Professional Documents
Culture Documents
E-mail: riyopratama84753@gmail.com
Abstract: This study aims to develop, determine the feasibility, and attractiveness of learning media in the
form of scaffolding-based student worksheets on heat material projected to train students' concept
understanding. This study uses the research method of developing the Instructional Design ADDIE model.
At the validation stage, LKPD was validated by a total of 6 validators from two aspects of validation. At
the implementation stage, the scaffolding-based students' worksheets were tested to educators and grade
VIII students in odd semester 2018-2019. The results show that the worksheets of students based on
scaffolding are very feasible after going through the validation stage with a percentage of achievement of
91% according to material experts, 88% according to media experts. The results of the trial to students
and educators showed that the percentage of achievement was 91% and 90.4% with very interesting
criteria. So, it was concluded that the students' scaffolding-based worksheets on heat material fulfilled the
requirements with very decent quality and were very interesting to be used as learning media for seventh
grade SMP/MTs students.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan, mengetahui kelayakan, dan kemenarikan media
pembelajaran berupa lembar kerja peserta didik berbasis scaffolding pada materi kalor yang diproyeksikan
untuk melatih pemahaman konsep peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
pengembangandesain pembelajaran (Instructional Design) model ADDIE. Pada tahap validasi, LKPD
divalidasi oleh total 6 validator dari dua aspek validasi.Pada tahapan implementasi, lembar kerja peserta
didikberbasis scaffoldingdiuji kepada pendidik dan peserta didik kelas VIII pada semester ganjil
2018/2019. Hasil menunjukkan bahwa lembar kerja peserta didikberbasis scaffoldingsangat layak dengan
persentase capaian sebesar 91% menurut ahli materi, 88% menurut ahli media. Hasil uji coba terhadap
pendidik dan peserta didik menunjukkan persentase capaian sebesar 91% dan 90.4% dengan kriteria sangat
menarik.Sehingga disimpulkan bahwa lembar kerja peserta didikberbasis scaffoldingpada materi kalor
memenuhi persyaratan dengan kualitas sangat layak dan sangat menarik di gunakan sebagai media
pembelajaran untuk pesera didik SMP/MTs kelas VII.
© 2019 Unit Riset dan Publikasi Ilmiah FTK UIN Raden Intan Lampung
Made Astra, 2017).Oleh karena itu, Scaffolding sebagai salah satu bentuk
perlu adanya pemilihan media pendampingan kognitif,yang secara
pembelajaran yang sesuai kebutuhan, esensi merupakan strategi pembelajaran
demi tercapainya tujuan pembelajaran. untuk membantu belajar peserta didik
Salah satu bentuk visualisasi yang dalam ranah kognitif.Chang, dkk. (2001)
bisa dilakukan yakni melalui lembar menyatakan bahwa belajar melalui
kerja peserta didik (LKPD). LKPD akan scaffolding menghasilkan dampak
memberikan visualisasi dari materi yang belajar terbaik yang dapat menyebabkan
akan dipelajari. Menurut Trianto (2010) berkurangnya beban kerja peserta didik
LKPD merupakan sekumpulan kegiatan (Haniin, Diantoro, & H, 2015).
mendasar yang harus dilakukan oleh Berdasarkan fungsinya, scaffoldingakan
peserta didik untuk memaksimalkan membantu peserta didik untuk berfikir
pemahaman dalam upaya pembentukan lebih dengan memberi dorongan berupa
kemampuan dasar sesuai indikator petunjuk-petunjuk maupun aktivitas
pencapaian belajar yang harus ditempuh. tertentu. Selain itu sebagai
LKPD yang digunakan dalam kegiatan pendampingan kognitif scaffolding juga
pembelajaran seharusnya sesuai dengan akan meringankan peserta didik dalam
tuntutan Kompetensi Dasar (KD), dapat memahami materi tertentu yang
memotivasi peserta didik, dan menarik dianggap sulit dengan bantuan-bantuan
minat serta perhatian peserta didik untuk tertentu sehingga pemahaman konsep
belajar (Syabani, Darmawati, & Febrita, peserta didik akan jadi lebih baik.
2018). Dengan demikian penggunaan Untuk mengatasi permasalahan
media ini memberi harapan seperti; (1) pembelajaran yang
meningkatnya hubungan komunikasi dilaksanakan di sekolah belum sesuai
dengan baik, agar mencapai hasil yang dengan apa yang diharapkan karena
maksimal misalnya pada aspek peserta didik masih menganggap fisika
pemahaman konsep peserta didik. sebagai mata pelajaran yang sulit untuk
Pemahaman terhadap konsep adalah dipahami, (2) media pembelajaran yang
bagian penting dalam proses digunakan oleh pendidik belum
pembelajaran dan pemecahan masalah, mendukung tercapainya suatu tujuan
baik di dalam proses belajar itu sendiri pembelajaran karena media yang
maupun dalam lingkungan kehidupan digunakan dianggap tidak menarik atau
sehari-hari(Irwandani & Rofiah, 2015). membosankan menurut peserta didik, (3)
Pemahaman konsep dapat diartikan kurangnya partisipasi peserta didik
sebagai kemampuan peserta didik dalam dalam .
memahami makna secara ilmiah, baik Scaffolding sebelumnya sudah pernah
konsep secara teori maupun dilakukan, diantaranya;(1) scaffolding
penerapannya dalam kehidupan sehari- dijadikan sebuah basis dari lembar kerja
hari (Satriawan & Rosmiati, 2016). peserta didik yang berhasil digunakan
Dalam Anderson dan Krathwohl (2001) untuk mengukur serta meningkatkan
membagi 7 (tujuh) proses-proses berpikir kritis peserta didik(Setyarini,
kognitif dalam aspek memahami Subiki, & Supeno, 2017), (2)
meliputi menafsirkan, mencontohkan, pengembangan modul IPA terpadu
mengklasifikasikan, merangkum, berbasis scaffolding yang dibuat 2
menarik inferensi, membandingkan dan macam modul, modul untuk guru dan
menjelaskan. modul untuk siswa dengan hasil kriteria
tingkat kevalidannya adalah sangat
1 Tampilan
halaman cover
depan dan
halaman cover
belakang,
2 Tampilan bagian
isi Scaffolding
Coba pikirkan
3 Tampilan
kegiatan
praktikum,
4 Tampilan
kegiatan
Scaffolding,
untukpenyelesaia
n soal
5
Tampilan
Scaffolding
Motivasi
96 94,7
94 92 91,7
92
90 88,3
88
86
84
Kualitas Isi Penyajian Bahasa Rata-rata
91
92 90
90
86,7
88 85,7
86
84
82
Tampilan Konsistensi Penggunaan Kriteria Fisik
Huruf
Pendidik 1 Pendidik 2
89
88
87
86
85
84
Materi Penyajian Scaffolding Bahasa Rata-rata
(Bantuan)
Hasil uji coba kelompok kecil, Pada uji lapangan dari 49 peserta
pada aspek materi mencapai didik yakni 30 peserta didik dari
persentase 87.2%, aspek penyajian SMPN 1 Abung Semuli, 19 peserta
mencapai persentase 86%, pada didik MTs Darul Fatah Campang
aspek scaffolding mencapai Tiga mendapatkan hasil dengan
persentase 87.5%, dan aspek bahasa persentase kemenarikan 90.4%
88.8%. Keseluruhan jumlah dengan kriteria sangat menarik pada
persentase tersebut mencapai kriteria semua aspek yang diukur, yaitu
sangat tinggi.Sehingga, dapat tampilan materi, penyajian,
disimpulkan bahwa LKPD yang scaffolding, dan bahasa. Selanjutnya
dikembangkan Sangat Menarik hasil uji lapangan dapat dilihat pada
sebagai bahan pembelajaran. gambar 6.
96 94,7
94 92,6 92,7
92,1
91,4
92
89,7
90 87,9 88 88,1
88 86,8
86
84
82
Matei Penyajian Scaffolding Bahasa Rata-rata
Dengan Mengintergrasikan
Kearifan Lokal Untuk
Menigkatkan Pemahaman
Konsep Fisika Pada Mahasiswa.
Jurnal Penelitian Pendidikan
Sains, 6(2). Retrieved from
https://journal.unesa.ac.id/index.
php/jpps/article/view/540/391
Setyarini, D. A., Subiki, & Supeno.
(2017). Kemampuan Berfikir
Kritis Siswa Dalam
Pembelajaran IPA (Fisika) SMP
Dengan Menggunakan Lembar
Kerja Siswa Berbasis
Scaffolding. In SEMINAR
NASIONAL PENDIDIKAN
FISIKA 2017 (Vol. 2). Jember.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian
dan Pengembangan cet. Ke 2.
Bandung: Alfabeta.
Syabani, P., Darmawati, & Febrita,
E. (2018). Development Of
Students Worksheet Based On
Contracttivism Approach To
Material Changes And
Conservation Of Living
Environment For Learning
Biology Tenth Grade Senior
High School. Jurnal Online
Mahasiswa, 5(1).
Tina, E., Ula, N., & Sugiarto, B.
(2017). Pengembangan Lembar
Kerja Siswa Model Inkuiri
Terbimbing Materi
Elektrokimia Kelas XII SMA.
Pendidikan Sains Pascasarjana
Universitas Negeri Surabaya,
7(1).