You are on page 1of 11

NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENAMBAHAN SUKROSA


PADA ASAM BORAT SEBAGAI UMPAN SIAP PAKAI
TERHADAP MORTALITAS KECOA (Periplaneta americana)

ULFIATUN NISA
P07133216029

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN SANITASI LINGKUNGAN


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA
TAHUN 2020

PERSETUJUAN PEMBIMBING
Naskah Publikasi
PENGARUH PENAMBAHAN SUKROSA
PADA ASAM BORAT SEBAGAI UMPAN SIAP PAKAI
TERHADAP MORTALITAS KECOA (Periplaneta americana)

Disusun Oleh:
ULFIATUN NISA
P07133216029

Telah disetujui oleh pembimbing pada tanggal:


……. Mei 2020

Menyetujui,
Pembimbing I, Pembimbing II,

Sarjito Eko Windarso, SKM, MP Dr. Choirul Amri, STP, MSi


NIP. 196507271988031002 197107171991031003

Yogyakarta, ….. Mei 2020


Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan

M. Mirza Fauzie, SST, MKes


NIP. 19670719 199103 1 002
PENGARUH PENAMBAHAN SUKROSA
PADA ASAM BORAT SEBAGAI UMPAN SIAP PAKAI
TERHADAP MORTALITAS KECOA (Periplaneta americana)

Ulfiatun Nisa1, Sarjito Eko Windarso2, Choirul Amri3


1,2,3
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta,
Jl. Tatabumi No.3 Banyuraden, Gamping, Sleman
E-mail: nisaulfiatun@gmail.com, windiarsa@gmail.com, amri.choirul@gmail.com

ABSTRACTS

Background: Cockroaches are one of disease-carrier vector insects that can cause negative
effects on human health. A safer controlling method for humans and environment is by using ready-
to-use bait formulations. Ready-to-use bait is a made from cockroach natural food and chemical
compounds. Each cockroach likes a different natural food, therefore it is necessary to look for a
favorite natural feed of cockroaches (Periplaneta americana) that contain high sugar levels and
high carbohydrates such as sucrose.
Objective: To determine the effect of sucrose addition on boric acid as a ready-to-use bait on
cockroaches mortality (Periplaneta americana).
Research Methods: This type of research is a Quasi experiment with Post Test Only with Control
Group Design. Research activities carried out by calculating the mortality of cockroaches after
giving ready-to-use bait for 5 days with observation time every day.
The variation of bait in each treatment is variation 1 with the addition of 5 grams of granulated
sugar, variation 2 with the addition of 5 grams of brown sugar, variation 3 with the addition of 2.5
grams of granulated sugar + 2.5 grams of brown sugar and control group.
Results: The results of the reseach descriptively showed the percentage of cockroach mortality
(Periplaneta americana) in variation 1 as many as 90%, variation 2 as many as 76.67%, variation 3
as many as 56.67% and in control 0%. The analytical results using the Kruskall Wallis test obtained
p value of. 0.001 or <0.05 so with a 95% confidence level, Ho is rejected.
Conclusion: The addition of sucrose to boric acid as a ready-to-use bait affects on cockroaches
mortality (Periplaneta americana).
Keywords: Cockroach (Periplaneta americana), Mortality, Sucrose, Ready-to-use bait

INTISARI

Latar Belakang : Kecoa merupakan salah satu serangga vektor pembawa penyakit yang dapat
menimbulkan dampak buruk pada kesehatan manusia. Metode pengendalian yang lebih aman
terhadap lingkungan dan manusia adalah formulasi umpan siap pakai. Umpan siap pakai ini
merupakan kombinasi dari pakan alami kesukaan kecoa dan senyawa kimia. Setiap kecoa
menyukai pakan alami yang berbeda, oleh karena itu perlu dicari pakan alami kesukaan kecoa
(Periplaneta americana) yang mengandung kadar gula tinggi dan kaya akan karbohidrat seperti
sukrosa.
Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh penambahan sukrosa pada asam borat sebagai
umpan siap pakai terhadap mortalitas kecoa (Periplaneta americana).
Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah Quasi experiment dengan desain penelitian Post
Test Only with Control Group Design. Kegiatan penelitian dilakukan dengan menghitung mortalitas
kecoa setelah pemberian umpan siap pakai selama 5 hari dengan waktu pengamatan setiap hari.
Adapun variasi umpan pada masing-masing perlakuan adalah variasi 1 dengan penambahan 5
gram gula pasir, variasi 2 dengan penambahan 5 gram gula merah, variasi 3 dengan penambahan
2,5 gram gula pasir + 2,5 gram gula merah dan kelompok kontrol.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian secara deskriptif menunjukkan persentase mortalitas kecoa
(Periplaneta americana) pada variasi 1 sebesar 90 %, variasi 2 sebesar 76,67%, variasi 3 sebesar
56,67% dan kontrol 0%. Hasil analisis dengan Uji Kruskall Wallis diperoleh nilai p sebesar. 0,001
atau <0,05 sehingga dengan taraf kepercayaan 95%, Ho ditolak.
Kesimpulan: Penambahan sukrosa pada asam borat sebagai umpan siap pakai berpengaruh
terhadap mortalitas kecoa (Periplaneta americana).
Kata Kunci : Kecoa (Periplaneta americana), Mortalitas, Sukrosa , Umpan Siap Pakai

1
PENDAHULUAN manusia. Insektisida yang meninggalkan
residu seperti aerosol, spray dan bubuk
Serangga vektor merupakan mulai ditinggalkan karena tidak
4)
athropoda yang berperan sebagai media mendapatkan hasil yang diinginkan .
penularan penyakit yang dikenal dengan Oleh karena itu, perlu dilakukan
arthropode borne disease, yaitu penyakit pengendalian lain yang lebih aman
bersifat endemis yang dapat menimbulkan terhadap lingkungan dan manusia. Salah
wabah atau suatu Kejadian Luar Biasa satu metode yang dapat dijadikan
(KLB) serta dapat menimbulkan bahaya alternatif adalah menggunakan formulasi
bagi kesehatan sampai kematian1). umpan siap pakai.
Kecoa merupakan serangga hama Umpan siap pakai merupakan
yang dapat mengganggu kehidupan kombinasi dari pakan alami kesukaan
manusia karena dapat meninggalkan bau kecoa dan senyawa kimia yang digunakan
yang tidak sedap, pembawa patogen untuk memikat kecoa datang kemudian
penyakit, penyebab alergi dan mengotori memakan umpan tersebut. Berdasarkan
perkakas rumah tangga. Kecoa menyukai cara kerjanya, umpan tersebut tertelan ke
tempat yang kotor, lembab dan sejuk, dalam perut merusak saluran pencernaan
seperti WC, di bawah tumpukan barang- kecoa khususnya lambung, sehingga
barang, di gudang yang lembab dan menyebabkan keracunan secara perlahan
berbau atau di tempat-tempat gelap yang dan pada akhirnya kecoa akan mati dalam
digunakan sebagai tempat perindukan2). beberapa hari karena telah memakan
Bakteri yang sering dibawa oleh umpan siap pakai yang mengandung
kecoa adalah Staphylococcus aureus, senyawa kimia.
spesies dari Enterococcus, Pseudomonas Setiap jenis kecoa menyukai umpan
aeruginosa, Klebsiella, Pneumoniae, yang berbeda, maka dari itu perlu dicari
Escherichia coli, Serratia marcescens, umpan yang paling disukai oleh kecoa
spesies dari Proteus, dan bakteri lainnya, yang sering ditemukan di masyarakat.
bakteri-bakteri tersebut berperan dalam Faktor nutrisi menjadi penting untuk
penyebaran penyakit antara lain disentri, kebutuhan reproduksi, perkembangan
diare, kolera, virus hepatitis A, dan polio dan pertumbuhan kecoa. Sumber
pada anak- anak3). makanan kecoa adalah bahan-bahan
Berdasarkan Peraturan Menteri organik yang sudah membusuk, dan
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 50 dapat memakan hampir semua bahan.
Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kecoa biasanya memakan makanan
Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan yang bervariasi, seperti pinggiran buku
Kesehatan Untuk Vektor Dan Binatang dan serangga yang sudah mati. Kecoa
Pembawa Penyakit menyebutkan bahwa juga diketahui lebih menyukai makanan
standar baku mutu yang diperbolehkan yang manis, mengandung kadar gula
untuk Vektor Kecoa adalah <2 ekor yang tinggi dan kaya akan karbohidrat5).
dengan satuan ukur angka rata-rata Menurut penelitian Widya dkk.
populasi kecoa. Apabila ditemukan ≥2 (2018)6) tentang uji Palatabilitas umpan
ekor maka harus dilakukan upaya tindak terhadap jenis kecoa, menyatakan bahwa
lanjut. umpan selai kacang paling banyak disukai
Berbagai cara dapat dilakukan untuk oleh kecoa. Hal tersebut membuktikan
mengendalikan kecoa seperti menjaga bahwa kecoa menyukai makanan manis
sanitasi, pengendalian secara biologis, yang mengandung karbohidrat, lemak dan
mekanik, atau kimia. Umumnya cara kimia protein.
lebih banyak dilakukan oleh masyarakat, Salah satu senyawa organik golongan
seperti penyemprotan insektisida karena karbohidrat sederhana yaitu Sukrosa.
dinilai sangat praktis penggunaanya. Sukrosa merupakan salah satu disakarida
Padahal dalam penggunaannya dapat paling manis yang keberadaan sumbernya
menyebar ke seluruh ruangan di dalam dapat ditemukan di alam antara lain: tebu
rumah sehingga dapat meracuni penghuni (gula pasir), gula kelapa (gula merah) dan
rumah, selain itu metode ini dapat jelly. Gula tebu (pasir) dan gula kelapa
meninggalkan residu yang berbahaya bagi (merah) juga dapat mengeluarkan

2
aroma yang menyengat, mudah didapat pada 5 gram asam borat), variasi 2 (5
dan harga terjangkau bagi masyarakat. gram gula merah pada 5 gram asam
Umpan siap pakai pada penelitian ini borat), variasi 3 (2,5 gram gula pasir + 2,5
tergolong racun perut. Racun perut akan gram gula merah pada 5 gram asam
menimbulkan efek setelah racun masuk borat) dan satu variasi kelompok kontrol.
melalui jalur oral. Adapun racun yang Objek penelitian ini adalah adalah
ditambahkan ke dalam formulasi pada kecoa Periplaneta americana betina
penelitian ini adalah asam borat. Asam dewasa umur 3- 4 bulan ditandai dengan
borat merupakan senyawa kimia zat kelengkapan alat genital dan ukuran sama
berbentuk serbuk putih yang dapat larut di yang dipesan dari Balai Besar Penelitian
dalam air dan hadir dalam bentuk cairan, dan Pengembangan Vektor Reservoir
pasta atau gel, dan padatan kristal tidak Penyakit (B2P2VRP) Salatiga. Setiap
bewarna. Asam borat salah satu perlakuan membutuhkan 5 ekor kecoa.
insektisida yang memiliki toksisitas rendah Penelitian ini dilakukan pengulangan
terhadap manusia dan lebih sedikit sebanyak 6 kali. Jumlah sampel kecoa
serangga yang resisten karenanya7). dalam penelitian ini adalah 120 ekor.
Formulasi sukrosa dan asam borat Kecoa uji terlebih dahulu dipuasakan 1
menjadi eksperimen yang menarik karena hari sebelum diberi perlakuan.
mengkombinasikan makanan kesukaan Bahan dan alat meliputi: jenis sukrosa
kecoa yang berfungsi untuk menarik (gula pasir dan gula merah) yang
datangnya kecoa dan asam borat untuk diperoleh di pasar dekat rumah peneliti,
mematikan kecoa ketika sudah memakan asam borat, jelly, air, vasellin, stoples uji,
umpan tersebut. Eksperimen ini dapat kawat strimin, sendok, panci, kompor,
memberikan informasi tentang umpan cetakan, nampan, neraca analitik, gelas
siap pakai yang paling disukai oleh kecoa. ukur dan thermohygrometer.
Mekanisme racun pada umpan siap pakai Data yang diperoleh diuji
diharapkan memiliki efek lambat sehingga normalitasnya menggunakan uji statsitik
serangga sasaran tidak menolak dan jera Shapiro Wilk, kemudian dilanjutkan
umpan. menggunakan uji Kruskal Wallis untuk
Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan persentase tingkat
mengetahui pengaruh penambahan jenis mortalitas pada berbagai penambahan
sukrosa (gula) pada asam borat sebagai variasi sukrosa sebagai umpan siap pakai
umpan siap pakai terhadap mortalitas kecoa (Periplaneta americana).
kecoa (Periplaneta americana).
HASIL
Tabel 4.1 Data Kematian Kecoa (Periplaneta americana)
METODE setelah diberikan Umpan Siap Pakai pada Kelompok
Variasi 1
Jenis penelitian ini adalah Quasi Pengulangan
Kematian Kecoa pada Hari ke-

experiment dengan desain penelitian 1 2 3 4 5
1 0 1 2 2 0 5
menggunakan Post Test Only with Control 2 0 0 3 2 0 5
Group Design. Penelitian dilaksanakan 3 0 0 1 2 1 4
4 0 0 1 2 2 5
pada Bulan Februari- Maret 2020 di 5 0 1 0 1 1 3
Laboratorium Balai Besar Penelitian dan 6 1 0 2 2 0 5
Pengembangan Vektor Reservoir ∑ 1 2 9 11 4 27
Rata-rata 0,16 0,33 1,5 1,83 0,67 4,5
Penyakit (B2P2VRP) Salatiga. Sumber Sumber : Data Primer, Tahun 2020
data pada penelitian ini menggunakan Berdasarkan Tabel 4.1 data
data primer yaitu dengan mengamati kematian kecoa (Periplaneta americana)
aktivitas kecoa, mencatat kematian dan setelah diberikan umpan pada kelompok
menghitung persentase kematian kecoa variasi 1 mulai terjadi pada hari ke-1 yaitu
setelah diberi umpan siap pakai selama 5 terdapat 1 ekor pada pengulangan ke-6,
hari waktu penelitian. hari ke-2 terdapat 2 ekor pada masing-
Peneliti melakukan intervensi berupa masing pengulangan 1 dan 5, hari ke-3
tiga variasi perlakuan penambahan terdapat 9, hari ke-4 terdapat 11 ekor
sukrosa yaitu variasi 1 (5 gram gula pasir

3
yang berasal dari pengulangan 1 sampai 1 0 0 3 2 0 5
2 0 0 0 0 0 0
6, dan hari ke-5 terdapat 4 ekor sehingga 3 0 0 0 0 0 0
jumlah total kematian kecoa selama 5 hari 4 0 0 0 0 0 0
pengamatan pada kelompok variasi 1 5 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0
sebanyak 27 ekor. ∑ 0 0 0 0 0 0
Rata-rata 0 0 0 0 0 0
Tabel 4.2 Data Kematian Kecoa (Periplaneta americana) Sumber : Data Primer, Tahun 2020
setelah diberikan Umpan Siap Pakai pada Kelompok
Variasi 2 Tabel 4.4 di atas menunjukan
Kematian Kecoa pada
Pengulangan Hari ke- ∑ bahwa tidak terjadi kematian kecoa
1 2 3 4 5 (Periplaneta americana) pada kelompok
1 0 0 0 0 3 3 kontrol artinya dengan jumlah
2 0 0 0 2 0 2
3 0 0 0 1 1 2 pengulangan 6 kali tidak terdapat kecoa
4 0 0 0 1 2 3 yang mati. Hal ini karena umpan yang
5 0 0 1 1 2 4 diberikan adalah umpan kontrol negatif
6 0 0 0 1 2 3
∑ 0 0 1 6 10 17 yaitu umpan tanpa penambahan sukrosa
Rata-rata 0 0 0,16 1 1,67 2,83 dan asam borat.
Sumber : Data Primer, Tahun 2020
Tabel 4.5 Presentase Mortalitas Kecoa (Periplaneta americana)
Tabel 4.2 menunjukan kematian setelah diberikan Umpan Siap Pakai pada Semua
kecoa (Periplaneta americana) setelah Kelompok Perlakuan
Kematian Kecoa pada Semua
diberikan umpan siap pakai pada Pengula- Kecoa Kelompok Perlakuan
kelompok variasi 2 mulai terjadi pada hari Ngan Awal
I II III Kontrol
ke-3 dengan jumlah 1 ekor pada 1 5 5 3 5 0
pengulangan 5, pada hari ke-4 terdapat 6 2 5 5 2 5 0
ekor, dan pada hari ke-5 terdapat 10 ekor 3 5 4 2 4 0
dengan jumlah total kematian kecoa 4 5 5 3 4 0
selama 5 hari pengamatan pada 5 5 3 4 3 0
kelompok variasi 2 sebanyak 17 ekor. 6 5 5 3 2 0
Jumlah 27 17 23 0
Tabel 4.3 Data Kematian Kecoa (Periplaneta americana) Rata-Rata 4,50 2,83 3,83 0
setelah diberikan Umpan Siap Pakai pada Kelompok % Mortalitas 90 56,67 76,67 0
Variasi 3
Kematian Kecoa pada Sumber : Data Primer, Tahun 2020
Pengulangan Hari ke- ∑
1 2 3 4 5 Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui
1 0 0 3 2 0 5 bahwa hasil dari persentase mortalitas
2 0 0 0 3 1 4
3 0 0 0 0 3 3 kecoa (Periplaneta americana) setelah
4 0 0 0 3 1 4 diberi umpan siap pakai variasi 1 dengan
5 0 0 1 3 1 5 penambahan 5 gram gula pasir memiliki
6 0 0 0 0 2 2
∑ 0 0 4 11 8 23 persentase 90%. Variasi 2 dengan
Rata-rata 0 0 0,67 1,83 1,33 3,83 penambahan 5 gram gula merah memiliki
Sumber : Data Primer, Tahun 2020 persentase 56,67%. Variasi 3 dengan 2,5
gram gula pasir + 2,5 gram gula merah
Tabel 4.3 di atas menunjukan
memiliki persentase 76,67%, sedangkan
kematian pada variasi 3 mulai terjadi pada
pada kelompok kontrol memiliki
hari ke-3 dengan jumlah 4 ekor yang
persentase 0%. Hal ini dapat terlihat
berasal dari pengulangan 1 dan 5, hari ke-
bahwa terdapat perbedaan persentase
4 terdapat 11 ekor dan pada hari ke-5
mortalitas kecoa (Periplaneta americana)
terdapat 8 ekor dengan jumlah total
pada masing-masing perlakuan.
kematian kecoa selama 5 hari
pengamatan pada kelompok variasi 3 Gambar 4.1 Grafik Kematian Kecoa per-Hari pada Semua
sebanyak 23 ekor. Variasi

Tabel 4.4 Data Kematian Kecoa (Periplaneta americana)


setelah diberikan Umpan Siap Pakai pada Kelompok
Kontrol
Kematian Kecoa pada
Pengulangan Hari ke- ∑
1 2 3 4 5

4
terpenuhi sehingga dilanjutkan uji
statsistik Kruskal Wallis.
Hasil uji didapatkan nilai signifikasi
atau p = 0,001. Hasil tersebut lebih kecil
bila dibandingkan dengan nilai α= 0,05
(Sig. <0,05) sehingga menolak Ho, artinya
secara statistik bahwa ada perbedaan
persentase tingkat mortalitas kecoa pada
berbagai penambahan variasi sukrosa.

PEMBAHASAN

Sumber : Data Primer, Tahun 2020 Penelitian ini menggunakan umpan


siap pakai beracun dengan formulasi
Grafik di atas menunjukan angka pakan alami kesukaan kecoa yaitu
kematian kecoa (Periplaneta americana) makanan berbahan sukrosa (gula pasir
perhari dari masing-masing variasi umpan dan gula merah) yang berfungsi memikat
yang diberikan. Umpan variasi 1 mulai datangnya kecoa untuk memakan umpan
mengalami kematian pada hari ke-1 yaitu 1 dan bahan aktif asam borat untuk
ekor, angka kematian tertinggi pada hari ke- mematikan kecoa setelah memakan
4 yaitu 11 ekor dan kematian menurun umpan siap pakai beracun ini.
pada hari ke-5 menjadi 4 ekor. Umpan Umpan siap pakai lebih aman
variasi 2 mulai terjadi kematian pada hari terhadap lingkungan dan manusia karena
ke-3 yaitu 1 ekor, dan angka kematian pengendalian hanya akan mengenai
tertinggi hari ke-5 yaitu 10 ekor. Umpan hewan sasaran saja melalui jalur oral dan
variasi 3 mengalami kematian pada hari ke- memiliki toksisitas rendah terhadap
3 yaitu 4 ekor kemudian naik pada hari ke-4 manusia.
menjadi 11 ekor dan kematian menurun Cara kerja umpan siap pakai ini
pada hari ke-5 menjadi 8 ekor. Umpan masuk melalui jalur oral, tertelan ke dalam
kelompok kontrol tidak ada kematian dari perut kemudian akan menimbulkan efek
hari ke-1 sampai hari ke-5. Hal tersebut keracunan pada kecoa (Periplaneta
menunjukan bahwa semua variasi americana). Racun pada umpan memiliki
perlakuan umpan mengalami kenaikan efek lambat sehingga serangga sasaran
kematian dan mengalami penurunan tidak menolak dan jera umpan. Kecoa
kematian pada hari yang berbeda. dapat kembali berulang kali ke area
umpan siap pakai sampai mereka mati.
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Kecoa (Periplaneta americana)
Kelompok Nilai Nilai
Perlakuan p Alpha (α)
Kesimpulan dinyatakan mati, ditandai dengan tidak
Data Tidak bergeraknya anggota badan saat disentuh
Variasi 1 0,006 0,05
Normal dan posisi tubuh kecoa terbalik.
Variasi 2 0,212 0,05 Data Normal Berdasarkan hasil penelitian selama
Variasi 3 0,421 0,05 Data Normal 5 hari dapat dilihat bahwa ada pengaruh
Sumber : Data Primer Terolah, Tahun 2020 penambahan sukrosa pada asam borat
Berdasarkan Tabel 4.6 Hasil Uji terhadap mortalitas kecoa (Periplaneta
Normalitas Data didapatkan hasil bahwa americana). Penelitian diperoleh bahwa
terdapat 2 kelompok variasi memiliki hasil umpan variasi 1 menyebabkan mortalitas
p value >0,05 yaitu variasi 2 (0,212) dan 90%, variasi 2 menyebabkan mortalitas
variasi 3 (0,421) yang berarti data tersebut 56,67 %, variasi 3 menyebabkan
berdistribusi normal. Variasi 1 memiliki mortalitas 76,67 % dan kelompok kontrol
hasil p value < 0,05 sebesar 0,006 yang 0 % terhadap kecoa uji.
berarti data tersebut tidak berdistribusi Kecoa (Periplaneta americana)
normal. Kalkulasi data yang diuji nampak lahap memakan umpan karena
terdistribusi secara tidak normal karena terlihat pengurangan umpan awal dan
asumsi kenormalan tidak semua data setelah perlakuan, hal ini menguntungkan
karena semakin banyak umpan yang

5
dimakan maka akan memperbesar berbeda, pada variasi 1 memiliki warna
kemungkinan racunnya bekerja sehingga merah muda, variasi 2 memiliki warna
mempercepat kematian. Namun dalam kecoklatan, variasi 3 memilki warna
penelitian ini tidak mengukur berat umpan merah kecoklatan dan variasi kontrol
sebelum dan sesudah diberikan sehingga memiliki warna merah. Perbedaan
tidak mengetahui bagaimana pengaruh warna umpan disebabkan karena
pengurangan berat umpan terhadap perubahan warna senyawa yang
kematian kecoa. Kematian kecoa pada terkandung pada masing-masing
beberapa variasi umpan dalam penelitian sukrosa.
ini memiliki tahap gejala keracunan Kecoa dalam mencari makan tidak
masing-masing. membedakan umpan berdasarkan
Gejala keracunan umpan siap pakai warna. Hal tersebut karena kecoa
dalam penelitian ini ditandai dengan memiliki jenis mata majemuk yaitu mata
perubahan perilaku dan feses kecoa pada yang bersifat semu yang hanya dapat
masing-masing variasi. Ketika kecoa membedakan warna gelap dan terang
mengalami keracunan awal, perilaku saja. Kecoa menggunakan organ sensori
kecoa menjadi lebih agresif yaitu selalu untuk mengetahui keberadaan makanan.
melakukan gerakan merayap naik turun Kecoa akan mencium bau dan gerakan
stoples uji karena merasa tidak aman. dengan rambut-rambut yang ada di tubuh,
Efek keracunan pada hari berikutnya, rambut-rambut sensori ini terdapat pada
perilaku kecoa semakin menurun yang cerci dan antena.
ditandai dengan tidak dapat menggerakan Karakteristik masing-masing umpan
dan membalikan badan saat dia terjatuh. juga berbeda, umpan variasi 1 dengan
Saat membalikan badan, kecoa penambahan gula pasir memiliki
mengalami kejang sehingga mati dalam karakteristik padat dan lebih keras
keadaan kaku. Bentuk feses kecoa terlihat dibandingkan variasi 2 dengan
berbeda setelah kecoa memakan umpan, penambahan gula merah dan variasi 3
hal tersebut karena bahan aktif meracuni dengan campuran gula pasir + gula
lambung sehingga kecoa mengeluarkan merah. Perbedaan karakteristik
feses berbentuk cair. disebabkan oleh perubahan senyawa gula
Umpan siap pakai pada masing- pasir dan gula merah jika dipadatkan.
masing perlakuan memiliki kandungan Hal ini sesuai dengan teori Sigit and
yang berbeda. Gula pasir terbuat dari tebu Hadi (2006)9) yang menyebutkan bahwa
memiliki kandungan 94 gram karbohidrat imago kecoa lebih menyukai makanan
dan 394 Kal per 100 gramnya. Gula yang berbentuk padat karena imago
merah terbuat dari gula kelapa memiliki 76 kecoa telah memiliki mandibel yang kuat
gram karbohidrat dan 386 Kal setiap 100 dan bergigi.
gramnya8). Masing-masing variasi umpan
Teori di atas mendukung penelitian mendapat perlakuan yang sama yaitu,
ini, bahwa umpan variasi 1 dengan ditempatkan pada sebuah stoples uji yang
penambahan gula pasir merupakan seragam dan diletakan pada satu ruangan
umpan yang paling cepat memikat kecoa yang sama. Pengukuran suhu dan
untuk memakan umpan karena pada hari kelembaban diukur menggunakan
ke-1 sudah terdapat kematian, dan umpan thermohygrometer dengan hasil
variasi 1 memiliki jumlah persentase pengukuran menunjukan bahwa suhu
mortalitas tertinggi yaitu 90%. rata-rata ruang penelitian selama 5 hari
Hal tersebut juga sejalan dengan adalah 25,35oC dan kelembaban ruang
penelitian Nadek dkk. (2016) yang rata-rata sebesar 87,14%. Hal tersebut
menyebutkan dalam proses mencari disampaikan oleh Hiznah (2018)10) bahwa
makan kecoa (Periplaneta americana) pada suhu 25,35oC dan kelembaban
lebih memilih makanan manis yang 87,14% kecoa masih dapat bertahan
lebih banyak mengandung kadar gula hidup dan bergerak aktif mencari makan
dan kaya akan karbohidrat tinggi. dan berkembangbiak.
Secara fisik umpan pada masing- Berdasarkan hasil analisis deskriptif
masing variasi memiliki warna yang dan statistik bahwa penambahan sukrosa

6
pada asam borat sebagai umpan siap Kesehatan Untuk Vektor Dan Binatang
pakai berpengaruh terhadap mortalitas Pembawa Penyakit Serta
kecoa (Periplaneta americana). Pengendaliannya. Jakarta:
Perbedaan persentase tingkat mortalitas Kementerian Kesehatan.
pada berbagai penambahan variasi 2. Wahyuni, D. (2019). Uji Mortalitas
sukrosa sebagai umpan siap pakai Kecoa Amerika (Periplaneta
dipengaruhi oleh perbedaan kandungan americana) menggunakan Ekstrak Kulit
karbohidrat, energi dan tekstur pada
Durian (Durio zibethinus Murr). Jurnal
umpan siap pakai.
Photon. 9(2) :9–18.
KESIMPULAN 3. Apriyani, N. (2017). Pengaruh
Insektisida Alami Umbi Gadung
Penambahan variasi sukrosa pada (Dioscorea hispida dennts) terhadap
asam borat sebagai umpan siap pakai Mortalitas Kecoa. Jurnal Pendidikan
berpengaruh terhadap mortalitas kecoa Biologi. 4(2) :1–10.
(Periplaneta americana) dengan nilai p- 4. Putra, A. H. (2018). Preferensi Pakan
value = 0.001 atau p-value lebih kecil dari Beberapa Strain Kecoak Jerman
0.05. Blattella germanica (Dictyoptera :
Blattellidae). Jurnal Pendidikan Biologi
dan Biosains. 1(1) :7–14.
SARAN 5. Nadeak, E. S., Ishaq and Enjelina, W.
(2016). Perbandingan Penggunaan
Bagi masyarakat dapat
Perangkap Sederhana dengan Umpan
mengaplikasikan umpan siap pakai ini
sebagai pengendalian vektor kecoa Madu dan Gula Aren dalam Upaya
(Periplaneta americana) karena Menurunkan Jumlah Kepadatan Kecoa.
penggunannya mudah, praktis, tidak Journal Kesehatan Lingkungan
menimbulkan efek jera bagi kecoa serta Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang.
aman tidak meninggalkan residu yang XIII :224.
membahayakan bagi lingkungan dan 6. Widya, Martini and Ginandjar, P.
manusia. (2018). Uji Palatabilitas Umpan
Bagi peneliti lain yang ingin terhadap Jenis Kecoa yang di temukan
melanjutkan penelitian dengan topik pada Warung Makan Tegal di
sejenis disarankan agar menggunakan Kelurahan Tembalang. Jurnal
jenis kecoa yang berbeda seperti kecoa Kesehatan Masyarakat Universitas
Blatella germanica atau Blatta orientalis. Diponegoro, 6(5) : 302–310.
Karena setiap jenis kecoa memiliki 7. Romansyah, R. (2015). Pengaruh
kesukaan umpan yang berbeda-beda.
Asam Borat (H3BO3) terhadap
Perlu dilakukan pengujian umpan dengan
bentuk formulasi berbeda seperti pasta, Mortalitas Keoca Periplaneta
jeli, granul (butiran) dan dust (bubuk), americana. Jurnal Pendidikan PGRI
dilakukan analisis mengenai pengaruh Kabupaten Ciamis. 4(1) :110.
pengurangan berat umpan terhadap 8. Direktorat Jenderal Kesehatan
angka kematian kecoa, dan perlu Masyarakat. (2018). Tabel Komposisi
dilakukan uji umpan siap pakai ini pada Pangan Indonesi. Jakarta: Kementerian
skala masyarakat secara langsung, Kesehatan RI
sehingga dapat diketahui pengaruhnya. 9. Sigit, S. H. and Hadi, upik kesumawati.
(2006). Hama Permukiman Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA Bogor: Unit Kajian Pengendalian Hama
Permukiman (UKPHP).
1. Kemenkes RI. (2017). Peraturan 10. Hiznah, N. (2018) Pengaruh
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Konsentrasi Serbuk Bubuk Daun
Nomor 50 Tahun 2017 Tentang Salam (Syzygium polyanthum)
Standar Baku Mutu Kesehatan sebagai Reppelent Kecoa
Lingkungan Dan Persyaratan

7
(Periplaneta americana). Skripsi. http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/id/e
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. print/1154.
Available at:

You might also like