You are on page 1of 11

Volume No.

Maret 2023

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP


HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMAN 8 KENDARI (PADA
MATERI POKOK KETAHANAN PANGAN, INDUSTRI DAN ENERGI)

Sitti Nuraeni1, La Harudu2, La Ode Nursalam3


1
Program Studi PendidikanGeografi
Universitas Halu Oleo
Email: sittinuraeni012@gmail.com
2
Program Studi PendidikanGeografi
Universitas Halu Oleo
Email: laharudu@uho.ac.id
3
Program Studi Pendidikan Geografi
Universitas Halu Oleo
Email: laodenursalam77@gmail.com
(Received: tgl-bln-thn; Reviewed: tgl-bln-thn; Accepted: tgl-bln-thn; Published: tgl-bln-thn)

©2019 –Jurnal Penelitian Pendidikan Geografi. Ini adalah artikel dengan


akses terbuka dibawah licenci CC BY-NC-4.0 (http://creativecommons.org/licenses/by-
nc/4.0).

ABSTRACT

Sitti Nuraeni (2023). Has conducted research with the title “Model Application
Problem Based Learning (PBL) one the Learning Outcomes of Class XI Ips Students at
Sman 8 Kendari (On the Main Material of Food Security, Industry and Energy)’’. Thesis
Geography Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Halu
Oleo University.

This study aims to determine the effect of the effect of the Problem Based
Learning model on student learning outcomes in class XI Ips on Food Security, Industtry
and Energy. This research was counducted at Sman 8 Kendari in class XI. The method
used is an experiment with a pretest posttest control group design. This study used two
sample groups, namely the experimental group and the control group. The experimental
group in this study is a group of students who receive treatment/measures with the
Problem Based Learning model, while the control group is a group of students who use
conventional Learning model, while the control group is a group of students who use
conventional learning models. Data were analyzed using descriptive analysis and
inferential analysis. Based on data anaiysis, conclusions are obtained: 1). There is no
significant difference in the average pretest scores of student in the experimental class
and in the control class with t-test results showing that t count = 0,06 < 2.00 2). Average
valueposttest the experimental class is better that the posttest average value of the
control class with the t-test results showing that tcount= 2,31 > ttable = 2,00.

Keywords;problem based learning model; student learning outcomes; Kendari 8 Public


High School
ABSTRAK

Sitti Nuraeni (2023). Telah melakukan penelitian dengan judul “Penerapan


Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Ips di
Sman 8 Kendari (Pada Materi Pokok Ketahanan Pangaan, Industri Dan Energi)”.
Skripsi Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Halu Oleo.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahu pengaruh model Problem Based


Learning terhadap hasil belajar siswa kelas XI Ips pada materi Ketahanan Pangan,
Industry dan Energi Penelitian ini dilakukan di Sman 8 Kendari pada kelas XI. Metode
yang digunakan yaitu eksperimen dengan desain pretest posttest kontrol grup design.
Penelitian ini menggunakan dua kelompok sampel, yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Kelompok eksperimen dalam penelitian ini yaitu kelompok siswa yang
mendapatkan perlakuan/tindakan dengan model Problem Based Learning, sedangkan
kelompok kontrol yaitu kelompok siswa yang menggunakan model pembelajaran
konvesional. Data di analisis menggunakan analisis Deskriptif Dan Analisis Infersial.
Berdasarkan Analisis Data Diperoleh Kesimpulan: 1). Tidak ada perbedaan yang
signifikan pada nilai rata-rata pretest siswa di kelas eksperimen dan di kelas kontrol
dengan hasil uji-t menunjukan bahwa nilai thitung = 0,06 < 2,00 2). Nilai rata-rata nilai
posttest kelas eksperimen lebih baik di bandingkan nilai rata-rata posttest kelas kontrol
dengan hasil uji-t menunjukan bahwa thitung = 2,31 > ttabel = 2,00.

Kata Kunci; model problem based learning; hasil belajar siswa; SMAN 8 kendari

PENDAHULUAN Menurut Slameto (2010:2)


belajar adalah proses usaha yang di
Pendidikan merupakan suatu lakukan seseorang untuk memperoleh
upaya yang sangat penting karena dapat suatu perubahan tingkah laku yang baru
melahirkan individu yang memiliki secara keselurahan, sebagai hasil
potensi, kreatif, dan memiliki ide untuk pengalamanya sendiri dalam interaksi
memperoleh masa depan yang lebih dengan lingkungan. Berdasarkan
baik, salah satu cara proses pendidikan observasi awal pada guru mata pelajaran
adalah belajar yang menggandung geografi dikelas XI Ips Sman 8 Kendari
serangkaian perbuatan guru dan siswa diperoleh bahwa siswa masih kurang
atas dasar hubungan timbal balik yang aktif (pasif) padapembelajaran geografi
berlangsung dalam situasi edukatif salah satunya pada materi
untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut ketahananpangan, industry dan energi.
undang-undang Sisdiknas nomor 20 Karena pembelajaran yang di gunakan
tahun 2003, Pendidikan adalah usaha guru masih menggunakan metode
sadar dan terencana untuk mewujudkan konvesional. Dengan menggunakan
suasana belajar dalam proses metode konvesional ini menyebabkan
pembelajaran agar peserta didik secara siswa cenderung berpusat pada guru dan
aktif mengembangkan potensi dirinya kurang memberikan kesempatan pada
untuk memiliki kekuatan spiritual siswa untuk aktif dalam mengajukan
keagamaan, pengedalian diri, gagasan pernyataan tentang konsep pada
kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, materi tersebut.
serta keterampilan yang di perlukan Berdasarkan hasil observasi dan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. wawancara langsung dengan salah satu
guru mata pelajaran geografi di Sman 8
Kendari diperoleh rendahnya hasil Menurut Arend (2010) Problem
belajar siswa kelas XI Ips. Nilai Kriteria Based Learning adalah mengajar dengan
Ketuntasan Minimal (KKM) yang focus pemecahan masalah yang nyata,
ditetapkan oleh sekolah yaitu 70 dari proses dimana peserta didik
nilai ideal 100 (kurikulum 2013). Secara melaksanakan kerja kelompok, umpan
keseluruhan siswa ada yang memperoleh balik, diskusi, yang dapat berfungsi
dibawah standar KKM sekitar 45% ada sebagai batu loncatan untuk investigasi
juga yang memperoleh di atas dari nilai dan penyelidikan akhir dengan demikian
KKM tetapi hanya sekitar 20% dan ada peserta didik didorong lebih aktif
beberapa siswa yang memperoleh nilai terlibat dalam materi pelajaran dan
standar KKM sekitar 35% saja. Dari mengembangkan keterampilan berpikir
jumlah siswa kelas XI Ips di Sman 8 kritis.
Kendari, dengan demikian guru harus Berdasarkan uraian di atas,
memahami karakteristik siswa dan penulis tertarik untuk melakukan
memiliki metode pembelajaran yang penelitian dengan judul ‘’Penerapan
lebih menarik yang diharapkan mampu Model Problem Based Learning (PBL)
meningkatkan hasil belajar siswa. Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI
Menurut Daarmadi (2017:117) Ips Sman 8 Kendari Pada Materi Pokok
pembelajaran berbasis masalah Ketahanan Pangan Inudstri dan
merupakan sebuah pendekatan Energi’’.
pembelajaran yang menyajikan masalah
kontekstual sehingga merangsang
peserta didik untuk belajar. Problem METODE PENELITIAN
Based Learning (PBL) Hmelo Silver
(2004:235) dalam buku Sigit Wardoyo Waktu dan Tempat Penelitian
Mangun Sigit (2013:74), berpendapaat
bahwa model Problem Based Learning Penelitian ini dilaksanakan pada
yaitu model pembelajaran yang semester ganjil tahun ajaran 2022/2023
menuntut adanya aktivitas siswa secara dikelas XI Ips pada materi Ketahanan
penuh dalam rangka menyelesaikan Pangan, Industri dan Energi. Penelitian
setiap masalah yang dihadapi siswa ini dilaksanakan di SMA Negeri 8
secara mandiri dengan cara Kendari, Jln. Garuda Kelurahan Nambo,
mengkontruksi pengetahuan dan Kecamatan Nambo, Kota Kendari,
pemahanaman yang dimiliki. Provinsi Sulawesi Tenggara.

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian


O1: Tes hasil belajar pretest kelas
eksperimen

O2 : Tes hasil belajar pretest kelas


Populasi Dan Sampel Penelitian kontrol
Populasi dalam penelitian ini O3: Tes hasil belajar posttest kelas
yaitu seluruh kelas XI. Ips Sman 8 eksperimen
Kendari yang terdiri tiga kelas Ips.
Sedangkan Sampel dalam penelitian ini O4: Tes hasil belajar posttest kelas
yaitu siswa kelas XI. Ips 3 dan XI. Ips 1 kontrol
sebagai penentuan sampel untuk di
jadikan kelas eksperimen dan kelas X: Perlakuan dengan model problem
kontrol dan di lakukan dengan based learning
menggunakan Teknik Random Sampling.
- : Perlakuan dengan model Konvesional
Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam Teknik Analisis Data


penelitian ini yakni eksperimen yang
merupakan kegiatan penelitian yang Data penelitian ini
akan di gunakan untuk mengetahui menggunakan dua macam analisis
perlakuan/Tindakan Pendidikan statistic yaitu, analisis deskritptif dan
terhadap tingkah laku siswa. Desain analisis inteferensial.
yang akan diterapkan pada penelitian ini 1. Analisis statistic deskriptif
adalah pretest posttest control grup - Menentukan nilai rata-rata
desig yang mana baik kelas eksperimen
maupun kelas kontrol akan di ajar Dengan Rumus:
n
dengan guru yang sama. Dengan model
yang berbeda, siswa akan di berikan test X¿
∑ Xi
i=1
awal untuk menguji kemampuan awal −¿ n
sebelum di berikan perlakuan/Tindakan.
setelah siswa di beri perlakuan
/Tindakan siswa akan di uji Kembali (sudjana,2002:67)
dengan test yang sama untuk - Menghitung standar deviasi
memperoleh hasil belajar siswa.
Dengan rumus:
Desain Penelitian n

Kelas Pretes Perlakua posttes


∑ ( X i−X )2
t n t S= i=1
n−1
¿
Eksprm O1 X O3
n
(Sudjana, 2002,93)
kontrol O2 - O4 Dimana:
S = Standar Deviasi
(Sugiyono 2017)
x = Rata-rata skor perolehan siswa
Ke PBL: Kelas Eksperimen Xi = Nilai setiap harga X
N= Jumlah sampel
Ke Kontrol: Kelas Kontrol 2. Analisis statistic inferensial
- Uji Normalitas dengan model pembelajaran
Uji normalitas di lakukan konvesional terhadap hasil belajar
untuk mengetahui apakah data posttest, dengan menggunakan uji-t
yang diteliti berasal dari test jika dinyatakan berdistrbusi
normal dan memiliki varian yang
populasi yang terdistribusi
sama:
normal atau tidak. Data yang di Menggunakan rumus:
uji merupakan data numeric X 1 −¿ X 2
yang merupakan hasil belajar


2 2
posttest. Pengujian statistic ini
menggunakan rumus shanpiro
wilks.
n1 +¿ n2 −¿ 2 ( n + ¿ n1 )¿
( n 1 −¿ 1 ) S1 + ¿ ( n2 −¿ 1 ) S 2 1
1 2

Dengan rumus:

[ ] HASIL DAN PEMBAHASAN


n
1
T3 ¿
D
∑ ai ( x n−i+ xi ) 2
i=1 Hasil Penelitian
Keterangan: Penelitian ini adalah penelitian
eksperimen yang menggambarkan hasil
n
belajar siswa sebelum (pretest) dan
D ¿ ∑ ( x i−x )2 sesudah (posttest) di berikan perlakuan
i=1
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
yang tidak di beri perlakuan. Penelitian
α I = koefisien test Shapiro wilk
ini dilakukan pada kelas XI. IPS untuk
x I −i+¿1 = data ke x n −i + 1
mengetahui pengaruh model
x I = data ke i pembelajaran problem based learning
x = rata-rata data terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok Ketahanan Pangan, Industri dan
- Uji Homogenitas Data Energi. Instrument penelitian yang di
Uji ini di lakukan untuk menguji gunakan adalah pretest untuk
apakah data yang di teliti memiliki mengetahui gambaran awal hasil belajar
varians sampel yang homogen atau siswa pada kelas eksperimen dan kelas
heterogeny. Untuk menguji kontrol dan posttest untuk mengetahui
homogenitas data yang digunakan kemampuan siswa yang akan di berikan
dengan rumus: perlakuan dan yang tidak di berikan
perlakuan.
Variansterbesar
F=
variansterkecil - Analisis statistic deskriptif

Kasus yang menjadi penelitian ini


(Sudjana,1996)
adalah nilai rata-rata kelas terdiri dari
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
- Uji Hipotesis Terdapat dua pada hasil belajar pada
Pengujian ini di lakukan untuk masing-masing kelas yakni hasil belajar
menjawab hipotesis penelitian. Uji pretest dan posttest. Yang akan menjadi
hipotesis yang di gunakan yaitu uji-t pertimbangan peneliti di sini yakni hasil
untuk mengetahui lebih lanjut belajar posttest yang mana masing-
pengaruh dari penerapan model masing kelas sudah mendapatkan
pembelajaran problem based learning perlakuan.
pada kels eksperimen dan kelas
kontrol yang di berikan perlakuan Tabel 4.1 Nilai rata-rata
Statistics

Preeks Posteks Prekon poskon

N Valid 28 28 28 28

Missing 0 0 0 0
Mean 30.04 78.36 30.25 67.00

Berdasarkan tabel nilai rata-rata di atas Terdapat perbedaan hasil belajar posttest
bisa dilihat hasil belajar kelas kelas eksperimen dan kelas kontrol.
eksperimen pretest 30,04 dan posttest Nilai rata-rata hasil belajar pretest tidak
78,36. Sedangkan kelas kontrol pretest terdapat perbedaan yang signifikan kelas
30,25 dan posttest kelas kontrol 67,00. eksperimen dan kelas kontrol.

Tabel 4.2 Standar Deviasi


Statistics

Preeks Posteks Prekon poskon

N Valid 28 28 28 28

Missing 0 0 0 0
Std.
10.789 6.860 14.209 9.027
Deviation

Berdasarkan analisis data statistic 0,113. Sehingga dapat di simpulkan


di temukan bahwa nilai standar deviasi data hasil belajar siswa berdistribusi
pada kelas eksperimen pretest 10,789 normal.
dan posttest 6,860 serta kelas kontrol
pretest 14,209 dan posttest 9,027.
Tests of Normality
- Uji normalitas data
Uji ini di lakukan dua data pretest
dan posttest dan dua kelompok Shapiro-Wilk
eksperimen dan kelompok kontrol.
Uji normalitas ini menggunakan Statistic df Sig.
Shapiro wilk. Data di katakana
normal apabila hasil nilai signifikan Preeks .943 28 .134
lebih dari 0.05. Berdasarkan hasil
tes normalitas nilai signifikan Posteks .930 28 .060
pretest eksperimen 0,134 > 0,05,
nilai signifikan posttest 0,060 > 0,05 Prekon .972 28 .634
nilai signifikan pretest kontrol 0,634
> 0,05 dan nilai signifikan posttest Poskon .940 28 .113
Tabel 4.3 Uji normalitas Shapiro wilk

- Uji Homogenitas data


Data dapat di katakana homogen - Uji Hipotesi
apabila nilai signifikan rata-rata Based
On Mean kurang dari 0,05. Berdasarkan Uji hipotesis dapat di lakukan
analisis data homogenitas nilai rata-rata setelah uji normalitas dan
0,004 < 0,05. Maka di simpulkan data homogenitas. Pengujian hipotesis
homogen atau data dari sebuah populasi pretest dan posttest pada penelitian
memiliki keragaman yang sama. ini di lakukan dengan menggunakan
rumus uji-t pada taraf signifikansi ɑ
Tabel 4.4 Uji Homogenitas = 0,05, sampel terdapat perbedaan
yang signifikan jika thitung > ttabe.
Test of Homogeneity of Variance

Levene
Statistic df1 df2 Sig.

4.743 3 108 .004

Tabel 4.5 Hasil Uji Hipotesis

Pretest Posttest
Statis Ekspe Ekspe
ti ri Ko ri Ko
k m m
en en

N 28 28 28 28

thitung 0,06 2,31

ttabel 2,00

Kesi
m H0 diterima H0 ditolak
p Tidak terdapat Terdapat
ul perbedaan Perbedaan
an

Keputusan di ambil berdasarkan ttabel maka data dinyatakan H1 diterima H0


ketentuan uji hipotesis, yang jika thitung > ditolak. Hasil uji hipotesis menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh pembelajaran materi Ketahanan Pangan, Industri dan
PBL, terhadap hasil belajar siswa pada Energi.

b. Kelas Kontrol

PEMBAHASAN Hal ini sejalan dengan pendapat


1. Hasil belajar XI. IPS SMAN 8 Kendari Rasana (2009), menyatakan bahawa
Kelas Eksperimen Menggunakan “penyampaian materi dalam
Model Problem Based Learning dan pembelajaran konvesional tersebut lebih
Kelas Kontrol Menggunakan Model banyak di lakukan melalui ceramah,
Konvesional tanya jawab, dan penugasan yang
a. Kelas Eksperimen berlangsung secara terus menerus. Guru
Berdasarkan hasil penelitian tetap berperan sebagai sumber
yang lebih dilakukan, dengan informasi”.
menggunakan model pembelajaran
problem based learning nilai rata-rata Berdasarkan penelitian yang
pretest kelas eksperimen adalah 30,04 telah dilakukan dengan menggunakan
dan nilai rata-rata posttest 78,36. Hal ini model pembelajaran konvesional pada
juga di dukung pada saat proses kelas kontrol nilai rata-rata posttest
pembelajaran siswa lebih aktif dalam sangat rendah di bandingkan dengan
mengemukakan pendapat serta nilai rata-rata posttest kelas eksperimen.
memecahkan masalah yang di berikan Sedangkan berdasarkan tes kemampuan
pada tiap-tiap kelompok. awal pretest baik kelas eksperimen
Berdasarkan pertanyaan di atas maupun kelas kontrol menunjukan hasil
bahwa pemberian masalah terhadap yang tidak jauh berbeda. Hal ini
siswa juga merupakan salah satu upaya menunjukan bahwa model konvesional
untuk meningkatkan cara berpikir kritis tidak lebih baik dibandingkan dengan
siswa dan bisa menjadi motivasi siswa model problem based learning dalam
untuk bisa bersaing dalam pemecahan meningkatkan hasil belajar siswa.
masalah. Baik motivasi pada individu Seperti yang dikatakan oleh
masing-masing dan juga motivasi yang Khoiriyah (2019) pembelajaran yang di
terbangun pada sebuah kelompok lakukan dengan model konvesional dan
belajar. Dengan peningkatan berpikir cenderung pada guru membuat minat
kritis siswa dan motivasi balajar yang belajar siswa turun dan tidak berupaya
tinggi juga sangat mempengaruhi mencari tau selain informasi yang telah
peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini di berikan oleh guru sehingga motivasi
sejalan penelitian Niar Liku Tondok belajar siswa masih rendah dan
(2019) yang mengatakan bahwa menyebabkan hasil belajar siswa yang
“terdapat peningkatan berfikir kritis dan menurun/rendah.
motivasi belajar siswa dengan model
pembelajaran problem based learning 2. Pengaruh hasil belajar siswa kelas
yang dapat meningkatkan hasil belajar eksperimen dan siswa kelas
siswa. Dengan menggunakan model control
pembelajaran problem based learning
mampu meningkatkan aktivitas belajar Berdasarkan hasil penelitian yang
siswa dalam mengemukakan pendapat telah dilakukan pada tes awal (pretest)
dan memepengaruhi peningkatan hasil tidak terdapat perbedaan yang signifikan
belajar siswa. antara hasil belajar baik kelas
eksperimen maupun kelas kontrol.
Setelah di lakukan tindakan dan di model pembelajaran yang sesuai dengan
berikalah tes Kembali yaitu posttest di karakter siswa, sehingga dapat
temukan bahwa terdapat perbedaan menumbuhkan motivasi dan minat
antara hasil belajar posttest kelas dalam belajar siswa. Salah satunya
eksperimen yang di ajarkan dengan dengan menggunakan model
menggunakan model pembelajaran pembelajaran Problem Based Learning.
problem based learning dan hasi belajar
kelas kontrol yang di ajarkan 2.Agar mempertimbangan setiap model
menggunakan model konvesional. Yang yang akan di terapkan sehingga dapat
menunjukan hasil belajar siswa kelas dipahami model pembelajaran dan
mempersiapkan diri agar bisa
eksperimen lebih baik di bandingkan
menerapkan model pembelajaran sesuai
dengan hasil belajar siswa kelas kontrol.
dengan tujuan model dari pembelajaran
Hal ini menunjukan bahwa tersebut.
penggunaan model pembelajaran cukup 3. Bagi peneliti selanjutnya, yang
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa tertarik menerapkan model
dan motivasi belajar siswa. pembelajaran Problem Based Learning
Pembelajaran yang lebih melibatkan (PBL) hendaknya meneliti pada materi
siswa tidak hanya meningkatkan hasil yang menggunakan pendekatan
belajar siswa tetapi juga dapat lingkungan agar siswa dapat dengan
meningkatkan keterampilan berbicara, mudah memahami persoalan -persoalan
berpikir kritis dan menjadi motivasi dalam materi yang di ajarkan.
belajar siswa. Sehingga penggunaan
model pembelajaran bisa di katakana
membantu guru untuk mencapai tujuan DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran salah satunya
meningkatkan hasil belajar siswa. Djonomiarjo, T. (2020). Pengaruh
Model Problem Based Learning
KESIMPULAN Terhadap Hasil Belajar. Aksara:
Jurnal Ilmu Pendidikan
Berdasarkan hasil dan pembahasan Nonformal, 5(1), 39.
dalam penelitian ini dapat disimpulkan: https://doi.org/10.37905/aksara.5.1
1. Tidak ada perbedaan yang signifikan .39-46.2019
pada nilai rata-rata pretest siswa di kelas Hamid Darmadi. (2013). Metode
eksperimen dan di kelas kontrol dengan Penelitian Pendidikan dan
hasil uji-t menunjukan bahwa nilai thitung Sosial. Bandung: Alfabeta.
= 0,06< 2,00
2. Nilai rata-rata hasil belajar posttest Harly Sintya Desi,2018.”Penerapan
kelas eksperimen lebih baik di Model Pembelajaran Cooperative
bandingkan nilai rata-rata posttest kelas Learning Tipe Jigsaw Untuk
kontrol dengan hasil uji-t menunjukan Meningkatkan Motivasi Belajar
bahwa thitung = 2,31 > ttabel = 2,00 Siswa Dan Hasil Belajar Siswa
Kompetensi Dasar Akutansi
SARAN Perusahaan Dagang Kelas XI AK 3
SMK NEGERI 1
1. Bagi guru, khususnya guru di SMAN DEPOKTahunAjaran
8 Kendari dalam proses belajar untuk 2017/2018”,Skripsi.Yogyakarta:Un
mencapai tujuan belajar yang di iversitas Negeri Yogyakarta.
inginkan,di harapkan kepada guru agar
dapat menggunakan berbagai macam Kenawy, S. H., Ali Ashraf, F.,
Hamzawy, E. M. A., & Beherei, H. Mengajar.Bandung : PT. Remaja
(2010). Sol-gel synthesis of Rosdakarya.
wollastonite-phosphate
compositions reinforced with Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
nano-SiC ceramic for biomedical Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
applications. InterCeram: kualitatif, dan R&D. Bandung:
International Ceramic Review, Alfabeta
59(5), 274–280.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian
Mulyasa. (2016). Guru dalam Pendidikan. Pendekatan
Implementasi Kurikulum 2013. Kualitataif, Kuantitatif, dan R&D.
Bandung: Remaja Rosdakarya. Alfa Betta.

Nafia, I., & Prasetyo, A. P. B. Utrifani, A., & Turnip, B.M.


(2015).Analisis kebiasaan (2014).Pengaruh Model
berpikir kritis siswa saat PembelajaranProblem Based
pembelajaran IPA kurikulum Larning terhadapHasil Belajar
2013 berpendekatan Siswa pada MateriPokok
scientific.Journal of Biology Kinematika Gerak LurusKelas X
Education, 4(1). SMA Negeri 14
MedanT.P.2013/2014. Jurnal
Nasution.1982.Metode Inpafi, 2(2) 9-16.
Research.Jakarta: Bumi Aksara
Wulandari, B., & Surjono, H. D. (2013).
Nisa, A. K. (2015). Implementasi Pengaruh problem-based learning
ModelPembelajaran Problem terhadap hasil belajar ditinjau dari
Based Learning untuk motivasi belajar PLC di SMK.
MeningkatkanKeaktifan dan Jurnal Pendidikan Vokasi, 3(2),
Hasil Belajar Siswapada Mata 178–191.
Pelajaran PemrogramanDesktop https://doi.org/10.21831/jpv.v3i2.1
Kelas XI RPL SMK 600
Ma’arifWonosari
Yendri, W.dkk. (2020). Faktor-Faktor
(SkrIISi).UniversitasNegeri
Determinan Hasil Belajar Siswa.
Yogyakarta.
Jakarta: Pusat Penelitian
Kebijakan, Badan Penelitian Dan
N.K. Mardani, N.B. Atmadja, &
Pengembangan Dan
I.N.Suastika. (2021). Pengaruh
Perbukuan,Kementerian
Model Pembelajaran Problem
Pendidikan Dan Kebudayaan.
Based Learning (Pbl) Terhadap
Motivasi Dan Hasil Belajar Ips. Yunus, S. R., & Insani, A. (2017).
Jurnal Pendidikan IPS Indonesia, Pengaruh Model PBL (Problem
5(1), 55–65. Based Learning) terhadap Motivasi
dan Hasil Belajar IPA Peserta
Sasmita, E. (2015). Pengaruh Problem
Didik. 14.
Based Learning Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Geografi. Jurnal Penelitian
Geografi, 3 No 4.

Sudjana, Nana .2009. Penilaian Hasil


Proses Belajar

You might also like