You are on page 1of 9

I.

Pendahuluan
A. Latar Belakang

Virus corona atau covid 19 adalalah sebuah keluarga virus


yang ditemukan pada manusia dan hewan . sebagian virusnya dapat
mengigeksi manusia serta menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari
penyakit umum seperti flu, hinngga penyakit-penyakit yang lebih fatal,
seperti Middle East Respiratory Syndrom(MERS) dan severve acute
respiratory syndrome(SARS). Seringkali virus ini menyebar antara
manusia ke manusia melalui tetesan cairan mulut dari mulut dan
hidung saat orang yang terinfeksi sedang batuk atau bersin, mirip
dengan cara penularan penyakit flu. Tetesan cairan mulut dari mulut
dan hidung pasien tersebut bias jatuh dan tertinggal pada mulut dan
hidung orang lain yang berada didekatya, bahkan dihisap dan diserap
ke dalam paru-paru orang tersebut melalui hidungnya.

Hingga saat ini belum ditemukan vaksin untuk mencegah


seseorang terinfeksi virus Corona. Cara terbaik untuk melindungi diri
kita adalah dengan menghindari kondisi atau tempat dimana berpotensi
terpapat virus tersebut, sehingga pemerintah daerah melakukan social
distancing

Covid 19 ini sudah pasti memberikan dampak kurang bagus


bagi lingkungan khususnya di bidang pertanian baik skala besar
maupun kecil. misalnya, sulitnya menjual hasil pertanian mereka karna
para pedagang enggan masuk ke wilayah dikarenakan telah
diberlakukannya social distancing yang membatasi pergerakan dalam
melakukan transaksi sedangkan para petani juga enggan pergi ke pasar
karan adanya wabah ini akibatnya perekonomian oleh para petani ini
sangat menurun.

Untuk itu, solusi apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi


perekonomian yang dialami oleh para petani khususnya bagi petani
skala kecil?, pemerintah perlu mengeluarkan solusi yang dapat
mengatasi perkonomian yang dialami oleh petani. Dengan adanya
solusi penanganan, virus ini diharapkan para petani bisa menjual hasil
pertanian mereka dengan mudah tanpa adanya kewaspadaan
dikarenakan wabah ini.

B. Permasalahan
Apa saja yang bisa dilakukan baik pemerintah maupun masyarakat
untuk mengatasi perekonomian yang disebabkan oleh Covid 19 ini?
II. Pembahasan

A. Dampak yang ditimbulkan dari adanya wabah ini


1. Harga pasar dan pertanian
Ketika kita melihat meningkatnya tingkat kepedulian,
rekomendasi untuk “jarak social”, mengurangi perjalanan,
menghindari keramaian, penutupan, dan praktik perlindungan
lalinnya untuk memperlambat penyebaran Covid 19, konsumen
akan membuat pilihan sulit tentang makanan, makan jauh daei
rumah, dan pengeluaran keseluruhan.
Hasil panen seperti sayuran yang mudah rusak yang mungkin
ada beberapa gangguan dalam penjualan layanan makanan. Ini
kemungkinan akan berdampak pada pasar dan harga. Ada juga
hambatan pelabuhan atau transportasi.
2. Rantai pasokan melambat dan kekurangan
Karena logistic terganggu dan upaya-upaya dilanjutkan untuk
memperlambat penyebaran virus, Kesehatan petani
3. Kesehatan petani
Petani adalah populasi yang relative lebih tua, dibandingkan
dengan populasi pekerja umum. Sensus pada pelaku agri tahun
2017 menunjukkan usia rata-rata operator pertanian hampir 58-
setidaknya sepuluh tahun lebih tua dari pekerja di sebagian besar
sector lainny. Dan, tidak seperti pekerja industri lainnya.
Data dari Negara yang melakukan penelitian atau pengujian
yang lebih luas menunjukkan bahwa Covid 19 memiliki tingkat
keparahan yang jauh lebih tinggi bagi mereka yang berusia 60-an
dan lebih tua, yang berarti bahwa rekomendasi pencegahan dan
perlindungan dari CDC dan pakar kesehatan masyarakat Negara
bagian dan local sangat penting untuk populasi pertanian
4. Tenaga kerja pertanian.
Bahkan jika tingkat infeksi populasi secara umum tetap relatif
rendah, kemungkinan kita akan melihat beberapa pekerja yang
akhirnya sakit. Tetapi, mungkin yang lebih penting. Bahkan jika
tingkat infeksi tetap rendah, sangat mungkin bahwa pekerja harus
keluar dari pekerjaan terutama dengan penutupan sekolah dan atau
pekerja yang perlu tinggal dirumah untuk merawat orang sakit atau
lanjut usia, anggota keluarga, ketakutan akan kejadian ini dan
kurangnya informasi dapat menyebabkan tingkat ketidakhadiran
yang lebih tinggi
5. Keselamatan pekerja dan Alat pelindung diri
Ada kekurangan APD dan peralatan pelindung lainnya yang
vitual untuk mengoprsikan peternakan secara aman dan menjaga
kesehatan pekerja dan hewan. Sebagai hasil dari tuntutan saat ini
oleh industi kesehatan, persediaan respirator N-95 sangat terbatas.
Ada juga kekhawatiran yang dilaporkan tentang ketersediaan
sarung tangan dan masker pelindung yang kini menjadi pelindung
dalam aktivitas kini mulai berkurang.
6. Gangguan lainnya
Populasi yang jarang dan perjalanan yang lebih jarang dapat
memberikan jarak social alami bagi masyarakan pedessan tetapi
tantangan yang mungkin dihadapi oleh penduduk pedesaan,
banyak tempat berkumpul, seperti sekolah, tempat ibadah, pasar
ditutup dan disuruh menghentikan rutinitas dan acara normal,
sebagai gantinya, di beberapa daerah dan untuk siswa sekolah
menengah dan perguruan tinggi, kelas dan layaanan diajarkan
secara online. Ini mungkin sulit bagi beberapa penduduk pedesaan
karena layaanan internet berkecepatan tinggi tidak tersedian di
beberapa wilayah Negara termsuk beberapa komunitas pertanian
yang ada didaerah tersebut.

B. Solusi atasi dampak krisis ekonomi sektor pertanian

Almara Dwi Putra H.M Sitompul;

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah


menetapkan status keadaan darurat Covid-19 sampai 29 Mei 2020.
Pada sisi lain dalam forum KTT Luar Biasa G-20 secara virtual,
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak pemimpin G-20 untuk
berperang melawan Covid-19 yang telah melanda ratusan negara serta
pelemahan ekonomi akibat pandemi global ini. Tindakan apa yang
harus dilakukan menjadi pertanyaan besar. Sesaat teringat akan karya
Eros Djarot yang berjudul “badai pasti berlalu” sebagai gebrakan
dalam industri musik pop yang kala itu sedang stagnan.

Berdasarkan realita yang terjadi 20 tahun belakangan ini


terlihat bahwa ada tren periodik setiap 5 tahunan ledakan wabah
penyakit terjadi. SARS pada tahun 2000-an, flu burung pada 2004/5,
flu babi pada 2009/10, ebola pada 2014/15, dan saat ini yaitu Corona
Virus Disease tahun 2019/20 (Covid-19).

Internasional Monetary Fund (IMF) menyatakan saat ini


ekonomi global mengalami krisis akibat pandemi virus corona. Indeks
bursa saham rontok. Data IHSG turun 1,3%, rupiah terperosok
terhadap dolar Amerika Serikat menembus 17 ribu, terjadi outflow
yang mencapai ratusan triliun per bulan Maret, dan sektor riil yang
teriak kesusahan. Prediksi perekonomian Indonesia turun signifikan
pada 2020 seakan menjadi kenyataan.

Indonesia tidak sendirian, pertumbuhan ekonomi global juga


menurun ditandai dengan PDB dunia yang menurun di angka 2%.
Perekonomian Indonesia ke depan akan sangat bergantung pada proses
penanganan pandemi ini.

Dampak dari terjadinya wabah Covid-19 ini bukan hanya


sekadar penyakit yang mempengaruhi kesehatan, namun juga dampak
secara ekonomi. Dalam kasus ini, ketika semakin banyak pekerja yang
terinfeksi maka semakin banyak pula biaya untuk perawatan dan juga
biaya produksi yang tertanggung.

Kondisi ini diperparah dengan beberapa negara yang


menerapkan kebijakan lockdown sehingga mempengaruhi impor bahan
baku dan barang modal. Pada akhirnya produksi turun, barang langka,
dan harga barang meningkat. Kenaikan harga barang yang disertai
penghasilan yang menurun merupakan kondisi fatal daya beli
masyarakat.

Wabah Covid-19 tidak lagi sekadar wabah jenis penyakit,


namun juga menjadi masalah kemanusiaan. Seruan untuk
pemberlakuan social distancing mempunyai dampak yang tidak
sekadar menjauhkan hubungan fisik manusia namun juga mengganggu
perilaku ekonomi masyarakat. Namun pilihan untuk social distancing
dinilai lebih baik daripada keputusan untuk lockdown dan kebijakan
herd immunity karena Indonesia memiliki potensi sebagai penghubung
arus distribusi antar negara.

Wacana lockdown dapat membuat laju perekonomian semakin


berat layaknya yang terjadi di negara Itali dan India. Tingkat konsumsi
melemah yang mempengaruhi beberapa indikator penopang ekonomi.
Pasokan bahan pangan dan kebutuhan yang menurun menyebabkan
harga naik. Hal ini akan menimbulkan kelangkaan barang, yang
akhirnya memicu keresahan sosial.

Kebijakan tersebut juga akan disertai penghentian aktivitas


banyak pekerja yang mengakibatkan daya beli masyarakat semakin
jatuh. Di Indonesia, sebesar 80% aktivitas usaha seperti UMKM masih
membutuhkan lalu lintas manusia dan interaksi langsung masyarakat.

Di sisi lain, kenyataannya bahwa Korea Selatan dan Singapura


dapat mengubah kurva dampak penyebaran Covid-19 menjadi lebih
landai tanpa harus memberlakukan kebijakan pembatasan aktivitas ini.

Opsi yang muncul juga yaitu herd immunity untuk


menanggulangi Covid-19, dinilai tidak perlu dilakukan. Mengingat
bahwa vaksin untuk virus corona belum ditemukan, maka hal ini bisa
terjadi ketika banyak orang kebal karena sudah terpapar.

Menurut data penelitian, dibutuhkan sekitar 70%-80% dari


populasi yang terinfeksi dan sembuh. Resiko terhadap kesehatan
semakin tinggi dan secara ekonomi akan berpengaruh pada tingkat
produktifitas serta biaya perawatan yang tinggi akibat banyaknya yang
terdampak.

Kita tidak menginginkan kondisi ini bertahan lama dan


semakin parah ke depannya. Momen ini pun jangan sampai dijadikan
pintu masuk brutalnya ekspresi kekecewaan terhadap pemerintah.
Dibutuhkan penanganan secara serius dan kebijakan yang tegas dan
tepat sasaran dalam menyelesaikan masalah ekonomi tersebut.

Dalam kondisi seperti ini, semua negara pasti akan melakukan


relaksasi atau stimulus keuangan. Perlu pengoptimalan penangan
terhadap keadaan yang terjadi. Beberapa solusi yang cocok dalam
mengantisipasi situasi menghadapi wabah Covid-19 agar tidak
membuat Indonesia benar-benar merana yaitu pertama, relokasi
anggaran pada sektor kesehatan, pasokan pangan dan daya beli
masyarakat.

Pembiayaan dialihkan untuk pengadaan perlengkapan dan alat


penanggulangan wabah serta pembiayaan penelitian yang fokus
menemukan anti virus. Relokasi anggaran juga diberlakukan untuk
menjaga ketersediaan bahan pokok kebutuhan pangan masyarakat yang
mengalami peningkatan akibat kepanikan pasar. Juga pemberian
bantuan untuk peningkatan daya beli masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan hidup.

Kedua adalah stimulus pendanaan dalam rangka peningkatan


produksi dalam negeri sektor pertanian. Pada kondisi saat ini
kebutuhan akan makanan dengan giji dan nutrisi yang baik seperti
sayur-sayuran dan buah-buahan mengalami peningkatan permintaan.
Selama ini Indonesia impor untuk memenuhi permintaan terhadap
komoditi ini.

Solusi ketiga adalah relaksasi kredit sebagai stimulus fiskal


untuk mendorong produksi pada sektor manufaktur dimana terdapat
banyak lapangan pekerjaan. Ini secara langsung memberikan
pendapatan bagi pekerja yang terdampak.

Keempat adalah dalam memberlakukan kebijakan jangka


pendek, tetap harus memperhatikan kebijakan jangka panjang yang
bersifat struktural. Pengoptimalan Omnibus Law RUU Cipta Kerja
yang memperhatikan potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam
hal pemberian berupa uang, pelatihan vokasi, dan akses pekerjaan baru
selain perlunya melakukan relaksasi bagi kebijakan impor bahan baku
kebutuhan industri.

Dan solusi terakhir yang perlu dimaksimalkan adalah kebijakan


moneter dan makro prudential melalui penurunan suku bunga dan
menjaga stabilitas nilai tukar.

Untuk para petani sendiri dapat menerpakan manajemen kas


dan sekuritas dengan menggunakan model persediaan yang
berhubungan dengan memanejemen keuangan mereka agar masalah
perekonomiann yang mereka alami dapat mereka atasi dakarenakan
kas merupakan bagian dari aktiva yang liquid, yang dapat
dipergunakan segera untuk memenuhi kewajiban finansial perusahaan.

Dengan Tujuan Menyimpan / Membutuhkan Kas

1. Kebutuhan kas untuk transaksi


2. diperlukan dalam pelaksanaan operasi usaha perusahaan.
3. Kebutuhan kas untuk berjaga-jaga
4. untuk mengantisipasi aliran kas masuk / keluar yang tidak continue
dan sulit untuk diperkirakan.

Jumlah kas dapat pula dihubungkan dengan penjualan

Jumlah kas dapat pula dihubungkan dengan penjualan.


Perbandingan antara sales dengan jumlah kas rata-rata
menggambarkan tingkat perputaran kas (Cash Turnover). Semakin
tinggi turnovernya maka semakin baik karena berarti semakin efisien
penggunaan kasnya.
Seperti halnya persediaan barang dagang, kas memiliki persediaan
bersih atau persediaan minimal (Safety Cash Balance). Yaitu jumlah
kas minimal dari kas yang harus dipertahankan oleh perusahaan agar
dapat memenuhi kewajiban finansialnya sewaktu-waktu.

Anggaran Kas

“Budget (anggaran) ialah suatu rencana yang disusun secara


sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan. Yang
dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka
waktu (periode) tertentu yang akan datang.”

Dengan Tujuan Penyusunan Anggaran Kas :

1. Mengkoordinasikan semua faktor produksi yang mengarah pada


pencapaian tujuan secara umum.
2. Sebagai suatu alat untuk mengestimasikan semua perkiraan yang
mendasari disusunnya suatu anggaran sebagai titik pangkal
disusunnya suatu kebijaksanaan keuangan dimasa yang akan
datang.

Pentingnya Manajemen Kas

Kas merupakan elemen modal kerja yang paling tinggi tingkat


kedudukannya dan diperlukan perusahaan untuk operasi perusahaan
sehari-hari, tetapi di lain pihak kas merupakan elemen modal kerja
yang kurang produktif, apabila menahannya terlalu besar mengandung
resiko.

Oleh karena itu manajemen kas yang efektif sangat diperlukan agar
resiko dapat diperkecil tanpa pengorbanan likuiditas.

Menahan uang tunai tidak terlepas dari resiko. Resiko tersebut


yang terpenting adalah berasal dari turunnya nilai tukar uang tersebut,
baik nilai tukar terhadap barang dan jasa, maupun nilai tukar terhadap
valuta asing.

Adapun cara untuk meningkatkan produktifitas kas dalam rangka


kontribusinya terhadap laba investasi ada cara yaitu 3 :

1. Penarikan uang tunai harus dilakukan secepatnya.


2. Melakukan sistem peramalan kas untuk mengurangi besarnya
cadangan pengaman dan meningkatkan peluang untuk memainkan
kas mengambang.
3. Memainkan kas mengambang dengan memperkecil waktu
menganggur uang tunai yang tersedia di bank

Untuk mengatasi masalah tersebut maka dalam manajemen kas


perlu diambil kebijakan untuk menetapkan jumlah kas optimum
dimana biaya saldo kas minimum.

Besarnya saldo kas yang patut di pertahankan perusahaan


tergantung pada keperluan untuk melakukan transaksi

III. Penutup
A. Kesimpulan

Pada akhirnya sebagai penutup, kita sedang berada dalam kondisi


yang tidak mudah. Tetapi harus berpikir positif dan optimis sebagai
upaya mengatasi musuh terbesar masyarakat yaitu ketakutan serta
kepanikan. Serta memanfaatkan kelemahan sebagai peluang dalam
melaksanakan usaha.

B. Saran

Pembatasan penyebaran informasi negatif dan hoax menjadi


langkah yang penting untuk diambil dalam menjaga kepercayaan
publik dan memperkuat ketahanan yang berimplikasi pada stabilitas
harga dan ketersediaan kebutuhan masyarakat. Mungkin dengan
adanya wabah ini mendudukkan kita pada posisi yang tidak prima,
namun dalam setiap krisis yang terjadi, selalu ada peluang yang
mengikutinya.

Pemberian edukasi kepada masyarakat berupa pelatihan


terhadap pertanian sehingga meraka dapat menjual atau memasarkan
hasil tani mereka dengan mudah tanpa ada kekhwatiran yang muncul

IV. Daftar pustaka

Artikel.Perekonomian global terganggu, begini dampak wabah COVID-19


terhadap pertanian Indonesia. Dalam

https://tabloidsinartani.com/detail/industri-perdagangan/olahan-pasar/
11950-Perekonomian-Global-Terganggu-Begini-Dampak-Wabah-Covid-
19-Terhadap-Pertanian-In

Artikel.Nasib pertanian Indonesia ditengah Wabah Covid-19. Dalam


https://www.google.com/amp/s/amp.sukabumiupdate.com/detail/bale-
warga/opini/66874-Nasib-Pertanian-Indonesia-Ditengah-Wabah-Covid-19

Artikel.strategi bidang pertanian di tengah wabah covid-19. Dalam

https://8villages.com/full/petani/article/id/5e82aef9a12cfd392286012b

Artikel.manajemen kas. Dalam

https://slideplayer.info/slide/2024924/?
_gl=1*1c4wtil*_ga*czMxVzVQRjVNMFlZOHBvOURqbGdXcVoxZS16
NnFxVFdadE1HampZV0RBdWVQWWNBWm9SVzNSdTU4ZDFsTjl0
NQ

Artikel.covid 19 dan solusi atasi dampak krisis ekonomi. Dalam

https://www.tagar.id/covid19-dan-solusi-atasi-dampak-krisis-ekonomi

You might also like