You are on page 1of 7

Akreditas Rumah Sakit Sebagai Jaminan Mutu Pelayanan

Keselamatan Pasien di RS
Dini Sharfina / 181101090
e-mail : dinisharfina184@gmail.com
Abstract
Background: Hospitals as health care institutions must provide services to the community in
both local and international scope. Based on this, the last few decades have emerged the term
accreditation to assess the quality of an organization including hospitals. Purpose: to find out
about matters concerning the accreditation of hospitals with patient safety in order to improve
the quality of health services in hospitals. Method: The study design used was literature
review. By analyzing and studying freely in journals, e-books, and text books relating to
learning material, which is hospital accreditation with patient safety. Results: In the literature
review it was found that hospital accreditation in Indonesia was carried out to assess hospital
compliance with accreditation standards. Discussion: Hospital Accreditation is associated
with quality assessment. However, the quality itself is actually an outcome of the implementer
of accreditation, while accreditation only assesses that the service has met the standards or not
without measuring the quality of the service. Conclusion: Hospital accreditation is a
recognition that has been recognized by the government to hospitals because it has met the
specified standards
Keywords: Hospital Accreditation, patient safety, and health services.
Abstrak
Latar Belakang : Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah memberikan
pelayanan kepada masyarakat dalam ruang lingkup lokal maupun internasional. Berdasarkan
hal tersebut, beberapa dekade terkahir ini munculah istilah akreditasi untuk menilai kualitas
suatu organisasi termasuk rumah sakit. Tujuan : untuk mengetahui tentang hal-hal yang
mengenai akreditas rumah sakit dengan keselamatan pasien agar dapat meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan di rumah sakit. Metode : Rancangan penelitian yang digunakan adalah
literature review. Dengan melakukan analisis dan kajian bebas pada jurnal, e-book, maupun
buku teks yang berkaitan dengan materi pembelajaran yaitu akreditasi rumah sakit dengan
keselamatan pasien. Hasil : Pada literature review didapatkan hasil bahwa bahwa akreditasi
rumah sakit di Indonesia dilaksanakan untuk menilai kepatuhan rumah sakit terhadap standar
akreditasi. Pembahasan : Akreditas Rumah Sakit dihubungkan dengan penilaian mutu.
Namun, sebenarnya mutu itu sendiri sebagai outcome dari pelaksana akreditasi, sedangkan
akreditasi hanya menilai pelayanan tersebut telah memenuhu standar atau tidak tanpa
mengukur mutu pelayanannya. Kesimpulan : Akreditasi rumah sakit adalah pengakuan yang
telah diakui oleh pemerintah kepada rumah sakit karena telah memenuhu standar yang telah
ditentukan
Kata Kunci : Akreditasi Rumah Sakit, keselamatan pasien, dan pelayanan kesehatan.
LATAR BELAKANG
Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan haruslah memberikan pelayanan
kepada masyarakat dalam ruang lingkup lokal maupun internasional. Berdasarkan hal
tersebut, beberapa dekade terkahir ini munculah istilah akreditasi untuk menilai
kualitas suatu organisasi termasuk rumah sakit. Secara umum akreditasi berarti
pengakuan oleh suatu jawatan tentang adanya wewenang seseorang untuk
melaksanakan atau menjalankan tugas.
Dalam Undang-Undang No 012 Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit,
disebutkan bahwa akreditasi bertujuan meningkatkan keselamatan pasien rumah sakit
dan meningkatkan perlindungan bagi pasien, masyarakat, sumber daya manusia
rumah sakit dan rumah sakit sebagai institusi. Beberapa ketentuan yang diatur dalam
UU tentang akreditasi rumah sakit adalah : (1) dalam upaya meningkatkan daya saing,
rumah sakit dapat mengikuti akreditasi internasional sesuai kemampuan, (2) rumah
sakit yang akan mengikuti akreditasi internasional harus sudah mendapatkan status
akreditasi nasional, (3) akreditasi internasional hanya dapat dilakukan oleh lembaga
independen penyelenggara Akreditasi yang sudah terakreditasi oleh International
Society for Quality in Health Care (ISQua).
Menurut PERSI, 2008, Keselamatan pasien telah menjadi prioritas untuk layanan
kesehatan di seluruh dunia. Keselamatan pasien di rumah sakit dibutuhkan dalam
semua unit pelayanan kesehatan di rumah sakit yang diharapkan dapat meminimalisir
kesalahan medis (medical error) baik dalam penanganan pada pasien di unit gawat
darurat, rawat inap maupun poliklinik (Perhimpunan RumahSakit Seluruh Indonesia.

Menurut Depkes RI, 2008, Pelayanan kesehatan dengan mengutamakan keselamatan


pasien perlu dilakukan diseluruh bagian rumah sakit, termasuk salah satunya di ruang
rawat inap bedah.Pelayanan bedah merupakan pelayanan di rumah sakit yang sering
menimbulkan cidera medis dankomplikasi. Patient Safety menjadi prioritas utama
dalam layanan kesehatan dan merupakan langkah kritis pertama untuk memperbaiki
kualitas pelayanan serta berkaitan dengan mutu dan citra rumah sakit.

TUJUAN
Tujuannya adalah untuk mengetahui tentang hal-hal yang mengenai pelaksanaan
sasaran keselamatan pasien agar dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di
rumah sakit dan juga agar nantinya mahasiswa keperawatan dapat menerepkan
patient safety karena patient safety ini menjadi prioritas utama di rumah sakit.
METODE PENELITIAN
Rancangan penelitian yang digunakan adalah literature review. Dengan melakukan
analisis dan kajian bebas pada jurnal, e-book, maupun buku teks yang berkaitan
dengan materi pembelajaran yaitu penerapan keselamatan pasien, yang mana
keselamatan pasien ini sebagai prioritas utam dan juga dapat meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan.
Jurnal atau artikel yang digunakan pada literature review ini adalah jurnal atau artikel
yang didapatkam dari google scholar, google book, library usu pada 10 tahun terakhir
penerbitan. Dalam mencari literature reviewnya, menggunakan kata kunci Akreditasi
Rumah Sakit, keselamatan pasien, dan pelayanan kesehatan.
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil penelitian dari literature review yang meliputi jurnal, teks book,
dan e-book, didapatkan berbagai akreditasi rumah sakit dengan keselamatan pasie
yang nantinya dapat meningkatkan jaminan mutu pelayanan kesehatan. Pada
literature review didapatkan hasil bahwa akreditasi rumah sakit di Indonesia
dilaksanakan untuk menilai kepatuhan rumah sakit terhadap standar akreditas.
Keselamatan pasien adalah prioritas. Perawat harus lebih mengutamakan keselamatan
pasien dengan cara kerjasama Tim agar nantinya penerapan keselamatan pasien ini
menjadi budaya yang harus diterapkan di rumah sakit.

PEMBAHASAN
Menurut Departemen Kesehatan (1996:113) Akreditas Rumah Sakit dihubungkan
dengan penilaian mutu. Namun, sebenarnya mutu itu sendiri sebagai outcome dari
pelaksana akreditasi, sedangkan akreditasi hanya menilai pelayanan tersebut telah
memenuhu standar atau tidak tanpa mengukur mutu pelayanannya.
Menurut Kementrian Kesehatan RI (2011) m eskipun akreditasi rumah sakit telah

berlangsung sejak tahun 1995, namun dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi serta makin kritisnya masyarakat Indonesia dalam menilai mutu pelayanan
kesehatan, maka dianggap perlu dilakukannya perubahan yang bermakna terhadap
mutu rumah sakit di Indonesia. Perubahan tersebut tentunya harus diikuti dengan
pembaharuan standar akreditasi rumah sakit yang lebih berkualitas dan menuju
standar Internasional. Dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI khususnya Direktorat
Jenderal Bina Upaya Kesehatan memilih dan menetapkan sistem akreditasi yang
mengacu pada Joint Commission International (JCI).

Dalam UU No. 012 Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit, disebutkan bahwa

akreditasi bertujuan meningkatkan keselamatan pasien rumah sakit dan meningkatkan

perlindungan bagi pasien, masyarakat, sumber daya manusia rumah sakit dan rumah sakit

sebagai institusi. Beberapa ketentuan yang diatur dalam UU tentang akreditasi rumah

sakit adalah : (1) dalam upaya meningkatkan daya saing, rumah sakit dapat mengikuti

akreditasi internasional sesuai kemampuan, (2) rumah sakit yang akan mengikuti

akreditasi internasional harus sudah mendapatkan status akreditasi nasional, (3) akreditasi

internasional hanya dapat dilakukan oleh lembaga independen penyelenggara Akreditasi

yang sudah terakreditasi oleh International Society for Quality in Health Care (ISQua).
Menurut Departemen Kesehatan RI, Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit
adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem
tersebut meliputi assessmen risiko, identifikasi, dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan, dan analisis insiden, kemampuan
belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
Program akreditasi rumah sakit yang semula cenderung berfokus pada proses
manajerial daripada pelayanan klinis, partisipasi yang wajib serta keterlibatan klinisi
yang minimal, diharapkan secara bertahap dapat berkembang menjadi program
akreditasi yang bermanfaat bagi peningkatan mutu pelayanan klinis, serta bagi pasien
dan masyarakat luas. Upaya kolektif seperti ini akan mempercepat terciptanya
atmosfer yang lebih positif untuk mendorong upaya peningkatan keselamatan pasien
dan mutu pelayanan di tingkat rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
PENUTUP
KESIMPULAN
Akreditasi rumah sakit adalah pengakuan yang telah diakui oleh pemerintah kepada
rumah sakit karena telah memenuhu standar yang telah ditentukan. Setiap rumah sakit
memiliki kewajiban diakreditasi minimal 3 tahun sekali.
SARAN
Diharapkan secara bertahap dapat berkembang menjadi program akreditasi yang
bermanfaat bagi peningkatan mutu pelayanan klinis, serta bagi pasien dan masyarakat
luas agar status keselamatan pasien dapat terjaga dengan baik dan berkualitas.
REFERENSI
Cahyono, A. (2015). Hubungan karakteristik dan tingkat pengetahuan Perawat
terhadap pengelolaan keselamatan Pasien di rumah sakit. Jurnal Ilmiah
WIDYA, 1(1).
Cahyono, J.B.S. (2012). Membangun budaya keselamatan pasien dalam praktek
kedokteran. Yogyakarta : Kanisius.
Keles, A. W. (2015). Analisis Pelaksanaan Standar Sasaran Keselamatan Pasien di
Unit Gawat Darurat RSUD Dr. Sam Ratulangi Tondano Sesuai dengan
Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012. JIKMU, 5(3).
Lombogia, A., Rottie, J., & Karundeng, M. (2016). Hubungan Perilaku Dengan
Kemampuan Perawat Dalam Melaksanakan Keselamatan Pasien (Patient
Safety) Di Ruang Akut Instalasi Gawat Darurat RSUP Prof. Dr. RD Kandou
Manado. Jurnal Keperawatan, 4(2).
Neri, R. A., Lestari, Y., & Yetti, H. (2018). Analisis Pelaksanaan Sasaran Keselamatan
Pasien Di Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Padang Pariaman. Jurnal
Kesehatan Andalas, 7, 48-55.
Rivai, F., Sidin, A. I., & Kartika, I. (2016). Faktor yang Berhubungan dengan
Implementasi Keselamatan Pasien di RSUD Ajjappannge Soppeng Tahun
2015. Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, 5(4), 152-157.
Sakit, K. A. R. (2011). Standar Akreditasi Rumah Sakit. Jakarta: Kemenkes RI.
Setyani, M. D., Zuhrotunida, Z., & Syahridal, S. (2017). Implementasi Sasaran
Keselamatan Pasien Di Ruang Rawat Inap RSU Kabupaten Tangerang. Jurnal
JKFT, 2(2), 59-69.
Sharfina, D. (2019). Kebijakan Perawat Dalam Penerapan Keselamatan Pasien Di
Rumah Sakit.
Simamora, R. H. (2018). Buku Ajar Keselamatan Pasien Melalui Timbang Terima
Pasien Berbasis Komunikasi Efektif : SBAR.
Simamora, R. H. (2019). Buku Ajar: Pelaksanaan Identifikasi Pasien. Uwais Inspirasi
Indonesia
Simamora, R. H. (2019). Documentation of Patient Identification into the Electronic
System to Improve the Quality. INTERNATIONAL JOURNAL OF
SCIENTIFIC & TECHNOLOGY RESEARCH, 8(9). 1884-1886
Simamora, R. H., & Fathi, A. (2019). The Influence of Training Handover based
SBAR communication for improving Patients Safety. Indian Journal of Public
Health Research & Development, 10(9), 1280-1285.
Vincent, C. (2006). Patient Safety. Philadelphia : Elsevier.
Wardhani, V. (2017). Manajemen Keselamatan Pasien. Malang : UB Press.
Widajat, R. (2009). Being a Great and Sustainable Hospital. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.
Widiasari., Handiyani. H., & Novieastari. (2019). Kepuasan Pasien Terhadap
Penerapan Keselamatan Pasien di Rumah Sakit. Jurnal Keperawatan
Indonesia, 22(1), 43-52.

You might also like