Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Writing entitled Development of Text Writing Lesson Lecture with Problem Based Learning Model
Combined Image Media for Students Class XI on High School aims to examine the development of learning
text writing lecture with Problem Based Learning (PBL) learning model with the help of picture media in
grade XI high school students. The scope of this development is limited only to planning, materials and
evaluation in the learning process. The method used in this research is Research and Development (R & D),
using development research design with ADDIE model, ie Analysis (stage), Design (Design) stage,
Development stage, Implementation stage and Evaluation stage (evaluation). Source of data that became the
object in this research is the students of class XI in SMA Negeri 8 PPU. The results of development are
obtained based on two aspects: feasibility, practicality and effectiveness. So that data obtained the feasibility
of 71%, practicality is 84%, 83% effectiveness. Overall the quality of teaching materials that are the product
of this development is categorized as appropriate for the use of odd semester class XI students. The benefits of
this development for Indonesian language teachers are expected to help as an alternative choice of text lecture
lessons. For students, this development model can make students more creative, innovative, more productive.
For the author itself is expected to be a means to deepen science. In addition, it is hoped that the results of
development will be useful for the school as a useful source of information for the development of Indonesian
language learning model.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengembangan pembelajaran menulis teks ceramah
dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan bantuan media gambar pada
siswa kelas XI SMA. Ruang lingkup pengembangan ini dibatasi hanya pada perencanaan,
materi dan evaluasi dalam proses pembelajaran. Metode yang digunakan penelitian ini adalah
Research and Development (R&D), dengan menggunakan desain penelitian pengembangan
dengan model ADDIE, yakni tahap Analysis (analisis), tahap Design (desain), tahap Development
(pengembangan), tahap Implementation (implementasi) dan tahap Evaluation (evaluasi). Sumber
data yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMA Negeri 8 PPU.
Hasil pengembangan diperoleh berdasarkan dua aspek, yaitu kelayakan, kepraktisan dan
keefektifan. Sehingga diperoleh data hasil kelayakan, yaitu 71%, kepraktisan, yaitu 84%,
keefektifan, yaitu 83%. Secara keseluruhan kualitas bahan ajar yang merupakan produk dari
pengembangan ini dikategorikan layak untuk digunakan siswa kelas XI semester ganjil.
Manfaat pengembangan ini bagi guru mata pelajaran bahasa Indonesia diharapkan dapat
membantu sebagai salah satu alternatif pilihan pembelajaran teks ceramah. Bagi siswa, model
hasil pengembangan ini dapat membuat siswa menjadi lebih kreatif, inovatif, lebih produktif.
Bagi penulis sendiri diharapkan menjadi sarana untuk memperdalam ilmu pengetahuan.
Selain itu, diharapkan hasil pengembangan nantinya bisa bermanfaat bagi sekolah sebagai
sumber informasi yang bermanfaat bagi pengembangan model pembelajaran bahasa
Indonesia.
Kata kunci: model pembelajaran, menulis teks ceramah, sekolah menengah atas
data yang dapat digunakan dalam Telah banyak ahli yang membuat
pembelajaran atau nonpembelajaran. klasifikasi tulisan. Sebagai contoh Weayer
Berdasarkan pendapat di atas, maka (dalam Tarigan, 2013:4) membuat
dapat disimpulkan bahwa penelitian klasifikasi sebagai berikut: (a) eksposisi:
pengembangan adalah suatu proses yang definisi, analisis; (b) deskripsi: deskripsi
digunakan untuk mengembangkan dan ekspositori, deskripsi literer; (c) narasi:
memvalidasi produk-produk yang urutan waktu, motif, konflik, titik
digunakan dalam pembelajaran maupun pandang, pusat minat; (d) argumentasi:
nonpembelajaran. Produk yang dihasilkan induksi, deduksi.
dalam bidang pembelajaran antara lain: KI 4 kelas XI berisi tentang
buku teks, film untuk pembelajaran, mengolah, menalar, dan menyaji dalam
software atau perangkat lunak untuk ranah konkret dan ranah abstrak terkait
pembelajaran, metode seperti metode dengan pengembangan dari yang
mengajar dan berupa program dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
pengembangan. bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metode sesuai
2. Keterampilan Menulis kaidah keilmuan. Sedangkan Kompetensi
Sebagai suatu proses, menulis Dasar (KD) tentang menyusun teks
memerlukan latihan secara terus-menerus ceramah terdapat pada KD 4.6, yaitu:
sehingga bisa terampil menulis. Oleh Mengonstruksi ceramah tentang
sebab itu, menulis juga dikategorikan permasalahan aktual dengan
sebagai salah satu keterampilan berbahasa. memerhatikan aspek kebahasaan dan
Seperti yang diungkapkan Tarigan menggunakan struktur yang tepat.
(2013:3) bahwa menulis merupakan suatu
keterampilan berbahasa yang 3. Teks Ceramah
dipergunakan untuk berkomunikasi secara Ceramah tidak jauh berbeda dengan
tidak langsung, tidak secara tatap muka pidato. Bentuk pembicaraan disampaikan
dengan orang lain. Selain itu, menulis di muka umum atau di hadapan banyak
merupakan suatu kegiatan yang produktif orang. Hanya ada sedikit perbedaan, kalau
dan ekspresif. pidato jarang diakhiri dengan tanya jawab,
Menulis merupakan salah satu dari tetapi ceramah biasanya pendengar
empat keterampilan berbahasa yang diberikan waktu khusus untuk bertanya
mendasar (berbicara, mendengar, menulis jawab (Syamsudin, 2005:49).
dan membaca). Dewasa ini, keterampilan Untuk mempermudah siswa menulis
berpikir kritis (critical thingking) dan literasi teks ceramah siswa bisa menggunakan
(literacy skill) sudah menjadi keterampilan urutan-urutan tertentu. Seperti yang
berbahasa lanjutan (Zainurrahman, diungkapkan Surono (1987:91) bahwa
2013:2) dalam menyampaikan uraian ada urutan
Berdasarkan beberapa pengertian di tertentu yang dapat digunakan, yaitu:
atas dapat disimpulkan bahwa menulis urutan berdasarkan waktu terjadinya
merupakan suatu proses karena melewati peristiwa, tempat terjadinya peristiwa,
beberapa tahap. Menulis juga merupakan klasifikasi, sebab-akibat dan berdasarkan
suatu keterampilan karena harus diasah penyelesaian masalah.
dengan cara melakukan latihan secara Oleh karena itu, dapat disimpulkan
terus menerus sehingga dalam menulis bahwa teks ceramah adalah proses
mengetahui sekedar teori tidaklah cukup. pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-
Semakin terampil dan terlatih seseorang kata yang ditujukan kepada orang banyak
dalam menulis, ia akan semakin terlatih berisi tentang suatu hal, pengetahuan dan
mengatasi kecemasan dalam menulis. sebagainya yang terdiri atas tiga bagian,
ADDIE dapat digunakan untuk berbagai Pertemuan pada tiap uji coba akan
macam bentuk pengembangan produk dilaksanakan masing-masing 1 kali, jadi
seperti model, strategi pembelajaran, jumlah pertemuan keseluruhan adalah 3
metode pembelajaran, media dan bahan kali pertemuan.
ajar. Model ADDIE terdiri atas lima Pada tahap ini dilakukan observasi
siklus, yaitu siklus Analysis, Design, terhadap kepraktisan produk melalui
Development, Implementation, dan Evaluation. keterlaksanaan RPP dan angket respons
siswa. Selain itu, melakukan observasi
2. Prosedur Pengembangan terhadap keefektifan produk melalui uji
a. Tahap Analysis (A) coba siswa dan aktivitas siswa pada proses
Penelitian dan pengumpulan pembelajaran penulisan teks ceramah
informasi, yang meliputi kajian pustaka, dengan menggunakan model Problem Based
pengamatan atau observasi kelas dan Learning (PBL) dengan menggunakan media
persiapan laporan awal. Penelitian awal gambar.
atau analisis kebutuhan sangat penting Memberikan perlakuan berbeda
dilakukan guna memperoleh informasi antara uji coba perorangan yang
awal untuk melakukan pengembangan. melibatkan tiga siswa dan menghasilkan
Hal ini dilakukan, melalui pengamatan desain 3. Kemudian dilakukan uji coba
kelas untuk melihat kondisi riil di kelompok kecil yang menghasilkan
lapangan. Pada tahap analisis ini dilakukan desain 4. Pada uji coba lapangan, guru
studi lapangan dan analisis kebutuhan. menerapkan metode pembelajaran hasil
revisi dari uji coba kelompok kecil.
b. Tahap Design (D) Sedangkan metode yang diterapkan pada uji
Perencanaan mencakup merumuskan coba kelompok kecil berasal dari perbaikan
Standar Kompetensi dan Kompetensi uji coba perorangan.
Dasar. Hal yang penting dalam tahap ini
adalah merancang bahan yang akan e. Tahap Evaluation (E)
dijadikan subjek penelitian. Pengumpulan Pada tahap ini dilaksanakan uji coba
bahan dimaksudkan untuk memberikan lapangan, uji coba tahap ini merupakan
informasi yang tepat untuk kegiatan uji coba lapangan operasional. Uji
mengembangkan program-program atau lapangan operasional pada 31 siswa kelas
produk sehingga program atau produk XI 2 SMA Negeri 8 PPU. Media yang
yang diujicobakan sesuai dengan tujuan sudah direvisi pada tahap ini dinamakan
yang ingin dicapai. desain 5 atau yang disebut desain final
yang siap diimplementasikan.
c. Tahap Development (D)
Pengembangan produk mencakup D. HASIL DAN PEMBAHASAN
pengembangan perencanaan, materi dan Proses pengembangan bahan ajar
evaluasi, yang kemudian dimuat dalam dilaksanakan sejak 18 Januari 2017 di SMA
bahan ajar dan pegangan guru. Produk ini Negeri 8 PPU. Tujuan kegiatan ini adalah
kemudian divalidasi oleh ahli materi, media tahap analisis, tahap desain, tahap
dan praktisi. Setelah produk direvisi pengembangan, tahap implementasi dan
menghasilkan desain 2 kemudian tahap tahap evaluasi. Adapun proses
selanjutnya dilakukan uji coba produk. pengembangan bahan ajar melalui
beberapa tahap sebagai berikut.
d. Tahap Implementation (I) 1. Tahap Analisis
Setelah dilakukan observasi terhadap Tahap analisis dilakukan pada 18
kevalidan melalui validasi ahli materi, hingga 31 Januari 2017. Kegiatan pada
validasi ahli media dan praktisi. tahap ini, yaitu menganalisis studi
kebutuhan dan analisis kebutuhan. kreatif tetapi motivasi belajar siswa pada
Adapun hasil kegiatan yang diperoleh pada umumnya masih terbilang cukup rendah.
tahap ini sebagai berikut.
materi ajar dan evaluasi. Pada tahap ini dan dinyatakan layak untuk digunakan
penyusunan perencanaan, materi ajar dan dalam proses pembelajaran.
evaluasi belum menggunakan media
gambar.
hasil kepraktisan dan keefektifan terhadap 07.20—08.50 Wita. Kegiatan uji coba
desain ini sebagai berikut. desain ini dilakukan satu kali tatap muka.
Berdasarkan hasil uji coba
perorangan, diperoleh data bahwa semua
siswa mendapat nilai di atas KKM. Dari uji
coba tersebut dapat diambil kesimpulan
b. Kepraktisan Produk bahwa media gambar dapat membantu
(1) Hasil Analisis Keterlaksanaan siswa dalam menulis teks ceramah.
Rencana Pelaksanaan Pembe-
lajaran (2) Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
Pengamatan keterlaksanaan rencana Jumlah rerata skor yang diperoleh
pelaksanaan pembelajaran terhadap desain dari validasi instrumen adalah 80%.
3 dilaksanakan pada hari Kamis, 12 Berdasarkan kriteria penilaian di atas,
Oktober 2017 pada pukul 10.30—12.00 maka hasil pengamatan aktivitas siswa
Wita. Kegiatan uji coba model ini termasuk pada kategori positif (baik).
dilakukan satu kali tatap muka. Aspek yang
terlaksana dari pengamat adalah 37. d. Revisi Berdasarkan Angket
Jumlah skor aspek tertinggi adalah 44. Revisi dalam uji coba desain 3 ini
Hasil Berdasarkan keterlaksanaan rencana adalah materi terlalu ringkas dan pada
pelaksanaan pembelajaran, diperoleh hasil, bagian penutup karena penutup gambar
yaitu 84% dengan kategori terlaksana. masih terlalu umum, harus lebih rinci
untuk memudahkan menyusun teks
(2) Hasil Analisis Respons Siswa ceramah sesuai dengan tema. Selain itu
Pengamatan keterlaksanaan rencana siswa memberi komentar pada angket
pelaksanaan pembelajaran terhadap desain setidaknya satu gambar untuk satu
3 dilaksanakan pada hari Kamis, 12 paragraf, jadi tidak bingung lagi untuk
Oktober 2017 pada pukul 10.30—12.00 mengembangkan teks ceramah.
Wita. Kegiatan uji coba model ini
dilakukan satu kali tatap muka. Materi e. Rekapitulasi Hasil Validasi
yang diujikan, yaitu menulis teks ceramah Desain 3
dengan media gambar. Berdasarkan hasil Rekapitulasi hasil uji coba desain
rekapitulasi angket uji coba perorangan di akhir bertujuan memudahkan memahami
atas diperoleh simpulan bahwa respons hasil uji coba desain ini secara menyeluruh.
siswa terhadap media gambar dalam Rekapitulasi hasil uji coba ini, terdiri atas
pembelajaran ini adalah positif. (1) uji kepraktisan berdasarkan hasil
pengamatan terhadap keterlaksanaan
c. Keefektifan RPP, dan (2) uji keefektifan berdasarkan
Keefektifan terhadap desain akhir data hasil respons siswa dan hasil uji coba
berupa skor hasil analisis yang diperoleh kelompok kecil.
dari hasil tes siswa uji coba perorangan
dan pengamatan terhadap aktivitas siswa. f. Revisi terhadap Desain 3
Adapun kegiatan yang dilakukan untuk Berdasarkan hasil penelitian maka
mengetahui keefektifan terhadap desain perlu perbaikan pada bagian isi karena
ini sebagai berikut. materi terlalu ringkas gambar masih terlalu
(1) Hasil Uji Coba Perorangan umum, harus lebih rinci untuk
Kegiatan pengamatan ini memudahkan menyusun teks ceramah
dilaksanakan pada hari Kamis, 12 Oktober sesuai dengan tema. Selain itu jumlah
2017. Kegiatan ini dimulai dari pukul gambar yang disajikan kurang banyak.