You are on page 1of 13

Adil Dan Goso : Pengaruh Dan Peran Perempuan..................................................

70

PENGARUH DAN PERAN PEREMPUAN KEPALA KELUARGA DALAM


PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TERHADAP KONTRIBUSI
PEREKONOMIAN KELUARGA
Adil1
Goso G2
goso@stiem.ac.id

ABSTRAC

Evidence of taking sides with gender mainstreaming gives women the right to have equality
and no longer be in situations of injustice, one of which is the role and participation in
empowerment programs as an effort to achieve equality, equality and justice in domestic life.
The purpose of this study was to determine the influence and characteristics of women, the
role of women in the family and in women's empowerment programs to contribute to meeting
household needs. Using quantitative data supported by qualitative data by conducting a survey
by distributing questionnaires to female heads of household from three sub-districts in Palopo
city involving 50 respondents. Quantitative data were processed using SPSS for windows.
The regression test is intended to see the impact of the role of women who are involved in
community empowerment programs in contributing to the economic contribution of the
family. The results of this study indicate that there is no significant effect seen from the
characteristics of the respondents involved in the empowerment program for female heads of
household. Qualitative data confirms, although not directly, the empowerment program for
women heads of household has succeeded in providing opportunities for women to earn
additional income for their families.

Keywords: Empowerment of women, women heads of families, gender mainstreaming,


empowerment programs.
ABSTRAK

Bukti keberpihakan pada pengarusutamaan gender memberikan hak pada perempuan untuk
memiliki kesetaraan dan tidak lagi dalam situasi ketidakadilan, salah satunya peran dan
partisispasi dalam program pemberdayaan sebagai upaya mencapai kesetaraan, kesederajatan

Journal Of Institution And Sharia Finance : Volume I Nomor 2 Desember 2018


Adil Dan Goso : Pengaruh Dan Peran Perempuan..................................................
71

dan keadilan dalam kehidupan rumah tangga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh dan karakteristik perempuan, peran perempuan dalam keluarga dan dalam program
pemberdayaan perempuan terhadap kontribusi pemenuhan kebutuhan rumah tangga.
Menggunakan data kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif dengan melakukan
survey dengan membagikan kuesioner terhadap perempuan kepala keluarga dari tiga
kecamatan di kota Palopo yang melibatkan 50 responden. Data kuantitatif diolah dengan SPSS
for windows. Uji regresi ditujukan untuk melihat dampak dari peran perempuan yang terlibat
pada program pemberdayaan masyarakat dalam berkontribusi pada sumbangan ekonomi
keluarga. Hasil penelitian ini, menunjukan tidak terdapat pengaruh nyata dilihat dari
karakteristik responden yang terlibat pada program pemberdayaan perempuan kepala
keluarga. Data kualitatif mengkonfirmasi meskipun tidak secara langsung, program
pemberdayaan perempuan kepala keluarga berhasil memberikan kesempatan pada perempuan
untuk memperoleh penghasilan tambahan bagi keluarga.

Kata Kunci: Pemberdayaan perempuan, perempuan kepala keluarga,


pengarusutamaan gender, Program pemberdayaan .

PENDAHULUAN
Kemiskinan merupakan fenomena social yang masih terus berlangsung, kemiskinan
secara kasat mata ditandai dengan derita keterbelakangan, ketertinggalan, rendahnya
produktivitas, yang selanjutnya menjadi rendahnya pendapatan yang diperoleh.
Pemberdayaan masyarakat adalah bagian dari paradigma pembangunan yang memfokuskan
perhatiannya kepada semua aspek yang prinsipil dari manusia di lingkungannya, yakni mulai
dari aspek intelektual (sumber daya manusia), aspek material dan fisik, sampai kepada aspek
manajerial1. Beberapa program diantaranya diperuntukkan bagi sektor pertanian. Namun di
Indonesia, pertanian justru menjadi lambang kemiskinan akibat orientasi pembangunan yang
mengedepankan sektor manufaktur non pertanian dan properti. Pemberdayaan ekonomi
banyak masuk melalui program pemberdayaan perempuan yang secara khusus ditujukan
untuk meningkatkan independensi perempuan.

1
Rahayu. Tanpa tahun. Pembangunan Perekonomian Nasional Melalui Pemberdayaan Masyarakat Desa. [internet]. Diunduh pada
Rabu, 9 September 2015, 20.18. dapat diunduh di :
http://web.iaincirebon.ac.id/ebook/moon/Mixed/Pemberdayaan-masyarakat-desa.pdf

Journal Of Institution And Sharia Finance : Volume I Nomor 2 Desember 2018


Adil Dan Goso : Pengaruh Dan Peran Perempuan.................................................. 72

Hal yang perlu diperhatikan dalam sebuah program pemberdayaan dan pembangunan
adalah hadirnya kesetaraan gender. Perempuan terkadang dikesampingkan peran dan
keterlibatannya dalam sebuah program pemberdayaan dan pembangunan dengan anggapan
perempuan tidak memiliki kemampuan yang cukup dibandingkan dengan laki-laki. Adanya
stereotipe atau pelabelan yang mengakibatkan ketidakadilan pada perempuan, menurut
Handayani dan Sugiarti (2008) akibat pelabelan ini banyak tindakan-tindakan yang seolah-
olah merupakan kodrat. Perempuan identik dengan pekerjaan-pekerjaan di rumah, maka
peluang perempuan untuk bekerja di luar rumah sangat terbatas. Hubeis (2010) menyatakan
bahwa perempuan diminta berpartisipasi dalam pembangunan, tetapi pekerjaan yang
dianggap masyarakat sebagai kodrati perempuan tetap dituntut dilakukan sendirian oleh
perempuan. Peran ganda seolah-olah hanya milik perempuan. Hal ini mengakibatkan
perempuan ‘rumahan’ menjadi risau karena menganggap dirinya tidak dapat berpartisipasi
dalam konteks yang lebih luas.
Ihromi (1995) berbagai pandangan dari feminisme marxis yang memiliki perspektif
wanita sebagai ‘kelas sosial’ tersendiri karena pekerjaan yang mereka lakukan. Dalam sistem
kapitalisme, pekerjaan wanita yang hanya memproduksi barang yang bernilai guna sederhana
(simple-use values), misalnya makanan yang dimasak sendiri dan berbagai hasil sederhana
lainnya yang tidak memperoleh penghargaan yang semestinya, dan bahkan diremehkan
sebagai bukan pekerjaan atau pekerjaan yang ‘non-produktif’. Hal yang dianggap ganjalan
oleh paham Feminisme Marxis ini membuat pendapat bahwa wanita juga diberi kesempatan
untuk memiliki peran dalam kegiatan ekonomi. Tidak menutup kemungkinan, Feminisme
Marxis pun membuka kesempatan pada kaum perempuan untuk memiliki peran dalam
sebuah program pemberdayaan.
Adanya isu pengarusutamaan gender (PUG) menempatkan perempuan pada posisi yang
tidak lagi dalam situasi ketidakadilan, salah satunya dalam peran dan partisipasinya dalam
pogram pemberdayaan. Hubeis (2010) berpendapat bahwa pemahaman gender dalam konteks
Gender and Development (GAD) adalah pencapaian kesetaraan dan kesederajatan atau
kesederajatan dan keadilan dalam tatanan kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, dan
bernegara.
Sejalan dengan upaya pengarusutamaan gender, salah satu program pemberdayaan
yang dilaksanakan oleh pemerintah kota Palopo salah satunya adalah Program Peningkatan
Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) yang digagas
menurutPeraturan Menteri Dalam Negeri nomor 26 tahun 2009 tentang pedoman pelaksanaan
peningkatan peranan wanita menuju keluarga sehat dan sejahtera. Salah satu program yang

Journal Of Institution And Sharia Finance : Volume I Nomor 2 Desember 2018


Adil Dan Goso : Pengaruh Dan Peran Perempuan.................................................. 73

dilaksanakan dalam implementasi P2WKSS adalah Program Pemberdayaan Perempuan


Kepala Keluarga. Data susenas tahun 2014 menurut BPS, menunjukkan terdapat 14,84 persen
rumah tangga dikepalai oleh perempuan. Program ini digagas untuk memberdayakan
perempuan kepala keluarga dalam rangka ikut berkontribusi membangun tatanan masyarakat
yang sejahtera, adil gender, dan bermartabat. 2 Menarik untuk diteliti mengenai pengaruh dari
peran perempuan dalam program pemberdayaan perempuan kepala keluarga terhadap
kontribusi ekonomi rumah tangga.
Pengembangan masyarakat lokal adalah proses yang ditujukan untuk menciptakan
kemajuan sosial dan ekonomi bagi masyarakat melalui partisipasi aktif serta inisiatif anggota
masyarakat itu sendiri. Selanjutnya, program pemberdayaan yang dilaksanakan tentu
diharapkan dapat mengubah peran perempuan baik di dalam keluarganya maupun di
lingkungan sosial. Pemberdayaan perempuan memiliki anggapan bahwa perempuan
merupakan sumberdaya yang belum dimanfaatkan yang dapat memberikan sumbangan
ekonomi dalam pembangunan. Padangan ini dampaknya besar karena menjadi awal upaya
mempopulerkan proyek peningkatan penghasilan bagi perempuan.
Hubeis (2010) menyatakan bahwa peran wanita dalam dukungan dan kesempatan
wanita untuk mendapatkan pekerjaan sangat strategis dalam memampudayakan wanita dan
meningkatkan kesejahteraan keluarga. Selain itu, penyediaan kesempatan kerja kepada
wanita memiliki nilai tambah dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi bangsa.
Selain sektor pekerjaan formal, sektor pekerjaan informal yang dapat diciptakan oleh
program pemberdayaan juga bermanfaat bagi perempuan.
Pemberdayaan (empowerment) wanita adalah bentuk usaha penguatan terhadap
ketidakberdayaan mereka agar mampu menolong diri sendiri, mandiri, serta mengembangkan
self reliancenya (Elizabeth 2007), Pemberdayaan atau pemberkuasaan (empowerment) berasal
dari kata ‘power’ (kekuasaan atau keberdayaan) (Suharto 2010). Ide utama pemberdayaan
bersentuhan dengan konsep mengenai kekuasaan, Ratnawati (2011) pemberdayaan bukan
hanya meliputi penguatan individu anggota masyarakat, tetapi juga pranata-pranatanya.
Pemberdayaan ditujukan untuk memperkuat kekuasaan masyarakat khususnya kelompok
lemah yang memiliki ketidakberdayaan, baik karena kondisi internal (misalnya persepsi
mereka sendiri), maupun karena kondisi eksternal (misalnya ditindas oleh struktur sosial yang
tidak adil). Penerapan pendekatan pemberdayaan yang dapat disingkat menjadi 5P yaitu:
Pemungkinan, Penguatan, Perlindungan, Penyokongan, dan Pemeliharaan (Suharto 2010).

2
PEKKA. Program Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga. Tersedia pada :
http://www.pekka.or.id/index.php?option=com_content&view=category&layout=blog&id=101&It emid=468&lang=id

Journal Of Institution And Sharia Finance : Volume I Nomor 2 Desember 2018


Adil Dan Goso : Pengaruh Dan Peran Perempuan.................................................. 74

Muslikhati (2004) gender merupakan suatu sistem hubungan antara laki-laki dan
perempuan yang ditetapkan tidak secara biologik melainkan sebuah rekayasa sosial yang
didasarkan pada norma dan budaya yang dipengaruhi faktor iptek, ekonomi, sosial, budaya
dan hankam. Gender merupakan pencirian manusia merujuk pada karakteristik yang bersifat
budaya dan pendefinisian yang bersumber pada ciri-ciri biologis (Nugroho 2008);
Puspitawati, Dkk (2012) gender mengacu pada peran dan tanggunjawab perempuan dan laki-
laki yang dibangun oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk
menganalisis peran perempuan dalam program pemberdayaan masyarakat dan pengaruhnya
terhadap sumbangan ekonomi keluarga.

METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif yang didukung dengan
metode kualitatif. Metode kuantitatif dengan melakukan survey dengan menguji substansi
dan susunan pertanyaan dalam kuesioner yang dirancang khusus. Hal ini ditujukan untuk
memperoleh informasi yang akurat mengenai karakteristik keluarga responden, peran
perempuan, program pemberdayaan masyarakat dan kontribusi secara ekonomi perempuan di
dalam keluarga. Metode kualitatif ditujukan untuk memahami individu responden secara
personal, data diperoleh dengan mwlakukan wawancara mendalam didukung dengan
observasi dan studi dokumentasi untuk menguji substansi dan susunan pertanyaan dibantu

dengan panduan pertanyaan wawancara untuk mendapatkan informasi mendalam dari


informan
.
Tabel 1 Kebutuhan data dan metode pengumpulan data dalam penelitian

Sumber Data Metode


No. Kebutuhan Data Primer Sekunder Pengumpulan
Data
1. Gambaran umum - Data monografi Studi dokumen
lokasi penelitian kelurahan
2. Gambaran umum Badan Studi dokumen,
Program Pemberdayaan wawancara mendalam.
Pemberdayaan Masyarakat,
Perempuan Pemberdayaan
Perempuan, dan
Keluarga
Berencana Kota
Palopo
Elit kelurahan, BPS, monografi desa, Studi dokumen, survei
3. Keadaan masyarakat masyarakat hasil penelitian (kuesioner),

Journal Of Institution And Sharia Finance : Volume I Nomor 2 Desember 2018


Adil Dan Goso : Pengaruh Dan Peran Perempuan.................................................. 75

Kota Palopo setempat, tokoh akademis wawancara mendalam


masyarakat (daftar pertanyaan)
4. a. Peran Perempuan Masyarakat Hasil penelitian Studi literatur, survei
penerima program setempat, pihak akademis. (kuesioner),
di dalam dan luar korporasi, tokoh wawancara mendalam
lingkungan masyarakat, (daftar pertanyaan
keluarga. elit desa dan diskusi)
b.Sumber pendapatan Masyarakat Hasil penelitian Studi literatur, survei
keluarga setempat, tokoh akademis. (kuesioner),
masyarakat, elit wawancara mendalam
desa.
Analisis dan uji regresi dilakukan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel terikat dengan
variabel bebasnya. Uji regresi untuk melihat dampak yang diberikan dari peran perempuan
dalam program pemberdayaan masyarakat terhadap sumbangan ekonomi keluarga, dengan
formu berikut:

𝑌 = 𝑎 + 𝑏1𝑋𝑖 + 𝑏2𝑋2 + 𝑏3𝑋3


dimanaY,merupakansumbangan pendapatan perempuan untuk pemenuhan kebutuhan
keluarga; X1 adalahkarakteristik keluarga; X2adalah peran perempuan dalam keluarga; dan
X3adalahperan perempuan dalam program pemberdayaan perempuan kepala keluarga.

Tabel 2Definisi operasional karakteristik keluarga responden

Skala
No Variabel Definisi Operasional Indikator
Pengukuran
X1.1 Umur Lama waktu hidup
responden (dalam Usia responden
tahun) semenjak hingga saat Interval
dilahirkan sampai ulang pengambilan data
tahun terakhir responden
X1.1 Tingkat Jenjang Sekolah Jumlah tahun Ordinal
Pendidikan Formal yang responden
ditempuh perempuan mengikuti
pendidikan formal
X1.2 Banyaknya anggota Interval
Jumlah anggota
Jumlah anggota keluarga keluarga yang tinggal
keluarga
dalam satu rumah
X1.3 Jenis Pekerjaan Usaha yang dilakukan 1. Petani Nominal
responden untuk 2. Buruh Tani
mendapatkan uang 3. Buruh Pabrik
dalam memenuhi 4. Pegawai Negeri
kebutuhan sehari-hari
5. Pegawai Swasta
keluarga
6. Pedagang
7. Ibu Rumah
Tangga
8. Lainnya
X1.4 Status Tanggung jawab 1. kepala rumah Nominal
Responden dalam Keluarga responden dalam tangga
keluarga 2. ibu rumah tangga
X1.5 Status Perkawinan responden 1. menikah Nominal
2. janda

Journal Of Institution And Sharia Finance : Volume I Nomor 2 Desember 2018


Adil Dan Goso : Pengaruh Dan Peran Perempuan.................................................. 76

Gender Framework Analysis (GFA) dalam teknik Harvard merupakan suatu analisis
yang digunakan untuk melihat suatu profil gender dari suatu kelompok sosial dan peran
gender dalam proyek pembangunan, yaitu mengutarakan perlunya tiga komponen dan
interelasi satu sama lain, yaitu: profil aktivitas, profil akses, dan profil kontol (Overholt et al.
1986)
Tabel 3 Definisi operasional peran perempuan
Skala
No Variabel Definisi Operasional Indikator
Pengukuran
X2.1.1 Peran Peran yang dilakukan oleh Jumlah pekerjaan Interval
Reproduktif seseorang untuk melakukan yang perempuan
kegiatan yang terkait dengan lakukan di dalam
pemeliharaan sumberdaya rumah tangga
insani (SDI) dan tugas
kerumahtanggaan. Pekerjaan
yang tidak dibayar (unpaid
work)
X2.1.2 Peran Produktif Pekerjaan Jumlah kegiatan Interval
yangmenghasilkan barang pekerjaan yang
dan jasa untuk dikonsumsi menghasilkan
dan diperjualbelikan. penghasilan dan
Merupakan jenis pekerjaan yang tergolong
yang dinilai sebagai pekerjaan produktif.
pekerjaan produktif.
X2.1.3 Peran Sosial Peran yang terkait dengan Banyaknya jenis Interval
Kemasyarakatan kegiatan jasa. Seperti pekerjaan sosial yang
kegiatan jasa yang bersifat dikerjakan responden.
relawan.
X2.2.1 Profil Akses Peluang yang dimiliki oleh Banyaksumber Interval.
perempuan untuk daya yang dapat
menikmati sesuatu, yang diakses secara
dianalisis berdasarkan langsung oleh
persepsi responden responden
terhadap perilaku dalam
mengakses sumberdaya dan
manfaat dari program
pemberdayaan masyarakat.
X2.3 Profil Kontrol Perempuan mengambil Jumlah manfaat yang Interval
keputusan atau mengontrol dapat dikontrol oleh
penggunaan sumberdaya responden.
tertentu. Sumberdaya dapat
berupa materi (bernilai
ekonomis, politis, sosial,
dan waktu)

Tabel 4. Definisi operasional peran perempuan dalam program pemberdayaan


Skala
No Variabel Definisi Operasional Indikator
Pengukuran
X3.1 Kesejahteraan Tingkat kesejahteraan Jumlah pendapatan Interval
material yang diukur dari responden dari
pendapatan yang berbagai sumber
diperoleh responden. (rupiah/bulan)

Journal Of Institution And Sharia Finance : Volume I Nomor 2 Desember 2018


Adil Dan Goso : Pengaruh Dan Peran Perempuan.................................................. 77

X3.2 Akses Peluang yang dimiliki jumlah peluang Interval


perempuan untuk keterlibatan
menikmati sesuatu yang responden dalam
dianalisis berdasarkan mengakses program
persepsi responden pemberdayaan
terhadap perilaku dalam masyarakat
mengakses sumberdaya
dan manfaat dari program
pemberdayaan
masyarakat.
X3.3 Kesadaran Sejauhmana peranperan Sikap responden Interval
Kritis perempuan yang terlibat mengenai peran
ke dalam pembangunan. perempuan dalam
program
pemberdayaan
X3.4 Partisipasi Keterlibatan atau Tingkat partisipasi
keikutsertaan aktif responden di dalam
perempuan mulai dari program
penetapan kebutuhan, pemberdayaan. Interval
formulasi proyek,
implementasi, monitoring
dan evaluasi.
X3.5 Kontrol Perempuan mengambil Tingkat kontrol
keputusan atau responden terhadap
mengontrol penggunaan sumberdaya dalam
sumberdaya tertentu. program Interval
Sumberdaya dapat berupa pemberdayaan
materi (bernilai ekonomis,
politis, sosial, dan waktu

Tabel 5 Definisi operasional kontribusi perempuan dalam ekonomi rumah tangga


Skala
No Variabel Definisi Operasional Indikator
Pengukuran
Y1.1 Pemenuhan Upaya mencukupi Jumlah pengeluaran Interval
Sandang kebutuhan jasmani responden dalam
seseorang berupa jasa dan pemenuhan
barang (pakaian, sandang,
akses,dll) dibandingkan
dengan pengeluaran
dari sumber
pendapatan lain.
Y1.2 Pemenuhan Pangan Upaya mencukupi Jumlah pengeluaran Interval
kebutuhan jasmani responden dalam
seseorang dengan pemenuhan pangan,
memberi nutrisi baik dibandingkan
berupa makanan dan dengan pengeluaran
minuman, dari sumber
pendapatan lain.

Y1.3 Pemenuhan Papan Upaya mencukupi Jumlah pengeluaran Interval


kebutuhan aman dan responden dalam
perlindungan kepada pemenuhan papan,
seseorang berupa rumah dibandingkan
sebagai tempat berlindung dengan pengeluaran
yang layak huni. dari sumber
pendapatan lain.

Journal Of Institution And Sharia Finance : Volume I Nomor 2 Desember 2018


Adil Dan Goso : Pengaruh Dan Peran Perempuan.................................................. 78

Y1.4 Pemenuhan Presentase jumlah Jumlah pengeluaran Interval


Pendidikan Anak pengeluaran rumah responden dalam
tangga yang digunakan pemenuhan
untuk biaya pendidikan. pendidikan anak,
dibandingkan
dengan pengeluaran
dari sumber
pendapatan lain.
Y1.5 Pemenuhan Rata-rata jumlah Jumlah pengeluaran Interval
Kesehatan Keluarga kunjungan ke fasilitas responden dalam
pelayanan kesehatan. pemenuhan
Angka kunjungan kesehatan keluarga,
mengikuti pola kesakitan dibandingkan
yang terjadi di dengan pengeluaran
masyarakat dan dari sumber
tersedianya fasilitas pendapatan lain.
kesehatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Untuk mengetahui kontribusi perempuan pada perekonomian keluarga dilakukan uji
regresi linear berganda dari seluruh variabel terhadap sumbangan pendapatan perempuan
kepala keluarga dalam memenuhi kebutuhan kelurganya. Pengujian terhadap variabel
bebas karakteristik keluarga responden, variabel peran perempuan dalam keluarga dan
variabel peran perempuan dalam program pemberdayaan masyarakat dilakukan untuk
melihat pengaruhnya terhadap kontribusi pendapatan perempuan dalam pemenuhan
kebutuhan keluarga.

Tabel 6. Nilai toleransi dan VIF pengaruh peran perempuan dan pengaruhnya
terhadap sumbagan ekonomi keluarga

Model Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients t Sig. Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 12.485 10.149 1.230 ,226
Skor Peran Perempuan dalam Keluarga 1.003 ,250 ,521 4.014 ,000 ,994 1.006
Skor Peran Perempuan dalam program ,000 ,317 2.441 ,019 ,994 1.006
pemberdayaan perempuan kepala keluarga
a. Dependent Variable: Kontribusi perempuan untuk pemenuhan kebutuhan kebutuhan keluarga

Untuk mendapatkan hasil analisis regresi yang baik terlebih dahulu dilakukan uji
kolinearitas untuk memastikan apabila terjadi kolinearitas atau multikolinearitas diantara

Journal Of Institution And Sharia Finance : Volume I Nomor 2 Desember 2018


Adil Dan Goso : Pengaruh Dan Peran Perempuan.................................................. 79

variabel bebasnya. Jika nilai VIF (variance InflationFactor)≥10 atau memiliki nilai
toleransi≤0,1, maka dinyatakan terjadimultikolinearitas dalam model regresi. Data dalam
tabel 6 menunjukkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas dalam model regresi.

Hasil dari nilai signifikansi pengaruh peran perempuan terhadap kontribusi


pendapatan perempuan dalam pemenuhan kebutuhan keluarga disajikan dalam Tabel 6
berikut;

Tabel 6. Nilai signifikansi pengaruh peran perempuan terhadap kontribusi


pendapatan dalam pemenuhan perekonomian keluarga
c
Model Summary
Adjusted R Std. Error of Durbin-
Model R R Square
Square the Estimate Watson
2 ,589b 0,449 0,415 3.295.358 1.575
b. Predictors: (Constant), Skor Peran Perempuan dalam keluarga, Skor peran
Perempuan dalam Program Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga
c. Dependent Variable: kontribusi perempuan untuk pemenuhan kebutuhan keluarga

Koefisien determinasi dari seluruh variabel berkontribusi terhadap pendapatan


perempuan dalam pemenuhan kebutuhan perekonomian keluarga sebesar 44,9persen,
sedangkan 55,1 persen dipengaruhi variabel lain di luar model.

Tabel7 Nilai signifikansi pengaruh peran perempuan terhadap sumbangan


pendapatan perempuan untuk pemenuhan kebutuhan keluarga
ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 22.439.203 2 11.219.601 10.332 ,000c
2 Residual 42.351.611 47 1.085.939
Total 64.790.814 49
a. Dependent Variable: Kontribusi perempuan kepala keluarga dalam pemenuhan kebutuhan perekonomian keluarga
b. Predictors: (Constant), Skor Peran Perempuan dalam keluarga

Analisis varian mengkonfirmasi pengaruh signifikan dari variable karakteristik


responden, variabel peran perempuan dalam keluarga, dan variabel peran perempuan dalam
program pemberdayaan perempuan kepala keluarga terhadapkontribusi pendapatan dalam
pemenuhan kebutuhan perekonomian keluarga. Nilai signifikansi sebesar 0,000 yang berarti
persamaan regresi dapat memprediksi variabel pengaruh. Dari hasil pengujian variabel
pengaruh, diperoleh model regresi sebagai berikut :

Journal Of Institution And Sharia Finance : Volume I Nomor 2 Desember 2018


Adil Dan Goso : Pengaruh Dan Peran Perempuan.................................................. 80

Y = 12,485 + 1,003 X2 + 8,937 X3 Keterangan :


Y : Kontribusi pendapatan perempuan kepala keluarga dalam pemenuhan kebutuhan
perekonomian keluarga
X1 : Karakteristik Keluarga
X2 : Peran perempuan dalam keluarga
X3 : Peran perempuan dalam program pemberdayaanperempuan

Nilai pengaruh karakteristik keluarga, peran perempuan dalam keluarga, dan peran
perempuan kepala keluarga dalam program pemberdayaan perempuan kepala keluarga senilai
12,485. Hal tersebut menjelaskan meskipun tidak berpengaruh signifikan karena nilai
signifikansi ≤ 0,05, nilai pengaruh paling besar adalah variabel X3 peran perempuan dalam
program pemberdayaan perempuan dan selanjutnya adalah variabel X2 peran perempuan
dalam keluarga.

Hasil uji pada variabel karakteristik keluarga menunjukan bahwa semakin kecil jumlah
anggota keluarga semakin memberikan pengaruh positif terhadap kontribusi pendapatan
perempuan dalam pemenuhan perekonomian dan kebutuhan keluarga. Pada variabel peran

perempuan dalam keluarga, pengaruh diperoleh pada sub variabel peran perempuan
dalam sektor produktif terhadap kontribusi pendapatan perempuan dalam pemenuhan
kebutuhan perekonomian keluarga. Simpulan pada variabel peran perempuan dalam program
pemberdayaan perempuan menunjukan bahwa terdapat pengaruh dari beberapa sub variabel
antara peran perempuan dalam program pemberdayaan perempuan kepala keluarga terhadap
kontribusi pendapatan ekonomi keluarga yang terdapat pada sub variabel aspek kesejahteraan
dan kesadaran kritis.

KESIMPULAN
Responden dalam penelitian ini merupakan perempuan kepala keluarga dalam kategori
usia produktif antara 35-64 tahun. Tingkat pendidikan responden didominasi lulusan sekolah
menengah tingkat atas (SLTA) sederajat. Pekerjaan responden sebagian hingga 42,0 persen
merupakan ibu rumah tangga yang cenderung tidak memiliki penghasilan tetap. Perempuan
yang menjadi kepala keluarga tetap memiliki tanggungjawab terhadap seluruh urusan rumah
tangga. Perempuan kepala keluarga juga dominan mengerjakan pekerjaan domestik rumah
tangganya termasuk akses dan kontrol terhadap sumberdaya dan manfaat keluarga. Perbedaan
dengan perempuan ibu rumah tangga yang memiliki kecenderunga mengerjakan pekerjaan
domestik rumah tangga namun memiliki pembagian kerja merata dalam pekerjaan produktif,
sosial, maupun akses dan kontrol dalam keluarga.

Journal Of Institution And Sharia Finance : Volume I Nomor 2 Desember 2018


Adil Dan Goso : Pengaruh Dan Peran Perempuan.................................................. 81

Program pemberdayaan perempuan kepala keluarga ini adalah untuk meningkatkan


aspek kesejahteraan, akses dan peran, partisipasi, dan kontrol peserta dalam program. Setiap
peserta memiliki perbedaan dalam akses dari setiap kelurahan yang diobservasi, hal ini
tergantung dari jumlah pelatihan yang dilaksanakan dan disesuaikan terhadap kebutuhan.
Ditemukan keberagaman kesadaran kritis yang diakibatkan pandangan responden belum
sepenuhnya terbuka terhadap kesetaraan gender sehingga pengaruh konstruksi gender dan
lingkungan masih berdampak pada responden.Persepsi pemenuhan kebutuhan pokok keluarga
responden secara disadari menjadi tanggungjawab responden.
Temuan terdapat hubungan antara peran perempuan dalam keluarga terhadap kontibusi
dan sumbangan pendapatan perempuan untuk pemenuhan kebutuhan keluarga, namun
pengaruhnya tidak signifikan. Hubungan diukur dari peran perempuan dalam sektor
reproduktif, sektor produktif, sektor sosial, serta akses dan kontrol sumberdaya dan manfaat
rumah tangga. Semakin tinggi peran perempuan dalam sektor produktif dan sosial, maka
semakin tinggi pula tingkat sumbangan pendapatannya untuk pemenuhan kebutuhan keluarga.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Arifin, H. 2003. Perempuan, Kemiskinan Dan Pengambilan Keputusan. Jurnal Analisis
sosial, 8(2).
[2] Anwar. 2007. Manajemen Pemberdayaan Perempuan: Perubahan sosial Melalui
Pembelajaran Vocational Skills pada Keluarga Nelayan. Bandung: Penerbit Alfabeta.
[3] Baroroh K. 2009. Peran Lembaga Swadaya Masyarakat terhadap Pemberdayaan
Perempuan Melalui Pelatihan Life Skill(Studi Kasus di Lembaga Advokasi Pendidikan
Indonesia Yogyakarta). Jurnal Dimensia. 3 (1), 19-51.
[4] [BPS] 2014. Indikator Kesejahteraan Rakyat. Dapat diakses melalui www.bps.go.id
[5] Elizabeth R. 2007. Pemberdayaan Wanita Mendukung Strategi Gender Mainstreaming
dalam Kebijakan Pembangunan Pertanian di Perdesaan. Jurnal Forum Penelitian Agro
Ekonomi. 25(2), 126-135.
[6] Handayani, Artini. 2009. Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga Pembuat Makanan
Olahan terhadap Pendapatan Keluarga. Jurnal Piramida. V(1).
[7] Handayani, Sugiarti. 2008. Konsep dan Teknik Penelitian Gender. Malang: UMM Press.
[8] Haryanto. 2008. Peran Aktif Wanita dalam Peningkatan Pendapatan Rumah Tangga
Miskin : Studi Kasus pada Wanita Pemecah Batu di Pucanganak Kecamatan Tugu
Trenggalek. Jurnal Ekonomi Pembangunan. 9(2), 216-227.
[9] Hubeis AVS . 2010. Pemberdayaan Perempuan dari Masa ke Masa. Bogor: IPB Press.

Journal Of Institution And Sharia Finance : Volume I Nomor 2 Desember 2018


Adil Dan Goso : Pengaruh Dan Peran Perempuan.................................................. 82

[10] Ihromi TO. 1995. Kajian Wanita dalam Pembangunan. Jakarta : Yayasan Obor
Indonesia.
[11] Irfarinda M. 2015. Kontribusi Perempuan dalam Ekonomi Rumahtangga Pedesaaan.
[Skripsi]. IPB: Institut Pertanian Bogor.
[12] Isna A, Firdaus S. 2004. Prospek Pemberdayaan Perempuan di Desa Tumiyang
Kabupaten Banyuman (Studi Evaluasi Implementasi Program P2MD). Jurnal Ilmu
Administrasi Negara dan Ilmu Politik FISP Unsoed.
[13] Mosse J. 2002. Gender dan Pembangunan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
[14] Muslikhati S. 2004. Feminisme dan Pemberdayaan Perempuan dalam Timbangan Islam.
Jakarta[ID]: Gema Insani Press.
[15] Mustika, W. 2016. Peran Perempuan dalam Program Pemberdayaan Masyarakat dan
Pengaruhnya Terhadap Sumbangan Ekonomi Keluarga. Makalah Kolokium, 2(3).
[16] Pratama. 2013. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Pemberdayaan
Perempuan Desa Joho di Lereng gunung Wilis. Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik
1 (1)
[17] Prastiwi, Sumarti. 2012. Analisis Gender terhadap Tingkat Keberhasilan Pelaksanaan
CSR di Bidang Pemberdayaan Ekonomi Lokal PT. Holcim Indonesia, Tbk. Sodality,
jurnal sosiologi pedesaan.
[18] Ratnawati S. 2011. Model Pemberdayaan Perempuan Miskin Perdesaan Melalui
Pengembangan Kewirausahaan. Jurnal Kewirausahaan 5 (2), 1-10.
[19] Sajogyo P. 1983. Peranan Wanita dalam Perkembangan Masyarakat Desa. Jakarta : CV
Rajawali
[20] Sihite R. 2007. Perempuan, Kesetaraan, dan Keadilan: Suatu Tinjauan Berwawasan
Gender. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
[21] Suharto. 2010. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian Strategis
Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.
[22] Suman A. 2007. Pemberdayaan Perempuan, Kredit Mikro, dan Kemiskinan : Sebuah
Studi Empiris. Jurnal Ekonomi Manajemen Universitas Kristen Petra. (9)1, 62-72.
[23] Tjondronegoro. 2008. Ranah Kajian Sosiologi Pedesaan. Editor : Soeryo Adiwibowo,
Melanie A. Sunito, Lala M. Kolopaking. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia IPB.
[24] http://www.palopokota.go.id/blog/page/satuan-kerja-perangkat-daerah
[25]

Journal Of Institution And Sharia Finance : Volume I Nomor 2 Desember 2018

You might also like