You are on page 1of 9

Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4, No.

3, November 2009

HUBUNGAN SIKAP DAN POSISI KERJA DENGAN LOW BACK PAIN PADA PERAWAT
Di RSUD PURBALINGGA

Himawan Fathoni1 , Handoyo2, Keksi Girindra Swasti3


1,3. Jurusan Keperawatan Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto.
2 Prodi keperawatan, Poltekkes Depkes Purwokerto

ABSTRACT
Low back pain is one of musculoskeletal disorder that is caused by inappropriate body
activity. Several factors that contribute towards low back pain are age, obesity, body mass
index and pregnancy. However, the most contributing factor toward low back pain is
inappropriate position during activity. Some nurses activities also have potentially risk towards
low back pain for example during lifting their patients and performing activity at operation room
The purpose of this research is to show whether the correlation of job posture and
position with low back pain by the nurses of Regional Hospital of Purbalingga The research
was descriptive analysis with cross sectional approach. Of 32 respondents fulfilling inclusion
criteria were chosen through purposive sampling method. The variable of the research was job
posture and position as the independent variable and low back pain as dependent one.
The research instrument was Ovako Working Posture Analysis System (OWAS) for
testing job posture and position, meanwhile laseque test was tool for testing low back pain. Chi
Square statistic test was used to show the correlation of job posture and position with low back
pain.
The result shows that 10 respondents have job posture and position that was possible
for causing musculoskeletal injuries and 6 respondents were suffering low back pain. Chi
Square statistic test results 2count = 1,208, the value was lower than 2table for = 0.05 which is
3.841, thus it was concluded that there was not correlation between job posture and position
with low back pain. There was not correlation between job posture and position with low back
pain suffered by the nurses of Regional Hospital of Purbalingga

Keywords: Job posture and position, Low back pain, Nurses

PENDAHULUAN back pain kronik terjadi dalam waktu 3


Low back pain merupakan salah bulan (Rogers, 2006).
satu gangguan muskuloskletal yang Faktor risiko terjadinya low back
disebabkan oleh aktivitas tubuh yang pain antara lain usia, obesitas, indeks
kurang baik (Maher, Salmond & Pellino, massa tubuh, kehamilan dan faktor
2002). Hampir dari 80 % penduduk pernah psikologi. Seorang yang berusia lanjut
mengalami low back pain dalam siklus akan mengalami low back pain karena
kehidupannya dan low back pain penurunan fungsi-fungsi tubuhnya
merupakan keluhan nomor dua yang terutama tulang, sehingga tidak lagi elastis
sering muncul setelah keluhan pada seperti diwaktu muda. Sedangkan postur
gangguan sistem pernafasan (Borenstein, merupakan faktor pendukung low back
1997). Low back pain dapat disebabkan pain. Kesalahan postur seperti kepala
oleh berbagai penyakit muskuloskeletal, menunduk ke depan, bahu melengkung ke
gangguan psikologis dan mobilisasi yang depan, perut menonjol ke depan dan
salah. Menurut Smeltzer (2001) lordosis lumbal berlebihan dapat
kebanyakan nyeri punggung bawah menyebabkan spasme otot (ketegangan
disebabkan oleh salah satu dari berbagai otot). Hal ini merupakan penyebab
masalah muskuloskeletal (misal: regangan terbanyak dari low back pain. Aktivitas
lumbosakral akut, ketidakstabilan ligamen yang dilakukan dengan tidak benar, seperti
lumbosakral dan kelemahan otot, stenosis salah posisi saat mengangkat beban yang
tulang belakang, masalah diskus berat juga menjadi penyebab low back
invertebralis, ketidaksamaan panjang pain.
tungkai). Low back pain diklasifikasikan ke Perawat merupakan tenaga
dalam dua kelompok yaitu kronik dan akut. kesehatan di rumah sakit, memiliki tugas
Low back pain akut terjadi dalam waktu yang sangat bervariasi, antara lain
kurang dari 12 minggu. Sedangkan low mengangkat dan mendorong pasien.
Posisi yang salah atau tidak ergonomis

131
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4, No.3, November 2009

dalam melakukan pekerjaan sering masa kerja dengan low back pain pada
menimbulkan ketidaknyamanan yang salah perawat RSUD Purbalingga.
satunya adalah low back pain. Seorang
perawat yang mengalami low back pain METODE PENELITIAN
akan terganggu produktivitas kerjanya. Penelitian ini dilakukan dengan
Produktivitas kerja yang menurun pada metode cross sectional study dimana
akhirnya akan berdampak pada kualitas seluruh variabel baik variabel terikat
pelayanan pasien. (dependent) maupun variabel bebas
Rumah Sakit Umum Daerah (independent) diamati secara bersama
(RSUD) Purbalingga merupakan rumah pada waktu penelitian berlangsung.
sakit tipe C milik Pemerintah Daerah sejak Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
tahun 1986 yang menjadi pusat pelayanan sikap dan posisi kerja perawat sedangkan
kesehatan dan rujukan dari pelayanan variabel terikatnya adalah low back pain.
kesehatan dasar di Puskesmas dan Lokasi penelitian adalah RSUD
fasilitas kesehatan dasar lainnya di Purbalingga dan waktu penelitian adalah
Kabupaten Purbalingga (Visi RSUD pada bulan Januari 2009. Subyek dalam
Purbalingga, 2004). Perawat yang berada penelitian ini adalah perawat RSUD
di RSUD Purbalingga sejumlah 157 orang Purbalingga yang memiliki usia 20 40
yang terdiri dari 147 orang berlatar tahun, memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT)
belakang pendidikan D III Keperawatan, 5 18,50 24,99 kg/m2, memiliki masa kerja 0
orang Sarjana Keperawatan, 2 orang SPK 20 tahun dan bersedia menjadi
dan 3 orang PK (Penjenang Kesehatan). responden. Subyek akan dikeluarkan dari
Untuk status ketenagaan, dari 157 penelitian ini apabila ternyata subyek
Perawat, 132 adalah PNS dan 25 orang memiliki penyakit yang dapat
tenaga kontrak (Profil Seksi Keperawatan, menyebabkan low back pain
2008). (Rheumathoid, HNP , Osteoporosis,
Dari hasil survei awal yang Fibromyalgia, Scoliosis, Osteoartritis),
dilakukan peneliti dengan wawancara pada sedang hamil dan mengalami obesitas.
10 orang perawat RSUD Purbalingga Dalam pengumpulan data sikap
didapatkan hasil yang menunjukkan 5 dari dan posisi kerja peneliti menggunakan
10 perawat pernah mengalami low back metode OWAS (sebuah softwere komputer
pain setelah bekerja. Umumnya mereka yang digunakan untuk mengevaluasi dan
mengeluh low back pain setelah menganalisis sikap gerak tubuh
melakukan tindakan mengangkat pasien, pekerja/operator pada saat bekerja). Hasil
merawat luka dan mendorong pasien. dari metode OWAS dapat dikategorikan
Berdasarkan gambaran tersebut peneliti menjadi 4 kategori, dimana secara umum
tertarik untuk mengetahui adakah kategori 1 merupakan indikator sikap dan
hubungan antara sikap dan posisi kerja posisi kerja yang ergonomis sedangkan
dengan low back pain pada perawat RSUD kategori 2, 3 dan 4 merupakan indikator
Purbalingga. sikap dan posisi kerja yang tidak
Tujuan umum penelitian ini adalah ergonomis. Dalam penelitian ini penilaian
untuk mengetahui apakah ada hubungan dilakukan dengan melihat persentase
sikap dan posisi kerja dengan low back jumlah tindakan yang memiliki nilai sikap
pain pada perawat RSUD Purbalingga. OWAS kategori 2, 3 dan 4 dibandingkan
Sedangkan tujuan khususnya adalah dengan seluruh jumlah tindakan yang
mengidentifikasi karakteristik responden dilakukan dalam satu kali masa
(usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi pengamatan.
badan, masa kerja), menganalisis sikap Perawat dikatakan memiliki sikap
dan posisi kerja perawat RSUD dan posisi kerja yang beresiko apabila
Purbalingga, menganalisis kejadian low jumlah tindakan yang memiliki nilai sikap
back pain yang dialami perawat RSUD OWAS kategori 2, 3 dan 4 50% dari
Purbalingga, mengetahui hubungan antara seluruh total tindakan yang dilakukan
usia dengan low back pain pada perawat dalam satu kali masa pengamatan.
RSUD Purbalingga, mengetahui hubungan Perawat dikatakan memiliki sikap dan
antar indeks massa tubuh dengan low posisi kerja yang tidak beresiko apabila
back pain pada perawat RSUD jumlah tindakan yang memiliki nilai sikap
Purbalingga, mengetahui hubungan antara OWAS kategori 2, 3 dan 4 < 50% dari
seluruh total tindakan yang dilakukan

132
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4, No.3, November 2009

dalam satu kali masa pengamatan. Waktu apakah terdapat hubungan antara
pengamatan untuk tiap responden adalah karakteristik responden berdasarkan usia,
4 jam dengan satu nilai OWAS memiliki indeks masssa tubuh dan masa kerja
rentang waktu 10 menit. dengan low back pain dilakukan uji korelasi
Untuk pengumpulan data low back point biserial yang termasuk satu koefisien
pain peneliti menggunakan tes laseque product moment dari Pearson sedangkan
(stright leg raising test). Responden untuk mengetahui apakah terdapat
dikatakan mengalami low back pain hubungan antara sikap dan posisi kerja
apabila hasil tes laseque bernilai positif dengan low back pain dilakukan pengujian
yaitu apabila gerakan dalam tes laseque ini dengan uji chi square. Seluruh data
menghasilkan nyeri pada tungkai pasien dianalisis dengan menggunakan program
terutama di betis.Untuk mengetahui komputer

HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN Karakteritik responden penelitian


Pada bagian ini akan disajikan hasil berdasarkan usia perawat RSUD
penelitian yang telah dilaksanakan peneliti Purbalingga pada bulan Januari 2009
di RSUD Purbalingga. Jumlah responden Adapun deskripsi dari karakteristik
penelitian ini adalah 32 perawat. responden penelitian berdasarkan usia
Karakteristik responden dalam penelitian perawat RSUD Purbalingga pada bulan
ini meliputi usia, jenis kelamin, Indeks Januari 2009 seperti pada Tabel 1
Massa Tubuh (IMT) dan masa kerja.

T abel 1 Karakteristik responden penelitian berdasarkan usia perawat RSUD Purbalingga pada
bulan Januari 2009
No Usia (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)
1. 20 25 3 9,37
2. 26 30 14 43,75
3. 31 35 8 25,00
4. 36 40 7 21,88
Jumlah 32 100,00
Sumber : Hasil analisa Data
Berdasarkan Tabel 1 diatas dapat RSUD Purbalingga pada bulan Januari
dilihat mayoritas responden penelitian 2009
berusia antara 26-30 tahun sebanyak 14 Karakteristik responden penelitian
responden. berdasarkan jenis kelamin perawat RSUD
Karakteristik responden penelitian Purbalingga pada bulan Januari 2009
berdasarkan jenis kelamin perawat dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 2 Karakteristik responden penelitian berdasarkan jenis kelamin perawat RSUD


Purbalingga pada bulan Januari 2009.
No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)
1. Laki-laki 14 43,75
2. Perempuan 18 56,25
Jumlah 32 100,00
Sumber = Hasil Analisa Data
Berdasarkan Tabel 2 terlihat bahwa Karakteristik responden penelitian
mayoritas responden adalah berjenis berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT)
kelamin perempuan yaitu 18 responden. perawat RSUD Purbalingga pada bulan
Karakteristik responden penelitian Januari 2009 dapat dilihat pada Tabel 3
berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) sebagai berikut:
perawat RSUD Purbalingga pada bulan
Januari 2009

133
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4, No.3, November 2009

T abel 3 Karakteristik responden penelitian berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) perawat
RSUD Purbalingga pada bulan Januari 2009
No IMT (kg/m2) Jumlah (orang) Persentase (%)
1. 18,50 22,99 15 46,88
2. 22,99 24,99 17 53,12
Jumlah 32 100,00
Sumber = Hasil Analisa Data
Dari Tabel 3 terlihat bahwa mayoritas RSUD Purbalingga pada bulan Januari
responden memiliki indeks massa tubuh 2009
antara 23,00-24,99 kg/m2 yaitu 17 Karakteristik responden penelitian
responden. berdasarkan masa kerja perawat RSUD
Karakteristik responden penelitian Purbalingga pada bulan Januari 2009
berdasarkan masa kerja pada perawat dapat dilihat pada Tabel 4 sebagai berikut:

T abel 4 Karakteristik responden penelitian berdasarkan masa kerja perawat RSUD


Purbalingga pada bulan Januari 2009
No Masa Kerja (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)
1. 0 10 19 59,38
2. 11 20 13 40,62
Jumlah 32 100,00
Sumber = Hasil Analisa Data
Berdasarkan Tabel 4 dapat kita lihat OWAS pada perawat RSUD Purbalingga
bahwa mayoritas responden memiliki masa pada bulan Januari 2009
kerja 0-10 tahun yang berjumlah 19 Sikap dan posisi kerja responden dengan
responden (59,38%). pengukuran metode OWAS pada perawat
Sikap dan posisi kerja responden RSUD Purbalingga pada bulan Januari
penelitian dengan pengukuran metode 2009 dapat dilihat pada Tabel 5 sebagai
berikut:

T abel 5 Sikap dan posisi kerja responden dengan pengukuran metode OWAS pada perawat
RSUD Purbalingga pada bulan Januari 2009
No Sikap dan posisi kerja Jumlah (Orang) Persentase (%)
1 Beresiko cedera 10 31,25
2 Tidak beresiko cedera 22 68,75
32 100,00

Berdasarkan Tabel 5 diatas terlihat bahwa RSUD Purbalingga pada bulan Januari
mayoritas responden memiliki sikap dan 2009Jumlah responden penelitian yang
posisi kerja yang tidak beresiko cedera mengalami low back pain pada perawat
yaitu sebanyak 22 responden atau RSUD Purbalingga pada bulan Januari
68,75%. 2009 dapat dilihat pada Tabel 6 dibawah
Jumlah responden penelitian yang ini.
mengalami low back pain pada perawat

T abel 6 Jumlah responden penelitian yang mengalami low back pain pada perawat RSUD
Purbalingga pada bulan Januari 2009
No Low Back Pain Jumlah (Orang) Persentase (%)
1. Ya 6 18,75
2. Tidak 26 81,25
Jumlah 32 100,00
Sumber = Hasil Analisa Data

134
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4, No.3, November 2009

Dari Tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa Untuk mengetahui apakah terdapat
mayoritas responden tidak mengalami low hubungan antara usia dengan low back
back pain yaitu sebanyak 26 responden pain pada perawat RSUD Purbalingga
atau 81,25%. maka dilakukan uji korelasi point-biserial.
Hubungan usia responden dengan low Hasil uji dapat dilihat pada Tabel 7
back pain pada perawat RSUD dibawah ini.
Purbalingga pada bulan Januari 2009

T abel 7 Hubungan usia responden dengan low back pain pada perawat RSUD Purbalingga
pada bulan Januari 2009
No Variable rhitung rtabel p
1. Usia
0,353 0,349 0,048
2. Low Back Pain
Sumber = Hasil Analisa Data
Dari Tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa Untuk mengetahui apakah terdapat
antara usia dengan low back pain terdapat hubungan antara indeks massa tubuh
hubungan karena p < 0,05. dengan low back pain pada perawat RSUD
Hubungan indeks massa tubuh dengan Purbalingga maka dilakukan uji korelasi
low back pain pada perawat RSUD point-biserial. Hasil uji dapat dilihat pada
Purbalingga pada bulan Januari 2009 Tabel 8 dibawah ini.

Tabel 8 Hubungan indeks massa tubuh dengan low back pain pada perawat RSUD
Purbalingga pada bulan Januari 2009
No Variable rhitung rtabel p
1. Indeks massa tubuh
0,225 0,349 0,215
2. Low Back Pain
Sumber = Hasil Analisa Data
Dari Tabel 8 diatas dapat dilihat bahwa Untuk mengetahui apakah terdapat
antara indeks massa tubuh dengan low hubungan antara masa kerja dengan low
back pain tidak terdapat hubungan karena back pain pada perawat RSUD
p > 0,05. Purbalingga maka dilakukan uji korelasi
Hubungan masa kerja dengan low back point-biserial. Hasil uji dapat dilihat pada
pain pada perawat RSUD Purbalingga Tabel 9 dibawah ini.
pada bulan Januari 2009

T abel 9 Hubungan masa kerja dengan low back pain pada perawat RSUD Purbalingga pada
bulan Januari 2009
No Variable rhitung rtabel p
1. Masa kerja
0,406 0,349 0,021
2. Low Back Pain
Sumber = Hasil Analisa Data
Dari Tabel 9 diatas dapat dilihat bahwa pain pada perawat RSUD Purbalingga
antara masa kerja dengan low back pain pada bulan Januari 2009, uji statistik yang
terdapat hubungan karena p < 0,05. digunakan adalah uji Chi Square. Dengan
pertimbangan bahwa uji statistik ini
Hubungan sikap dan posisi kerja merupakan indeks atau angka yang
dengan low back pain pada perawat digunakan untuk mengukur ada tidaknya
RSUD Purbalingga pada bulan Januari hubungan antara dua variabel berskala
2009 nominal. Hasil uji dapat dilihat pada Tabel
Untuk meneliti ada tidaknya hubungan 10 dibawah ini
sikap dan posisi kerja dengan low back

135
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4, No.3, November 2009

Tabel 10 Hubungan sikap dan posisi kerja dengan low back pain pada perawat RSUD
Purbalingga pada bulan Januari 2009
Low back
Variabel pain Tot 2hit. 2tab. p
Ya Tdk

Beresiko cedera 3 7 10
Sikap dan
1,208 3,841 0,272
posisi kerja Tidak beresiko
3 19 22
cedera
Total 6 26 32
Sumber = Hasil Analisa Data
Berdasarkan Tabel 10 diatas dapat dilihat statistik tidak ada hubungan antara sikap
bahwa 2hitung < 2tabel. Ini berarti Ho dan posisi kerja dengan low back pain
ditolak dan Ha diterima, sehingga secara pada perawat RSUD Purbalingga
Pada karakteristik responden (43,75%). Hal ini sesuai dengan jumlah
berdasarkan usia, rata-rata usia responden perawat RSUD Purbalingga dimana 94
adalah 31,41 tahun dengan SD 4,74. Usia perawat (60%) berjenis kelamin
terendah responden adalah 23 tahun dan perampuan sedangkan 63 perawat (40%)
usia tertinggi responden adalah 40 tahun. berjenis kelamin laki-laki (Profil Seksi
Mayoritas responden berusia antara 26 Keperawatan, 2008).
30 tahun sebanyak 14 responden Laki-laki dan perempuan memiliki
(43,75%). Hal ini berarti sifat-sifat fisiologis risiko yang sama terhadap keluhan low
otot seperti kelenturan, daya kontraksi, back pain sampai umur 60 tahun
refleks dan daya hantar rangsang masih (Nusdwinuringtyas, 2007), namun pada
cukup baik. Sifat-sifat otot yang baik kenyataannya jenis kelamin seseorang
sangat diperlukan dalam mendukung kerja. dapat mempengaruhi timbulnya keluhan
Dalam penelitian ini peneliti membatasi nyeri pinggang, karena pada wanita
usia 20 40 tahun sebagai inklusi. keluhan ini lebih sering terjadi misalnya
Pembatasan ini dimaksudkan karena usia pada saat mengalami siklus menstruasi,
merupakan salah satu faktor resiko low selain itu proses menopause juga dapat
back pain (Idyan, 2007). Dengan semakin menyebabkan kepadatan tulang berkurang
bertambahnya usia akan terjadi penurunan akibat penurunan hormon estrogen
fungsi sistem tubuh manusia yang salah sehingga memungkinkan terjadinya nyeri
satunya adalah sistem muskuloskeletal. pinggang. Dalam penelitian ini rata-rata
Hal ini akan berakibat pada meningkatnya indeks massa tubuh responden adalah
keluhan muskuloskeletal yang didalamnya 22,73 kg/m2 dengan SD 1,70. Indeks
termasuk keluhan low back pain. massa tubuh terendah responden adalah
Pembatasan rentang usia 21 40 19,47 kg/m2 dan indeks massa tubuh
tahun sesuai dengan pendapat Muslim tertinggi responden adalah 24,97 kg/m2.
dalam Santoso (2004) bahwa keluhan Dari jumlah 32 responden, 17 responden
nyeri pungung bawah mulai dirasakan (53,12%) memiliki indeks massa tubuh
pada usia 20 40 tahun yang diperkirakan 23,00 24,99 kg/m2, sedangkan 15
disebabkan oleh faktor degenerasi dan responden (46,88%) memiliki indeks
beban statik serta osteoporosis. massa tubuh 18,50 22,99 kg/m2. Peneliti
Sebagai salah satu faktor yang membatasi indeks massa tubuh 18,50
mungkin bisa mempengaruhi hasil 24,99 kg/m2 sebagai kriteria inklusi dalam
penelitian maka peneliti melakukan uji penelitian ini.
korelasi point-biserial antara usia dengan Indeks massa tubuh yang
low back pain. Dari hasil uji korelasi merupakan hasil dari berat badan dibagi
didapatkan p < 0,05 sehingga dalam dengan kuadrat tinggi badan memiliki
penelitian ini faktor usia responden kaitan yang erat dengan low back pain.
memiliki hubungan dengan low back pain. Pada orang yang memiliki berat badan
Jenis kelamin responden dalam penelitian yang berlebih risiko timbulnya nyeri
ini mayoritas berjenis kelamin perempuan pinggang lebih besar, karena beban pada
yang berjumlah 18 responden (56,25%) sendi penumpu berat badan akan
sedangkan responden yang berjenis meningkat, sehingga dapat memungkinkan
kelamin laki-laki berjumlah 14 responden terjadinya low back pain. Tinggi badan

136
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4, No.3, November 2009

berkaitan dengan panjangnya sumbu beresiko cedera muskuloskeletal


tubuh sebagai lengan beban anterior sedangkan 22 responden (68,75%)
maupun lengan posterior untuk memiliki sikap dan posisi kerja yang tidak
mengangkat beban tubuh (Mubarak, beresiko cedera muskuloskeletal.Dari hasil
2008). analisis sikap dan posisi kerja dengan
Menurut WHO nilai normal indeks metode OWAS dapat dilihat perawat
massa tubuh untuk orang Asia antara RSUD Purbalingga yang tidak
18,50 24,99 kg/m2. Nilai indeks massa menggunakan prinsip ergonomis dalam
tubuh 25,00 29,99 kg/m2 menurut WHO melakukan pekerjaannya hanya sebagian
sudah digolongkan menjadi obesitas kecil saja.Posisi yang tidak ergonomis dan
tingkat pertama, sedangkan nilai indeks aktivitas tubuh yang kurang baik
massa tubuh >30,00 kg/m2 digolongkan merupakan salah satu penyebab terjadinya
sebagai obesitas tingkat kedua (WHO, low back pain (Maher, Salmond & Pellino,
2000). Obesitas merupakan salah satu 2002). Adnan (2002) menjelaskan ada
faktor risiko terjadinya low back pain hubungan yang bermakna antara faktor
(Mansjoer, 2007).Sebagai salah satu faktor risiko sikap tubuh membungkuk dengan
risiko terjadinya low back pain yang sudut 20- 45 (fleksi sedang) dengan low
mungkin bisa mempengaruhi hasil back pain. Salah satu sikap perawat yang
penelitian, peneliti melakukan uji korelasi peneliti observasi dan berisiko untuk
Pearson antara indeks massa tubuh terjadinya low back pain bila dilakukan
dengan low back pain. Dari hasil uji tidak secara ergonomis adalah waktu
korelasi didapatkan p > 0,05 sehingga mengangkat pasien. Hal ini sejalan dengan
dalam penelitian ini faktor indeks massa yang dikemukakan oleh Rahayu (2004)
tubuh responden tidak memiliki hubungan bahwa pekerjaan perawat yang dapat
dengan low back pain. mengakibatkan kemungkinan timbulnya
Mayoritas responden memiliki keluhan low back pain adalah kegiatan
masa kerja 0 10 tahun sejumlah 19 memandikan, mengangkat pasien,
responden (59,38%) sedangkan melakukan ganti balutan luka, merubah
responden yang memiliki masa kerja 11 posisi pasien dan melakukan pengukuran
20 tahun sejumlah 13 responden (40,62%). urine.
Rata-rata masa kerja responden adalah Posisi kerja yang statis juga
9,28 tahun dengan SD 5,47. Masa kerja merupakan penyebab low back pain.
terendah responden adalah 1 tahun Menurut Grandjean (1988) dan Pheasant
sedangkan masa kerja tertinggi responden (1991) sikap kerja yang statis dalam
adalah 20 tahun.Peneliti membatasi masa jangka waktu yang lama lebih cepat
kerja 0 20 tahun sebagai inklusi dalam menimbulkan keluhan pada sistem
penelitian ini sesuai dengan pendapat muskuloskeletal. Seorang perawat yang
Santoso (2004) yang menyebutkan ada sedang merawat luka akan cenderung
korelasi sebesar 0,515 antara masa kerja dalam posisi membungkuk dan statis.
dan low back pain. Pendapat yang lain Apabila hal ini dibiarkan terus menerus dan
dikemukakan oleh Hasyim (2000) yang tidak memperhatikan faktor-faktor
menyebutkan masa kerja menyebabkan ergonomi akan lebih mudah menimbulkan
beban statik yang terus menerus apabila keluhan low back pain. Untuk pengukuran
pekerja tidak memperhatikan faktor-faktor low back pain dengan tes laseque
ergonomi akan lebih mudah menimbulkan diperoleh data bahwa 6 responden
keluhan low back pain. (18,75%) mengalami low back pain dan 26
Sebagai salah satu faktor risiko responden (81,25%) tidak mengalami low
terjadinya low back pain yang mungkin back pain.Temuan ini tidak sejalan dengan
bisa mempengaruhi hasil penelitian, pendapat Borenstein (1997) yang
peneliti melakukan uji korelasi Pearson menyebutkan hampir dari 80% penduduk
antara masa kerja dengan low back pain. pernah mengalami low back pain dalam
Dari hasil uji korelasi didapatkan p < 0,05 siklus kehidupannya dan low back pain
sehingga dalam penelitian ini faktor masa merupakan keluhan nomor dua yang
kerja responden memiliki hubungan sering muncul setelah keluhan pada
dengan low back pain.Dari hasil analisis gangguan sistem pernafasan. Hal ini bisa
sikap dan posisi kerja dengan metode saja dimungkinkan karena metode
OWAS diperoleh data 10 responden penelitian yang peneliti pakai adalah cross-
(31,25%) memiliki sikap dan posisi kerja sectional dimana dalam penelitian ini

137
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4, No.3, November 2009

variabel bebas dan terikatnya diamati pinggang untuk mengurangi keluhan low
dalam satu waktu sedangkan sikap dan back pain. Alat penunjang pelayanan
posisi kerja merupakan sesuatu yang bisa keperawatan yang tidak terstandar dapat
berubah dengan berjalannya waktu. memicu timbulnya low back pain karena
Untuk mengetahui apakah meningkatkan beban kerja sehingga untuk
terdapat hubungan antara sikap dan posisi mengurangi low back pain karena faktor
kerja dengan low back pain maka tersebut sebuah rumah sakit hendaknya
diperlukan uji statistik. Uji statistik yang melakukan standarisasi alat penunjang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji pelayanan keperawatan. Faktor usia dan
Chi Square. Dengan pertimbangan bahwa masa kerja dari hasil penelitian
uji statistik ini merupakan indeks atau berpengaruh terhadap low back pain oleh
angka yang digunakan untuk mengukur karena itu seorang perawat baik yang
ada tidaknya hubungan antara dua masih muda dan terutama yang sudah tua
variabel berskala nominal. Dari hasil uji harus rajin berolahraga untuk memelihara
yang telah dilakukan dapat disimpulkan kelenturan otot sehingga low back pain
bahwa secara statistik tidak ada hubungan tidak terjadi. Untuk penelitian lebih lanjut
antara sikap dan posisi kerja dengan low mengenai hubungan sikap dan posisi kerja
back pain pada perawat RSUD dengan low back pain, dapat
Purbalingga. dipertimbangkan hal-hal seperti penilaian
dilakukan untuk tindakan yang sama dan
SIMPULAN DAN SARAN penelitian dilakukan dengan study kohort
Berdasarkan hasil penelitian yang untuk memperoleh data yang lebih valid
telah dilakukan mengenai hubungan sikap karena sikap dan posisi kerja dan low back
dan posisi kerja dengan low back pain pain adalah sesuatu yang bersifat tidak
pada perawat RSUD Purbalingga, dapat konstan.
diambil suatu kesimpulan yaitu: (1)
Karakteristik responden dalam penelitian DAFTAR PUSTAKA
ini memiliki rerata usia 31,41 4,74 tahun, Adnan, S. 2002. Hubungan antara Sikap
rerata indeks massa tubuh 22,73 1,70 Tubuh Waktu Bekerja dengan Nyeri
kg/m2 dan rerata masa kerja 9,28 5,47 Punggung Bawah pada Perajin
tahun. Jumlah responden perempuan lebih Pelat Logam di Kecamatan
banyak dari laki-laki dimana 18 responden Citeureup Kabupaten Bogor.
berjenis kelamin perempuan dan 14 Diakses 20 September 2008 dari
responden berjenis kelamin laki-laki; (2) http://www. digilib.ui.edu
Sebanyak 31,25% perawat RSUD Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian
Purbalingga melakukan sikap dan posisi Suatu Pendekatan Proses. Jakarta:
kerja yang beresiko cedera Rineka Cipta
muskuloskeletal; (3) Perawat RSUD Borenstein, T. G. 1997. Back Pain and
Purbalingga yang mengalami low back Renal Failure. Diakses pada tanggal
pain sebanyak 18,75 %; (4) Terdapat 18 September 2008 dari
hubungan antara usia dan masa kerja www.Proquest.com/pqdauto.
dengan low back pain pada perawat RSUD Grandjean, E. 1988. Fitting The T ask to
Purbalingga; (5) Tidak ada hubungan The Man, A T ext book of
antara indeks massa tubuh (IMT) dengan Occupational Ergonomics, 4 th
low back pain pada perawat RSUD edition. London : Taylor and Francis
Purbalingga; (6) Tidak ada hubungan Ltd.
antara sikap dan posisi kerja dengan low Hastono, S. P., 2001. Analisis data.
back pain pada perawat RSUD Jakarta: Fakultas Kesehatan
Purbalingga. Mayarakat Universitas Indonesia
Adapun saran yang dapat peneliti Hasyim, H. 2000. Low Back Pain pada
berikan adalah bahwa posisi yang tidak Operator Komputer. Temu Ilmiah
ergonomis saat bekerja adalah merupakan Tahunan Fisioterapi TITAFI XV.
penyebab keluhan low back pain, Untuk Hidayat, A, A, 2007, Metode penelitian
mengurangi keluhan low back pain pada keperawatan dan tekanan analisis
perawat dapat dilakukan tindakan seperti data, Salemba Medika, Jakarta.
proteksi kerja dengan alat pelindung Idyan, Z. 2007. Hubungan Lama Duduk
diri/APD, olahraga khusus untuk Saat Perkuliahan Dengan Keluhan
memelihara kelenturan dan kekuatan otot Low Back Pain. Diakses 20

138
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 4, No.3, November 2009

September 2008 dari: Rice, C.A. 2002. Back Pain . Health In


http://www.innappni.or.id Hints Journal .Texas University.
Kuntono, HP . 2002.Penggunaan Korset Diakses tanggal 24 September dari
Lumbal dan Back exercise untuk http://www. Proquest.com/pqdauto
mengurangi Keluhan Low Back Pain Rogers, R.G. 2006. Research-Based
Karyawati Garmen di PT Sritek Rehabilitation of The Lower Back.
Solo. Thesis S2 pada PPS UGM Strength And Conditioning journal.
Yogyakarta Diakses tanggal 2 Oktober 2008
Maher, Salmond & Pellino. 2002. Low dari http://www.
Back Pain Syndroma. Philadelpia: Proquest.com/pqdauto
FA Davis Company. Santoso, T.B. 2004. Pengaruh Posisi Kerja
Mansjoer, A. 2007. Kapita Selekta Terhadap Timbulnya Nyeri
Kedokteran, edisi III. Jakarta: Media Punggung Bawah Pada Pengrajin
Aesculapius Rotan Di Desa Trangsan Kabupaten
Narbuko, C. & Achmadi, A. 2000. Metode Sukoharjo. Infokes Vol 8 No 1 Maret
Penelitian, Edisi revisi, Jakarta: September 2004
Rineka Cipta Sidharta, P. 2004. Neurologi Klinis Dalam
Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Praktik Umum, edisi III, cetakan
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta kelima. Jakarta: PT Dian Rakyat
Nusdwinuringtyas, N. 2008. Kala Nyeri Smeltzer, SC 2001. Buku Ajar
Harus T erukur. Diakses 22 Keperawatan Medikal Bedah.
September 2008 dari Brunner & Suddarth, Volume 1.
http://www.wikimu.com/News/Displa Terjemahan. Jakarta: EGC
yNews Sugiyono, 2007. Statistika Untuk
Pheasant, S. 1991. Ergonomics, Work and Penelitian, Bandung: CV Alfabeta
Health. London : Macmillan Suhardi, B. 2008. Perancangan Sistem
Academic Profesional Ltd. Kerja dan Ergonomi Industri.
Rahayu, S. 2004. Analisis Risiko Ergonomi Jakarta: Direktorat Pembinaan
pada Pekerjaan Perawat Terhadap Sekolah Menengah Kejuruan
Kemungkinan Timbulnya Susilowati, S.Y. 1999. Pengaruh Posisi
Musculoskeletal Disorders Akibat kerja terhadap produktifitas dan
Postur Janggal di Unit ICU, Rumah keluhan Subjektif karyawan.
Sakit Umum Serang, Banten, tahun Surabaya : Lembaga Penelitian
2004. Diakses 2 Oktober 2008 dari Ubaya.
http://www.digilib.ui.edu/opac/themes Tampere University of Technology
Rachman, A. 1998. Strategi dan Langkah- Occupational Safety
langkah Penelitian Pendidikan. Engineering. 1996. winOwas
Semarang: IKIP Semarang Press Module. Diakses 24 September
Rakel D. 2003. Low Back Pain. Diakses 2008 dari http://ergoblog.com
tanggal 2 Oktober 2008 dari
http://www.clinicalevidence.com

139

You might also like