Professional Documents
Culture Documents
1, Februari 2009
1,,3Jurusan
ABSTRACT
Blood pressure is remaining problem for people who have overload
activity during work time. This situation is not only happened for people who
have work time in the night and afternoon, but also in the morning shift duty.
Base on the result of the preliminary interview with the nurses in PKU
Muhammadiyah Gombong general hospital, they declare that the have
experience of work hard in the evening shift and they have disturbance of
sleeping time after night.It can be concluded that it will make the disturbance
of human physiology, so that it will influence of human blood pressure.
The aim of this study is to show the blood pressure differences of
nurses who work in the morning, afternoon and night shift duty at the PKU
Muhammadiyah Gombong general hospital This research was applying
descriptive analysis by non-randomized control group pretest posttest design.
The population of the study consists of 75 nurses who work medical and
surgical ward at PKU Muhannadiyah Gombong general hospital. Purposive
sampling method was used to take sample. Of 37 nurses were involved in this
study. The data were taken from the sample by measuring blood pressure in
each work shift before and after working and the analysis was used paired ttest and Analysis of Varian (ANOVA).
The result shows that there were significant differences of blood
pressure after and before morning, afternoon and night shift duty at p 0.000
by paired t test analysis, meanwhile there were also significant differences of
blood pressure during morning, afternoon and night shift duty at p=0.000.
There are significant differences of blood pressure after and before morning,
afternoon and night shift duty. Meanwhile there are also significant differences
of blood pressure during morning, afternoon and night shift duty
Keywords: Blood Pressure nurses, Morning Shift, Afternoon Shift And
Night Shift duty
PENDAHULUAN
Bekerja merupakan salah
satu kegiatan utama bagi setiap
orang atau masyarakat untuk
mempertahankan
hidup
dan
kehidupannya. Agar dapat bekerja
secara
baik,
setiap
orang
memerlukan
dukungan
kemampuan kerja, seperti tenaga
yang diperoleh dan gizi yang baik,
adalah
keluarga,
institusi
pendidikan dan tempat waktu kerja
(Stanhope, 1998).
Tenaga kerja merupakan
kelompok individu yang terlibat
dalam
kegiatan
kerja
dan
mengharapkan
imbalan
dalam
bentuk upah kerja. Di Indonesia
ketentuan dalam lama kerja yang
dituangkan
dalam
peraturan
pemerintah adalah 8 jam sehari
atau 40 jam dalam 1 minggu.
Pemajanan terhadap tenaga kerja
beserta lingkungan kerjanya secara
terus menerus akan meningkatkan
beban fisik dan psikologis bagi
tenaga
kerja
yang
akhirnya
menyebabkan penyakit akibat kerja
(Wisaksono, 2004).
Upaya
keselamatan
dan
kesehatan kerja di dalam sebuah
perusahaan
atau
organisasi
merupakan
suatu
keharusan.
Digolongkan
suatu
keharusan
sehubungan
dengan
hak-hak
pekerja adalah salah satu unsur
yang berhadapan langsung dari
berbagai pihak dari pekerjaan dan
kemajuan
teknologi.
Hal
ini
menunjukan bahwa tenaga kerja
adalah
aset
utama
suatu
organisasi, karena selain sebagai
pelaku aktif dari setiap aktifitas
organisasi sewajarlah bagi tenaga
kerja disediakan
perlindungan,
pemeliharaan
kesehatan
dan
perkembangan kesejahteraan atau
jasmani sosial.
Demi alasan ekonomi, giliran
kerja (shift working) saat ini
menjadi suatu yang wajar bahkan
meningkat kepentinganya. Proses
industri baik di sektor manufaktur
atau jasa dikatakan ekonomis jika
menggunakan bentuk mekanisme
kerja demikian. Namun demikian
manusia sebagai makhluk siang
tentunya akan menemui beberapa
kendala
psikologis
dalam
atau
sedikit
jumlah
pasien.
Berdasarkan wawancara dengan
para perawat dan dilihat dari
jawaban yang penulis peroleh,
dapat disimpulkan bahwa akan
terjadi bioritme tubuh yang tidak
setabil pada masing-masing kerja
shift, sehingga akan berpengaruh
pada
kesehatan
perawat
kedepanya.
Mengingat tanggung jawab
dan beban kerja pada perawat
dengan pembagian tiga shift dalam
sistem pembagian jam tersebut
yaitu : shift pagi 7 jam, shift siang
6 jam, dan shift malam 11 jam.
Sehingga perawat yang mengalami
bekerja pada shift pagi, siang dan
malam
akan
menimbulakan
permasalahan
terutama
yang
berkaitan dengan kesehatan badan
dan daya kerjanya, misalnya pada
tekanan
darah
pada
jangka
panjang. Berdasarkan uraian di
atas
penulis
tertarik
untuk
melakukan penelitian mengenai:
perbedaan rata-rata tekanan darah
pada perawat dengan kerja shift
pagi, siang dan malam di ruang
rawat
inap
RS
PKU
Muhammadiyah Gombong.
Berdasarkan latar belakang
di atas maka dapat dirumuskan
bahwa
permasalahan
dalam
penelitian yaitu: Adakah perbedaan
rata-rata tekanan darah pada
perawat dengan kerja shift pagi,
siang, malam di ruang rawat inap
RS PKU Muhammadiyah Gombong.
Tujuan dari penelitian ini adalah
mengetahui perbedaan rata-rata
tekanan
darah
pada
perawat
dengan kerja shift pagi, siang dan
malam di ruang rawat inap RS PKU
Muhammadiyah Gombong.
METODE PENELITIAN
Metode
penelitian
merupakan keseluruhan proses
Perbedaan Tekanan Darah Sistole ,Diastole Sebelum dan Sesudah Shift Pagi,
siang dan malam
Tabel 1. Perbedaan Tekanan Darah Sistole dan Diastole Shift Pagi, siang dan
malam
Tekanan Darah
Mean
N
t
p
Pre test
104,59
37
Sistol Pagi
0,00
- 4,288
Post test
108,51
37
Pre test
71,81
37
0,00
Diastole Pagi
- 3,654
Post test
75,78
37
Pre test
104,11
37
Sistol Siang
- 5,090
0,00
37
Post test
108,22
Pre test
71,59
37
Diastole Siang
- 4,558
0,00
Post test
75,27
37
Pre test
106,16
37
3,943
0,00
Sistol Malam
Post test
101,16
37
Pre test
72,92
37
4,701
0,00
Diastole Malam
Post test
69,78
37
Berdasarkan tabel diatas
dan sesudah bekerja shift pagi,
menunjukan
bahwa
nilai
siang dan malam pada perawat
probabilitas <0,05 dengan uji
pada tekanan darah systole dan
paired t test yang berarti ada
diastole.
perbedaan tekanan darah sebelum
Hasil perbedaan tekanan darah antara sebelum dan sesudah bekerja shift
pagi, siang dan malam pada perawat dapat dilihat dari uji Anova sebagai
berikut:
Tabel 2. Perbandingan Tekanan Darah Antara Sebelum dan Sesudah Bekerja
Shif Pagi, Siang dan Malam
Pengukuran Tekanan
Mean
N
F
P
Darah
Sistol pagi
106,55
Sistol siang
106,16
37
11,771 0,000
Sistol malam
103,66
Diastol pagi
73,79
Diastol siang
73,43
37
21,297 0,000
Diastol malam
71,35
Berdasarkan tabel diatas
dilakukan
pengolahan
tampak bahwa nilai probabilitas
mengunakan tuskey HSD diperoleh
<0,05 yang berarti ada perbedaan
untuk sistole pagi dan siang
tekanan
darah
sebelum
dan
mendapat nilai yang sama dengan
sesudah bekerja shift pagi, siang
mean 9,95. hal ini dipengaruhi
dan malam pada perawat. Setelah
manusia terbiasa untuk melakukan
3) Mempengaruhi
kemampuan mental.
4) Ganguan kegelisahan
5) Ganguan
saluran
pencernaan
Dari hasil pengujian statistik
dengan uji t-test menunjukan
adanya nilai probabilitas 0,05 yaitu
sistole 0.000 dan diastole 0,000
yang
berarti
ada
perbedaan
tekanan
darah
sebelum
dan
sesudah bekerja shift siang pada
perawat.
Adapun
perbedaanya
dapat dilihat dari mean tekanan
darah pada setiap hari sebelum
dan sesudah bekerja shift malam
selama satu periode pada tabel di
atas.
Rata-Rata Tekanan Darah Sistole,
Diastole Sebelum dan Sesudah
Shift Pagi , Siang dan Malam
Hasil perbandingan rata-rata
tekanan darah shift pagi, siang dan
malam di dapatkan nilai F : 11,771
sistole dan F : 31,297 diastole
dengan tingkat signifikasi 0,000.
dari
hasil
pengujian
statistik
dengan
ANOVA
menunjukan
adanya nilai signifikasi 0,000 yang
berarti ada perbedaan tekanan
darah
sebelum
dan
sesudah
bekerja shift pagi, siang dan malam
pada
perawat.
Adapun
perbedaanya dapat dilihat dari
mean tekanan darah pada setiap
hari selama satu periode pada tabel
diatas.
Hasil
penelitian
tersebut
diatas
menunjukan
bahwa
perbedaan tekanan darah terjadi
setiap hari selama satu periode,
penurunan tekanan darah terjadi
setiap hari selama satu periode,
penurunan
tekanan
darah
disebabkan karena perawat yang
bekerja malam hari mengalami
perubahan
fungsi
jasmani
circardian yang menurun pada
rg.publication./shiftwork.html
. Diakses Tanggal 15 Febuari
2008, Jam 23.00. WIB.
Notoatmodjo,
Soekidjo.
2005.
Metodologi
Penelitian
Kesehatan.
Edisi
Revisi.
Rineka Cipta : Jakarta.
Purwanto.
1998.
Menuju
Keperawatan
Professional.
Akper Depkes: Semarang.
Powersleep Organization. 2008.
Pengaruh
Shift
Malam
Terhadap
Tidur.
http://www.Powersleep.org/s
hiftwork.html.
Diakses
Tanggal 15 Febuari 2008, Jam
23.00. WIB.
Rizaldy, Pinzon. 1999. Indeks
Massa Tubuh sebagai Faktor
Risiko Hipertensi pada Usia
Muda. Fakultas Kedokteran
Universitas
Gadah
Mada,
Yogyakarta.
http//www.bebankerja.com/s
hiftwork.html.
Diakses
Tanggal 15 Desember, 2007,
Jam 23.00. WIB
RS PKU Gombong. 2008. Uraian
Tugas Bidang Keperawatan.
RS PKU Gombong.
Sumamur, PK. 1996. Higiene
Perusahaan dan Kesehatan
Kerja. Toko Gunung Agung :
Jakarta.
Sambudi, S. 2005. Hubungan
Beban
Kerja
Terhadap
Kecelakaan Akibat Kerja Pada
Ibu
yang
Mengalami
Menstruasi.
http//www.bebankerja.com/s
hiftwork.html.
Diakses
Tanggal 15 Febuari 2008, Jam
23.00. WIB.
Sidabutar, R.P. & Wiguno, P. 2001.
Hipertensi
Esensial,
Ilmu
Penyakit Dalam. Jakarta :
Balai Penerbit FKUI.
10