You are on page 1of 14

Indonesian Journal of Science and Mathematics Education

02 (1) (2019) 84-97


https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/IJSME/index
DOI : 10.24042/IJSME.V2I1.3975
E-ISSN: 2615-8639 Maret 2019

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS


SCAFFOLDING UNTUK MELATIH PEMAHAMAN KONSEP

DEVELOPMENT OF STUDENTS’ WORK SHEETS (LKPD) BASED ON


SCAFFOLDING TO TRAIN CONCEPT UNDERSTANDING

Riyo Arie Pratama1, Antomi Saregar2


1,2
Prodi Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan
Lampung

E-mail: riyopratama84753@gmail.com

Diterima: 3 Februari 2019. Disetujui: 28 Februari 2019. Dipublikasikan: 29 Maret 2019

Abstract: This study aims to develop, determine the feasibility, and attractiveness of learning media in the
form of scaffolding-based student worksheets on heat material projected to train students' concept
understanding. This study uses the research method of developing the Instructional Design ADDIE model.
At the validation stage, LKPD was validated by a total of 6 validators from two aspects of validation. At
the implementation stage, the scaffolding-based students' worksheets were tested to educators and grade
VIII students in odd semester 2018-2019. The results show that the worksheets of students based on
scaffolding are very feasible after going through the validation stage with a percentage of achievement of
91% according to material experts, 88% according to media experts. The results of the trial to students
and educators showed that the percentage of achievement was 91% and 90.4% with very interesting
criteria. So, it was concluded that the students' scaffolding-based worksheets on heat material fulfilled the
requirements with very decent quality and were very interesting to be used as learning media for seventh
grade SMP/MTs students.

Keywords: LKPD based on scaffolding , scaffolding, kalor, LKPD media

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan, mengetahui kelayakan, dan kemenarikan media
pembelajaran berupa lembar kerja peserta didik berbasis scaffolding pada materi kalor yang diproyeksikan
untuk melatih pemahaman konsep peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
pengembangandesain pembelajaran (Instructional Design) model ADDIE. Pada tahap validasi, LKPD
divalidasi oleh total 6 validator dari dua aspek validasi.Pada tahapan implementasi, lembar kerja peserta
didikberbasis scaffoldingdiuji kepada pendidik dan peserta didik kelas VIII pada semester ganjil
2018/2019. Hasil menunjukkan bahwa lembar kerja peserta didikberbasis scaffoldingsangat layak dengan
persentase capaian sebesar 91% menurut ahli materi, 88% menurut ahli media. Hasil uji coba terhadap
pendidik dan peserta didik menunjukkan persentase capaian sebesar 91% dan 90.4% dengan kriteria sangat
menarik.Sehingga disimpulkan bahwa lembar kerja peserta didikberbasis scaffoldingpada materi kalor
memenuhi persyaratan dengan kualitas sangat layak dan sangat menarik di gunakan sebagai media
pembelajaran untuk pesera didik SMP/MTs kelas VII.

© 2019 Unit Riset dan Publikasi Ilmiah FTK UIN Raden Intan Lampung

Kata Kunci: LKPD berbasis scaffolding, scaffolding, kalor, media LKPD

PENDAHULUAN materi pelajaran kepada peserta didik


Salah satu faktor penentu secara efektif dan efisien. Media
keberhasilan pembelajaran di dalam membantu mengkonkritkan konsep atau
kelas adalah penggunaan media gagasan dan membantu memotivasi
pembelajaran. Urgensi penggunaan peserta belajar aktif. Bagi peserta didik,
media pembelajaran sebagai salah satu media dapat menjadi jembatan untuk
perangkat belajar adalah membantu berpikir, memahami konsep dan
pendidik menyampaikan pesan dan berbuat(Larasati Zahro, Serevina, &
Indonesian Journal of Science and Mathematics Education 02 (1) (2019) 84-97
Riyo Arie Pratama, et all. │ Pengembangan Lembar Kerja…..

Made Astra, 2017).Oleh karena itu, Scaffolding sebagai salah satu bentuk
perlu adanya pemilihan media pendampingan kognitif,yang secara
pembelajaran yang sesuai kebutuhan, esensi merupakan strategi pembelajaran
demi tercapainya tujuan pembelajaran. untuk membantu belajar peserta didik
Salah satu bentuk visualisasi yang dalam ranah kognitif.Chang, dkk. (2001)
bisa dilakukan yakni melalui lembar menyatakan bahwa belajar melalui
kerja peserta didik (LKPD). LKPD akan scaffolding menghasilkan dampak
memberikan visualisasi dari materi yang belajar terbaik yang dapat menyebabkan
akan dipelajari. Menurut Trianto (2010) berkurangnya beban kerja peserta didik
LKPD merupakan sekumpulan kegiatan (Haniin, Diantoro, & H, 2015).
mendasar yang harus dilakukan oleh Berdasarkan fungsinya, scaffoldingakan
peserta didik untuk memaksimalkan membantu peserta didik untuk berfikir
pemahaman dalam upaya pembentukan lebih dengan memberi dorongan berupa
kemampuan dasar sesuai indikator petunjuk-petunjuk maupun aktivitas
pencapaian belajar yang harus ditempuh. tertentu. Selain itu sebagai
LKPD yang digunakan dalam kegiatan pendampingan kognitif scaffolding juga
pembelajaran seharusnya sesuai dengan akan meringankan peserta didik dalam
tuntutan Kompetensi Dasar (KD), dapat memahami materi tertentu yang
memotivasi peserta didik, dan menarik dianggap sulit dengan bantuan-bantuan
minat serta perhatian peserta didik untuk tertentu sehingga pemahaman konsep
belajar (Syabani, Darmawati, & Febrita, peserta didik akan jadi lebih baik.
2018). Dengan demikian penggunaan Untuk mengatasi permasalahan
media ini memberi harapan seperti; (1) pembelajaran yang
meningkatnya hubungan komunikasi dilaksanakan di sekolah belum sesuai
dengan baik, agar mencapai hasil yang dengan apa yang diharapkan karena
maksimal misalnya pada aspek peserta didik masih menganggap fisika
pemahaman konsep peserta didik. sebagai mata pelajaran yang sulit untuk
Pemahaman terhadap konsep adalah dipahami, (2) media pembelajaran yang
bagian penting dalam proses digunakan oleh pendidik belum
pembelajaran dan pemecahan masalah, mendukung tercapainya suatu tujuan
baik di dalam proses belajar itu sendiri pembelajaran karena media yang
maupun dalam lingkungan kehidupan digunakan dianggap tidak menarik atau
sehari-hari(Irwandani & Rofiah, 2015). membosankan menurut peserta didik, (3)
Pemahaman konsep dapat diartikan kurangnya partisipasi peserta didik
sebagai kemampuan peserta didik dalam dalam .
memahami makna secara ilmiah, baik Scaffolding sebelumnya sudah pernah
konsep secara teori maupun dilakukan, diantaranya;(1) scaffolding
penerapannya dalam kehidupan sehari- dijadikan sebuah basis dari lembar kerja
hari (Satriawan & Rosmiati, 2016). peserta didik yang berhasil digunakan
Dalam Anderson dan Krathwohl (2001) untuk mengukur serta meningkatkan
membagi 7 (tujuh) proses-proses berpikir kritis peserta didik(Setyarini,
kognitif dalam aspek memahami Subiki, & Supeno, 2017), (2)
meliputi menafsirkan, mencontohkan, pengembangan modul IPA terpadu
mengklasifikasikan, merangkum, berbasis scaffolding yang dibuat 2
menarik inferensi, membandingkan dan macam modul, modul untuk guru dan
menjelaskan. modul untuk siswa dengan hasil kriteria
tingkat kevalidannya adalah sangat

85 | I n d o n e s i a n Journal of Science and Mathematics Education (IJSME)


Indonesian Journal of Science and Mathematics Education 02 (1) (2019) 84-97
Pengembangan Lembar Kerja….. │ Riyo Arie Pratama, et all.

valid(Budaeng, Ayu, & Pratiwi, menjadikan tujuan implementasi LKPD


2017),(3) penelitian untuk mendesain menjadi lebih jelas.Sehingga pada
LKPD berbasis scaffolding serta penelitian lanjutannya tidak perlu lagi
menguji tingkat kevalidan tingkat dilakukan validasi terhadap LKPD yang
kepraktisannya dengan hasil sangat valid digunakan.
dan sangat praktis(Dharma & Lazulva,
2017). METODE PENELITIAN
Penelitian-penelitian tersebut Metode penelitian yang digunakan
membuktikan bahwa pengembangan adalah penelitian pengembangandesain
media maupun bahan ajar berbasis pembelajaran (Instructional Design)
scaffolding memungkinkan untuk dengan menggunakan model ADDIE
dilakukan.Pembeda penelitian ini (Aldoobie, 2015). Desain pembelajaran
dengan penelitian sebelumnya adalah adalah resep atau prediksi dari metode
pemilihan jenis media yang pembelajaran yang baik untuk mencapai
pembelajaran, maka dilakukan perubahan yang diperlukan dalam
pengembangkan media pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan emosi
berupa lembar kerja peserta didik peserta didik. Desain pembelajaran
(LKPD) berbasis scaffolding sebagai adalah desain sistematis untuk
alternatif dalam pembelajaran. memastikan kualitas pembelajaran
Pengembangan media atau bahan ajar sebagaimana yang diinginkan oleh
berbasis dikembangkan yaitu LKPD pendidik (Cheung, 2016). Dalam
yang dilengkapi dengan kegiatan penelitian ini dikembangkan media
praktikum dan proyeksi penelitian pembelajaran berupa lembar kerja
lanjutan yaitu untuk melatih pemahaman peserta didik (LKPD) berbasis
konsep peserta didik. Kegiatan scaffolding pada materi kalor untuk
praktikum di dalam LKPD menjadikan kelas VII SMP/MTs.
LKPD sebagai media untuk belajar aktif Model pengembangan yang
yang menuntut keterlibatan peserta didik digunakan adalah model ADDIE, terdiri
secara aktif dalam pembelajaran(Fitriani dari lima tahapan, yaitu analysis, design,
& Bakri, 2017), dengan demikian development, implementation, dan
partisipasi peserta didik dalam evaluation (Sugiyono, 2016). Berikut
pembelajaran akan meningkat dan lebih adalah bagan dari tahapan-tahapan
terlihat. pengembangan LKPD berdasarkan
Kombinasi LKPD dengan strategi model ADDIE:
scaffolding yang memacu peserta didik Design
berfikir dengan sejumlah petunjuk yang Analysis Revisi Tahap
(Tahap Perancangan
diberikan serta memberi bantuan yang Analisis) Produk Awal)
diperlukan pada materi tertentu akan
memudahkan peserta didik memahami
konsep materi yang dipelajari, karena Revisi Evaluation Revisi
scaffolding merupakan bantuan kepada (Tahap
Evaluasi)
peserta didik secara terstruktur pada
awal pembelajaran dan kemudian secara
bertahap mengaktifkan peserta didik Development
Implementation
belajar mandiri sehingga membuat (Tahap
Pengembangan Revisi (Tahap
peserta didik lebih memahami materi Produk)
Implementasi)

pelajaran(Budaeng et al., 2017).


Proyeksi LKPD terhadap aspek Gambar 1 Tahapan-tahapan Model
pemahaman konsep peserta didik Pengembangan ADDIE(Azimi, Ahmadigol, &
Rastegarpour, 2015)

Indonesian Journal of Science and Mathematics Education (IJSME) | 86


Indonesian Journal of Science and Mathematics Education 02 (1) (2019) 84-97
Riyo Arie Pratama, et all. │ Pengembangan Lembar Kerja…..

1. Tahap Analisis (Analysis) kemenarikan LKPD berbasis scaffolding


Proses pengembangan media yang telah dikembangkan.
pembelajaran fisika berupa LKPD 5. Tahap Evaluasi Produk
berbasis scaffoldingdiawali dengan (Evaluation)
tahap analisis (Analysis) yaitu proses Tahap terakhir yaitu Evaluasi
pengumpulan informasi daripendidik (Evaluation), Evaluasi ini sebagai
dan peserta didik melalui penelitian perbaikan akhir LKPD sebagai media
pendahuluan. Penelitian pendahuluan ini pembelajaran. Selain evaluasi akhir ini,
meliputi observasi kegiatan pada saat dalam penelitian ini evaluasi juga terjadi
proses belajar mengajar, penggunaan pada tahap-tahap sebelumnya. Hal-hal
media pembelajaran, karakteristik yang dievaluasi diantaranya dalam
peserta didik, proses pembelajaran, menganalisis kebutuhan, dalam
kurikulum sekolah, mereview literatur mendesain media, penyiapan perangkat
(produk yang sudah ada), serta pembelajaran, serta dalam uji coba serta
mengidentifikasi faktor-faktor yang evaluasi media pembelajaran
menimbulkan permasalahan sehingga dalampenerapannya.
perlu ada pengembangan media yang Instrumen yang digunakan dalam
baru. Pada tahap ini peneliti juga penelitian ini adalah instrumen non tes
menganalisis perlunya pengembangan berupa lembar validasi ahli materi,
LKPD berbasis scaffolding serta syarat- validasi ahli media, istrumen respon
syarat pengembangan produk tersebut. pendidik dan istrumen respon peserta
didik.Hasil yang diperoleh telah direvisi
2. Tahap Perancangan Produk Awal dan digunakan sebagai bahan
(Design) pertimbangan dalam memperbaiki
Kegiatan dilanjutkan dengan LKPD berbasis scaffolding.Analisis data
merealisasikanrancangan produk, instrumen non tes pada penelitian ini
dengan membuat LKPD berbasis menggunakan teknik analisis data
scaffolding sebagai media pembelajaran deskriptif.Instrumen non tes berupa
untuk peserta didik yang mengacu pada angket menggunakan skala likert.
tahap analisis. Penilaian yang dilakukan dengan
skala Likert, dikonversikan ke dalam
3. Tahap Pengembangan nilai dan digambarkan melalui metoda
Produk(Development) grafik(Agustian, Asrizal, & Kamus,
Merupakan kegiatan validasi oleh 2013).Dalam penelitian ini
ahli materi sebanyak 3 orang dan ahli menggunakan skala 1 sampai 5, dengan
media sebanyak 3 orang untuk skor 1 terendah dan skor tertinggi 5.
mengetahui tingkat kelayakan LKPD
berbasis scaffolding. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebelum LKPD mulai dirancang,
terlebih dahulu dikumpulkan sumber-
4. Tahap Implementasi
sumber relevan dari beberapa buku ajar
Produk(Implementation)
Setelah LKPD berbasis scaffolding seperti Serway, Giancoli, ebook buku
melalui tahap validasi oleh para ahli dan SMP/MTs, dan internet sebagai bahan
dinyatakan layak, LKPD berbasis sebagai refrensi dan acuan dalam
scaffolding diujikan kepada pendidik merancang LKPD.Setelah semua bahan
dan peserta didik untuk dapat terkumpul, dibuat indikator dan isi
mengetahui respon mereka terhadap LKPD berbasis scaffoldingyaitu biografi

87 | I n d o n e s i a n Journal of Science and Mathematics Education (IJSME)


Indonesian Journal of Science and Mathematics Education 02 (1) (2019) 84-97
Pengembangan Lembar Kerja….. │ Riyo Arie Pratama, et all.

penulis, petunjuk penggunaan LKPD, menggunakan Micraosoft Word.Variasi,


rangkuman materi, kegiatan praktikum, penggunaan berbagai macam jenis font
dan konten-konten scaffolding. juga dilakukan untuk menambah kesan
Setelah LKPD berbasis scaffolding kemenarikan.Setelah desain selesai,
memenuhi semua indikator, dibuat maka LKPD siap dicetak. Berikut
desain background dan CoverLKPD disajikan pada tabel 1, tampilan akhir
berbasis scaffoldingmenggunakan LKPDberbasis Scaffolding yang
CorelDraw X4. Kemudian dibuat desain dikembangkan:
secara menyuluruh dengan
Tabel.1 Tampilan Akhir LKPD Berbasis Scaffolding
No Tampilan Keterangan

1 Tampilan
halaman cover
depan dan
halaman cover
belakang,

2 Tampilan bagian
isi Scaffolding
Coba pikirkan

Indonesian Journal of Science and Mathematics Education (IJSME) | 88


Indonesian Journal of Science and Mathematics Education 02 (1) (2019) 84-97
Riyo Arie Pratama, et all. │ Pengembangan Lembar Kerja…..

3 Tampilan
kegiatan
praktikum,

4 Tampilan
kegiatan
Scaffolding,
untukpenyelesaia
n soal

89 | I n d o n e s i a n Journal of Science and Mathematics Education


(IJSME)
Indonesian Journal of Science and Mathematics Education 02 (1) (2019) 84-97
Pengembangan Lembar Kerja….. │ Riyo Arie Pratama, et all.

5
Tampilan
Scaffolding
Motivasi

Kelayakan media pembelajaran 4 20 < X ≤ 40% Tidak Layak


berupa LKPD berbasis scaffolding 5 X ≤ 20% Sangat Tidak Layak
diperoleh dari data yang telah Berdasarkan hasil penilaian
didapatkan dari penilaian ahli materi, kelayakan dari para ahli dapat dilihat
ahli media, dan pendidik. Digunakan pada Tabel 3.
instrumen dengan menggunakan
penilaian atau skor 1-5 sesuai dengan Tabel 3.Penilaian LKPD berbasis
scaffoldingoleh ahli
interval persentase skor hasil dan Persentase
kriteria interpretasi yang telah No Penilaian Kriteria
Skor Akhir
ditetapkan sebelumnya, seperti dapat Sangat
1 Ahli Materi 91%
dilihat pada Tabel 2. Layak
Sangat
Tabel 2. Kriteria Interpretasi Kelayakan 2 Ahli Media 88%
Layak
No Rata-Rata Kriteria Interpretasi
1 80 < X≤ 100% Sangat Layak
Rincian hasil validasi ahli materi
2 60 < X ≤ 80% Layak
3 40 < X ≤ 60% Cukup Layak dapat dilihat pada gambar 2 sebagai
berikut:

Indonesian Journal of Science and Mathematics Education


(IJSME) | 90
Indonesian Journal of Science and Mathematics Education 02 (1) (2019) 84-97
Riyo Arie Pratama, et all. │ Pengembangan Lembar Kerja…..

96 94,7

94 92 91,7
92
90 88,3

88
86
84
Kualitas Isi Penyajian Bahasa Rata-rata

Gambar 2. Hasil Validasi Materi

Aspek bahasa mendapatkan nilai sangat layak, artinya komponen


tertinggi dengan persentase 94% LKPD salah satunya berupa kegiatan
yang menandakan bahwa peserta didik seperti praktikum dan
ketatabahasaan LKPD berbasis konten ekstra sesuai dalam orientasi
scaffolding sangat komunikatif serta kompetensi dasar dan indikator
akan mudah dipahami oleh peserta pencapaian, sehingga diharapkan
didik SMP/MTs. mampu meningkatkan pemahaman
Penyajian konten LKPD sangat peserta didik melalui pengalaman.
sistematis, hal ini dibuktikan dengan Pendukung pernyataan ini adalah
penilaian aspek penyajian penelitian (Tina, Ula, & Sugiarto,
mendapatkan persentase 92%. 2017) yang mengatakan, pengajaran
Pernyataan ini didukung oleh yang secara aktif melibatkan siswa
(Rahmi, Hartini, & Wati, 2014) yang dalam proses pembelajaran melalui
menyatakan bahwa sistematika penyelidikan ilmiah lebih
penyusunan LKS pada umumnya meningkatkan pemahaman
berisi judul, pengantar, tujuan, alat konseptual dibandingkan strategi
dan bahan, langkah kerja, kolom yang mengandalkan teknik pasif.
pengamatan, serta adanya pertanyaan Berikut adalah hasil validasi ahli
sebagai bentuk evaluasi. media yang dapat dilihat pada
Aspek kualitas isi mendapatkan gambar3:
persentase 88% dengan kriteria

91 | I n d o n e s i a n Journal of Science and Mathematics Education


(IJSME)
Indonesian Journal of Science and Mathematics Education 02 (1) (2019) 84-97
Pengembangan Lembar Kerja….. │ Riyo Arie Pratama, et all.

91
92 90
90
86,7
88 85,7
86
84
82
Tampilan Konsistensi Penggunaan Kriteria Fisik
Huruf

Gambar 3. Hasil Validasi Media

Aspek tampilan mendapatkan yang tepat diharapkan akan


nilai terendah, dengan presentase membantu peserta didik agar lebih
85%. Hal ini disebabkan oleh mudah membaca LKPD saat
kurangnya kemampuan peneliti memiliki keterbatasan waktu.
dalam bidang desain. Pada aspek Aspek kriteria fisik memuat
tampilan ini, LKPD berbasis proporsionalitas penulisan judul dan
scaffolding tetap mendapatkan sub judul serta kreativitas desain.
kriteria sangat layak dikarenakan Penilaian yang didapatkan pada
80% < presentase penilaian (X) aspek ini merupakan yang tertinggi,
≤,100, meskipun mendapatkan nilai yaitu sebesar 91% dengan kriteria
terendah jika dibangkan dengan sangat layak. Penulisan judul dan sub
aspek penilaian yang lain. judul yang proporsional (jelas dan
Aspek konsistensi mendapatkan tepat) menjadi hal penting yang akan
persentase 86% dengan kriteria membuat peserta didik lebih jelas
sangat layak, LKPD berbasis dalam memahami bagian materi yang
scaffolding konsisten penulisan sedang dipelajari.
konten tiap bagiannya dan sesuai Kemenarikan LKPD berbasis
dengan daftar isi. Hal ini sesuai scaffolding juga diperoleh dari data
dengan (Budaeng et al., 2017) yang yang telah didapatkan dari penilaian
mengatakan, simbol dan lambang pendidik dan peserta didik. Interval
yang digunakan juga harus konsisten persentase skor hasil dan kriteria
agar tidak membuat siswa bingung interpretasi yang telah ditetapkan
dan rancu. sebelumnya, seperti pada Tabel 4.
Aspek penggunaan huruf
Tabel 4. Kriteria Interpretasi Kemenarikan
memuat bahasan mengenai No Rata-Rata Kriteria Interpretasi
penggunan spasi dan variasi font. 1 80 < X≤ 100% Sangat Menarik
Aspek penggunaan huruf 2 60 < X ≤ 80% Menarik
mendapatkan penilaian tertinggi 3 40 < X ≤ 60% Cukup Menarik
setelah aspek kriteria fisik dengan 4 20 < X ≤ 40% Tidak Menarik
perentase 90% dengan kriteria 5 X ≤ 20% Sangat Tidak Menarik
interpretasi sangat layak, sehingga
penggunaan spasi dan variasi font

Indonesian Journal of Science and Mathematics Education


(IJSME) | 92
Indonesian Journal of Science and Mathematics Education 02 (1) (2019) 84-97
Riyo Arie Pratama, et all. │ Pengembangan Lembar Kerja…..

Hasil penilaian kemenarikan dari 2 Uji coba kecil 85%


Sangat
pendidik dan peserta didik dapat Menarik
dilihat pada Tabel 5. Sangat
3 Uji lapangan 90.4%
Menarik
Tabel 5. Penilaian LKPD berbasis
scaffoldingoleh pendidik dan peserta didik
No Penilaian
Persentase
Kriteria Penilaian respon pesndidik
Skor Akhir terhadap LKPD berbasis
Respon Sangat scaffoldingdapat dilihat pada gambar
1 91%
Pendidik Menarik 4.

94,2 100 100 96,4 86,75


94,2 91,4 90
100 82,8 80
80
60
40
20
0
Materi Penyajian Scaffolding Bahasa Rata-Rata
(Bantuan)

Pendidik 1 Pendidik 2

Gambar 4. Respon Pendidik

Gambar 4 menjelaskan hasil persentase 80%, aspek


penilaian respon pendidik dari bahasamenjadi yang tertinggi karena
masing-masing sekolah yang mencapai persentase 90%.
dijadikan objek penelitian, leih Hasil validasi oleh pendidik
tepatnya selisih antara penilaian bidang studi mencakup 4 aspek
pendidik 1 dan 2. penilaian dengan 22
Pendidik 1menilai LKPD pernyataan/pertanyaan. Hasil
dengan persentase rata-rata 96%, penilaian dari pendidik bidang studi
dengan rincian aspek materi mendapatkan nilai rata-rata
persentase yang dicapai adalah 94%, persentase kelayakan rata-rata
aspek penyajian mencapai 91% , sebesar 91%. Kriteria penilaiannya
aspek scaffolding (Bantuan) dengan adalah sangat layak, dan responden
persentase 100%, aspek tidak memberikan saran maupun
bahasamenjadi yang tertinggi karena komentar karena menilai produk
mencapai persentase 100%. sudah sangat baik.
Sedangkan pendidik 2 menilai Penilaian LKPD berbasis
dengan persentase rata-rata 86%, scaffolding pada uji kelompok
dengan rincian aspek materi kecildari 16 peserta didik, yakni 10
persentase yang dicapai adalah 82%, peserta didik dari SMPN 1 Abung
aspek penyajian mencapai 94% , Semuli, 6 peserta didik MTs Darul
aspek scaffolding (Bantuan) dengan Fatah mendapatkan hasil dengan

93 | I n d o n e s i a n Journal of Science and Mathematics Education


(IJSME)
Indonesian Journal of Science and Mathematics Education 02 (1) (2019) 84-97
Pengembangan Lembar Kerja….. │ Riyo Arie Pratama, et all.

persentase kemenarikan sebesar scaffolding , dan bahasa. Selanjutnya


87.4% dengan kriteria sangat hasil uji kelompok kecil dapat
menarik pada semua aspek yang dilihat pada gambar 5:
diukur, yaitu materi, penyajian,

89
88
87
86
85
84
Materi Penyajian Scaffolding Bahasa Rata-rata
(Bantuan)

Gambar 5. Uji Kelompok Kecil

Hasil uji coba kelompok kecil, Pada uji lapangan dari 49 peserta
pada aspek materi mencapai didik yakni 30 peserta didik dari
persentase 87.2%, aspek penyajian SMPN 1 Abung Semuli, 19 peserta
mencapai persentase 86%, pada didik MTs Darul Fatah Campang
aspek scaffolding mencapai Tiga mendapatkan hasil dengan
persentase 87.5%, dan aspek bahasa persentase kemenarikan 90.4%
88.8%. Keseluruhan jumlah dengan kriteria sangat menarik pada
persentase tersebut mencapai kriteria semua aspek yang diukur, yaitu
sangat tinggi.Sehingga, dapat tampilan materi, penyajian,
disimpulkan bahwa LKPD yang scaffolding, dan bahasa. Selanjutnya
dikembangkan Sangat Menarik hasil uji lapangan dapat dilihat pada
sebagai bahan pembelajaran. gambar 6.

Indonesian Journal of Science and Mathematics Education


(IJSME) | 94
Indonesian Journal of Science and Mathematics Education 02 (1) (2019) 84-97
Riyo Arie Pratama, et all. │ Pengembangan Lembar Kerja…..

96 94,7

94 92,6 92,7
92,1
91,4
92
89,7
90 87,9 88 88,1
88 86,8

86
84
82
Matei Penyajian Scaffolding Bahasa Rata-rata

SMPN 1 Abung Semuli MTs Darul Fatah

Gambar 6. Uji Lapangan

Pada uji coba lapangan yang didik SMP/MTs, dapat disimpulan


dilakukan disekolah SMPN 1 Abung bahwa LKPD berbasis scaffolding
Semuli hasil rata-rata persentase memenuhi persyaratan dengan
kelayakan sebesar 88.1% dengan kualitas yang sangat layak dan sangat
kategori sangat menarik.Pada uji menarik untuk digunakan sebagai
coba lapangan yang dilakukan alternatif media pembelajaran peserta
disekolah MTs Darul Fatah hasil didik SMP/MTs.
rata-rata persentase kelayakan
sebesar 92.7% dengan kategori DAFTAR PUSTAKA
sangat menarik. Secara umum, Agustian, N. O., Asrizal, & Kamus,
peserta didik menganggap LKPD Z. (2013). Pembuatan Bahan
berbasis scaffolding adalah sesuatu Ajar Fisika Berbasis WEB Pada
yang baru, materi yang Konsep Termodinamika Untuk
ditampilkanpun menjadi pengetahuan Pembelajaran Menurut Standar
baru untuk mereka, serta konten Proses Siswa Kelas XI SMA.
dalam LKPD mudah dipahami, hal Pillar Of Physics Education, 2.
tersebut karena penulisan LKPD Retrieved from
yang simpel, tidak berlebihan dalam http://ejournal.unp.ac.id/student
memariasikan huruf, dan s/index.php/pfis/article/view/72
menggunakan bahasa yang 4/481
komunikatif. Aldoobie, N. (2015). ADDIE Model
Analysis phase. American
KESIMPULAN International Journal of
Berdasarkan hasil Contemporary Research, 5(6).
pengembangan dan hasil penelitian https://doi.org/10.13140/2.1.468
oleh ahli materi, ahli media uji coba 7.6169
pada pendidik, uji kelompok kecil Azimi, K., Ahmadigol, J., &
dan uji lapangan kepada peserta Rastegarpour, H. (2015). A

95 | I n d o n e s i a n Journal of Science and Mathematics Education


(IJSME)
Indonesian Journal of Science and Mathematics Education 02 (1) (2019) 84-97
Pengembangan Lembar Kerja….. │ Riyo Arie Pratama, et all.

Survey of the Effectiveness of (2015). Pengaruh Pembelajaran


Instructional Design ADDIE TPS dengan Scaffolding
and Multimedia on Learning Konseptual terhadap
Key Skills of Futsal. J. Educ. Kemampuan Menyelesaikan
Manage. Stud, 5(3). Retrieved Masalah Sintesis Fisika. Jurnal
from http://jems.science- Pendidikan Sains, 3(3).
line.com/attachments/article/33/ Retrieved from
J. Educ. Manage. Stud., 5(3) http://journal.um.ac.id/index.ph
180-186, 2015.pdf p/jps/article/view/7875
Budaeng, J., Ayu, H. D., & Pratiwi, Irwandani, & Rofiah, S. (2015).
H. Y. (2017). Pengembangan Pengaruh Model Pembelajaran
Modul IPA Terpadu Berbasis Generatif Terhadap Pemahaman
Scaffolding Pada Tema Gerak Konsep Fisika Pokok Bahasan
Untuk Siswa Kelas VIII Bunyi Peserta Didik MTs Al-
SMP/MTs. Physisc Education Hikmah Bandar Lampung.
Journal, 1(1). Retrieved from Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika
http://ejournal.unikama.ac.id/in Al-Biruni, 4(2).
dex.php/momentum/article/view https://doi.org/10.24042/jpifalbi
/1633 runi.v4i2.90
Cheung, L. (2016). Using the Larasati Zahro, U., Serevina, V., &
ADDIE Model of Instructional Made Astra, I. (2017).
Design to Teach Chest Pengembangan Lembar Kerja
Radiograph Interpretation. Siswa (LKS) Fisika dengan
Journal of Biomedical Menggunakan Strategi Relating,
Education, 2016. Experiencing, Applying,
https://doi.org/10.1155/2016/95 Cooperating, Transferring
02572 (REACT) Berbasis Karakter
Dharma, W. R., & Lazulva. (2017). Pada Pokok Bahasan Hukum
Desain Dan Uji Coba Lembar Newton. Jurnal Wahana
Kerja Siswa Dengan Pendidikan Fisika, 2(1).
Pendekatan Scaffolding. Jurnal Retrieved from
Pendidikan Kimia Dan http://ejournal.upi.edu/index.ph
Terapan, 1(1). Retrieved from p/WapFi/article/view/4906
http://ejournal.uin- Rahmi, R., Hartini, S., & Wati, M.
suska.ac.id/index.php/konfigura (2014). Pengembangan Lembar
si/article/view/4054 Kerja Siswa (LKS) Berbasis
Fitriani, W., & Bakri, F. (2017). Inkuiri Terbimbing dan
Pengembangan Lembar Kerja Multimedia Pembelajaran IPA
Siswa (LKS) Fisika Untuk SMP. Berkala Ilmiah
Melatih Kemampuan Berpikir Pendidikan Fisika, 2(2).
Tingkat Tinggi ( High Order Retrieved from
Thinking Skill ). Jurnal https://journal.unnes.ac.id/sju/in
Wahana Pendidikan Fisika, dex.php/usej/article/view/4265
2(1). Retrieved from Satriawan, M., & Rosmiati. (2016).
http://bit.ly/2ET8z9R Pengembangan Bahan Ajar
Haniin, K., Diantoro, M., & H, S. K. Fisika Berbasis Kontekstual

Indonesian Journal of Science and Mathematics Education


(IJSME) | 96
Indonesian Journal of Science and Mathematics Education 02 (1) (2019) 84-97
Riyo Arie Pratama, et all. │ Pengembangan Lembar Kerja…..

Dengan Mengintergrasikan
Kearifan Lokal Untuk
Menigkatkan Pemahaman
Konsep Fisika Pada Mahasiswa.
Jurnal Penelitian Pendidikan
Sains, 6(2). Retrieved from
https://journal.unesa.ac.id/index.
php/jpps/article/view/540/391
Setyarini, D. A., Subiki, & Supeno.
(2017). Kemampuan Berfikir
Kritis Siswa Dalam
Pembelajaran IPA (Fisika) SMP
Dengan Menggunakan Lembar
Kerja Siswa Berbasis
Scaffolding. In SEMINAR
NASIONAL PENDIDIKAN
FISIKA 2017 (Vol. 2). Jember.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
dan Pengembangan cet. Ke 2.
Bandung: Alfabeta.
Syabani, P., Darmawati, & Febrita,
E. (2018). Development Of
Students Worksheet Based On
Contracttivism Approach To
Material Changes And
Conservation Of Living
Environment For Learning
Biology Tenth Grade Senior
High School. Jurnal Online
Mahasiswa, 5(1).
Tina, E., Ula, N., & Sugiarto, B.
(2017). Pengembangan Lembar
Kerja Siswa Model Inkuiri
Terbimbing Materi
Elektrokimia Kelas XII SMA.
Pendidikan Sains Pascasarjana
Universitas Negeri Surabaya,
7(1).

97 | I n d o n e s i a n Journal of Science and Mathematics Education


(IJSME)

You might also like