You are on page 1of 12

Volume No.

Maret 2023

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP


INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS
X SMAN 6 KENDARI PADA MATERI LANGKAH LANGKAH PENELITIAN
GEOGRAFI

La Ode Ramadan Abubakar1, Sitti Kasmiati2, La Ode Nursalam3


1
Program StudiPendidikanGeografi
Universitas Halu Oleo
Email: laoderamadan90@gmail.com
2
Program StudiPendidikanGeografi
Universitas Halu Oleo
Email: sittikasmiati@gmail.com
3
Program Studi Pendidikan Geografi
Universitas Halu Oleo
Email: laodenursalam@gmail.com
(Received: tgl-bln-thn; Reviewed: tgl-bln-thn; Accepted: tgl-bln-thn; Published: tgl-bln-thn)

©2023 –Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi. Ini adalah artikel dengan


akses terbuka dibawah licenci CC BY-NC-4.0 (http://creativecommons.org/licenses/by-
nc/4.0).

ABSTRACT

Laode Ramadan Abubakar (2022)Has conducted research with the title


"Application of group investigation type cooperative learning model to improve learning
outcomes of grade X sman 6 Kendari students on geography research step step
material".The objectives of this study are 1.) To determine the significance of the
difference in the average pretest score of experimental class students and the average
pretest score of control class students on the geography research Step Step material, 2).
To find out whether the average posttest score of experimental class students is
significantly better than the posttest average score of control class students on the
geography research Step Step material. The type of research used is an experiment with
the Desing Group Pretest Posttest method. The data is analyzed by descriptive analysis
and inferential analysis. Based on the analysis of the data, conclusions were obtained:
a.) The average value of experimental class learning outcomes was obtained pretest
41,389 and posttest 83,611 and the average value of control class learning outcomes
obtained pretest 45,833 and posttest 74,306 , b) There was no significant difference in the
average pretest scores of experimental and control class students with the results of the
Independent Sample T-Test test showed that the value of t = 0.72> 0.05 which means
there was no significant difference with a signification level of 0.05. . c) The average
value of posttest learning outcomes in the experimental class is significantly better than
the average value of posttests in the control class with the results of the Independent
Sample T-Test test showing that the value of t = 0.011<0.05 which means there is a
significant difference with a significance level of 0.05.

Keywords: groub Investigation ; geography; Learning outcomes

ABSTRAK
Laode Ramadan Abubakar (2022). Telah Melakukan Penelitian Dengan Judul
judul “Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas X sman 6 Kendari pada materi langkah langkah
penelitian geografi”. Tujuan Penelitian Ini adalah 1.) Untuk mengetahui signifikasi
perbedaan nilai rata rata pretest siswa kelas eksperimen dan nilai rata rata pretest siswa
kelas kontrol pada materi Langkah Langkah penelitian geografi, 2). Untuk mengetahui
Apakah nilai rata rata post test siswa kelas eksperimen lebih baik secara signifikan
daripada nilai rata rata posttest siswa kelas kontrol pada materi Langkah Langkah
penelitian geografi. Jenis Penelitian Yang Digunakan Adalah Ekperimen Dengan Metode
Pretest Posttest Grup Desing. Data Di Analisisi Dengan Analisis Deskritptif Dan
Analisis Inferensial. Berdasarkan Analisis Data Diperoleh Kesimpulan: a.)Nilai rata-
rata hasil belajar kelas eksperimen diperoleh pretest 41,389 dan posttest 83,611 dan
nilai rata-rata hasil belajara kelas kontrol diperoleh pretest 45,833 dan posttest 74,306.
b)TIdak ada perbedaan yang signifikan pada nilai rata-rata pretest siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol dengan hasi uji Independent Sampel T-Test menunjukan
bahwa nilai t=0,72> 0,05 yang berarti tidak ada berbedaan yang signifikan dengan taraf
signifikasi 0,05. c)Nilai rata-rata hasil belajar posttest kelas eksperimen lebih baik
secara signifikan dibanding nilai rata-rata posttes pada kelas kontrol dengan hasil uji
Independent Sampel T-Test menunjukan bahwa nilai t=0,011<0,05 yang berarti terdapat
perbedaan yang signifikan dengan taraf signifikansi 0,05...

Kata kunci: group investigation; geografi; hasil belajar

PENDAHULUAN keterampilan yang diperlukan dirinya,


masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan adalah usaha sadar Dalam proses belajar mengajar,
untuk menumbuh kembangkan potensi guru mempunyai tugas untuk
sumber daya manusia peserta didik mendorong, membimbing dan memberi
dengan cara mendorong dan fasilitas belajar bagi siswa untuk
memfasilitasi kegiatan belajar . Secara mencapai tujuan. Guru mempunyai
detail, dalam Undang-Undang RI tanggung jawab untuk menilai segala
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem aktifitas yang terjadi dalam kelas untuk
Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 membantu proses perkembangan siswa.
pendidikan didefinisikan sebagai usaha Kurikulum adalah perangkat
sadar dan terencana untuk mewujudkan mata pelajaran dan program pendidikan
suasana belajar dan proses belajar agar yang diberikan oleh suatu lembaga
peserta didik secara aktif penyelenggara pendidikan yang berisi
mengembangkan potensi dirinya untuk rancangan pelajaran yang akan diberikan
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepada peserta pelajaran dalam satu
pengendalian diri, kepribadian, periode jenjang pendidikan. Menurut
kecerdasan, akhlak mulia serta Saylor, Alexander dan Lewis kurikulum
adalah segala upaya sekolah untuk tersebut siswa masih kurang aktif. Hal
mempengaruhi siswa agara dapat ini tergambar bahwa proses
belajar, baik dalam ruangan kelas pembelajaran geografi di SMAN 6
maupun diluar sekolah. Kendari masih berpusat pada guru
Pembelajaran kooperatif (Teacher Center).
merupakan sebuah pembelajaran Masih terdapat sebagian besar
kelompok strategi pengajaran yang siswa beranggapam bahwa mata
melibatkan siswa bekerja secara pelajaran geografi merupakan salah satu
berkolaborasi untuk mencapai tujuan mata pelajaran yang sedikit
bersama. Pembelajaran kooperatif membosankan dan sulit dipahami
disusun dalam sebuah usaha untuk dikarenakan guru menerapkan model
meningkatkan partisipasi siswa dengan pembelajaran yang monoton. Dalam
pengalaman sikap kepemimpinan dan setiap tahun ajaran baru masih terdapat
membuat keputusan dalam kelompok, sebagian besar siswa yang harus
serta memberikan kesempatan pada remedial untuk mencapai kkm yang
siswa untuk berinteraksi dan belajar telah ditetapkan. Oleh karena itu, sangat
bersama-sama siswa yang berbeda latar dibutuhkan model pembelajaran yang
belakangnya. Group Investigation bersifat inovatif dan kreatif bagi guru
merupakan salah satu model dan siswa, bagaimana siswa belajar dan
pembelajaran kooperatif, dalam guru mengajar, sehingga pelajaran kimia
implementasi tipe investigasi kelompok dapat menarik minat siswa untuk
guru membagi kelas menjadi kelompok- mempelajarinya sehingga dalam proses
kelompok dengan anggota 5-6 siswa pembelajaran dapat mencapai
yang heterogen(Taher et al., 2021). ketuntasan,
Investigasi kelompok adalah Langkah langkah penelitian
model pembelajran kooperatif yang geografi merupakan salah satu materi
menekankan pada partisipasi dan geografi yang diajarkan pada kelas X
aktivitas siswa untuk mencari sendiri Sekolah Menengah Atas(SMA). Materi
materi (informasi) pelajaran yang akan langkah langkah penelitian geografi
dipelajari melaluibahan bahan yang merupakan salah satu materi yang sulit
tersedia. Investigasi kelompok adalah dipahami atau dimengerti oleh siswa.
model pembelajaran kooperatif yang Oleh karena itu kesulitan siswa dalam
menitikberatkan pada partisipasi yang memahami materi langkah penelitian
tinggi siswa dalam belajar kelompok geografi dapat diatasi dengan
yang digunakan secara berkelompok menggunakan model pembelajaran yang
dengan mencari sendiri materi yang menyenangkan.
akan dipelajari(Pratami et al., 2019) Dalam hal ini, maka diperlukan
Hasil observasi awal yang model pembelajaran yang kooperatif
dilakukan dengan guru bidang studi dalam belajar guna meningkatkan
geografi yang mengajar di SMAN 6 pemahaman siswa. Salah satunya adalah
Kendari pada tanggal 6 September 2022, dengan model pembelajaran Group
disimpulkan bahwa kegiatan belajar Investigation . Model pembelajaran ini
mengajar di sekolah ini masih akan mempermudah pemahaman siswa
menggunakan metode ceramah, tanya khususnya pada materi langkah langkah
jawab, diskusi dan tugas terkait dengan penelitian geografi karena model
konsep materi dan siswa menyimaknya. pembelajaran Group Investigation dapat
Untuk mengetahui sejauh mana dipakai guru untuk mempermudah
kemampuan dan perkembangan siswa, pemahaman dan kreativitas siswa, baik
guru memberikan latihan soal-soal secara perorangan maupun kelompok.
kepada siswa. Pada proses pembelajaran
METODE PENELITIAN Penelitian akan dilaksanakan pada
semester ganjil tahun ajaran 2022/2023
Jenis Penelitian di kelas X di SMAN 6 Kendari,
Punggolaka, Kecamatan Puwatu, Kota
Jenis penelitian merupakan Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
penelitiann eksperimen dengan
pendekatan yang bersifat kuantitatif.
Penelitian eksperimen digunakan untuk
melihat ada atau tidaknya pengaruh
perlakuan tertentu. Jenis eksperimen
yang digunakan adalah quasy
experimental dengan menggunakan
desain Pretest Posttest Control Grup
Design, dimana kelas eksperimen akan
diberi perlakuan dengan model
pembelajaran Kooperatif tipe grup
investigation . Siswa akan diberikan test
awal untuk menguji kemapuan awal
sebelum diberikan perlakuan/tindakan.
Setelah siswa diberi perlakuan/tindakan
siswa akan diuji kembali dengan tes
yang sama untuk memperoleh hasil
belajar siswa.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Gambar 1. Peta lokasi penelitian SMAN 6 Kendari

Populasi dan Sampel SMAN 6 Kendari ada sebanyak sepuluh


kelas dengan jumlah siswa 362 orang.
a. Populasi
b. Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek Sampel adalah sebagian atau wakil
penelitian. Populasi dalam penelitian ini populasi yang diteliti(Putera & Qalbi,
adalah seluruh siswa-siswi kelas X 2020). Tehnik pengambilan sampel
SMAN 6 Kendari. Dimana kelas X menggunakan random sampling yaitu
dengan dengan memilih anggota Mp = Nilai rata-rata dari skor yang
populasi tertentu secara acak menjawab benar per item
(Firmansyah & Dede, 2022). Mt = Nilai rata-rata dari skor total
Sampel dalam peneltian ini adalah Sdt = Standar Deviasi Skor Total
siswa kelas X yang dipilih berdasarkan p =proporsi yang menjawab
pertimbangan nila rata-rata ujian tengah benar
semester ganjil tahun pelajaran q = porporsi yang menjawab
2022/2023 yang hampir sama dan salah (1-p)
jumlah siswa yang sama.
b. Realibilitas Instrumen
Instrumen Penelitian Suatu tes dapat dikatakan
mempunyai taraf kepercayaan
Dalam penelitian ini instrument (reliability) yang tinggi jika tes tersebut
yang digunakan adalah soal pilihan dapat memberikan hasil tetap. Teknik
ganda dengan jumlah soal sebanyak 30 analisis data yang digunakan untuk
nomor yang disusun oleh peneliti pengujian relialiabilitas tes
berdasarkan kurikulum materi yang menggunakan rumus KR 20 yaitu
diajarkan pada sekolah yang akan sebagai berikut :
diteliti.
( )( )
2
n S t −∑ pq
r instrumen ¿
Analisis Instrumen n−1 S 2t
Untuk mengetahui sejauh mana
(Suharsimi, Arikunto, 2009:175)
kualitas intrumen penelitian perlu
Dimana:
dilakukan uji coba intrumen untuk
r instrumen = Reliabilitas instrumen
menguji instrument bisa dilakukan 2
dengan menghitung validitas dan St = Varians skor total
realibitas. p = proporsi jawaban benar
q = proporsi jawabn salah
a. Validitas Instrumen n = banyaknya butir soal
Sebuah tes dikatakan valid apabila
tes tersebut apa yang hendak diukur . pengujian reliabilitas ini bertujuan
Untuk instrument tes, validitas yang untuk mengetahui apakah tes ini dapat
digunkan adalah validitas isi. Validitas dipercaya dalam menjaring data yang
isi inatrumen mengacu pada sejauh dibutuhkan dalam penelitian.
mana intem tes dapat diketahui dari
kesesuaian instrument tes tersebut c. Validitas Instrumen
dengan standar kompetensi dan Uji taraf kesukaran soal dilakukan
kompetebsi dasar. Uji coba dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat
pada kelas X IIS. kesukaran pada setiap butir soal
Rumus yang akan digunakan untuk (Arikunto, 2012:222).
menegtahui validitas item adalah rumus Tingkat kesukaran dapat dinyatakan
kolerasi point biserial sebagai berikut: menggunakan sebuah rumus dimana


M p−M t p jumlah peserta yang menjawab benar
r pbis ¿ jumlah peserta yang mengikuti tes.
S dt q
(Taher et al., 2021) jumlah siswa yang menjawab benar butir soal
(TK ) ¿
jumlah siswa yang mengikuti tes
Dimana:
r pbis= Koefisien korelasi point Teknik Analisis Data
biserial Pada penelitian ini mengunakan
dua macam analisis statistik yaitu,
analisis deskritptif dan analisis c. Uji Hipotesis
inferensial. Pengujian ini dilakukan untuk
Pada analisis dekskriptif digunakan menjawab hipotesisi penelitian. Uji
untuk mengetahui bentuk nilai rata-rata, hipotesis yang digunakam adalah uji -t
nilai maximum, nilai minimum dan untuk mengetahui lebih lanjut pengaruh
standar deviasi. dari penerapan model pembelajaran
Analisis infernsial digunakan kooperatif tipe group investigation pada
untuk untuk menguji hipotesis penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol yang
dengan menggunakan statistic uji t. Uji diberikan perlakuan dengan model
ini dimaksudkan untuk menguji pembelajaran konvensional terhadap
kebenaran hipotesis penelitian yang hasil belajar postetst, dengan
diajukan. Dalam menggunakan uji-t ada menggunakan Independent sampel t test
beberapa hal yang perlu diperhatikan jika data dinyatakan berdistribussi
yaitu: normal dan memiliki variasn yang sama.

a. Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk
mengetahui apakah data yang diteliti
berasal dari populasi yang terdistribusi
normal atau tidak .Data yang diuji
merupakan data numeric yang
merupakan hasil belajar HASIL DAN PEMBAHASAN
posttest.Pengujian statistik ini
menggunakan rumus liliefors. Hasil Penelitian
x i−x
Z1 ¿ a. Analisis hasil Uji coba Instrumen
S 1. Uji Validitas
(Putera & Qalbi, 2020) Berdasarkan hasil tes validitas butir
Keterangan: soal nomor satu diatas dinyatakan valid
Z = bilangan baku dikarenakan jumlah r_hitung lebih
S = standar deviasi besar dari r tabel (0,349). Dari
xi = nilai ujian siswa keseluruhan 30 butir soal yang telah
x = rata-rata nilai hasil belajar diuji validitasmya terdapat 21 butir sol
siswa dinyatakan valid (r hitung melebihi r
tabel ), dan 9 butir soal dinyatakan tidak
b. Uji homogenitas vaid. Berikut tabel perbandingan r
Uji dilakukan untuk menguji hitung dan r tabel.
apakah data yang diteliti memiliki 2. Uji realibilitas
varians sampel yang homogen atau Berdasrkan uji reliability tes
heterogen. Untuk mengguji homogenitas dinyatakan koefisien reliabilitinya
data digunakan rumus: adalah 0.829 yang berarti koefisien
Variansterbesar reliabilitynya lebih dari 0,6. maka dapat
F ¿
variansterkecil disimpulkan instrument tes hasil belajar
(Sudjana, 1996) siswa reliable dengan kriteria sangat
Kriteria pengujian data dikatakan tinggi. Dan adapat disimpulkan dari 21
homogen apabila Fhit< Ftab atau, data nomor sola yang diuji rabiltasnya
dikatakan heterogen apabila Fhit> Ftab. dinyatakan dari hasil pengukaran bahwa
Kedua kriteria ini menggunakan taraf keseluran soal yang di uji reabel.
signifikan α = 0,05 dan dk = n1 + n2 – 2. 3. Uji Daya Kesukaran
Berdasarkan uji kesukaran dari 21
butir soal yang di nyatakan valid . 14
soal tingat kesukaran mudah 7 soal
dinyatakan tingka kesukarannya sedang, 2. Analisis Statistik Inferensial
0 soal tingkat kesukarannya sulit. a. Uji Normalitas
- Nilai Pretest Posttest kelas
b. Analisis Data eksperimen
1. Analisis Statistik Dekskriptif Hasil perhitungan uji normalitas
- Nilai Pretest Posttest kelas kelas eksperimen di simpulkan bahwa
eksperimen seluruh sampel kelas eksperimen untuk
Data penelitian ini, data yang di nilai pre test dan juga postest bersal dari
olah adalah hasil belajar siswa dari kelas populasi yang berdistribusi normal
sampel. Sebelum data di u ji dengan t, karena Lhitung < Ltabel pada taraf
terlebih dahulu data hasil penelitian di signifikasi 95% dan taraf nyata α= 0,05.
lakukan persyaratan analisis data, yaitu Untuk lebih jelasnyapada perhitungan
dengan menentukan rata rata, standar uji normalitas dapat dilihat pada tabel
deviasi danvarians. Berikut data berikut.
pengujian dari data yang telah tersedia. Tabel 3. Hasil uj inormaalitas nilai
Pretest Posttest kelas eksperimen
L tabel L hitung
Tabel 1. Nilai rata-rata ,standar deviasi
dan varians kelas eksperimen Pre Test 0,145 0.104

Pretest Post test 0,145 0.143


N=36 (x) Postest (y)
Jumlah (∑) 1490 3010
Rata-rata 41.39 83.61 - Nilai Pretest Posttest kelas Kontrol
Nilai Hasil perhitungan uji normalitas
Maximum 70 95 kelas eksperimen di simpulkan bahwa
Nilai Minimum 20 70 seluruh sampel kelas kontrol untuk nilai
Standar pre test dan juga postest bersal dari
Deviasi 14.12 6.929348672 populasi yang berdistribusi normal
varins 199.44 48.01587302 karena Lhitung < Ltabel pada taraf
signifikasi 95% dan taraf nyata α= 0,05.
- Nilai Pretest Posttest kelas Untuk lebih jelasnyapada perhitungan
eksperimen uji normalitas dapat dilihat pada tabel
Setelah di ketahui nilai rata berikut.
rat,standar deviasi dan varians dari keals Tabel 4. Hasil uj inormaalitas nilai
eksperimen maka perlakuan perhitungan Pretest Posttest kelas kontrol
juga dilakukan pada nilai kelas kontrol L tabel L hitung
dengan hasil dapat dilihat pada tabel
Pre Test 0,145 0.111
berikut:
Tabel 2. Nilai rata-rata ,standar deviasi
Post test 0,145 0.144
dan varians kelas kontrol
Postest
N=36 Pretest (x) (y) b. Uji Homogenitas
Jumlah (∑) 1650 2675 - Uji Homogenitas pre test
Rata-rata 45.83 74.31 Dari perhitungan 36 siswa uji
Nilai homogenitas di dapat data F pada taraf
Maximum 70 95 signifikan 95% dan taraf nyata α = 0,05
Nilai Minimum 20 60 diperoleh nilai Fhitung sebesar 1,59556
Standar dan Ftabel sebesar 1,9317. Karena
Deviasi 11.18 8.37
varins 125.00 70.21
Fhitung lebih kecil dari ftabel maka data Mean
pretest di nyatakan homogen. Difference
df 70.000
- Uji Homogenitas pre test t Stat 5.135
Dari perhitungan 36 siswa uji
P(T<=t) one-tail 1,21
homogenitas di dapat data Fhitung = t Critical one-
1,293803 Kemudian nilai tail 1.667
dikonsultasikan dengan nilai tabel
P(T<=t) two-tail 2,42
distribusi F pada taraf signifikan 95% t Critical two-
dan taraf nyata α = 0,05 diperoleh nilai tail 1.994
Fhitung sebesar 1,293803 dan Ftabel -
sebesar 1,9317. Karena Fhitung lebih Berdasarkan hasil pengujian di atas,
kecil dari ftabel maka data pretest di pada pengujian hipotesis pretest kelas
nyatakan homogen. eksperimen dan kelas kontrol
menunjukan hasil 1,667 Sedangkan
c. Uji Hipotesis pengujian hipotesis posttest kelas
- Hasil pengujian hipotesis pretest eksperimen dan kelas kontrol
kelas eksperimen dan kontrol menunjukan hasil 2,422. Berdasarkan
Variable Variable
hipotesis penelitian ini kedua melebihi
eksperimen kontrol alpha 0,05, artinya terdapat perbedaan
hasil pre test dan juga post test. Akan
Mean 41.389 45.833
tetapi, pada pengujian pre test tidak
Variance 199.444 125.000 perubahan yang cukup besar di kedua
Observations 36.000 36.000 kelas, sedangkan pengujian pada post
Pooled test terdapat perbedaan hasil yang begitu
Variance 162.222 segnifikan.
Hypothesized
Mean
Difference 0.000
PEMBAHASAN
df 70.000 Penelitian yang dilakukan di
t Stat -1.480 SMAN 6 Kendari dengan jumlah sampel
P(T<=t) one- 72 orang yang diambil beradasarkan
tail 0.072 nilai rata-rata yang hamper sama dan
t Critical one- jumlah siswa yang sama. 36 orang pada
tail 1.667
kelas eksperimen dan 36 orang pada
P(T<=t) two-
tail 0.143
kelas kontrol. Penelitian dilakuakn
t Critical two- dengan 3 kali pertemuan masing-masing
tail 1.994 kelas, mulai dari pemberian tes awal
untuk mengetahui pegetahuan dasar
- Hasil pengujian hipotesis posttest siswa, pemberian perlakuan baik kelas
kelas eksperimen dan kontrol eksperimen maupun kelas kontrol dan
kemudian pemberian tes akhir untuk
Variable Variable mengetahui pengaruh pemberian
eksperimen kontrol perlakuan dengan Model Pembelajaran
Mean 83.611 74.306 Kooperatif Tipe Group Investigation.
Variance 48.016 70.218 Adapun tujuan dari penelitian ini untuk
Observations 36.000 36.000
mengetahui pengaruh Model
Pooled Pembelajaran Kooperatif Tipe Group
Variance 59.117 Investigation terhadap hasil belajar
Hypothesized 0.000
siswa. dengan membandingkan kelas
eksperimen menggunakan Model pula. Siswa cenderung mendengarkan
Pembelajaran Kooperatif Tipe Group dan tidak berupaya untuk mencari tau
Investigation dan kelas kontrol dengan fakta yang terjadi sebenarnya sehingga
model Model ceramah. Dengan materi hasil belajar siswa sangat berpengaruh
Langkah Langkah penelitian geografi. dengan apa yang disampaikan oleh guru
dalam penilaian apektif peserta didik saja, Rauziani (2017).
menjadi lebih aktif dalam proses Dampak yang ditimbulkan
pembelajaran, berani mengungkapkan akibat kegiatan pertambangan memang
pendapat berdasarkan analisisnya tidak langsung terjadi dengan segera,
terhadap suatu konsep atau pembahasan tetapi dalam jangka panjang baru akan
dan mengemukakan tanggapan terhadap terasa. Jika ekploitasi terus dilakukan
kejadian-kejadian yang terajadi tanpa adanya reklamasi ini akan
disekitarnya, dan dalam penilaian merusak ekologi. Apalagi jika kegiatan
psikomotorik peserta didik mampu pertambangan ini dilakukan secara terus
menyajikan laporan tertulis, berbicara menerus (Santoso, 2016).
saat membahas hasil diskusi.
Pengaruh Hasil Belajar Kelas
Hasil Belajar X SMAN 6 Kendari Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen Menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Berdasarkan hasil penelitian yang
Group Investigation Kontrol telah dilakukan pada tes awal (pretest)
Menggunakan Model Konvensional. tidak terdapat perbedaan yang signifikan
Pada kelas eksperimen guru antara hasil belajar baik kelas
menerapkan Model Pembelajaran eksperimen maupun kelas kontrol.
Kooperatif Tipe Group Investigation Setelah dilakukan tindakan dan
sedangakan apda kelas kontrol guru diberikan tes kembali (posstest)
menerapkan model pembelajaran ditemukan bahwa terdapat perbedaan
konvensional dengan meode ceramah. antara hasil belajar posttest kelas
Berdasarkan hasil penelitian yang telah eksperimen yang diajar menggunakan
dilakukan, dengan menggunakan model Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
pembelajaran Pembelajaran Kooperatif Group Investigation dan hasil belajar
Tipe Group Investigation nilai rata-rata kelas konrtol yang diajar
pretess kelas ekseperimrn adalah menggunakan model konvensional
41.38889 dan nilai rata-rata posttest (model ceramah). Yang menunjukan
83.61111. Hal ini juga didukung pada hasil belajar siswa kelas eksperimen
saat proses pembelajaran siswa lebih lebih baik dibandingkan dengan hasil
aktif dalam mengemukakan pendapat belajar siswa kelas kontrol.
serta memecahkan masalah yang
diberikan pada tiap-tiap kelompok. Hal ini menunjukan bahwa
Sedangakan kelas yang di beri model penggunaan model pembelajaran cukup
pembelajaran konvensional dengan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
metode ceramah cenderung lebih rendah dan motivasi belajar siswa.
Seperti yang dikatakan oleh pembelajaran yang lebih melibatkan
Khoiriyah (2019) pembelajaran yang siswa tidak hanya meningkatkan hasil
dilakukan dengan model konvensional belajar siswa tetapi juga dapat
dan cenderung pada guru membuat meningkatkan keterampilan berbicara,
minat belajar siswa turun dan tidak berfikir kritis dan menjadi motivasi
berupaya mencari tau selain dari belajar siswa. sehingga penggunaan
informasi yang diberikan oleh guru model pembelajaran bisa dikatakan
sehingga motivasi belajar rendah dan membantu guru untuk mencapai tujuan
menyebabkan hasil belajar yang rendah
pembelajaran salah satunya yang yang menggunakan pendekatan
meningkatkan hasil belajar. pada lingkungan agar persoalan-
persolana yang diginakan dalam
KESIMPULAN proses belajara lebih mudah
dipahami.
1. TIdak ada perbedaan yang signifikan
pada nilai rata-rata pretest siswa
kelas eksperimen dan kelas kontrol
dengan hasi uji Independent Sampel UCAPAN TERIMA KASIH
T-Test menunjukan bahwa nilai
t=1,21> 0,05 yang berarti tidak ada Terima kasih kepada Allah
berbedaan yang signifikan dengan SWT selaku reviewer, Ibu
taraf signifikasi 0,05 Dr. Hj. Sitti Kasmiati, M.Si.., selaku
2. Nilai rata-rata hasil belajar posttest pembimbing I dan Bapak La Ode
kelas eksperimen lebih baik secara Nursalam, S.Pd., M.Pd. selaku
signifikan dibanding nilai rata-rata pembimbing II serta reviewer dan editor
posttes pada kelas kontrol dengan Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi.
hasil uji Independent Sampel T-Test
menunjukan bahwa nilai DAFTAR PUSTAKA
t=0,011<0,05 yang berarti terdapat
perbedaan yang signifikan dengan Firmansyah, D., & Dede. (2022). Teknik
taraf signifikansi 0,05. Pengambilan Sampel Umum dalam
Metodologi Penelitian: Literature
SARAN Review. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Atas dasar hasil penelitian dan Holistik (JIPH), 1(2), 85–114.
kesimpulan di atas, maka penulis https://doi.org/10.55927/jiph.v1i2.
memberikan beberapa saran sebagai 937
berikut: Khuluq, K., Abidin, Z., & Ulfa, S.
(2021). Pengaruh Model
1. Bagi guru, khususnya guru di SMAN Pembelajaran Group Investigation
6 Kendari dalam proses belajar Terhadap Hasil Belajar Ditinjau
untuk mencapai tujuan belajar yang Dari Gaya Belajar Siswa Kelas Xi
diinginkan, diharapkan kepada guru Ips. JKTP: Jurnal Kajian
agar dapat menggunakan berbagai Teknologi Pendidikan, 4(2), 197–
macam model pembelajaran yang 206.
sesuai dengan karakter siswa, https://doi.org/10.17977/um038v4i
sehingga dapat menumbuhkan 22021p197
motivasi dan minat belajar siswa. Mutia, T., & Agustina, S. (2015).
Salah satunya model pembelajaran PENGARUH MODEL
group investigation PEMBELAJARAN PROBLEM
2. Agar mepertimbangkan setiap model BASED LEARNING DAN GAYA
pembelajaran yang diigunakan dan BELAJAR. 10(1), 101–117.
dapat memahami model Pratami, A. Z., Suhartono, S., & Salimi,
pembelajaran dan mempersiapkan M. (2019). Penerapan model
diri sehingga bisa menerapkan model pembelajaran group investigation
pembelajaran sesuai dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar
model pembelajaran tersebut. Ilmu Pengetahuan Sosial. Harmoni
3. Bagi peneliti selanjutnya, yang Sosial: Jurnal Pendidikan IPS,
tertarik menerapkan model 6(2), 164–174.
pembelajaran group investigation https://doi.org/10.21831/hsjpi.v6i2.
hendaknya meneliti pada materi
23535 VIDEO PEMBELAJARAN
Putera, R. F., & Qalbi, Z. (2020). UNTUK MENINGKATKAN
Penggunaan Model Gi (Group PRESTASI PESERTA DIDIK.
Investigation) Pada Pembelajaran IJCEE, 7(1), 53–58.
Pendidikan Kewarganegaraan Di
Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan, Wati, T., Kasmiati, S., & Nursalam, L.
11(1), 20. O. (2019). Penerapan Model
https://doi.org/10.31258/jp.11.1.20 Pembelajaran Ttw (Think Talk
-32 Write) Dalam Meningkatkan Hasil
Taher, A., Utaya, S., & Bachri, S. Belajar Siswa Kelas X Iis 1 Sma
(2021). Pengaruh Model Negeri 2 Kulisusu Pada Mata
Pembelajaran Kooperatif Tipe Pelajaran Geografi. LaGeografia,
Group Investigation Terhadap 18(1), 63.
Hasil Belajar Ipa. Jurnal SOMASI https://doi.org/10.35580/lga.v18i1.
(Sosial Humaniora Komunikasi), 10977
2(1), 71–79. Pane, A., & Dasopang,M. D. (2017).
https://doi.org/10.53695/js.v2i1.51 Belajar dan pembelajaran.
8 Fitrahh: Jurnal kajian Ilmu-
Armayani, Kasmiati, S., & Amaluddin, Ilmu Keislaman, 2017, 3.2:
L. O. (2019). Komparasi 333-352
penggunaan model pembelajaran Rerung, N., Sinon, I.L., &
kooperatif tipe. Jurnal Penelitian Widyaningsih, S. W.
Pendidikan Geografi, 4(4). (2017).Penerapan model
Mustariza, F. (2015). PENGARUH pembelajaran Problem Based
MODEL PEMBELAJARAN Learning (PBL) utuk
TERHADAP HASIL BELAJAR meningkatkan hasil belajar
PAI ( PENDIDIKAN AGAMA pesrta didik SMA pada materi
ISLAM ) ( Studi Eksperimen usaha dan energy.Jurnal
Peserta Didik Kelas 5 Di SD Islam Ilmiah Pendidikan Fisika Al-
Perwanida Nurul Fajar ). Jurnal Biruni, 6(1), 47-55
Teknolgi Pendidikan, 4(1), 20–33. Rusman. (2013). Metode-Metode
Putera, R. F., & Qalbi, Z. (2020). Pembelajaran:
Penggunaan Model Gi (Group Mengembangkan
Investigation) Pada Pembelajaran Profesionalisme Guru. Jakarta:
Pendidikan Kewarganegaraan Di PT RajaGrafindo Persada.
Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan, Shoimin, A. (2016). Model
11(1), 20. Pembelajaran Inovatif dalam
https://doi.org/10.31258/jp.11.1.20 Kurikulum 2013.Yogyakarta:
-32 Ar-Ruzz Media.
Ramadani, A. N., Roemintoyo, & Suardi, M. (2018).Belajar &
Sucipto, T. L. A. (2021). MODEL pembelajaran.Deepublish.
PEMBELAJARAN GROUP
INVESTIGATION DENGAN

You might also like