Professional Documents
Culture Documents
46 Jurnal Pembelajaran Biologi, Volume 5, Nomor 1, Mei 2018
46 Jurnal Pembelajaran Biologi, Volume 5, Nomor 1, Mei 2018
ABSTRACT
This research aims to know the effects of the implementation of Team Games Tournament
(TGT) learning method on motivation and learning achievement of kingdom animalia
topic in class X of SMA Unggul Negeri 8 Palembang. This research uses Quasi
Eksperimental research methodology with Non-equivalent Control Group Design. The test
data collection of learning motivation and learning achievement skill is done on X IPA 4
as the experimental class and X IPA 6 as the control class. The sample collection
technique is random sampling. The acquired t value analysis of motivation data using
SPSS of 9,590 > t tabel of 2,000. The acquired t value analysis of learning achievement
data using SPSS of 9,634 > t tabel of 2,000. The average score of motivation of
experimental class is 80,39, while the control class is 67,24. The average value of students
learning achievement in the experimental group was higher than the control group. This
was proven by the average value of the test learning achievement acquired in the
experimental group amounted to 80,44, while the control group was 60,42, so HO is
rejected, which means that there were significat implementation of Team Games
Tournament (TGT) learning method on motivation and learning achievement of kingdom
animalia topic in class X of SMA Unggul Negeri 8 Palembang.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi mengenai pengaruh penerapan Model
Pembelajaran Team Games Tournament (TGT) terhadap motivasi dan hasil belajar Peserta
Didik pada Materi Dunia Hewan di SMA Unggul Negeri 8 Palembang. Penelitian ini
menerapkan metode Quasi Eksperimental dengan desain Non-equivalent Control Group
Design. Pengambilan data tes motivasi belajar dan hasil belajar dilakukan di kelas X IPA 4
sebagai kelas eksperimen dan X IPA 6 sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel
dilakukan dengan teknik random sampling. Analisis data uji t motivasi dan hasil belajar
dengan menggunakan aplikasi SPSS diperoleh nilai rhitung > ttabel yaitu 9,590 > 2,000
dan 9,634 > 2,000. Nilai rata-rata motivasi belajar pada kelas eksperimen yakni 80,39
sedangakan kelas kontrol 67,24. Nilai rata-rata hasil belajar peserta didik dikelas
eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Hal tersebut dibuktikan dari nilai rata-rata tes
hasil belajar yang diperoleh di kelas eksperimen sebesar 80,44 sedangkan pada kelas
kontrol sebesar 60,42 sehingga Ho ditolak yang berati bahwa terdapat pengaruh penerapan
model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) terhadap motivasi dan hasil belajar
Peserta Didik pada Materi Dunia Hewan di SMA Unggul Negeri 8 Palembang.
47 JURNAL PEMBELAJARAN BIOLOGI, VOLUME 5, NOMOR 1, MEI 2018
Kata-kata kunci : Model Team Games Tournament (TGT), Motivasi, Hasil Belajar,
Dunia Hewan.
Pendahuluan yang ada pada dirinya, selanjutnya
Pendidikan adalah usaha sadar dan memberikan motivasi agar peserta didik
terencana untuk mewujudkan suasana terdorong untuk belajar sebaik mungkin
belajar dan proses pembelajaran agar sehingga dapat mewujudkan keberhasilan
peserta didik secara aktif mengembangkan berdasarkan kemampuan yang mereka
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan miliki (Aunurrahman, 2010:13). Dalam
spritual keagamaan, pengendalian diri, proses pembelajaran, guru sebagai
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, pendidik harus bertanggung jawab
serta keterampilan yang diperlukan terhadap hasil belajar peserta didik dan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara pengetahuan peserta didik terkait dengan
(UU no 20 tahun 2003 pasal 1 tentang materi yang telah dipelajarinya
sistem pendidikan). Oleh karena itu, (Saktiningsih, 2015). Namun kenyataan di
pendidikan merupakan salah satu hal lapangan proses pembelajaran masih
penting untuk menentukan maju banyak permasalahan dan belum dapat
mundurnya suatu bangsa, maka untuk dilaksanakan dengan baik sesuai yang
menghasilkan sumber daya manusia diharapkan. Faktor yang menyebabkan hal
sebagai subjek dalam pembangunan yang ini yaitu proses pembelajaran yang
baik, diperlukan modal dari hasil dilakukan oleh guru, dan sulitnya materi
pendidikan itu sendiri (Hakim, 2013). yang dipelajari sehingga kurangnya
Dalam upaya meningkatkan kualitas motivasi dalam diri peserta didik. Padahal
pendidikan, kualitas guru merupakan salah dalam proses pembelajaran, motivasi
satu komponen yang mempunyai peran merupakan salah satu aspek yang sangat
sangat penting. penting.
Kegiatan guru mempengaruhi Menurut Sardiman (2016: 75)
keberhasilan kegiatan pendidikan. Guru dalam kegiatan belajar, motivasi dapat
harus menciptakan proses belajar dengan dikatakan sebagai keseluruhan daya
baik sesuai tujuan pendidikan dan penggerak di dalam diri peserta didik yang
memberikan dorongan untuk potensi menimbulkan kegiatan-kegiatan belajar,
belajar peserta didik. Guru hendaknya juga yang menjamin kelangsungan dari
mampu membimbing dan memfasilitasi kegiatan belajar dan yang memberi arah
peserta didik, agar mereka dapat pada kegiatan belajar, sehingga tujuan
memahami kekuatan serta kemampuan yang dikendaki oleh subjek belajar itu
48 JURNAL PEMBELAJARAN BIOLOGI, VOLUME 5, NOMOR 1, MEI 2018
dapat tercapai. Motivasi belajar tidak oleh Resti yang menyimpulkan bahwa ada
hanya penting bagi peserta didik, tetapi pengaruh model pembelajaran TGT
juga penting bagi guru. Oleh sebab itu, terhadap capaian hasil belajar peserta didik
seorang guru diharapkan mampu memilih materi struktur dan jaringan tumbuhan.
teknik pembelajaran seperti model, TGT merupakan salah satu tipe
strategi, metode, dan pendekatan yang pembelajaran yang membagi peserta didik
sesuai dengan materi yang akan diajarkan dalam kelompok-kelompok belajar dengan
kepada peserta didik. beranggotakan 5 sampai 6 orang yang
Solusi untuk mengatasi masalah memiliki kemampuan, jenis kelamin, ras
tersebut adalah dengan menerapkan model ataupun etnis yang berbeda. Dengan
pembelajaran yang memotivasi peserta adanya kelompok heterogen inilah peserta
didik untuk belajar secara aktif dalam didik berdiskusi dalam kelompoknya,
proses pembelajaran serta memberikan belajar dan bersama-sama mengerjakan
kesempatan kepada peserta didik untuk tugas yang diberikan oleh guru. Sehingga
bekerja sama dalam mengerjakan tugas ketika ada anggota kelompok yang tidak
dan mempelajari materi pelajaran. mengerti dengan tugas yang diberikan,
Menurut Lie (2008), model pembelajaran maka anggota kelompok lainnya dapat
yang dapat melibatkan peserta didik secara membantu menjelaskannya. Menurut
aktif dan menekankan pada pembelajaran Slavin (2016), pembelajaran kooperatif
untuk mendapatkan hasil yang optimal tipe TGT terdiri dari 5 komponen yaitu :
adalah model pembelajaran kooeperatif. persentasi di kelas, Tim, Game,
Menurut (Alma, 2009 dalam Adnyana, Tournamen, dan Rekognisi Tim.
dkk, 2014) pembelajaran kooperatif Berdasarkan hasil observasi yang
merupakan suatu model pembelajaran telah dilakukan oleh peneliti di SMA
yang mengkondisikan peserta didik belajar Unggul Negeri 8 Palembang, materi yang
dan bekerja dalam kelompok kecil secara menjenuhkan bagi peserta didik salah
kolabrotif dengan struktur kelompok satunya adalah materi dunia hewan. Hal
heterogen. ini dikarenakan banyaknya istilah-istilah
Salah satu model pembelajaran ilmiah yang harus dihapal dan dipahami
kooperatif yang dapat digunakan dalam oleh peserta didik. Hal ini sejalan dengan
proses pembelajaran yakni model penelitian Warjuni (2013) yang
pembelajaran Team Games Tournament menyatakan bahwa materi dunia hewan
(TGT). Penelitian tentang model mempunyai cakupan yang luas sehingga
pembelajaran TGT ini pernah dilakukan menyulitkan peserta didik dalam
49 JURNAL PEMBELAJARAN BIOLOGI, VOLUME 5, NOMOR 1, MEI 2018
hasil belajar peserta didik. Tes hasil belajar hasil peserta didik dilakukan uji-t
yang diujikan berupa soal bentuk pilihan menggunakan aplikasi Statiscal Program
ganda yang berjumlah 20 soal. Sedangkan for Social Science (SPSS) versi 20 melalui
angket bertujuan untuk mengetahui uji indenpendent-test sample. Uji-t
motivasi belajar terhadap proses dilakukan apabila data telah terdistribusi
pembelajaran menggunakan model TGT. normal. Uji normalitas menggunakan
Angket terdiri atas 30 pernyataan yang aplikasi Statiscal Program for Social
terbagi menjadi 4 kategori, yaitu kategori (SPSS) versi 20 melalui uji Shapiro-Wilk.
perhatian perhatian peserta didik, keaktifan Analisis data hasil belajar
peserta didik, kedisiplinan peserta didik meggunakan nilai yang diperoleh untuk
dan penugasan. menentukan hasil belajar peserta didik
Analisis data angket menggunakan skala merupakan penjumlahan dari skor hasil
Likert dalam bentuk daftar cek (checklist) jawaban peserta didik. Kemudian
dengan empat jawaban yaitu skor 4 untuk dimasukkan dalam kategori hasil belajar.
jawaban sangat setuju, 3 untuk jawaban Tabel 3 Kategori Hasil Belajar
setuju, 2 untuk jawaban tidak setuju, dan 1 Persentase Kategori
untuk jawaban sangat tidak setuju. Hasil 81 – 100 Baik Sekali
data angket yang diperoleh kemudian 61 – 80 Baik
dihitung persentasenya dan persentase 41 – 60 Cukup
yang diperoleh dikonversikan kedalam 21 – 40 Kurang
kriteria kategori peserta didik pada Tabel 0 – 20 Sangat
2. Kurang
(Modifikasi Arikunto, 2012)
Persentase Kategori
Hasil dan Pembahasan
0%-20% Sangat Kurang
Berikut data hasil rata-rata angket
21%-40% Kurang
motivasi belajar peserta didik kelas
41%-60% Cukup
eksperimen dan kelas kontrol
61%-80% Baik
Tabel 4 Data Motivasi Belajar Kelas
81%-100% Sangat Baik
Eksperimen dan Kelas Kontrol
(Modifikasi Arikunto, 2012)
Kelompok Rata-rata
Untuk mengetahui penerapan
Eksperimen 80,39
model team games tournament
Kontrol 67,50
berpengaruh signifikan atau berpengaruh
. Tabel 4 menunjukkan hasil dari
tidak signifikan terhadap motivasi dan
rata-rata angket motivasi kelas eksperimen
52 JURNAL PEMBELAJARAN BIOLOGI, VOLUME 5, NOMOR 1, MEI 2018
nilai gain yaitu sebesar 25,29 dan kelas X saat game/turnamen berlangsung. Dengan
IPA 6 memperoleh nilai gain sebesar adanya game/turnamen di dalam kelas
14,17. Nilai N-gain yang diperoleh kelas X yang dimana pemenang turnamen ini akan
IPA 4 yaiu 0,56 dengan kategori sedang diberikan suatu penghargaan, maka peserta
dan nilai N-gain yang diperoleh X IPA 6 didik terpacu untuk menjadi yang terbaik
yaitu 0,26 dengan kategori kurang. bagi tim/kelompoknya. Selain itu,
Uji-t dilakukan dengan game/turnamen dapat menciptakan
menggunakan bantuan program aplikasi suasana persaingan sehat, dapat
SPSS 22 dengan menggunakan uji memotivasi peserta didik sehingga dapat
Independent sample t-test. Uji ini mencapai hasil belajar yang optimal. Hal
dilakukan dengan cara membandingkan ini selaras dengan yang diungkapkan oleh
nilai posstest dari kelas eksperimen dan Handayani (2010) saat proses
kelas kontrol dengan kriteria Ho ditolak pembelajaran dengan menggunakan model
jika thitung > ttabel pada taraf signifikansi 5% TGT peserta didik saling berdiskusi dan
(α= 0,05) dan (dk) = (n1 + n2) - 2. Dari dapat membantu peserta didik yang
hasil analisis uji-t ini menunjukkan bahwa memiliki kesulitan belajar untuk mencapai
nilai thitung > ttabel yaitu 9,634 > 2,000 suatu tingkat pemahaman materi tentang
(Lampiran 10) sehingga Ho ditolak dan Ha konsep sebuah tim. Dengan demikian,
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa mereka saling bekerjasama untuk
model pembelajaran kooperatif tipe TGT menjadikan semua anggota timnya
berpengaruh signifikan terhadap hasil mendapatkan prestasi yang lebih baik.
belajar peserta didik pada materi dunia Berdasarkan hasil penelitian bahwa nilai
hewan di SMA Unggul Negeri 8 motivasi akan meningkat seiring dengan
Palembang. meningkatya hasil belajar. Hal ini bisa
Hasil belajar peserta didik dilihat dari tabel 5 hasil belajar peserta
berdasarkan tabel 5 terlihat juga selisih didik kelas eksperimen lebih besar
hasil belajar yang lebih tinggi pada kelas dibandingkan kelas kontrol yaitu 80,44%
eksperimen dibanding kelas kontrol yaitu kelas eksperimen, sedangkan kelas kontrol
dengan selisih 20,42 poin. Rata-rata hasil 60,42. Hal ini selaras dengan Yudianto,
belajar pada kelas eksperimen yaitu 80,44 dkk. (2014) menyatakan bahwa
dan hasil belajar pada kelas kontrol 60,42. peningkatan hasil belajar ini terjadi karena
Pada beberapa tahap proses pada penerapan model pembelajaran
pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif siswa harus bertanggung jawab
TGT peserta didik terlihat termotivasi pada menguasai materi agar dapat bersaing pada
54 JURNAL PEMBELAJARAN BIOLOGI, VOLUME 5, NOMOR 1, MEI 2018
turnamen akademik. Hal ini sejalan TGT memerlukan waktu yang cukup
dengan Irviana (2016) yang mengatakan panjang pada tahap games/turnament.
bahwa tournament dilakukan untuk Peneliti selanjutnya juga disarankan
membantu memotivasi peserta didik dalam melakukan penelitian lebih lanjut terhadap
belajarnya sehingga mampu meningkatkan variabel motivasi peserta didik yang
hasil belajar peserta didik. dikorelasikan dengan hasil belajar peserta
didik, selanjutnya disarankan juga untuk
Kesimpulan meninjau tentang ketercapaian