You are on page 1of 6

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 8 No.

1 Februari 2021
P - ISSN : 2503-4413
E - ISSN : 2654-5837, Hal 193 – 197

TELAAH PEMIKIRIAN YUSUF AL-QARDHAWY


(STUDI LITERATUR TENTANG PERILAKU PENIMBUNAN BARANG DI MASA
COVID 19)
Oleh:
Mukhlis
STAI Hubbulwathan Duri
E-mail: mukhlis@staihubbulwathan.id

Article Info Abstract


Article History : This study aims to determine the relevance of Yusuf Al-qardhawy's
Received 26 - Jan- 2021 thoughts about ihtikar with the conditions of the Covid19 Pandemic
Accepted 19 - Feb - 2021 in Indonesia. The approach of this research is carried out by the
Available Online
method of literature review and action activities that occur in the
28 - Feb- 2021
world of trade and business related to current research. The
negative impact caused by speculators in the economy resulted in
trampling the world market and the price instability that occurred
in society became difficult. The phenomenon of hoarding often
occurs everywhere, including staples and other community needs.
With the vast territory of Indonesia, there are various provinces
and municipalities, so that prices on the market will never be stable.
With the volatility of prices in the market, there is a frequent use of
market opportunities to commit fraud, manipulation, fraud and
hoarding often occur in the market. The concept of price stability
from the government will never be ignored by business people,
markets and swords. Market forces affect the entire buying and
selling component, causing goods to frequently disappear from the
market. This research provides a broad overview in interpreting
ihtikar, moving on from the thoughts of Syeikhul Yusuf Al-
qardhawy. Yusuf Al-Qardhawy's thought explains that the act of
ihtikar is one of the sins and prohibits all forms of hoarding to be
done for both primary and secondary needs. and tertiary. His views
are more systematic and detailed in understanding Ihtikar. Analysis
of Yusuf Al-Qardhawy's thought in the present context is very
appropriate that ihtikar actors can be rewarded or punished in this
Republic. Government policies are urgently needed to realize
penalties for people who always hoard goods both on a small and
large scale.
Keyword :
Ihtikar, Covid Pandemic19

1. PENDAHULUAN
193
Merebaknya wabah kasus virus Corona atau Covid jagung, kedelai, bawang putih, daging, dan
19 yang telah menjadi pembicaraan di belahan ayam.Upaya jangka pendek yang harus dilakukan
dunia manapun. Di mana pertama kali pemerintah. Hentikan pangan sebagai bisnis;
dilaporkan dari Wuhan, China pada 3 Desember BULOG siaga nasional menyangga pangan;
2019. Tidak terkecuali di negeri kita tercinta penyiapan pangan untuk wilayah ditutup dengan
Indonesia yang diawali dengan diumumkannya dua maksimal; stabilitas harga pangan.Saat ini
warga negara yang terjangkit virus ini pada tanggal Indonesia memiliki Rumah Tangga Pertanian
2 Maret 2020. Virus Corona adalah sekumpulan [RTP] 26,126 juta. Agar produktif mereka
virus yang bisa menginfeksi sistem dilindungi, baik asupan maupun perlindungan diri
pernapasanmanusia. Awalnya, virus ini hanya selama wabah virus COVID-19. Juga, menjamin
menginfeksi pernapasan ringan seperti flu. makanan berkualitas, salah satunya dengan
Namun virus ini juga bisa menyebabkan infeksi memotong mata rantai panjang dari petani ke
pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru. konsumen.
Gejala awal virus ini biasa berupa gejala flu, https://www.mongabay.co.id/2020/04/15/pandemi
seperti demam, pilek, batuk kering, sakit -corona-akankah-terjadi-krisis-pangan-di-
tenggorokan dan sakit kepala. Virus corona ini indonesia/ Unduh 8 Januari 2021 Pukul 08.00 wib
disebut-sebut sebagi musuh yang tak nampak, Dari perlemahan perekonomian sebagaimana yang
yang menyebabkan kepanikan luar biasa pada telah dikatakan oleh Kementreian Keuangan, Sri
masyarakat.Jatuhnya ribuan korban jiwa hingga Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers stimulus
1.414 orang positif terinfeksi virus corona, 122 fiscal dan non fiscal , dampak COVID-19 yang
meninggal dunia dan 75 orang dinyatakan sembuh diadakan di Kantor Kementrian Koordinator
per 30 Maret 2020, membuat masyarakat Indonesia Bidang Perekonomian, Jakarta. Pertumbuhan
semakin waspada, praktik hidup sehat seperti cuci perekonomian Indonesia diperkiraan berisiko
tangan, pakai masker dan jaga jarak menjadi turun. Pada skenerio berat menjadi 2,3 % dan
kepedulian utama. Masyarakat banyak membeli menjadi negarif 0,4% pada scenario berat. Hal ini
persediaan demi mempersiapkan diri dalam akan benar-benar menghantui atas perekonomian
mematuhi edaran pemerintah agar bekerja yang akan terjadi. Dengan perkiraan diramalkan
dilakukan dari rumah (work from home). sudah sepantasnya pemerintah melakukan
Sebagian masyarakat membeli barang kebutuhan pengulasan atas berbagai kebijakan yang akan
pokok dan barang penting lainnya, seperti masker yang akan di kelurakan terhadap kondisi dan situasi
dan handsanitizer guna melindungi diri dari yang terjadisebagai upaya pencegahan dan
penyebaran virus corona. Hingga saat ini, penekanan pada skenerio terburuk dalam bidang
masker dan handsanitizer sangat sulit ekonomi pada khususnya dan bidang lain pada
didapatkan. Hal ini disebabkan karena panic umumnya, seperti kesehatan , social dan
buying yang dilakukan oleh masyarakat.(Sappaemi pendidikan (Karla Amelia, Cut Rita Zahara ed
& Aisyah, 2020) Di penghujung tahun 2020, ;2020).
Indonesia masih belum menunjukkan tanda-tanda Dimasa Pandemi COVID 19 di Indonesia saat ini
mampu mengendalikan penularan virus corona. mengambil kesempatan para spekulasi, monopoli,
Hampir sepuluh bulan pandemi berjalan, kasus ologopoly ekonomi untuk melakukan kegiatan-
Covid-19 di Indonesia terus berkembang. kegiatan ekonomi yang menguntungkan mereka
Berdasarkan data Kamis (31/12/2020) pukul 12.00 yang mana para pengusaha –pengusaha yang
WIB, terdapat tambahan 8.074 kasus Covid-19 memiliki modal besar untuk melakukan
dalam 24 jam terakhir. Penambahan tersebut penimbunan barang berupa bahan-bahan
menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia kebutuhan pokok baik primer (Sembilan bahan
mencapai 743.198 orang, terhitung sejak pokok) maupun skunder dan tersier sehingga
diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020. terjadinya kelangkaan barang di pasar, para
Bertambah 8.074, Kini Ada 743.198 Kasus Covid- komnsumen yang membutuhkan barang tersebut
19 di Indonesia", Deti Mega Purnamasari harus mengelurkan biaya atau pengeluaran
UPDATE: Bertambah 8.074, Kini Ada 743.198 kebutuhan sehari-hari yang cukup besar untuk
Kasus Covid-19 di Indonesia (kompas.com) di membeli bahan-bahan yang dibutuhkan oleh
akses : 1 Januari 2021 pukul 10.00 Wib. Wabah masyarakat. Penelitian ini telah dilakukan
virus COVID-19 yang melanda dunia, beberapa penelitian sebelumnya tentang memaknai
memungkinkan krisis pangan secara global. Sebab dan memahami Ihtikâr, hal yang sama dan serupa
USA dan Tiongkok sebagai kekuatan besar pangan dilakukan dalam bentuk pemahaman hokum,
dunia juga turut diserang virus corona [COVID- dampak serta resiko para pelaku penimbunan.
19].Ada enam pangan yang harus diperhatikan Kasus penimbunan sering terjadi di Indonesia baik
pemerintah Indonesia dari kelangkaan yakni beras, di dalam wilayah maupun Kabupaten /kota sebagai
194
contoh bahwa telah terjadi kasus penimbunan identic dengan monopoli dan/ atau penimbunan.
berupa bahan pokok dan skunder terutama pada Dalam Islam, siapapun boleh berbisnis tanpa
kelangkaan Gas Epiji yang mana harga peduli apakah dia satu-satunya penjual
berfaktualisasi dari satu pangkalan ke pangkalan (monopoli) atau ada penjual lain.Menyimpan
lain di mana harga standard dari pemerintah harga stock barang untuk keperluan persediaan pun
Gas Elpiji bersubsidi Rp. 18,000, - menjadi Rp tidak dilarang dalam Islam. Jadi monopoli sah-
21.000,- dan Rp 23.000,- dengan adanya penarikan sah saja.Demikian pula menyimpan
subsidi oleh Pemerintah, maka ini merupakan persediaan.Yang dilarang adalah ihtikâr, yaitu
langkah awal gas elpij melon akan menjadi mengambil keuntungan diatas keuntungan normal
langkah dipasaran sebagai contoh kasus terjadi di dengan cara menjual lebih sedikit barang untuk
wilayah Kabupaten Bengkalis banyak para harga yang lebih tinggi, atau istilah
pedagang elpiji gas 3 kg baik yang memiliki ekonominya monopoly’s rent-seeking. Jadi
pangkalan maupun eceran pedagang dengan dalam Islam monopoli boleh, sedangka
menjual tidak sesuai ketentuan yang di buat oleh nmonopoly’srent-seeking tidak boleh (Karim,
Permerintah dengan lemahnya pengawasan yang 2008).Ihtikâr disebut juga rekayasa pasar dalams
melekat kepada para pangkalan dan pedagang gas, upply (penawaran). Rekayasa pasar dalam supply
inimerupakan salah satu embrio penimbunan terjadi bila seorang produsen/penjual mengambil
barang yang dilakukan dengan harga variatif keuntungan di atas keuntungan normal dengan
sehingga menjadi kelangkaan di masyarakat dan cara mengurangi supply agar harga produk yang
harga elpiji tersebut menjadi mahal di pasaran dijualnya naik. Ihtikâr biasanya dilakukan
Dalam kajian ini peneliti mencoba memberikan dengan membuat entry barrier, yakni
nuansa baru tentang kajian Ihtikâr dan ini sangat menghambat produsen/ penjual lain masuk ke
menarik untuk dilakukan dengan study pasar, agar ia menjadi pemain tunggal di pasar
kepustakaan atau dan melihat kondisi yang ada (monopoli). Karena itu, biasanya orang
pada masa Pandemi COVID 19, dengan menyamakan ihtikâr dengan monopoli dan
mengambil alur pemikiran Yusuf Al-qardhawy penimbunan, padahal tidak selalu seorang
secara mendalam tentang Ihtikar, didalam bukunya monopolis melakukan ihtikâr. Menurut Yahya
: Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian bin Umar, dalam Islam tentang monopoly’s rent-
(Daurul Qiyam wal Akhlaq fiil Iqtishodil Islami) seeking (ihtikâr) dan dumping (siyasah al-ighraq)
dengan penjelasan yang begitu komprehensif dan .Kedua hal tersebut dapat mengakibatkan
luas maknanya tentang ihtikar dan terganggunya mekanisme pasar, di mana penjual
menghubungkan kondisi yang terjadi di Indonesia akan menjual sedikit barang dagangannya,
saat ini pandemi COVID 19 sinkronisasi melihat sementara permintaan terhadap barang tersebut
kondisi ekomonio pada saat ini para pelaku sangat banyak,sehingga di pasar terjadi
ekonomi baik skala kecil maupun besar berupaya kelangkaan barang. Jadi, akibat ihtikâr
melakukan penimbunan barang primer, sekunder masyarakat akan dirugikan oleh ulah
dan tersier yang merupakan hajat hidup kebutuhan sekelompok kecil manusia. Oleh karena itu,
orang banyak. . dalam pasar monopoli seorang produsen dapat
2. KAJIAN PUSTAKA DAN bertindak sebagai price maker (penentu
PENGEMBANGAN HIPOTESA harga).(Nuraini, 2019)
Ihtikâr (penimbunan barang) Ihtikâr berasal dari Dalam Analisis Pemikiran Yusuf Al-Qardhawy
kata hakara yang mengacu pada makna az- dalam memaknai: ihtikâr ialah: Bahwa segala
zulm(‫( )ظلمھ‬Munawwir,1997) yang berarti benda baik kebutuhan primer,skunder dan tersier
menganiaya dan isa'ah al-mu'asyarah (merusak tidak boleh di lakukan penimbunan seperti
pergaulan). Dengan timbangan ihtakara, contohnya beras, pakaian obat-obatan, dan
yahtakiru, ihtikâr,ata ini berarti upaya termasuk juga berupa perlengkapan kantor yaitu,
penimbunan barang dagangan untuk menunggu pena, tinta print kertas dan perlengkapan lainnya.
melonjaknya harga (Haroen, 2007).Menurut Imam (Yusuf Al-qardhawy, 2001). Dapat di pahami dan
asy-Syaukani dalam Haroen(2007) ihtikâr adalah dimaknai bahwa Pemikiran Yusuf Al–qardhawy
penimbunan/ penahanan barang dagangan dari lebih signifikasi dalam memahami permasalahan
peredarannya. Jadi dapat diartikan bahwa ihtikâr ihtikâr kepada arah kebutuhan masyarakat yang
adalah menimbun barang agar barang yang beredar prinsipil dalam kehidupan dan ekonomi yang lebih
dimasyarakat berkurang, lalu harganya naik, yang mengutamakan dan mementingkan kepada system
menimbun memperoleh keuntungan besar, ekonomi umat yang lebih baik. Kajian ini
sedangkan masyarakat dirugikan.Ihtikâr sering dilakukan dan menelusuri beberapa literature-
kali diterjemahkan sebagai monopoli dan/atau literatur yang mengkaji dengan hal yang sama,
penimbunan. padahal sebenarnya ihtikâr tidak namun ada perbedaan yang mendasar dalam
195
konsep pemikiran Yusuf Al –qardhawy dan seperti ini tentulah tidak benar apabila dilakukan,
kaitannya di masa pandemic COVID 19. Pandemi baik itu dalam keadaan terpaksa sekalipun. Hanya
Covid 19 ini membuka alur dan jalan para pelaku terdapat satu pihak yang diuntungkan yakni
spekulan-spekulan ekonomi melakukan kegiatan pedagang yang terdapat unsur riba dan penipuan.
penimbunan barang kebutuhan masyarakat
sehingga harga akan melambung di pasaran. 3. METODE PENELITIAN
Hipotesis sementara menggambarkan bahwa Penelitian ini dilakukan di wilayah Kabupaten
apabila terjadi sesuatu dalam kekacauan dalam Bengkalis dengan melakukan bebrapa Identifikasi
negeri ini baik dalam bentuk, ketidak stabilan masalah yang berkaitan dengan kajian antara lain :
Negara. berupa, kerusuhan, wabah secara local dan a. Mengkaji fenomena penimbunan sering terjadi
nasional berdampak pada kegiatan ekonomi akibat tidak kondusifnya keadaan Negara dan
masyarakat sehingga peluang-peluang ihtikâr wilayah yang berkaitan dengan ekonomi.
/penimbuan akan terjadi ditengah perekonomian b. Mengkaji realitas para pedagang dalam
masyarakat secara alami akan terjadi pihak-pihak melakukan transaksi jual beli dan penimbunan
yang mengendalikan ekonomi masyarakat dan bagrang
melakukan manuver ekonomi sehingga kebutuhan Kajian ini melatar belakangi beberapa
primer, skunder dan tersier perlahan-lahan akan permasalahan yang di timbul di trngah-tengah
mengalami kelangkaan ditengah masyarakat. masyarakat sehingga memberikan gambaran pada
Ihtikar dalam Pandangan Islam kita bahwa penelitian ini sangat layak untuk di
ketahui dikalangan masyarakat dan para peneliti
Nash Al –Quran lainnya bahwa kasus penimbunan sering sekali
Ihtikâr merupakan masalah yang selama ini masih terjadi di tengah msyarakat dalam skala kecil
menjadi persoalan dalam pertumbuhan ekonomi maupun skala besar. Penelitian ini memberikan
suatu Negara. Meskipun beragam kelompok dan sebuah pemaparan dan pemahaman bahwa ihrikar
lembaga dibentuk oleh pemerintah, namun belum benar adanya dilihat dari konsep pemimiran dan
memberikan jawaban yang memuaskan bagi kondisi realita.
masyarakat.Perilaku tersebut menjadi kendala bagi Penelitian memahami dan mengidentifikasi satu
terciptanyaekonomi yang adil dan kesejahteraan topic yang dapat dan perlu diteliti, barulah peneliti
yang merata.Islam tidak membatasi seseorang bisa melakukan tinjauan pustaka atau topic
berinovasi dalam hal mencari dan mengembangkan tersebut. Tinjauan pustaka memiliki beberapa
harta miliknya, sebagaimana firman Allah QS al tujuan untuk menginformasikan kepada pembaca
Baqarah [2]: 19 hasil-hasil penelitian lain yang berkaitan erat
‫علَ ْي ُك ْم ُجنَا ٌح أ َ ْن ت َ ْبتَغُوا فَض اًْل مِ ْن َر ِب ُك ْم‬ َ ‫لَي‬
َ ‫ْس‬ dengan peneliti yang dilakukan saat itu,
“Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia menghubungkan penelitian dengan literatur-
(rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu”. (QS. Al- literatur yang ada dan mengisi celah-celah dalam
Baqarah [2]: 198) Kebebasan yang diberikan penelitian sebelumnya.( Jhon W. Creswell: 2018)
tentunya memiliki batasan-batasan yang harus Berangkat dari pemikiran Yusuf Al-qardhawy
ditaati. Dalam kajian fiqh muamalah, penimbunan secara transparan dalam memahami hakikat
mendapat perhatian khusus. Kitab-kitab fiqh klasik penimbunan sangat berbahaya bagi kelagsungan
sudah menempatkan pembahsan khusus dalam ekonomi ditengah masyarakat.
BAB ihtikar. Karena hadis-hadis Rasulullah pun
sudah menyebutkan larangan melakukan aktivitas 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
tersebut(Taufiq & Razali, 2020) Studi tentang struktur pasar menjadi sangat penting
Fenomena ihtikar merupakan salah satu problem dibahas dalam Hukum Ekonomi Islam, disebabkan
yang cukup sering terjadi dalam kegiatan ekonomi. penentuan harga dalam konsep Hukum Ekonomi
Perilaku ini adalah cara yang dilakukan dalam Islam didasarkan pada hukum kekuatan pasar yaitu
perdagangan yang sangat tidak bermoral dan tidak hukum permintaan dan hukumpenawaran.
mencerminkan nilai-nilai Islam, karena perilaku ini Rasulullah SAW mengeluarkan kebijakan terkait
menimbulkan mudharat bagi kehidupan manusia, dengan pengaturan harga yaitu menyerahkan
diantaranya yaitu menimbulkan kesusahan bagi kepada pasar untuk membentuk harga karena
masyarakat dalam mendapatkan kebutuhan yang menurutnya harga pasar adalah harga yang adil.
bersifat pokok serta merupakan tindakan Kemudian Rasulullah tidak melakukan intervensi
eksploitasi atas golongan tertentu. Ihtikar harga jika harga tersebut dibentuk oleh mekanisme
dilakukan melainkan atas dasar keinginan dari pasar yang baik, sebaliknya Islam mengharuskan
pedagang untuk memperoleh keuntungan adanya intervensi jika harga tidak dibentuk oleh
maksimal dan dalam waktu yang instan tanpa mekanisme pasar yang tidak wajar. Perubahan
memikirkan dampaknya bagi masyarakat. Perilaku harga disebabkan oleh pertama; usaha spekulatif,
196
Kedua; penimbunan, Ketiga; perdagangan gelap hingga Hari Raya ‘Iedul Fitri, Natal dan Tahun
dan penyelundupan. Kecenderungan untuk Baru dan sebagainya. Hal itu jelas menjadikan
menimbun dan melakukan transaksi pasar gelap masyarakat yang sudah susah semakin menderita
akan berdampak pada ketidakstabilan harga dan di satu pihak orang-orang tertentu yang
dipasar.(Kamal & Abdullah, 2019) diuntungkan. Jika demikian bagaimana pandangan
Manajemen distribusi stok pangan dan jalur hadis terhadap ihtikar tersebut.(Cahyani, 2020)
distribusi pangan harus kelola dengan baik. Kita Kondisi Wilayah Kabupaten Bengkalis merupakan
memiliki harapan yang sama agar penyebaran virus wilayah hetergon masyarakatnya dimana
covid 19 bisa di putus dengan kebijakan yang di penduduknya berbagai macam suku dan memiliki
terapkan di daerah yang mengalami peningkatan pertumbuhan ekonomi yang sangat baik
jumlah orang yang terpapar virus covid 19 ini. dibandingkan dengan daerah- daerah lainnya di
Kebijakan PSBB tidak hanya membatasi propinsi Riau. Penduduk Kabupaten Bengkalis
pergerakan manusia, namun juga kegiatan yang tahun 2019 memperlihatkan bentuk piramida
mengundang orang lain berkumpul seperti, muda. Hal ini menunjukkan penduduk Kabupaten
bengkel, warung, restouran , café bahkan industry Bengkalis pada tahun 2019 masih didominasi oleh
ritel seperti super market dan mall sebelum PSBB penduduk muda yang berusia dibawah 14 tahun.
di berlakukan sudah mulai menutup kegiatan Angka Ketergantungan pada tahun ini mencapai
mereka.Sehingga banyak karyawan atau pekerja 50,9. Artinya setiap 100 penduduk berusia kerja
yang di rumahkan tanpa batas waktu yang jelas. atau produktif antara 14 hingga 64 tahun
Dampak dari pembatasan aktivitas ini tentu akan mempunyai tanggungan sebanyak 51 orang yang
menurunkan daya beli masyarakat dan secara belum produktif yakni usai dibawah atau sama
makro akan menurunkan tingkat pertumbuhan dengan 14 tahun dan penduduk yang tidak
ekonomi.(Sugiyarto.S.E.,M.M produktif lagi yakni berusia diatas atau sama
http://lppm.unpam.ac.id/2020/04/17/menyikapi- dengan 65 tahun. Tingkat kemiskinan Kabupaten
kenaikan-harga-barang-di-tengah-pandemi-covid- Bengkalis tergolong rendah apabila dibandingkan
19/ di unduh 8 Januari 2021 pukul 09.00Wib) dengan kabupaten/kota di Provinsi Riau. Baik
Aktivitas ekonomi merupakan suatu kegiatan secara absolut maupun persentase. Garis
penduduk yang didorong oleh motif tertentu untuk kemiskinan per kapita penduduk tahun
memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya 2019meningkat menjadi Rp 533,123 dibanding
dengan memanfaatkan lingkungan (biotik, abiotik tahun 2017 yang sebesar Rp 508.633. Dan
dan sosial). Benda-benda yang digunakan untuk persentase jumlah penduduk miskin pada tahun
memenuhi kebutuhan manusia terbagi dua, yaitu 2019 sebesar 6,27 persen (Bengkalis Dalam Angka
barangdan jasa. Barang ialah segala benda dalam 2020) Melihat dari kondisi kependudukan dan
bentuk fisik yang berguna untuk memenuhi kemiskinan Kabupaten Bengkalis cukup lumayan
kebutuhan manusia, sedangkan jasa ialah benda tinggi sehingga berpengaruh kepada kegiatan
dalam bentuk non fisik yang berguna untuk kegiatan ekonomi disebabkan banyaknya peluang
memenuhi kebutuhan manusia. secara umum menggangur, berdampak kepada system
aktivitas ekonomi dikelompokkannya menjadi perekonomian unsur –unsur penimbunan akan
yaitu aktivitas utama produksi, distribusi, dan sering terjadi meihat dari peluang usaha semakin
konsumsi. (Crayonpedia, 2009 dalam Lubis, 2014). sempit.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya,
penduduk berusaha mencari lapangan kerja yang 5. KESIMPULAN
sesuai dengan kemampuannya, secara umum Tindakan Ihtikar/Penimbunan sering terjadi
aktivitas ekonomi yang dilakukan masyarakat pada masa-masa krisis ekonomi dan wabah
dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan, yaitu penyakit pandemic COVID 19 yang telah
berdasarkan tempat (Desa dan kota) dan terjadi di Indonesia. Kesempatan bagi para
berdasarkan jenis pekerjaan (pertanian dan bukan pelaku usaha atau spekulan-spekulan
pertanian). Berdasarkan jenis pekerjaan, yang melakukan tindakan tidak wajar dalam system
termasuk pekerjaan di sektor pertanian antara lain ekonomi. Kejahatan penimbunan barang
pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan kebutuhan masyarakat baik kebutuhan pokok
kehutanan.Sedangkan yang termasuk pekerjaan di maupun kebutuhan skumder sangat
sektor non pertanian adalah pertambangan, bertentangan dalam konsep ajaran Islam.
perindustrian, pariwisata dan Jasa. (Ferdi :2020) 6. REFERENCE
Kenyataan tersebut sepertinya sudah menjadi Taufiq, RazaliI, IHTIKAR: PERILAKU
kegiatan rutin para oknum yang tidak bertanggung- MENIMBUN DALAM KAJIAN
jawab. Terlebih lagi setiap menjelang perayaan MUAMALAH Jurnal Ilmiah Syari‘ah,
Hari-Hari Besar Nasional, seperti Ramadhan
197
Volume 19, Nomor 1, Januari-Juni 2020.h Didin Hafidhuddi, M.Sc dkk, Penerbit
85 Robbani Press 2001 h. 302-205
Fasiha, Muh. Ruslan Abdullah, ANALISIS Ferdi, Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap
HUKUM EKONOMI ISLAM Aktivitas Ekonomi Masyarakat Di Desa
TERHADAP PRAKTEK IHTIKAR Al- Salumpaga, Kecamatan Tolitoli Utara,
Amwal : Journal of Islamic Economic Geography Science Education Journal
Law September 2018, Vol. 3, No.2, h 187 (GEOSEE) Volume 1 Nomor 2 Bulan
Sappaemi & Aisyah, DAMPAK COVID 19 November Tahun 2020, h.38
TERHADAP PRAKTIK JUAL- Jhon W.Creswell, Research Desaign Pendekatan
BELI:Analisis Iḥtikār Dalam Hukum Metode Kualitatif , Kuantitatif Dan
Islam Al-Muamalat: Jurnal Hukum & Campuran , Terj. Ahcmad Fawaid dan
Ekonomi Syariah Vol. 5 No. 1 Edisi.1 h.28 Rianayati kusmini Pancasari, Penerbit
Deti Mega Purnamasari UPDATE: Bertambah Pustaka Pelajar , Cet III 2018 h. 36
8.074, Kini Ada 743.198 Kasus Covid-19 Intan Cahyani, MENIMBUN BARANG
di Indonesia (kompas.com) di akses : 1 (IHTIKAR) PERSPEKTIF HADIS
Januari 2021 pukul 10.00 Wib. (SUATU KAJIAN TEMATIK) El-
Karla Amelia, Cut Rita Zahara ed, Minda Iqtishad: Jurnal Hukum Ekonomi Syariah,
Mahasiswa Series II, Antisipasi Resesi Volume 2 No. 1 Juni 2020, h 28
dan Krisis Pangan Akibat Pandemic, https://www.mongabay.co.id/2020/04/15/pandemi
Penerbit Syiah Kuala University Press, -corona-akankah-terjadi-krisis-pangan-di-
Cet 1 2020, h.2 indonesia/
Putri Nuraini, Dampak Ekonomi dari Ihtikar dan Sugiyarto.S.E.,M.M
SiyasahAl-Ighraq dalam Konsep Jual http://lppm.unpam.ac.id/2020/04/17/meny
Beli, Al-Hikmah: Jurnal Agama dan Ilmu ikapi-kenaikan-harga-barang-di-tengah-
Pengetahuan Vol. 16 No.1 April 2019, pandemi-covid-19/
h.38. Bengkalis dalam Angka 2020
Yusuf Al-qardhawy , Peran Nilai dan Moral https://bengkaliskab.bps.go.id/ di Unduh
dalam Perekonomian (Daurul Qiyam wal 18 Februari 2021
Akhlaq fiil Iqtishodil Islami, terj.KH.

198

You might also like