You are on page 1of 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Stress adalah suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam

mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat

batasan atau penghalang. Dan apabila pengertian stress dikaitkan dengan

penelitian ini maka stress itu sendiri adalah suatu kondisi yang mempengaruhi

keadaan fisik atau psikis seseorang karena adanya tekanan dari dalam ataupun dari

luar diri seseorang yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka ( Robbins

2001).

Ilyas (2004) mengatakan beban kerja perawat yang tinggi dapat

menyebabkan keletihan, kelelahan. Lebih lanjut Ilyas menyebutkan keletihan,

kelelahan perawat terjadi bila perawat bekerja lebih dari 80% dari waktu kerja

mereka. Dengan kata lain waktu produktif perawat adalah kurang lebih 80%, jika

lebih maka beban kerja perawat dikatakan tinggi atau tidak sesuai dan perlu

dipertimbangkan untuk menambah jumlah tenaga perawat di ruang perawatan

tersebut.Semakin meningkatnya beban kerja yang dialami perawat karena tuntutan

profesionalisme berimplikasi pada munculnya tekana-tekanan psikologis berupa

stres pekerjaan yang disebabkan oleh beban kerja dan kondisi kerja (Alder, 2002).

Beban kerja sebagai sumber stres disebabkan karena kelebihan beban kerja baik

beban kerja kuantitatif maupun beban kerja kualitatif (Fields, 2002).

Banyaknya tugas tambahan yang harus dikerjakan oleh perawat dapat

menganggu penampilan kerja dari perawat. Akibat negatif dari banyaknya tugas

1
tambahan perawat diantaranya timbulnya emosi perawat yang tidak sesuai dengan

yang diharapkan dan berdampak buruk bagi produktifitas perawat (Irwady, 2007).

Menurut hasil survey dari PPNI tahun 2006, sekitar 50,9% perawat yang bekerja

di empat propinsi di Indoonesia mengalami stress kerja, sering pusing, lelah, tidak

bisa beristirahat karena beban kerja terlalu tinggi dan menyita waktu(Rachmawati,

2007).

Puskesmas Tapen ditinjau dari jumlah penduduknya yang cukup tinggi dan

lokasinya yang cukup strategis memungkinkan terjadinya peningkatan jumlah

pasien, dengan banyaknya jumlah pasien yang masuk mengharuskan Puskesmas

Tapenmemiliki perawat yang berkualitas. Banyaknya jumlah pasien dengan

bermacam – macam jenis penyakit membutuhkan pelayanan keperawatan yang

optimal sehingga Puskesmas Tapen dalam memenuhi kebutuhan pasien.

Puskesmas Tapen yang memiliki rawat inap yang bekerja selama 24 jam

dengan pengaturan jadwal shift 3 rotasi, shift pagi pukul 08.00 – 14.00 WIB, shift

sore 14.00 – 20.00 WIB, dan shift malam pukul 20.00 – 08.00 WIB. Dengan

jumlah perawat sebanyak 13 orang dengan tingkat pendidikan yang berbeda dan

lamanya masa kerja serta pengalaman yang diperoleh akan semakin menjadi

pemicu terhadap munculnya stress.

Menurut hasil data awal dari 13 perawat, tanggapan perawat yang

mengalami sedikit keluhan terhadap beban kerja, tuntutan masyarakat akan

pelayanan yang cepat, baik pelayanan kesehatan maupun administrasi dan

keuangan yang semuanya dilakukan oleh tenaga perawat, serta keluhan sedikitnya

merasa lelah dengan beban kerja yang merangkap sebagai perawat pelaksana di

UGD dan Rawat Inap, terbatasnya hubungan sosial, tanggung jawab yang

2
bertambah saat rekan kerja tidak masuk, belum lagi tanggung jawab ganda

melayani pasien UGD maupun Rawat Inap, suara rintihan pasien, maupun

tangisan bayi, hubungan dengan teman sejawat lainnya maupun rekan kerja yang

kurang harmonis.

Kondisi seperti ini memungkinkan timbulnya stress kerja. Beberapa

dampak negative yang dapat ditimbulkan oleh stress kerja dapat berupa :

terjadinya kekacauan hambatan baik dalam manajemen maupun operasional kerja,

mengganggu kenormalan aktivitas kerja, menurunkan tingkat produktivitas ,

menurunkan pemasukan dan keuntungan Rawat Inap Puskesmas .

Berdasarkan fenomena yang terjadi, maka perlu diperhatikan dalam

penyusunan shift kerja yaitu pergantian shift kerja sebaiknya dengan pola rotasi

kurang dari 2 minggu dan dengan waktu libur rata-rata 2 hari/minggu. Lama shift

kerja sebaiknya tidak lebih dari 8 jam, jika lebih dari jam tersebut beban kerja

sebaiknya dikurangi. Pada pekerja dengan shift malam dianjurkan ada waktu tidur

siang sebelumnya atau penambahan perawat. Dan Program mengurangi stres

umumnyabeban tugas tambahan yang harus dikerjakan oleh perawat dapat

mendidik karyawan atau perawat untuk melaksanakan beberapa cara adaptasi,

metode ini meliputi strategi untuk mengatasi stres, pengelolaan waktu,

menentukan prioritas kemampuan memperbaiki perencanaan dan ketrampilan

kognitif yang membantu individu dalam menangani stres.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin mengetahui Hubungan

Beban Kerja Terhadap Tingkat Stess Perawat di Rawat Inap Puskesmas Tapen

Kabupaten Bondowoso

3
1.2 Rumusan masalah

Bertitik tolak pada uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat

dibuat perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Hubungan Beban

Kerja Terhadap Tingkat Stess Perawat di Rawat Inap Puskesmas Tapen

Kabupaten Bondowoso “.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Hubungan Beban Kerja Terhadap Tingkat Stess

Perawat di Rawat Inap Puskesmas Tapen Kabupaten Bondowoso.

1.3.2 Tujuan khusus

1.3.2.1 Untuk Mengidentifikasi beban kerja perawat di Rawat Inap Puskesmas

Tapen.

1.3.2.2 Untuk Mengidentifikasitingkat stress perawat di Rawat Inap Puskesmas

Tapen.

1.3.2.3 Menganalisis ada atau tidaknyaHubungan Beban Kerja Terhadap

Tingkat Stess Perawat di Rawat Inap Puskesmas Tapen Kabupaten

Bondowoso 2018.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara praktis dan teori sebagai

berikut:

4
1.4.1 Teoritis

Menguji secara empiris apakah ada Hubungan Beban Kerja Terhadap

Tingkat Stess Perawat di Rawat Inap Puskesmas Tapen Kabupaten

Bondowoso.

1.4.2 Praktis

1.4.2.1 Bagi Peneliti

Memperoleh gambaran tentang Hubungan Beban Kerja Terhadap

Tingkat Stess Perawat di Rawat Inap yang berpengaruh terhadap

kehidupan serta kesehatan perawat.

1.4.2.2 Bagi responden

Memperoleh gambaran tentang fenomena yang terjadi di lingkungan

kerjanya serta bagaimana cara mengelola stress yang ditimbulkan oleh

beban kerja.

1.4.2.3 Bagi puskesmas

Untuk memberikan masukan dan gambaran tentang manajemen kerja

perawat sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan, serta membuatkebijakan yang berkaitan

dengan pelayanan keperawatan sehingga meminimalkan terjadinya

stress terhadap perawat.

1.4.3 Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan

Sebagai masukan dan gambaran bagi perkembangan ilmu pengetahuan

keperawatan khususnya tentang hubungan beban kerja dengan stress

pada perawat.

You might also like