You are on page 1of 18

Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X

Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR


TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA
KELAS X IIS SMA NEGERI 1 RAYA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

1)Eko Wahyu Nugrahadi, 2*)Agustina Rizki


*Korespondensi:
siburianagustina@gmail.com
1)Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan
2)Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan

ABSTRACT

This aims to determine how the influence of emotional intelligence and achievement motivation to learn the
economic achievement of student class X IIS SMA Negeri 1 Raya T.P 2017/2018. This research was conducted in
SMA Negeri 1 Raya which is located at Sutomo Street No.68 Raya Kec.Raya Kab.Simalungun. This type of
research is expost facto. The population in this study is all students of class X IIS SMA Negeri 1 Raya consisting
of three classes with students amounted to 101 people.and that is as many as 81 students with Cluster Random
Sampling. Data collection technique are documentation and through questionnaires. That questionnaires is tested
before used first. From that analysis obtained that questioner are valid and reliable. And than obtainted data from
questionary are analitysis used with multiple linear analysis. From the results of data analysis obtained that the
two variables (emotional intelligence and achievement motivation) marked positive and significant effect on the
economic students achievement of class X IIS of SMA Negeri 1 Raya T.P 2017/2018. tcount> ttable where the results
of t test on the emotional intelligence variable of 5.889 is greater than t table 1.665 and the achievement motivation
show 7,703 results greater than ttable 1.665; and F test results show the value Fcount96.060 greater than Ftable 3.11.

Keywords: Emotional Intelligence, Achievement Motivation and Learning Achievement

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional dan motivasi belajar
ekonomi siswa kelas X IIS SMA Negeri 1 Raya T.P 2017/2018. Penelitian ini dilaksanakan di SMA
Negeri 1 Raya yang beralamat di Jalan Sutomo No. 68 Raya, Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun.
Jenis Penelitian ini adalah expost facto. Populasi dalam penelitian ini adalah 101 orang siswa. Sampel
sebanyak 81 orang dengan teknik Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah menggunakan dokumentasi dan penyebaran angket. Sebelum digunakan angket tersebut diuji
terlebih dahulu. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa angket tersebut valid dan reliabel. Kemudian
data yang terkumpul dari hasil angket dianalisis menggunakan regresi linear berganda. Dari hasil
analisis diperoleh bahwa baik secara parsial maupun simultan kedua variabel (kecerdasan emosional
dan motivasi belajar) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa
kelas X IIS SMA Negeri 1 Raya T.P 2017/2018. Hal ini ditandai dengan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dimana hasil uji
t pada pada variabel kecerdasan emosional sebesar 5,889 lebih besar dari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 1,665 dan pada variabel
motivasi belajar menunjukkan hasil sebesar 7,703 lebih besar dari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 1,665; dan hasil uji F
menunjukkan nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 96,060 lebih besar dari 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 3,11.

Kata-kata kunci: Kecerdasan Emosional, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar

PENDAHULUAN
Pendidikan menjadi hal yang sangat manusia dalam menghadapi tantangan
krusial bagi negara yang sedang persaingan global dan kemajuan teknologi.
berkembang terkhusus bagi Indonesia Keadaan ini menuntut pemerintah untuk
karena pendidikan dijadikan sebagai alat betindak serius dalam mengelola
untuk meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan dan cita-

1
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295

cita bangsa yang menegaskan bahwa, belajar adalah hasil yang dicapai seseorang
Indonesia sebagai negara berkembang tetap dalam penguasaan pengetahuan dan
mengutamakan pendidikan sebagai salah keterampilannya yang dikembangkan
satu tujuan nasional sesuai dengan dalam pelajaran, lazimnya ditunjukkann
pembukaan UUD 1945 Alinea ke-IV yaitu dengan tes angka nilai yang diberikan oleh
mencerdaskan kehidupan bangsa. guru.
Pendidikan adalah suatu usaha atau Berdasarkan pengamatan yang telah
kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, penulis lakukan di SMA Negeri 1 Raya
teratur dan berencana dengan maksud menunjukkan bahwa masih rendahnya
mengubah atau mengembangkan perilaku prestasi belajar ekonomi siswa, hal ini
yang diinginkan. Sekolah sebagai lembaga terlihat dari nilai KKM (Kriteria Ketuntasan
pendidikan formal bertanggung jawab Minimum) yaitu 75. Masih banyak siswa
untuk melaksanakan kegiatan belajar yang tidak memenuhi nilai ketuntasan pada
mengajar bagi peserta didik. mata pelajaran ekonomi yang telah
Kemajuan pendidikan yang dicapai ditetapkan sekolah.
oleh seorang siswa dapat diukur melalui Dari hasil pengamatan yang
evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap dilakukan oleh penulis diperoleh bahwa
siswa sehingga dapat memperlihatkan banyaknya siswa yang memenuhi KKM
prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. adalah 44 orang atau 43,99% sedangkan
Salah satu tolak ukur yang digunakan untuk banyaknya siswa yang meperoleh nilai di
melihat keberhasilan proses belajar mengajar bawah KKM adalah 57 orang atau 56,00%.
adalah prestasi belajar yang diperoleh oleh Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa
peserta didik. Sekolah memegang peranan jumlah siswa yang dibawah KKM lebih
penting dalam pendidikan karena banyak dari pada jumlah siswa yang
pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak, memenuhi KKM. Hal tersebut membuktikan
melalui sekolah siswa belajar berbagai bahwa prestasi belajar masih jauh dari apa
macam hal dan diharapkan adanya yang diharapkan.
perubahan yang sifatnya positif sehingga Berdasarkan hasil wawancara awal
pada tahap akhir akan di dapat dengan guru mata pelajaran ekonomi SMA
keterampilan, kecakapan dan pengetahuan Negeri 1 Raya kelas X IIS mengemukakan
baru. bahwa salah satu faktor yang
Salah satu tolak ukur yang mempengaruhi rendahnya presatsi belajar
digunakan untuk melihat keberhasilan ekonomi siswa kelas X IIS SMA Negeri 1
proses belajar mengajar adalah prestasi Raya adalah kecerdasan emosional siswa
belajar yang diperoleh oleh peserta didik. tersebut. Dimana terdapat sebagian siswa
Sekolah memegang peranan penting dalam memandang ekonomi sebagai mata
pendidikan karena pengaruhnya besar sekali pelajaran yang sulit, mereka cenderung sulit
pada jiwa anak. Melalui sekolah siswa untuk mengelola dan memahami emosi
belajar berbagai macam hal dan diharapkan mereka, sulit untuk motivasi, keaktifan
adanya perubahan yang sifatnya positif siswa kurang, gelisah dan tidak tenang serta
sehingga pada tahap akhir akan didapat cenderung menarik diri dari pelajaran
keterampilan, kecakapan dan pengetahuan ekonomi.
baru. Dalam mengelola emosi itu tentu saja
Salah satu indikator tercapainya seseorang dituntut untuk dapat memiliki
tujuan pembelajaran dapat diketahui dengan kecerdasan emosional yang baik. Pentingnya
melihat tinggi rendahnya nilai yang dicapai kecerdasan emosional dirasakan saat
siswa dalam kegiatan pembelajaran, daya seseorang berinteraksi dengan individu
serap siswa terhadap materi pelajaran, serta ataupun kelompok lain. Kecerdasan
prestasi siswa yang berupa nilai rapor. emosional merupakan kecakapan seseorang
Menurut Damayanti (2016:330) Prestasi dalam mengelola emosionya. Pengelolaan

2
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295

emosi tersebut akan dapat mempengaruhi bahwa minat dan kecerdasan emosional
berbagai kegiatan sehari-hari, termasuk siswa berpengaruh signifikan terhadap
diantaranya adalah kegiatan belajar. prestasi belajar. Kemudian Daud (2012) yang
Menurut Tu’u (dalam Ambarita meneliti pengaruh kecerdasan emosional
2015:7) mengemukakan bahwa banyak dan motivasi belajar terhadap hasil belajar
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. biologi siswa SMA 3 Negeri Kota Palopo
Salah satu faktor yang mempengaruhi menyimpulkan bahwa Kecerdasan
prestasi belajar adalah kecerdasan Emosional (EQ) dan Motivasi belajar
emosional. Menurut Mashar dalam berpengaruh signifikan terhadap hasil
Ramadha (2016:60), mengemukakan bahwa belajar biologi siswa SMA 3 Negeri Kota
kecerdasan emosional adalah kemampuan Palopo.
untuk mengenali, mengolah, dan Kemampuan intelegensi intelligence
mengontrol emosi agar mampu merespons quotient (IQ) memang sangat dibutuhkan
secara positif setiap kondisi yang pada saat menuntut ilmu, agar memperoleh
merangsang munculnya emosi-emosi. prestasi yang tinggi. Selain kemampuan
Terdapat sebagian siswa intelligence quotient (IQ) ternyata
memandang pelajaran ekonomi sebagai kemampuan emosional juga sangat
mata pelajaran yang sulit, mereka cenderung berpengaruh terhadap prestasi belajar
sulit untuk mengelola dan memahami emosi seseorang. Menurut Goleman (dalam
mereka, sulit untuk memotivasi, keaktifan Mardiah, 2012:2), kecerdasan intelektual (IQ)
siswa kurang, gelisah dan tidak tenang serta hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan,
cenderung menarik diri dari pelajaran sedangkan 80% adalah sumbangan faktor
ekonomi. Ditemukan pula siswa, dimana kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah
mereka begitu cerdas dan cemerlang prestasi kecerdasan emosional atau Emotional
akademiknya, namun tidak dapat mengelola Quotient (EQ) yakni kemampuan mengenali
emosinya, sperti mudah marah, mudah emosi, mengelola emosi, memotivasi diri
putus asa atau angkuh dan sombing. Apabila sendiri mengenali emosi oranglain, dan
hal ini terus berkembang maka akan membina hubungan. Pada dasaranya
menyebabkan siswa memiliki emosi negatif manusia memiliki kecerdasan-kecerdasan
pada mata pelajaran ekonomi. Oleh karena lainnya seperti kecerdasan emosional (EQ)
itu, hendaknya guru juga perlu memahami dan kecerdasan spiritual (SQ), karena itu
emosi para siswa. prestasi seharusnya tidak hanya diukur
Dengan memperhatikan dan dengan kemampuan menguasai teori secara
memahami emosi siswa, akan membantu hafalan dan mendapatkan nilai yang cukup
guru mempercepat proses pembelajaran baik.
yang lebih permanen dan bermakna. Peserta didik dalam pembelajaran
Memperhatikan dan memahami emosi siswa ekonomi senantiasa menghadapi kesulitan
berarti membangun ikatan emosional, pada saat menyelesaikan tugas yang
dengan menciptakan kesenangan dalam diberikan oleh guru, jika peserta didik
belajar, menjalin hubungan, dan memiliki kecerdasan emosional dan
menyingkirkan segala ancaman dari suasan motivasi belajar yang baik, maka peserta
belajar. Dengan kondisi belajar yang didik akan tetap berusaha untuk mencari
demikian para siswa akan ikut serta dalam bagaimana cara menyelesaikan tugas
kegiatan pembelajaran ekonomi. tersebut. Dalam proses belajar disekolah,
Penelitian terdahulu yang terkait siswa dikatakan memilik kecerdasan
adalah penelitian Alzak (2015) Dengan Judul emosional yang baik dailihat dari bagaimana
: Pengaruh Minat Dan Kecerdasan dia merespon setiap hal yang berkaitan
Emosional Terhadap Prestasi Belajar dengan pembelajaran, seperti merespon baik
Matematika Siswa SMP Siswa Kelas VIII setiap perintah dari guru, menjawab dengan
SMP Negeri 1 Latambaga didapatkan hasil baik setiap pertanyaan yang diajukan guru,

3
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295

mengerjakan tugas dengan baik sesuai Peserta didik dalam pelajaran


peraturan yang telah ditentukan oleh guru ekonomi senantiasa menghadapi kesulitan
dan dapat berdiskusi dalam kelompok. saat menyelesaikan tugas yang diberikan
Sehingga pada akhirnya akan mewujudkan guru, jika peserta didik memiliki kecerdasan
hasil belajar yang optimal yang juga berarti emosional dan motivasi belajar yang baik,
menunjukkan prestasi belajar siswa yang maka peserta didik akan tetap berusaha
baik. untuk mencari cara bagaimana
Faktor lain yang mempengaruhi menyelesaikan tugas tersebut. Beragam
prestasi belajar siswa selain kecerdasan alternatif cara yang dapat dilakukan adalah
emosional adalah motivasi belajar. Motivasi dengan meminjam buku dari perpustakaan
yang tinggi terlihat dari kapasitas dalam ataupun ia dapat mencari sumber informasi
belajar, mengambil resiko, menjawab dari internet yang berhubungan dengan
pertanyaan serta kesediaan untuk materi pelajaran yang sedang dihadapinya.
bertanggungjawab. Semakin tinggi motivasi Dengan usaha yang sedemian kuat
belajar yang dimiliki oleh siswa akan tentunya didasari oleh pengelolaan emosi
menjadikan siswa untuk belajar dengan dan motivasi yang baik dalam diri peserta
tekun yang akhirnya tampak pada prestasi didik. Dari kecerdasan emosional dan
belajar siswa. Seandainya siswa tersebut motivasi belajar yang kuat tersebut, akan
tidak memiliki motivasi atau dorongan yang semakin baiklah prestasi belajar yang
kuat dari dalam diri siswa tersebut maka dicapai oleh siswa tersebut. Setelah ia
siswa tersebut tidak mendapatkan prestasi merasa bahwa tugas ekonomi tersebut
belajar yang baik. adalah tugas yang sulit maka ia akan
Menurut Djamarah dalam Pasaribu menyerah begitu saja dan tentu saja itu
(2016:68) “Motivasi adalah kondisi yang dikarenakan karena tingkat kecerdasan
muncul dalam diri individu yang emosional dan motivasi belajarnya yang
disebabkan oleh interaksi antara motif cenderung rendah sehingga prestasi yang
dengan kejadian-kejadian yang diamati oleh dicapainya belum maksimal.
individu, sehingga mendorong
mengaktifkan perilaku menjadi tindakan
TINJAUAN TEORITIS
nyata”. Motivasi belajar merupakan daya
Hakekat Prestasi Belajar
penggerak psikis dari dalam diri seseorang
Prestasi belajar adalah hasil yang
untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan
dicapai oleh siswa selama berlangsungnya
menambah keterampilan, pengalaman
proses belajar mengajar dalam jangka waktu
(Martinis Yamin, 2007: 219).
tertentu. Prestasi Belajar menurut Kamus
Dalam hal ini, motivasi belajar
Besar Bahasa Indonesia (2008: 895), adalah
tentunya sangat dibutuhkan untuk
penguasaan pengetahuan atau ketrampilan
mencapai nilai tersebut. Motivasi yang
yang dikembangkan oleh mata pelajaran,
dimaksud dapat berasal dari siswa itu
lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau
sendiri dan ada juga berasal dari luar diri
angka nilai yang diberikan oleh guru.
siswa tersebut, seperti guru, lingkungan
Menurut Jamarah (dalam Istarani 2015:35)
keluarga, dan lain-lain. Motivasi merupakan
prestasi adalah hasil yang telah diciptakan,
bagian yang sangat penting dalam diri
hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan
seseorang untuk mencapai prestasi. Guru
hati yang diperoleh dengan jalan keuletan”.
dalam hal ini selain sebagi tenaga pendidik,
Menurut Hamdani dalam Pasaribu
juga dituntut untuk dapat berperan sebagai
(2011:138) “Prestasi adalah hasil dari suatu
motivator yang memberikan inspirasi,
kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan,
semangat dan dorongan kepada para siswa
baik secara individual maupun kelompok”.
untuk dapat meningkatkan prestasi
Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama
belajarnya.
seseorang tidak melakukan kegiatan.

4
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295

Prestasi merupakan hasil dari usaha yang emosional. Kecerdasan emosional


telah dilakukan dengan baik dan benar. merupakan kemampuan yang dimiliki
Sedangkan Menurut Damayanti seseorang untuk merespon suatu masalah
(2016:330) “Prestasi belajar adalah hasil yang ataupun hal-hal yang ada di lingkungan
dicapai oleh siswa selama berlangsungnya sekitarnya.
proses belajar mengajar dalam jangka waktu Mengingat kecerdasan emosional
tertentu, umumnya prestasi belajar dalam begitu penting selama proses pembelajaran
sekolah berbentuk pemberian nilai (angka) dalam meningkatkan prestasi belajar maka
dari guru kepada siswa sebagai indikasi guru maupun pihak-pihak yang berkaitan
sejauh mana siswa telah menguasai materi dengan pendidikan perlu memberikan
pelajaran yang disampaikannya, biasanya perhatian pada kecerdasan emosional siswa.
prestasi belajar ini dinyatakan dengan Emosi biasa menuntut seseorang untuk
angka, huruf, atau kalimat dan terdapat bertindak baik atau bahkan jahat.
dalam periode tertentu”. Kebanyakan orang yang menggunkan emosi
Menurut Tu’u (dalam Hamdani, untuk merugikan diri sendiri. Emosi apabila
2011:75) menyatakan bahwa “prestasi belajar dikendalikan dengan baik dapat membuat
adalah penguasaan pengetahuan atau seseorang melakukan hal-hal yang
keterampilan yang dikembangkan oleh mata membawa dirinya pada kebaikan.
pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan Lam and Kirby (in Babli Roy
nilai test atau angka yang diberikan oleh 2002:127) are of the opinion that emotional
guru”. Sementara menurut Qohar dan intelligence involves perceiving,
Jamrah (dalam Hamdani, 2011:137) “Prestasi understanding, adn regulating emotions.
sebagai hasil yang telah diciptakan, hasil High emotional intelligence can contribute to
pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati a student in the learning process (Goleman,
yang diperoleh dengan jalan keuletan”. 1996; Elias, Ubriaco, Reese et al., 1992,
Menurut Winkel (dalam Ambarita, Svetlana, 2007). Yang artinya Lam dan Kirby
2011:138) “Prestasi belajar merupakan bukti berpendapat bahwa kecerdasan emosional
keberhasilan yang telah dicapai oleh itu adalah melibatkan mempersepsikan,
seseorang. Dengan demikian, prestasi belajar memahami, dan mengatur emosi.
merupakan hasil maksimum yang dicapai Kecerdasan emosional yang tinggi dapat
oleh seseorang setelah melaksanakan usaha- berkontribusi pada siswa dalam proses
usaha belajar. Disekolah anak berusaha pembelajaran (Goleman, 1996; Elias,
belajar sebaik mungkin untuk memperoleh Ubriaco, Reese et al., 1992, Svetlana, 2007).
prestasi yang baik pula”. Kecerdasan Emosional adalah
Dapat disimpulkan bahwa prestasi kemampuan seseorang untuk mengenali
belajar hasil dari usaha yang telah dilakukan emosi diri, mengelola emosi diri, memotivasi
dengan baik dan benar yang dicapai oleh diri sendiri, mengenali emosi orang lain
siswa selama berlangsungnya proses belajar (empati) dan kemampuan untuk membina
mengajar dalam jangka waktu tertentu, hubungan (kerja sama) dengan orang lain
umumnya prestasi belajar dalam sekolah (Goleman, 2005: 512). Kecerdasan emosional
berbentuk pemberian nilai (angka) dari guru sebagai kemampuan untuk memantau dan
kepada siswa sebagai indikasi sejauh mana mengendalikan perasaan diri sendiri dan
siswa telah menguasai materi pelajaran yang orang lain dan menggunakan perasaan-
disampaikannya, biasanya prestasi belajar perasaan itu untuk memadu pikiran dan
ini dinyatakan dengan angka, huruf, atau tindakan.
kalimat dan terdapat dalam periode tertentu. Menurut Cooper dan Sawaf (dalam
Fanikmah 2016:2) “kecerdasan emosional
Hakekat Kecerdasan Emosional adalah kemampuan memahami, merasakan
Kecerdasan emosional itu sendiri dan secara efektif menerapkan daya
berasal dari dua kata yaitu: kecerdasan dan kepekaan emosi sebagai sumber energi,

5
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295

informasi, koneksi, dan pengaruh yang dirinya, dan mengaktifkan aspirasi dan nilai-
manusiawi”. Sedangkan menurut Salovey nilai yang paling dalam mengubah apa yang
dan Mayer (dalam Fanikmah 2016:2) di pikirkan menjadi apa di jalaninya dengan
pencipta istilah kecerdasan emosional, baik. Sengan demikian kecerdasan
mendefenisikan “kecerdasan emosional emosional diharapkan siswa dapat
adalah kemampuan untuk mengenali mengarahnkan perasaannya secara tepat,
perasaan, meraih, dan membangkitkan sehingga siswa tidak berlarut-larut didalam
perasaan untuk membantu pikiran, kesenangan maupun didalam kesedihan,
memahami perasaan dan maknanya, dan sehingga proses belajarnya tidak terganggu.
mengendalikan perasaannya secara
mendalam sehingga membantu emosi dan
intelektual”. Hakekat Motivasi Belajar
Pengertian lain dari kecerdasan Segala perbuatan ataupun perilaku
emosional juga dikemukakan Trisniwati dan yang dilakukan oleh manusia adalah suatu
Suryaningrum (dalam Fanikmah 2016:2) rangkaian aktivitas yang berawal dari
yang mendefenisikan bahwa “kecerdasan motivasi untuk memenuhi suatu kebutuhan.
emosional adalah kemampuan merasakan, Motivasi yang berasal dari kata dasar motif
memahami dan secara selektif menerapkan yang dapat diartikan sebagai suatu upaya
daya dan kepekaan emosi sebagai sumber untuk mendorong seseorang untuk
energi dan pengaruh yang manusiawi”. melakukan aktivitas tertentu demi mencapai
Menurut Wibowo (dalam Fanikmah 2016:2) suatu tujuan yang telah ditentukan.
“kecerdasan emosional adalah kecerdasan Dalam pelaksanaan kegiatan belajar
untuk menggunakan emosi sesuai dengan dibutuhkan motivasi pada diri siswa agar
keinginan, kemampuan untuk apa yang diinginkan dapat tercapai. Karena
mengenjdalikan emosi sehingga jika motivasi tidak diterapkan pada diri
memberikan dampak yang positif”. siswa maka kegiatan belajar tertentu tidak
Kecerdasan emosional akan efektif dan efisien. Singkatnya dapat
membutuhkan kepekaan perasaan, untuk disimpulkan bahwa tanpa motivasi hasil
belajar mengakui, menghargai perasaan belajar atau prestasi belajar siswa sulit untuk
pada diri sendiri dan orang lain serta dicapai.
meresponnya dengan tepat, untuk Sutrisno (in Santoso, 2012:6)
kemudian diaplikasikan secara efektif dalam Motivation has an important role to
kehidupan sehari-hari. Dengan kecerdasan encourage someone to actively do
emoisonal yang dimiliki, menjadikan something. Motivation also serves as a basis
seseorang dapat menempatkan emosinya for someone to get involved and take part in
pada porsi yang tepat, memilah kepuasan a program. Teachers can organize learning so
dan mengatur suasana hati. that students continue to be motivated in
Pada saat sekarang ini ketika segala learning through a creative program In the
hal dalam kehidupan mengalami perubahan classroom. Yang artinya Menurut Sutrisno
yang tak terduga menyebabkan seseorang (in Santoso, 2012:6) motivasi memiliki peran
baik dalam keadaan siap maupun tidak siap yang penting untuk mendorong seseorang
harus menjalankannya. Kenyataannya yang untuk aktif dalam melakukan sesuatu.
kita lihat dimasyarakat banyak siswa yang Motivasi juga berfungsi sebagai dasar bagi
hanyut dengan perkembangan zaman yang seseorang unuk terlibat dan ikut ambil
berbau negatif. Mereka tidak bisa bagian sebuah program. Guru dapat
mengendalikan diri agar tidak melakukan mengatur pembelajaran agar siswa terus
hal-hal yang merugikan diri mereka sendiri. termotivasi dalam belajar di dalam kelas.
Dengan demikian, kecerdasan Motivasi dan belajar merupakan dua
emosional yang baik akan memotivasi siswa hal yang saling mempengaruhi. Belajar
untuk mencari manfaat dan potensi unik adalah perubahan tingkah laku secara relatif

6
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295

permanen dan secara potensial terjadi Murni dalam Pasaribu (2016:87) mengatakan
sebagai hasil dan praktik atau penguatan bahwa motivasi berpangkal dari kata motif
(reinforced practice) yang dilandasi tujuan yang dapat diartikan sebagai daya
untuk mencapai tujuan tertentu (Uno, penggerak yang ada didalam diri seseorang
2008:23). untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu
Menurut Mc. Donald (dalam demi tercapainya suatu tujuan.
Sardiman A.M 2016: 73) “Motivasi adalah Inti dari motivasi merupakan kondisi
perubahan energi dalam diri seseorang yang psikologis yang mendorong seseorang untuk
ditandai dengan munculnya “feeling” dan melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar,
didahului dengan tanggapan terhadap motivasi dapat diartikan sebagai
adanya tujuan”. Motivasi merupakan daya keseluruhan daya penggerak didalam diri
penggerak/pendorong untuk melakukan siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,
sesuatu pekerjaan yang bisa berasal dari menjamin kelangsungan dan memberikan
dalam diri maupun dari luar (Dalyono arah kegiatan, sehingga dapat mencapai
dalam Sardiman 2016:73). tujuan dalam belajar. Dalam kegiatan
Menurut Djamarah dalam Pasaribu belajar, motivasi sangat dibutuhkan, sebab
(2016:68) “Motivasi adalah kondisi yang seseorang tidak mempunyai motivasi dalam
muncul dalam diri individu yang belajar, tidak akan mungkin melakukan
disebabkan oleh interaksi antara motif aktivitas belajar dengan efektif. Menurut
dengan kejadian-kejadian yang diamati oleh Suyanto & Asep Djihad, (dalam Winarni
individu, sehingga mendorong 2014:43).
mengaktifkan perilaku menjadi tindakan Motivasi dapat juga dikatan
nyata”. Motivasi belajar merupakan daya serangkaian usaha untuk menyediakan
penggerak psikis dari dalam diri seseorang kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang
untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila
menambah keterampilan, pengalaman ia tidak suka, maka ia akan berusaha untuk
(Martinis Yamin, 2007: 219). meniadakan atau mengelakkan perasaan
Menurut Sardiman (2016: 73), tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat
motivasi berasal dari kata dasar motif, yang dirangsang oleh faktor dari luar tetapi
diartikan sebagai daya upaya yang motivasi itu adalah tumbuh didalam diri
mendorong seseorang untuk melakukan seseorang.
sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya Dalam kegiatan belajar, Motivasi
penggerak dari dalam dan di dalam subjek inilah yang dikatakan sebagai daya
untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu penggerak secara keseluruhan yang dapat
demi mencapai suatu tujuan. Sama halnya menimbulkan kegiatan belajar, yang
menurut Dimyati dan Mujiono (2009) yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
menyatakan bahwa “motivasi merupakan belajar dan yang memberikan arah pada
dorongan mental yang menggerakkan dan kegiatan belajar sehingga tujuan yang
mengarahkan perilaku manusia, termasuk dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat
dalam kegiatan belajar motivasi mendorong tercapai. Siswa yang dalam proes belajar
seseorang untuk belajar untuk mencapai mempunyai motivasi yang kuat dan jelas,
tujuan yang diinginkannya”. pasti akan tekun dan berhasil dalam
Motivasi adalah keseluruhan daya belajarnya. Hal itu disebabkan karena ada
penggerak baik dari dalam diri maupun dari tiga fungsi motivasi yaitu : mendorong
luar dengan menciptakan serangkaian usaha manusia untuk berbuat dan melakukan
untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu aktivitas, menentukan arah perbuatannya,
yang menjamin kelangsungan dan serta menyeleksi perbuatannya. Sehingga
memperbaiki arah pada kegiatan, sehingga perbuatan siswa senantiasa selaras dengan
tujuan yang dikehendaki oleh subjek itu tujuan belajar yang akan dicapainya.
dapat tercapai. Veithzal Rivai & Sylviana

7
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295

Dari beberapa pendapat tersebut


dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar 𝑵
𝒏 = 𝟏+𝑵𝒆𝟐 (Sugiyono 2016:87)
merupakan suatu dorongan baik dari dalam
diri siswa maupun dari luar yang akan
menimbulkan suatu perubahan pada diri Dari rumus tersebut, diperoleh
individu tersebut sebagai pengalaman dari besarnya sampel dalam penelitian ini adalah
individu itu sendiri dalam berinteraksi sebesar 81 atau 80,19%. Secara rinci sampel
dengan lingkungannya dan untuk mencapai dalam penelitian ini dapat dilihat pada table
tujuan yang diharapkan. Motivasi memiliki 2.
pengaruh terhadap perilaku belajar siswa, Tabel 2
yaitu motivasi mendorong meningkatnya Distribusi Sampel
semangat dan ketekunan dalam belajar. Kelas Sampel
Motivasi belajar memegang peranan yang X IIS 1 28 (35 x 80,19 %)
penting dalam memberi gairah, semangat X IIS 2 28 (35 x 80,19 %)
dan rasa senang dalam belajar sehingga X IIS 3 25 (31 x 80,19 %)
siswa yang mempunyai motivasi tinggi, Total 81 orang
mempunyai energi yang banyak untuk Sumber : data Kelas X IIS SMA Negeri 1 Raya
melaksanakan kegiatan belajar yang pada (data diolah)
akhirnya akan mampu memperoleh prestasi Untuk memperoleh data yang
yang lebih baik. sebenarnya mengenai topic yang akan diteliti,
penulis menggunakan beberapa metode
METODE PENELITIAN pengumpulan data yaitu:
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Dokumentasi
Negeri 1 Raya yang berlokasi di jalan Dokumentasi digunakan untuk
Sutomo No. 68 Raya, Kecamatan Raya mendapatkan data tentang prestasi belajar
Kabupaten Simalungun. Penelitian ini akan dalam bentuk DKN yang ditetapkan
dilaksanakan pada semester genap tahun sekolah.
pelajaran 2017/2018. Penyebaran Angket
Populasi penelitian ini adalah Penyebaran angket dalam penelitian
seluruh siswa kelas X IIS SMA Negeri 1 Raya ini dilakukan secara tertutup yang terdiri
Tahun Ajaran 2017/2018 yang berjumlah 101 dari 20 item dari masing-masing variabel,
orang yaitu terdiri dari 3 kelas. Untuk lebih yaitu Kecerdasan Emosional dan Motivasi
jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut ini: Belajar. Angket dibuat dalam bentuk skala
Tabel 1 likert.
Populasi Penelitian Alternatif jawaban menggunakan
Kelas Jumlah model skala Likert menurut Sugiyono (2016)
Siswa dengan 4 alternatif jawaban yaitu: Sangat
X IIS 1 35 Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak
X IIS 2 35 Setuju.
X IIS 3 31
Uji Coba Instrumen Penelitian
Jumlah 101 Instrumen yang valid dan reliabel
menjadi syarat mutlak untuk mendapatkan
Sumber : Daftar Absensi Kelas X IIS SMA
hasil penelitian yang valid dan reliabel agar
Negeri 1 Raya
suatu instrumen mendapatkan hasil yang
Pengambilan sampel dalam dapat diandalkan. Uji coba instrumen
penelitian ini menggunakan Cluster Random dilakukan untuk mengetahui validitas dan
Sampling dengan teknik undian. Besarnya reabilitas instrumen.
sampel ditetapkan berdasarkan rumus
Slovin sebagai berikut : Uji Validitas Angket

8
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295

Menurut Sugiyono (2016:363) yang diambil, apakah telah mengikuti


“Validitas merupakan derajad ketepatan sebaran distribusi normal atau tidak. Uji
antara data yang terjadi pada objek normalitas ini dapat dideteksi dengan
penelitian dengan gaya yang dilaporkan menggunakan plot normal yang diperoleh
oleh peneliti. Untuk mengetahui validitas dengan bantuan SPSS. Ketentuannya adalah
butir-butir angket, dapat diuji dengan apabila output kurva normal P-plot
menggunakan korelasi product moment dari menggambarkan sebaran data yang ada
Karl Person yaitu : menyebar merata dan membentuk suatu
rxy =
𝐍(∑ 𝐗𝐘)−(∑ 𝐗)(∑ 𝐘) garis linier (lurus), dapat disimpulkan
√{𝐍(∑ 𝐗 𝟐 )−(∑ 𝐗)}{𝐍(∑ 𝐘 𝟐 )−(∑ 𝐘)𝟐 } bahwa data mempunyai distribusi normal.
rxy = Maka jika rhitung > rtabel pada taraf Uji normalitas dengan menggunakan
siginifikan 95% atau alpha 5% ( 𝛼 = 0,05) One Sample Kolmogorov-Smirnov Test,
maka instrumen yang dinyatakan valid, berdasarkan uji ini jika nilai signifikan ≤ 0,05
selanjutnya jika rhitung < rtabel maka instrumen maka distribusi dikatakan tidak normal,
dianggap tidak valid. sebaliknya jika nilai signifikan > 0,05 maka
distribusi dikatakan normal.

Uji Reliabilitas Angket


Menurut Stainback (dalam Sugiyono, Uji Linearitas Data
2016:364) mengatakan bahwa “reabilitas Uji linearitas merupakan suat u
berkenaan dengan derajad konsistensi dan upaya memenuhi salah satu asumsi regresi
stabilitas data atau temuan”. linear yang mensyaratkan adanya hubungan
Menurut Arikunto (2017:221), variabel bebas dengan variabel terikat yang
reliabilitas artinya “Dapat dipercaya, jadi saling membentuk kurva linear. Dasar
dapat diandalkan”. Untuk menguji pengambilan keputusan dalam Uji
reliabilitas angket, maka digunakan rumus Linearitas dapat dilakukan dengan dua cara,
alpha yang dikemukakan Arikunto, sebagai yaitu:
berikut: 1. Dengan melihat nilai signifikansinya,
jika nilai signifikansinya lebih besar
𝒌 ∑ 𝝈𝟐𝒃
𝒓𝟏𝟏 =[ ] [𝟏 ] Untuk dari 0,05 maka hasilnya adalah
𝒌−𝟏 𝝈𝟐𝒕
mencari varians setiap butir digunakan terdapat hubungan linear secara
rumus sebagai berikut : signifikan antara variabel (X) dengan
variabel (Y). Sebaliknya, jika nilai
∑ 𝑿𝟐𝒊 −
(∑ 𝑿𝒕 )𝟐 signifikansinya lebih kecil dari 0,05
𝝈𝟐𝒕 = 𝒏
maka kesimpulannya adalah tidak
𝒏
terdapat hubungan yang linear
Setelah diperoleh koefisien antara variabel (X) dengan variabel
reliabilitas kemudian dikonsultasikan (Y).
dengan harga r product moment pada taraf 2. Variabel dikatakan mempunyai
signifikan 95% atau alpha 5%. Jika r11> hubungan linear apabila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤
rtabelmaka instrumen dapat dikatakan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka data berpola “linear”, jika
reliabel dan sebaliknya r11 ≤ rtabel maka 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 data berpola “tidak
dikatakan bahwa instrumen tersebut tidak linear”. Dalam penelitian ini
reliabel. perhitungan linearitas dibantu
dengan bantuan komputerisasi
Teknik Analisi Data program IBM SPSS 20,00. Pengujian
Uji Asumsi Klasik dilakukan dengan menggunakan
Uji Normalitas program SPSS dengan metode Test
Uji normalitas yaitu pengujian untuk for Linearity dan tingkat kesalahan α =
melihat pola distribusi dari data sampel 0,05 atau nilai signifikansi 95%.

9
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295

Uji Multikolinearitas Teknik analisis data dilakukan untuk


Uji Multikolinearitas bertujuan mengetahui pengaruh variabel bebas (X1, X2)
untuk menguji apakah model regresi terhadap variabel terikat (Y). Analisis regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel berganda digunakan untuk mengetahui
bebas atau independen. Apabila nilai 𝑅 2 pengaruh Kecerdasan Emosional (X1) dan
yang dihasilkan dalam satu estimasi model Motivasi Belajar (X2) terhadap prestasi
regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara belajar siswa (Y). Persamaan regresi ganda
individual variabel-variabel independen dapat dicari dengan menggunakan
banyak yang tidak signifikan persamaan (Sugiyono 2016:267).
mempengaruhi variabel independen, hal
inin meupakan salah satu indikasi terjadinya Persamaan regresi berganda adalah sebagai
multikolinearitas. berikut:
Ada berbagai cara untuk mengetahui
Y = a+b1X1+b2X2+e
ada tidaknya multikolinearitas, diantaranya
adalah melihat nilai koefisien regresi parsial.
Nilai dari a,b1,b2 pada persamaan regresi
Metode yang dilakukan untuk mendeteksi
dapat dihitung dengan rumus sebagai
adanya multikolinearitas dalam penelitian
berikut:
ini adalah dengan melihat nilai varience
Y = a+b1X1+b2X2
inflatinf factor (VIF) : (∑ 𝒙𝟐𝟐 )(∑ 𝑿𝟏 𝒀)−(∑ 𝑿𝟏 𝑿𝟐 )(∑ 𝑿𝟐 𝒀)
b1 =
(∑ 𝑿𝟐𝟏 )(∑ 𝑿𝟐𝟐 )−(∑ 𝑿𝟏 𝑿𝟐 )
𝒍
𝑽𝑰𝑭 = 𝟏−𝒓𝟐 𝟐
(∑ 𝒙𝟏 )(∑ 𝑿𝟐 𝒀)−(∑ 𝑿𝟏 𝑿𝟐 )(∑ 𝑿𝟏 𝒀)
𝟏𝟐 b2 =
(∑ 𝑿𝟐𝟏 )(∑ 𝑿𝟐𝟐 )−(∑ 𝑿𝟏 𝑿𝟐 )

Keterangan : Uji Hipotesis


Uji Parsial (Uji t)
2
𝑅12 = koefisien korelasi antar 𝑘1 dan 𝑘2
Uji t digunakan untuk menguji
VIF menunjukkkan varian yang apakah terdapat pengaruh dari variabel
ditaksir meningkat akibat keberadaan bebas X1 dan X2 secara individual/parsial
multikolinearitas. Model regresi yang baik terhadap variabel Y (terikat).
seharusnya tidak terjadi korelasi antara
Rumus menggunakan Uji t adalah:
variabel bebas dengan kata lain tidak terjadi
multikolinearitas. Pengambilan keputusan 𝒃𝒊(𝜷𝒊)
𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 = 𝒔𝒆(𝜷𝒊)
dalam melakukan uji multikolinearitas bisa
dilakukan dengan dua cara yaitu: pertama
adalah dengan melihat nilai tolerance. Jika Uji Simultan (Uji F)
nilai tolerance lebih besar 0,10 maka artinya Untuk mengetahui apakah terdapat
tidak terjadi multikolinearitas terhadap data pengaruh dari variabel-variabel bebas
yang diuji dan sebaliknya. Kedua, dengan Kecerdasan Emosional (X1) Motivasi Belajar
cara melihat nilai VIF (Variance Inflation (X2) secara simultan (bersama-sama)
Factor). Jika nilai VIF lebih besar dari 10,00 berpengaruh signifikan atau tidak terhadap
(VIF>10,00) , maka artinya terjadi Prestasi Belajar siswa (Y) dilakukan dengan
multikolinearitas terhadap data yang diuji. uji F pada aplikasi SPSS. Taraf signifikan
Sebaliknya jika VIF < 10,00 artinya tidak yang digunakan 95% dan 𝛼 = 5%
terjadi multikolinearitas pada data yang
Menurut Sugiyono (2016) untuk
diuji. Adapun pada penelitian ini digunakan
menghitung besarnya F korelasi yaitu:
program SPSS 20,00 untuk menguji
multikolinearitasnya. 𝑹𝟐 /𝒌
Fhitung = (𝟏−𝑹)/(𝒏−𝒌−𝟏)
Analisis Regresi Linier Berganda
Koefisien Determinasi (𝑹𝟐 )

10
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295

uji reliabilitas kecerdasan emosional seperti


Reliability Statistics
terlihat pada Tabel 3.
Cronbach's N of Items
Alpha Tabel 3
Uji Reliabilitas Angket Kecerdasan
,873 20
Emosional (X1)
Koefisien determinasi ( R2 )
digunakan untuk mengetahui besarnya
Berdasarkan tabel 4.2 nilai Alpha
pengaruh atau sejauh mana sumbangan
Cronbach sebesar 0,873. Nilai tersebut lebih
variabel bebas terhadap variabel terikat
besar dari nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikansi
dengan adanya regresi linear berganda. Jika
95% dengan alpha 5% atau 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
𝑅 2 yang diperoleh mendekati 1 maka dapat
yaitu 0,324. Dengan demikian, butir
dikatakan semakin kuat model tersebut
pertanyaan untuk instrumen kecerdasan
menerangkan variabel bebas terhadap
emosional adalah reliabel.
variabel terikat, demikian pula sebaliknya
(0<𝑅 2<1), besarnya koefisien determinasi 𝑅 2
dapat dicari dengan rumus: Uji Validitas dan Reliabilitas Motivasi
Belajar (X2)
𝒃𝟏 ∑𝒙𝟏 𝒀+𝒃𝟐 ∑𝒙𝟐 𝒀 Pengujian validitas angket motivasi
𝑹= ∑𝒀𝟐 belajar (𝑋2 ) dilakukan dengan menggunakan
Product Moment, ketentuannya adalah
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikan (α = 0.05)
dengan n = 37 maka instrumen atau butir
soal dianggap valid. Hasil uji validitas
HASIL DAN PEMBAHASAN angket motivasi belajar ( 𝑋2 ) dapat dilihat
Uji Validitas dan Relibialitas bahwa setiap butir pertanyaan dinyatakan
Pengujian validitas angket kecerdasan valid, karena telah memenuhi syarat nilai
emosional ( 𝑋1 ) dilakukan dengan 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yang dimana 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar
menggunakan rumus Product Moment yang 0,324. Maka setiap pertanyaan validitas
diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS untuk variabel motivasi belajar (X2) dapat
versi 20, ketentuannya adalah apabila 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 digunakan sebgai instrumen penelitian.
> 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikan (α = 0.05) Selanjutnya untuk uji reliabilitas
dengan n = 37 maka instrumen atau butir motivasi belajar digunakan Alpha Cronbach,
soal dianggap valid dan jika 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 berdasarkan perhitungan yang
maka instrumen dianggap tidak valid. menggunakan program SPSS 20. Dihasilkan
Sedangkan untuk pengujian reliabilitas uji reliabilitas minat belajar seperti pada
angket dilakukan dengan menggunakan Tabel 4.
rumus Alpha Cronbach.
Berdasarkan hasil pengolahan data Tabel 4
dapat dilihat bahwa setiap butir pertanyaan Uji Reliabilitas
Angket Motivasi Belajar (X2)
dinyatakan valid, karena telah memenuhi
Reliability Statistics
syarat nilai 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yang dimana
𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sebesar 0,324. Maka setiap butir Cronbach's N of Items
pertanyaan validitas untuk variabel Alpha
kecerdasan emosional ( 𝑋1 ) dapat digunakan ,878 20
sebagai instrumen penelitian.
Selanjutnya untuk uji reliabilitas Berdasarkan Tabel 4.4 nilai Alpha
kecerdasan emosional digunakan uji Alpha Cronbach sebesar 0,878. Nilai tersebut lebih
Chonbach, berdasarkan perhitungan yangn besar dari nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikan
menggunakan program SPSS 20. Dihasilkan 95% dengan alpha 5% atau 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

11
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295

yaitu 0,324. Dengan demikian, butir bebas cukup baik digunakan dalam model
pertanyaan untuk instrumen motivasi regresi dan pengujian selanjutnya.
belajar adalah reliabel.
Uji Multikolinearitas
Hasil Uji Asumsi Klasik Uji multikolinearitas digunakan
Uji Normalitas untuk melihat apakah terdapat hubungan
Model regresi yang baik adalah antara variabel bebas dalam penelitian.
memiliki data (nilai residual) yang Penelian yang baik adalah ketika tidak
berdistribusi normal. Untuk mengetahui terjadi multikolinearitas antar variabel bebas
data (nilai residual) tersebut berdistribusi yaitu ketika nilai Tolerance lebih besar dari
normal atau tidak dapat dilihat 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10.
menggunakan uji normalitas Kolmogorov- Dari pengolahan data yang
Smirnov dari dari variabel penelitian dengan dilakukan diperoleh bahwa nilai tolerance
bantuan program SPSS versi 20. 0,733 > 0,1 dan nilai VIF 1,364 < 10. Hal ini
Dari hasil pengolahan data didapat berarti bahwa kedua variabel bebas tidak
bahwa nilai signifikansi dari kecerdasan saling memiliki hubungan dan baik
emosional (X1) sebesar 0,581, hal ini berarti digunakan untuk model regresi.
0,581 > 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa
data tersebut berdistribusi normal. Dan Hasil Uji Teknik Analisis Data
untuk variabel motivasi belajar (X2) adalah Analisis Regresi Linear Berganda
sebesar 0,578, hal ini berarti 0,578 > 0,05, Berdasarkan hasil analisis dengan
sehingga dapat dikatakan bahwa data menggunakan metode Ordenary Least Square
tersebut berdistribusi normal. (OLS). Dimana analissi in berfungsi untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh
Uji Linearitas variabel bebas (X) terhadap variabel terikat
Kriteria yang digunakan untuk (Y). Hasil perhitungan regresi linear
melihat hubungan antar variabel (linearitas) berganda dengan bantuan program SPSS
dapat diketahui dengan melihat nilai 20.0
signifikansinya (deviation from linearity). Jika Dari hasil pengolahan data diatas
nilai signifikan > 0,05 artinya terdapat maka diperoleh persamaan regresi linear
hubungan yang linear, sebaliknya jika nilai berganda sebagai berikut:
signifikan < 0,05 maka tidak terdapat 𝑌 = 𝑎 + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋 + 𝑒
hubungan yang linear. 𝑌 = 45,012 + 0,258𝑋1 + 0,353 + 𝑒
Berdasarkan hasil pengolah data Persamaan regresi linear berganda tersebut
diperoleh linearitas dengan nilai signifikansi dapat diuraikan sebagai berikut:
Deviation From Linearity adalah 0,310 (0,310 > a. Konstanta (a) = 45,012 artinya jika
0,05). Artinya ada hubungan linear antara variabel kecerdasan emosional dan
variabel kecerdasan emosional (𝑋1 ) terhadap motivasi belajar sebesar 0, maka
prestasi belajar (Y) yang digunakan dalam prestasi belajar ekonomi siswa
penelitian ini. Untuk melihat hubungan konstan sebesar 45,012.
linear antara variabel motivasi belajar (𝑋2 ) b. Nilai koefisien regresi variabel
dengan prestasi belajar (Y). kecerdasan emosional ( 𝑋1 ) sebesar
Berdasarkan pengolahan data yang 0,258 artinya jika kecerdasan
dilakukan diperoleh linearitas dengan nilai emosional mengalami kenaikan satu
signifikansi Deviation From Linearity adalah satuan, maka prestasi belajar
0,934 (0,934 > 0,05). Artinya ada hubungan ekonomi siswa akan mengalami
linear antara variabel motivasi belajar (𝑋2 ) peningkatan sebesar 0,258 satuan
terhadap prestasi belajar (Y) yang digunakan dengan asumsi variabel independen
dalam penelitian ini. Dengan demikian lainnya bernilai tetap.
dapat disimpulkan bahwa kedua variabel c. Nilai koefisien regresi variabel
motivasi belajar ( 𝑋2 ) sebesar

12
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295

0,353 artinya jika motivasi belajar Uji Simultan (uji F) pada penlitian ini
mengalami kenaikan satu satuan, dilakukan untuk mengetahui apakah ada
maka prestasi belajar ekonomi siswa pengaruh yang signifikan secara bersama-
akan mengalami peningkatan sama antara kedua variabel bebas terhadap
sebesar 0,353 satuan dengan asumsi variabel terikat. Pengujian hipotesis ini
variabel independen yang lain dilakukan dengna membandingkan nilai
bernilai tetap. 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan ketentuan
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau nilai sig < 0,05 maka
Hasil Uji Hipotesis hipotesis diterima dan sebaliknya jika
Uji Parsial (Uji t) 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau nilai sig > 0,05 maka
Uji parsial (uji-t) pada penelitian ini hipotesis ditolak. Dari perhitungan ini maka
dilakukan untuk mengetahui apakah ada diketahui 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dalam penelitian ini adalah
pengaruh signifikan secara masing-masing sebesar .
antara variabel independen dan variabel Dari hasil pengolahan data yang
dependen. Pengujian hipotesis ini dilakukan dilakukan diperoleh bahwa hasil uji F
dengan membandingkan nilai𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan menunjukkan nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 96,060 Dengan
nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengna ketentuan jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > demikian 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ( 96,060 > 3,11) dan
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau nilai sig <0,05 maka hipotesis taraf signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini berarti
diterima dan sebaliknya jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < bahwa H diterima, dimana secara bersama-
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau nilai sig > 0,05 maka hipotesis sama kecerdasan emosional dan motivasi
ditolak. belajar berpengaruh positif dan signifikan
Dari hasil pengolahan data diperoleh terhadap prestasi belajar ekonomi siswa
bahwa hasil uji t untuk variabel kecerdasan kelas X IIS SMA Negeri 1 Raya T.P
emosional (𝑋1 ) menunjukkkan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 2017/2018.
sebesar 5,889 lebih besar dari ttabel yaitu 1,665
(perhitungan ttabel ada pada lampiran). Koefisien Determinasi (𝑹𝟐 )
Sementara pada nilai signifikansi dengan Analisis koefisien determinasi
taraf signifikansi 95% atau alpha 5% (0,05) digunakan untuk mengetahui persentase
diperoleh data sig. α sbesar 0,000 < 0,005. sumbangan atau kontribusi pengaruh
Berdasarkan perbandingan thitung dan nilai variabel independen reward belajar dan
signifikansi maka Ha diterima dan Ho titolak minat belajar siswa terhadap prestasi belajar
aritnya yang berarti ada pengaruh yang ekonomi siswa.
positif dan signifikan antara variabel Berdasarkan hasil pengolahan yang
kecerdasan emosional terhadap prestasi dilakukan, dapat diketahui bahwa koefisien
belajar ekonomi siswa kelas X IIS SMA determinasi dalam penliatian ini adalah nilai
Negeri 1 Raya T.P 2017/2018. R square sebesar 0,711. Besarnya nilai
Selanjutnya hasil uji t untuk motivasi koefisien tersebut sama dengan 71,1%. Nilai
belajar (𝑋2 ) menunjukkan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 7,703 tersebut berarti bahwa kecerdasan
lebih besar dari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 1,665 emosional dan motivasi balajar memberikan
(perhitungan ttabel ada pada lampiran). kontribusi pengaruh sebesar 89,0% terhadap
Sementara pada nilai signifikasni dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas X IIS
taraf signiasni 95% atau alpha 5% (0,05) SMA Negeri 1 Raya T.P 2017/2018
diperoleh data sig.α sebesar nilai signifikansi sedangkan sisanya yaitu 28,9% dipengaruhi
0,000 < 0,05. Berdasarkan perbandingan oleh variabel-variabel lain yang tidak
thitung dan nilai signifikansi maka Ha diterima dibahas dalam penelitian ini.
dan Ho ditolak aritnya motivasi belajar (𝑋2 )
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pembahasan Hasil Penelitian
prestasi belajar ekonomi siswa kelas X IIS Analisis data untuk menguji hipotesis
SMA Negeri 1 Raya T.P 2017/2018. dengan uji t menunjukkan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
Uji Simultan (Uji F) variabel kecerdasan emosional adalah

13
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295

sebesar 5,889. Sedangkan untuk 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada perasaan untuk membantu pikiran,
taraf signifikan 95% adalah sebesar 1,665 memahami perasaan dan maknanya, dan
sehingga 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (5,889 > 1,665). mengendalikan perasaannya secara
Maka berdasarkan kriteria pengujian mendalam sehingga membantu emosi dan
hipotesis secara parsial dapat disimpulkan intelektual”.
bahwa variabel kecerdasan emosional Selanjutnya uji parsial pada variabel
memiliki pengaruh yang positif dan motivasi belajar diperoleh nilai thitung 7,703.
signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi Sedangkan untuk 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikan
siswa kelas X IIS SMA Negeri 1 Raya T.P 95% adalah sebesar 1,665 sehingga 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >
2017/2018. Dengan demikian semakin baik 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ( 7,703 > 1,665 ). Berdasarkan
kecerdasan emosional yang dimiliki oleh perbandingan thitung dan nilai signifikansi
siswa, maka akan semakin baik pula prestasi maka Ha diterima dan Ho dtitolak artinya
belajar ekonomi siswa tersebut, sebaliknya variabel motivasi belajar (X2) juga
apabila kecerdasan emosional yang dimiliki berpengaruh positif dan signifikansi
oleh siswa rendah prestasi belajar ekonomi terhadap prestasi belajar ekonomi siswa
siswa tersebut juga akan rendah.. kelas X IIS SMA Negeri 1 Raya T.P
Hal ini didukung sesuai oleh teori 2017/2018.
yang dikemukakan oleh Tu’u (dalam Dengan demikian semakin tinggi
Ambarita 2015:7) mengemukakan bahwa motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa,
banyak faktor yang mempengaruhi prestasi maka akan semakin tinggi pula prestasi
belajar. Salah satu faktor yang belajar ekonomi pada siswa tersebut,
mempengaruhi prestasi belajar adalah sebaliknya apabila motivasi belajar yang
kecerdasan emosional. Menurut Mashar dimiliki oleh siswa rendah maka prestasi
dalam Ramadha (2016:60), mengemukakan belajar ekonomi siswa tersebut juga akan
bahwa kecerdasan emosional adalah rendah.
kemampuan untuk mengenali, mengolah, Hal ini sesuai dengan penelitian
dan mengontrol emosi agar mampu terdahulu yang dilakukan oleh Penelitian
merespons secara positif setiap kondisi yang yang dilakukan oleh Sulistianingsih (2016)
merangsang munculnya emosi-emosi. diperoleh nilai Fhitung 13,19 dan Ftabel 1,51.
Hal ini sejalan pula dengan penelitian karena Fhitung < Ftabel , maka kedua variabel
terdahulu yang dilakukan oleh Daud (2012) berpola linear. Atau dengan kata lain, data
yang meneliti pengaruh kecerdasan hasil penelitian untuk variabel kecerdasan
emosional dan motivasi belajar terhadap emosional dan berpikir kritis matematika
hasil belajar biologi siswa SMA 3 Negeri berpola linear. Ringkasan hasil perhitungan
Kota Palopo menyimpulkan bahwa uji linearitas X2 terhadap Y diperoleh Fhitung =
Kecerdasan Emosional (EQ) dan Motivasi 0,28 dan Ftabel = 1,45. Simpulan: karena Fhitung
belajar berpengaruh positif dan signifikan < Ftabel , maka kedua variabel berpola linear.
terhadap hasil belajar biologi siswa SMA 3 Atau dengan kata lain, data hasil penelitian
Negeri Kota Palopo yang ditunjukkan oleh untuk variabel motivasi belajar dan berpikir
nilai thitung > ttabel (6,506 > 1,997). Hasil kritis matematika berpola linear.
penelitian ini membuktikan bahwa Menurut Djamarah dalam Pasaribu
kecerdasan emosional merupakan salah satu (2016:68) “Motivasi adalah kondisi yang
faktor yang akan mempengaruhi pencapaian muncul dalam diri individu yang
prestasi belajar yang optimal. Hal ini sesuai disebabkan oleh interaksi antara motif
dengan yang dinyatakan oleh Salovey dan dengan kejadian-kejadian yang diamati oleh
Mayer (dalam Fanikmah 2016:2) pencipta individu, sehingga mendorong
istilah kecerdasan emosional, mengaktifkan perilaku menjadi tindakan
mendefenisikan “kecerdasan emosional nyata”. Motivasi belajar merupakan daya
adalah kemampuan untuk mengenali penggerak psikis dari dalam diri seseorang
perasaan, meraih, dan membangkitkan untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan

14
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295

menambah keterampilan, pengalaman siswa konstan sebesar 45,012. Koefisien


(Martinis Yamin, 2007: 219). Motivasi yang regresi variabel kecerdasan emosional
tinggi terlihat dari kapasitas dalam belajar, sebesar 0,258 artinya jika kecerdasan
mengambil resiko, menjawab pertanyaan emosional mengalami kenaikan satu satuan,
serta kesediaan untuk bertanggungjawab. maka prestasi belajar ekonomi siswa akan
Semakin tinggi motivasi belajar yang mengalami peningkatan sebesar 0,258
dimiliki oleh siswa akan menjadikan siswa satuan dengan asumsi variabel independen
untuk belajar dengan tekun yang akhirnya lainnya bernilai tetap. Koefisien regresi
tampak pada prestasi belajar siswa, variabel motivasi belajar sebesar 0,353
Sebaliknya motivais belajar yang rendah artinya jika motivasi belajar mengalami
akan menjadikan siswa tidak tekun dan kenaikan satu satuan, maka prestasi belajar
prestasi belajarnya juga akan rendah. ekonomi siswa akan mengalami
Damayanti (2016:330) menyatakan peningkatan sebesar 0,353 satuan dengan
“Ada pengaruh antara motivasi dan prestasi asumsi variabel independen yang lain
belajar, sehingga apabila motivasi belajar bernilai tetap.
siswa tinggi akan dapat diharapkan prestasi Hal ini sesuai dengan pendapat
belajarnya tinggi, demikian sebaliknya. Istarani (2017: 61) prestasi belajar siswa
Hasil Penelitian ini diperkuat pula dipengaruhi oleh dua faktor, baik yang
oleh pengujian hipotesis secara parsial (uji t) berasal dari eksternal maupun dari internal
antara kecerdasan Emosional dan motivasi peserta didik Dari faktor internal beberapa
belajar. Diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 4,853 lebih diantaranya yang mempengaruhi prestasi
besar dari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 adalah 1,677 dan nilai sig. belajar siswa adalah kecerdasan emosional
sebesar 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima dan dan motivasi belajar.
Ho ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan hasil penelitian yang
variabel kecerdasan emosional dan motivasi dilakukan dapat diketahui bahwa
belajar (secara simultan) berpengaruh positif kecerdasan emosional dan motivasi belajar
dan signifikan terhadap variabel prestasi memiliki pengaruh yang positif dan
belajar ekonomi siswa kelas X IIS SMA signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi
Negeri 1 Raya T.P 2017/2018. siswa kelas X IIS di SMA Negeri 1 Raya T.P
Adapun besaran pengaruh 2017/2018.
kecerdasan emosional dan motivasi belajar Peneliti menyadari ada banyak
secara bersama-sama terhadap prestasi keterbatasan dalam penelitian ini yang
belajar dapat dilihat dari hasil pengujian diharapkan dapat disempurnakan oleh
koefisien determinasi ( 𝑅 2 ) sebesar 0,711. peneliti-peneliti selanjutnya di masa
Nilai tersebut memberikan arti bahwa mendatang, diantaranya :
persentase sumbagan pengaruh variabel 1. Prestasi belajar ekonomi hanya diukur
kecerdasan emosional dan motivasi belajar berdasarkan aspek kognitif meliputi
terhadap prestasi belajar ekonomi sebesar nilai Ulangan Harian, UTS dan UAS.
71,1% sedangkan sisanya 28,9% dipengaruhi Nilai-nilai tersebut dimungkinkan
oleh variabel-variabel lain diluar analisa belum mencerminkan prestasi belajar
penlitian ini. Setelah dilakukan analisis ekonomi yang sesungguhnya, namun
linear berganda yaitu untuk mengukur peneliti berasumsi bahwa nilai Ulangan
pengaruh antara variabel kecerdasan Harian, UTS dan UAS sudah dapat
emosional dan motivasi belajar terhadap mencerminkan prestasi belajar ekonomi.
prestasi belajar, persamaan regresinya 2. Disadari bahwa terdapat banyak faktor
adalah 𝑌 = 45,012 + 0,258𝑋1 + 0,353𝑋2 yang mempengaruhi prestasi belajar
persamaan tersebut menyatakan bahwa ekonomi, sementara peneliti hanya
konstanta 45,012 artinya jika variabel melibatkan dua variabel saja yaitu
kecerdasan emoisonal dan motivasi belajar Kecerdasan Emosional dan Motivasi
sebesar 0, maka prestasi belajar ekonomi Belajar.

15
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295

3. Meskipun variabel bebas dan variabel emosional danmotivasi belajar


terikat terdapat pengaruh, dan memiliki berpengaruh positif dan
sumbangan sebesar 71,1% tetapi masih signifikan terhadap prestasi
terdapat 28,9% dari faktor lain yang belajar ekonomi siswa kelas X IIS
tidak di teliti dalam penelitian ini. Hal SMA Negeri 1 Raya T.P
ini menunjukkan bahwa dua variabel 2017/2018. Pengujian koefisien
yang di teliti belum dapat di jelaskan determinasi atau R Square sebesar
secara menyeluruh mengenai faktor- 0,711. Besarnya nilai koefisien
faktor yang mempengaruhu prestasi tersebut sama dengan 71,1%.
belajar ekonomi. Nilai tersebut berarti bahwa
kecerdasan emosional dan
SIMPULAN DAN SARAN motivasi belajar memberikan
Simpulan kontribusi pengaruh sebesar
Berdasarkan hasil penelitian dan 71,1% terhadap prestasi belajar
pembahasan terhadap penelitian yang telah ekonomi siswa kelas X IIS SMA
dilakukan mengenai kecerdasan emosional Negeri 1 Raya T.P 2017/2018
dan motivasi belajar ekonomi siswa kelas X sedangkan sisanya yaitu 28,9%
IIS SMA Negeri 1 Raya T.P 2017/2018, maka dipengaruhi oleh variabel-
dapat diambil kesimpulan: variabel lain yang tidak dibahas
1. Terdapat pengaruh yang positif dalam penelitian ini.
dan signifikan kecerdasan
emosional terhadap prestasi
belajar siswa kelas X IIS SMA
Saran
Negeri 1 Raya T.P 2017/2018. Hal
Berdasarkan hasil penelitian yang
ini ditunjukkan oleh nilai thitung
telah diuraikan dan disimpulkan, maka ada
sebesar 5,889 lebih besar 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
beberapa saran peneliti untuk meningkatkan
1,665 dengan nilai signifikansi
prestasi belajar ekonomi siswa kelas X IIS
0,000 lebih kecil dari 0,05.
SMA Negeri 1 Raya. Adapun saran yang
2. Terdapat pengaruh yang positif
diberikan peneliti adalah sebagai berikut:
dan signifikan motivasi belajar
terhadap prestasi belajar siswa 1. Untuk meningkatkan prestasi
kelas X IIS SMA Negeri 1 Raya belajar yang lebih optimal, pihak
T.P 2017/2018. Hal ini guru atau pengajar perlu
ditunjukkan oleh nilai thitung7,703 memperhatikan kecerdasan
lebih besar dari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 1,665 emosional peserta didik di dalam
dengan nilai signifikansi 0,000 penyampaian materi maupun
lebih kecil dari 0,05. evaluasi serta menggunakan
3. Terdapat pengaruh yang positif metode dan media pembelajaran
dan signifikan kecerdasan yang dapat meningkatkan
emosional dan motivasi belajar kecerdasan emosional siswa
secara bersama-sama terhadap tersebut.
prestasi belajar siswa kelas X IIS 2. Sekolah harus mendukung
SMA Negeri 1 Raya T.P peningkatan mutu pembelajaran
2017/2018. Hal ini tunjukkkan dengan menyediakan sarana
dari hasil uji F menunjukkan nilai prasarana yang mendukung
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 96,060. Lebih besar dari peningkatan motivasi belajar
𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 3,11 dan taraf signifikansi siswa dan mengapresiasi siswa
0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa berprestasi melalui pemberian
H diterima, dimana secara hadiah, beasiswa dan sebagainya.
bersama-sama kecerdasan

16
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295

3. Orangtua juga harus berperan Belajar Terhadap Hasil Belajar


penting dalam menumbuhkan Biologi Siswa SMA Negeri 3 Kota
motivasi belajar siswa dengan Palopo.Jurnal Pendidikan dan
membimbing dan Pembelajaran. Vol. 19 No. 2 ISSN
memperhatikan pola belajar 1412-2588.
siswa.
4. Siswa harus memiliki motivasi Djamarah, Syaiful. 2011. Psikologi Belajar.
belajar yang tinggi dengan Jakarta: Rineka Cipta.
memperbaiki cara belajarnya
dengan mengatur jadwal belajar Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa
di rumah, lebih fokus dan aktif Indonesia Edisi Keempat. Jakarta:
saat mengikuti pembelajaran Gramedia Pustaka Utama. Diakses
sehingga dapat meningkatkan Senin, 6 Maret 2018.
prestasi belajar siswa. Dimyati dan Mudjiyono. 2009. Belajar dan
Pembelajaran. Bandung: Rineka
Cipta.
DAFTAR PUSTAKA
Fanikmah, Dian. 2016. Pengaruh Kecerdasan
Emosional dan Minat Belajar
Alzak, Aulia dan Rustam. 2015. Pengaruh Terhadap Tingkat Pemahaman
Minat dan Kecerdasan Emosional Akuntansi. Jurnal Ilmu dan Riset
Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi. Vol. 5 No. 7 ISSN 2460-
Matematika Siswa SMP.Jurnal 0585.
Kajian Pendidikan dan Pengajaran. Goleman, Daniel. 2005. Working With
Vol. 1 No.2 ISSN 2443-1435. Hal 120- Emotional Inteligence.Terjemahan
127. Alex Tri kantjoni, W. Cetakan
Keenam. Jakarta : Gramedia Pustaka
Ambarita, Daniel. 2015. Pengaruh Motivasi
Berprestasi Dan Kecerdasan Utama.
Emosional Siswa Terhadap Prestasi Hamalik, Oemar, 2014. Kurikulum Dan
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pembelajaran.Jakarta: PT.
Ekonomi Kelas XI SMA Katolik
BumiAksara.
ST.Yoseph Medan Tahun Ajaran
2015/2016. Jurusan Pendidikan Tata Hamid, Hamdani, 2017.Strategi Belajar
Niaga. Program Studi S1 Pendidikan Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Harahap, Putri, 2017. Pengaruh Kecerdasan
Arikunto, Suharsimi.2017. Prosedur Emosional Dan Kepercayaan Diri
Penelitian Suatu Pendekatan Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi
Praktik.Jakarta: Rineka Cipta. Siswa Kelas IX IIS MAS
Muhammadiyah 1 Medan T.P.
Damayanti, Dita Agustin. 2016. Pengaruh 2017/2018.Jurusan Pendidikan
Kecerdasan Intelektual dan Motivasi Ekonomi. Program Studi S1
Belajar Siswa Terhadap Prestasi
Pendidikan Ekonomi Universitas
Belajar IPS Siswa SMK Negeri 1
Negeri Medan.
Gending Kabupaten
Probolinggo.Jurnal Penelitian dan
Pendidikan IPS. Vol 10 No.3 ISSN Istarani & Intan Pulungan. 2017. Ensiklopedi
1858-4985. Hal 329-336. Pendidikan. Medan: MediaPersada.

Daud, Firdaus. 2012. PengaruhKecerdasan Mubayidh, Makmun. 2006. Kecerdasan Dan


Emosional (EQ) dan Motivasi Emosional anak (Muhammad

17
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295

Muchon Anasy. S.HI. Terjemahan). Slameto.2010. Belajar dan Faktor-faktor


Jakarta : PT. AL. Kautsar. yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Pasaribu, M.Ali. 2016. Pengaruh Kecerdasan
Emosional dan Motivasi Belajar Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung:
Terhadap Prestasi Belajar Siswa PT. Tarsito Bandung.
SMA Negeri 1 Sikmpang Kiri T.P
2015/2016. Jurusan Pendidikan Sulistianingsih, Putri. 2016. Pengaruh
Ekonomi. Program Studi S1 Kecerdasan Emosional Dan Motivasi
Pendidikan Ekonomi Universitas Belajar Terhadap Kemampuan
Negeri Medan. Berpikir Kritis Matematika.Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran. Vol.
Ramadha, Yusadewa. 2016. Pengaruh 02 No. 01 . Hal. 129-139.
Kecerdasan Emosional Dan Motivasi
BelajarTerhadap Prestasi Belajar Sunarto dan Hartono. 2002. Perkembangan
Siswa SD Muhammadiyah10 Tipes Peserta Didik.Jakarta: PT. Asdi
Surakarta Tahun 2015/2016. Mahastya.

Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran ISSN Sugiyono.2016. Metode Penelitian


2338-6630 Vol.2 No.1 Mei 2016. Hal Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
42.
(http://journal.unnes.ac.id/20018/1 Uno, Hamzah. 2008. Orientasi Baru Dalam
/7101407303.pdf) Diakses Rabu, 17 Psikologi Pembelajaran.Jakarta:
Januari 2018. PT.Bumi Aksara.

Roy, Babli. 2013. Emotional Intelligence And Winarni, Sudati,. 2014. Pengaruh Perhatian
Academic Achievement Motivation Guru, Motivasi Belajar, Dan
Among Adolescents: A Relationship Kecerdasan Emosional Terhadap
Study.Journal of Arts, Science & Prestasi Belajar Biologi Siswa SMA
Commerce E-ISSN 2229-4686 ■ ISSN Negeri 2 Bantul. Jurnal Bioedikatika.
2231-4172 Vol.– IV April 2013. Page Vol. 2 No.1 ISSN 2338-6630. Hal. 42-
126-130. 45.

Santoso, Agus Muji. 2017. Learning


Motivation of Students During the
Implementation of Lecturing Based
in Silico Approach. Journal of
Research and Review E-ISSN: 2349-
9788; P-ISSN: 2454-2237 Vol.4
September 2017. Page 6-9.

Sardiman. 2016. Interaksi dan Motivasi


Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.

Sembiring, Genesis. 2015. Pengaruh Minat


Dan Motivasi Belajar Terhadap
Prestasi Belajar Ekonomi Siswa
Kelas X PIS SMA Negeri 1 Berastagi
T.A. 2014/2015.Jurusan Pendidikan
Ekonomi. Program Studi S1
Pendidikan Ekonomi Universitas
Negeri Medan.

18

You might also like