You are on page 1of 8

OBJEK WISATA PANTAI SARWANDORI KABUPATEN KEPULAUAN YAPEN

PROVINSI PAPUA

Ribka Weru Arui


Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang
Email: ribka.weru.2007216@students.um.ac.id

ABSTRACK
Yapen Island is one of the areas in Papua Province which has a tourism sector which is very
feasible to be developed as an object of ecotourism attraction. A tourist object that is unique,
very endemic, and not found in other regions in Indonesia is a tourist attraction for the bird of
paradise habitat. In accordance with information received from the public that the habitat of
the Cenderawasi bird in the Yapen Islands has been known since 1995 by foreign tourists.
However, according to the results of interviews with the Head of the Tourism and Culture
Office of Yapen Islands Regency, information was obtained that until now the level of visitors
who came to visit tourist sites for bird of paradise habitat had decreased. Yapen Islands also
have beautiful beaches that are not inferior to beaches in other areas. Like the beauty of Mioka
beach, Englishau beach, Ambon Island, Aiwa Island and many more beaches in Kepulauan
Yapen, it is very beautiful that it is possible to attract tourists to visit the Yapen Islands. Seeing
the many tourist objects owned by the Yapen Islands, it is not impossible for the Yapen Islands
government to develop and manage the tourism objects it has for the better so that it is able to
attract not only local tourists but also foreign tourists to come to visit the Yapen Islands. That
way, tourists who come will also contribute a lot to the Yapen Islands PAD.
Keywords: Local Revenue, Tourism Object, Tourists

ABSTRAK
Kepulauan Yapen merupakan salah satu daerah di Provinsi Papua yang memiliki sektor
pariwisata yang sangat layak dikembangkan sebagai objek daya tarik ekowisata. Objek wisata
yang memiliki keunikan,sangat endemik, dan tidak terdapat di wilayah lain di Indonesia adalah
objek wisata habitat burung cenderawasih. Sesuai dengan informasi yang diterima dari
masyarakat bahwa habitat burung cendrawasi di Kepulauan Yapen telah dikenal sejak tahun
1995 oleh wisatawan manca negara. Namun sesuai dengan hasil wawancara dengan Kepala
Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Kepulauan Yapen didapatkan informasi bahwa
sampai saat ini tingkat pengunjung yang datang berkunjung ke lokasi wisata habitat burung
cendrawasi telah mengalami penurunan. Kepulauan Yapen juga memiliki keindahan pantai
yang tidak kalah dengan pantai-pantai yang ada di daerah lain. Seperti keindahan pantai Mioka,
pantai inggrisau, pulau ambai, pulau aiwa dan masih banyak lagi pantai di Kepulauan Yapen
sangat memiliki keindahan yang sangat memungkinkan untuk menarik minat wisatawan
berkunjung ke Kepulauan Yapen. Melihat banyaknya objek wisata yang dimiliki oleh
Kepulauan Yapen maka bukan tidak mungkin lagi pemerintah Kepulauan Yapen untuk
mengembangkan dan mengelola objek wisata yang dimilikinya menjadi lebih baik sehingga
mampu menarik wisatawan bukan hanya lokal saja namun juga wisatawan mancanegara untuk
datang berkunjung di Kepulauan Yapen. Dengan begitu maka wisatawan yang datang juga
akan banyak menyumbang bagi PAD Kepulauan Yapen.
Kata Kunci: Pendapatan Asli Daerah, Obyek Wisata, Wisatawan

PENDAHULUAN
Kepulauan Yapen merupakan salah satu daerah di Provinsi Papua yang memiliki sektor
pariwisata yang sangat layak dikembangkan sebagai objek daya tarik ekowisata. Objek wisata
yang memiliki keunikan,sangat endemik, dan tidak terdapat di wilayah lain di Indonesia adalah
objek wisata habitat burung cenderawasih. Sesuai dengan informasi yang diterima dari
masyarakat bahwa habitat burung cenderawasi di Kepulauan Yapen telah dikenal sejak tahun
1995 oleh wisatawan manca negara. Namun sesuai dengan hasil wawancara dengan Kepala
Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Kepulauan Yapen didapatkan informasi bahwa
sampai saat ini tingkat pengunjung yang datang berkunjung ke lokasi wisata habitat burung
cendrawasi telah mengalami penurunan. Kepulauan Yapen juga memiliki keindahan pantai
yang tidak kalah dengan pantai-pantai yang ada di daerah lain. Seperti keindahan pantai
Mioka,pantai inggrisau, pulau ambai, pulau aiwa dan masih banyak lagi pantai di Kepaluan
Yapen sangat memiliki keindahan yang sangat memungkinkan untuk menarik minat wisatawan
berkunjung ke Kepulauan Yapen. Melihat banyaknya objek wisata yang dimiliki oleh
Kepulauan Yapen maka bukan tidak mungkin lagi pemerintah Kepulauan Yapen untuk
mengembangkan dan mengelola objek wisata yang dimilikinya menjadi lebih baik sehingga
mampu menarik wisatawan bukan hanya lokal saja namun juga wisatawan mancanegara untuk
datang berkunjung di Kepulauan Yapen. Dengan begitu maka wisatawan yang datang juga
akan banyak menyumbang bagi PAD Kepulauan Yapen.

PEMBAHASAN DAN HASIL


A.Gambaran Umum
1.Letak Geografis
Provinsi Papua memiliki 29 kabupaten salah satunya adalah Kabupaten Kepulauan
Yapen dengan karakteristik Kabupaten Kepulauan berada di pertengahan Teluk Cendrawasih
dengan Ibu kotanya Serui. Kabupaten ini dahulu bernama Kabupaten Yapen Waropen
berdasarkan Undang-undang Nomor 12 tahun 1969 tentang pembentukan Provinsi Otonom
Irian Barat dan Kabupaten-kabupaten otonom di Provinsi Irian Barat. Dalam
perkembangannya terdapat aspirasi masyarakat Kabupaten Yapen Waropen yang
menginginkan adanya perubahan nama dari Kabupaten Yapen Waropen menjadi Kabupaten
Kepulauan Yapen karena adanya pemekaran. Keinginan perubahan nama menjadi Kabupaten
Kepulauan Yapen dilatarbelakangi terbentuknya Kabupaten Otonom Waropen sebagai
pemekaran dari Kabupaten Yapen Waropen berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun
2002, sehingga tidak terjadi duplikasi nama. Perubahan nama Kabupaten Yapen Waropen
menjadi Kabupaten Kepulauan Yapen, karena secara geografis merupakan wilayah yang terdiri
dari gugusan pulau. Akhirnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2008, nama
Kabupaten Yapen Waropen diubah.namanya menjadi Kabupaten Kepulauan Yapen memiliki
karateristik sebagai Kabupaten Kepulauan, terletak pada pertengahan Teluk Cederawasih.
Letak geografis Kabupaten Kepulauan Yapen berada pada Bujur Timur 134o56‟21,708” dan
137o4,2‟20,592”, Lintang Selatan -2o2,4‟8,424” dan -1o23,4‟19,548”. Dengan wilayah
administratif adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan: Kabuten Biak Numfor di Selat Sorenarwai;
Sebelah Selatan berbatasan: Kabupaten Waropen di Selat Saireri;
Sebelah Barat berbatasan: Kabupaten Manokwari di Selat Gelvink Bay;
Sebelah Timur berbatasan: Kabupaten Sarmi dan Jayapura di Sungai Mamberamo.
Kabupaten Kepulauan Yapen mempunyai luas wilayah sebesar ±7.146,16 Km2, luasan wilayah
ini mencakup luas wilayah daratan dan perairan. Luas wilayah daratan adalah 2.432,485 km2
(34,04%) sedangkan luas wilayah perairan 4.713,672 km2 (65,96%). Jika diprosentasekan, luas
wilayah kabupaten ini adalah 2,25% dari luas wilayah Provinsi Papua yakni 317,062 km2.

2. Potensi Kepariwisataan Kabupaten Kepulauan Yapen


Potensi-potensi pariwisata di Kabupaten Kepulauan yapen merupakan obyek wisata yang
mempunyai prospek cukup baik sebagai daerah tujuan wisata di Papua karena mempunyai
potensi alam yang sangat mendukung. Berdasarkan wawancara dengan Kepala Bidang
Pariwisata Dinas Pariwisata Kepulauan Yapen Jenis obyek dan daya tarik wisata di Kabupaten
Kepulauan Yapen dikelompokan ke dalam 3 (tiga) jenis, yaitu :
1. Obyek dan daya tarik wisata budaya, terdiri dari: Festival Saireri, Festival Raiwoming,
Festival Asmedo;
2. Obyek dan daya tarik wisata alam, terdiri dari: Pantai Sarwandori, Pantai Mariadei, Air
Terjun Mantembu, Pulau Ambai, Pulau Miosindi, Pantai Mioka, Pantai Inggrisau,
Kampung Papuma, Teluk Pamoi, Pulau Aiwai;
3. Obyek dan daya tarik wisata tempat – tempat menarik, terdiri dari: Tugu Perjuangan,
Monumen Sam Ratulangi, Tugu Salib.
4. Perkembangan Obyek Wisata Pantai Sarwandori
Salah satu obyek wisata yang menjadi andalan Kabupaten Kepulauan Yapen adalah
obyek wisata pantai Sarwandori. Obyek wisata ini telah mulai dikelola secara
tradisional sejak tahun 1990- an. Berkaitan Hal di atas maka peneliti melakukan
wawancara dengan Bapak MA selaku Pengelola Pantai Sarwandori yang menyatakan
bahwa Perkembangan pengelolaan pantai Sarwandori yaitu:
1. Tahun 1990, pantai Sarwandori sudah ada, akan tetapi masih dikelola oleh Distrik
setempat, yaitu Distrik Kosiwo.
2. Tahun 1995, pengelolaan pantai Sarwandori diberikan kewenangannya ke Dinas
Pariwisata dan kebudayaan (Diparbud).
3. Sejak saat itu pantai Sarwandori sudah dijadikan tempat tamasya.
4. Tahun 2012, pantai Sarwandori ditetapkan sebagai salah satu kawasan andalan di
Kepulauan Yapen.

3.Letak dan Kondisi Fisik Pantai Sarwandori


Obyek wisata Pantai Sarwandori merupakan primadona obyek wisata pantai di
Kepulauan Yapen, terletak di Kampung Sarwandori Distrik Kosiwo, Kabupaten Kepulauan
Yapen, Papua. Sekitar 10 kilometer dari Kota Serui. Estimasi perjalanan sekitar 15-20 menit
menggunakan mobil maupun motor. Berdasarkan dari data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
(Diparbud) Kabupaten Kepulauan Yapen tahun 2020 luas kawasan wisata ini meliputi kurang
lebih 136 Ha. Jalan yang menuju ke lokasi obyek wisata pantai Sarwandori dalam kondisi
sudah baik dan sudah beraspal.
Wisatawan yang akan masuk ke lokasi obyek wisata pantai Sarwandori harus membayar
karcis harga tanda masuk pengunjung sebesar Rp.10.000,00 dengan perincian Rp.8.000,00
untuk retribusi Rp. 1.000,00 untuk sampah dan Rp.1.000,00 untuk asuransi. Sedangkan untuk
setiap kendaraan yang memasuki lingkungan obyek wisata dikenakan retribusi sebagai berikut:
1. Sepeda Motor sebesar Rp 5.000,00
2. Mobil Rp 10.000,00
3. Bus Rp 20.0000,00
Fasilitas yang tersedia di obyek wisata pantai Sarwandori adalah Penjualan karcis, lahan
parkir, pasar wisata, hotel dan rumah makan, kios cinderamata dan kios makanan dan
minuman, MCK/ kamar mandi, pelayanan telekomunikasi dan money changer, pasar ikan, TIC
(Tourist Information Centre), kantor pos, rumah sakit, sewa/rental perahu pesiar, sepeda, ban,
papan selancar, jetski, para sailing. Diving, masjid dan mushola, tim penyelamat wisata pantai,
tim SAR, pramu wisata, pasar tradisional.

4.Permasalahan Lingkungan
Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen dalam
mengembangkan obyek wisata pantai Sarwandori berupa:
a. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana di Obyek Wisata Pantai Sarwandori baik dari jaringan Jalan,
Jaringan Listrik, terminal Parkir, dan Pengelolaan Sampah sudah cukup baik
dikembangkan dari tahun ke tahun dan terjalin kerjasama antara pemerintah dan
masyarakat setempat untuk sama-sama merawat dan melestarikan obyek Wisata Pantai
Sarwandori.
b. Pendidikan dan Pelatihan Banyak
Bentuk pendidikan yang dikembangkan baik berupa pendidikan formal maupun
pendidikan non formal. Untuk dapat menjelaskan kepada wisatawan secara lengkap dan
benar maka diperlukan pengetahuan dan ilmu yang cukup mengenai berbagai kondisi
alam dan historisnya, sehingga menjadi bekal dan pengetahuan yang berguna bagi
pengunjung.
c. Promosi dan Pendanaan Promosi
Banyaknya wisatawan yang datang ke Pantai Sarwandori karena info dari promosi
tersebut baik secara langsung maupun online, ataupun pengetahuan dari pengunjung
tersebut. Pengelola mengharapkan promosi dilakukan secara terus menerus.
d. Program Perencanaan Pengembangan
Kondisi obyek wisata pantai Sarwandori sebelum dikelola oleh Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan (Diparbud) kurang terpelihara karena hanya dikelola oleh distrik setempat
yang baik dari segi dana maupun pengetahuan masih kurang.

B.Metode Analisis SWOT


Strength (kekuatan):
1. Mengadakan acara tahunan
Acara tahunan ini berfungsi sebagai sarana menjaga memori dan berkelanjutan
kunjungan pengunjung, sehingga setiap tahunnya Pantai Sarwandori mendapatkan
pengunjung tetap atau bahkan lebih banyak. Acara tahunan tersebut dapat
berupafestival layang – layang atau lomba voli pantai.
2. Lomba Jingle Pantai Sarwandori
Lomba jingle tersebut dapat menarik masa anak – anak muda yang lebih aktif dalam
bermusik. Keuntungan lain dari banyaknya anak muda yang mengikuti kompetisi ini.
3. Mengadakan Lomba Desain Icon Pantai Sarwandori
Lomba desain biasanya banyak diminati oleh kalangan muda. Selain anak muda, orang
tua pun banyak yang akan mengikuti karena lomba desain icon tidak memandang muda
maupun tua.
4. Penginapan
Pihak pengelola dan pengembang penginapan pasti akan mempromosikan penginapan
mereka ke masyarakat luas untuk menarik pengunjung. Promosi yang dilakukan pihak
penginapan secara otomatis akan memasukan features Pantai Sarwandori sebagai kunci
daya tarik penginapan.
Weakness (kelemahan):
1. Kurangnya sumber daya manusia yang baik yang dimiliki.
2. Kondisi infrastruktur yang belum memadai seta minimnya anggaran yang ada.
3. Kurangnya kesadaran akan pentingnya sebuah inovasi dalam sebuah usaha peningkatan
ekonomi menyebabkan segala sesuatunya juga akan terhambat.
4. Fasilitas publik Obyek Wisata Sarwandori kurang begitu baik.
5. Pemanfaatan teknologi informasi perlu ditingkatkan untuk mengenalkan dan
mempromosikan potensi-potensi wisata kepada masyarakat luas.
6. Kondisi obyek wisata pantai Sarwandori sebelum dikelola oleh Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan (Diparbud) kurang terpelihara karena hanya dikelola oleh distrik setempat
yang baik dari segi dana maupun pengetahuan masih kurang.
Opportunities (peluang):
1. Dengan di kembangkanya Obyek wisata Pantai Sarwandori masyarakat setempat
memiliki mata pencaharaian baru untuk meningkatkan Roda Perekonomian di
Kabupaten kepulauan Yapen dengan menjual makanan, maupun minuman serta, ole-
ole khas Kabupaten Kepulauan Yapen dan usaha-usaha lainnya.
2. Promosi dan Pendanaan Pantai Sarwandori sudah dilakukan oleh pengelola dan
pemerintah setempat. Banyaknya wisatawan yang datang ke Pantai Sarwandori karena
info dari promosi tersebut baik secara langsung maupun online, ataupun pengetahuan
dari pengunjung tersebut.
3. Program Perencanaan Pengembangan obyek wisata pantai Sarwandori sudah
mengalami perkembangan baik dari segi fisik maupun dari segi jumlah pengunjung
yang pada akhirnya berpengaruh pada peningkatan pendapatan retribusinya.
Threats (ancaman):
1. Minimnya dana infrastruktur yang diterima oleh pihak Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Yapen dalam rangka pengembangan pariwisata di
daerah yang berdampak kepada minimnya fasilitas sarana dan prasarana.
2. Kurang sadarnya lembaga-lembaga swasta akan pariwisata di pantai Sarwandori
sebagai salah satu destinasi pariwisata di Kabupaten Kepulauan Yapen.
3. Pemerintah juga harus dapat mengoptimalkan agar pengeluaran yang di keluarkan tidak
melebihi pendapatan yang masuk.

C.Aspek Sosial dan Ekonomi


1. Kondisi Sosial
Segi pola hidup masyarakat yang sudah menjadi salah satu ciri khas wisata yang sangat
penting yaitu cara hidup misalnya bergaya hidup yang sederhana, bersikap yang sopan santun,
ramah, gotong royong, makanannya dan pandangan hidup, kebiasaannya, tradisinya, adat
istiadatnya seperti pemberian laut di kawasan obyek wisata pantai Sarwandori cukup menarik
karena masyarakat di sekitar memiliki kebiasaan, tradisi, sikap pandangan hidup dan adat
istiadat yang unik yang belum tentu dapat dijumpai di wilayah lain atau objek wisata lainnya.
2. Kondisi Ekonomi
Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia serta sebagian para pengusaha pariwisata
dan masyarakat masih rendah., sehingga belum mampu berpartisipasi aktif dalam
memberdayakan obyek wisata pantai Sarwandori. Di kembangkannya Obyek wisata Pantai
Sarwandori membuat masyarakat setempat memiliki mata pencaharian baru untuk
meningkatkan roda perekonomian di Kabupaten kepulauan Yapen dengan menjual makanan,
maupun minuman serta ole-ole khas Kabupaten Kepulauan Yapen dan usaha-usaha lain
sebagainya.

KESIMPULAN
Potensi Obyek Wisata Pantai Sarwandori Kabupaten Kepulauan Yapen Provinsi Papua maka
dapat diambil simpulan sebagai berikut:
1. Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Yapen dalam
mengembangkan obyek wisata pantai Sarwandori berupa:
a). Pengembangan Obyek wisaya dalam hal pengembangan obyek wisata pantai
Sarwandori dari hasil pembahasan diatas peneliti menarik kesimpulan bahwa dengan
di kembangkanya Obyek wisata Pantai sarwandori masyarakat setempat memiliki mata
pencaharaian baru untuk meningkatkan Roda Perekonomian di Kabupaten kepulauan
yapen dengan menjual makanan, maupun minuman serta, Ole-Ole Khas Kabupaten
Kepulauan Yapen dan Usaha-usaha Lainya.
b). Sarana dan Prasarana sarana dan Prasarana di Obyek Wisata Pantai Sarwandori baik
dari jaringan Jalan, Jaringan Listrik, terminal Parkir, dan Pengelolaan Sampah sudah
cukup baik dikembangkan dari tahun ke tahun dan terjalin kerjasama antara pemerintah
dan masyarakat setempat untuk sama – sama merawat dan melestarikan obyek Wisata
Pantai Sarwandori.
c). Promosi dan Pendanaan Promosi dan Pendanaan Pantai Sarwandori sudah dilakukan
oleh pengelola dan pemerintah setempat. Baik secara digital maupun secara manual.
Banyaknya wisatawan yang datang ke Pantai Sarwandori karena info dari promosi
tersebut baik secara langsung maupun online, ataupun pengetahuan dari pengunjung
tersebut Promosi. Pengelola mengharapkan promosi dilakukan secara terus menerus.
e). Program Perencanaan Pengembangan obyek wisata pantai Sarwandori sudah
mengalami perkembangan baik dari segi fisik maupun dari segi jumlah pengunjung
yang pada akhirnya berpengaruh pada peningkatan pendapatan retribusinya. Kondisi
obyek wisata pantai Sarwandori sebelum dikelola oleh. Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan (Diparbud) kurang terpelihara karena hanya dikelola oleh distrik setempat
yang baik dari segi dana maupun pengetahuan masih kurang.

2. Faktor yang menjadi penghambat pengembangan potensi obyek wisata Pantai


Sarwandori Kabupaten Kepualuan Yapen Faktor Penghambat berdasarkan Penelitian
diatas maka Peneliti menarik kesimpulan bahwa Faktor yang menghambat
Pengembangan Obyek Wisata Pantai Sarwandori adalah kurangnya sumber daya
manusia yang baik yang dimiliki, kondisi infrastruktur yang belum memadai serta
minimnya anggaran yang ada. Kurangnya kesadaran akan pentingnya sebuah inovasi
dalam sebuah usaha peningkatan ekonomi menyebabkan segala sesuatunya juga akan
terhambat. Minimnya dana infrastruktur yang diterima oleh pihak Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Yapen dalam rangka pengembangan pariwisata di
daerah yang berdampak kepada minimnya fasilitas sarana dan prasarana. Kurang
sadarnya lembaga-lembaga swasta akan pariwisata di pantai Sarwandori sebagai salah
satu destinasi pariwisata di Kabupaten Kepulauan Yapen.
DAFTAR PUSTAKA
Alexander Worabai, A. (2020). Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Melalui Pengembangan
Potensi Obyek Wisata Pantai Sarwandori Kabupaten Kepulauan Yapen Provinsi Papua
(Doctoral dissertation, Universitas Bosowa).
Sunaryo, Bambang,’Strategi Pemasaran Pariwisata. ‟ dalam Fandeli, Chafid (Ed) 2001. Dasar-
dasar Manajemen Kepariwisataan Alam.Yogyakarta: Liberty
Wagito, “Kebijaksanaan Pembangunan Pariwisata Nasional Indonesia,” dalam: Fandeli,
Chafid (Ed) 2001. Dasar-dasar Manajemen Kepariwisataan Alam. Yogyakarta: Liberty

You might also like