahan
yang akan digunakan dan memerlukan validasi kelayakan isi, kebahasaan, dan
kegrafikan, 4) implementation dilakukan dengan menggunakan uji coba terbatas, 5)
evaluation, dilakukan dengan mengevaluasi produk yang telah divalidasi oleh para
validator, dan uji coba terbatas.
Penelitian ini dilakukan di SD IT Sabilul Hidayah pada siswa kelas IV dengan
jumlah peserta didik 16 orang pada mata pelajaran IPA. Hasil data yang diperoleh
dalam penelitian ini terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif
diperoleh dengan menyebarkan kuesioner tentang analisis kebutuhan kepada guru dan
Jurnal Bioterdidik, Vol. A No. B, Bulan Tahun

siswa. Sedangkan data kuantitatif diperoleh menggunakan 1) pengembangan produk


yang telah divalidasi oleh para validator, 2) implementasi menggunakan uji coba
terbatas di kelas IV, 3) evaluasi dilakukan dengan mengevaluasi produk yang telah
divalidasi oleh para validator, penerapanya dilakukan dengan uji coba terbatas untuk
menumbuhkan berpikir kritis siswa dan mengukur pengetahuan siswa terhadap materi
LKPD dengan memberikan pertanyan tes soal. Penelitian ini menggunakan teknik
analisis data statistik deskriptif. Analisis ini digunakan untuk mengolah data yang
diperoleh dari instrumen dalam bentuk skor kuesioner rata-rata, menggunakan rumus
berikut:
Σx
x=
N
Keterangan: x : Rata-rata skor
Σx : Jumlah semua
N: Jumlah total.
Data yang diperoleh akan diinterpretasikan untuk memberikan makna dalam
pengambilan keputusan, menggunakan pedoman pedoman penilaian kriteria
konversi berikut.
Tabel 1. Pedoman Kriteria Penilaian Konversi
Skor Interval Kategori
5 4,2 < x Sangat Baik
4 3,4 < x ≤ 4,2 Baik
3 2,6 < x ≤ 3,4 Cukup
2 1,79 < x ≤ 2,6 Kurang
1 x ≤ 1,79 Sangat Kurang
Sumber analisis skor rata-rata kuesioner (Nana Sujana 2009: 109)

Tabel 2. Interpretasi Skor Validasi LKPD


Rentang skala Klasifikasi
V > 0,84 Sangat valid
V > 0,68 – 0,84 Valid
V > 0,52 – 0,68 Cukup valid
V > 0,36 – 0,52 Kurang valid
V ≤ 0,36 Tidak valid

Tabel 3. Interpretasi Skor Pratikalitas


Rentang skala Klasifikasi
0% – 54% Tidak Praktis
55% – 64% Kurang Praktis
65% – 79% Cukup Praktis
80% – 89% Praktis
90% – 100% Sangat Praktis

Indikator pada artikel ini yakni berpikir kritis. Indikator adalah suatu
karakteristik yang harus dapat dilakukan siswa untuk menunjukkan bahwa siswa telah
memiliki kompetensi dasar tersebut. Menurut (Ennis, 1985) “terdapat dua belas
indikator keterampilan berpikir kritis yang dirangkum dalam lima tahap”, yakni:
Jurnal Bioterdidik, Vol. A No. B, Bulan Tahun

Tabel 4. Indikator Keterampilan Berpikir Kritis


Tahapan Keterampilan
No. Indikator
Berpikir Kritis
1 Elementary Clarification Memfokuskan atau merumuskan pertanyaan
(memberikan penjelasan Menganalisis argumen
sederhana) Mengklarifikasi dengan menanyakan dan
menjawab pertanyaan
2 The Basis for the Decision Mempertimbangkan kebenaran sumber
(menentukan dasar pengambilan Melakukan observasi dan menilai laporan hasil
keputusan) observasi
3 Inference (menarik kesimpulan) Membuat deduksi dan mempertimbangkan hasilnya
Membuat induksi dan mempertimbangkan hasilnya.
Membuat dan menentukan pertimbangan nilai.
4 Advances Clarification Mendefinisikan dan mempertimbangkannya
(memberikan penjelasan lanjut) Mengidentifikasi asumsi
5 Supposition and Integration Mempertimbangkan alasan
(Memperkirakan dan Menggabungkan informasi atau memadukan dalam
menggabungkan) penentuan keputusan

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian tentang pengembangan LKPD berbasis jumping task berorientasi
praktikum pada materi bentuk luar tubuh tumbuhan dan fungsinya untuk siswa kelas IV
SD IT Sabihul Hidayah Kabupaten Way Kanan, dengan menggunakan model
pengembangan ADDIE yang dikembangkan oleh (Branch, 2009) dengan memiliki lima
langkah pengembangan yaitu analysis, design, development, implementation, dan
evaluation. Model pengembangan ini digunakan untuk menghasilkan produk yang
bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif. Produk yang
dikembangkan diharapkan dapat digunakan dalam proses pembelajaran yang
bermanfaat serta mampu membangun berfikir kritis siswa kelas IV sekolah dasar.
Adapun langkah pengembangan LKPD berbasis jumping task adalah sebagai berikut:
1) Analysis
Tahap analisis ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara kepada guru
kelas IV SD IT Sabihul Hidayah, wawancara menggunakan pertanyaan yang mengalir
tanpa bimbingan dan diberikan sebelumnya oleh peneliti. Dari hasil wawancara yang
dilakukan oleh peneliti, peneliti berasumsi untuk mengambangkan LKPD berorientasi
praktikum pada materi bentuk luar tumbuhan dan fungsinya untuk membangun berfikir
kritis peserta didik serta memfasilitasi pembelajaran agar lebih efektif.

2) Design
Pada tahap design dalam penelitian ini adalah merancang sebuah LKPD berbasis
jumping task berorientasi praktikum yang dapat digunakan dalam pembelajaran. Ada 3
tahap desain yang dilakukan dalam pengembangan LKPD yaitu 1) identitas kelompok,
2) Kegiatan 1 yang berisi tujuan, langkah-langkah pengamatan serta alat yang disiapkan
Jurnal Bioterdidik, Vol. A No. B, Bulan Tahun

dan evaluasi, 3) kegiatan 2 yang berisi tujuan, langkah-langkah pengamatan serta alat
yang disiapkan dan evaluasi.

Gambar 1 Desain LKPD Berorientasi Praktikum


Dalam tiga komponen desain awal pembuatan produk LKPD ini, tidak dapat
dipisahkan dari kompetensi inti dan kompetensi dasar yang terkandung dalan kurikulum
yang berlaku.

3) Development
Fase development dalam penelitian ini adalah menemukan dan mengumpulkan
berbagai sumber yang relevan untuk memperkaya materi, pembuatan ilustrasi, grafik,
mengetik, mengedit, dan mengatur tata letak materi. Aktivitas selanjutnya dalam fase
pengembangan adalah aktivitas memvalidasi desain pengembangan produk LKPD
kepada para ahli media dan materi. Uji validitas pengembangan produk LKPD ini di
analisis menggunakan Indeks Aiken dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 5. Hasil Analisi Indeks Aiken

No Aspek Penilaian Indeks Aiken Interprestasi


1 Kelayakan 0,827 Valid
2 Kebahasaan 0,843 Sangat Valid
3 Kegrafikan 0,844 Sangat Valid
Indeks Aiken Holistik 0,838 Valid

Perhitungan hasil analisis di atas menggunakan rumus Aiken, antara lain: tao
metode

s
i 1
n
V
n  c  1
Keterangan :
Jurnal Bioterdidik, Vol. A No. B, Bulan Tahun

V: Indeks Validitas Butir


s: Skor Skor setiap rater dikurangi skor terendah dalam kategori yang dipakai (s = r-lo)
r: Skor Skor kategori pilihan rater
lo: Skor terendah dalam kategori penyekoran
n: Banyaknya rater (terkait dengan jumlah ahli)
e: Banyaknya kategori yang dapat dipilih rater (terkait dengan skala)

Berdasarkan perhitungan rumus hasil data penilaian validitas LKPD diatas


menghasilkan indeks aiken pada aspek kelayakan adalah 0,827 (Valid), pada aspek
kebahasaan adalah 0,834 (Sangat valid) serta pada aspek kegrafikan 0,844 (Sangat
Valid). Dengan demikian mendapatkan indeks aiken holistik sebesar 0,838 dengan
kriteria skor validasi (Valid). Dapat ditafsirkan bahwa LKPD berorientasi praktikum
yang dikembangkan telah layak diuji dalam pembelajaran materi bentuk luar tubuh
tumbuhan dan fungsinya.

4) Implementation
Tahap implementation dalam penelitian ini dilakukan setelah produk LKPD
yang digunakan telah dinyatakan layak oleh ahli media dan materi. Selanjutnya
penerapan produk LKPD ini, peneliti akan melakukan uji coba kepada siswa kelas IV
SD IT Sabilul Hidayah Kapubaten Way Kanan. Kegiatan uji coba ini dilakukan untuk
mengukur respon siswa terhadap penggunaan LKPD berbasis jumping task ini yang
berorientasi praktikum sebagai fasilitas untuk mendukung kegiatan pembelajaran,
sekaligus untuk membangun keterampilan berpikir kritis siswa. Penjelasan hasil
implementasi menggunakan uji coba yang dilakukan dijelaskan sebagai berikut:
Uji coba dilakukan pada kelas IV SD IT Sabilul Hidayah dengan jumlah siswa
sebanyak 16 siswa. Penelitian ini dilakukan satu pertemuan di tempat penelitian dengan
memberikan kuesioner untuk menguji tingkat daya tarik atau respon siswa terhadap
kepraktisan LKPD yang digunakan, selain kepada siswa kuesioner untuk melihat
kepraktisan LKPD juga diberikan kepada pendidik. Hasil analisis uji pratikalitas peserta
didik dan pendidik sebagau berikut:

Tabel 6. hasil analisis uji pratikalitas Peserta didik

Rerat Presentas
No Indikator a e Interpretasi
Kemudahan Materi
1 4,33 87% Sangat Praktis
LKPD.
2 Kemanfaatan LKPD. 4,25 85% Praktis
3 Kemenarikan LKPD. 4,40 88% Sangat Praktis
Rata-Rata Holistik 4,32 87% Sangat Praktis
Tabel 7. hasil analisis uji pratikalitas Pendidik
Indikator Rerat
No Persentase Interpretasi
a
Kualitas isi LKPD
1 memberi kemudahan 4,6 92% Sangat Praktis
dalam pembelajaran.
2 LKPD menggunakan 4 80% Praktis
bahasa mudah
Jurnal Bioterdidik, Vol. A No. B, Bulan Tahun

dipahami.
Penggunaan font,
3 jenis, ukuran dan 3,5 70% Praktis
warna.
Rata-rata Holistik 4,033 81% Praktis

Berdasarkan tabel uji pratikalitas diatas setelah dilakukan uji coba penggunaan
LKPD berorientasi praktikum pada SD IT Sabilul Hidayah menunjukan bahwa LKPD
berbasis jumping task yang berorientasi praktikum yang digunakan dalam pembelajaran
sangat praktis dengan rata-rata holistik 4,32 dengan presentase 87% mudah digunakan
bagi siswa kelas IV SD IT Sabilul Hidayah. Hasil analisis uji pratikalitas pendidik
memperoleh rata-rata holistik 4,033 dengan persentase 81% interpretasi praktis
digunakan.

5) Evaluation
Tahap evaluation dalam penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi hal-hal
yang berkaitan dengan pengembangan LKPD. Dalam evaluasi ini, empat tahapan
dilakukan: (1) merevisi produk LKPD yang telah dikembangkan berdasarkan saran dan
masukan dari para ahli media dan materi, (2) produk LKPD yang telah direvisi,
kemudian dilakukan uji coba untuk mengimplementasikan pembelajaran LKPD yang
kemudian diukur berdasarkan sikap siswa, (4) setelah mengukur sikap belajar siswa,
pengukuran selanjutnya adalah dengan memberikan pertanyaan berdasarkan materi
LKPD. Hal ini dilakukan untuk mengukur pengetahuan siswa serta membangun berfikir
kritis peserta didik dalam mengerjakan soal pengetahuan berdasarkan materi dalam
LKPD dengan memberikan empat pertanyaan dengan skor dan tingkat kesukaran yang
berbeda.

Tabel 8. hasil analisis sikap belajar siswa


Observasi
Nama Jumlah
No Tanggung
Siswa Keaktifan Kerjasama Skor
Jawab
1 ANP 4 4 3 11
2 AAF 4 4 4 12
3 BA 3 4 3 10
Jurnal Bioterdidik, Vol. A No. B, Bulan Tahun

4 DW 3 4 3 10
5 FS 3 4 3 10
6 IM 3 3 4 10
7 JSA 3 4 3 10
8 MWK 3 3 3 9
9 NI 4 4 3 11
10 RR 3 4 3 10
11 R 4 3 3 10
12 SWD 3 4 4 11
13 H 3 4 4 11
14 A 3 4 4 11
15 R 3 4 3 10
16 C 4 4 4 12
Jumlah 168
Dengan hasil tabel diatas, penilaian sikap belajar siswa mendapatkan jumlah
skor sebesar 168, kemudian akan dianalisis menggunakan rumus berikut:

Tabel 9. Kriteria Skor


Rentang skor kriteria Nilai
58,9 ≤ N ≤ 72 Amat Baik A
45 ≤ N < 58,9 Baik B
31,5 ≤ N < 45 Cukup C
18 ≤ N < 31,5 Kurang D

Hasil analisis penilian sikap penggunaan LKPD berbasis jumping task


berorientasi praktikum mendapatkan rata-rata sebesar 70 dengan nilai A kriteria amat
baik.

Tabel 10. Hasil Penilaian Pengetahuan Belajar siswa


PERHITUNGAN ASSESSMENT
KOGNITIF
No Nam Indeks
Nilai KKM
. a Kelulusan
1 ANP 90 75 LULUS
2 AAF 90 75 LULUS
Jurnal Bioterdidik, Vol. A No. B, Bulan Tahun

3 BA 90 75 LULUS
4 DW 100 75 LULUS
5 FS 100 75 LULUS
6 IM 100 75 LULUS
7 JSA 100 75 LULUS
MW
8 100 75 LULUS
K
9 NI 100 75 LULUS
10 RR 100 75 LULUS
11 R 100 75 LULUS
12 SWD 100 75 LULUS
13 H 90 75 LULUS
14 A 100 75 LULUS
15 R 100 75 LULUS
16 C 90 75 LULUS
Rerata 96,88

Teknik pengukuran penilaian soal pengetahuan berdasarkan materi LKPD


menggunakan rumus berikut:
Nilai=
∑ Skor Siswa ×100
Skor Maksimum

Tabel 11. Skala kategori kemampuan pemahaman siswa metode


Nilai Kategori Kemampuan Siswa
81-100 Sangat Baik
61-80 Baik
41-60 Cukup
21-41 Kurang
0-20 Sangat Kurang
Sumber: (Suharsimi, 2013)

Berdasarkan hasil evaluasi produk LKPD dengan menggunakan empat pertanyaan


pada siswa kelas IV SD IT Sabilul Hidayah Kabupaten Way Kanan, hasilnya
menunjukan 16 siswa memiliki nilai berkategori sangat baik. Ini dapat diartikan bahwa
belajar menggunakan LKPD berbasis jumping task berorientasi praktikum pada materi
bentuk luar tubuhan dan fungsinya dapat membangun hasil belajar serta berpikir kritis
siswa dalam pembelajaran.

SIMPULAN
Lembar kerja peserta didik (LKPD) berbasis jumping task pada kelas IV materi
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup dengan menjelaskan bentuk luar tubuh
hewan dan tumbuhan dan fungsinya yang dikembangkan menggunakan model ADDIE.
Dilihat dari aspek uji validitas pengembangan produk LKPD dengan menggunakan
analisis indeks aiken mendapatkan indeks aiken holistik sebesar 0,838 dengan
Jurnal Bioterdidik, Vol. A No. B, Bulan Tahun

interpretasi “Valid”, hasil analisis uji praktikalitas peserta didik mendapatkan presentase
87% dengan interpretasi “Sangat Praktis”, hasil analisis uji praktikalitas pendidik
mendapatkan presentase 81% dengan interpretasi “Praktis”, hasil analisis sikap belajar
siswa mendapatkan skor 70 dengan kriteria nilai “Amat Baik” dan hasil penilaian
pengetahuan belajar siswa mendapatkan hasil 96,88 dengan kriteria “Sangat Baik”.

DAFTAR RUJUKAN
Ariyati, E. (2012). Pembelajaran Berbasis Praktikum Untuk Meningkatkan Kemampuan
Berpikir Kritis Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Matematika Dan IPA, 1(2).
https://doi.org/10.26418/jpmipa.v1i2.194

Branch, R. M. (2009). Intructional Design: The ADDIE Aproach. New York : Spinger.

Ennis, R. H. (1985). A Logical Basis For Measuring Critical Thinking Skills.


Educational Leadership, 43(2), 44–48.
https://pdfs.semanticscholar.org/80a7/c7d4a98987590751df4b1bd9adf747fd7aaa.p
df

Nadifatinisa, N., & Sari, P. M. (2021). Pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) Berbasis Higher Order Thingking Skill (HOTS) Pada Pembelajaran IPA
Materi Ekosistem Kelas V. Jurnal Pedagogi Dan Pembelajaran, 4(2), 344.
https://doi.org/10.23887/jp2.v4i2.37574

Rizqika, P., Hobri, & Pratama Murtikusuma, R. (2019). Pengembangan Perangkat


Pembelajaran Berbasis Problem Based Learning Dan Jumping Task Pada Pokok
Bahasan Kaidah Pencacahan Untuk Siswa Sma. Kadikma, 10(1), 13–24.

Suharsimi, A. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT


Rineka Cipta.

You might also like