You are on page 1of 11

Jurnal Guru Kita (JGK). Vol 2 (3) Juni 2018, hlm.

30-38

UNDERSTANDING BY DESIGN: IMPLEMENTASI, STRATEGI, DAN INOVASI


PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

Ayu Herlinna
Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan
LPTK Universitas Pendidikan Indonesia
Surel: ayuherlinna.07@gmail.com
Abstract: Understanding by Design: Implementation, Strategy, and Innovation of
Learning Development in Elementary Schools. This research is motivated by the problems
of learning in elementary schools. So far, the learning process in elementary schools tends to
be static, rigid, literalist, and there have been no efforts to develop learning and still use a
curriculum framework that tends to be obsolete. This has implications for decreasing student
understanding of several predetermined learning indicators. In addition, the learning series
always sequences on something that is standard, for example: determining learning objectives,
compiling learning steps, and making evaluation assessments. Based on this background, this
study aims to identify, identify, and develop a Understanding by Design implementation
framework, expected learning strategies within the Understanding by Design framework, as
well as present innovations and the teacher's role in the development of learning using the
Understanding by Design framework. The method used in this research is library research. The
approach uses a qualitative-descriptive approach to parse, obtain data, and sort research results
with predetermined objectives. The results of this study indicate that: 1). Implementation and
Analysis of Understanding by Design in learning in Indonesia; a. able to help the spectrum of
educators provide an understanding of learning. The spectrum of educators can disseminate the
UBD framework by forming public opinion, training, training, focus group discussions; b.
teachers must have the widest possible access to quality UBD teaching content, materials, and
curriculum frameworks; c. sustainable long-term professional development. 2). Understanding
by Design Framework Strategy in Learning includes; a. paradigm shift using drill and practice;
b. learning must be guided by principles; c. the use of a curriculum that emphasizes breadth of
knowledge; d. implementation of assessment assessment using authentic-holistic assessment.
3). The teacher's role in developing learning innovations with the Understanding by Design
framework includes: a. teachers play a role in designing learning units; b. design implementers.

Keyword: Understanding by Design, Implementation, Strategy, Innovation of Learning.

Abstrak: Understanding by Design: Implementasi, Strategi, dan Inovasi Pengembangan


Pembelajaran di Sekolah Dasar. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh problematika
pembelajaran di sekolah dasar. Selama ini proses pembelajaran di sekolah dasar cenderung
statis, kaku, literalis, dan belum ada upaya untuk pengembangan pembelajaran serta masih
menggunakan kerangka kurikulum yang cenderung using. Hal ini berimplikasi pada
menurunnya pemahaman siswa pada beberapa indikator pembelajaran yang telah ditentukan.
Selain itu, rangkaian pembelajaran selalu mengurutkan pada sesuatu hal yang sudah baku,
misalnya: menentukan tujuan pembelajaran, menyusun langkah-langkah pembelajaran, dan
membuat asesmen evaluasi. Berdasarkan latar belakang inilah, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui, mengidentifikasi, dan menyusun kerangka implementasi Understanding by
Design, strategi pembelajaran yang diharapkan dalam kerangka Understanding by Design,
serta menyajikan inovasi dan peran guru dalam pengembangan pembelajaran menggunakan
kerangka Understanding by Design. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi
kepustakaan/ library research. Adapun pendekatannya menggunakan pendekatan kualitatif-
deskriptif untuk mengurai, memperoleh data, dan mengurutkan hasil penelitian dengan tujuan
yang telah ditentukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1). Implementasi dan Analisis
Understanding by Design dalam pembelajaran di Indonesia; a. mampu membantu spektrum
pendidik memberikan pemahaman pembelajaran. Spektrum pendidik dapat menyebarluaskan
kerangka UbD dengan membentuk opini publik, diklat, pelatihan, focus group discussion; b.
guru harus memiliki akses yang seluas-luasnya terhadap konten pengajaran, materi, dan
kerangka kurikulum UbD yang berkualitas; c. pengembangan keprofesian jangka panjang yang
berkelanjutan. 2). Strategi Kerangka Understanding by Design dalam Pembelajaran meliputi;
a. pergeseran paradigma menggunakan drill and practice; b. pembelajaran harus berpedoman
pada prinsip; c. penggunaan kurikulum yang menekankan keluasan pengetahuan; d.
implementasi asesmen penilaian dengan menggunakan penilaian otentik-holistik. 3). Peran
guru dalam pengembangan inovasi pembelajaran dengan kerangka Understanding by Design,
meliputi: a. guru berperan dalam merancang unit pembelajaran; b. implementation design;

Kata Kunci: Understanding by Design, Implementasi, Strategi, Inovasi Pembelajaran

PENDAHULUAN pencapaian suatu kompetensi tertentu. Adapun


kompetensi yang harus dicapai peserta didik
Sekolah Dasar merupakan titik pijak dimuat dan dinyatakan dalam tujuan
awal peserta didik dalam menapaki pembelajaran. (Prawiradilaga, 2009). Tujuan
serangkaian pendidikan dan pengalaman pembelajaran dapat dicapai manakala
pembelajaran di masa hidupnya. Jenjang rancangan pembelajaran dapat menciptakan
sekolah dasar pula menjadi titik tolak peserta pembelajaran yang kondusif sehingga peserta
didik untuk melanjutkan tingkat pendidikan ke didik merasa nyaman sekaligus termotivasi
jenjang yang lebih tinggi. Semakin tinggi dalam proses belajarnya (Pratiwi dkk., 2015).
jenjang Pendidikan peserta didik, maka
semakin tinggi pula kemungkinan peserta Pada dasarnya, selama ini rangkaian
didik menyerap berbagai pengetahuan, nilai- pembelajaran selalu diawali dengan
nilai, dan pengalaman proses Pendidikan. Oleh menentukan tujuan pembelajaran, menyusun
karenanya guru memiliki peran sentral dalam langkah-langkah pembelajaran, dan membuat
mengantarkan peserta didik menempuh proses asesmen evaluasi dalam bentuk soal. Beberapa
pembelajaran. Guru merupakan local actor rangkaian pembelajaran ini tidak sedikit
sekaligus aktor utama bagi keberlangsungan menyisakan problematika pembelajaran.
Pendidikan. Satu di antara elemen penting Problematika ini tidak jarang kita temui dalam
guru dalam proses pendidikan adalah jenjang Pendidikan sekolah dasar. Hal ini
melaksanakan pembelajaran dan membiarkan dapat diindikasikan dengan iklim
peserta didik belajar. Proses belajar mengajar pembelajaran yang berpusat pada guru
dipandang efektif jika memenuhi spektrum (teacher centered), materi yang baku, model
pembelajaran, seperti memanfaatkan beragam dan pendekatan pembelajaran yang kaku. Dari
strategi, model, media, metode, hingga identifikasi problematika inilah
implementasi pendekatan untuk memberi mengindikasikan adanya inkonsistensi serta
kemungkinan ruang seluas-luasnya bagi belum menciptakan integrasi-interkoneksi
antar komponen tujuan pembelajaran, sintaks/ Wati (2022), yang berjudul “Analisis
Langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen Pengembangan Rancangan Pembelajaran
evaluasi. dengan Pendekatan Understanding by Design
Pada Pembelajaran PAI SMP Negeri 11
Upaya perbaikan peningkatan kualitas Bengkulu Tengah”. Windy, meneliti respon
pembelajaran dapat dilakukan dengan peserta didik terhadap pengembangan
menempuh serta meninjau ulang desain rancangan pembelajaran dengan
pembelajaran yang dibuat (Fox, 2012). Satu di menggunakan pendekatan Understanding by
antara alternatif solusi adalah dengan Design pada pembelajaran Pendidikan Agama
implementasi kurikulum pembelajaran dengan Islam Kelas VII A yang terdiri dari 23 orang
menggunakan kerangka Understanding by peserta didik. Hasilnya menunjukkan bahwa
Design (Understanding by Design). 83% - 89% peserta didik memiliki persepsi
Understanding by Design adalah satu bahwa pendekatan Understanding by Design
pendekatan untuk merancang pembelajaran sudah efektif, serta mampu meningkatkan
yang memiliki tujuan untuk memberi motivasi dan aktivitas peserta didik selama
pemahaman pada siswa. Pendekatan ini pembelajaran.
menjadi titik tolak sekaligus perspektif
terhadap keberlangsungan pembelajaran yang Berdasarkan kajian literatur terdahulu
merujuk pada cara pandang umum yang inilah, peneliti mengajukan satu hipotesis
memuat, menginspirasi, memberi penguatan, bahwa, kerangka Understanding by Design
serta melatari metode pembelajaran dengan dapat diimplementasikan menjadi pijakan,
landasan teoritis tertentu. (Mctighe dan perspektif, dan paradigma bagi pengembangan
Wiggins, 2005). pembelajaran antara lain di jenjang sekolah
dasar. Kerangka Understanding by Design
Terminology Understanding by pula dapat menjadi satu muatan tersendiri
Design atau dalam akronim disebut dalam kurikulum pembelajaran yang memiliki
Understanding by Design memiliki persamaan konektivitas dan sinkronisasi antara rancangan
istilah dengan Backward Design. Backward pembelajaran hingga asesmen evaluasi yang
Design memiliki makna harfiah sebagai desain diharapkan dalam kerangka Understanding by
mundur. Dalam pendekatan Understanding by Design, serta menganalisis peran guru dalam
Design, Backward Design memiliki titik fokus implementasi Understanding by Design. Oleh
pada pembelajaran dan pemahaman peserta karenanya, penelitian ini memiliki tujuan
didik. (Mc Tighe dan Wiggins, 2005). Selain untuk mengetahui, mengidentifikasi, dan
itu, distingsi dasar antara Understanding by menyusun kerangka implementasi
Design dengan desain pembelajaran lain Understanding by Design, strategi
adalah para urutan rancangan evaluasi dan pembelajaran yang diharapkan dalam
sintaks pembelajaran. kerangka Understanding by Design, serta
menyajikan inovasi dan peran guru dalam
Peneliti bertitik tolak dari hasil pengembangan pembelajaran menggunakan
penelitian yang telah dilakukan oleh Windy kerangka Understanding by Design bagi
jenjang sekolah dasar. Implementasi Understanding by Design di
Lembaga Pendidikan memungkinkan dan
METODE membuka ruang pembelajaran yang aktif
(Andrews, 2011; Baird, 2006; Bertram, 2011;
Metode yang digunakan dalam Boehler, 2008; Booze, 2014; Burson, 2011;
penelitian ini pada prinsipnya menggunakan Corvo, 2014; Edmunds, 2011). Peran dan
metode ilmiah dengan pendekatan kualitatif- kontribusi Understanding by Design lainnya
deskriptif untuk memperoleh data untuk tujuan adalah mampu memfasilitasi pembelajaran
dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, siswa dengan cara yang bermakna dan
metode yang digunakan berupa library bertahan lama (Abderson, 2012; Duke, 2011;
research atau studi kepustakaan sebagai Molina, 2013; Takacs, 2010). Tidak hanya itu,
Teknik pengumpulan data dengan mengkaji Understanding by Design pula memberikan
literatur terkait dengan masalah yang akan ruang kesempatan untuk merencanakan,
diuraikan. Dalam memperoleh data, merujuk merancang, melaksanakan, serta mengevaluasi
pada sumber primer pustaka berupa buku, silabus yang akan diimplementasikan di
jurnal, dokumen, transkrip akademik, dan sebuah Lembaga Pendidikan (Mc Tighe dan
prosiding, dengan ditambahkan membaca Wiggins, 2011). Fokus utama dari
hasil penelitian, laporan penelitian, dan implementasi Understanding by Design adalah
menyertakan jurnal ilmiah. membuat dan merancang kolaborasi antar
Lembaga Pendidikan yang profesional (Mc
PEMBAHASAN
Tighe dan Wiggins, 2007).
1. Implementasi dan Analisis
Adapun analisis implementasi
Understanding by Design dalam
Understanding by Design dalam pembelajaran
Pembelajaran di Indonesia
di Indonesia, penulis menyarikannya dalam
Understanding by Design dapat digunakan tiga hal; 1). Implementasi kerangka
sebagai alat untuk pengembangan inovasi Understanding by Design mampu membantu
pembelajaran dan memastikan pemahaman spektrum pendidik (guru, administrator, dan
siswa bertahan lama (Wiggins, 2010). orang tua) dalam pembelajaran. Spektrum
Understanding by Design memiliki titik fokus pendidik dalam hal ini konstituen memberikan
untuk memperhatikan semua siswa dan pemahaman kepada public tentang
preferensi belajar mereka dengan implementasi kerangka Understanding by
meminimalisir pembelajaran yang dirasa Design yang cenderung kurang relevan dan
rumit. Kerangka Understanding by Design menuntut kebutuhan yang berlebihan.
pula dapat menjadi alat untuk meningkatkan Spektrum pendidik dalam
prestasi akademik siswa dan mempertahankan mengimplementasikan kerangka pembelajaran
perkembangan guru sepanjang kehidupan Understanding by Design dapat
profesional mereka (Brown, 2004; Mc Tighe menyebarluaskannya melalui diklat, pelatihan,
dan Wiggins, 1998). diskusi focus terpumpun, dan hal teknis
lainnya sehingga membentuk opini public
bahwa implementasi kerangka Understanding Adapun hasil pembelajaran yang
by Design di Indonesia menjadi satu hal yang diharapkan dengan mengimplementasikan
urgen untuk menunjang kebutuhan siswa kerangka Understanding by Design adalah
dalam belajar; 2). Guru harus memiliki akses sebagai berikut: 1). Siswa dapat lebih
yang seluas-luasnya terhadap konten memahami materi dan konten pelajaran yang
pengajaran, materi, dan kurikulum kontekstual; 2). Siswa mampu
Understanding by Design yang berkualitas. mengimplementasikan pelajaran yang telah
Kadangkala guru masih memiliki kelemahan dipahami dalam kehidupan keseharian siswa;
dalam menyampaikan gagasan tentang 3) Partisipasi dan keaktifan siswa lebih
bagaimana sejatinya kurikulum pembelajaran meningkat dengan menggunakan
dengan kerangka Understanding by Design implementasi kerangka pembelajaran
dapat diimplementasikan. Selain itu, masih menggunakan Understanding by Design.
terdapat keterbatasan sumber daya yang Sebab kerangka Understanding by Design
kurang sempurna dan minim pengalaman menghendaki keaktifan, motivasi, dan
sehingga mampu memperlambat upaya berorientasi pada pemahaman yang
reformasi kurikulum yang telah dirancang. komprehensif.
Utamanya soal penggunaan waktu. Perlu
jangka waktu yang Panjang serta pengalaman 2. Strategi Kerangka Understanding by
yang mumpuni untuk menciptakan dan Design dalam Pembelajaran
mengimplementasikan kurikulum
pembelajaran yang berkualitas dengan Pada dasarnya kerangka Understanding by
menggunakan kerangka Understanding by Design didasari dari hasil penelitian psikologi
Design; 3). Pengembangan keprofesian jangka kognitif. Beberapa hasil temuan penelitian
Panjang yang berkelanjutan. Hal ini penting disusun dalam buku “How People Learn:
untuk memastikan bahwa semua guru dan Brain, Mind, Experience, and School”
tenaga kependidikan memiliki kecakapan yang (Bransford, Brown, & Cocking, 2002). Buku
mumpuni untuk mengimplementasikan ini memberi satu tawaran konsepsi baru
kerangka Understanding by Design dengan tentang pembelajaran sehingga mampu
tepat di Indonesia. Selama ini, keterbatasan memberikan keterampilan dan pemahaman
konten pengajaran dan kerangka model dalam mata pelajaran yang diperoleh secara
pembelajaran menjadi satu di antara ragam efektif. Kerangka Understanding by Design
problematika yang dihadapi. Tidak hanya itu, memerlukan konten pelajaran yang beragam
kebijakan yang cenderung dipaksakan dan terukur untuk menghasilkan pemahaman
berimplikasi pada lemahnya karakter siswa, siswa yang komprehensif, oleh karenanya
dan penguasaan kognitif siswa. Oleh karena kerangka Understanding by Design
itulah, implementasi kerangka Understanding memerlukan strategi guna menghasilkan
by Design dalam pembelajaran menjadi satu pembelajaran yang relevan dengan
alternatif guna memberikan pemahaman Understanding by Design.
konten pelajaran yang komprehensif kepada
siswa.
Adapun strategi kerangka Understanding Kurikulum yang tidak komprehensif berisiko
by Design dalam pembelajaran adalah sebagai mengembangkan pengetahuan yang terputus
berikut: 1). Pembelajaran yang efektif hari ini daripada yang terhubung. Oleh karena itulah,
telah mengalami pergeseran paradigma dan strategi ketiga kerangka kurikulum
telah bergeser dengan menggunakan drill and pembelajaran Understanding by Design harus
practice. Oleh karena itulah, kerangka terintegrasi dan terkoneksi dengan konten
Understanding by Design memerlukan pembelajaran yang kontekstual. 4). Penilaian
pembelajaran yang lebih banyak menekankan cenderung mengukur aspek pengetahuan
pada Latihan dan praktik untuk memberi proporsional (factual) dan tidak pernah
pemahaman pada siswa dan penerapan menanyakan hal yang lebih rinci kepada siswa
pengetahuan dalam kehidupan kesehariannya; soal kapan, di mana, dan mengapa
2). Pembelajaran harus berpedoman pada menggunakan pengetahuan yang telah
prinsip. Sebagai contoh: transfer pengetahuan diajarkan. Mengingat hal ini, tujuan belajar
tidak lagi dilakukan dengan cara hafalan yang dengan pemahaman, penilaian dan umpan
cenderung memiliki tingkat memori pendek. balik harus terfokus pada pemahaman pula,
Transfer pengetahuan kemungkinan besar dan tidak diukur sebatas pada memori jangka
Ketika siswa mengetahui dan memahami pendek untuk prosedur atau fakta. Dengan
konsep dan prinsip dasar yang dapat dasar inilah strategi implementasi kerangka
diimplementasikan pada masalah dan konteks Understanding by Design dalam pembelajaran
baru. Belajar dengan memahami secara adalah menggunakan asesmen penilaian
langsung lebih membuka peluang untuk otentik-holistik.
efektif ketimbang sekadar menghapal
informasi dari teks dan sumber belajar lainnya. Marzano, Pickering, dan Pollock (2001)
Oleh karena itu, dengan dasar inilah, strategi meringkas dan menganalisis studi penelitian
pembelajaran menggunakan kerangka untuk menunjukkan sejumlah strategi
Understanding by Design kedua menggunakan instruksional secara signifikan yang
model pembelajaran kontekstual/ contextual mempengaruhi hasil prestasi belajar siswa.
teaching learning dan implementasi model Beberapa dari strategi tersebut secara eksplisit
pembelajaran berbasis masalah/ Problem membantu siswa dalam membuat koneksi,
based learning; 3). Penelitian keahlian konsep pengetahuan, dan menjelaskan serta
menunjukkan bahwa cakupan yang dangkal mengimplementasikan pengetahuan dan ide
dari banyak topik dalam domain mungkin baru ke dalam situasi yang kontekstual.
merupakan cara yang buruk untuk membantu Adapun strategi tersebut untuk meningkatkan
siswa mengembangkan kompetensi yang akan pemahaman dan kemampuan siswa untuk
mempersiapkan mereka untuk belajar dan menggunakan pengetahuan dengan
bekerja di masa depan. Kurikulum yang implementasi kerangka Understanding by
menekankan keluasan pengetahuan dapat Design, strategi tersebut antara lain: 1)
mencegah pengorganisasian pengetahuan mengidentifikasi persamaan dan perbedaan;
yang efektif karena tidak cukup waktu untuk 2). Menggunakan representasi nonlinguistik,
mempelajari sesuatu secara mendalam. terutama hal yang berkaitan dengan
pengaturan grafis, model, gambaran mental, peran guru. Satu di antaranya dengan
eksperimen artistik, dan aktivitas kinestetik; 3) menggunakan kerangka Understanding by
menghasilkan dan menguji hipotesis melalui Design (Understanding by Design). Integrasi
analisis sistem masalah, pemecahan masalah, dan implementasi Understanding by Design
penyelidikan sejarah, penemuan, dan memerlukan Langkah-langkah yang
penyelidikan eksperimental; 4). Meminta diperlukan untuk pengembangan
siswa menjelaskan pemikirannya. profesionalisme guru serta pengembangan
inovasi pembelajaran di jenjang Pendidikan
3. Peran Guru dalam Pengembangan (Bertram, 2011; Boozer, 2014; Steffen, 2011),
Inovasi Pembelajaran dengan tidak hanya itu, integrasi dan implementasi
Kerangka Understanding by Design Understanding by Design juga mampu
meningkatkan prestasi akademik siswa, serta
Pengembangan inovasi pembelajaran penguatan struktur kurikulum yang sudah
memerlukan peran guru yang signifikan dalam mapan (Molina, 2013).
memandu, membina, dan melakukan
Pendidikan guna memenuhi capaian target Berdasarkan studi yang telah dilakukan
pembelajaran yang telah ditentukan dalam oleh Nihal Yurtseven dan Sertel Altun (2017)
rumusan kurikulum. Terlepas dari berbagai menunjukkan bahwa, untuk pengembangan
problematika yang mewarisinya, guru inovasi dan peran guru dalam pembelajaran
memegang peran sentral dalam pembelajaran yang menggunakan kerangka Understanding
yang perlu ditunjang dengan pengetahuan, by Design menunjukkan bahwa: 1) Guru
keterampilan, dan sikap sosial untuk berperan dalam merancang unit. Perancangan
memenuhi kebutuhan siswa. Oleh karenanya unit dapat dipahami sebagai penyediaan, dan
diperlukan pengembangan inovasi keprofesian penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran
guru untuk menciptakan inovasi dan berbasis Understanding by Design. Teknis
kolaborasi peran guru dalam pengembangan yang bisa dilakukan dalam perancangan unit
pembelajaran. ini melalui kelompok kerja guru atau
musyawarah guru mata pelajaran, dengan
Pengembangan keprofesian merupakan menentukan tema-tema dan konten
fenomena yang sangat penting bagi guru untuk pembelajaran yang bisa dirancang
meningkatkan jenjang karir keprofesiannya. menggunakan kerangka Understanding by
Guru harus memperoleh serangkaian Design. Adapun kontribusi Understanding by
pengetahuan, keterampilan teknis-dinamis, Design terhadap RPP terdapat lima kategori
dan praktik instruksional yang diperlukan utama; pengetahuan yang diperoleh,
untuk memenuhi keberlangsungan siswa keterampilan yang diperoleh, pengalaman
dalam belajar (Benedict, 2014; Cooper, 2014; yang diperoleh, dukungan untuk perbaikan,
Ingvarson, Meiers, & Beavis, 2005; Lee, dan distingsi antara kerangka Understanding
2014). Beragam sumber, metode, dan alat by Design dalam RPP; 2). Implementasi
dapat diimplementasikan untuk Desain. Guru mengimplementasikan desain
mempertahankan pengembangan inovasi dan pembelajaran melalui rencana unit berbasis
kerangka Understanding by Design di dalam dihadapi selama implementasi adalah
kelas. Desain ini dapat mengerucut berupa keterbatasan waktu. Guru menekankan bahwa
refleksi Understanding by Design terhadap kesulitan dalam mengimplementasikan
siswa dan refleksi Understanding by Design rencana unit yang telah dirancang karena
terhadap guru. Implikasi positif dari sekolah memiliki keterbatasan waktu dan
implementasi desain terhadap siswa adalah jadwal yang cukup padat. Adapun solusi untuk
adanya perubahan perilaku positif yang masalah ini, guru tengah berupaya untuk
dialami siswa. Perubahan itu antara lain, memberikan penekanan terhadap konten
peningkatan minat dan partisipasi siswa dalam pengajaran yang memiliki waktu terbatas dan
belajar. Guru menyatakan bahwa partisipasi berupaya untuk menyediakan waktu luang
siswa meningkat dan siswa menjadi lebih aktif untuk mempersiapkan siswa dalam
dalam pembelajaran karena implementasi melaksanakan tugasnya. Pada kategori
kerangka Understanding by Design rekomendasi pelaksana, guru memberikan
mempengaruhi motivasi mereka secara positif. alternatif solusi dan saran terhadap
Tidak hanya itu, implementasi desain implementasi Understanding by Design di
kerangka Understanding by Design pula turut sekolah. Satu di antara rekomendasinya adalah
memberikan kualitas pembelajaran. Guru melakukan revisi dan penyesuaian antara
menyebutkan bahwa aspek Understanding by Understanding by Design dan system sekolah
Design yang dapat mengakselerasi yang sudah berjalan. Dalam poin terakhir,
pembelajaran antara lain penyediaan pada implementasi pelaksanaan
komponen visual untuk pembelajaran serta Understanding by Design di masa mendatang,
meningkatkan konsepsi khusus Understanding guru memberikan penegasan bahwa daya
by Design. Adapun refleksi Understanding by dukung administrasi merupakan prasyarat
Design terhadap guru mengerucut pada empat mutlak yang harus dipenuhi. Hal ini penting
poin; persoalan yang dihadapi, solusi untuk untuk meninjau sejauh mana pengujian dan
masalah, rekomendasi pelaksana. Dan kondisi evaluasi sistem saat ini untuk melakukan
yang diperlukan untuk implementasi perubahan dan perbaikan dengan daya dukung
Understanding by Design di masa mendatang. administrasi sesuai dengan kerangka
Dalam kategori masalah yang dihadapi, guru Understanding by Design.
menyebutkan bahwa rata-rata masalah yang
Understanding by Design utamanya dalam
jenjang sekolah dasar. Kerangka
SIMPULAN Understanding by Design berupaya membantu
siswa merasa lebih siap di seluruh bagian
Understanding by Design yang disajikan dimensi pembelajaran. Inti dari kerangka
dalam penelitian ini berupaya membantu siswa Understanding by Design atau core value
dan guru dalam menganalisisi, terletak pada pemahaman yang komprehensif.
mengimplementasikan, serta mencari Baik dalam perangkat pembelajaran,
alternatif strategi dan pengembangan inovasi kurikulum, hingga teknis pembelajaran dan
pembelajaran dengan menggunakan kerangka model pembelajaran yang disampaikan pada
siswa sehingga mampu menciptakan siswa pre-service faculty (Doctoral
yang berkualitas, guru yang berkualitas, dan dissertation), Available from
guru yang efektif. Namun dalam praktiknya ProOuest Dissertations and Theses
masih terdapat beberapa kelemahan dan database. (UMI No. 3253042)
keterbatasan yang mesti dicermati dalam hasil
penelitian ini. Benedict, C. M. (2014). Professional learning
community: Increasing efficacy for
Pertama, topik dan implementasi student success (Doctoral
kerangka Understanding by Design mulai dari dissertation). Available from
cara penggunaannya sebagai kerangka ProOuest Dissertations and Theses
perencanaan pembelajaran, desain database. (UMI No. 3637713)
pembelajaran, penyampaian pembelajaran
hingga kurikulum pembelajaran masih belum Bertram, K. B. (2011). Preparing culturally
optimal diimplementasikan di Indonesia. responsive teachers of science,
Sebab keterbatasan perangkat, materi isi, dan technology, engineering, and math
pelatihan model kerangka Understanding by using the geophysical institute
Design belum massif dipelajari. Kedua, framework for professional
Implementasi kerangka Understanding by development in Alaska (Doctoral
Design memerlukan waktu yang tidak sedikit. dissertation). Available from
Implementasi kerangka Understanding by ProOuest Dissertations and Theses
Design dalam setiap spektrum pembelajaran database. (UMI No. 3463937)
harus memenuhi waktu yang Panjang, lama,
dan leluasa. Oleh karena itulah, kurikulum Boehler, K. R. (2008). Historical inquiry and
pembelajran perlu menyesuaikan dan epiphany: A bridge for elementary
mengalokasikan waktu yang seluas-luasnya education majors learning to design
bagi muatan kerangka Understanding by elementary art curriculum (Doctoral
Design. dissertation). Available from
ProOuest Dissertations and Theses
DAFTAR RUJUKAN database. (UMI No. 3304208)

Andrews, S. A. (2011). Development and use Boozer, A. (2014). Planning backwards to go


of essential learning goals and their forward: Examining pre-service
impact on student reading teachers’ use of backward design to
achievement in grades two through plan and deliver instruction (Doctoral
five (Doctoral dissertation). Available dissertation). Available from
from ProOuest Dissertations and ProOuest Dissertations and Theses
Theses database. (UMI No. 3602556) database. (UMI No. 3618183)

Baird, S. A. (2006). Evaluation of the impact Cooper, C. (2014). The relationship between
of Alabama’s technology integration teachers perceptions about job-
professional development model for embedded professional development
and teacher efficacy in implementing Available from ProOuest
technology (Doctoral dissertation). Dissertations and Theses database.
Available from ProOuest (UMI No. 3637333)
Dissertations and Theses database.
(UMI No. 3616865) Mc Tighe, J. & Wiggins, G. (2005).
Understanding by Design: Extended
Creswell, J. W. (2012). Educational research: 2nd Edition. Alexandria, VA: ASCD.
Planning, conducting, and evaluating
quantitative and qualitative research. Mc Tighe, J & Wiggins, G. (2004). Memahami
Massachusetts, MA: Pearson dengan Buku Kerja Pengembangan
Education, Inc. Profesional Desain. Aleksandria, VA:
ASCD
Duke, J. E. (2011). The accelerated reader
program in conjunction with best- Mc Tighe, J & Wiggins, G. (2011). Pengajaran
practice reading instruction: The untuk Makna dan Pemahaman:
effects on elementary-school reading Ringkasan dari Teori dan Penelitian
scores (Doctoral dissertation). yang Mendasarinya. Jurnal
Available from ProOuest Kepemimpinan Pendidikan.
Dissertations and Theses database. Pennsylvania, 24(1).
(UMI No. 3481422)
Molina, W. (2013). Teachers’ views of
Fox, Bruce E., J. Doherty, John. (2012). backwards planning in a suburban
Design to Learn, Learn to Design: elementary school in Hawaii
Using Backward Design For (Doctoral dissertation). Available
Information Literacy Instruction. from ProOuest Dissertations and
Northern Arizona University. 5(2) Theses database. (UMI No. 3605187)

Ingvarson, L., Meiers, M., & Beavis A. (2005). Pratiwi, E., Rondonuwu, F.S., dan Noviandini,
Factors affecting the impact of D. (2015). Desain Masalah pada
professional development programs Topik Rangkaian Listrik untuk Metode
on teachers’ knowledge, practice, Pembelajaran Berbasis Masalah.
student outcomes & efficacy. Pendidikan Fisika Universitas Kristen
Educational Policy Analysis Archives, Satya Wacana. 6(1).
13(10), 1–26
Prawiradilangga, D.S. (2009). Prinsip Desain
Lee, H. (2014). The intersection between Pembelajaran. Jakarta: Kencana
professional development and
professional learning communities: Steffen, C. (2011). Perceptions of how
Working towards improving the teachers perceive their teaching of
educational experiences of English critical thinking skills and how
learners (Doctoral dissertation). students perceive their learning of
critical thinking skills (Doctoral Wati, Windy. (2022). Analisis Pengembangan
dissertation). Available from Rancangan Pembelajaran dengan
ProOuest Dissertations and Theses Pendekatan Understanding by Design
database. (UMI No. 3486930) Pada Pembelajaran PAI SMP Negeri
11 Bengkulu Tengah. Jurnal
Takacs, J. A. (2010). Using formative Pendidikan Profesi Guru Agama
assessment in professional learning Islam. 2(4)
communities to advance teaching and
learning (Doctoral dissertation). Yurtseven, N. & Altun, S. (2017).
Available from ProOuest Understanding by Desing (UbD) in
Dissertations and Theses database. EFL Teaching: Teachers'
(UMI No. 3398977) Professional Development and
Students' Achievment. Educational
Science: Theory & Practice 17(2).

You might also like