Professional Documents
Culture Documents
Ahmad Rifai1
Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Jember1
Kutipan: Rifai, A. (2016). Brief Psychoeducation Intervention Against Hiv/Aids Related
Stigma Among House Wifes Lived In Coffee Plantation Area. Jurnal Keperawatan
Muhammadiyah, 1(2)
INFORMASI
ABSTRACT
pada kelompok usia produktif (20-49 diakibatkan oleh adanya perilaku yang
tahun) (Ditjen PP & PL Kemenkes RI, salah. Seringkali masyarakat
2014) menyimpulkan bahwa Orang Dengan
HIV/AIDS (ODHA) telah berperilaku
Data statistik kasus HIV/AIDS di amoral atau bertindak dengan cara yang
Indonesia pada tahun 2014 menyatakan salah yang memungkinkan mereka
Provinsi Jawa Timur menduduki posisi terjangkit virus ini, sehingga
kedua terbanyak setelah DKI Jakarta masyarakat menyimpulkan sendiri
dengan jumlah orang yang terinfeksi bagaimana seseorang dapat terinfeksi
HIV sebanyak 19.249 dan yang oleh HIV (Philip, Chadee, & Yearwood,
menderita AIDS sebanyak 8.976 orang 2014). Beberapa penelitian menemukan
(Ditjen PP & PL Kemenkes RI, 2014). bahwa kebanyakan orang akan
Komisi Penanggulangan AIDS menghindari dan menjaga jarak dengan
Nasional (KPAN) Provinsi Jawa Timur orang yang diidentifikasi mengidap
pada awal tahun 2016 melaporkan HIV, yang selanjutnya hal ini akan
bahwa Kabupaten Jember menempati mengakibatkan masyarakat
peringkat ketiga setelah Kota Surabaya mendiskriminasikan dan menstigma
dan Malang dengan penderita orang yang menderita HIV/AIDS
HIV/AIDS sebanyak 2.250 orang, hal (Varni, Miller, & Solomon, 2012).
ini cukup memprihatinkan karena satu
tahun sebelumnya yaitu pada tahun Salah satu faktor penghambat serta
2015 jumlah penderita HIV/AIDS di tantangan yang menyebabkan tidak
Kabupaten Jember masih dibawah efektifnya program pencegahan
Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten HIV/AIDS di masyarakat adalah adanya
Tulungagung. Senada dengan laporan stigma sosial (Odimegwu, Adedini, &
KPA Nasional, bahwa di Kabupaten Ononokpono, 2013). Stigma terhadap
Jember teridentifikasi sebagian besar HIV/AIDS menghalangi akses bagi
ODHA merupakan ibu rumah tangga Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA)
(P2KL Dinkes Jember, 2015). serta kelompok resiko tinggi untuk
mendapatkan pelayanan dan tindakan
Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten kesehatan serta respon sosial (Whyte,
Jember, ODHA tersebar hampir merata Abell, Ph, Brown, & Cesnales, 2011).
diseluruh wilayah Jember di 31 Lebih jauh, adanya stigma akan
Kecamatan. Potensi wilayah yang berdampak pada menurunnya jumlah
terjangkit bukan hanya di perkotaan test HIV, terbatasnya pemanfaatan
saja, akan tetapi juga sudah sampai ke pelayanan pencegahan HIV, serta
wilayah pedesaan termasuk daerah semakin meningkatnya perilaku seksual
perkebunan. Ibu rumah tangga di yang beresiko.
wilayah pedesaan dan perkebunan juga
beresiko untuk tertular HIV, sehingga Stigma diartikan sebagai suatu atribute
diperlukan kesadaran dan keinginan yang mendiskriditkan seseorang dengan
untuk segera mengetahui status karakteristik yang buruk, sehingga hal
kesehatannya dengan mengikuti VCT, tersebut akan menurunkan status
serta untuk meminimalkan stigma pada seseorang dimata masyarakat yang lain
HIV/AIDS yang sangat berpotensi (Odimegwu, Adedini, & Ononokpono,
menimbulkan gejolak sosial yang besar. 2013). Stigma merupakan suatu proses
sosial yang kompleks yang mengarah
Infeksi HIV merupakan suatu penyakit pada adanya suatu pelabelan, stereotipe,
kronis yang bagi kebanyakan orang pemisahan, kehilangan status, serta
dianggap sebagai penyakit yang diskriminasi. Banyak dampak yang
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 1(2)
2016