Professional Documents
Culture Documents
2 Desember 2020
P-ISSN: 2655-3104
E-ISSN: 2655-2639
Abstract
The purpose of this study is to determine the effectiveness of the application of the Problem
Based Learning model and the improvement of learning outcomes of Hindu Religious
Education with Sad Ripu material through the Problem Based Learning model for the sixth
grade students of Pucang 1 Elementary School. This research uses Classroom Action
Research (CAR). The research subjects were 15 grade students. Data collection techniques
using test and non-test techniques. Data collection was analyzed using quantitative and
qualitative techniques. The results showed that student learning outcomes in the pre-cycle
obtained a percentage of 33%, increased in cycle I by 73%, and increased in cycle II by 93%.
Based on these results, it can be concluded that the application of the Problem Based
Learning model is proven to improve learning outcomes of Hindu Religious Education with
Sad Ripu material in grade VI Pucang 1 Elementary School.
Keywords: Learning Outcomes, Hindu Religious Education, Problem Based Learning Model
Abstrak
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas penerapan model Problem Based
Learning dan peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Hindu materi Sad Ripu melalui
model Problem Based Learning pada siswa kelas VI SDN Pucang 1. Penelitian ini
menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian yaitu siswa kelas
VI dengan jumlah 15 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes.
Pengumpulan data dianalisis dengan teknik kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada pra siklus memperoleh persentase sebesar 33%,
meningkat pada siklus I sebesar 73%, dan meningkat pada siklus II sebesar 93%. Berdasarkan
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning terbukti
dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Hindu materi Sad Ripu pada siswa kelas
VI SDN Pucang 1.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Pendidikan Agama Hindu, Model Problem Based Learning
49
Journal of Indonesian Education, Vol. 3 No. 2 Desember 2020
P-ISSN: 2655-3104
E-ISSN: 2655-2639
50
Journal of Indonesian Education, Vol. 3 No. 2 Desember 2020
P-ISSN: 2655-3104
E-ISSN: 2655-2639
sehari-hari dan secara tidak langsung hasil Learning sebagai upaya meningkatkan hasil
belajar siswa dapat meningkat. belajar pendidikan agama Hindu materi sad
Berdasarkan hasil pretest terhadap hasil ripu pada siswa kelas VI SDN Pucang 1
belajar pendidikan agama Hindu materi sad Sidoarjo. Menurut Hosnan (2014) Problem
ripu pada siswa kelas VI SDN Pucang 1 Based Learning adalah “Pembelajaran yang
Sidoarjo menunjukkan bahwa tingkat menggunakan masalah nyata (autentik) yang
ketuntasan belajar siswa masih di bawah tidak terstuktur (ill-structured) dan bersifat
KKM. Hal ini ditunjukkan dari 15 siswa terbuka sebagai konteks bagi siswa untuk
hanya 5 atau 33% siswa yang mendapatkan mengembangkan keterampilan
nilai di atas KKM yang ditetapkan sekolah menyelesaikan masalah dan berpikir kritis
yaitu 75, sedangkan sisanya 10 atau 67% serta membangun pengetahuan baru”.
siswa nilainya masih dibawah KKM. Hasil Dengan menyelesaikan masalah tersebut,
belajar aspek pengetahuan rata-rata sebesar siswa memperoleh atau membangun
63 atau kategori Kurang, aspek keterampilan pengetahuan tertentu dan sekaligus
rata-rata sebesar 63 atau kategori Kurang, mengembangkan kemampuan berpikir kritis
serta aspek sikap rata-rata sebesar 2 atau dan keterampilan menyelasaikan masalah.
kategori Cukup. Jumlah tersebut masih Pemilihan model Problem Based
sangat jauh dari target yang seharusnya Learning sebagai alternatif pemecahan
dicapai yaitu sebesar 85% secara klasikal. masalah penelitian ini dikarenakan memiliki
Penyebab nilai ketuntasan belajar siswa beberapa kelebihan. Hal ini sesuai pendapat
masih di bawah KKM dapat diidentifikasi Kurniasih dan Sani (2015) mengemukakan
bahwa sebagian besar siswa masih kesulitan beberapa kelebihan dari model Problem
dan sering lupa dalam memahami materi sad Based Learning antara lain: 1)
ripu. Selain itu siswa belum mampu Mengembangkan pemikiran kritis dan
memecahkan masalah akibat perilaku Sad keterampilan kreatif siswa; 2) Dapat
Ripu dan upaya mengendalikan diri dari meningkatkan kemampuan memecahkan
perilaku Sad Ripu. Begitu juga sebagian masalah para siswa dengan sendirinya; 3)
sikap siswa terlihat masih ada yang kurang Meningkatkan motivasi siswa dalam belajar;
tanggung jawab dan disiplin dalam 4) Membantu siswa belajar untuk
menyelesaikan tugas. Hal ini disebabkan mentransfer pengetahuan dengan situasi
karena guru berfungsi sebagai sumber yang serba baru; 5) Dapat mendorong siswa
belajar utama yang menyajikan pengetahuan mempunyai inisiatif untuk belajar secara
kepada siswa kemudian siswa hanya mandiri; 6) Mendorong kreativitas siswa
memperhatikan penjelasan dan contoh yang dalam pengungkapan penyelidikan masalah
diberikan oleh guru tanpa terlibat langsung yang telah ia lakukan; 7) Dengan model
dalam pemecahan masalah dan pembelajaran ini akan terjadi pembelajaran
pengonstruksian pengetahuannya sendiri. yang bermakna; 8) Model ini siswa
Kegiatan pembelajaran masih kurang mengintegrasikan kemampuan dan
mengembangkan proses interaksi antara keterampilan secara stimultan dan
siswa dengan siswa, antara siswa dengan mengaplikasikannya dalam konteks yang
guru, dan antara siswa dengan lingkungan relevan; 9) Dapat meningkatkan kemampuan
belajar. berfikir kritis, menumbuhkan inisiatif siswa
Berdasarkan permasalahan di atas, dalam bekerja, motivasi internal dalam
penulis menerapkan model Problem Based belajar, dan dapat mengembangkan
51
Journal of Indonesian Education, Vol. 3 No. 2 Desember 2020
P-ISSN: 2655-3104
E-ISSN: 2655-2639
52
Journal of Indonesian Education, Vol. 3 No. 2 Desember 2020
P-ISSN: 2655-3104
E-ISSN: 2655-2639
53
Journal of Indonesian Education, Vol. 3 No. 2 Desember 2020
P-ISSN: 2655-3104
E-ISSN: 2655-2639
III. HASIL DAN DISKUSI guru, dan antara siswa dengan lingkungan
Sebelum diterapkan model Problem belajar.
Based Learning menunjukkan bahwa hasil Setelah diterapkan model Problem
belajar pendidikan agama Hindu materi sad Based Learning pada siklus I menunjukkan
ripu pada siswa kelas VI SDN Pucang 1 bahwa hasil belajar pendidikan agama
Sidoarjo pada pra siklus masih belum Hindu materi sad ripu pada siswa kelas VI
mencapai ketuntasan yang dikehendaki. SDN Pucang 1 Sidoarjo mengalami
Hasil belajar aspek pengetahuan sebesar 63 peningkatan. Hasil belajar aspek
atau kategori Kurang, hasil belajar aspek pengetahuan pada pra siklus rata-rata
keterampilan sebesar 63 atau kategori sebesar 63 atau kategori Kurang meningkat
pada siklus I rata-rata sebesar 83 atau
Kurang, hasil belajar aspek sikap pada pra
kategori Baik. Hasil belajar aspek
siklus sebesar 2 atau kategori Cukup.
keterampilan pada pra siklus rata-rata
Presentase ketuntasan belajar siswa dari 15
sebesar 63 atau kategori Kurang meningkat
siswa terdapat 33% atau ada 5 siswa yang
pada siklus I rata-rata sebesar 83 atau
sudah tuntas belajar secara klasikal,
kategori Baik. Hasil belajar aspek sikap
sedangkan siswa yang belum tuntas
pada pra siklus rata-rata sebesar 2 atau
sebanyak 10 siswa atau 67%. Hasil tersebut kategori Cukup meningkat pada siklus I
menunjukkan bahwa pada prasiklus secara rata-rata sebesar 3 atau kategori Baik.
klasikal siswa belum tuntas belajar, karena Secara klasikal presentase ketuntasan hasil
siswa yang memperoleh nilai 75 hanya belajar siswa pada prasiklus sebesar 33%
sebesar 33% lebih kecil dari persentase meningkat pada siklus I sebesar 73%.
ketuntasan yang dikehendaki. Terbukti ada peningkatan ketuntasan hasil
Penyebab nilai ketuntasan belajar siswa belajar siswa sebesar 40%. Hasil belajar
masih di bawah KKM dapat diidentifikasi pendidikan agama Hindu materi sad ripu
bahwa sebagian besar siswa masih kesulitan melalui model Problem Based Learning
dan sering lupa dalam memahami pada siswa kelas VI SDN Pucang 1 Sidoarjo
pendidikan agama Hindu materi sad ripu. mengalami peningkatan, namun hanya
Selain itu siswa belum mampu memecahkan mencapai 73% dan belum mencapai
masalah akibat perilaku Sad Ripu dan upaya ketuntasan belajar yang dikehendaki sebesar
mengendalikan diri dari perilaku Sad Ripu. 85% secara klasikal. Peningkatan hasil
Begitu juga sebagian sikap siswa terlihat belajar siswa antara pra siklus dan siklus I
masih ada yang kurang tanggung jawab dan dapat dilihat pada gambar berikut.
disiplin dalam menyelesaikan tugas. Hal ini
100
disebabkan karena guru berfungsi sebagai 90
sumber belajar utama yang menyajikan 80
70
pengetahuan kepada siswa kemudian siswa 60 Tuntas
hanya memperhatikan penjelasan dan contoh 50
40 Tidak
yang diberikan oleh guru tanpa terlibat 30 Tuntas
20
langsung dalam pemecahan masalah dan 10
pengonstruksian pengetahuannya sendiri. 0
Pra Siklus Siklus I
Kegiatan pembelajaran masih kurang
mengembangkan proses interaksi antara Gambar 4.1. Peningkatan Hasil Belajar
siswa dengan siswa, antara siswa dengan Siswa Pada Pra Siklus dan Siklus I
54
Journal of Indonesian Education, Vol. 3 No. 2 Desember 2020
P-ISSN: 2655-3104
E-ISSN: 2655-2639
Belum tercapainya ketuntasan belajar Sangat Baik. Hasil belajar aspek sikap pada
siswa secara klasikal pada siklus I pra siklus rata-rata sebesar 2 atau kategori
disebabkan belum maksimalnya proses Cukup, siklus I rata-rata sebesar 3 atau
pembelajaran pendidikan agama Hindu kategori Baik, dan siklus II rata-rata sebesar
materi sad ripu melalui model Problem 4 atau kategori Sangat Baik. Secara klasikal
Based Learning yang diterapkan guru presentase ketuntasan pada prasiklus sebesar
dengan presentase sebesar 70% termasuk 33%, siklus I sebesar 73%, dan siklus II
kategori Cukup. Hasil pengamatan sebesar 93%. Terbukti ada peningkatan
menunjukkan guru masih kurang aktif ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 60%.
membimbing penyelidikan, Hasil belajar pendidikan agama Hindu
mengembangkan dan menyajikan hasil materi sad ripu melalui model Problem
laporan, menganalisis dan mengevaluasi Based Learning pada siswa kelas VI SDN
proses pemecahan masalah. Hal ini Pucang 1 Sidoarjo mengalami peningkatan
mengakibatkan siswa kebingungan dalam secara signifikan sebesar 93% dan sudah
menyelesaikan tugas dan masih ada melebihi ketuntasan belajar yang
sebagian siswa yang kurang disiplin dan dikehendaki sebesar 85% secara klasikal.
tanggung jawab terbukti ada beberapa siswa Peningkatan hasil belajar siswa antara pra
yang bermain dan bergurau pada saat siklus sampai dengan siklus II dapat dilihat
melakukan pengamatan bersama kelompok. pada gambar berikut.
Hal ini juga berdampak masih ada 4 siswa
100
mendapatkan nilai hasil belajar di bawah 90
KKM. Hal ini dikarenakan siswa belum 80
70
mampu menyebutkan bagian-bagian 60 Tuntas
perilaku Sad Ripu beserta artinya, 50
40 Tidak
menjelaskan akibat perilaku Sad Ripu, dan 30 Tuntas
20
upaya mengendalikan diri dari perilaku Sad 10
Ripu. 0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Setelah melakukan perbaikan
pembelajaran pendidikan agama Hindu Gambar 4.2. Peningkatan Hasil Belajar
materi sad ripu melalui model Problem Siswa Pada Pra Siklus Sampai Siklus II
Based Learning pada siklus II dan
melaksanakan hasil rekomendasi siklus I Sudah tercapainya ketuntasan belajar
dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa siswa secara klasikal pada siklus II
kelas VI SDN Pucang 1 Sidoarjo mengalami disebabkan guru sudah maksimal dalam
peningkatan yang signifikan. Hasil belajar menerapkan proses pembelajaran
aspek pengetahuan pada pra siklus rata-rata pendidikan agama Hindu materi sad ripu
sebesar 63 atau kategori Kurang, siklus I melalui model Problem Based Learning
rata-rata sebesar 83 atau kategori Baik, dan dengan presentase sebesar 95% dan
siklus II rata-rata sebesar 92 atau kategori termasuk kategori Sangat Baik. Hal ini
Sangat Baik. Hasil belajar aspek dikarenakan pada siklus II guru sudah
keterampilan pada pra siklus rata-rata melaksanakan hasil refleksi siklus I. Pada
sebesar 63 atau kategori Kurang, siklus I siklus II guru sudah lebih aktif membimbing
rata-rata sebesar 83 atau kategori Baik, dan penyelidikan, mengembangkan dan
siklus II rata-rata sebesar 92 atau kategori menyajikan hasil laporan, menganalisis dan
55
Journal of Indonesian Education, Vol. 3 No. 2 Desember 2020
P-ISSN: 2655-3104
E-ISSN: 2655-2639
56
Journal of Indonesian Education, Vol. 3 No. 2 Desember 2020
P-ISSN: 2655-3104
E-ISSN: 2655-2639
akan menjadi menyenangkan dan tidak 83 atau kategori Baik, dan siklus II
kaku sehingga tujuan bersama dalam sebesar 92 atau kategori Sangat Baik.
kelompok untuk memajukan hasil belajar Hasil belajar aspek keterampilan pada
tiap anggota kelompok dapat terwujud, pra siklus sebesar 63 atau kategori
dengan demikian maka proses pembelajaran Kurang, siklus I sebesar 83 atau
menjadi efektif. kategori Baik, dan siklus II sebesar 92
Berdasarkan hasil dan diskusi di atas, atau kategori Sangat Baik. Hasil belajar
menunjukkan bahwa dengan menerapkan aspek sikap pada pra siklus sebesar 2
model Problem Based Learning terbukti atau kategori Cukup, siklus I sebesar 3
dapat meningkatkan hasil belajar pendidikan atau kategori Baik, dan siklus II sebesar
agama Hindu materi sad ripu pada siswa 4 atau kategori Sangat Baik.
kelas VI SDN Pucang 1 Sidoarjo. Dari hasil
penelitian tersebut, penelitian ini sudah V. DAFTAR PUSTAKA
dapat dikatakan berhasil, hal ini dikarenakan Anitah, W.S., Julaeha, S., & Wardani,
hasil evaluasi pendidikan agama Hindu I.G.A.K. 2014. Strategi Pembelajaran
materi sad ripu yang diberikan kepada di SD-Cet.21;Ed.1. Tangerang
seluruh siswa pada tiap siklus menunjukkan Selatan: Universitas Terbuka.
adanya peningkatan yang sangat signifikan Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
dan sudah melebihi ketuntasan yang Penelitian Suatu Penelitian
dikehendaki. Pendekatan Praktek-Cet.14. Jakarta:
Rineka Cipta.
IV. KESIMPULAN Ariyana, Yoki, dkk. 2019. Buku Pegangan
Berdasarkan hasil dan diskusi di atas, Pembelajaran Berorientasi pada
dapat disimpulkan sebagai berikut: Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi.
1. Penerapan model Problem Based Jakarta: Dirjen GTK, Kemendikbud.
Learning terbukti efektif diterapkan Astiti, Ni Made A. 2019. Penerapan Metode
pada pembelajaran pendidikan agama Problem Based Learning dalam
Hindu materi sad ripu pada siswa kelas Menciptakan Suasana PAKEM untuk
VI SDN Pucang 1 Sidoarjo. Hal ini Meningkatkan Prestasi Belajar
terlihat dari ketuntasan belajar siswa Pendidikan Agama Hindu dan Budi
pada pra siklus memperoleh persentase Pekerti. Kamaya: Jurnal Ilmu Agama,
sebesar 33%, meningkat pada siklus I Vol. 2, No. 1, Januari 2019, pp. 27-40.
sebesar 73%, dan meningkat pada siklus Diatmika, K.E.W, Sumantri, Md., & Renda,
II sebesar 93%. Terbukti ada N.T. 2014. Implementasi Strategi
peningkatan ketuntasan belajar siswa Pembelajaran Berbasis Masalah
sebesar 60%. Untuk Meningkatkan Aktivitas dan
2. Penerapan model Problem Based Hasil Belajar Pendidikan Agama
Learning terbukti dapat meningkatkan Hindu Siswa Kelas IV SD No. 2
hasil belajar pendidikan agama Hindu Jinangdalem. e-Journal Mimbar
materi sad ripu pada siswa kelas VI PGSD Universitas Pendidikan
SDN Pucang 1 Sidoarjo. Hal ini terlihat Ganesha, Vol. 2, No. 1, Maret 2014.
dari nilai rata-rata hasil belajar aspek Djamarah, B. Saeful. 2010. Guru dan Anak
pengetahuan pada pra siklus sebesar 63 Didik dalam Interaksi Edukatif-Cet.3.
atau kategori Kurang, siklus I sebesar Jakarta: Rineka Cipta.
57
Journal of Indonesian Education, Vol. 3 No. 2 Desember 2020
P-ISSN: 2655-3104
E-ISSN: 2655-2639
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Sudiani, N.N., Suhardi, U., & Raharjo, S.H.
Kontekstual dalam Pembelajaran 2019. Pendidikan Agama Hindu-
Abad 21: Kunci Sukses Implementasi Cet.1;Ed.2. Tangerang Selatan:
Kurikulum 2013-Cet.1. Bogor: Ghalia Universitas Terbuka.
Indonesia.
Kemendikbud. 2016. Model Silabus Mata Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Pelajaran Pendidikan Agama Hindu Pendidikan-Cet.19. Bandung:
dan Budi Pekerti. Jakarta: Dirjen Alfabeta.
GTK, Kemendikbud.
Kurniasih, Imas & Sani, Berlin. 2015. Wardani, I.G.A.K & Wihardit, K. 2016.
Implementasi Kurikulum 2013: Penelitian Tindakan Kelas-
Konsep dan Penerapan-Cet.3. Cet.23;Ed.1. Tangerang Selatan:
Surabaya: Kata Pena. Universitas Terbuka.
58