Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Iis Sma Negeri 1 Raya TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Iis Sma Negeri 1 Raya TAHUN PELAJARAN 2017/2018
ABSTRACT
This aims to determine how the influence of emotional intelligence and achievement motivation to learn the
economic achievement of student class X IIS SMA Negeri 1 Raya T.P 2017/2018. This research was conducted in
SMA Negeri 1 Raya which is located at Sutomo Street No.68 Raya Kec.Raya Kab.Simalungun. This type of
research is expost facto. The population in this study is all students of class X IIS SMA Negeri 1 Raya consisting
of three classes with students amounted to 101 people.and that is as many as 81 students with Cluster Random
Sampling. Data collection technique are documentation and through questionnaires. That questionnaires is tested
before used first. From that analysis obtained that questioner are valid and reliable. And than obtainted data from
questionary are analitysis used with multiple linear analysis. From the results of data analysis obtained that the
two variables (emotional intelligence and achievement motivation) marked positive and significant effect on the
economic students achievement of class X IIS of SMA Negeri 1 Raya T.P 2017/2018. tcount> ttable where the results
of t test on the emotional intelligence variable of 5.889 is greater than t table 1.665 and the achievement motivation
show 7,703 results greater than ttable 1.665; and F test results show the value Fcount96.060 greater than Ftable 3.11.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional dan motivasi belajar
ekonomi siswa kelas X IIS SMA Negeri 1 Raya T.P 2017/2018. Penelitian ini dilaksanakan di SMA
Negeri 1 Raya yang beralamat di Jalan Sutomo No. 68 Raya, Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun.
Jenis Penelitian ini adalah expost facto. Populasi dalam penelitian ini adalah 101 orang siswa. Sampel
sebanyak 81 orang dengan teknik Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah menggunakan dokumentasi dan penyebaran angket. Sebelum digunakan angket tersebut diuji
terlebih dahulu. Dari hasil pengujian diperoleh bahwa angket tersebut valid dan reliabel. Kemudian
data yang terkumpul dari hasil angket dianalisis menggunakan regresi linear berganda. Dari hasil
analisis diperoleh bahwa baik secara parsial maupun simultan kedua variabel (kecerdasan emosional
dan motivasi belajar) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi siswa
kelas X IIS SMA Negeri 1 Raya T.P 2017/2018. Hal ini ditandai dengan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dimana hasil uji
t pada pada variabel kecerdasan emosional sebesar 5,889 lebih besar dari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 1,665 dan pada variabel
motivasi belajar menunjukkan hasil sebesar 7,703 lebih besar dari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 1,665; dan hasil uji F
menunjukkan nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 96,060 lebih besar dari 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 3,11.
PENDAHULUAN
Pendidikan menjadi hal yang sangat manusia dalam menghadapi tantangan
krusial bagi negara yang sedang persaingan global dan kemajuan teknologi.
berkembang terkhusus bagi Indonesia Keadaan ini menuntut pemerintah untuk
karena pendidikan dijadikan sebagai alat betindak serius dalam mengelola
untuk meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan dan cita-
1
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295
cita bangsa yang menegaskan bahwa, belajar adalah hasil yang dicapai seseorang
Indonesia sebagai negara berkembang tetap dalam penguasaan pengetahuan dan
mengutamakan pendidikan sebagai salah keterampilannya yang dikembangkan
satu tujuan nasional sesuai dengan dalam pelajaran, lazimnya ditunjukkann
pembukaan UUD 1945 Alinea ke-IV yaitu dengan tes angka nilai yang diberikan oleh
mencerdaskan kehidupan bangsa. guru.
Pendidikan adalah suatu usaha atau Berdasarkan pengamatan yang telah
kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, penulis lakukan di SMA Negeri 1 Raya
teratur dan berencana dengan maksud menunjukkan bahwa masih rendahnya
mengubah atau mengembangkan perilaku prestasi belajar ekonomi siswa, hal ini
yang diinginkan. Sekolah sebagai lembaga terlihat dari nilai KKM (Kriteria Ketuntasan
pendidikan formal bertanggung jawab Minimum) yaitu 75. Masih banyak siswa
untuk melaksanakan kegiatan belajar yang tidak memenuhi nilai ketuntasan pada
mengajar bagi peserta didik. mata pelajaran ekonomi yang telah
Kemajuan pendidikan yang dicapai ditetapkan sekolah.
oleh seorang siswa dapat diukur melalui Dari hasil pengamatan yang
evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap dilakukan oleh penulis diperoleh bahwa
siswa sehingga dapat memperlihatkan banyaknya siswa yang memenuhi KKM
prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. adalah 44 orang atau 43,99% sedangkan
Salah satu tolak ukur yang digunakan untuk banyaknya siswa yang meperoleh nilai di
melihat keberhasilan proses belajar mengajar bawah KKM adalah 57 orang atau 56,00%.
adalah prestasi belajar yang diperoleh oleh Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa
peserta didik. Sekolah memegang peranan jumlah siswa yang dibawah KKM lebih
penting dalam pendidikan karena banyak dari pada jumlah siswa yang
pengaruhnya besar sekali pada jiwa anak, memenuhi KKM. Hal tersebut membuktikan
melalui sekolah siswa belajar berbagai bahwa prestasi belajar masih jauh dari apa
macam hal dan diharapkan adanya yang diharapkan.
perubahan yang sifatnya positif sehingga Berdasarkan hasil wawancara awal
pada tahap akhir akan di dapat dengan guru mata pelajaran ekonomi SMA
keterampilan, kecakapan dan pengetahuan Negeri 1 Raya kelas X IIS mengemukakan
baru. bahwa salah satu faktor yang
Salah satu tolak ukur yang mempengaruhi rendahnya presatsi belajar
digunakan untuk melihat keberhasilan ekonomi siswa kelas X IIS SMA Negeri 1
proses belajar mengajar adalah prestasi Raya adalah kecerdasan emosional siswa
belajar yang diperoleh oleh peserta didik. tersebut. Dimana terdapat sebagian siswa
Sekolah memegang peranan penting dalam memandang ekonomi sebagai mata
pendidikan karena pengaruhnya besar sekali pelajaran yang sulit, mereka cenderung sulit
pada jiwa anak. Melalui sekolah siswa untuk mengelola dan memahami emosi
belajar berbagai macam hal dan diharapkan mereka, sulit untuk motivasi, keaktifan
adanya perubahan yang sifatnya positif siswa kurang, gelisah dan tidak tenang serta
sehingga pada tahap akhir akan didapat cenderung menarik diri dari pelajaran
keterampilan, kecakapan dan pengetahuan ekonomi.
baru. Dalam mengelola emosi itu tentu saja
Salah satu indikator tercapainya seseorang dituntut untuk dapat memiliki
tujuan pembelajaran dapat diketahui dengan kecerdasan emosional yang baik. Pentingnya
melihat tinggi rendahnya nilai yang dicapai kecerdasan emosional dirasakan saat
siswa dalam kegiatan pembelajaran, daya seseorang berinteraksi dengan individu
serap siswa terhadap materi pelajaran, serta ataupun kelompok lain. Kecerdasan
prestasi siswa yang berupa nilai rapor. emosional merupakan kecakapan seseorang
Menurut Damayanti (2016:330) Prestasi dalam mengelola emosionya. Pengelolaan
2
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295
emosi tersebut akan dapat mempengaruhi bahwa minat dan kecerdasan emosional
berbagai kegiatan sehari-hari, termasuk siswa berpengaruh signifikan terhadap
diantaranya adalah kegiatan belajar. prestasi belajar. Kemudian Daud (2012) yang
Menurut Tu’u (dalam Ambarita meneliti pengaruh kecerdasan emosional
2015:7) mengemukakan bahwa banyak dan motivasi belajar terhadap hasil belajar
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. biologi siswa SMA 3 Negeri Kota Palopo
Salah satu faktor yang mempengaruhi menyimpulkan bahwa Kecerdasan
prestasi belajar adalah kecerdasan Emosional (EQ) dan Motivasi belajar
emosional. Menurut Mashar dalam berpengaruh signifikan terhadap hasil
Ramadha (2016:60), mengemukakan bahwa belajar biologi siswa SMA 3 Negeri Kota
kecerdasan emosional adalah kemampuan Palopo.
untuk mengenali, mengolah, dan Kemampuan intelegensi intelligence
mengontrol emosi agar mampu merespons quotient (IQ) memang sangat dibutuhkan
secara positif setiap kondisi yang pada saat menuntut ilmu, agar memperoleh
merangsang munculnya emosi-emosi. prestasi yang tinggi. Selain kemampuan
Terdapat sebagian siswa intelligence quotient (IQ) ternyata
memandang pelajaran ekonomi sebagai kemampuan emosional juga sangat
mata pelajaran yang sulit, mereka cenderung berpengaruh terhadap prestasi belajar
sulit untuk mengelola dan memahami emosi seseorang. Menurut Goleman (dalam
mereka, sulit untuk memotivasi, keaktifan Mardiah, 2012:2), kecerdasan intelektual (IQ)
siswa kurang, gelisah dan tidak tenang serta hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan,
cenderung menarik diri dari pelajaran sedangkan 80% adalah sumbangan faktor
ekonomi. Ditemukan pula siswa, dimana kekuatan-kekuatan lain, diantaranya adalah
mereka begitu cerdas dan cemerlang prestasi kecerdasan emosional atau Emotional
akademiknya, namun tidak dapat mengelola Quotient (EQ) yakni kemampuan mengenali
emosinya, sperti mudah marah, mudah emosi, mengelola emosi, memotivasi diri
putus asa atau angkuh dan sombing. Apabila sendiri mengenali emosi oranglain, dan
hal ini terus berkembang maka akan membina hubungan. Pada dasaranya
menyebabkan siswa memiliki emosi negatif manusia memiliki kecerdasan-kecerdasan
pada mata pelajaran ekonomi. Oleh karena lainnya seperti kecerdasan emosional (EQ)
itu, hendaknya guru juga perlu memahami dan kecerdasan spiritual (SQ), karena itu
emosi para siswa. prestasi seharusnya tidak hanya diukur
Dengan memperhatikan dan dengan kemampuan menguasai teori secara
memahami emosi siswa, akan membantu hafalan dan mendapatkan nilai yang cukup
guru mempercepat proses pembelajaran baik.
yang lebih permanen dan bermakna. Peserta didik dalam pembelajaran
Memperhatikan dan memahami emosi siswa ekonomi senantiasa menghadapi kesulitan
berarti membangun ikatan emosional, pada saat menyelesaikan tugas yang
dengan menciptakan kesenangan dalam diberikan oleh guru, jika peserta didik
belajar, menjalin hubungan, dan memiliki kecerdasan emosional dan
menyingkirkan segala ancaman dari suasan motivasi belajar yang baik, maka peserta
belajar. Dengan kondisi belajar yang didik akan tetap berusaha untuk mencari
demikian para siswa akan ikut serta dalam bagaimana cara menyelesaikan tugas
kegiatan pembelajaran ekonomi. tersebut. Dalam proses belajar disekolah,
Penelitian terdahulu yang terkait siswa dikatakan memilik kecerdasan
adalah penelitian Alzak (2015) Dengan Judul emosional yang baik dailihat dari bagaimana
: Pengaruh Minat Dan Kecerdasan dia merespon setiap hal yang berkaitan
Emosional Terhadap Prestasi Belajar dengan pembelajaran, seperti merespon baik
Matematika Siswa SMP Siswa Kelas VIII setiap perintah dari guru, menjawab dengan
SMP Negeri 1 Latambaga didapatkan hasil baik setiap pertanyaan yang diajukan guru,
3
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295
4
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295
5
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295
informasi, koneksi, dan pengaruh yang dirinya, dan mengaktifkan aspirasi dan nilai-
manusiawi”. Sedangkan menurut Salovey nilai yang paling dalam mengubah apa yang
dan Mayer (dalam Fanikmah 2016:2) di pikirkan menjadi apa di jalaninya dengan
pencipta istilah kecerdasan emosional, baik. Sengan demikian kecerdasan
mendefenisikan “kecerdasan emosional emosional diharapkan siswa dapat
adalah kemampuan untuk mengenali mengarahnkan perasaannya secara tepat,
perasaan, meraih, dan membangkitkan sehingga siswa tidak berlarut-larut didalam
perasaan untuk membantu pikiran, kesenangan maupun didalam kesedihan,
memahami perasaan dan maknanya, dan sehingga proses belajarnya tidak terganggu.
mengendalikan perasaannya secara
mendalam sehingga membantu emosi dan
intelektual”. Hakekat Motivasi Belajar
Pengertian lain dari kecerdasan Segala perbuatan ataupun perilaku
emosional juga dikemukakan Trisniwati dan yang dilakukan oleh manusia adalah suatu
Suryaningrum (dalam Fanikmah 2016:2) rangkaian aktivitas yang berawal dari
yang mendefenisikan bahwa “kecerdasan motivasi untuk memenuhi suatu kebutuhan.
emosional adalah kemampuan merasakan, Motivasi yang berasal dari kata dasar motif
memahami dan secara selektif menerapkan yang dapat diartikan sebagai suatu upaya
daya dan kepekaan emosi sebagai sumber untuk mendorong seseorang untuk
energi dan pengaruh yang manusiawi”. melakukan aktivitas tertentu demi mencapai
Menurut Wibowo (dalam Fanikmah 2016:2) suatu tujuan yang telah ditentukan.
“kecerdasan emosional adalah kecerdasan Dalam pelaksanaan kegiatan belajar
untuk menggunakan emosi sesuai dengan dibutuhkan motivasi pada diri siswa agar
keinginan, kemampuan untuk apa yang diinginkan dapat tercapai. Karena
mengenjdalikan emosi sehingga jika motivasi tidak diterapkan pada diri
memberikan dampak yang positif”. siswa maka kegiatan belajar tertentu tidak
Kecerdasan emosional akan efektif dan efisien. Singkatnya dapat
membutuhkan kepekaan perasaan, untuk disimpulkan bahwa tanpa motivasi hasil
belajar mengakui, menghargai perasaan belajar atau prestasi belajar siswa sulit untuk
pada diri sendiri dan orang lain serta dicapai.
meresponnya dengan tepat, untuk Sutrisno (in Santoso, 2012:6)
kemudian diaplikasikan secara efektif dalam Motivation has an important role to
kehidupan sehari-hari. Dengan kecerdasan encourage someone to actively do
emoisonal yang dimiliki, menjadikan something. Motivation also serves as a basis
seseorang dapat menempatkan emosinya for someone to get involved and take part in
pada porsi yang tepat, memilah kepuasan a program. Teachers can organize learning so
dan mengatur suasana hati. that students continue to be motivated in
Pada saat sekarang ini ketika segala learning through a creative program In the
hal dalam kehidupan mengalami perubahan classroom. Yang artinya Menurut Sutrisno
yang tak terduga menyebabkan seseorang (in Santoso, 2012:6) motivasi memiliki peran
baik dalam keadaan siap maupun tidak siap yang penting untuk mendorong seseorang
harus menjalankannya. Kenyataannya yang untuk aktif dalam melakukan sesuatu.
kita lihat dimasyarakat banyak siswa yang Motivasi juga berfungsi sebagai dasar bagi
hanyut dengan perkembangan zaman yang seseorang unuk terlibat dan ikut ambil
berbau negatif. Mereka tidak bisa bagian sebuah program. Guru dapat
mengendalikan diri agar tidak melakukan mengatur pembelajaran agar siswa terus
hal-hal yang merugikan diri mereka sendiri. termotivasi dalam belajar di dalam kelas.
Dengan demikian, kecerdasan Motivasi dan belajar merupakan dua
emosional yang baik akan memotivasi siswa hal yang saling mempengaruhi. Belajar
untuk mencari manfaat dan potensi unik adalah perubahan tingkah laku secara relatif
6
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295
permanen dan secara potensial terjadi Murni dalam Pasaribu (2016:87) mengatakan
sebagai hasil dan praktik atau penguatan bahwa motivasi berpangkal dari kata motif
(reinforced practice) yang dilandasi tujuan yang dapat diartikan sebagai daya
untuk mencapai tujuan tertentu (Uno, penggerak yang ada didalam diri seseorang
2008:23). untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu
Menurut Mc. Donald (dalam demi tercapainya suatu tujuan.
Sardiman A.M 2016: 73) “Motivasi adalah Inti dari motivasi merupakan kondisi
perubahan energi dalam diri seseorang yang psikologis yang mendorong seseorang untuk
ditandai dengan munculnya “feeling” dan melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar,
didahului dengan tanggapan terhadap motivasi dapat diartikan sebagai
adanya tujuan”. Motivasi merupakan daya keseluruhan daya penggerak didalam diri
penggerak/pendorong untuk melakukan siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,
sesuatu pekerjaan yang bisa berasal dari menjamin kelangsungan dan memberikan
dalam diri maupun dari luar (Dalyono arah kegiatan, sehingga dapat mencapai
dalam Sardiman 2016:73). tujuan dalam belajar. Dalam kegiatan
Menurut Djamarah dalam Pasaribu belajar, motivasi sangat dibutuhkan, sebab
(2016:68) “Motivasi adalah kondisi yang seseorang tidak mempunyai motivasi dalam
muncul dalam diri individu yang belajar, tidak akan mungkin melakukan
disebabkan oleh interaksi antara motif aktivitas belajar dengan efektif. Menurut
dengan kejadian-kejadian yang diamati oleh Suyanto & Asep Djihad, (dalam Winarni
individu, sehingga mendorong 2014:43).
mengaktifkan perilaku menjadi tindakan Motivasi dapat juga dikatan
nyata”. Motivasi belajar merupakan daya serangkaian usaha untuk menyediakan
penggerak psikis dari dalam diri seseorang kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang
untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila
menambah keterampilan, pengalaman ia tidak suka, maka ia akan berusaha untuk
(Martinis Yamin, 2007: 219). meniadakan atau mengelakkan perasaan
Menurut Sardiman (2016: 73), tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat
motivasi berasal dari kata dasar motif, yang dirangsang oleh faktor dari luar tetapi
diartikan sebagai daya upaya yang motivasi itu adalah tumbuh didalam diri
mendorong seseorang untuk melakukan seseorang.
sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya Dalam kegiatan belajar, Motivasi
penggerak dari dalam dan di dalam subjek inilah yang dikatakan sebagai daya
untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu penggerak secara keseluruhan yang dapat
demi mencapai suatu tujuan. Sama halnya menimbulkan kegiatan belajar, yang
menurut Dimyati dan Mujiono (2009) yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
menyatakan bahwa “motivasi merupakan belajar dan yang memberikan arah pada
dorongan mental yang menggerakkan dan kegiatan belajar sehingga tujuan yang
mengarahkan perilaku manusia, termasuk dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat
dalam kegiatan belajar motivasi mendorong tercapai. Siswa yang dalam proes belajar
seseorang untuk belajar untuk mencapai mempunyai motivasi yang kuat dan jelas,
tujuan yang diinginkannya”. pasti akan tekun dan berhasil dalam
Motivasi adalah keseluruhan daya belajarnya. Hal itu disebabkan karena ada
penggerak baik dari dalam diri maupun dari tiga fungsi motivasi yaitu : mendorong
luar dengan menciptakan serangkaian usaha manusia untuk berbuat dan melakukan
untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu aktivitas, menentukan arah perbuatannya,
yang menjamin kelangsungan dan serta menyeleksi perbuatannya. Sehingga
memperbaiki arah pada kegiatan, sehingga perbuatan siswa senantiasa selaras dengan
tujuan yang dikehendaki oleh subjek itu tujuan belajar yang akan dicapainya.
dapat tercapai. Veithzal Rivai & Sylviana
7
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295
8
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295
9
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295
10
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295
11
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295
yaitu 0,324. Dengan demikian, butir bebas cukup baik digunakan dalam model
pertanyaan untuk instrumen motivasi regresi dan pengujian selanjutnya.
belajar adalah reliabel.
Uji Multikolinearitas
Hasil Uji Asumsi Klasik Uji multikolinearitas digunakan
Uji Normalitas untuk melihat apakah terdapat hubungan
Model regresi yang baik adalah antara variabel bebas dalam penelitian.
memiliki data (nilai residual) yang Penelian yang baik adalah ketika tidak
berdistribusi normal. Untuk mengetahui terjadi multikolinearitas antar variabel bebas
data (nilai residual) tersebut berdistribusi yaitu ketika nilai Tolerance lebih besar dari
normal atau tidak dapat dilihat 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10.
menggunakan uji normalitas Kolmogorov- Dari pengolahan data yang
Smirnov dari dari variabel penelitian dengan dilakukan diperoleh bahwa nilai tolerance
bantuan program SPSS versi 20. 0,733 > 0,1 dan nilai VIF 1,364 < 10. Hal ini
Dari hasil pengolahan data didapat berarti bahwa kedua variabel bebas tidak
bahwa nilai signifikansi dari kecerdasan saling memiliki hubungan dan baik
emosional (X1) sebesar 0,581, hal ini berarti digunakan untuk model regresi.
0,581 > 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa
data tersebut berdistribusi normal. Dan Hasil Uji Teknik Analisis Data
untuk variabel motivasi belajar (X2) adalah Analisis Regresi Linear Berganda
sebesar 0,578, hal ini berarti 0,578 > 0,05, Berdasarkan hasil analisis dengan
sehingga dapat dikatakan bahwa data menggunakan metode Ordenary Least Square
tersebut berdistribusi normal. (OLS). Dimana analissi in berfungsi untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh
Uji Linearitas variabel bebas (X) terhadap variabel terikat
Kriteria yang digunakan untuk (Y). Hasil perhitungan regresi linear
melihat hubungan antar variabel (linearitas) berganda dengan bantuan program SPSS
dapat diketahui dengan melihat nilai 20.0
signifikansinya (deviation from linearity). Jika Dari hasil pengolahan data diatas
nilai signifikan > 0,05 artinya terdapat maka diperoleh persamaan regresi linear
hubungan yang linear, sebaliknya jika nilai berganda sebagai berikut:
signifikan < 0,05 maka tidak terdapat 𝑌 = 𝑎 + 𝑏1 𝑋1 + 𝑏2 𝑋 + 𝑒
hubungan yang linear. 𝑌 = 45,012 + 0,258𝑋1 + 0,353 + 𝑒
Berdasarkan hasil pengolah data Persamaan regresi linear berganda tersebut
diperoleh linearitas dengan nilai signifikansi dapat diuraikan sebagai berikut:
Deviation From Linearity adalah 0,310 (0,310 > a. Konstanta (a) = 45,012 artinya jika
0,05). Artinya ada hubungan linear antara variabel kecerdasan emosional dan
variabel kecerdasan emosional (𝑋1 ) terhadap motivasi belajar sebesar 0, maka
prestasi belajar (Y) yang digunakan dalam prestasi belajar ekonomi siswa
penelitian ini. Untuk melihat hubungan konstan sebesar 45,012.
linear antara variabel motivasi belajar (𝑋2 ) b. Nilai koefisien regresi variabel
dengan prestasi belajar (Y). kecerdasan emosional ( 𝑋1 ) sebesar
Berdasarkan pengolahan data yang 0,258 artinya jika kecerdasan
dilakukan diperoleh linearitas dengan nilai emosional mengalami kenaikan satu
signifikansi Deviation From Linearity adalah satuan, maka prestasi belajar
0,934 (0,934 > 0,05). Artinya ada hubungan ekonomi siswa akan mengalami
linear antara variabel motivasi belajar (𝑋2 ) peningkatan sebesar 0,258 satuan
terhadap prestasi belajar (Y) yang digunakan dengan asumsi variabel independen
dalam penelitian ini. Dengan demikian lainnya bernilai tetap.
dapat disimpulkan bahwa kedua variabel c. Nilai koefisien regresi variabel
motivasi belajar ( 𝑋2 ) sebesar
12
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295
0,353 artinya jika motivasi belajar Uji Simultan (uji F) pada penlitian ini
mengalami kenaikan satu satuan, dilakukan untuk mengetahui apakah ada
maka prestasi belajar ekonomi siswa pengaruh yang signifikan secara bersama-
akan mengalami peningkatan sama antara kedua variabel bebas terhadap
sebesar 0,353 satuan dengan asumsi variabel terikat. Pengujian hipotesis ini
variabel independen yang lain dilakukan dengna membandingkan nilai
bernilai tetap. 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan ketentuan
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau nilai sig < 0,05 maka
Hasil Uji Hipotesis hipotesis diterima dan sebaliknya jika
Uji Parsial (Uji t) 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau nilai sig > 0,05 maka
Uji parsial (uji-t) pada penelitian ini hipotesis ditolak. Dari perhitungan ini maka
dilakukan untuk mengetahui apakah ada diketahui 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dalam penelitian ini adalah
pengaruh signifikan secara masing-masing sebesar .
antara variabel independen dan variabel Dari hasil pengolahan data yang
dependen. Pengujian hipotesis ini dilakukan dilakukan diperoleh bahwa hasil uji F
dengan membandingkan nilai𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan menunjukkan nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 96,060 Dengan
nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengna ketentuan jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > demikian 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ( 96,060 > 3,11) dan
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau nilai sig <0,05 maka hipotesis taraf signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini berarti
diterima dan sebaliknya jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < bahwa H diterima, dimana secara bersama-
𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau nilai sig > 0,05 maka hipotesis sama kecerdasan emosional dan motivasi
ditolak. belajar berpengaruh positif dan signifikan
Dari hasil pengolahan data diperoleh terhadap prestasi belajar ekonomi siswa
bahwa hasil uji t untuk variabel kecerdasan kelas X IIS SMA Negeri 1 Raya T.P
emosional (𝑋1 ) menunjukkkan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 2017/2018.
sebesar 5,889 lebih besar dari ttabel yaitu 1,665
(perhitungan ttabel ada pada lampiran). Koefisien Determinasi (𝑹𝟐 )
Sementara pada nilai signifikansi dengan Analisis koefisien determinasi
taraf signifikansi 95% atau alpha 5% (0,05) digunakan untuk mengetahui persentase
diperoleh data sig. α sbesar 0,000 < 0,005. sumbangan atau kontribusi pengaruh
Berdasarkan perbandingan thitung dan nilai variabel independen reward belajar dan
signifikansi maka Ha diterima dan Ho titolak minat belajar siswa terhadap prestasi belajar
aritnya yang berarti ada pengaruh yang ekonomi siswa.
positif dan signifikan antara variabel Berdasarkan hasil pengolahan yang
kecerdasan emosional terhadap prestasi dilakukan, dapat diketahui bahwa koefisien
belajar ekonomi siswa kelas X IIS SMA determinasi dalam penliatian ini adalah nilai
Negeri 1 Raya T.P 2017/2018. R square sebesar 0,711. Besarnya nilai
Selanjutnya hasil uji t untuk motivasi koefisien tersebut sama dengan 71,1%. Nilai
belajar (𝑋2 ) menunjukkan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 7,703 tersebut berarti bahwa kecerdasan
lebih besar dari 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 1,665 emosional dan motivasi balajar memberikan
(perhitungan ttabel ada pada lampiran). kontribusi pengaruh sebesar 89,0% terhadap
Sementara pada nilai signifikasni dengan prestasi belajar ekonomi siswa kelas X IIS
taraf signiasni 95% atau alpha 5% (0,05) SMA Negeri 1 Raya T.P 2017/2018
diperoleh data sig.α sebesar nilai signifikansi sedangkan sisanya yaitu 28,9% dipengaruhi
0,000 < 0,05. Berdasarkan perbandingan oleh variabel-variabel lain yang tidak
thitung dan nilai signifikansi maka Ha diterima dibahas dalam penelitian ini.
dan Ho ditolak aritnya motivasi belajar (𝑋2 )
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pembahasan Hasil Penelitian
prestasi belajar ekonomi siswa kelas X IIS Analisis data untuk menguji hipotesis
SMA Negeri 1 Raya T.P 2017/2018. dengan uji t menunjukkan nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
Uji Simultan (Uji F) variabel kecerdasan emosional adalah
13
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295
sebesar 5,889. Sedangkan untuk 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada perasaan untuk membantu pikiran,
taraf signifikan 95% adalah sebesar 1,665 memahami perasaan dan maknanya, dan
sehingga 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (5,889 > 1,665). mengendalikan perasaannya secara
Maka berdasarkan kriteria pengujian mendalam sehingga membantu emosi dan
hipotesis secara parsial dapat disimpulkan intelektual”.
bahwa variabel kecerdasan emosional Selanjutnya uji parsial pada variabel
memiliki pengaruh yang positif dan motivasi belajar diperoleh nilai thitung 7,703.
signifikan terhadap prestasi belajar ekonomi Sedangkan untuk 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada taraf signifikan
siswa kelas X IIS SMA Negeri 1 Raya T.P 95% adalah sebesar 1,665 sehingga 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 >
2017/2018. Dengan demikian semakin baik 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ( 7,703 > 1,665 ). Berdasarkan
kecerdasan emosional yang dimiliki oleh perbandingan thitung dan nilai signifikansi
siswa, maka akan semakin baik pula prestasi maka Ha diterima dan Ho dtitolak artinya
belajar ekonomi siswa tersebut, sebaliknya variabel motivasi belajar (X2) juga
apabila kecerdasan emosional yang dimiliki berpengaruh positif dan signifikansi
oleh siswa rendah prestasi belajar ekonomi terhadap prestasi belajar ekonomi siswa
siswa tersebut juga akan rendah.. kelas X IIS SMA Negeri 1 Raya T.P
Hal ini didukung sesuai oleh teori 2017/2018.
yang dikemukakan oleh Tu’u (dalam Dengan demikian semakin tinggi
Ambarita 2015:7) mengemukakan bahwa motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa,
banyak faktor yang mempengaruhi prestasi maka akan semakin tinggi pula prestasi
belajar. Salah satu faktor yang belajar ekonomi pada siswa tersebut,
mempengaruhi prestasi belajar adalah sebaliknya apabila motivasi belajar yang
kecerdasan emosional. Menurut Mashar dimiliki oleh siswa rendah maka prestasi
dalam Ramadha (2016:60), mengemukakan belajar ekonomi siswa tersebut juga akan
bahwa kecerdasan emosional adalah rendah.
kemampuan untuk mengenali, mengolah, Hal ini sesuai dengan penelitian
dan mengontrol emosi agar mampu terdahulu yang dilakukan oleh Penelitian
merespons secara positif setiap kondisi yang yang dilakukan oleh Sulistianingsih (2016)
merangsang munculnya emosi-emosi. diperoleh nilai Fhitung 13,19 dan Ftabel 1,51.
Hal ini sejalan pula dengan penelitian karena Fhitung < Ftabel , maka kedua variabel
terdahulu yang dilakukan oleh Daud (2012) berpola linear. Atau dengan kata lain, data
yang meneliti pengaruh kecerdasan hasil penelitian untuk variabel kecerdasan
emosional dan motivasi belajar terhadap emosional dan berpikir kritis matematika
hasil belajar biologi siswa SMA 3 Negeri berpola linear. Ringkasan hasil perhitungan
Kota Palopo menyimpulkan bahwa uji linearitas X2 terhadap Y diperoleh Fhitung =
Kecerdasan Emosional (EQ) dan Motivasi 0,28 dan Ftabel = 1,45. Simpulan: karena Fhitung
belajar berpengaruh positif dan signifikan < Ftabel , maka kedua variabel berpola linear.
terhadap hasil belajar biologi siswa SMA 3 Atau dengan kata lain, data hasil penelitian
Negeri Kota Palopo yang ditunjukkan oleh untuk variabel motivasi belajar dan berpikir
nilai thitung > ttabel (6,506 > 1,997). Hasil kritis matematika berpola linear.
penelitian ini membuktikan bahwa Menurut Djamarah dalam Pasaribu
kecerdasan emosional merupakan salah satu (2016:68) “Motivasi adalah kondisi yang
faktor yang akan mempengaruhi pencapaian muncul dalam diri individu yang
prestasi belajar yang optimal. Hal ini sesuai disebabkan oleh interaksi antara motif
dengan yang dinyatakan oleh Salovey dan dengan kejadian-kejadian yang diamati oleh
Mayer (dalam Fanikmah 2016:2) pencipta individu, sehingga mendorong
istilah kecerdasan emosional, mengaktifkan perilaku menjadi tindakan
mendefenisikan “kecerdasan emosional nyata”. Motivasi belajar merupakan daya
adalah kemampuan untuk mengenali penggerak psikis dari dalam diri seseorang
perasaan, meraih, dan membangkitkan untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan
14
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295
15
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295
16
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295
17
Jurnal Ekonomi Pendidikan p-ISSN 2302-030X
Volume 8: Nomor 6 September 2018 e-ISSN 2614-2295
Roy, Babli. 2013. Emotional Intelligence And Winarni, Sudati,. 2014. Pengaruh Perhatian
Academic Achievement Motivation Guru, Motivasi Belajar, Dan
Among Adolescents: A Relationship Kecerdasan Emosional Terhadap
Study.Journal of Arts, Science & Prestasi Belajar Biologi Siswa SMA
Commerce E-ISSN 2229-4686 ■ ISSN Negeri 2 Bantul. Jurnal Bioedikatika.
2231-4172 Vol.– IV April 2013. Page Vol. 2 No.1 ISSN 2338-6630. Hal. 42-
126-130. 45.
18