You are on page 1of 17

Hubungan Antara Percaya Diri Dengan Interaksi Sosial

Siswa SMK Darul Fikri Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus


Correlation Between Confidence With Social Interaction of Vocational School of
Darul Fikri Vocational School, Pugung Sub-District, Tanggamus
Ria Arianti1*, Muswardi Rosra2, Yohana Oktariana3
1
. Mahasiswa FKIP Universitas Lampung Jalan Soemantri Brojonegoro No. 1 Gedung meneng Bandar Lampung
2
. Dosen Pembimbing Utama Bimbingan dan Konesling FKIP Universitas Lampung
3
. Dosen Pembimbing Pembantu Bimbingan dan Konesling FKIP Universitas Lampung
e-mail: riarianti19@yahoo.com, Telp, 082184040909

Received: September, 2019 Accepted: September, 2019 Online Published: Oktober, 2019

Abtract: Correlation Between Confidence with Social Interaction of Vocational


School of Darul Fikri Vocational School, Pugung Sub-District, Tanggamus
District. The problem in this study is the low social interaction of students. This study
aims to determine the relationship between self-confidence and social interaction
among students of Darul Fikri Vocational School, Pugung District Tanggamus and
Academic Year 2018/2019. The research method used is quantitative correlational.
The population of the study was 210 students and the determination using the table
to determine the number of samples of Isaac and Michael from a certain population
with an error level of 5%, so that is 131 students were taken by simple random
sampling technique. Data collection techniques use a scale of confidence and scale
of social interaction, data analysis techniques using Product moment correlation.
The results showed that there was a significant positive relationship between self-
confidence and social interaction with a correlation value of r count = 0.208> rtable =
0.176 significance level p = 0.05 then Ho was rejected and Ha was accepted. The
conclusion of the results of this study is that there is a significant positive
relationship between self-confidence and social interaction of students. This means
that the higher the confidence the student has, the higher social interaction will be.
Keywords: counseling guidance, confidence, social interaction

Abstrak: Hubungan antara Percaya Diri dengan Interaksi Sosial Siswa SMK
Darul Fikri Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus. Permasalahan dalam
penelitian ini adalah interaksi sosial siswa rendah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara percaya diri dengan interaksi sosial pada siswa SMK
Darul Fikri Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus Tahun Ajaran 2018/2019.
Metode penelitian yang digunakan bersifat kuantitatif korelasional. Populasi
penelitian sebanyak 210 siswa dan penentuan menggunakan tabel penentuan jumlah
sampel Isaac dan Michael dari populasi tertentu dengan taraf kesalahan 5%, sehingga
jadi ada 131 siswa diambil dengan teknik simple random sampling. Teknik
pengumpulan data menggunakan skala percaya diri dan skala interaksi sosial. Teknik
analisis data menggunakan korelasi Product moment. Hasil penelitian menunjukan
bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara percaya diri dengan interaksi
social dengan nilai korelasi rhitung = 0,208 > rtabel = 0,176 taraf signifikasi p=0,05
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah terdapat
hubungan positif yang signifikan antara percaya diri dengan interaksi social siswa.
Artinya semakin tinggi percaya diri yang dimiliki siswa maka akan semakin tinggi
interaksi sosialnya.
Kata kunci: bimbingan konseling, interaksi social, percaya diri
PENDAHULUAN/INTRODUCTION suatu tindakan. Bentuk kepercayaan diri
harus dimiliki siswa dengan cara ber-
Interaksi sosial sangat dibutuhkan interaksi kepada siswa lainnya dengan
bagi siswa, karena dengan berinteraksi demikian siswa dapat mengetahui di-
sosial, maka siswa tersebut akan peka mana letak kekurangan dan kelebihan-
terhadap lingkungan sekitar dimana ia nya, hal tersebut sangat dibutuhkan bagi
tinggal dan apabila siswa tersebut tidak siswa untuk menggali potensi yang ada
dapat berinteraksi dengan baik maka pada dirinya. Tidak hanya itu, dalam
dapat menimbulkan masalah yang juga dunia pendidikan juga dibutuhkan rasa
dapat mengganggu proses belajar di- percaya diri siswa, karena siswa di
kelas, tidak peduli terhadap teman yang sekolah tidak hanya belajar melainkan
kesulitan dalam mengerjakan tugas se- juga harus melalui suatu interaksi dan
hingga ia dijauhi oleh teman-temannya, komunikasi dengan teman sebayanya di
merupakan salah satu contoh masalah sekolah.
akibat tidak adanya interaksi sosial Hasil penilitian Ariska (2018) hasil
yang baik. penelitian menyatakan bahwa terdapat
Kemampuan berinteraksi sosial hubungan kepercayaan diri dengan
merupakan sutu kegiatan yang mampu interaksi sosial siswa kelas VIII SMP N
menjadikan diri individu atau seseorang 10 Kota Jambi sebesar 0,518 dengan
dapat menyesuaikan diri pada ling- kategori sedang. Hasil penelitian ini
kungan sosialnya, baik di sekolah mau- dapat digunakan untuk bimbingan dan
pun dimana ia bertempat tinggal. Hu- konseling di sekolah, guru dapat ber-
bungan manusia dengan lingkungan upaya membantu siswa dalam me-
yang memiliki interaksi yang baik numbuh kembangkangkan percaya diri
meliputi (a) Individu dapat berpartisi- siswa melalui pemberian berbagai la-
pasi dengan lingkungan, (b) individu yanan dengan materi yang baik karena
dapat menyesuaikan diri dengan ling- kepercayaan diri mempengaruhi cara
kungan dan (c) Individu dapat meng- berinteraksi seseorang dengan
gunakan lingkungan. Interaksi sosial lingkungannya.
yang baik akan dapat mempengaruhi Berdasarkan observasi di SMK
perasaan aman bagi siswa, dan dapat Darul Fikri Kecamatan Pugung Kabu-
mempengaruhi konsentrasinya dalam paten Tanggamus penulis dapatkan
belajar. bahwa masalah siswa yang kurang
Percaya diri adalah keyakinan dari percaya diri yang ditandai dengan (a)
dalam diri akan kemampuan yang di- adanya siswa yang tidak berani ber-
milikinya. Orang yang percaya diri akan tanya saat kesulitan dalam belajar, (b)
sukses dalam hidupnya. Karena mereka adanya siswa yang mencontek saat
bisa mengatasi masalah yang terjadi ujian, (c) adanya siswa yang tidak ber-
dalam dirinya. Percaya diri sangat ani mengungkapkan pendapat karena
dibutuhkan oleh siswa agar mereka bisa takut salah, dan (d) adanya siswa yang
menyelesaikan masalahnya dengan ten- tidak berani menjawab saat diberikan
ang tanpa putus asa, dan para siswa pertanyaan. Selain itu masalah yang
dapat menerima dengan lapang dada terjadi pada interaksi sosial, terdapat
hasil dari usaha mereka baik dalam hal siswa yang terisolir dari teman se-
sekolah ataupun dalam pergaulannya. kelasnya, hal ini ditandai dengan ke-
Percaya diri merupakan sebuah cenderungan siswa diam dan menyen-
keyakinan atau kepercayaan yang ada diri dan kurang suka berkumpul dengan
pada diri seseorang untuk melakukan teman-temannya pada saat jam belajar
mengajar berlangsung dan pada waktu kan oleh Guilford dalam Rachmawati
jam istirahat, ada siswa yang susah (2015). Skala percaya diri ini diadaptasi
mengemukakan pendapat di muka um- dari dari buku Peter Lauster.
um, baik dalam kelas maupun ling- Populasi penelitian adalah siswa
kungan sekolah, ada siswa yang sulit SMK Darul Fikri Kecamatan Pugung
bekerja dalam kelompok, hal ini di- Kabupaten Tanggamus dan populasi
tandai dengan kurang aktifnya siswa dari penelitian ini adalah seluruh siswa
dalam diskusi kelompok, ada siswa SMK Darul Fikri Kecamatan Pugung
yang suka bertindak semena-mena ter- Ka-bupaten Tanggamus yang berjumlah
hadap teman sekelasnya, dan dengan 210 siswa.
sesuka hatinya meminta temannya un- Teknik pengambilan sampel da-lam
tuk melakukan pekerjaan kelas. penelitian ini adalah teknik simple
Sesuai dengan rumusan masalah, random sampling, yaitu memilih in-
maka tujuan penelitian adalah untuk dividu untuk dijadikan sampel yang
mengetahui hubungan antara percaya akan mewakili populasi. Dalam pene-
diri dengan interaksi sosial pada Siswa litian ini peneliti menggunakan tabel
SMK Darul Fikri Kecamatan Pugung penentuan jumlah sampel Isaac dan
Kabupaten Tanggamus. Michael dari populasi tertentu dengan
taraf kesalahan 5%. Sehingga sampel
METODE PENELITIAN/ dalam penelitian ini berjumlah 131 sis-
RESEARCH METHOD wa.
Analisis data dimulai dengan me-
Jenis penelitian yang akan diguna- mahami seluruh data yang tersedia dari
kan untuk meneliti hubungan antara berbagai sumber yang telah di-lakukan
percaya diri dengan interaksi sosial ada- sesuai metode pengumpulan data se-
lah penelitian kuantitatif yang menekan belumnya. Analisis dilakukan agar pen-
-kan pada data-data yang berbentuk eliti segera dapat menyusun strategi se-
angka dan diolah dengan menggunakan lanjutnya sehingga memperoleh ke-
metode statistika. Desain penelitian simpulan.
yang akan digunakan adalah desain pe- Penelitian ini dalam peng-olahan
nelitian korelasional. data menggunakan statistik in-ferensial.
Skala Interaksi sosial ini disusun Statistik inferensial digunakan untuk
berdasarkan komponen-komponen da- jenis penelitian yang mencari hu-
lam interaksi sosial. Skala interaksi so- bungan, pengaruh, perbedaan antara sa-
sial diadaptasi dari buku Triyono, 40 tu variabel dan variabel lainnya. Sta-
Kuis (Quiz) sebagai Media Pelayanan tistik inferensial meliputi statistik para-
Bimbingan dan Konseling. Interaksi so- metris dan non parametris.
sial dalam penelitian ini mempunyai Penggunaan statistik parametris dan
batasan yaitu hanya mencakup interaksi non parametris tergantung pada asumsi
sosial di dalam lingkup sekolah. dan jenis data yang akan dianalisis. Da-
Jadi, yang digunakan dalam mem- lam penelitian ini jenis data dua varibel
buat kisi-kisi instrumen penelitian ada- yang digunakan adalah data interval
lah inter-aksi sosial di lingkungan se- sehingga akan menggunakan statistik
kolah yang meliputi interaksi dengan parametris. Statistik parametris ke-
guru, karyaw-an sekolah dan teman. banyakan digunakan untuk menganali-
Skala percaya diri yang didasar- sis data interval.
kan pada karakteristik individu yang Untuk menguji hipotesis dalam
memiliki percaya diri” yang dikemuka- penelitian ini teknik analisis data yang
digunakan adalah korelasi Person
Product Moment karena jenis data dua
variabel yang diolah menggunakan data Tabel 1. Kriteria Percaya Diri dan
interval. Data interval adalah data hasil Interaksi Sosial.
pengukuran yang dapat diurutkan atas Interval Percaya Kriteria Interval
dasar kriteria tertentu serta menunjukan Diri Interaksi
Sosial
semua sifat yang dimiliki oleh data
32 – 75 Rendah 20 – 47
ordinal. 76 – 117 Sedang 48 – 73
Kelebihan sifat data interval di- 118 – 160 Tinggi 74 – 100
bandingkan dengan data ordinal adalah Kedua kriteria tersebut, yaitu kri-
memiliki sifat kesamaan jarak (equality teria percaya diri dan interaksi sosial
interval) atau memiliki rentang yang digunakan untuk menentukan subjek
sama antara data yang telah diurutkan. yang termasuk dalam kriteria tinggi, re-
Karena kesamaan jarak tersebut, ter- ndah, sedang.
hadap data interval dapat dilakukan
oprasi matematika penjumahan dan Tabel 2. Hasil Skoring Skala
pengurangan (+,-). Namun demi-kian Interaksi Sosial
masih terdapat satu sifat yang belum Nilai Kategori
dimiliki yaitu tidak adanya angka Nol Kelas rata-
Rendah Sedang Tinggi
mutlak pada data interval. rata
Kelas X 0 27 37
Pengujian hipotesis dalam penel-
Kelas XI 0 11 29
itian ini menggunakan metode korelasi Kelas
122
0 11 16
Product Moment untuk melihat hu- XII
bungan antara variabel percaya diri Jumlah 0 49 82
dengan interaksi sosial. Penggunaan
Rumus tersebut didasari karena kedua Berdasarkan Tabel 2 diketahui bah-
data variabel berdistribusi normal dan wa untuk kelas X interaksi sosial
berbentuk linear. dengan kategori sedang sebanyak 27
orang siswa dan kategori tinggi se-
HASIL DAN PEMBAHASAN/ banyak 37 orang siswa. Untuk kelas XI
RESULTS AND DISSCUSION interaksi sosial dengan kategori sedang
sebanyak 11 orang siswa dan kategori
Penelitian ini dilaksanakan pada se- tinggi sebanyak 29 orang siswa. Se-
mester ganjil Tahun Ajaran 2018/2019 dangkan untuk kelas XII interaksi sosial
di SMK Darul Fikri Kecamatan Pugung dengan kategori sedang sebanyak 11
Kabupaten Tangga-mus. Penelitian ini orang siswa dan kategori tinggi se-
dilaksanakan pada semua kelas di SMK banyak 16 orang siswa.
Darul Fikri. Seluruh siswa diminta un-
tuk mengisi instrumen yang telah di- Tabel 3. Hasil Skoring Skala Percaya
siapkan peneliti, instrumen berupa skala Diri
interaksi sosial dan skala percaya diri. Nilai Kategori
Pada hasil skoring dari kedua skala Kelas rata-
Rendah Sedang Tinggi
tersebut yaitu pada skala percaya diri rata
dan skala interaksi sosial didapatkan Kelas 0 13 51
X
tiga kriteria, yaitu kriteria tinggi, kri-
Kelas 0 1 39
teria sedang dan kriteria rendah. Ketiga 81
XI
tersebut ditampilkan pada tabel di ba- Kelas 0 2 25
wah ini: XII
Jumlah 0 16 115
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bah- Interaksi
wa untuk kelas X percaya diri dengan sosial dalam 0,299 0,05 Linear
Percaya diri
kategori sedang sebanyak 13 orang sis-
wa dan kategori tinggi sebanyak 51 or- Berdasarkan tabel 2 hasil uji linear-
ang siswa. Untuk kelas XI percaya diri itas dapat dilihat hasil uji linearitas data
dengan kategori sedang sebanyak 1 or- dengan taraf kepercayaan 5% (α 0,05)
ang siswa dan kategori tinggi sebanyak berdasarkan hasil perhitungan menunju-
39 orang siswa. Sedangkan untuk kelas kan nilai 0,299 > 0,05
XII percaya diri dengan kategori sed- Setelah dilakukan uji normalitas
ang, sebanyak 2 orang siswa dan kate- dan linearitas terhadap kedua variabel
gori tinggi sebanyak 25 orang siswa. percaya diri dan interaksi sosial maka
Uji normalitas digunakan untuk dapat dinyatakan bahwa kedua variabel
mengetahui tingkat kenormalan data. memenuhi uji normalitas dan uji linea-
Data yang diuji adalah sebaran data ritas, maka untuk selanjutnya dilakukan
pada skala percaya diri dan skala analisis data untuk menguji hipotesis
interaksi sosial. Pengujian pada peneli- penelitian, yaitu untuk mengetahui apa-
tian menggunakan teknik Kolmogorov- kah terdapat korelasi atau hubungan
Smirnov dengan meng-gunakan bantuan antara variabel percaya diri dengan
program SPSS Statistics 16. interaksi sosial. Uji hipotesis dalam pe-
nelitian ini menggunakan teknik kore-
Tabel 4. Hasil Perhitungan Uji
lasi Pearson Product Moment.
Normalitas Kolmogorov-
Smirnov Tabel 6. Hasil Uji Korelasi Pearson
Product Moment
Variabel P Α Keterangan
Variabel rhitung rtabel
Percaya diri 0,341 Normal Interaksi sosial
0,208 0,176
dalam Percaya diri
0,05
Interaksi Hasil yang didapatkan nilai rhitung
0,418 Normal
sosial berdasarkan analisi uji korelasi product
Berdasarkan hasil perhitungan uji moment sebesar 0,208. Selanjutnya un-
normalitas sebaran data percaya diri tuk mengetahui apakah terdapat hu-
diperoleh nilai sebesar 0,341 > 0,05. bungan tersebut signifikan atau tidak
Sedangkan normalitas hasil sebaran dengan membandingkan nilai rhitung de-
data interaksi sosial diperoleh nilai se- ngan rtabel. Apabila rhitung > rtabel maka Ha
besar 0,418>0,05. Hal ini menunjuk- diterima dan Ho ditolak yang berarti
kan bahwa sebaran data skala percaya terdapat hubungan antara dua variabel
diri dan skala interaksi sosial berdistri- penelitian dan sebaliknya. Apabila rhitung
busi normal. < rtabel maka Ha ditolak dan Ho
Uji linearitas ini digunakan untuk diterima. Dalam hal ini rtabel ditentukan
melihat adanya hubungan yang linear dengan melihat taraf signifikasi 5% de-
antara kedua variabel dalam penelitian. ngan N=131 sehingga diperoleh rtabel se-
Berdasarkan lampiran diperoleh hasil besar 0,176.
uji linearitas menggunakan program Dari hasil analisis tersebut terlihat
SPSS 16 pada tabel di bawah ini: bahwa nilai rhitung > rtabel yaitu 0,208 >
0,176 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Tabel 5. Hasil Perhitungan Uji yang berarti bahwa kedua variabel
Linearitas tersebut berkorelasi. Koefisien korelasi
ini menunjukan bahwa ada hubungan
Variabel Sig α Keterangan
positif yang rendah antara percaya diri
dan interaksi sosial siswa SMK Darul taraf sigifikansi 0,05 dengan cara df =
Fikri Kecamatan Pugung Kabupaten (n – 2) yaitu df = (131 – 2 = 129).
Tanggamus tahun ajaran 2018/2019. Dari perhitungna tersebut di-ketahui
Dengan demikian Ho ditolak dan bahwa t tabel sebesar 1,656. Sehingga
Ha diterima dalam hal ini percaya diri sesuai dengan kaidah pengambilan ke-
memberikan kontribusi sebesar 4,3%. putusan bahwa jika t hitung lebih besar
Hal ini mencerminkan bahwa percaya dari t tabel atau t hitung > t tabel maka
diri memiliki keterkaitan terhadap inter- Ha di terima dan Ho ditolak, jadi dapat
aksi sosial sedangkan 95,7% lainnya di- ditarik kesimpulan “terdapat hubungan
pengaruhi oleh faktor lain. positif yang signifikan antara keperca-
Hubungan antara percaya diri deng- yaan diri dengan interaksi sosial”.
an interaksi sosial pada siswa SMK Penelitian ini sejalan dengan hasil
Darul Fikri Kecamatan Pugung Ka- penelitian yang dilakukan oleh Ariska
bupaten Tanggamus dengan rhitung = (2018) hasil penelitian menyatakan
0,208 masuk ke dalam interval 0,20- bahwa terdapat hubungan kepercayaan
0,399 dengan tingkat hubungan rendah. diri dengan interaksi sosial siswa kelas
Yang artinya hubungan antara keper- VIII SMP N 10 Kota Jambi sebesar
cayaan diri dengan interaksi sosial ku- 0,518 dengan kategori sedang. Pene-
rang mempengaruhi satu sama lain. litian ini juga sejalan dengan hasil
Hasil rhitung = 0,208 menunjukkan penelitian yang dilakukan oleh Muniroh
bahwa arah korelasi termasuk dalam (2016) menyatakan bahwa ada hu-
kategori positif dimana arah hubungan bungan antara percaya diri dan interaksi
mengarah ke positif yang artinya se- sosial dengan hasil penelitian rhitung = 0,
makin tinggi kepercayaan diri maka se- 994. Kemudian hasil penelitian Zahara
makin tinggi pula interaksi sosialnya. (2018) menyatakan bahwa hipotesis
Hasil perhitungan Koefisien Deter- yang diajukan dinyatakan diterima
minasi (KD) menunjukkan bahwa= dengan nilai sebesar r2 = 0,248.
0,2082 x100% = 0,043 x 100% = 4,3%. Hasil penalitian Nirwindasari
Dari perhitungan di atas dapat diketahui (2015) menunjukkan bahwa berdasar-
besaran angka pada koefisien deter- kan analisis data yang diperoleh dengan
minasi sebesar 4,3%, yang artinya vari- menggunakan rumus korelasi Product
abel interaksi sosial ditentukan oleh va- Moment diperoleh nilai rhitung = 0,785
riabel kepercayaan diri sebesar 4,3%. dengan tingkat keeratan hubungan kuat
Sisanya dipengaruhi oleh faktor lain se- atau tinggi. Hasil penelitian Rach-
perti sugesti, imitasi, identifikasi, sim- mawati (2015) hasil analisis data
pati, motivasi dan empati. diperoleh hasil nilai sebesar 0,723 yang
Signifikansi memberikan gambaran berarti ada hubungan positif yang
mengenai bagaimana hasil riset itu me- sangat signifikan antara interaksi sosial
mpunyai kesempatan untuk benar. Ada- dengan kepercayaan diri. Hasil pen-
pun dalam penelitian ini peneliti meng- elitian Anwar (2016) hasil analisis pro-
gunakan taraf signifikansi sebesar 0,05. duct moment menunjukkan nilai koe-
Selain itu untuk menghitung signifi- fisien korelasi (r) sebesar 0,547 artinya
kansi peneliti menggunakan uji t untuk ada hubungan positif yang signifikan
mengetahui besaran angka t hitung. antara konsep diri dengan interaksi
Dari perhitungan diatas dapat di-ketahui sosial.
bahwa t hitung sebesar 2,45 langkah Hasil penelitian Yuliantoro (2012)
selanjutnya yaitu mencari t tabel untuk menunjukkan bahwa hasil analisis data
dengan uji korelasi Product Moment di-
peroleh hasil 0,684 yang berarti ada wa dengan guru, interaksi dengan kar-
hubungan sangat signifikan antara kon- yawan sekolah dan interaksi siswa de-
sep diri dengan interaksi sosial. ngan siswa.
Hasil penelitian Soraya (2016) hasil Menurut Rachmawati (2015) “Da-
penelitian menunjukkan ada pengaruh lam situasi sosial terjadi hubungan an-
interaksi sosial terhadap kepercayaan tara individu dengan individu lain yang
diri siswa kelas VII SMP Negeri 21 disebut dengan interaksi sosial, dimana
Bandar Lampung tahun ajaran 2015- situasi sosial ini memberikan kesempat-
2016 dengan nilai koefisien korelasi an berkompetensi untuk membentuk ke-
0,617. percayaan diri. Orang yang tidak me-
Penelitian terakhir yang sejalan de- miliki interaksi sosial yang baik akan
ngan penelitian ini adalah Nuly (2011) cenderung menghindari orang lain ka-
dimana Hasil perhitungan mengguna- rena takut orang lain akan me-mintanya
kan analisis regresi ganda menunjukkan melakukan sesuatu, misalkan seorang
nilai sebesar 0,426 pada taraf signifikan guru yang meminta siswanya mem-
p<0,05. Artinya ada korelasi positif ya- baca puisi di depan kelas, maka anak
ng signifikan antara konsep diri dengan tersebut akan berpura-pura sakit perut
interaksi sosial. untuk izin ke kamar mandi sehingga ia
Keterkaitan antara interaksi sosial tidak jadi diminta untuk tampil ke
dengan kepercayaan diri tampak jelas depan, karena ia takut apabila maju ke
dalam kehidupan sehari hari. Dalam depan akan ditertawakan oleh teman
kehidupan sehari-hari pasti terjadi in- sekelasnya. Hal ini menunjukkan bahwa
teraksi sosial antar sesamanya. Dengan siswa tersebut kurang memiliki keper-
melakukan hal ini membuat manusia cayaan dikarenakan merasa tidak di-
memenuhi kebutuhan, merasa bahagia terima di lingkungannya. Sebagai con-
dan mencapai tujuannya. Mereka saling toh terdapat siswa yang suka men-
berhubungan satu sama lain dan ber- yendiri dan kurang suka berkumpul
interaksi. dengan teman-temannya, siswa yang
Dengan adanya interaksi itulah sis- berinteraksi hanya dalam kelompok ke-
wa mengembangkan diri dan mempe- cilnya masing-masing, siswa yang me-
roleh banyak keuntungan. Keuntungan rasa tertekan dan adanya siswa yang
itu diperoleh dengan cara siswa ber- selalu diejek oleh teman temannya.
peran aktif dalam proses pem-belajaran. Terdapat pengaruh interaksi sosial
Mereka terlibat dalam proses tersebut, menurut para ahli, salah satunya di-
seperti aktif bertanya dan mengungkap- sebutkan oleh Bisri (2013) Interaksi
kan pendapat. Adanya interaksi yang sosial memberi keyakinan dan ke-
baik kepada teman sebaya serta kepada percayaan seseorang untuk melaku-
pendidik di sekolah, secara tidak lang- kan sesuatu karena merasa diterima,
sung siswa mampu meningkatkan dicintai dan merupakan bagian dari
prestasi belajar siswa. Semakin ia aktif lingkungan. Siswa yang mampu berin-
dalam proses belajar mengajar, maka teraksi dengan baik di lingkungannya
semakin baik materi yang ia dapatkan. baik di lingkungan keluarga maupun li-
Secara umum, interaksi sosial ber- ngkungan sekolahdan teman sebaya ak-
langsung antara satu individu dengan an memiliki rasa kepercayaan diri yang
individu yang lain, individu dengan tinggi.
suatu kelompok, serta interaksi sosial Menurut Galenus (1998) “Ling-
antar kelompok sosial. Interaksi sosial kungan sosial merupakan lingkungan
siswa di sekolah meliputi interaksi sis- masyarakat, dimana dalam lingkungan
tersebut terdapat interaksi individu satu Menurut Martani dan Rachmawati
dengan individu lain, keadaan tersebut (2015) “Interaksi sosial dapat mem-
memberi pengaruh terhadap perkem- bentuk kepercayaan diri, karena keper-
bangan percaya diri individu”. Keper- cayaan diri seseorang bukan sesuatu
cayaan diri yang tinggi akan mem- yang bersifat bawaan.” Setiap orang
bantu siswa untuk mudah mengutarakan memiliki kepercayaan diri, dari proses
perasaan atau pendapat kepada orang berhubungan dengan individu lain. Ber-
lain. interaksi dengan orang lain akan
Berdasarkan pendapat tersebut se- menumbuhkan rasa kepercayaan diri
makin memperkuat kemungkinan bah- yang dimiliki orang lain. Dengan de-
wa orang yang tidak memiliki interaksi mikian, siswa yang mampu dan mudah
sosial yang baik akan menghindari ko- berinteraksi dengan orang lain, maka
munikasi dan memilih untuk diam. Me- rasa kepercayaan dirinya akan mucul
nghindari komunikasi merupakan salah dalam berbagai situasi misalnya per-
satu contoh interaksi anak yang kurang caya diri dalam menghadapi masalah.
baik. Mereka diam karena takut akan Ini jelas memperkuat kemungkinan bah-
pandangan orang lain tentang dirinya. wa terdapat pengaruh dari interaksi so-
Mereka takut akan dipandang buruk sial terhadap kepercayaan diri sese-
sehingga mereka tidak percaya akan orang.
kemampuan dirinya. Menurut Umayi Interaksi sosial sangat dibutuhkan
(Neisser 2006) Makin sering seseorang bagi siswa, karena dengan berinteraksi
berinteraksi sosial dengan lingkungan- sosial, maka siswa tersebut akan peka
nya, maka makin bertambah kepercaya- terhadap lingkungan sekitar dimana ia
an dirinya. Orang yang memiliki inter- tinggal dan apabila siswa tersebut tidak
aksi yang baik secara tidak langsung dapat berinteraksi dengan baik maka
akan tumbuh kepercayaan dirinya ka- dapat menimbulkan masalah yang juga
rena merasa diterima oleh lingkungan- dapat mengganggu proses belajar di
nya. kelas, tidak peduli terhadap teman yang
Menurut Ahmadi (2002) “Terdapat kesulitan dalam mengerjakan tugas se-
beberapa faktor yang mempengaruhi hingga ia dijauhi oleh teman-temannya,
percaya diri, salah satunya yaitu inter- merupakan salah satu contoh masalah
aksi sosial. Dukungan yang baik yang akibat tidak adanya interaksi sosial
diterima dari lingkungan keluarga, sep- yang baik.
erti anggota keluarga yang saling ber- Kemampuan berinteraksi sosial me-
interaksi dengan baik akan memberi rupakan sutu kegiatan yang mampu
rasa nyaman dan percaya diri yang ti- menjadikan diri individu atau seseorang
nggi.” dapat menyesuaikan diri pada ling-
Orang yang memiliki interaksi so- kungan sosialnya, baik di sekolah mau-
sial yang kurang akan merasa tidak pun dimana ia bertempat tinggal. Men-
diterima di lingkungannya sehingga ia urut Ahmadi (2002) hubungan manusia
tidak memiliki keberanian dalam me- dengan lingkungan yang memiliki in-
ngungkapkan pendapat. Jika interaksi teraksi yang baik meliputi (a) Individu
sosial tidak terjalin dengan baik, maka dapat berpartisipasi dengan lingkungan,
tidak menutup kemungkinan sis-wa (b) individu dapat menyesuaikan diri
akan mengalami kurangnya kepercaya- dengan lingkungan dan (c) Individu da-
an diri untuk berbicara di depan um- pat menggunakan lingkungan. Interaksi
um. sosial yang baik akan dapat mem-
pengaruhi perasaan aman bagi siswa,
dan dapat mempengaruhi konsentrasi- siswa dapat mengetahui dimana letak
nya dalam belajar. kekurangan dan kelebihannya, hal ter-
Percaya diri adalah keyakinan dari sebut sangat dibutuhkan bagi siswa un-
dalam diri akan kemampuan yang tuk menggali potensi yang ada pada
dimilikinya. Orang yang percaya diri dirinya. Tidak hanya itu, dalam dunia
akan sukses dalam hidupnya. Karena pendidikan juga dibutuhkan rasa per-
mereka bisa mengatasi masalah yang caya diri siswa, karena siswa di sekolah
terjadi dalam dirinya. Percaya diri sa- tidak hanya belajar melainkan juga ha-
ngat dibutuhkan oleh siswa agar mereka rus melalui suatu interaksi dan komuni-
bisa menyelesaikan masalahnya dengan kasi dengan teman sebayanya di seko-
tenang tanpa putus asa, dan para siswa lah maupun dengan guru-guru serta staf
dapat menerima dengan lapang dada yang berada di sekolah.
hasil dari usaha mereka baik dalam hal Pada hakikatnya manusia tidak ha-
sekolah ataupun dalam pergaulannya. nya sebagai mahluk individu, tetapi
Seseorang yang memiliki keper- manusia juga merupakan mahluk sosial.
cayaan diri adalah tidak mementingkan Untuk menjalani kehidupannya sehari-
diri sendri memerlukan dukungan orang hari, manusia juga memerlukan ban-
lain, karena ia merasa apa yang ia la- tuan dari manusia atau individu yang
kukan akan didukung orang lain. Selain lainnya, oleh karena itu manusia me-
interaksi sosial yang kurang baik, tidak lakukan suatu interaksi sosial.
percaya pada diri sendiri juga dapat Manusia diciptakan sebagai mah-
menimbulkan masalah bagi siswa dalam luk multidimensional memiliki akal pi-
proses belajar. kiran dan mampu berinteraksi secara
Jika individu mampu berinteraksi personal maupun sosial. Interaksi sosial
sosial dengan baik, maka seseorang atau adalah suatu hubungan antara individu
individu tersebut harus mempunyai ke- atau lebih, dimana kelakuan individu
percayaan diri yang tinggi agar dapat yang satu mempengaruhi, mengubah,
mempermudah dalam berinteraksi de- atau memperbaiki kelakuan individu
ngan individu lainnya. Rasa percaya yang lain atau sebaliknya. Interaksi
diri juga dibutuhkan agar semakin sosial merupakan kunci dari semua ke-
menghargai diri sendiri, karena di- hidupan sosial, karena tanpa interaksi
bangun atas dasar perasaan positif akan sosial tidak mungkin ada kehidupan
harga diri anda sendiri. Percaya diri bersama.”Interaksi sosial menghendaki
adalah kondisi mental atau psikologis adanya tindakan yang saling diketahui.
diri sesesorang yang memberikan ke- Bukan masalah jarak, melainkan masa-
yakinan kuat pada dirinya untuk ber- lah saling mengetahui atau tidak.
buat atau melakukan suatu tindakan. Siswa sebagai individu atau kelom-
Dengan rasa percaya diri sesorang dapat pok yang sedang dalam proses perkem-
membangun keberanian dan kemandiri- bangan, yaitu berkembang ke arah ke-
an. Siswa sebagai individu yang sedang matangan jiwa atau kemandirian. Untuk
dalam proses pembelajaran yaitu ber- mencapai kematangan tersebut, indi-
kembang kearah kematangan jiwa atau vidu memerlukan bimbingan karena
kemandirian. Salah satu yang mempe- mereka masih kurang memiliki suatu
ngaruhi kemampuan dalam penyesuaian pemahaman atau wawasan tentang diri
sosial ini adalah kepercayaan diri. dan lingkungan sosialnya dalam me-
Bentuk kepercayaan diri harus di- nentukan arah kehidupan. Selain dari
miliki siswa dengan cara berinteraksi pada itu bahwa proses perkembang-
kepada siswa lainnya dengan demikian annya tidak selalu dapat berjalan deng-
an mulus atau bebas dari pengaruh li- proses belajar. Salah satu masalah yang
ngkungan dimana ia bertempat tinggal. timbul yaitu seperti yang banyak di-
Sifat yang melekat pada perilaku atau beritakan pada harian surat kabar yang
gaya hidup individu, apakah gaya hi- memberitakan berita tentang UN, tetapi
dupnya cenderung menyimpang dari banyak sekali siswa yang melakukan
norma atau kehidupan sosial, seperti kecurangan seperti mencontek saat
pelanggaran tata tertib di sekolah dan proses ujian. Selain itu masalah yang
sebagainya. timbul akibat kurangnya percaya diri
Upaya untuk mencegah atau me- yaitu siswa tidak berani dalam
nangkal perilaku yang menyimpang mengungkapkan pendapat karena takut
dari norma atau kaidah adalah dengan salah, tidak berani bertanya saat
me-ngembangkan potensi dan kesulitan dalam belajar, tidak berani
memfasilitasi siswa dengan menjawab saat diberikan pertanyaan hal
memberikan bimbingan sosialagar tersebut membuat siswa dikucilkan dan
mampu beradaptasi dengan lingkungan. akhirnya mengganggu jalannya anak
Kemampuan berdaptasi dan tersebut dalam menyerap pelajaran.
mesosialisasikan diri, akan menyebab- Tingat kepercayaan diri yang baik
kan terjadinya suatu interaksi melalui memudahkan pengambilan keputusan
komunikasi dan penunjukkan perilaku, dan melancarkan jalan untuk men-
yang pada akhirnya akan menumbuh dapatkan teman, membangun hubung-
kembangkan rasa sosial di dalam ke- an dan membantu kita mempertahankan
lompok atau komunitas siswa. kesuksesan dalam pembelajaran atau
Agar siswa mampu berinteraksi sos- pekejaan. Secara tidak langsung hal ini
ial di sekolah, maka siswa harus mem- dapat mempengaruhi prestasi akademik
punyai kepercayaan diri yang tinggi atau prestasi belajar siswa. Sebagai con-
dalam berinteraksi dengan siswa lain- toh ketika seorang siswa yang pendiam
nya. Interaksi sosial sangat dibutuhkan mendapat tugas untuk berpresentasi
bagi siswa, karena dengan berinteraksi dimana hal ini juga dapat diposisikan
sosial, maka siswa tersebut akan peka bagi siswa yang mendapat tugas, bahwa
terhadap lingkungan sekitar dimana ia dalam presentasi tersebut ia adalah
tinggal dan apabila siswa tersebut tidak pemimpin dalam forum diskusi ini.
dapat berinteraksi dengan baik maka Tentu bagi siswa yang pasif hal ini
dapat menimbulkan masalah yang juga tidak mudah dan membutuhkan per-
dapat mengganggu proses belajar di juangan sendiri. Tidak lepas dari itu, ini
kelas, tidak peduli terhadap teman berarti tanpa kepercayaan diri seseorang
yang kesulitan dalam mengerjakan tu- memiliki resiko kegagalan ataupun kur-
gas sehingga ia dijauhi oleh teman- ang optimis dalam mengerjakan tu-
temannya, merupakan salah satu contoh gasnya. Berbanding terbalik dengan sis-
masalah akibat tidak adanya interaksi wa yang memiliki kepercayaan diri ya-
sosial yang baik. ng tinggi, mereka cenderung berani ta-
Orang yang memiliki kepercayaan mpil bahkan tanpa persiapan apapun
diri adalah tidak mementingkan diri dan tanpa memikirkan hasilnya. Bentuk
sendri, memerlukan dukungan orang la- kepercayaan diri harus dimiliki siswa
in, karena ia merasa apa yang ia laku- dengan cara berinteraksi kepada siswa
kan akan disukung orang lain. Selain lainnya dengan demikian siswa dapat
interaksi sosial yang kurang baik, tidak mengetahui dimana letak kekurangan
percaya pada diri sendiri juga dapat dan kelebihannya, hal tersebut sangat
menimbulkan masalah bagi siswa dalam dibutuhkan bagi siswa untuk menggali
potensi yang ada pada dirinya. Dengan ancaman kehidupan yang penuh dengan
adanya kepercayaan diri atau motif kompetisi dan ketidakpastian.
sosial pada manusia, maka manusia Dalam melakukan interaksi sosial
akan mencari orang lain untuk meng- terdapat di dalamnya kemungkinan in-
adakan hubungan atau untuk meng- dividu dapat menyesuaikan diri dengan
adakan interaksi dengan demikian maka yang lain atau sebaliknya. Pengertian
akan terjadilah interaksi antara manusia penyesuaian diri disini dalam arti yang
satu dengan manusia lain. luas yaitu bahwa individu dapat mele-
Untuk mengatasi hal tersebut perlu burkan diri dengan keadaan di sekitar-
adanya bimbingan yang disampaikan nya atau sebaliknya individu dapat
oleh pendidik dalam hal ini adalah guru mengubah lingkungan sesuai dengan
bimbingan dan konseling. Hal ini di- keadaan dalam diri individu, sesuai den-
sebabkan karena siswa yang berada gan apa yang diinginkan oleh individu
dalam lingkungan komunitasnya tidak yang bersangkutan.
dapat berdiri sendiri, tetapi mem- Penyesuaian diri tersebut merupa-
butuhkan interaksi komunikasi antar kan dorongan dalam diri manusia untuk
teman dan para pendidik, dengan melakukan interaksi. Penyesuaian ini
demikian bimbingan sosial disekolah juga dapat dilakukan apabila sese-
merupakan bagian yang tidak dapat orang memiliki rasa kepercayaan diri,
dipisahkan dari proses pembelajaran itu sehingga dapat menyesuaikan diri deng-
sendiri. an lingkungan, kemudian melakukan
Hakikat dari bimbingan sosial, se- interaksi dengan individu lain atau ke-
benarnya terletak pada kemampuan lompok. Manusia sebagai mahluk indi-
guru pembimbing atau konselor untuk vidual memiliki kepercayaan diri untuk
memfasilitasi siswa atau konselingnya berinteraksi dengan dirinya sendiri, se-
agar mereka mampu dan sukses da- dangkan manusia sebagai mahluk so-
lam menyesuaikan diri dengan ling- sial mempunyai kepercayaan diri untuk
kungan sosial. Sebagai guru bimbingan megadakan hubungan dengan orang
dan konseling, bimbingan sosial sangat lain. Peranan bimbingan sosial yang
penting dilakukan untuk membantu dilakukan oleh guru di sekolah agar
siswa dalam memecahkan dan meng- siswa mampu berinteraksi sosial dan
atasi kesulitan yang berkaitan dengan mempunyai rasa kepercayaan diri yang
masalah sosial. Bimbingan sosial yang tinggi. Dengan demikian jelaslah bahwa
dilaksanakan oleh guru bertujuan untuk melalui berbagai program pelayanan
mengembangkan interaksi sosial yang yang dilaksanakan dalam kegiatan bim-
dimilki siswa dalam meningkatkan rasa bingan dan konseling dapat memberi-
percaya diri siswa, interaksi sosial juga kan bantuan dalam meningkatkan hasil
merupakan suatu kegiatan di dalam me- belajar siswa, maka diperlukan keter-
ningkatkan kepekaan siswa terhadap laksanaan program-program layanan
masalah-masalah sosial yang dihadapi bimbingan dan konseling yang teratur,
siswa agar siswa mampu berinteraksi terkodinir, dan berkelanjutan sesuai
sosial dan menjadikan suatu pribadi dengan kebutuhan dan permasalahan
yang mandiri, peningkatan rasa percaya siswa.
diri yang tinggi pada dasarnya bertujuan Hasil penelitian menunjukkan bah-
agar menjadi pribadi dan social, agar wa agar individu mampu berinteraksi
siswa menjadi pribadi yang mandiri dan sosial dengan baik, maka seseorang
mampu menghadapi tantangan bahkan atau individu tersebut harus mempunyai
kepercayaan diri yang tinggi agar dapat
mempermudah dalam berinteraksi deng- terlebih dahulu, mengerjakan soal sen-
an individu lainnya.Siswa merupakan diri tanpa melihat pekerjaan teman dan
individu yangsedang dalam proses pem- mengerjakan soal di depan kelas. Inter-
belajaran yaitu berkembang ke arah ke- aksi sosial siswa di sekolah lebih di-
matangan jiwa atau kemandirian. pererat serta dapat bertoleransi antar
Salah satu yang mempengaruhi ke- sesama siswa, serta menaati peraturan-
mampuan dalam penyesuaian sosial ini peraturan dan tata tertib yang sudah
adalah kepercayaan diri. Interaksi sosial dibuat dari sekolah. Caranya yaitu
merupakan kunci dari semua kehidupan dengan mengikuti kegiatan ekstrakuri-
sosial, karena tanpa interaksi sosial ti- kuler di sekolah yang menuntut inter-
dak mungkin ada kehidupan bersama. aksi sosial, mengerjakan tugas secara
Agar siswa mampu berinteraksi sosial berkelompok dan mengikuti pentas seni
dengan baik, maka seseorang atau sis- yang diadakan sekolah. Guru juga dapat
wa tersebut harus mempunyai ke- melatih serta meningkatkan kepercaya-
percayaan diri yang tinggi agar dapat an diri siswa dalam berinteraksi dengan
mempermudah dalam berinteraksi de- sesama siswa, dengan guru, maupun
ngan siswa yang lainnya. dengan orang lain yang berada di ling-
Kepercayaan diri bukanlah satusatu- kungan sekitarnya. Selanjutnya diharap-
nya yang berpengaruh bagi interaksi kan kepada peserta didik juga agar da-
sosial. Hanya saja peneliti lebih meng- pat berinteraksi sosial dengan baik.
khususkan pada kepercayaan diri sebab Menghindari perbuatan atau perkataan
dilihat dari fenomena yang ada di ling- yang dapat menyinggung atau menyaki-
kungan sekitar dimana orang yang tid- ti antar sesama maupun kepada orang
ak percaya diri akan kurang juga da- lain. Guru bimbingan dan konseling
lam hal berinteraksi sosial. Hal ini di- diharapkan agar dapat memberikan mo-
karenakan ketidakpercayaan dirinya tivasi yang dapat meningkatkan keper-
membuat seseorang tersebut untuk lebih cayaan diri siswa. Kepala sekolah, guru,
memilih diam daripada harus berinter- serta staf-staf lainnya dapat bekerja-
aksi dengan orang-orang yang berada sama untuk meningkatkan interaksi
di lingkungan sekitarnya. yang baik, baik itu kepada orang tua,
Adanya kepercayaan diri yang ting- guru, maupun dengan yang lainnya.
gi dalam diri siswa maka dalam me- Agar siswa mampu berinteraksi so-
lakukan interaksi sosial dapat berjalan sial dengan baik, maka seseorang atau
dengan lancar. Semakin tinggi keper- siswa tersebut harus mempunyai ke-
cayaan diri siswa maka semakin baik percayaan diri yang tinggi agar dapat
pula interaksi sosialnya. Begitu juga mempermudah dalam berinteraksi de-
sebaliknya semakin rendah kepercayaan ngan siswa yang lainnya. Apabila dua
diri siswa makan semakin rendah pula orang bertemu, interaksi dimulai pada
interaksi sosial siswa kepada orang- saat itu mereka saling menegur, berjabat
orang yang berada di lingkungan seki- tangan, saling berbicara, bahkan mung-
tarnya. kin berkelahi.
Mengacu dari penelitian maka siswa Percaya diri adalah keyakinan pada
dapat meningkatkan serta menjaga ke- kemampuan diri sendiri untuk melakuk-
percayaan diri yang ada pada dirinya an segala sesuatu yang diinginkan dan
agar dapat memudahkannya dalam ber- merasa puas terhadap dirinya. Keper-
interaksi dengan siapapun yang ada di cayaan diri adalah kemampuan yang
sekitarnya. Caranya yaitu dengan me- dapat dipelajari setiap orang, dan mem-
ngutarakan pendapat tanpa disuruh bangun kepercayaan diri akan mem-
pengaruhi aspek-aspek dalam kehidup- diperlukan sikap asertif. Sikap asertif
an kita, seperti penghargaan diri, hu- adalah ekspresi yang langsung, jujur,
bungan dekat, keluarga, pertemanan, dan pada tempatnya, dari pikiran pe-
kehidupan kerja. Dalam penelitian ini rasaan dan kebutuhan atau hak-hak
kepercayaan diri diukur dengan skala tanpa kecemasan yang beralasan.
kepercayaan diri yang didasarkan Ekpresi yang langsung merupakan
pada karakteristik individu yang me- perilaku individu yang tidak berputar,
miliki kepercayaan diri. Individu me- jelas, terfokus dan wajar, serta ti-
rasa diterima oleh kelompoknya, indi- dak menghakimi. Jujur merupakan peri-
vidu percaya sekali terhadap dirinya laku individu yang selaras dan cocok,
serta memiliki ketenangan sikap, tidak kata-kata, gerak-gerik dan perasaan
terdorong utuk menujukkan sikap kon- individu semua mengatakan hal yang
formitas demi diterima oleh orang lain sama, pada tempatnya merupakan peri-
atau kelompok, berani menerima dan laku individu yang memperhitungkan
menghadapi penolakan orang lain, hak-hak dan perasaan-perasaan orang
punya kendali diri yang baik (tidak lain sesuai dengan waktu dan tempat
moody dan emosi stabil), memiliki yang tepat.
internal locus of control, mempunyai Ada beberapa keuntungan bila ber-
cara pandang positif terhadap orang perilaku asertif, yaitu keinginan ke-
lain, diri sendiri dan situasi di luar di- butuhan dan perasaan individu untuk
rinya dan memiliki harapan-harapan dimengerti oleh orang lain. Dengan de-
yang realistik. mikian tidak ada pihak yang sakit hati
Dalam setiap tahapan kehidupan, karena kedua belah pihak merasa di-
individu akan memiliki berbagai peran. hargai dan didengar. Ini sekaligus
Pada masa kanak-kanak individu bisa keuntungan bagi individu sebab akan
berperan sebagai seorang anak, seorang membuat individu diposisi sebagai pi-
adik, seorang kakak, ataupun seorang hak yang sering meminimalkan konflik
siswa. Pada masa remaja, masa peralih- atau perselisihan. Selain itu, individu
an antara masa kanak-kanak dan masa tersebut merasa mengendalikan hidup-
dewasa, seorang individu dapat me- nya sendiri, dan akan berdampak pada
miliki peran yang lebihb banyak lagi rasa percaya diri dan keyakinan yang
dibandingkan masa kanak-kanaknya. bisa terus meningkat.
Individu remaja tersebut bisa menjadi Menurut Fatimah (Ahmadi 2002:
anggota suatu organisasi, pelajar dan 10) percaya diri adalah sikap positif
lain sebagainya. Pada masa remaja seorang individu yang memampukan
akhir pada umumnya peran individu diri sendiri maupun terhadap lingkung-
sebagai siswa berubah menjadi maha- an atau situasi yang dihadapinya. Ke-
siswa. Sebagai mahasiswa seorang indi- percayaan diri berkembang melalui
vidu akan dituntut untuk bisa menjadi interaksi individu dengan lingkungan-
lebih mandiri, lebih inisiatif, lebih de- nya. Lingkungan psikologis dan sosio-
wasa, dan lebih matang dalam berpikir logis akan menumbuhkan dan mening-
dan berperilaku. katkan kepercayaan diri sese-orang.
Kemandirian, inisiatif, kedewasaan Seorang individu yang memiliki peran
serta kematangan dalam berpikir dan sebagai mahasiswa berada pada ling-
berperilaku dapat dicapai jika individu kungan yang sangat kompleks. Ling-
tersebut bisa berinteraksi secara baik kungan yang menuntut mahasiswa ter-
dengan lingkungnnya. Untuk mencipta- sebut untuk lebih mandiri, lebih ini-
kan interaksi yang baik dan harmonis siatif, lebih dewasa, dan lebih matang
dalam berpikir dan berperilaku. Hal ini individu yang lain atau sebaliknya, ja-
bukan merupakan proses yang mudah. di terdapat hubungan saling timbal ba-
Setiap individu berbeda dalam meng- lik. Hubungan tersebut dapat antara in-
hadapi lingkungannya yang kompleks. dividu dengan individu, individu de-
Artinya dalam proses interaksi dengan ngan kelompok atau kelompok dengan
lingkungannya, mahasiswa bertujuan kelompok. Hal ini memang terlihat mu-
untuk memenuhi kebutuhannya. Dan dah. Tetapi untuk seorang siswa yang
dalam pemenuhan kebutuhannya ter- memiliki kepercayaan diri yang rendah,
sebut, perilaku yang dimunculkan akan sulit melakukannya. Karena banyak se-
berbeds dalam menghadapi sesuatu, kali hal negatif yang ia pikirkan. Mi-
ada mahasiswa yang bersifat asertif, salnya takut untuk bertanya sesuatu,
maka bisa menyatakan kebutuhannya takut tidak bisa menjawab pertanyaan-
secara jujur, langsung, dan berusaha nya atau bahkan ia tidak percaya diri
menghargai hak pribadi dan orang lain. untuk mengajak orang tersebut berbica-
Ketika masalah timbul, individu yang ra karena orang itu lebih rupawan dan
bersikap asertif akan menghadapi ma- lebih cerdas dari dirinya. Sehingga ia
salah dan berusaha mengatasinya. Cara pun akhirnya memilih untuk diam tanpa
mengatasi masalah secara asertif di- mencoba. Hal ini terjadi karena ia tidak
lakukan dengan cara pengungkapan percaya diri.
yang jujur, langsung tidak berusaha Percaya diri adalah keyakinan dari
menjauhi, dan tetap menghargai hak dalam diri akan kemampuan yang di-
pribadi maupun diri sendiri. milikinya. Orang yang percaya diri ak-
Perilaku ini menghasilkan suatu an sukses dalam hidupnya. Karena me-
evaluasi terhadap diri sendiri yang reka bisa mengatasi masalah yang ter-
menyenangkan dan dapat mendorong jadi dalam dirinya. Percaya diri sang-
terjadinya persetujuan terhadap diri at dibutuhkan oleh siswa agar mereka
sendiri yang bisa jadi dapat meningkat- bisa menyelesaikan masalah nya dengan
kan rasa percaya diri. tenang tanpa putus asa, dan para siswa
Rasa percaya diri sebagai keyakinan dapat menerima dengan lapang dada
pada kemampuan diri sendiri yang hasil dari usaha mereka baik dalam hal
mana percaya diri itu berawal dari te- sekolah ataupun dalam pergaulannya.
kad pada diri sendiri untuk melakukan Ada beberapa ciri atau karakteristik
segala sesuatu yang diinginkan dan di- individu yang mempunyai rasa percaya
butuhkan dalam hidup. Rasa percaya diri yaitu: percaya akan kemampuan
diri lebih menekankan pada kepuasan diri sendiri, hingga tidak membutuhkan
yang dirasakan individu terhadap diri- pujian, pengakuan, penerimaan, ataupun
nya, dengan kata lain individu yang per- rasa hormat orang lain. Tidak terdorong
caya diri adalah individu yang merasa untuk menunjukan sikap konformasi
puas pada dirinya sendiri. demi diterima oleh orang lain atau
Kepercayaan diri adalah kekuatan kelompok. Berani menerima dan meng-
keyakinan mental seseorang atas ke- hadapi penolakan orang lain, berani
mampuan dn kondisi dirinya dan mem- menjadi diri sendiri. Punya pengendali-
punyai pengaruh terhadap kondisi dan an diri yang baik (emosinya stabil).
perkembangan kepribadian seseorang Memiliki control (memandang keber-
secara keseluruhan. hasilan atau kegagalan tergantung dari
Interaksi sosial adalah hubungan an- usaha diri sendiri dan tidak mudah men-
tara individu satu dengan individu yang yerah pada nasip atau keadaan serta
lain, individu satu dapat mempengaruhi tidak tergantung/mengharapkan bantuan
orang lain). Mempunyai cara pandang Bentuk interaksi sosial yang ber-
yang positif terhadap diri sendiri, kaitan dengan proses asosiatif dapat
orang lain dan situasi di luar dirinya. terbagi atas bentuk kerja sama, ako-
Memiliki harapan yang realistik ter- modasi dan asimilasi. Kerjasama mer-
hadap diri sendiri sehingga ketika ha- upakan suatu usaha bersama indi-vidu
rapan itu tidak terwujud, ia tetap dengan individu atau kelompok untuk
mampu melihat sisi positif dirinya, mencapai satu atau beberapa tujuan.
dan situasi yang terjadi. Akomodasi dapat diartikan sebagai su-
Kemampuan berinteraksi sosial atu keadaan, didalam kehidupan di mas-
merupakan sutu kegiatan yang mampu yarakat.
menjadikan diriindividu atau seseorang Melalui pendekatan ini Goffman
dapat menyesuaikan diri pada ling- menggunakan bahasa dan hayalan teater
kungan sosialnya, baik disekolah mau- untuk menggambarkan fakta subjektif
pun dimana ia bertempat tinggal. Hu- dan objektif dari interaksi sosial yanng
bungan manusia dengan lingkungan disebut dengan social estabilishment,
yang memiliki interaksi yang baik tempat mempersiapkan interaksi sosial
meliputi individu dapat berpartisipasi disebut dengan back region/backstage,
dengan lingkungan. Individu dapat me- tempat penyampaian ekspresi dalam
nyesuaikan diri dengan lingkungan. interaksi sosial disebut front region,
Individu dapat menggunakan lingkung- in-dividu yang melihat interaksi ter-
an. Dalam kemampuan berinteraksi sos- sebut disebut audience, penampilan dari
ial dapat menimbulkan kepercayaan diri pihat yang melakukan interaksi disebut
siswa, kemampuan berinteraksi indiviu, team of performers, dan orang yang ti-
kelompok dan lingkungan. Jika inter- dak melihat interaksi disebut dengan
aksi sosial tidak terjalin dengan baik, outsider. Goffman juga menyampaikan
maka tidak menutup kemungkinan sis- konsep impression management untuk
wa akan mengalami kurangnya keper- menunjukkan usaha individu dalam me-
cayaan diri untuk berbicara di depan nampilkan kesan tertentu pada orang
umum. Hubungan sosial yang me- lain. Konsep expression untuk indi-
nyenangkan dapat meningkatkan ke- vidu yang membuat pernyataan dalam
mauan siswa dalam mengungkapkan interaksi. Konsep ini terbagi atas ex-
suatu pendapat. Mengungkapkan pen- pression given untuk pernyataan yang
dapat merupakan salah satu ciri orang diberikan dan expression given off un-
yang memiliki kepercayaan diri. Ke- tuk pernyataan yang terlepas. Serta kon-
mampuan kepercayaan diri dipengaruhi sep impression untuk individu lain yang
oleh beberapa faktor. Faktor yang me- memperoleh kesan dalam interaksi.
mpengaruhi kepercayaan diri yaitu pola Bentuk-bentuk interaksi yang mendo-
asuh, jenis kelamin, pendidikan, inter- rong terjadinya lembaga, kelompok dan
aksi sosial dan penampilan fisik. organisasi sosial.
Sehubungan dengan pendapat ter- Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat
sebut berarti jika hendak melakukan se- berupa kerja sama (cooperation), per-
buah interaksi sosial haruslah dimulai saingan (competion), dan bahkan da-
dengan rasa percaya diri. karena untuk pat juga berbentuk pertentangan atau
saling menegur, berjabat tangan mau- pertikaian (conflict). Pertikaian mung-
pun untuk saling berbicara itu harus kin akan mendapatkan suatu peny-
memiliki kemampuan dan keyakinan elesaian, namun penyelesaian tersebut
pada dalam diri. hanya akan dapat diterima untuk se-
mentara waktu, yang dinamakan ako-
modasi. Ini berarti kedua belah pihak Berdasarkan kesimpulan dari hasil
belum tentu puas sepenuhnya. Suatu penelitian di atas, maka penulis men-
keadaan dapat dianggap sebagai bentuk coba memberikan saran, yaitu: Siswa
keempat dari interaksi sosial. Keempat diharapkan mampu meningkatkan rasa
bentuk pokok dari interaksi sosial ter- percaya dirinya agar tidak menghambat
sebut tidak perlu merupakan suatu dalam proses penyesuaian sosial.
kontinuitas di dalam arti bahwa inter-
aksi sosial tersebut tidak perlu meru- Guru BK diharapkan mampu me-
pakan suatu kontinuitas, di dalam arti ngidentifikasi siswa yang kurang per-
bahwa interaksi itu dimulai dengan ker- caya diri kemudian memberikan la-
jasama yang kemudian menjadi per- yanan bimbingan pribadi sosial pada
saingan serta memuncak menjadi per- siswa agar siswa mampu menyesuaikan
tikaian untuk akhirnya sampai pada diri terhadap lingkungan sosial dengan
akomodasi. baik.
Setelah guru mengetahui bahwa
SIMPULAN / CONCLUSION terdapat hubungan antara percaya diri
dengan interaksi sosial pada siswa, ma-
Berdasarkan hasil penelitian dan pe- ka guru harus dapat memberikan ma-
mbahasan, maka dapat diambil ke- sukan pada siswa mengenai pentingnya
simpulan bahwa terdapat hubungan an- terdapat hubungan antara percaya diri
tara percaya diri dengan interaksi sosial dengan interaksi sosial pada siswa.
pada siswa SMK Darul Fikri Keca- Peneliti selanjutnya diharapkan da-
matan Pugung Kabupaten Tanggamus. pat mengkaji faktor-faktor lain yang
Dari hasil analisis tersebut terlihat bah- berhubungan dengan interaksi sosial
wa nilai rhitung > rtabel yaitu 0,208> 0,176 pada siswa selain variabel kepercayaan
maka Ho ditolak dan Ha diterima yang diri, seperti komunikasi dan motivasi.
berarti bahwa kedua variabel tersebut Salah satu yang mempengaruhi ke-
berkorelasi. mampuan penyesuaian sosial adalah ke-
Koefisien korelasi ini men-unjukan percayaan diri. Tingat kepercayaan diri
bahwa ada hubungan positif yang ren- yang baik juga dapat memudahkan sis-
dah antara percaya diri dan interaksi wa dalam mengambil sebuah keputusan
sosial siswa SMK Darul Fikri Kecamat- dan juga dapat memudahkan siswa un-
an Pugung Kabupaten Tanggamus tah- tuk berinteraksi sosial, mendapatkan
un ajaran 2018/2019. teman, serta dapat membantu siswa un-
Dengan demikian Ho ditolak dan tuk mempertahankan kesuksesan dalam
Ha diterima dalam hal ini percaya diri pembelajaran atau pekejaan. Secara tid-
memberikan kontribusi sebesar 4,3%. ak langsung hal ini dapat mempeng-
Hal ini men-cerminkan bahwa percaya aruhi prestasi akademik atau prestasi
diri memiliki keterkaitan terhadap int- belajar siswa.
eraksi sosial sedangkan 95,7% lainnya
dipengaruhi oleh faktor lain.
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa semakin rendahnya
percaya diri yang dimiliki siswa maka
akan semakin rendahnya interaki sosial.
Atau sebaliknya semakin tingginya per-
caya diri yang dimiliki siswa maka akan
tinggi pula interaksi sosialnya.
DAFTAR RUJUKAN/ Hartiyani. 2011. Hubungan Interaksi
REFERENCES Sosial Remaja dengan Konsep
Diri dan Kepercayaan Diri.
Ahmadi, A. 2002. Psikologi Sosial. Jurnal Psikologi, diakses dari
Jakarta: PT. Rineka Cipta http://eprints.ums.ac.id/45469/2
0/Naspub%20Jadi.pdf
Arfiantono. 2013. Perbedaan Tingkat
Kepercayaan Diri dan Rachmawati. 2015. Hubungan Antara
Interaksi Sosial Antara Siswa Interaksi Sosial dengan
dan anak Jalanan. Jurnal Kepercayaan Diri dalam Public
Psikologi, diakses dari Speaking. Jurnal Psikologi
http://jurnalmahasiswa.unesa.ac Univeritas Muhammadiyah
.id/index.php/character/article/v Surakarta. Vol. 7. No. 1, hlm.
iew/2715 47-48, , diakses dari
http://eprints.ums.ac.id/34917/
Azwar, S. 2013. Skala Psikologi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Susanto, 2011. Hubungan Antara Rasa
Percaya Diri Dengan
Bisri. 2013. Penerapan Konseling Keterampilan Sosial Anak
Kelompok dan Strategi Taman Kanak-Kanak Jurnal
Reframing untuk Universitas Pendidikan
Meningkatkan Percaya Diri Indonesia, repository.upi.edu |
Siswa. Jurnal BK, diakses dari perpustakaan.upi.edu, diakses
https://jurnalmahasiswa.unesa.a dari
c.id/index.php/jurnal-bk- http://repository.upi.edu/31767/
unesa/issue/view/311

You might also like