Professional Documents
Culture Documents
ORIGINAL ARTICLE
Correspondence author:
Naurah Nadhifah
Program Studi Fisioterapi, Fakultas Keperawatan, Universitas Hasanuddin, Makassar
Email: naurah22@gmail.com
7
banyak menggunakan leher, tangan, dan bahu mengetahui sikap tubuh saAT bekerja yang benar
dengan gerakan yang sama. Hal ini dapat dan bekerja dengan sikap sesuka hatinya
mengakibatkan suplai oksigen ke otot menurun, sehingga mengalami keluhan nyeri leher.
proses metabolisme karbohidrat terhambat dan Melakukan pekerjaan dengan sikap yang salah
sebagai akibatnya terjadi penimbunan asam laktat dapat menambah beban kerja otot sehingga
yang dapat menimbulkan rasa nyeri otot4. terjadi rasa nyeri8. Untuk itu diperlukan analisis
Bekerja dengan kepala menunduk dalam faktor-faktor risiko dengan mengetahui hubungan
waktu yang lama merupakan faktor risiko masing-masing faktor risiko dengan tingkat
terjadinya nyeri leher. Postur bahu yang tidak keluhan nyeri leher upaya mencegah dan
normal juga mengakibatkan ketidakseimbangan minimalisasi timbulnya risiko di lingkungan
dan kelemahan otot. Hal ini sangat berkaitan kerja.
dengan pekerja di PT. Maruki, karena pekerja
rata-rata melakukan pekerjaan dominan duduk METODE
ataupun dominan berdiri. Salah satu postur buruk Lokasi dan rancangan penelitian
yang berhubungan dengan leher dan bahu adalah
Penelitian ini dilaksanakan di PT Maruki
scoliosis. Penyebab Skoliosis bermacam-macam,
International Indonesia. Lokasi ini dipilih
ada yang bawaan dari lahir. Banyak penelitian
karena pekerja di PT. Maruki bekerja dalam
yang mengatakan bahwa penyebab skoliosis
waktu yang lama secara terus menerus dan
tidak diketahui penyebab jelasnya namun
bekerja dengan postur sesuka hatinya.
sebenarnya masyarakat tidak sadar bahwa
Penelitian ini yakni penelitian metode deskriptif
kebiasaan sehari-hari mereka yang salah itulah
dengan metode pengambilan sampel purposive
yang menyebabkan skoliosis tersebut terbentuk
sampling.
(Skoliosis Idiopatik). Salah satu gejala skoliosis
adalah tidak samanya tinggi bahu dan telinga, Populasi dan sampel
oleh karena itu skoliosis dapat diukur dengan Populasi dalam penelitian ini adalah
pengukuran dasar antropometri, yaitu the equality seluruh pekerja pabrik PT. Maruki International
of the shoulder. Indonesia yang mengalami keluhan nyeri leher
Bukan hanya dari faktor lama kerja dan (nyeri di regio posterior tulang servikal, dari
postur, tetapi jenis kelamin juga sangat superior nuchal line sampai T1 dengan atau tanpa
mempengaruhi keluhan nyeri leher. Perempuan penjalaran ke kepala, badan, dan ekstremitas atas)
diketahui memiliki prevalensi nyeri leher dan sesuai dengan diagnosis dari klinik di pabrik
nyeri punggung yang lebih tinggi dan lebih rentan tersebut. Sampel dalam penelitian ini berjumlah
terhadap faktor risiko lingkungan dibandingkan 43 orang diperoleh dari populasi penelitian yang
pria5. memenuhi kriteria inklusi yang telah ditetapkan
Dari segi usia, pekerja pabrik di PT peneliti, meliputi pekerja pabrik, mengalami
Maruki International Indonesia Makassar rata- keluhan nyeri leher, dan bersedia menjadi
rata berusia >30 tahun. Berdasarkan penelitian responden.
mengenai “The Prevalence, Risk Factors and Metode pengumpulan data
Consequences of Neck Pain in Office Employees” Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa karyawan kantor yang lebih dengan pedoman wawancara. Informasi tentang
tua lebih mungkin mengalami nyeri leher karakteristik dan keadaan umum responden,
dibandingkan dengan peserta yang lebih muda. meliputi nama, umur, jenis kelamin, masa kerja,
Studi ini menunjukkan bahwa pekerja pada usia dan sikap kerja ditanyakan secara langsung. Data
di atas 40 tahun dan dengan pengalaman kerja keluhan nyeri leher, postur, dan equality of
yang tinggi berada pada risiko yang lebih tinggi shoulder height diperoleh melalui pengukuran
menderita nyeri leher6. Masa kerja yang lama langsung kepada pekerja dengan menggunakan
juga sangat mempengaruhi adanya keluhan nyeri, alat ukur Visual Analog Scale (VAS) dengan
apalagi di PT. Maruki rata-rata pekerjanya telah derajat 0 (tidak ada nyeri), 1-3 (nyeri leher ringan),
bekerja di atas 10 tahun bahkan ada yang di atas 4-6 (nyeri leher sedang), 7-10 (nyeri leher berat),
20 tahun. serta Hand Arm Risk Assesment Method (HARM),
Keluhan nyeri leher seringkali dan meteran.
dihiraukan oleh beberapa pekerja, apabila
keluhan-keluhan tersebut didiamkan dan terjadi
berulang kali dapat menyebabkan cidera dan
berakibat fatal7. Pekerja di PT. Maruki kurang