You are on page 1of 8

https://e-journal.iahn-gdepudja.ac.id/index.

php/PS e-ISSN 2808-7275; p-ISSN 2808-7313


Padma Sari: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 01, No. 02, April 2022

KUALITAS LKPD ELEKTRONIK BERBASIS KETERAMPILAN


BERPIKIR KRITIS PADA KONSEP EKOLOGI JENJANG SMA

Eka Nur Wahyuni1, Muhammad Zaini2, Amalia Rezeki3


123
Universitas Lambung Mangkurat

Coresponding author: Eka Nur Wahyuni


Email: wahyuninureka@gmail.com

Abstract
One of the demands of the world of education in the 21st century is to produce a
generation that is skilled in applying technology and able to think critically. The innovation
of learning devices that were originally only in print form to digital form comes through the
electronic Student Worksheet, where this electronic student worksheet contains indicators of
critical thinking skills. The purpose of this study is to describe the practicality and
effectiveness of the expectations of electronic LKPD on the concept of Ecology, where this
study uses the Tessmer design method which consists of: 1) expert review; 2) one-to-one
evaluation; and 3) small group evaluation. There were 10 people who were used as subjects
in this study consisting of 3 experts for the validation test, 3 students in class X for high
school level for individual testing, and 4 students for class X for high school level for small
group testing. The instrument used in this study to obtain data is in the form of an assessment
sheet of practicality and effectiveness of expectations. The results of this study indicate that
the practicality of the expectations of the electronic LKPD gets a very good category based
on student responses and the results of the effectiveness of expectations also get a very good
category (covering interpretation, analysis, evaluation, inference, explanation, and self-
regulation skills).

Keywords: critical thinking skills, electronic student worksheets, ecology

Abstrak
Salah satu tuntutan dari dunia pendidikan pada abad ke-21 adalah dihasilkannya
generasi yang terampil dalam menerapkan teknologi dan mampu berpikir kritis. Inovasi
perangkat pembelajaran yang semula hanya berbentuk cetak menjadi bentuk digital hadir
melalui Lembar Kerja Peserta Didik elektronik, dimana lembar kerja peserta didik elektronik
ini memuat indikator keterampilan berpikir kritis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan kepraktisan dan keefektifan harapan dari LKPD elektronik pada konsep
Ekologi, dimana penelitian ini menggunakan metode desain Tessmer yang terdiri atas: 1)
expert review; 2) one-to-one evaluation; dan 3) small group evaluation. Ada 10 orang yang
dijadikan subjek pada penelitian ini yang terdiri dari 3 orang ahli untuk uji validasi, 3 orang
peserta didik kelas X jenjang SMA untuk uji perorangan, dan 4 orang peserta didik kelas X
jenjang SMA untuk uji kelompok kecil. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk
memperoleh data yaitu berupa lembar penilaian kepraktisan dan keefektifan harapan. Hasil
dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepraktisan harapan LKPD elektronik mendapat
kategori sangat baik berdasarkan respon peserta didik dan hasil keefektifan harapan juga
mendapatkan kategori sangat baik (mencakup keterampilan interpretasi, analisis,evaluasi,
inferensi, eksplanasi, dan pengaturan diri).

Kata kunci: LKPD elektronik, keterampilan berprikir kritis, ekologi

95 | P a g e
https://e-journal.iahn-gdepudja.ac.id/index.php/PS e-ISSN 2808-7275; p-ISSN 2808-7313
Padma Sari: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 01, No. 02, April 2022

PENDAHULUAN bahan ajar yang memuat materi, ringkasan


Abad ke-21 merupakan era serta tugas yang berkaitan dengan materi di
globalisasi yang memiliki pengaruh besar dalamnya (Taufiq & Basir, 2017). LKPD
dan luas dalam berbagai aspek kehidupan. penting untuk mencapai keberhasilan
Dunia pendidikan dituntut untuk pembelajaran. Hal yang mendorong guru
menciptakan generasi yang dapat untuk mengembangkan LKPD dalam
memenuhi berbagai keterampilan penting pembelajaran yaitu karena kegiatan belajar
di abad ke-21. Keterampilan abad ke-21 mengajar di kelas saat ini lebih
sendiri menekankan pada pembentukan mengutamakan pembelajaran yang
peserta didik, dimana peserta didik mampu berpusat pada peserta didik (student
menerapkan teknologi. Penciptaan ini centered). Dengan menggunakan LKPD
dilakukan melalui literasi era digital, dapat guru untuk meminimalkan kerja
kreatif dan kritis dalam pemikiran mereka sekaligus dapat lebih mengaktifkan peran
dan memiliki keterampilan interpersonal peserta didik. Maka dari itu, jika LKPD
dan sosial yang sangat baik (Ismiati, 2020). yang dibuat telah memenuhi indikator
Pendidikan sains salah satunya biologi, keterampilan berpikir kritis maka
merupakan salah satu mata pelajaran diharapkan pula mampu meningkatkan
penting, karena melalui mata pelajaran ini keterampilan berpikir kritis peserta didik.
peserta didik harus menghadapi tantangan LKPD pada mulanya lebih banyak
ilmiah yang sangat besar. Hal tersebut juga yang berbentuk cetak, namun kini sudah
sejalan dengan kurikulum 2013 yang banyak yang berbentuk elektronik.
dirancang untuk mendorong peserta didik Perangkat pembelajaran berbasis
untuk memiliki pola pembelajaran kritis. elektronik dalam bentuk lembar kerja
Berpikir kritis dapat diartikan elektronik untuk peserta didik adalah salah
sebagai proses kognitif dimana siswa satu bentuk inovasi bahan ajar yang
mampu menganalisis atau mengevaluasi sekaligus sebagai bentuk pemanfaatan
informasi, yang mana mereka harus teknologi. LKPD elektronik memiliki
melakukan hal tersebut secara cerdas keunggulan dalam memanfaatkan
sehingga dapat digunakan dalam kemajuan teknologi misalnya memasukkan
pembentukan sistem konseptual peserta komponen video, gambar maupun animasi.
didik dengan pemberian pengalaman yang Animasi dan video dapat membantu
bermakna (Yani & Ruhimat, 2018). Ada peserta didik untuk memudahkan mereka
beberapa kategori keahlian yang memahami suatu konsep yang abstrak
merupakan bagian-bagian dari menjadi lebih konkrit, Sehingga dapat
keterampilan berpikir kritis, yaitu keahlian membuat keterampilan berpikir kritis
dalam interpretasi, analisis, inferensi, peserta didik menjadi meningkat.
evaluasi, menjelaskan, dan penilaian diri Mata pelajaran biologi dengan
sendiri. Jika peserta didik sudah menguasai konsep ekologi merupakan salah satu
satu dari beberapa keahlian tersebut, konsep yang penting untuk dikembangkan.
meskipun ia belum menguasai seluruh Pada konsep ini, dibahas mengenai
keahlian, maka peserta didik tersebut hubungan makhluk hidup dengan
dianggap telah mengarah pada kemampuan lingkungannya. Manusia sendiri memiliki
berpikir kritis (Facione, 1990). peran penting terhadap lingkungannya.
Penyediaan perangkat pembelajaran Saat ini sedang terjadi penurunan kualitas
yang menunjang proses pembelajaran lingkungan hidup akibat perilaku manusia
dapat menjadi salah satu upaya untuk yang salah dalam berinteraksi dengan
meningkatkan keterampilan berpikir kritis lingkungannya. Manusia sekarang
peserta didik, diantaranya yaitu melalui cenderung berperilaku eksploitatif
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). sehingga dapat mengganggu keseimbangan
LKPD sendiri dapat diartikan sebagai ekologis (Anggereini & Irawan, 2016).

96 | P a g e
https://e-journal.iahn-gdepudja.ac.id/index.php/PS e-ISSN 2808-7275; p-ISSN 2808-7313
Padma Sari: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 01, No. 02, April 2022

Oleh karena itu, dengan konsep ekologi sudah ada menjadi LKPD yang seharusnya
diharapkan peserta didik bisa atau yang diinginkan. Pada penelitian ini
meningkatkan wawasannya mengenai terdapat empat buah LKPD asal yang
lingkungan dan dapat memahami peran dilakukan perbaikan.
penting manusia terhadap lingkungannya. Teknik pengumpulan data
Penggunaan LKPD elektronik kepraktisan harapan LKPD elektronik
sebagai penunjang pembelajaran perlu diperoleh dari pengisian instrumen uji
dikembangkan agar dapat melatih peserta kepraktisan harapan oleh empat orang
didik untuk berpikir kritis dan sejalan peserta didik melalui uji small group
dengan perkembangan era digital sekarang evaluation dengan memberikan respon YA
ini. Oleh karena itu, maka dilakukanlah atau TIDAK. Respon YA diberikan jika
penelitian dengan judul “Pengembangan setuju dan respon TIDAK diberikan jika
LKPD elektronik pada konsep ekologi tidak setuju. Sedangkan data keefektifan
untuk meningkatkan keterampilan berpikir harapan diperoleh melalui tugas-tugas
kritis jenjang SMA”. yang diberikan pada lembar penilaian
keterampilan berpikir kritis peserta didik.
METODE Untuk menganalisis data hasil kepraktisan
Pengembangan Lembar Kerja harapan dilakukan dengan menghitung
Peserta Didik elektronik ini termasuk ke rata-rata. Rata-rata dihitung dengan cara
dalam jenis penelitian desain pendidikan menjumlahkan seluruh persentase masing-
yaitu EDR (Educational Design Research) masing LKPD elektronik yang diperoleh
yang mengacu pada evaluasi formatif dan membaginya dengan banyaknya
(Tessmer, 1993). Metode ini terdiri dari LKPD elektronik yang dikembangkan.
empat tahap, yaitu tahap evaluasi diri (self Rumus menghitung kepraktisan harapan
evaluation), pendapat ahli (expert review), LKPD elektronik secara keseluruhan yaitu
uji perorangan (one-to-one), dan uji sebagai berikut:
kelompok kecil (small group). EDR ΣX
dikembangkan dalam bidang pendidikan 𝑋=
n
untuk mengatasi beberapa masalah
pembelajaran (Zaini, 2018). Keterangan :
Penelitian dilaksanakan secara X = Skor rata-rata
daring pada semester Ganjil 2020/2021. ΣX = Jumlah kepraktisan harapan per
Penelitian dilaksanakan selama 5 bulan LKPD elektronik
(September 2020-Januari 2021) di MAN n = Jumlah aspek LKPD elektronik
Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah. (Zaini, 2018)
Penetapan subjek secara heterogen Teknik analisis data keefektifan
berdasarkan kemampuan akademik peserta harapan melalui small group evaluation.
didik dan memiliki fasilitas seperti Rekapitulasi keefektifan harapan untuk
smartphone atau laptop untuk mengakses setiap keterampilan berpikir kritis
LKPD elektronik. diperoleh dari hasil rekapitulasi masing-
Instrumen pengumpulan data masing LKPD elektronik keterampilan
menggunakan instrumen kepraktisan dan berpikir kritis kemudian nilai rata-rata
keefektifan harapan. Data kepraktisan tersebut dibagi skor maksimal per-
harapan diperoleh dari respon empat orang keterampilan dan dikali 100%. Skor yang
peserta didik mengenai isi LKPD diperoleh ditentukan dengan kategori
elektronik dan data keefektifan harapan dimodifikasi yaitu 85,00 – 100,00%
diperoleh dari hasil empat orang peserta (sangat baik), 70,00 –< 85,00% (baik),
didik kelas X IPA 3 MAN Kapuas dalam 50,00 – <70,00% (kurang baik), 00,00 –
menjawab LKPD elektronik. Penelitian ini <50,00% (tidak baik) (Akbar, 2013).
mengarah pada perbaikan LKPD yang

97 | P a g e
https://e-journal.iahn-gdepudja.ac.id/index.php/PS e-ISSN 2808-7275; p-ISSN 2808-7313
Padma Sari: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 01, No. 02, April 2022

HASIL DAN PEMBAHASAN 4 a. Isi sudah 93,7 Sangat


Pengembangan LKPD elektronik dikenal 5 baik
konsep ekologi yang dihasilkan terdiri dari sebelumnya
empat LKPD elektronik dengan masing-
masing topik, yaitu: Komponen Ekosistem, b. Cara 75 Baik
Aliran Energi, Daur Biogeokimia (Daur membelajar
Sulfur, Nitrogen dan Air), dan Daur kan sudah
Biogeokimia (Daur Karbon dan Fosfor). pernah
dilaksanaka
n

c. Suasana 100 Sangat


belajar baik
menyenang
kan

5 Bahan 100 Sangat


pembelajaran baik
menarik
Rata-rata Keseluruhan (%) 91,96%
Kategori Sangat
Baik
Gambar 1. Cover LKPD Elektronik Keterangan:
Kategori 85,00 - 100,00% (sangat baik),
Kepraktisan Harapan 70,00 -< 85,00% (baik), 50,00 - <70,00%
Kepraktisan harapan LKPD yang (kurang baik), 00,00 - <50,00 (tidak baik).
dikembangkan ditentukan berdasarkan
respon empat orang peserta didik terhadap Berdasarkan uji kepraktisan
7 aspek pada instrumen penilaian. LKPD harapan, diperoleh nilai rata-rata 91,96%
elektronik yang dikembangkan dinyatakan dengan kategori sangat baik. Terdapat 7
memiliki kepraktisan harapan jika seluruh aspek yang dinilai pada uji kelompok kecil
aspek penilaian memenuhi kriteria untuk mendapatkan kepraktisan harapan
sekurang-kurangnya baik. Berikut ini ini. Jika dilihat dari segi aspek, tergolong
merupakan hasil penelitian pengembangan kategori sangat baik pula pada 7 aspek
LKPD dari hasil kepraktisan harapan: yang yang terdapat di lembar penilaian.
Tabel 1. Rata-rata Hasil Uji Kepraktisan Uji perorangan dilakukan oleh tiga
Harapan LKPD Elektronik orang peserta didik. Penentuan subjek uji
No Aspek Nilai Kategori perorangan mengacu pada fokus rancangan
Rata dan evaluasi formatif dimana untuk uji
-rata kepraktisan isi dilakukan oleh empat orang
1 Isi mudah 100 Sangat pengguna dalam hal ini yaitu peserta didik
dipahami baik (Plomp & Nieeven, 2013). Uji perorangan
dalam penelitian ini menjadi batasan
2 Perintah dapat 100 Sangat
masalah sehingga hanya dilakukan oleh
dipahami baik
tiga orang peserta didik, mengingat situasi
3 Waktu untuk 75 Baik
dan kondisi di lapangan. Hal ini dilakukan
mempelajari
juga pada uji validitas isi yang dibatasi
cukup
menjadi tiga orang ahli dari yang
seharusnya enam orang ahli.

98 | P a g e
https://e-journal.iahn-gdepudja.ac.id/index.php/PS e-ISSN 2808-7275; p-ISSN 2808-7313
Padma Sari: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 01, No. 02, April 2022

Uji perorangan oleh tiga orang Tabel 2. Rata-rata Hasil Uji Keefektifan
peserta didik menghasilkan LKPD LKPD Elektronik
elektronik dengan kepraktisan isi kategori No Aspek Skor Kategori
baik berdasarkan sembilan aspek yang KBK (%)
dinilai oleh peserta didik. Masukan yang 1 Interpretasi 89% Sangat
didapat dari penilaian kepraktisan isi baik
dilakukan perbaikan sesuai saran peserta 2 Analisis 88% Sangat
didik, seperti mengganti beberapa kata baik
yang kurang dimengerti dan memperbaiki 3 Evaluasi 85% Sangat
kesalahan dalam pengetikan atau tata baik
bahasa. Hal ini sesuai dengan penjelasan 4 Inferensi 89% Sangat
yaitu evaluasi yang dapat digunakan untuk baik
mengidentifikasi kesalahan dan masalah 5 Eksplanasi 89% Sangat
dalam pembelajaran ialah evaluasi one-to- baik
one (Zaini, 2018). Hasil, tanggapan, dan 6 Pengaturan 90% Sangat
saran dari tahap ini digunakan untuk diri baik
merevisi desain yang telah dibuat. Keterangan:
Kepraktisan isi dengan kategori baik dapat Kategori 85,00 - 100,00% (sangat baik),
digunakan untuk melanjutkan kepraktisan 70,01 - < 85,00% (baik), 50,00 - < 70,00%
harapan melalui uji kelompok kecil. (kurang baik), 00,00 - < 50,00 (tidak baik).
Uji kelompok kecil yang dilakukan
oleh empat orang peserta didik Keefektifan harapan dilakukan
menghasilkan LKPD elektronik dengan oleh empat orang peserta didik. Penetapan
kepraktisan harapan kategori baik dan ini mengacu pada fokus rancangan dan
sangat baik berdasarkan tujuh aspek yang evaluasi formatif dimana untuk menguji
direspon peserta didik. Respon peserta keefektifan dilakukan oleh empat orang
didik menunjukkan respon positif terhadap pengguna pada try out (uji coba) dan 17
LKPD elektronik berbasis keterampilan pengguna pada field trial (uji coba
berpikir kritis dengan persentase sebesar lapangan) (Plomp & Nieeven, 2013).
91,96%. Kepraktisan dicapai saat materi Penelitian ini dilakukan sampai pada uji
dapat digunakan oleh peserta didik sesuai coba sehingga menetapkan peserta didik
dengan harapan peneliti dan menunjukkan sebagai pengguna berjumlah empat orang.
peserta didik mampu memahami LKPD Keefektifan harapan LKPD
elektronik yang diberikan. elektronik pada penelitian ini diukur
berdasarkan keterampilan berpikir kritis
Keefektifan Harapan dalam peserta didik saat mengerjakan
Penilaian keefektifan harapan tugas-tugas LKPD elektronik melalui tahap
dilakukan pada tahap uji kelompok kecil small group. Penelitian Lembar Kerja
(small group evaluation). Pelaksanaan Peserta Didik Elektronik keterampilan
keefektifan harapan diawali dengan berpikir kritis ini berpatokan pada Facione
mengenalkan LKPD elektronik yang (1990). Data keefektifan harapan LKPD
dilengkapi dengan tugas-tugas yang elektronik diperoleh berdasarkan 6
memuat keterampilan berpikir kritis keterampilan berpikir kritis, yaitu analisis,
kepada peserta didik. Selanjutnya, interpretasi, inferensi, eksplanasi, evaluasi,
meminta peserta didik untuk mengerjakan dan pengaturan diri.
tugas-tugas yang terdapat didalam LKPD
elektronik tersebut. Hasil olah data Interpretasi
keefektifan harapan LKPD elektronik Hasil perhitungan dari interpretasi
disajikan pada tabel 2. mendapatkan skor rata-rata 89% dengan
kategori sangat baik. Capaian keterampilan

99 | P a g e
https://e-journal.iahn-gdepudja.ac.id/index.php/PS e-ISSN 2808-7275; p-ISSN 2808-7313
Padma Sari: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 01, No. 02, April 2022

interpretasi dengan kategori sangat baik mengaplikasi dan menganalisis (Novita,


karena pada LKPD elektronik yang Santosa, & Rinanto, 2016).
dikembangkan telah sesuai dengan kriteria
menginterpretasi, seperti kegiatan Evaluasi
mengekspresikan dan memahami arti atau Pada keterampilan ini peserta didik
makna dari berbagai gambar maupun diminta untuk menilai pernyataan dan
tugas-tugas pada LKPD elektronik yang memberikan penjelasan atau pendapat
diberikan, sehingga peserta didik mampu mereka. Hal ini bertujuan untuk menilai
mendeskripsikan gambar dan animasi kekuatan logika termasuk pernyataan.
dengan tepat sesuai dengan pertanyaan Hasil perhitungan dari evaluasi
yang diajukan. Keterampilan dalam mendapatkan rata-rata persentase 85%
menginterpretasi data adalah keterampilan dengan kategori sangat baik, karena
yang penting bagi peserta didik, karena ada kalimat soal yang disediakan jelas dan
kaitannya dengan pemahaman dan cara didukung animasi atau gambar juga
peserta didik dalam memberi makna menambah keyakinan peserta didik akan
terhadap suatu data atau suatu informasi kebenaran suatu pernyataan. Penelitian lain
(Utami, 2013). Keterampilan ini dilakukan yang sejenis menyatakan bahwa
peserta didik dengan membuat grafik atau keterampilan evaluasi memiliki kategori
gambar dari hasil pengamatan dan aspek sangat baik karena pada LKPD yang
lainnya yaitu kemampuan dalam membuat dikembangkan telah sesuai dengan kriteria
kesimpulan berdasarkan fakta yang ada penilaian (Faridah, 2019). Tahap evaluasi
(Murni, Harlita, & Widoretno, 2017). dalam LKPD yang dikembangkan meminta
peserta didik untuk menilai suatu
Analisis penyataan, sehingga memberikan
Hasil perhitungan dari analisis keyakinan pada peserta didik bahwa
mendapatkan rata-rata presentase 88% mereka mampu memecahkan suatu
dengan kategori sangat baik, karena soal permasalahan yang sedang mereka hadapi.
analisis disertai dengan gambar atau video
animasi. Gambar atau video animasi yang Inferensi
mendukung dapat menjadi alat bantu bagi Hasil perhitungan dari inferensi
peserta didik dalam memahami konsep mendapatkan rata-rata persentase 89%
atau materi sehingga dengan mudah dengan kategori sangat baik. Inferensi
menganalisis setiap peristiwa yang terjadi. yaitu mengidentifikasi dan
Pada keterampilan analisis peserta didik mempertimbangkan informasi yang
diminta untuk menganalisis hubungan relevan. Pada keterampilan ini peserta
antara pertanyaan, pernyataan, konsep, didik diminta untuk mencari informasi atau
deskripsi data dalam bentuk representasi, sumber yang relevan sehingga dapat
yang dimaksudkan untuk mengekspresikan mendukung jawaban peserta didik.
alasan, opini, pengalaman, atau informasi. Keterampilan inferensi memiliki kategori
Analisis merupakan keterampilan yang sangat baik karena pada LKPD elektronik
tinggi sehingga penting untuk dimiliki oleh yang dikembangkan telah sesuai dengan
peserta didik. Peserta didik jenjang SMA kriteria menginferensi, seperti kegiatan
diwajibkan untuk berkemampuan baik mengidentifikasi dan menetapkan hipotesis
dalam menganalisis (Kementrian untuk mengenali, mengumpulkan, dan
Pendidikan dan Kebudayaan, 2013). menyimpulkan informasi yang relevan
Pernyataan lain menyatakan bahwa ketika pada tugas-tugas yang disajikan dalam
peserta didik sudah memahami materi LKPD elektronik.
pembelajaran, maka peserta didik tersebut
mampu melanjutkan ke tingkat

100 | P a g e
https://e-journal.iahn-gdepudja.ac.id/index.php/PS e-ISSN 2808-7275; p-ISSN 2808-7313
Padma Sari: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 01, No. 02, April 2022

Eksplanasi keterampilan interpretasi sebesar 89%


Hasil perhitungan dari eksplanasi (sangat baik), analisis sebesar 88% (sangat
mendapatkan rata-rata persentase 89% baik), evaluasi sebesar 85% (sangat baik),
dengan kategori sangat baik. Eksplanasi inferensi sebesar 89% (sangat baik),
yaitu peserta didik diminta untuk eksplanasi sebesar 89% (sangat baik), dan
menyatakan hasil-hasil argumen atau pengaturan diri sebesar 90% (sangat baik).
opininya. Keterampilan eksplanasi
memiliki ketegori sangat baik karena pada Saran
LKPD elektronik yang dikembangkan Penelitian lebih lanjut disarankan
telah sesuai dengan kriteria penilaian untuk melakukan validitas konstruk dan
dalam keterampilan berpikir kritis. Tahap bahasa, kepaktrisan aktual, keterampilan
eksplanasi dalam LKPD elektronik yang interpersonal, dan memuat seluruh sub
dikembangkan meminta peserta didik keterampilan berpikir kritis oleh Facione.
untuk menjelaskan hasil-hasil penalaran
berdasarkan bukti-bukti yang relevan, DAFTAR PUSTAKA
sehingga mampu menyajikan penalaran Agnafia, D. N. (2019). Analisis
dalam bentuk argumen (pendapat) yang Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
meyakinkan. Eksplanasi didasarkan pada dalam Pembelajaran Biologi.
kemampuan peserta didik dalam Florea STIKIP Modern Ngawi , 1-
menjelaskan atau menuangkan hasil 9.
pemikirannya berdasarkan bukti, Akbar. (2013). Instrumen Perangkat
metodologi dan konteks (Anggiasari, Pembelajaran. Bandung:
Hidayat, & Harfian, 2018). Rosdakarya.
Anggereini, E., & Irawan, M. P. (2016).
Pengaturan diri Pengaruh Pengetahuan tentang
Hasil perhitungan dari pengaturan Konsep Ekosistem dalam
diri mendapatkan kategori sangat baik Pembelajaran Lingkungan Outdoor
dengan rata-rata persentase 90%. dan Indoor Terhadap Perilaku
Pengaturan diri adalah kesadaran Berwawasan Lingkungan Siswa.
membantu kegiatan kognitif diri sendiri, Edu-Sains , 50-57.
hasil-hasil yang didapat, unsur-unsur yang Anggiasari, T., Hidayat, S., & Harfian, B.
terlibat dalam kegiatan tersebut, terutama (2018). Analisis Keterampilan
dengan menerapkan keterampilan- Berpikir Kritis Siswa SMA di
keterampilan dalam menganalisis. Pada Kecamatan Kalidoni dan Ilir Timur
keterampilan ini peserta didik diminta II. Bioma: Jurnal Ilmiah Biologi ,
untuk mengoreksi kembali jawaban yang 183-192.
telah ditulis. Indikator pengaturan diri Facione, P. (1990). Critical Thinking: A
berkaitan dengan kemampuan peserta didik Statement of Expert Consensus for
dalam mengontrol dirinya ketika Purposes of Educational Assesment
menghadapi suatu masalah dengan cara and Instruction "The Delphi
menganalisis dan mengevaluasi atau Report" Excecutive Summary.
membandingkan hasil pemikirannya California: The California
dengan data dan fakta hasil pemikiran Academic Press.
orang lain (Agnafia, 2019). Faridah. (2019). Pengembangan Lembar
Kerja Peserta Didik Biologi SMA
PENUTUP Berbasis Keterampilan Berpikir
Simpulan Kritis Pada Konsep Sistem
LKPD elektronik pada konsep Kekebalan Tubuh. Banjarmasin:
ekologi memiliki keefektifan harapan Universitas Lambung Mangkurat.
dengan kategori sangat baik meliputi

101 | P a g e
https://e-journal.iahn-gdepudja.ac.id/index.php/PS e-ISSN 2808-7275; p-ISSN 2808-7313
Padma Sari: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 01, No. 02, April 2022

Ismiati, I. (2020). Pembelajaran Biologi Research. Netherlands: Netherlands


SMA Abad ke-21 Berbasis Potensi Institute for Curriculum
Lokal: Review Potensi di Development.
Kabupaten Nunukan-Kalimantan Taufiq, & Basir, F. (2017). Pengembangan
Utara. Jurnal Penelitian dan Lembar Kerja Siswa untuk
Pengkajian Ilmu Pendidikan: E- Meningkatkan Kemampuan
Saintika, Kalimantan Utara , 222- Berpikir Kritis Siswa pada Materi
235. Bangun Ruang Sisi Datar.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Prosiding Seminar Nasional (pp.
(2013). Pengembangan Kurikulum 206-211). Surabaya: Universitas
2013. Jakarta: Kemendikbud. Negeri Surabaya.
Murni, R., Harlita, & Widoretno, S. Tessmer, M. (1993). Planning and
(2017). Penerapan Guided Inquiry Conducting Formative Evaluations:
Learning untuk Meningkatkan Improving the Quality of Education
Keterampilan Interpretasi Data and Training. London: Routledge.
Siswa Kelas XI IPA 4 Tahun Utami, N. H. (2013). Perbandingan
Pelajaran 2016/2017 pada Materi Penggunaan Model Pembelajaran
Sistem Ekskresi Manusia. Learning Cycle 7E dan Group
Proceeding Biology Education Investigation (GI) dalam
Conference (pp. 355-360). Meningkatkan Kemampuan
Surakarta: Universetas Sebelas Interpretasi Siswa SMA pada
Maret. Konsep Pencemaran. Bandung:
Novita, S., Santosa, S., & Rinanto, Y. Universitas Pendidikan Indonesia.
(2016). Perbandingan Kemampuan Yani, A., & Ruhimat, M. (2018). Teori dan
Analisis Siswa melalui Penerapan Implementasi Pembelajaran
Model Cooperative Learning Saintifik Kurikulum 2013.
dengan Guided Discovery Bandung: Refika Aditama.
Learning. Proceeding Biology Zaini, M. (2018). Penelitian Desain
Education Conference (pp. 259- Pendidikan Aplikasi Teori ke
367). Surakarta: Universitas Dalam Praktik. Yogyakarta:
Sebelas Maret. Penebar Media Pustaka.
Plomp, T., & Nieeven, N. (2013). An
Introduction to Educational Design

102 | P a g e

You might also like