You are on page 1of 6

48

Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 6, No 1,Tahun 2022,hal 48-53


Tersedia online di https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes
ISSN 2527- 9823(online)

Burnout Mempengaruhi Kinerja Perawat Di RS Panti Waluya Malang

1 2 3
Yanti Rosdiana , Neni Maemunah , Arie Jefri Ka’arayeno
Universitas Tribhuwana Tunggadewi
e-mail : yanti.rosdiana@unitri.ac.id

ABSTRACT

Nurse health workers are health workers who have the largest number in hospitals. Nurses have the main
task in helping healing and restoring the health of patients from death both in terms of biology, psychology,
social and spiritual. Nurses are very susceptible to work stress, this is due to an excessive workload which is
often known as burnoet. The purpose of this research is to find out the relationship between bormoet and the
performance of nurses at Panti Waluya Hospital, Sawahan Malang. Analytical observation is the design in
this study with a cross-sectional approach. c Samples were taken using an opportunistic sampling technique
of 1140 respondents. 0 Data were collected using the MBI (Maslach Burnout Inventory) questionnaire for
the burnout variable and the performance questionnaire from Nursalam for the nurse performance variable.
The data from the research results were analyzed univariately and presented in a frequency distribution and
bivariately using the Chi Square Test. The results show that there is a relationship between burnout and the
performance of nurses at Panti Waluyo Sawahan Hospital, Malang City (p = 0.046 < (0.05). From the
results of this study, nurses are expected to work better without any pressure that can cause bournout at work.

Keywords : Bournout; nurse; performance

ABSTRAK

Tenaga kesehatan perawat adalah tenaga kesehatan yang memiliki jumlah paling banyak di
rumah sakit . Perawat memiliki tugas utama dalam membantu kesembuhan dan memulihkan
kesehatan pasien dari kematian baik dari segi biologi, psikologis, social dan spiritual. Perawat
sangat rentan mengalami stress kerja, hal ini dikarenakan adanya beban kerja yang berlebih
yang sering dikenal dengan nama burnoet. Tujuan dalam0penelitian ini adalah mengetahui
adanya hubungan bormoet dengan kinerja perawat di RS Panti Waluya Sawahan Malang.
Observasi analitik adalah desain pada penelitian ini dengan pendekatan cross-
sectional.cSampelodiambil dengan teknikopurposive sampling sejumlah 1140responden.0Data
dikumpulkan menggunakan kuesioner MBI (Maslach Burnout Inventory) untuk variable
burnout dan kuesionare kinerja dari Nursalam untuk variable kinerja perawat,. Data dari
hasil penelitianodianalisis secara univariat yang disajikan secara distribusi frekuensi dan
secara bivariat mengunakan uji chi square. Hasil menunjukan adanya hubungan burnout
dengan kinerja perawat di RS Panti Waluyo Sawahan Kota Malang (p = 0,046 < (0,05). Dari
hasil penelitian ini diharapkan perawat bekerja lebih baik dengan tanpa adanya tekanan yang
dapat menimbulkan terjadinya bournot saat bekerja.

Kata kunci : Burnout; kinerja; perawat

Cara mengutip: Rosdiana, Y., Maemunah, N., Ka’arayeno, A.J.(2022). Burnout Mempengaruhi Kinerja Perawat Di RS Panti
Waluya Malang. Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan. Vol 6, No 1, 2022, hal 48-53. Retrieved from
https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/article/view/ 2442
49
Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan, Vol 6 No 1, Tahun 2022 ,hal 48-53

PENDAHULUAN melakukan serah terima kondisi pasien setiap


Rumah sakit merupakan salah satu tempat harinya. Perawat juga harus siap untuk
untuk memberikan perawatan kepada pasien. mendapatkan tugas siaga on call di rumah
Tenaga kesehatan yang utama memberikan sakit.
pelayanan pada pasien adalah perawat
dimana jumlah perawat lebih banyak dari Terkadang perawat juga harus siap untuk
pada tenaga kesehatan lain. Saat melakukan berhadapan dengan sikap pasien yang
perawatan mereka harus lebih mementingkan emosional. Tugas perawat adalah berada di
kesembuhan pasien baik dalam perawatan dekat pasien 24 jam dimana perawat
biologis, psiko, social dan spiritual. Perawat memberikan perawatan dengam pelayanan
bisa dikatakan sebagai sumber daya manusia yang maksima, akan tetapi tidak semua
yang sangat dibutuhkan, oleh sebab itu perlu perawat melakukannya karena perawat juga
adanya kualitas yang baik. Kinerja perawat manusia yang memiliki rasa emosi dan rasa
dapat diukur dengan kualitas dari sumber jenuh saat melakukan kinerjanya. Semua
daya manusianya (Notoatmodjo, 2007). tugas perawat kadang membuat perawat
mengalami penekanan emosi dan kadang
Perawat harus memiliki kinerja yang baik, membuat kinerjanya menurun. (Prestiana &
dimana apabila perawat memiliki kinerja yang Purbandini, 2012).
baik maka akan mencapai hasil kinerja yang
sesuai denga apa yang ingin dicapainya Beban kerja seperti ini bisa membuat seorang
(Notoadmodjo, 2007). Dalam mencapai perawat mengalami yang namanya burnout.
kinerjanya tersebut perawat memiliki tugas Istilah burnout sering digunakan apabila
utama yaitu membantu kesembuhan pasien perawat mengalami kelelahan fisik, kelelahan
dalam memulihkan kondisi kesehatan pasien psikologis/ mental bahkan adanya stress yang
dan menyelamatkan pasien dari kondisi kritis. sangat berlebihan karena pekerjaannya(Perry
Tugas pokok perawat sendiri yaitu & Potter, 2005). Burnout juga dikatakan
memberikan asuhan keperawatan mulai dari sebagai sindrom psikologis yang melibatkan
pengkajian kondisi pasien, menganalisa data respon diri yang berkepanjangan terhadap
dan mendiagnosa keperawatan, melakukan suatu masalah individu yang sangat lama pada
rencana tindakan dan melakukan evaluasi saat melaksanakan pekerjaannya.
serta melakukan pendomumentasian. Kerja Kelelahan,0sinis dan rendahnya penghargaan
perawat terdiri tiga bagian yaitu shift pagi, terhadap diri sendiri merupakan dimensi dari
shif sore dan shif malam. Perawat juga harus burnout pada perawat (Maslach, et al, 2003).
melakukan pre dan post confront serta Emotional exhaustion (kelelahan)
50
Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan, Vol 6 No 1, Tahun 2022 ,hal 48-53

adalah0penentu utama kualitas burnout, hal ini untuk variable burnout dan kuesionare kinerja
dikarena perasaan lelah mengakibatkan dari Nursalam (2017) untuk variable kinerja
seseorang merasa kehabisan energi dalam perawat. Hasil penelitian dianalisis secara
bekerja sehingga0timbul perasaan enggan univariat yang disajikan secara
untuk melakukan pekerjaan baru dan enggan distribusiUfrekuensi dan bivariat
untuk berinteraksi dengan orang lain mengunakannuji chi square.
(Maslach, et al. 2003).
HASIL
Studi0pendahuluan yang0dilakukan di Tabel 1. KarakteristikkResponden
RSpPanti Waluya Malang, dengan Variabel Kategori f (%)
mewawancarai 10 perawat didapatkan bahwa 21-25 22 19,3
26-30 38 33,3
7 perawat mengalami kejenuhan kerja, stress Usia
31-350N 22 19,3
( Tahun)
karena beban kerja yang terlalu berat, 36-40 12 10,5
>40 20 17,5
kelelahan dan emosional yang tidak adekuat D3 85 74,6
Pendidikan
pada masa pandemic ini sehingga S1 5 4,4
Terakhir
S1+Ners 24 21,1
mengakibatkan saat bekerja merasa Jenis Laki-Laki 19 16,7
kehabisan energi dan sebanyak 3 perawat Kelamin Perempuan 95 83,3
1-3 tahun 20 17,5
tidak merasa mengalami kejenuhan kerja atau
Lama 4-6 tahun 32 28,1
bournout. Dari permasalahan yang ada Bekerja 7-10 tahun 19 16,7
>10 tahun 43 37,7
tersebut penelitiotertarik untuk0melakukan
Total 114 100
penelitian yang berjudul hubungan0burnout (Analisa Data Tahun 2021)
dengan kinerja perawat di ruang perawatan
RS Panti Waluya Malang. Tabel 1 menunjukkan bahwa hampir
setengah responden responden berusia
METODE PENELITIAN 26-30 tahun (33,3%), sebagian besar
Desain penelitian menggunakan responden memiliki pendidikan terakhir D3
observasional analitik dimana populasinya atau Diploma (74,6%), hampir seluruhnya
sejumlah 120 responden. Teknik sampling berjenis kelamin perempuan (83,3%), dan
menggunakan purposive sampling0dengan hampir setengah responden memiliki lama
jumlah sampel 114 responden. Penelitian bekerja > 10 tahun (37,7%).
dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 pada
perawat aktif yang bekerja di RS Panti Waluya
Malang. Data dikumpulkan menggunakan
kuesioner MBI (Maslach Burnout Inventory)
51
Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan, Vol 6 No 1, Tahun 2022 ,hal 48-53

Tabel 2 menunjukkan bahwa hampir


Tabel 3. Distribusi Kinerja perawat di RS
seluruhnya (86,8%) memiliki burnout kategori
Panti Waluya Malang
sedang. Variabel Kategori F (%)
Baik 77 67,5
Kinerja Cukup 37 32,5
Tabel 3. menunjukkan bahwa sebagian besar Perawat Kurang 0 0,0
responden (67,5%) memiliki kinerja kategori Total 114 100
(Analisa Data Tahun 2021)
baik.

Tabel 4 menunjukkan hasil analisis uji chi


Tabel 2. Distribusi Frekuensi Burnout Pada
Perawat di RS Panti Waluya Malang square didapatkan nilai p value = (0,046) <
Variabel Kategori F (%) (0,05) sehingga H1 diterima, 0artinya ada
Ringan 2 1,8
Burnout Sedang 99 86,8 hubungan burnout dengan kinerja perawat di
Berat 13 11,4 RS Panti Waluyo Sawahan Kota Malang.
Total 114 100

Tabel 4. Hubungan Burnout dengan Kinerja Perawat di RS Panti Waluya Malang


Kinerja Perawat p value
Burnout Baik Cukup Kurang
f % f % f %
Berat 0 0,0 2 1,8 2 1,8
Sedang 67 58,8 32 28,1 99 86,8
0,046
Ringan 10 8,8 3 2,6 13 11,4
Total 77 67,6 37 32,5 114 100

PEMBAHASAN berhubungan signifikan dengan burnout


Didipatkan bahwa hampir seluruhnya baik pada laki-laki ataupun pada perempuan.
responden memiliki burnout kategori sedang
di RS Panti Waluyo Malang. Usia merupakan Pekerjaan perawat mengakibatkan burnout.
salah satu faktor yang dapat mempengaruhi Hasil penelitian membuktikan bahwa
kejadian burnout. Hasil penelitian seluruh responden merupakan perawat di
membuktikan bahwa hampir setengah RS. Hal ini tentunya akan mempengaruhi
responden, responden berusia 26-30 tahun. dikarenakan dalam kondisi pandemic seperti
Dengan demikian responden masih dalam ini akan ada banyak tuntutan pekerjaan,
kategori usia muda. Usia muda merupakan beban kerja yang tinggi serta jam kerja lebih
usia yang penuh dengan harapan, ektra dibandingkan dengan sebelum kejadian
dibandingkan dengan usia yang lebih tua pandemik. Hal ini sesuai dengan hasil
(Maslach, 2003). Hasil penelitian Ahola et al., penelitian yang dikukan oleh Artiningsih &
(2008) menyimpulkan bahwa umur Chisan (2020) yang menyatakan bahwa
52
Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan, Vol 6 No 1, Tahun 2022 ,hal 48-53

burnout pada perawat yang timbul hampir sebagian besar burnout yang dimiliki
dikarenakan adanyapkelebihan beban kerja , perawat pelaksana dalam keperawatan
dapatpterlihat dari tuntutan yang tidak sesuai dikategorikan sedang. Burnout perawat adalah
dengan realita yang ada.. kategori sedang hal ini terjadi akibat kelelahan
emosional, depersonalisasi, dan kurangnya
Dariphasil penelitian diketahui bahwa hampir penghargaan diri, karena semakin
seluruh perawat di RS. Panti Waluyo Malang meningkatnyaotingkat burnout yang dialami
memiliki kinerja baik. Kinerja adalah proses oleh individu akan mempengaruhi pelayanan
yang telah dicapai dari sebuah pekerjaan yang keperawatan yang diberikan kepada pasien
telah diselesaikan. Perawat dikatakan (Pangastiti, 2011). Sejalan dengan penelitian
memiliki kinerja yang baik,aapabila perawat Suharti & Daulima (2013) yang
dapat melakukan pekerjaannyaadengan baik mengungkapkan adaphubungan antara
dan hasil kerjanyaasesuai dengan apa yang burnout dengan kinerja perawat di RS
direncanakan. Metropolitan Medical Centre Jakarta.

Tingkat pendidikan adalah salah satu faktor KESIMPULAN


yang mempengaruhi kemampuan seorang Hampir semua perawat memiliki burnout
dalam melakukan pekerjaan (Notoatmodjo, sedang dengan kinerja baik. Serta terdapat
2009). Hal ini sejalan dengan Etlidawati hubungan yang signifikan antara burnout
(2020) yang mengungkapkan bahwa semakin dengan kinerja perawat di RS Panti Waluyo
baiknya kinerja seorang perawat dalam Sawahan Kota Malang.
bekerja akan meningkatkan rasa percaya dari
sesama tenaga kesehatan dan meningkatkan UCAPAN TERIMAKASIH
kepuasan dari pasien maupun keluarga Terimakasih kepada Direktur RS Panti
pasien, yang nantinya akan meningkatkan Waluya Malang yang telah memberikan
mutu pelayanan rumah sakit tersebut. kesempatan kepada peneliti melakukan
penelitian dan dapat mengumpulkan data
Hasil analisis korelasi hubungan burnout serta kepada seluruh perawat yang telah
dengan kinerja perawat di RS Panti Waluyo bersedia menjadi responden penelitian.
Sawahan Kota Malang menunjukkan ada
hubungan burnout dengan kinerja perawat di REFERENSI
RS Panti Waluyo Sawahan Kota Malang. Ahola, K., Honkonen, T., Virtanen, M.,
Arroma, A., & Lonnqvist, J. (2008).
Hal ini sejalan dengan penelitian Wirati, dkk
Burnout in relation to age in the adult
(2020) mengungkapkanpbahwa terdapat
53
Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan, Vol 6 No 1, Tahun 2022 ,hal 48-53

working population. J. Occup Health, 50, Magelang) (Doctoral dissertation,


362–365. Universitas Diponegoro).
Artiningsih, R. A., & Chisan, F. K. (2020). Potter & Perry. (2005). Buku ajar fundamental
Burnout dan Komitmen terhadap Tugas: keperawatan volume 1, Edisi 4. Jakarta:
Tantangan Tenaga Medis dalam EGC
Menghadapi Pandemi Covid-19. Prosiding Prestiana, N, D, I., & Purbandini, D. (2012).
Seminar Nasional Lp3m, 1 Hubungan antara efikasi diri (self
Andriani,R; 2004. Pengaruh Persepsi efficacy) dan stres kerja dengan
Mengenai Kondisi Lingkungan Kerja kejenuhan kerja (burnout) pada perawat
dan Dukungan Sosial terhadap Tingkat igd dan icu rsud kota bekasi. Jurnal Soul,
Burnout pada Perawat IRD RSUD 5(2), 1-14.
dr.Soetomo Surabaya. Insan. Vol.6, Suharti, N., & Daulima, N. (2013). Burnout
No.1. Surabaya: Fakultas Psikologi dengan Kinerja Perawat di Rumah Sakit
Universitas Airlangga. Metropolitan Medical Centre
Almasitoh (2011). Stres Kerja Ditinjau Dari Jakarta. Universitas Indonesia.
Konflik Peran Ganda Dan Dukungan Wirati, N. P. R., Wati, N. M. N., & Saraswati,
Sosial Pada Perawat. Psikoislamika: N. L. G. I. (2020). Hubungan Burnout
Jurnal Psikologi dan Psikologi Islam, Dengan Motivasi Kerja Perawat
8(1). Pelaksana. Jurnal Kepemimpinan dan
Etlidawati. (2012). Hubungan Strategi Manajemen Keperawatan, 3(1), 8-14.
Supervisi Kepala Ruang dengan
Motivasi Perawat dalam Pelaksanaan
Pendokumentasian Asuhan
Keperawatan di RSUD Pariman. dalam
http://repo.unand.ac.id/186/2/TESI
S%2520NI%2520DA.pdf
Hadjam, N. R. (2001). Efektifitas Pelayanan
Prima Sebagai Upaya Meningkatkan
Pelayanan Di Rumah Sakit. Jurnal
Psikologi 2001, NO. 2, 105 – 115 ISSN
: 0215 – 888.
Kementrian Kesehatan. (2017). Pusat data
dan informasi: Situasi tenaga
keperawatan Indonesia.
http://www.depkes.go.id/resources/
download/pusdatin/infodatin/infoda
tin%20 perawat%202017.
Maslach, C. (2003). Burnout: The cost of
caring. USA: Malor Books, Cambridge,
MA.
Notoatmodjo. (2007). Pengembangan
Sumber Daya Manusia, Rineka
Cipta, Jakarta. Hal 2,136-137
Notoatmodjo, Soekidjo. (2009).
Pengembangan Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Pangastiti, N. K., & RAHARDJO, M.
(2011). Analisis Pengaruh Dukungan
Sosial Keluarga Terhadap Burnout Pada
Perawat Kesehatan Di Rumah Sakit Jiwa
(studi pada RSJ Prof. Dr. Soerojo

You might also like