Professional Documents
Culture Documents
Konseling Bagi Anak Berbakat Akademik
Konseling Bagi Anak Berbakat Akademik
Rochmat Wahab
(FIP Universitas Negeri Yogyakarta, email: rochmat_wb@uny.ac.id)
1
2
individu yang memiliki potensi dan jut untuk bidang tertentu; (3) mampu me-
prestasi cemerlang, yang salah satu di nerapkan konsep-konsep dari bidang
antaranya adalah ABA. tertentu ke kegiatan-kegiatan dalam bi-
Hingga kini, berbagai upaya telah dang lainnya; (4) adanya keinginan un-
dilakukan dalam membangun keung- tuk mencurahkan sebagian besar waktu
gulan, di antaranya melakukan refor- dan usahanya untuk mencapai standar
masi hukum di bidang pendidikan, yang tinggi dalam suatu bidang aka-
manajemen pendidikan, proses pembe- demik tertentu; (5) adanya kemampuan
lajaran, kurikulum, dan sistem evaluasi. kompetitif dalam bidang akademik ter-
Namun, pada kenyataannya, semua tentu dan motivasi untuk berbuat yang
upaya reformasi di bidang pendidikan terbaik; (6) kemampuan belajar cepat
belum menampakkan hasil yang meng- dalam bidang studi tertentu; dan (7)
gembirakan. Salah satunya adalah ki- memiliki keajegan dan dikendalikan
nerja Bimbingan dan Konseling (BK) oleh tujuan dalam bidang tertentu.
belum mampu menampilkan prestasi Karakteristik-karakteristik tersebut
yang membanggakan terutama dalam berkonsekuensi pada kebutuhan-kebu-
memberikan pelayanan bagi anak ber- tuhannya. Kitano and Kirby (1986) men-
bakat akademik. Anak berbakat akade- jelaskan bahwa kebutuhan-kebutuhan
mik tidak hanya membutuhkan layan- yang perlu dipenuhi, di antaranya: (1)
an BK untuk pengembangan potensi- mendapatkan kesempatan untuk mem-
nya, melainkan juga untuk mengatasi peroleh kompetensi fundamental, per-
persoalan yang dimilikinya. bendaharaan teknis dan pengetahuan
Berdasarkan pengalaman negara- lanjut dari suatu bidang yang dimiliki;
negara maju, termasuk Amerika Seri- (2) berinteraksi dengan para pemimpin
kat, layanan BK merupakan suatu jan- dalam bidangnya; (3) menerapkan pe-
tung proses pendidikan yang ternyata ngetahuan untuk penyelesaian masalah
mampu menunjukkan kontribusinya yang mutakhir; (4) mengkomunikasi-
dalam mengakselerasi kemajuan pendi- kan pengetahuan; dan (5) mengembang-
dikan yang pada gilirannya mampu kan kemampuan dalam bidang aka-
membangun keunggulan. demik dan sosial lainnya.
Jika dikaitkan dengan kepentingan
KARAKTERISTIK ANAK BERBAKAT konseling, VanTassel-Baska (1998) me-
AKADEMIK negaskan bahwa karakteristik ABA da-
ABA pada hakikatnya dapat di- pat dikelompokkan menjadi: (1) kluster
kenali melalui pemahaman tentang ka- pertama, aspek personal-sosial: anak ber-
rakteristik kebutuhannya. Kitano and bakat cenderung memiliki sensistivitas
Kirby (1986) menegaskan bahwa karak- yang tinggi, rasa keadilan, dan perfek-
teristik ABA di antaranya: (1) memiliki sionisme; (2) kluster kedua, aspek
rentangan perhatian yang lama dikait- akademik: anak berbakat cenderung me-
kan dengan bidang akademik tertentu; nunjukkan kemampuannya dalam me-
(2) memiliki pemahaman konsep, me- manipulasi sistem simbul yang abstrak,
tode, dan terminologi pada tingkat lan- kecepatan retensi yang tinggi, kecepat-
memiliki tanggung jawab dalam pem- dan kemudahan bagi pemenuhan se-
berian layanan konseling bagi ABA, gala kebutuhan ABA untuk berkem-
yaitu konselor sekolah, guru kelas, dan bang lebih optimal.
orang tua. Mereka sering tidak bersedia Untuk dapat menunjukkan kinerja
atau tidak terampil dalam memberikan optimal, baik bagi konselor, guru, mau-
konseling bagi ABA, karena itu salah pun orangtua, berikut ini dikemukakan
satu alternatif untuk memberikan bim- beberapa hal penting untuk dilakukan.
bingan ABA adalah guru ABA. Dalam Konselor:
beberapa setting, orang-orang yang be- Terlatih dan teknik konseling secara
kerja dengan ABA untuk sejumlah wak- umum.
tu dalam sistem “pulling out” melihat Sensitif terhadap isu-isu afektif pada
perilaku ABA berdasarkan suatu tujuan berbagai fase perkembangan.
dan dasar-dasar yang terus berkem- Bersedia menyusun mentorship, ma-
bang. Di samping itu, mereka juga me- gang, dan program khusus.
miliki akses yang cukup bertemu de- Terlatih untuk melaksanakan dan
ngan ABA berdasarkan jadwal yang menginterpretasi tes-tes khusus dan
mereka miliki. Sering kali, guru-guru inventori.
ini juga yang mengetahui tentang haki- Familiar dengan teknik-teknik ber-
kat dan kebutuhan anak berbakat, baik main peran.
aspek kognitif maupun afektif. Dengan Mampu mendiagnose bidang-bi-
demikian, guru ABA mungkin merupa- dang masalah berkaitan dengan pe-
kan posisi yang terbaik dalam mem- ngembangan psikososial anak.
berikan bimbingan yang diperlukan
oleh ABA. Guru:
Menyadari akan keterbatasan guru Sadar akan keunikan kebutuhan so-
ABA, terutama untuk tugas mengajar sial dan emosi ABA.
lainnya, dalam memberikan layanan Terlatih dalam teknik intervensi
konseling bagi ABA, maka konselor yang efektif terhadap ABA.
sekolah seharusnya mengambil alih tu- Sensitif terhadap isu-isu afektif.
gas ini dengan penuh tanggung jawab, Bersedia mengatasi isu-isu psiko-
sehingga konselor mampu menunjuk- sosial yang terjadi sehari-hari di
kan kinerja untuk semua siswa, seiring kelas.
dengan guidance for all. Terlatih untuk menerjemahkan in-
Di samping konselor, layanan kon- formasi asesmen ke dalam program
seling yang dimaksudkan untuk meme- pilihan.
nuhi kebutuhan ABA secara menye- Familiar dengan ABA yang dapat
luruh dapat dilakukan oleh orangtua bermain peran.
yang memang memiliki waktu yang Mampu mengarahkan kegiatan anak
cukup banyak hidup bersama-sama dan mengelompokkannya secara te-
ABA di rumah. Setidak-tidaknya orang pat sehingga dapat membantu per-
tua memiliki kepekaan dan kesediaan kembangan psikososial.
untuk memberikan dukungan, fasilitas,