PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen e-mail: unggulnugraheni@ymail.com 1 Mahasiswa, 2, 3 Dosen FKIP UNS
Abstract: The Application of Guided Inquiry Learning Model Using Concrete
Objects in Improving Critical Thinking Skills and Concept Understanding of Natural Science about Force for the Fifth Grade Students in Elementary School. The objectives of this research are: (1) to describe the steps on the application of Guided Inquiry Learning model using concrete objects, (2) to improve critical thinking and concept understanding of force. This research is a collaborative Classroom Action Research (CAR). Validity of data in this research was analyzed using triangulation of sources and techniques. Data were analyzed using quantitative and qualitative analysis consisting of data reduction, data display, and drawing conclusion or verification. The conclution of this research are: (1) the implementation of critical thinking skill and concept understanding of natural science learning about force was conducted through stages as follows: problems statement, (b) hypothesis statement, (c) plan the experiment and prepare the media, (d) prove the hypothesis using concrete objects, (e) draw conclusions; (2) the application of Guided Inquiry Learning Model using concrete objects, conducted appropriately, can improve critical thinking skills and concept understanding of natural science about force. Keywords: Guided Inquiry, concrete objects, critical thinking, concept understanding, natural science
Abstrak: Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Disertai
Media Benda Konkret dalam Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis dan Pemahaman Konsep IPA Siswa Kelas V. Tujuan penelitian ini yaitu (1) mendeskripsikan penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing disertai media benda konkret dalam peningkatan keterampilan berpikir kritis dan pemahaman konsep IPA; (2) meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan pemahaman konsep IPA tentang gaya. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas kolaboratif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 27. Sumber data terdiri dari siswa, guru kelas, dan dokumen. Validasi data menggunakan triangulasi sumber dan teknik. Analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Simpulan penelitian ini adalah: (1) penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing disertai media benda konkret dilakukan dengan langkah-langkah: (a) merumuskan masalah, (b) membuat hipotesis, (c) merencanakan percobaan dan mempersiapkan media, (d)
membuktikan hipotesis melalui percobaan dengan media benda konkret, (e)
membuat kesimpulan; (2) penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing disertai media benda konkret dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan pemahaman konsep IPA. Kata Kunci: inkuiri terbimbing, media konkret, berpikir kritis, pemahaman konsep, IPA PENDAHULUAN dasarkan hasil wawancara dengan Pendidikan merupakan guru kelas V yang telah dilakukan kebutuhan mutlak setiap individu oleh peneliti di SD Negeri 1 Panjer, untuk mengembangkan potensi dan hasil pembelajaran IPA di sekolah meningkatkan kualitas hidupnya kurang begitu memuaskan. Diketahui guna mempersiapkan kehidupan di dari hasil ulangan akhir semester 1 masa yang akan datang. Pendidikan pada mata pelajaran IPA nilai sekolah dasar merupakan tempat terendah siswa adalah 58. Batas peserta didik untuk mengembangkan minimal KKM yang digunakan potensi intelektual, sosial, dan adalah 75. Hal ini membuktikan personal mendasar peserta didik bahwa siswa masih sulit untuk sesuai dengan karakteristik usianya memahami materi pelajaran yang Penilaian pembelajaran IPA di SD disampaikan sehingga tujuan terdiri dari penilaian proses, pembelajaran IPA juga sulit untuk penilaian produk dan penilaian hasil. tercapai. Hasil belajar siswa yang Hal ini melatih siswa mengem- buruk serta aktifitas siswa yang bangkan kognitif, psikomotor, afek- menyimpang saat pembelajaran tidak tif, kreatifitas, mampu berpikir kritis terlepas dari bagaimana cara guru untuk menemukan konsep yang dalam menyampaikan materi. diselidiki, serta mampu memahami Di SD Negeri 1 Panjer, guru konsep yang telah mereka bentuk mendapat kendala dalam penggunaan sendiri Tujuan pembelajaran IPA media yang kurang maksimal, adalah meningkatkan keyakinan penggunaan model pembelajaran terhadap kebesaran Tuhan Yang yang masih konvensional, pemilihan Maha Esa, mengembangkan rasa media yang kurang sesuai dengan ingin tahu terhadap alam dan karakteristik siswa kelas V. Hal ini teknologi, mengembangkan sikap menyebabkan kemampuan siswa positif dan kesadaran untuk me- dalam berpikir kritis dan pemahaman melihara, menjaga dan melestarikan konsep IPA masih rendah. Guna lingkungan, dan melakukan inkuiri meningkatkan keterampilan berpikir ilmiah untuk menumbuhkan kemam- kritis dan peahaman konsep IPA agar puan berpikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tujuan pembelajaran, ilmiah untuk memecahkan suatu peneliti mengambil penerapan model masalah dan membuat keputusan pembelajaran inkuiri terbimbing (Standar Isi Pendidikan Nasional, disertai media benda konkret. 2006). Pembelajaran inkuiri adalah Kondisi pembelajaran IPA rangkaian kegiatan pembelajaran di SD masih belum dapat memenuhi yang menekankan pada proses tujuan pembelajaran tersebut. Ber- berpikir secara kritis dan analaitis 578 Penerapan Model Pembelajaran...
untuk mencari dan menemukan konkret, dan (e) membuat kesim-
sendiri jawaban dari suatu masalah pulan. yang dipertanyakan. Sesuai dengan Rumusan masalah pada karakteristik dan kemampuan siswa penelitian ini adalah: (1) bagaimana sekolah dasar. Model inkuiri yang penerapan model pembelajaran cocok diterapkan adalah model inkuiri terbimbing disertai media pembelajaran inkuiri terbimbing. benda konkret dalam peningkatan Pembelajaran inkuiri di SD masih keterampilan berpikir kritis dan membutuhkan bimbingan guru. Hal pemahaman konsep IPA tentang ini disebabkan pembelajaran inkuiri gaya di kelas V SD N 1 Panjer tahun masih belum biasa digunakan di SD. ajaran 2015/2016? (2) apakah pene- Firman dan Widodo (Thursinawati, rapan model pembelajaran inkuiri 2012) menyatakan bahwa karena terbimbing disertai media benda kemampuan siswa untuk melakukan konkret dapat meningkatkan kete- yang “sungguhan” masih belum rampilan berpikir kritis dan pema- memadai, maka biasanya yang haman konsep IPA tentang gaya di digunakan di sekolah adalah inkuiri kelas V SD N 1 Panjer tahun ajaran terbimbing. 2015/2016? Model pembelejaran inkuiri Tujuan penelitian ini adalah: terbimbing merupakan proses (1) mendeskripsikan penerapan mo- penemuan. Hal ini tentunya harus del pembelajaran inkuiri terbimbing didukung dengan media yang tepat disertai media benda konkret dalam agar memudahkan siswa menemukan peningkatan kete-rampilan berpikir konsep, sehingga peneliti memilih kritis dan pemahaman konsep IPA media benda konkret untuk mem- tentang gaya di siswa kelas V SD N bantu peningkatan pebelajaran. 1 Panjer tahun ajaran 2015/2016; (2) Moedjiono (Nugroho, 2010: 20) meningkatkan keterampilan berpikir menyatakan dengen menggunakan kritis dan pemahaman konsep IPA media benda nyata atau benda tentang gaya di kelas V SD N 1 konkret akan memberikan penga- Panjer tahun ajaran 2015/2016 de- laman secara langsung pada siswa, ngan penerapan model pem-belajaran menyajikan secara konkret dan inkuiri terbimbing disertai media menghindari verbalisme, menun- benda konkret. jukan objek secara utuh, mem- perlihatkn struktur organisasi dengan METODE PENELITIAN jelas dan menunjukan alur sebuah Penelitian Tindakan Kelas proses dengan jelas. (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Model pembelajaran inkurii 1 Panjer yang beralamat di Jalan terbimbing disertai media benda Telasih nomor 80, Kelurahan Panjer, konkret diterapkan dalam proses Kecamatan Kebumen. Kegiatan pe- pembelajaran melalui langkah (a) nelitian ini telah dilaksanakan selama merumuskan masalah, (b) membuat 7 bulan yakni antara bulan hipotesis, (c) merencanakan perco- November 2015 – Mei 2016. Subjek baan dan mempersiapkan media, (d) penelitian ini adalah siswa kelas V membuktikan hipotesis melalui SD Negeri 1 Panjer tahun ajaran percobaan dengan media benda 2015/2016 yang berjumlah 27 siswa KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 5.1, hlm. 576 – 583 579
yang terdiri atas 11 laki-laki dan 16 belajaran inkuiri terbimbing disertai
perempuan. Data yang diambil media benda konkret di kelas V SD berupa data kuantitatif dan data Negeri 1 Panjer tahun ajaran kualitatif. Data kuantitatif berupa 2015/2016. nilai hasil evaluasi, sedangkan data Dalam penelitian ini, kualitatif berupa hasil observasi dan peneliti berkolaborasi dengan guru wawancara tentang pembelajaran di kelas. Kedua pihak ini menyusun kelas ketika guru mengajar IPA skenario pembelajaran. Setelah itu, dengan menggunakan model pem- peneliti dan guru bekerjasama untuk belajaran inkuiri terbimbing disertai mengatasi dan memecahkan masalah media benda konkret. Sumber data yang timbul, mengidentifikasi dan dalam penelitian yaitu: siswa, guru menentukan tindakan yang akan kelas, dan dokumen. Pengumpulan dilakukan, serta menyusun peren- data penelitian menggunakan teknik canaan pembelajaran. Dalam hal ini, tes, observasi, wawancara, dan guru bertugas melaksanakan pem- dokumentasi. Kemudian meng- belajaran. Setelah melaksanakan gunakan alat pengumpulan data pembelajaran, guru dan peneliti berupa instrumen tes, pedoman merefleksi hasil pembelajaran. Hasil wawancara, lembar observasi, dan refleksi digunakan sebagai bahan dokumen. Peneliti menggunakan pertimbangan untuk melakukan teknik triangulasi data supaya data tindakan selanjutnya. yang diperoleh peneliti valid dan reliabel. Triangulasi yang digunakan HASIL DAN PEMBAHASAN dalam penelitian ini adalah Langkah-langkah penerapan triangulasi sumber data dan teknik model pembelajaran inkuiri pengumpulan data. Data kuantitatif terbimbing disertai media benda dianalisis menggunakan analisis des- konkret yaitu: : (a) merumuskan ma- kriptif komparatif yaitu mem- salah, (b) membuat hipotesis, (c) bandingkan nilai tes kondisi awal merencanakan percobaan dan dan nilai tes setelah tindakan. mempersiapkan media, (d) mem- Sedangkan data kuantitatif hasil buktikan hipotesis melalui percobaan pengamatan dan data kualitatif hasil dengan media benda konkret, (e) wawancara menggunakan analisis menyimpulkan. deskriptif. Indikator kinerja pene- Indikator dalam penerapan litian ini sebesar 85% yang meliputi model pembelajaran inkuiri aspek: (1) penerapan model pem- terbimbing disertai media benda belajaran inkuiri terbimbing disertai konkret sebesar 85%. Keberhasilan media benda konkret dalam proses dilihat dari peningkatan tiap pembelajaran IPA tentang gaya kelas siklus pada penerapan model V SD Negeri 1 Panjer tahun ajaran pembelajaran inkuiri terbimbing 2015/2016; (2) ketuntasan siswa disertai media benda konkret baik dalam memenuhi indikator kete- dari observasi guru maupun rampilan berpikir kritis siswa dalam observasi siswa. Hasil observasi materi gaya; (3) ketuntasan pema- penerapan model pembelajaran haman konsep IPA tentang gaya inkuiri terbimbing disertai media dengan menerapkan model pem- 580 Penerapan Model Pembelajaran...
benda konkret terhadap guru dapat Tabel 2 Hasil Observasi Terhadap
dilihat pada tabel 1 berikut: siswa dengan Model Pem- belajaran Inkuiri Ter- Tabel 1 Hasil Observasi Terhadap bimbing disertai Media Guru dengan Model Pem- Benda Konkret belajaran Inkuiri Ter- Langkah- Siklus bimbing disertai Media No langkah I II Benda Konkret 1. Merumuskan Langkah- Siklus 3,03 3,83 NO masalah langkah I II 2. Membuat 1. Merumuskan 3,22 3,84 3,1 3,8 hipotesis masalah 3. Merencanakan 2. Membuat percobaan dan 3,3 3,6 3,3 3,67 hipotesis mempersiapka 3. Merencanakan n media percobaan dan 4. Membuktikan 3,2 3,6 mempersiapkan hipotesis media melalui 4. Membuktikan 2,74 3,56 percobaan hipotesis dengan media melalui benda konkret 3,28 3,61 percobaan 5 Menarik dengan media 3,11 3,7 Kesimpulan benda konkret Rata-rata 3,07 3,72 5 Menarik 3,12 3,67 Persentase (%) 76,7 92,9 Kesimpulan Rata-rata 3,22 3,67 Tabel 2 menggambarkan pe- Persentase (%) 80,6 91,8 ningkatan pada siklus II., Persentase rata-rata hasil observasi siswa pada Berdasarkan tabel 1, siklus I yaitu 76,7% dengan rata-rata persentase rata-rata hasil observasi 3,07 kemudian pada siklus II guru pada siklus I yaitu meningkat menjadi 92,9% dengan 80,6%dengan rata-rata 3,22 kemu- rata-rata 3, 72. dian pada siklus II meningkat Model pembelajaran inkuiri menjadi 91,8% dengan rata-rata 3,67. terbimbing disertai media benda Observasi pelaksanaan pem- konkret diterapkan unurk me- belajaran juga dilakukan pada siswa. ningkatkan keterampilan berpikir Hasil observasi penerapan model kritis dan pemahaman konsep IPA pembelajaran inkuiri terbimbing tentang gaya. Keterampilan berpikir disertai media benda konkret pada kritis siswa diukur melalui observasi siswa dapat dilihat pada tabel 2 pada siswa selama pembelajaran berikut: berlangsung. Berikut pemaparan pening- katan keterampilan berpikir kritis siswa pada tabel 3: KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 5.1, hlm. 576 – 583 581
Tabel 3 Peningkatan Keterampilan Berdasarkan tabel 3, per-
Berpikir kritis Siswa sentase pemahaman konsep IPA siswa mengalami peningkatan di Siklus No Indikator setiap siklusnya. Siklus I mencapai I II 67% dengan rata-rata nilai 75,93 dan Memberikan pada siklus II mencapai 85% dengan 1 Penjelasan 3,04 3,49 rata-rata nilai 80,65. Peningkatan Sederhana tersebut sudah mencapai indikator Mengatur kinerja yang diharapkan yaitu ≥ 85%. 2 Strategi dan 2,99 3,45 Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Taktik Suduc, Bizoi, & Gorghiu (2015) me- Membangun nunjukan model pembelajaran inkuiri 3 Keterampilan 3,03 3,46 dapat meningkatkan pembelajaran di Dasar sekolah dasar. Peningkatan hasil Memberikan belajar siswa tidak terlepas dari 4 Penjelasan 2,95 3,45 langkah-langkah penerapan model Lanjut pembelajaran inkuiri terbimbing 5 Menyimpulkan 2,98 3,47 disertai media benda konkret yang Rata-rata 3 3,46 dilakukan dengan benar. Pelaksanaan kegiata pembelajaran dalam pene- Persentase (%) 74,9 86,5 litian tindakan kelas ini meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan Berdasarkan tabel 3, kegiatan akhir. persentase keterampilan berpikir Penerapan model pembe- kritis siswa mengalami peningkatan lajaran inkuiri terbimbing disertai di setiap siklusnya. Dengan hasil media benda konkret ini juga sudah siklus I mencapai 74,9% dengan rata- terbukti dari penelitian yang rata nilai 3 dan pada siklus II men- dilakukan oleh Susanti, Suadnyana, capai 86,5% dengan rata-rata nilai & Zulaikha (2014) yang menyatakan 3,46. Peningkatan tersebut sudah bahwa penggunaan media benda mencapai indikator kinerja yang konkret dapat meningkatkan hasil diharapkan yaitu ≥ 85%. belajar IPA. Hal ini tentunya sejalan Peningkatan pemahaman dengan penelitian yang dilakukan konsep siswa siswa dapat dilihat oleh peneliti yang sama-sama pada tabel 2. menggunakan benda konkret untuk meningkatkan hasil belajar siswa Tabel 3. Perbandingan nilai berupa pemahaman konsep IPA. pemahaman konsep IPA siswa siklus I-II KESIMPULAN DAN SARAN Perolehan Berdasarkan hasil penelitian Rata- Tindakan Belum rata Tuntas Tuntas diper-oleh beberapa kesimpulan sebagai berikut Siklus I 75,93 33% 67% 1. Penerapan model pembe- lajaran Siklus II 80,65 15% 85% inkuiri terbimbing disertai media benda konkret dalam peningkatan keterampilan berpikir kritis dan 582 Penerapan Model Pembelajaran...
pemahaman konsep IPA tentang mempelajarinya kembali di lain
gaya pada siswa kelas V SD N 1 waktu; (3) bagi seko-lah Panjer tahun ajaran 2015/2016 hendaknya melengkapi sarana dan dilaksanakan dengan langkah- prasarana yang menunjang proses langkah: (1) merumuskan masa- pembelajaran sehingga proses lah, (2) membuat hipotesis, (3) pembelajaran dapat berlangsung merencanakan percobaan dan dengan aktif, inovatif, kreatif, me- mem-persiapkan media, (4) mem- nyenangkan, dan bermakna bagi buktikan hipotesis melalui per- siswa; (4) Bagi peneliti lain yang cobaan dengan media benda hendak melaksanakan penelitian konkret, (5) membuat kesimpulan. se-jenis, peneliti hendaknya men- 2. Penerapan model pembelajaran jelaskan dan mengarahkan pada inkuiri terbimbing disertai media guru tentang skenario model pem- benda konkret dapat mening- belajaran inkuiri terbimbing katkan keterampilan berpikir kritis disertai media benda konkret dan pemahaman konsep IPA dengan lebih mantap, agar guru tentang gaya pada siswa kelas V dapat memahami sub-langkah SD Negeri 1 Panjer tahun ajaran pada skenario dengan baik. 2015/2016. Hal ini dilihat dari peningkatan keterampilan berpikir kritis pada siklus I mendapat DAFTAR PUSTAKA persentase 74,9% menjadi 86,5% Thursinawati. (2012). Penerapan pada siklus II, serta peningkatan Pembelajaran Inkuiri pemahaman konsep pada siklus I Terbimbing untuk yang memperoleh persentase Meningkatkan Penguasaan ketun-tasan 67% menjadi 85% Konsep dan Pemahaman pada siklus II. Hakikat Sains Siswa. 3. Berdasarkan kesimpulan yang Visipena. Vol. 3. Hlm. 83- ada, peneliti memberikan 99. Diperoleh 23 beberapa saran yaitu: (1) bagi November 2015 dari guru untuk meningkatkan kualitas http://visipena.stkipgetsem pembelajaran IPA di kelas V dan pena.ac.id/ menerapkan model pembelajaarn Nugroho, F.A.A. (2010). Upaya inkuiri ter-bimbing disertai media Meningkatkan benda konkret pada materi Kemampuan Berhitung pelajaran yang lain atau bahkan Pengurangan Melalui muatan pem-belajaran lainnya; (2) Penggunaan Media Benda Siswa hendak-nya fokus dalam Konkret dalam mengikuti pembe-lajaran, Pembelajaran Matematika membaca langkah-langkah pada Pada Siswa Kelas 1 SD N petunjuk LKS dengan cermat agar 2 Ngrandu Kabupaten dalam proses penemuan dapat Grobogan Tahun berjalan dengan lancar dan Pelajaran 2009/2010. mencatat materi yang disampaika Surakarta: Universitas maupun yang ditemukan dari Sebelas Maret. percobaan, supaya siswa dapat KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 5.1, hlm. 576 – 583 583
Suduc, A.M., Bizoi, M., Gorghiu, G.
(2015). Inquiry Based Science Learning in Primary Education. Procedia Social and Behavioral Science. Vol. 205. Hlm. 474-479. Diperoleh 10 Desember 2015 dari www.sciencedirect.com Susanti, K. A., Suadnyana, N. I, Zulaikha, S. (2014). Pengaruh Model Snowball Throwing Berbantuan Media Konkret terhadap Hasil Belajar IPA KelasV SD Gugus I Gusti Ngurah Rai Denpasar. e-Journal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD. Vol. 2. Diperoleh 15 Desember 2015 dari http://ejournal.undiksha.ac. id/
Making Thematic Learning Modules Based On Problem Based Learning (PBL) Models in Improving Critical and Creative Thinking (CCT) Skills in Class V Students of State Elementary Schools
Development of Collaborative Learning-Based Science Learning Tools To Train Critical Thinking Skills and Understanding The Concepts of Grade V Elementary Students PDF
International Journal of Innovative Science and Research Technology