You are on page 1of 28

DAFTAR TABEL UNTUK DRAINASE/PAB

Chandra Hassan, Dip.HE, M.Sc, IPM


ASPEK HIDROLOGI
TABEL H1: TOC UNTUK DAS KECIL (menit)
PANJANG SALURAN KEMIRINGAN MEMANJANG SALURAN DRAINASE (%)
DRAINASE (feet) 0,05 0,10 0,50 1,00 2,00 5,00
500 18 13 7 6 4 3
1.000 30 23 11 9 7 5
2.000 51 39 20 16 12 9
4.000 86 66 33 27 21 15
6.000 119 91 46 37 29 20
8.000 149 114 57 47 36 25
10.000 175 134 67 55 42 30
TABEL H2-a Koefisien Runoff, C
NO KARAKTERISTIK DAS KOEFISIEN RUNOFF, C
1 Pavement
Aspal dan beton 0,70 – 0,95
Batu bata 0,70 – 0,85
2 Atap (roofs) 0,75 – 0,95
3 Rumput (lawn) pada tanah berpasir (sandy soil)
Datar – 2 % 0,05 – 0,10
2–7% 0,10 – 0,15
Curam > 7 % 0,15 – 0,20
4 Rumput (lawn) pd tanah yang berat (heavy soil)
Datar – 2 % 0,13 – 0,17
2–7% 0,18 – 0,22
Curam > 7 % 0,25 – 0,35
TABEL H2-b KOEFISIEN PENGALIRAN, C (umum)
NO TIPE KAWASAN KOEFISIEN PENGALIRAN, C
1 Pegunungan curam 0,75 – 0,90
2 Tanah bergelombang dan hutan 0,50 – 0,75
3 Dataran yang ditanami (perkebunan) 0,45 – 0,60
4 Tanah beraspal atau berbeton 0,80 – 0,90
5 Tanah yang kedap air (impermeable) 0,75 – 0,90
6 Tanah padat (sulit meresapkan air) 0,40 – 0,55
7 Tanah agak tidak padat 0,05 – 0,35
8 Lapangan terbuka 0,05 – 0,25
9 Kebun 0,20
10 Daerah perniagaan 0,90 – 0,95
11 Daerah industri 0,80 – 0,90
12 Perumahan padat ( > 61 rumah/ha) 0,70 – 0,80
13 Perumahan kerapatan sedang (21-60 rmh/ha) 0,40 – 0,70
14 Perumahan tidak begitu rapat (20 rumah/ha) 0,25 – 0,40
15 Daerah rekreasi 0,20 – 0,30
TABEL H2- c
KOEFISIEN PENGALIRAN, C UNTUK SUNGAI DI JEPANG (DR. MONONOBE)
NO TIPE KAWASAN KOEF. RUNOFF C
1 Daerah pegunungan curam (Steep mountaneous area) 0,75 – 0,90
2 Drainase alamiah di daerah pegunungan (Mountaneous stream) 0,75 – 0,85
3 Daerah sistem tersier (Tertiary system area) 0,70 – 0,80
4 Sawah di daerah irigasi (Paddy field in irrigable area) 0,70 – 0,80
5 Lahan dan kawasan hutan yang bergelombang (Undulating land and 0,50 – 0,75
forest area)
6 Drainase utama di daerah dataran (Major stream on plain area) 0,50 – 0,75
7 Drainase minor di daerah dataran (Minor stream in plain area) 0,45 – 0,75
8 Lahan pertanian dan ladang di daerah dataran (Farm land and field 0,45 – 0,60
in plain area)
TAEBL H2 - d
KOEFISIEN PENGALIRAN, C UNTUK PERENCANAAN REKLAMASI
DI DAERAH SABO DAN TANAH LONGSOR
NO TIPE KAWASAN KOEFISIEN PENGALIRAN C
1 Tanah hasil reklamasi (land reclamation area) 0,85 – 1,00
2 Lapangan golf (golf link) 0,75 – 1,00
3 Daerah bersistem tersier (tertiary system area) 0,70 – 0,80
4 Persawahan di daerah irigasi (paddy field in irrigable 0,70 – 0,80
area)
5 (undulating land and forest area) 0,50 – 0,75
6 (farm land and field in plain area) 0,45 – 0,60
TABEL H2 – e : KOEFISIEN PENGALIRAN, C
UNTUK STANDAR PERENCANAAN SUNGAI DI JEPANG
NO TIPE KAWASAN KOEFISIEN PENGALIRAN C
1 Kawasan pemukiman padat (crowded urban area) 0,90
2 Kawasan pemukiman pada umumnya (general urban 0,80
area)
3 Daerah perbukitan (mountain land) 0,70
4 Daerah persawahan (paddy field) 0,70
5 Daerah perkebunan (farm land field) 0,60
Catatan:
Untuk standar perencanaan sungai, koefisien f hanya mempunyai satu nilai.
TABEL H3: KOEFISIEN PENYEBARAN HUJAN, β
Koefisien penyebaran hujan, β merupakan nilai yang digunakan untuk mengoreksi
pengaruh penyebaran hujan yang tidak merata pada suatu DAS

NO LUAS DAS (A km2) KOEF. PENYEBARAN HUJAN, 𝜷𝜷


1 ≤ 4 1,000
2 5 0,995
3 10 0,980
4 15 0,955
5 20 0,920
6 25 0,875
7 30 0,820
8 50 0,500
TABEL H4: KECEPATAN ALIRAN PADA SALURAN, U
Untuk penyaluran air buangan, kecepatan aliran air buangan (air hujan) selain
dapat dihitung dengan menggunakan rumus Manning, Chezy, William Hanzen,
Strickler, Kutter, atau rumus-rumus yang lain juga dapat ditentukan berdasarkan
kemiringan permukaan lahan sebagaimana Tabel berikut.

Kemiringan lahan, S (%) Kecepatan aliran, U (m/sec.)


<1 0,40
1–2 0,60
2–4 0,90
4–6 1,20
6 – 10 1,50
10 - 15 2,40
TABEL H5: KECEPATAN ALIRAN PADA DASAR DAN DINDING SALURAN
Agar tidak mudah terjadi kerusakan pada saluran drainase maka kecepatan aliran yang diijinkan
pada dasar dan dinding saluran drainase bergantung pada material saluran spt Tabel berikut.
No Bahan saluran Kecepatan aliran U (m/sec)
1 Beton bertulang 1,50
2 Beton 1,50
3 Pasangan batu 1,50
4 Batu besar 1,50
5 Kerakal 1,20
6 Kerikil 0,75
7 Pasir 0,45
8 Lumpur padat 1,10
9 Lempung (lanau) keras 0,75
10 Lempung (lanau) aluvial 0,60
11 Lempung (lanau) berpasir 0,50
TABEL H6: KEMIRINGAN SALURAN DRAINASE
Agar saluran drainase tetap stabil maka kemiringan saluran dapat
ditentukan secara empiris berdasarkan jenis bahan yang digunakan
sebagaimana Tabel berikut.
No Jenis bahan saluran Kemiringan saluran (%)

1 Tanah 0-5

2 Kerikil 5 – 7,50
3 Pasangan 7,50
TABEL H7: KEBUTUHAN AIR MINUM BERDASARKAN USIA
Kebutuhan air (1 gelas = 250 ml)
No Usia
(L/hari) Perkiraan
1 Bayi usia 0-6 bulan 0,7 3 gelas per hari
2 Bayi usia 7-12 bulan 0,8 3,5 gelas per hari
3 Anak usia 1-3 tahun 1,3 5 gelas per hari
4 Anak usia 4-8 tahun 1,7 7 gelas per hari
5 Anak usia 9-13 tahun 2,4 10 gelas per hari
6 Anak perempuan usia 14-18 th 2,6 11 gelas per hari
7 Anak laki-laki usia 14-18 th 3,3 13 gelas per hari
8 Orang dewasa 30 ml/kg per hari Disesuaikan berat badan
9 Ibu hamil 30 ml/kg per hari Ditambah 0,3 L per hari
10 Ibu menyusui 30 ml/kg per hari Ditambah 0,5 – 0,6 L per hari
TABEL H8: KEBUTUHAN AIR BERSIH SESUAI PENGGUNAAN GEDUNG
No Penggunaan gedung Kebutuhan air bersih Satuan
1 Rumah tinggal 120 Liter/penghuni/hari
2 Rumah susun 100 Liter/penghuni/hari
3 Asrama 120 Liter/penghuni/hari
4 Rumah sakit 500 Liter/tempat tidur pasien/hari
5 SD 40 Liter/siswa/hari
6 SLTP 50 Liter/siswa/hari
7 SMU/SMK dan lebih tinggi 80 Liter/siswa/hari
8 Ruko/Rukan 100 Liter/penghuni + pegawai/hari
9 Kantor/Pabrik 50 Liter/pegawai/hari
10 Toserba/ Toko pengecer 5 Liter/m2
11 Restoran 15 Liter/kursi
12 Hotel berbintang 250 Liter/tempat tidur/hari
13 Hotel melati/ Penginapan 150 Liter/tempat tidur/hari
14 Gedung Bioskop 10 Liter/kursi
15 Gedung serbaguna 25 Liter/kursi
16 Stasiun/ Terminal 3 Liter/penumpang tiba dan pergi
17 Tempat peribadatan 5 Liter/orang (tanpa wudhlu)
TABEL H9: KEBUTUHAN AIR BERSIH BERDASARKAN WILAYAH

Jumlah penduduk Kebutuhan air bersih


No Wilayah
(jiwa) (per kapita/hari)
1 Desa < 20.000 60 Liter
2 Kota kecil 20.000 - 100.000 90 Liter
3 Kota sedang 100.000 - 500.000 110 Liter
4 Kota besar 500.000 - 1.000.000 130 Liter
5 Kota metropolitan >1.000.000 150 Liter
TABEL H10: KEBUTUHAN AIR UNTUK PETERNAKAN
(SNI 19-6728-2002)
No Jenis ternak Kebutuhan air
(Liter/ekor/hari)
1 Sapi/ kerbau 40
2 Domba/ kambing 5
3 Babi 6
4 Unggas 0,6
ASPEK HIDRAULIKA
Tabel Ha-1: Rapat massa air berdasarkan temperatur

t
0 4 10 12 15 21 32 100
(OC)

ρW
999,87 1000 999,73 999,5 999 998 995 958,4
(kg/m3)

CATATAN:
Untuk mencari nilai diantaranya Tabel di atas dapat dibuat dalam bentuk grafik. Cara lain yang
bisa ditempuh adalah dengan membuat interpolasi lurus. Namun demikian, perubahan rapat
massa dan berat volume air terhadap temperatur dan tekanan relatif sangat kecil sehingga
acapkali diabaikan.
Tabel Ha-2: NILAI KEKENTALAN (VISCOSITY)
Kekentalan (Viscosity)
Temperatur Rapat massa air
Kinematik Dinamik
(OC) ρW (kg/m3) ‫(ע‬.ces/2m) 6- 01 x µ x 10 -6 (N.sec./m2)
0 999,87 1,746 1,746
4 1000 1,550 1,550
10 999,73 1,311 1,311
12 999,5 1,252 1,251
15 999 1,192 1,191
21 998 0,984 0,982
32 995 0,767 0,763
37,8 993 0,687 0,682
43,3 991 0,620 0,614
48,9 990 0,567 0,561
65,6 979,67 0,441 0,432
100 958,4 0,180 0,173
KECEPATAN ALIRAN
(a) Rumus CHEZY (1775) Tabel Ha-3: NILAI KONSTANTA BAZINS, K
No Material saluran drainase Nilai K
𝑈𝑈 = 𝐶𝐶 𝑅𝑅. 𝑆𝑆 1 Saluran sangat licin (smooth channels) 0,109
Dengan U kecepatan aliran, R radius 2 Pasangan batu bata dan beton yang 0,290
hydraulik , S kemiringan memanjang licin (smooth bricks and concrete)
saluran drainase, dan C koefisien Chezy. 3 Pasangan batu kosong yang licin 0,833
157,6 (smooth rubble masonry)
𝐶𝐶 = 4 Material dari tanah yang baik (good 1,540
𝐾𝐾
1,81 + 1/2 earthen materials)
𝑅𝑅
Dengan K konstanta Bazin’s yang nilainya 5 Pasangan batu bata dan beton kasar 0,500
(rough bricks and concrete)
sangat bergantung pada kondisi fisik
6 Material dari tanah yang kasar (rough 3,170
saluran sebagaimana Tabel berikut.
earthen materials)
Tabel Ha-4 : Koefisien Chezy, C
Nilai koefisien 𝐶𝐶
No Material
Minimum Maksimum
1 Asbes semen (asbestos-cement) 140 140
2 Besi cor baru (cast iron new) 130 130
3 Besi cor umur 10 th (cast iron 10 years) 107 113
4 Besi cor umur 20 th (cast iron 20 years) 89 100
5 Besi cor umur 30 th (cast iron 30 years) 75 90
6 Besi cor umur 40 th (cast iron 40 years) 64 83
7 Cement-mortar lined ductile iron pipe 140 140
8 Beton (concrete) 100 140
9 Tembaga (copper) 130 140
10 Besi (steel) 90 110
11 Besi galvanis (galvanized iron) 120 120
12 Polyethylene 140 140
13 Polyvinyl chloride (PVC) 150 150
14 Serat plastik, Fibre-reinforced plastic (FRP) 150 150
(e) Rumus STRICKLER (1923)
𝑈𝑈 = 𝑘𝑘𝑘𝑘. 𝑅𝑅 2/3 . 𝑆𝑆1/2
TABEL Ha-5: Koefisien Strickler, ks

𝒎𝒎𝟏𝟏/𝟑𝟑
No Material saluran drainase 𝒌𝒌𝒌𝒌
𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔𝒔
1 Saluran beton (concrete channel) 90
2 Saluran dengan aliran lemah (weedy stream) 35
3 Saluran dengan material dasar kasar cukup banyak (stream 30
with a high amount of gravel)
4 Bezuk yang terdiri dari batu batu besar (torrent with large 20
boulders)
Tabel Ha-6 Nilai K’ merupakan nilai yang dihasilkan dari penjabaran prinsip
kontinuitas dengan kecepatan yang dihitung dengan rumus Manning.
NILAI K’ 𝐾𝐾𝐾
𝑄𝑄 = 𝐴𝐴. 𝑈𝑈 = 1⁄4 𝜋𝜋. 𝐷𝐷2 1⁄𝑛𝑛 1⁄4 𝐷𝐷 2/3 𝑆𝑆1/2 atau 𝑄𝑄 = 𝐷𝐷 8/3 𝑆𝑆 1/2
𝑛𝑛
d/D 0,00 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,09
0,0 - 0,00007 0,00031 0,00074 0,00138 0,00222 0,00328 0,00455 0,00604 0,00775
0,1 0,00967 0,0118 0,0142 0,0167 0,0195 0,0225 0,0257 0,0291 0,0327 0,0366
0,2 0,0406 0,0448 0,0492 0,0537 0,0585 0,0634 0,0686 0,0738 0,0793 0,0849
0,3 0,0907 0,0966 0,1027 0,1089 0,1153 0,1218 0,1284 0,1352 0,1420 0,1490
0,4 0,1561 0,1633 0,1705 0,1779 0,1854 0,1929 0,2005 0,2082 0,2160 0,2238
0,5 0,232 0,239 0,247 0,255 0,263 0,271 0,279 0,287 0,295 0,303
0,6 0,311 0,319 0,327 0,335 0,343 0,350 0,358 0,366 0,373 0,383
0,7 0,388 0,395 0,402 0,409 0,416 0,422 0,429 0,435 0,441 0,447
0,8 0,453 0,458 0,463 0,468 0,473 0,477 0,481 0,485 0,488 0,491
0,9 0,494 0,495 0,497 0,498 0,498 0,498 0,496 0,494 0,489 0,483
1,0 - - - - - - - - - -
ELEMEN HIDRAULIK SALURAN AIR BERSIH
PENAMPANG LINGKARAN Diameter saluran (pipa) untuk air
bersih sangat kecil sehingga aliran
dianggap mengalir secara penuh
meskipun hanya mengisi sebagian.
Dengan perkataan lain, luas
penampang basah dianggap sama
dengan luas pipa (lingkaran).

SALURAN AIR BUANGAN


Diameter saluran relatif besar
sehingga aliran tidak boleh
dianggap mengisi penuh. Oleh
sebab itu, luas penampang dan
perimeter harus dihitung secara
matematis yang relatif cukup
Bentuk lain Saluran Drainase selain Lingkaran
TABEL Ha-7: ELEMEN HIDRAULIKA PADA PENGALIRAN PENUH

LUAS RADIUS
PERIMETER
NO BENTUK SALURAN PENAMPANG HYDRAULI
P
A R

1 Egg-shaped 2.643 D 0.193 D

2 Semi Elliptical 3.258 D 0.240 D

3 Horseshoe 3.466 D 0.263 D

4 Baskethandle 3.193 D 0.246 D


Penampang persegi PENGALIRAN KRITIK
𝛼𝛼𝑈𝑈𝑐𝑐 2 Selain dengan menggunakan kedalaman kritik dan kecepatan kritik,
𝐸𝐸𝑐𝑐 = 𝑦𝑦𝑐𝑐 + 2𝑔𝑔
kriteria pengaliran dapat pula dihitung dengan menggunakan Bilangan
𝟑𝟑
𝑬𝑬𝒄𝒄 = 𝟐𝟐 𝒚𝒚𝒄𝒄 Froude.
y : kedalaman normal 𝑈𝑈
yc : kedalaman kritik 𝐹𝐹𝑟𝑟 =
3 𝑔𝑔 𝑔𝑔. 𝑦𝑦
𝑈𝑈𝑐𝑐 = . 𝑞𝑞𝑐𝑐 𝑈𝑈𝑐𝑐 : kecepatan kritik
𝛼𝛼 Fr, Nr : Bilangan Froude

TABEL Ha-8: KRITERIA PENGALIRAN


UJI FORENSIK berdasarkan:
KRITERIA PENGALIRAN
KEDALAMAN, y KECEPATAN, U BILANGAN FROUDE, Fr
Mengalir (subkritical flow) y > 𝑦𝑦𝑐𝑐 U < 𝑈𝑈𝑐𝑐 Fr < 1
Meluncur (superkritical flow) Y < 𝑦𝑦𝑐𝑐 U > 𝑈𝑈𝑐𝑐 Fr > 1
Kritik (critical flow) Y = 𝑦𝑦𝑐𝑐 U = 𝑈𝑈𝑐𝑐 Fr = 1
• Panjang loncat air hidraulik (𝐿𝐿ℎ𝑗𝑗 ) adalah jarak dari titik tepat di hulu pusaran
sampai dengan titik tepat di hilir pusaran.
• Panjang loncat air hidraulik tidak dihitung secara teori, melainkan secara PANJANG
empiris. Beberapa rumus empiris sebagai berikut:
LONCAT AIR
TABEL HA-9: PANJANG LONCAT AIR
NO PEMILIK RUMUS PANJANG LONCAT AIR KETERANGAN
1 Kazimierz Woycicki (1931) 𝐿𝐿ℎ𝑗𝑗 𝑦𝑦2 dengan c = 8
= 𝑐𝑐 − 0,05
𝑦𝑦2 − 𝑦𝑦1 𝑦𝑦1
2 Jan Smetana (1933) 𝐿𝐿ℎ𝑗𝑗 dengan c = 6
𝑦𝑦2 −𝑦𝑦1
= 𝑐𝑐
3 Silvester (1964) 𝐿𝐿ℎ𝑗𝑗
= 9,75 𝐹𝐹𝑟𝑟𝑟 − 1 1,01 κ (kappa) dan λ (lambda)
𝑦𝑦1
adalah konstanta.
𝐿𝐿ℎ𝑗𝑗 λ Untuk saluran air buangan
= κ 𝐹𝐹𝑟𝑟𝑟 − 1
𝑦𝑦1 yang nonpersegi
4 Lab. Hidraulika DTSL FT UGM 𝐿𝐿ℎ𝑗𝑗 dengan c = 4,5 - 7
= 𝑐𝑐
𝑦𝑦2 −𝑦𝑦1

You might also like