You are on page 1of 8

EFEKTIVITAS DIRECT INSTRUCTION DENGAN INVOLVING

STUDENTS IN SELF-AND PEER EVALUATION TERHADAP HASIL


BELAJAR DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF

M. Zainudin1), Dian Ratna Puspananda2)


1,2.Program Studi Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP PGRI Bojonegoro Jl. Panglima
Polim No.46 Bojonegoro Jawa Timur
zain.akhmad@yahoo.com

Abstract: The research objective is to proof 1). models of direct instruction by


involving stu-dents in self-evaluation and peer learning can provide better results
than direct instruction, 2). students having a field dependent cognitive style have
better learning outcomes than field independent, 3). In each of the learning model,
whether the student has a field dependent cognitive style have better learning
outcomes than independent field, 4). In each of the cog-nitive style, whether the
model of direct instruction by involving students in self-evaluation and peer learning
can provide better results than direct instruction. The population of this study was all
students of mathematics education of IKIP PGRI Bojonegoro, fourth semester, in the
academic year of 2014/2015. The sample of this study was all students of the fourth
semester students in class A with the total number of 32 students and class B as many
as 32 students. The sampling technique in this study was cluster random sampling.
Results of the study were 1) models of direct instruction by involving students in
self-evaluation and peer learning can provide better results than direct instruction,
2) students who have cognitive style independent field has learning outcomes that
are better than field-dependent, 3) In each of the learning model, students who have
cognitive style independent fields have sig-nificantly a better learning outcomes
than field dependent, 4) In each of the cognitive style, whether the model of direct
instruction by involving students in self-evaluation and peer always provide better
learning outcomes significantly than direct instruction.

Keywords: direct instruction by involving students in self evaluation and peer, direct
instruction, field dependent, independent field, learning outcomes

Pendahuluan karya yang inovatif guna meningkatkan


Penelitian merupakan bagian terpenting kualitas hidup manusia. Sedangkan melalui
dalam dunia keilmuan, oleh sebab itu kualitas matakuliah PTK diharapkan mahasiswa
penelitian yang baik akan berdampak pada dapat mempunyai kompetensi pedagogik,
peningkatan kualitas manusia. Matakuliah yakni kemampuan mengelola pembelajaran
dalam Program Studi Pendidikan peserta didik yang meliputi pemahaman
Matematika Fakultas Pendidikan Matematika terhadap peserta didik, perancangan dan
dan Ilmu Pengetahuan Alam IKIP PGRI pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil
Bojonegoro adalah Metodologi Penelitian belajar,dan pengembangan peserta didik
Pendidikan dan Penelitian Tindakan Kelas untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
(PTK). Matakuliah Metodologi Penelitian yang dimilikinya.
Pendidikan diharapkan dapat membekali Tujuan matakuliah PTK adalah
mahasiswa dalam menghasilkan karya- menghasilkan mahasiswa yangmenguasai

192
Varia Pendidikan, Vol. 27, No. 2, Desember 2015: 192-199 193

konsep dasar PTK dan terampil meneliti, Rendahnya hasil belajar mahasiswa
mampu menghasilkan gagasan dalam PTK, diduga disebabkan oleh metode yang
menulis proposal PTK, melaksanakan digunakan dalam perkuliahan belum
(simulasi) PTK, mencatat data PTK, memberikan kesempatan kepada mahasiswa
menganalisis data PTK,dan melaporkan untuk menelaah permasalahan penelitian dan
hasil PTK. Kompetensi mata kuliah PTK belajar meneliti secara mendalam, mahasiswa
adalah mahasiswa mampu memahami kurang berdiskusi dengan teman sejawat dan
konsep dasar penelitian, mengidentifikasi dosen mengenai konsep dasar PTK, sehingga
ide-ide untuk dikembangkan menjadi disain pemahaman konseptual dan keterampilan
PTK,menulis proposal PTK, menerapkan berpikir mahasiswa masih kurang, mahasiswa
metode penelitian yang sesuai dengan kurang mendapatkan masukan dari dosen dan
permasalahan yang diteliti, terampil mahasiswa lain selama menyusun proposal
melaksanakan simulasi PTK ,termasuk penelitian, melakukan penelitian, dan
mencatat data, menganalisis data, dan melaporkan hasil penelitian.
mensintesis temuan, terampil menyusun Keberhasilan suatu proses pembelajaran
laporan PTK, memiliki kepekaan dan dipengaruhi oleh berbagai komponen yang
mampu memonitor dan mengevaluasi hasil ada didalamnya, antara lain: tujuan, bahan
belajar sebagai pembelajar yang mandiri, atau materi, model pembelajaran, media,
mampu melakukan refleksi diri tentang pendidik dan peserta didik. Terkait dengan
praktik meneliti yang telah dilakukan melalui model pembelajaran, berdasar penelitian
praktik menulis jurnal refleksi dan portofolio. yang telah dilakukan oleh Zainudin (2012),
Hasil belajar mahasiswa peserta kuliah dihasilkan bahwa implementasi Direct
metodologi penelitian pendidikan dan PTK Instruction dengan Involving Students in
selama satu tahun belakangan ini menunjukkan Selfand Peer Evaluation dapat meningkatkan
hasil yang kurang optimal. Rerata hasil kreativitas dalam menyusun pendahuluan
belajar pada pokok bahasan kajian pustaka pada proposal penelitian kuantitatif.
matakuliah metodologi penelitian pendidikan
program studi pendidikan matematika IKIP “The Direct Instruction strategy relies
PGRI Bojonegoro semester V tahun akademik on the behavioral approach in which
2013/2014 adalah 6,5 .Sedangkan rerata hasil instruc- tions are given explicitly and
belajar pada pokok bahasan kajian pustaka sequentially when a skill is to be learned,
matakuliah PTK program studi pendidikan or instructional models are presented
matematika IKIP PGRI Bojonegoro semester without any distrac- tions. This strategy
VI tahun akademik 2013/2014 adalah 6,87. is focused on procedures followed
Selama kegiatan pembelajaran mahasiswa by teachers and the curriculum and
juga pasif, hal ini nampak dari sedikitnya identify specifically and explicitly what
mahasiswa yang bertanya kepada dosen skills need to be learned step-by-step,
maupun kepada mahasiswa lain. Proposal yang instead of leaving students to their own
dihasilkan oleh mahasiswa masih banyak experience. This, of course, improves
kelemahannya yaitu identifikasi masalah yang and accelerates learning in students
belum jelas, perumusan masalah yang kurang (Adams & Engelmann, 1996; Kinder et
operasional, metode penelitiandan analisis al, 2005).”
data yang kurang rinci. Laporan penelitian
juga masih perlu ditingkatkan terutama dalam Model pembelajaran direct instruction
penyajian data, pembahasan, dan simpulan. dengan strategi Involving Students in Self and
Pembahasan pada umumnya belum didukung Peer Evaluationmerupakan pembelajaran
dengan literatur yang cukup. Simpulan belum direct instructionyang dimodifikasi dengan
sesuai dengan rumusan masalah. Involving Students in Self and Peer Evaluation.

ISSN: 0852-0976
194 Efektivitas Direct Instruction...(M. Zainudin dan Dian Ratna Puspananda)

Pada pembelajaran direct instruction dengan dengan baik dalam kelompok, dan memiliki
strategi Involving Students in Self and Peer daya ingat yang baik untuk informasi sosial.
Evaluation, setelah dosen menyampaikan Ilmu-ilmu sosial merupakan bidang yang
materi serta memberikan penekanan konsep cocok untuk peserta didik yang memiliki
yakni unsur-unsur yang harus ada dalam latar gaya kognitif field dependent ini.
belakang, identifikasi masalah, pemilihan Peserta didik yang memiliki gaya field
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, independent lebih suka untuk mengamati
manfaat penelitian dalam penyususnan pemrosesan informasinya sendiri. Peserta
pendahuluan suatu proposal penelitian. didik dapat menerima secara terpisah-pisah
Kreativitas berasal dari kata kreatif. bagian-bagian dari suatu pola dan dapat
Berpikir kreatif merupakan kegiatan mental menganalisa suatu pola berdasarkan bagian-
untuk menemukan “ide baru” yang sesuai bagiannya. Peserta didik terbiasa dengan
dengan tujuan, dengan cara mensintesis ide- hubungan sosial sebagaimana peserta didik
ide, membangun (generating) ide-ide, dan yang memiliki gaya kognitif field dependent.
menerapkannya (Tatag, 2008: 10). Kreativitas Kelompok field independent ini dapat bekerja
merupakan kemampuan seseorang dengan baik dalam lingkup matematika dan
menghasilkan sesuatu (soal, masalah atau ilmu pengetahuan alam yang membutuhkan
pengetahuan) yang pada dasarnya baru dan kemampuan anlisis.
sebelumnya tidak dikenal oleh pembuatnya Peneliti-peneliti sebelumnya telah
serta berbeda dari sesuatu (soal, masalah atau mengembangkan instrumen untuk mengukur
pengetahuan) lain yang dibuat berdasar gaya field dependent dan field independent.
sebuah informasi. Witkin (dalam Wijaya, 2011) mengemukakan
Selain model pembelajaran, ada beberapa instrumen untuk mengukur field
kemungkinan kreativitas mahasiswa dependent dan field independent yakni The
dipengaruhi oleh gaya kognitif yang dimiliki. Rod and Frame Test (RFT), The Rotating
Menurut Hamzah B. Uno (2006: 185), gaya Room Test (RRT), The Embbeded Figures
kognitif merupakan cara peserta didik yang Test (EFT), The Figures Drawing Test (FDT),
khas dalam belajar, baik yang berkaitan Hidden Figures Test (HFT). The Embbeded
dengan cara penerimaan dan pengolahan Figures Test (EFT) dibagi menjadi Children’s
informasi, sikap terhadap informasi maupun Embbeded Figures Test (CEFT) dan
kebiasaan yang berhubungan dengan GroupEmbbeded Figures Test (GEFT).
lingkungan belajar. Budi Usodo (2011: Instrumen yang digunakan pada
98) membagi gaya kognitif menjadi field penelitian ini adalah GEFT karena instrumen
dependent dan field independent. Field tersebut menggunakan tes tertulis (paper and
dependent merupakan gaya kognitif atau pancil test) sehingga memudahkan dalam
gaya belajar seseorang yang cenderung pelaksanaannya dan merupakan instrumen
dipengaruhi oleh lingkungan. Sedangkan baku yang baku dengan indeks reliabilitasnya
field independent adalah gaya belajar 0,82.
seseorang yang tidak dipengaruhi lingkungan. Perbedaan kedua karakteristik gaya
Peserta didik yang memiliki gaya kognitif kognitif tersebut yang menarik untuk
field dependent cenderung menerima suatu didalami guna mencari ada tidaknya
informasi secara menyeluruh, tidak terpisah keterkaitan mahasiswa dalam menyelesaikan
satu bagian dengan bagian lainnya. Peserta permasalahan yang ada di lingkungannya
didik memiliki kesulitan untuk fokus pada dengan pem- belajaran Direct Instruction
satu aspek situasi, mengambil hal-hal rinci dengan Involving Students in Self and Peer
yang penting, menganalisis suatu pola ke Evaluationyang merupakan pembelajaran
dalam bagian-bagian yang berbeda. Peserta yang memerlukan kerjasama teman sejawat
didik memiliki kecenderungan bekerja untuk mengevaluasi karya dari pemikiran

ISSN: 0852-0976
Varia Pendidikan, Vol. 27, No. 2, Desember 2015: 192-199 195

mahasiswa dalam memecahkan permasalahan mata kuliah penelitian tindakan kelas


yang dihadapi. semester tersebut. Metode dalam penelitian
Penelitian yang dilakukan ini bertujua dibagi menjadi tiga tahap yang berlangsung
nuntuk membuktikan Efektivitas Direct selama satu tahun. Tahap pertama adalah
Intruction dengan Involving Students in Self penentuan sampel penelitian dan melakukan
and Peer Evaluation terhadap Hasil Belajar uji keseimbangan dengan data indeks prestasi
Ditinjau dari Gaya Kognitif. Hasil belajar semester IV. Tahap kedua penyusunan
dalam penelitian ini kreativitas dalam perangkat pembelajaran, soal dan rubrik
menyusun proposal penelitian. Kreativitas penilaian untuk memilih format tes yang
dalam menyusun proposal penelitian paling baik (reliable dan valid). Tahap ketiga
menitik beratkan pada keterampilan dalam untuk meneliti efektivitas Direct Intruction
penggunaan tindakan yang inovatif dalam dengan Involving Students in Self-and Peer
menyelesaikan permasalahan yang ada. Evalua-tion terhadap hasil belajar ditinjau
Rumusan masalah dalam penelitian ini dari Gaya Kognitif.
adalah 1) Apakah model direct instruction Penelitian ini menggunakan desain
dengan involving students in self-and peer faktorial 2x2 dengan teknik analisis varian
evaluation dapat memberikan hasil belajar (ANAVA), yaitu suatu desain penelitian yang
yang lebih baik daripada direct instruction?, digunakan untuk meneliti ada atau tidaknya
2) Apakah mahasiswa yang memiliki perbedaan rerata pada dua populasi dari
gaya kognitif field dependent memiliki perlakuan model pembelajaran yang berbeda
hasil belajar yang lebih baik daripada field dan dua kelompok yang dihubungkan dengan
independent?, 3). Pada masing-masing gaya kognitif terhadap kreativitas.
model pembelajaran, apakah mahasiswa Teknik pengumpulan data pada penelitian
yang memiliki gaya kognitif field dependent ini menggunakan teknik dokumentasi, tes.
memiliki hasil belajar yang lebih baik Tekhnik dokumentasi digunakan untuk
daripada field independent?, 4). Pada menggambil data indeks prestasi semester IV
masing-masing gaya kognitif, apakah model sebagai bahan untuk uji keseimbangan kelas
direct instruction dengan involving students sampel sebelum dikenai perlakuan. Tekhnik
in self-and peer evaluationdapat memberikan tes pada penelitian ini terdiri dari tes gaya
hasil belajar yang lebih baik daripada direct kognitif dan tes kreativitas.
instruction? Instrumen yang digunakan pada
Manfaat dalam penelitian ini antara lain: penelitian ini berupa dokumen nilai UAS
1). hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi metodologi penelitian semester V, soal GEFT,
masukan pendidik dan calon pendidik dalam dan soal kreativitas mahasiswa. Data nilai
menentukan model pembelajaran yang tepat UAS metodologi penelitian semester V untuk
berdasarkan karakteristik gaya kognitif pada uji keseimbangan. Soal GEFT digunakan
peserta didik, 2). Menambah pengetahuan untuk menentukan gaya kognitif yang dimiliki
tentang gaya kognitif dan mengaplikasikan ma-hasiswa. Soal kreativitas digunakan untuk
dalam proses pembelajaran, 3). Sebagai mengambil data kemampuan kreativitas ma-
bahan referensi dalam melakukan penelitian hasiswa dalam menyusun proposal penelitian
Direct Instruction dengan Involving Students tindakan kelas.
in Self-and Peer Evaluation lebih lanjut Teknik analisis data yang digunakan
dengan memperluas dan memperdalam dalam penelitian ini adalah Uji normalitas
lingkup penelitian. menggunakan metode lilifors, uji
homogenitas menggunakan chi kuadrat, uji
Metode keseimbangan Teknik analisis data yang
Penelitian ini dilaksanakan di IKIP PGRI digunakan dalam penelitian ini adalah Uji
Bojonegoro pada mahasiswa yang mendapat normalitas menggunakan metode lilifors,

ISSN: 0852-0976
196 Efektivitas Direct Instruction...(M. Zainudin dan Dian Ratna Puspananda)

uji homogenitas menggunakan chi kuadrat, matakuliah metodologi penelitian pendidikan


uji keseimbangan menggunakan t-test dua diuji keseimbangannya untuk mengetahui
pihak, uji hipotesis anava dua arah dengan sel apakah populasi mempunyai kemampuan
tak sama. Uji normalitas dilakukan pada data awal sama. Sebelum diuji keseimbangan,
nilai UAS matakuliah metodologi penelitian masing-masing populasi terlebih dahulu diuji
untuk kelas eksperimen, kelas kontrol, hasil apakah berdistribusi normal atau tidak, serta
belajar berupa kreativitas mahasiswa dalam diuji apakah sampel berasal dari populasi
menyusun proposal penelitian tindakan yang homogen atau tidak.
kelas pada mahasiswa yang memiliki gaya Berdasarkan uji normalitas menggunakan
kognitif field dependent, gaya kognitif field metode lilifors pada datanilai UAS metodologi
independent, hasil belajar berupa kreativitas penelitian pendidikan pada semester V
mahasiswa dalam menyusun proposal pada kelas eksperimen, didapat Lobs sebesar
penelitian tindakan kelas pada mahasiswa 0,074954 dan mengambil taraf signifikansi
pada kelas eksperimen, kelas kontrol. Uji 5% didapat Ltabel sebesar 0,156624, sehingga
homogenitas dilakukan antara data nilai H0 diterima atau disimpulkan sampel berasal
UAS matakuliah metodologi penelitian untuk dari populasi yang berdistribusi normal.
kelas eksperimen dan kontrol, data hasil Uji Normalitas data nilai UAS metodologi
belajar berupa kreativitas mahasiswa dalam penelitian pendidikan pada semester V
menyusun proposal penelitian tindakan kelas pada kelas kontrol, didapat Lobs sebesar
pada mahasiswa yang memiliki gaya kognitif 0,079531 dan mengambil taraf signifikansi
field dependent dan field independent, hasil 5% didapat Ltabel sebesar 0,156624, sehingga
belajar berupa kreativitas mahasiswa dalam H0 diterima atau disimpulkan sampel berasal
menyusun proposal penelitian tindakan kelas dari populasi yang berdistribusi normal. Uji
pada mahasiswa pada kelas eksperimen dan homogenitas dengan chi kuadrat antara data
kontrol. Uji keseimbangan dilakukan antara nilai UAS metodologi penelitian pendidikan
data nilai UAS matakuliah metodologi pada semester V pada kelas eksperimen
penelitian untuk kelas eksperimen dan dan kontrol didapat 2obs sebesar 2,2697 dan
kontrol. Uji hipotesis dilakukan pada data 20,05;1 sebesar 3,841, sehingga H0 diterima
hasil belajar berupa kreativitas mahasiswa atau disimpulkan variansi kedua populasi
dalam menyusun proposal penelitian tindakan homogen. Uji keseimbangan dengan
kelas pada mahasiswa. menggunakan uji t (t-test) antara data nilai
UAS metodologi penelitian pendidikan pada
Hasil dan Pembahasan semester V pada kelas eksperimen dan kontrol
Data penelitian yang digunakan untuk uji didapat tobs sebesar 1,027413 dan ttabel sebesar
hipótesis meliputi data nilai UAS metodologi 1,96, sehingga H0 diterima atau disimpulkan
penelitian pendidikan pada semester V yang kedua kelas memiliki kemampuan awal yang
digunakan untuk mengetahui kemampuan sama.
awal kelompok eksperimen dan kelompok Uji hipotesis dilakukan pada nilai hasil
kontrol, data nilai tes hasil belajar dan belajar berupa kemampuan meguasai konsep
proposal penelitian pada pokok mata kuliah dan kreativitas menyusun proposal penelitian
penelitian tindakan kelas dan data gaya tindakan kelas serta simulasi proposal. Uji
kognitif. hipotesis dalam penelitian ini menggunaka
Pada penelitian ini, yang digunakan analisis variansi dua arah dengan sel tak
sebagai data awal untuk mengetahui sama. Uji prasyarat anava dalam penelitian
kemampuan awal antara kelas eksperimen dan ini adalah normalitas dan homogenitas.
kelas kontrol adalah nilai UAS matakuliah Berdasarkan uji normalitas menggunakan
metodologi penelitian pendidikan semester V metode lilifors pada hasil belajarmahasiswa
Tahun Akademik 2014/2015. Data nilai UAS dengan pembelajaran Direct Intruction

ISSN: 0852-0976
Varia Pendidikan, Vol. 27, No. 2, Desember 2015: 192-199 197

dengan Involving Students in Self and Peer 0,0409 dan Ftabel sebesar 4,000, sehingga H0AB
Evaluation didapat Lobs sebesar 0,133452 dan diterima atau disimpulkan Pada efek interaksi
mengambil taraf signifikansi 5% didapat Ltabel (AB), tidak ada interaksi antara model
sebesar 0,156624, sehingga H0 diterima atau pembelajaran yang digunakan dan tipe gaya
disimpulkan sampel berasal dari populasi kognitif terhadap hasil belajar.
yang berdistribusi normal. Uji Normalitas data Berdasarkan rerata hasil belajar
hasil belajar mahasiswa dengan Pembelajaran mahasiswa yang dikenai Direct Intruction
Direct Intruction didapat Lobs sebesar 0,152280 dengan Involving Students in Self and
dan mengambil taraf signifikansi 5% didapat Peer Evaluation sebesar 81,75, sedangkan
Ltabel sebesar 0,156624, sehingga H0 diterima Direct Intruction sebesar 74,19, sehingga
atau disimpulkan sampel berasal dari populasi dapat disimpulkan bahwa Direct Intruction
yang berdistribusi normal. Uji Normalitas data dengan Involving Students in Self and Peer
hasil belajar mahasiswa dengan hasil belajar Evaluation dapat memberikan hasil belajar
mahasiswa dengan tipe gaya kognitif Field yang lebih baik daripada Direct Intruction.
Dependent didapat Lobs sebesar 0,123195 dan Pembelajaran Direct Intruction
mengambil taraf signifikansi 5% didapat Ltabel dengan Involving Students in Self and
sebesar 0,170600, sehingga H0 diterima atau Peer Evaluation merupakan pembelajaran
disimpulkan sampel berasal dari populasi langsung yang disertai dengan pemberian
yang berdistribusi normal. Uji Normalitas kesempatan kepada mahasiswa untuk saling
data hasil belajar mahasiswa dengan hasil memberi saran antar teman sejawat dari
belajar mahasiswa dengan tipe gaya kognitif kinerjanya. Pembelajaran langsung dalam
Field independent didapat Lobs sebesar penelitian ini bukan merupakan suatu
0,087844 dan mengambil taraf signifikansi pemberian informasi tentang materi secara
5% didapat Ltabel sebesar 0,143728, sehingga penuh kepada mahasiswa, tetapi materi
H0 diterima atau disimpulkan sampel berasal hanya diberikan secara garis besar kemudian
dari populasi yang berdistribusi normal. mahasiswa mencari berbagai teori yang
Uji homogenitas dengan chi kuadrat sejenis dari berbagai sumber (seperti dari
antara data nilai populasi mahasiswa dengan internet, buku referensi pendukung, maupun
pembelajaran Direct Intruction disertai dari modul). Involving Students in Self and
Involving Students in Self and Peer Evaluation Peer Evaluation dilakukan setelah mahasiswa
dengan Direct Intruction didapat 2obs sebesar mengerjakan tugas-tugas seperti tes formatif,
0,4178 dan 20,05;1 sebesar 3,841, sehingga sebelum hasil dari penyelesaian soal tes
H0 diterima atau disimpulkan variansi kedua formatif dinilai oleh dosen, mahasiswa
populasi homogen. Uji hipotesis dengan diharuskan untuk saling menukar jawaban
menggunakan analisis variansi dua arah kepada teman sejawab dan mereviewnya untuk
dengan sel tak sama antara hasil belajar kelas memberi saran dan ditindaklanjuti. Selain
eksperimen dan kontrol didapat Fobs(Model) pada tes formatif sebagai salah satu tugas
sebesar 4,0401 dan Ftabel sebesar 4,000, untuk mengukur daya serap dan pemberian
sehingga H0A ditolak atau disimpulkan Pada penekanan teori, Involving Students in
efek utama (A), mahasiswa-mahasiswa yang Selfand Peer Evaluation dilakukan setelah
dikenai Direct Intruction dengan Involving mahasiswa menyusun bagian-bagian dari
Students in Self and Peer Evaluation proposal penelitian tindakan kelas. Model
mempunyai hasil belajar yang berbeda., pembelajaran langsung disertai dengan dapat
Fobs(Gaya Kognitif) sebesar 7,3686 dan Ftabel mengembangkan keterampilan mahasiswa
sebesar 4,000, sehingga H0B ditolak atau dalam berpendapat. The literature review
disimpulkan Pada efek utama (B), kedua tipe showed that this instructional model had
gaya kognitif memberikan efek yang berbeda developed as a result of many thoughts and
terhadap hasil belajar., Fobs(Interaksi) sebesar arguments that together formed the rationale

ISSN: 0852-0976
198 Efektivitas Direct Instruction...(M. Zainudin dan Dian Ratna Puspananda)

of the socalled Direct Instruction strategy style, the cognitive style of field dependent
(Marzano & Pollock, 2001). and independent are useful for tailoring
Berdasarkan rerata hasil belajar instruction to particular students, but their
mahasiswa yang memiliki gaya kognitif guidance is only approximate. They neither
field dependent sebesar 71,00, sedangkan can nor should be used to “lock” students
gaya kognitif field independent sebesar to particular modes of learning or to replace
82,74, sehingga dapat disimpulkan bahwa students’ own expressed preferences and
mahasiswa dengan gaya kognitif field choices about curriculum.
independent memiliki hasil belajar yang lebih Pada matakuliah penelitian tindakan
baik daripada gaya kognitif field dependent. kelas ini, materi perkuliahan dipelajari secar
Mahasiswa Peserta didik yang memiliki bertahap, seperti pada penyusunan proposal
gaya kognitif field dependent cenderung penelitian tindakan kelas, proposal disusun
menerima suatu informasi secara menyeluruh, secara bertahap mulai dari penyusunan latar
tidak terpisah satu bagian dengan bagian belakang, perumusan masalah, sampai denga
lainnya. Peserta didik memiliki kesulitan teknik analisis data disusun secara bertahap,
untuk fokus pada satu aspek situasi, sehingga tidak mengherankan jika mahasiswa
mengambil hal-hal rinci yang penting, dengan gaya kognitif field independent
menganalisis suatu pola ke dalam bagian- lebih memiliki hasil belajar yang lebih baik
bagian yang berbeda. daripada field dependent.
Peserta didik yang memiliki gaya field Berdasarkan hasil analisis variansi dua
independent lebih suka untuk mengamati arah dengan sel tak sama didapat H0AB
pemrosesan informasinya sendiri. Peserta diterima, sehingga tidak ada interaksi antara
didik dapat menerima secara terpisah-pisah model pembelajaran yang digunakan dan
bagian-bagian dari suatu pola dan dapat tipe gaya kognitif terhadap hasil belajar.
menganalisa suatu pola berdasarkan bagian- Pada masing-masing model pembelajaran,
bagiannya. Peserta didik terbiasa dengan mahasiswa yang memiliki gaya kognitif field
hubungan sosial sebagaimana peserta didik independent secara signifikan selalu memiliki
yang memiliki gaya kognitif field dependent. hasil belajar yang lebih baik daripada field
Seifert dan Sutton (2009: 65) menjelaskan dependent. Pada masing-masing gaya kognitif,
perbedaan field dependent dengan field model direct instruction dengan involving
independent sebagai berikut: students in self and peer evaluationsecara
Someone who isfield dependent signifikan selalu memberikan hasil belajar
(perceives globally or “wholistically”) in one yang lebih baik daripada direct instruction.
situation, tends to a modest extent to perceive
thimhs globally or wholistically in other Simpulan
situations. Field dependent and independent Hasil dalam penelitian adalah1). model
can be important in understanding students direct instruction dengan involving students
because the styles affect students’ behaviours in self and peer evaluation dapat memberikan
preferences in school and classrooms. Field hasil belajar yang lebih baik daripada direct
independent persons tend to work better in instruction, 2). mahasiswa yang memiliki
gruops, it seems, and to prefer “open-ended” gaya kognitif field independent me miliki
fields of study like literature and history. Fild hasil belajar yang lebih baik daripada field
independent persons, on the order hand, tend dependent, 3). Pada masing-masing model
to work better alone and to prefer highly pembelajaran, mahasiswa yang memiliki
analytic studies like math and science. The gaya kognitif field independent secara
differences are only a tendency, however, and signifikan selalu memiliki hasil belajar yang
there are a lot of students who contradict the lebih baik daripada field dependent, 4). Pada
trends. As with the broader nation of learning masing-masing gaya kognitif, apakah model

ISSN: 0852-0976
Varia Pendidikan, Vol. 27, No. 2, Desember 2015: 192-199 199

direct instruction dengan involving students selalu memberikan hasil belajar yang lebih
in self-and peer evaluationsecara signifikan baik daripada direct instruction.

Daftar Pustaka

Adams, G., & Engelmann, S. (1996). Research on Direct Instruction: 25 Years beyond DIS- TAR.
Seattle, WA: Educational Achievement Systems.
Budiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press. Nasution. (2011). Sosiologi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Siswono, T. Y. (2008). Kumpulan Karya 2005-2007. Surabaya: UNESA Press.
Sutton, K. S. (2009). Educational Psychologi. Zurich, Switzerland: The Global Text Project. Uno, H.B.
(2006). Teori Motivasi dan Pengukurannya: Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Usodo, B. (2011). Profil Intuisi Mahasiswa dalam Memecahkan MAsalah MAtematika Ditinjau dari
Gaya Kognitif Field Dependen dan Field Independen. Seminar Nasional MAtema- tika dan
Pendidikan Matematika (hal. 95-172). Surakarta: UNS Press.
Wijaya, A. P. (2011). Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dan STAD Ditinjau
dari Keingintahuan dan Gaya Kognitif Peserta Didik SMP di Kabupaten Blora. Surakarta: UNS
Press.
Zainudin, M. (2012). implementasi Direct Instruction dengan Involving Students in Self-and Peer
Evaluation untuk meningkatkan kreativitas dalam menyusun pendahuluan pada pro- posal
penelitian kuantitatif. Acarya , 22-25.

ISSN: 0852-0976

You might also like