Professional Documents
Culture Documents
Article History Abstract: Butterflies have an important role in human life in various fields
Received : August 02th, 2021 such as ecology, economy, aesthetics, and education. The Aik Bukak
Revised : September 30th, 2021 Tourism Park area is one of the butterfly habitats in Aik Bukak Village, Batu
Accepted : December 20th, 2021 Kliang Utara District, Central Lombok Regency. That aims to determine the
Published : January 05th, 2022 diversity of butterflies in the Aik Bukak Tourism Park area. Data collection
used a purposive survey method with a sweeping technique following three
*Corresponding Author: predetermined observation lines, namely the entrance, the path around the
Moh. Liwa Ilhamdi pond, and the forest path. This research was fully recorded 327 individuals
Program Studi Pendidikan member of 23 spesies, 18 genera, and 5 families. The analysis of the butterfly
Biologi, FKIP Universitas species diversity index used the Shannon-Wienner formula and the diversity
Mataram, Mataram, Indonesia;
index value (H՛ ) was 2.939 which means medium category. The species
Email:
liwa_ilhamdi@unram.ac.id
dominance index was analyzed using the Simpson's species dominance
formula and obtained the species dominance index value was 0.059, which
means that no species dominates at that location.
This article is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 © 2022 The Author(s). This article is open access
International License.
Ashari, et al. (2022). Jurnal Biologi Tropis, 22 (1): 23 – 29
DOI: http://dx.doi.org/10.29303/jbt.v22i1.2850
yang sesuai sebagai habitat kupu-kupu adalah (450 meter), dan jalur hutan yang berada di
Kawasan Taman Wisata Aik Bukak. Kawasan Kawasan Taman Wisata Aik Bukak (900 meter).
Taman Wisata Aik Bukak merupakan tempat Sampel kupu-kupu yang tertangkap
dengan kelembaban yang cukup tinggi dan kemudian diamati dan diidentifikasi dengan
terdapat berbagai jenis vegetasi. Kawasan ini bantuan buku identifikasi Panduan Lapangan
merupakan lahan milik pemerintah yang Kupu-kupu di TWA Gunung Tunak (Wahyuni,
memiliki luas 5,6 hektar dan dikelola oleh 2018) dan Panduan Lapangan Kupu-kupu di
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten TWA Kerandanagan (Wahyuni & Fathullah,
Lombok Tengah. 2015). Proses identifikasi dilakukan secara
Penelitian tentang keanekaragaman morfologi dengan mengamati warna dan bentuk
kupu-kupu telah banyak dilakukan di beberapa sayap yang dimiliki setiap sampel kupu-kupu.
pulau di Indonesia. Salah satunya penelitian Sampel kupu-kupu yang belum teridentifikasi
yang dilakukan oleh Irni (2016) di Taman diawetkan dengan cara menyuntikkan larutan
Nasional Gunung Leuser tercatat bahwa formalin 4% dibagian toraksnya menggunakan
terdapat 25 spesies kupu-kupu dari 8 famili. jarum suntik kemudian sayap kupu-kupu
Penelitian kupu-kupu di pulau Lombok juga dibentangkan dan dimasukkan ke dalam kertas
telah banyak dilakukan seperti penelitian yang papilot (Ilhamdi, 2018). Sampel kemudian
dilakukan oleh Sumiati (2018) di Hutan Jeruk diidentifikasi lebih lanjut di Laboratorium
Manis ditemukan 43 spesies dari 4 famili. Biologi, FKIP, Universitas Mataram.
Penelitian lain juga dilakukan Ilhamdi (2019) Data spesies dan jumlah individu spesies
di Taman Wisata Alam Suranadi ditemukan 40 yang ditemukan kemudian dianalisis secara
spesies kupu-kupu dari 5 famili. Penelitian kuantitatif yang digunakan untuk menentukan
mengenai keanekaragaman kupu-kupu di indeks keanekaragaman spesies menggunakan
Kawasan Taman Wisata Aik Bukak perlu rumus Shannon-Wienner, dengan mengacu pada
dilakukan, karena langkah awal upaya kriteria indeks keanekaragaman spesies Shannon-
konservasi suatu spesies adalah ketersediaan Wienner (Magurran, 1988), dan indeks
data tentang kelimpahan suatu spesies (Ilhamdi dominansi spesies menggunakan Simpson
et al., 2021). Sebagai salah satu tempat wisata, (Krebs, 1989), dengan mengacu pada kriteria
Kawasan Taman Wisata Aik Bukak perlu indeks dominasi spesies Simpson (Odum, 1993).
memiliki data mengenai kelimpahan dan
keanekaragaman kupu-kupu sebagai bahan Hasil dan Pembahasan
pertimbangan dalam mengembangkan kegiatan
dan strategi konservasinya. Kelimpahan dan Keanekaragaman Spesies
Kupu-kupu
Bahan dan Metode Hasil penelitian yang telah dilakukan di
Kawasan Taman Wisata Aik Bukak pada bulan
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret 2021 berhasil ditemukan
Februari sampai Maret 2021 di Kawasan Taman 327 individu yang meliputi 23 spesies, 18 genus,
Wisata Aik Bukak, Desa Aik Bukak, Kecamatan dan 5 famili seperti yang terlihat pada Tabel 1.
Batu Kliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah.
Pengambilan sampel kupu-kupu dilakukan Tabel 1. Daftar Spesies Kupu-kupu yang
dengan menggunakan metode survei yang Teridentifikasi di Kawasan Taman Wisata Aik Bukak
dilakukan 1 kali dalam seminggu selama 4
minggu. Penangkapan kupu-kupu dilakukan pada Jumlah
Famili Genus Spesies Individ
pagi hari mulai pukul 08.00 – 12.00 WITA dan u
sore hari mulai pukul 15.00 – 17.00 WITA. Papilio
Papilionidae Papilio 25
Penangkapan kupu-kupu dilakukan dengan memnon
teknik sweeping menggunakan jaring serangga Papilio
13
dengan mengikuti jalur pengamatan yang telah polytes
Papiliio
ditentukan yaitu jalur masuk yang menuju ke demoleus
3
lokasi Taman Wisata Aik Bukak (200 meter), Papilio
9
jalur sekitar kolam Taman Wisata Aik Bukak demolion
24
Ashari, et al. (2022). Jurnal Biologi Tropis, 22 (1): 23 – 29
DOI: http://dx.doi.org/10.29303/jbt.v22i1.2850
oleh penyebaran dan kelimpahan tumbuhan (Colocasia esculenta), dan berbagai jenis
inang dan tumbuhan pakan (Shalihah et al., tumbuhan berbunga seperti asoka (Saraca
2012). Pada lokasi penelitian, tumbuhan inang asoca), pagoda (Clorodendrum japonicum), dan
yang sekaligus dijadikan sebagai sumber kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) serta
makanan oleh ulat (larva) yaitu pohon nangka berbagai jenis rerumputan.
(Artocarpus heterophyllus), pohon ketapang Pada jalur hutan, spesies yang paling
(Terminalia catappa), pohon dao banyak dijumpai adalah Melanitis phedima dari
(Dracontomelon dao), dan talas (Colocasia famili Nymphalidae. Hal tersebut dikarenakan
esculenta). Sedangkan tumbuhan pakan yang kupu-kupu dari famili ini memiliki kemampuan
biasa dijadikan sebagai sumber nektar oleh kupu- bertahan hidup yang tinggi pada berbagai jenis
kupu dewasa (imago) yaitu berbagai jenis habitat dikarenakan bersifat polifag, yaitu
tumbuhan berbunga seperti asoka (Saraca memakan banyak jenis tumbuhan (Gosal et al.,
asoca), pagoda (Clorodendrum japonicum), dan 2016). Sifat polifag inilah yang memungkinkan
kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) serta famili Nymphalidae dapat bertahan hidup
berbagai jenis rerumputan dari famili Poaceae meskipun tumbuhan inang utamanya tidak ada.
dan tumbuhan dengan tipe semak seperti Jalur masuk (JM) memiliki nilai indeks
bandotan (Ageratum conyzoides), gletang keanekaragaman spesies tertinggi kedua setelah
(Tridax procumbens), ketul (Bidens pilosa), putri jalur hutan. Berbeda dengan jalur hutan, pada
malu (Mimosa pudica), sidaguri (Sida jalur masuk spesies kupu-kupu yang ditemukan
rhombifolia), dan pecut kuda (Stachytarpheta lebih sedikit. Hal tersebut dikarenakan pada jalur
jamaicensis). ini sudah adanya beberapa aktivitas manusia
Selain indeks keanekaragaman spesies seperti dijadikannya sebagai tempat parkir dan
kupu-kupu secara keseluruhan, diperoleh juga loket pembelian tiket. Hal ini sejalan dengan
indeks keanekaragaman spesies kupu-kupu pada pernyataan yang dikemukakan oleh Putri (2016)
setiap jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa kupu-kupu merupakan serangga yang
nilai indeks keanekaragaman spesies pada setiap peka terhadap gangguan atau kegiatan oleh
jalur berbeda-beda. Nilai indeks manusia. Sehingga ketika manusia melakukan
keanekaragaman spesies yang didapat yaitu suatu aktivitas atau kegiatan maka kupu-kupu
2,981 untuk jalur hutan, 2,629 untuk jalur masuk, akan cenderung menghindar dari tempat tersebut.
dan 2,424 untuk jalur sekitar kolam seperti yang Pada jalur masuk spesies yang paling
terlihat pada Gambar 1. banyak dijumpai yaitu Papilio memnon dari
famili Papilionidae. Hal tersebut dikarenakan
Indeks keanekargaman (H') pada jalur ini banyak tumbuhan pagoda yang
sedang berbunga. Sekitar pukul 09.00 hingga
2,981
2,629 2,424
pukul 11.00 WITA banyak dijumpai Papilio
memnon yang aktif beterbangan dan hinggap di
sekitar bunga tumbuhan pagoda (Clorodendrum
japonicum). Kondisi ini diperkuat dengan
JM JK JH pernyataan yang dikemukakan oleh Irni et al.
(2016) bahwa Famili Papilionidae lebih
Gambar 1. Nilai Indeks Keanekaragaman Spesies menyukai nektar yang berasal dari warna bunga
yang mencolok dan hanya menggunakan
Jalur hutan (JH) merupakan jalur dengan tanaman tersebut sebagai pakan, sehingga
nilai indeks keanekaragaman spesies tertinggi apabila tanaman tersebut tidak sedang berbunga
serta spesies kupu-kupu terbanyak ditemukan maka keberadaan aktif kupu-kupu berkurang.
pada jalur tersebut. Banyaknya jumlah spesies Jalur kolam (JK) merupakan jalur dengan
yang ditemukan disebabkan karena pada jalur ini nilai indeks keanekaragaman spesies terendah.
banyak terdapat berbagai jenis tumbuhan yang Pada jalur ini spesies kupu-kupu yang ditemukan
dapat digunakan sebagai pakan oleh kupu-kupu, juga lebih sedikit dibandingkan 2 jalur
seperti adanya pohon nangka (Artocarpus sebelumnya. Hal ini terjadi dikarenakan pada
heterophyllus), pohon ketapang (Terminalia jalur ini merupakan pusat dari tempat wisata
catappa), pohon dao (Dracontomelon dao), talas tersebut. Banyaknya aktivitas wisata yang
26
Ashari, et al. (2022). Jurnal Biologi Tropis, 22 (1): 23 – 29
DOI: http://dx.doi.org/10.29303/jbt.v22i1.2850
dilakukan oleh wisatawan dan para pedagang suatu daerah. Tidak terdapat spesies kupu-kupu
menjadi salah satu penyebab sedikitnya spesies yang mendominansi pada lokasi penelitian
yang ditemukan pada jalur ini. Selain itu, dikarenakan vegetasi yang digunakan sebagai
tumbuhan pakan yang tersedia juga lebih sedikit sumber makanan oleh kupu-kupu tersebar
jenisnya jika dibandingkan dengan 2 jalur merata. Kondisi habitat juga memungkinkan
lainnya. untuk kupu-kupu dapat bertahan hidup. Tidak
Pada jalur kolam, spesies kupu-kupu yang terdapat kerusakan habitat yang parah yang akan
banyak ditemukan yaitu Eurema blanda dari menyebabkan kupu-kupu akan berpindah dan
famili Pieridae. Eurema blanda banyak dijumpai menghuni habitat yang baru secara bersamaan.
pada jalur ini dikarenakan sesuai dengan habitat
yang disukai. Kupu-kupu ini menyukai habitat Kesimpulan
dengan vegetasi semak dan tempat dengan
genangan air berada. Pada jalur ini banyak Berdasarkan hasil penelitian, analisis data,
terdapat genangan air yang berasal dari air kolam dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa
dan terdapat aliran air sungai. keanekaragaman spesies kupu-kupu di Kawasan
Taman Wisata Aik Bukak termasuk dalam
Dominansi Spesies Kupu-kupu kategori sedang dengan nilai H՛ sebesar 2,939
Semakin kecil nilai indeks dominansi dan nilai indeks dominansi spesies kupu-kupu di
spesies maka menunjukkan bahwa tidak ada Kawasan Taman Wisata Aik Bukak diperoleh
spesies yang mendominansi dan begitu pula sebesar 0,059 yang artinya tidak ada spesies yang
sebaliknya, semakin besar nilai indeks dominansi mendominansi pada lokasi tersebut.
spesies maka menunjukkan adanya spesies
tertentu yang mendominansi (Odum, 1993). Nilai Ucapan terima kasih
dominansi spesies pada setiap jalur penelitian
dapat dilihat pada Gambar 2. Penulis menyampaikan terima kasih
kepada pengelola Taman Wisata Aik Bukak,
0,107 Bapak Misbah yang telah memberikan izin untuk
melakukan penelitian di kawasan tersebut.
0,088
Ungkapan terimakasih juga Penulis sampaikan
kepada Bapak Moh. Liwa Ilhamdi, M.Si., Bapak
0,058
Dr. Didik Santoso, M.Sc., dan Bapak Lalu Japa,
M.Sc.St. sebagai Dosen Pembimbing, serta
teman-teman Mita Rahmatullah, Rifcka Aulia
Hidayati, Zanaria, Juni Kartini, Ratu Mas Tara
Indriani, Rian Abendani, dan Rahmatul Aulani
JM JK JH Yuniartin yang telah membantu dalam
penelitian.
Gambar 2. Nilai Dominansi Spesies
Referensi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Amir, M. & S. Kahono. (2003). Serangga
indeks dominansi seluruh spesies kupu-kupu di Tanaman Nasional Gunung Halimun
Kawasan Taman Wisata Aik Bukak yaitu sebesar Jawa Bagian Barat. Bogor: Lembaga
0,059 yang berarti mendekati 0 (nol).
Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Berdasarkan nilai tersebut, maka secara
keselurahan tidak terdapat spesies kupu-kupu Borror D.J., C. A. Triplehorn, & N. F. Johnson.
yang mendominansi di kawasan tersebut.
(1992). Pengenalan Pelajaran Serangga
Sehingga dapat dikatakan bahwa kondisi
Edisi Keenam. Yogyakarta: Gadjah Mada
komunitas di kawasan tersebut dalam keadaan
University Press.
stabil (Odum, 1973). Menurut Sanders & Mc
Cormick (1987) faktor-faktor lingkungan dapat Dewi, B., A. Hamidah, & J. Siburian. (2016).
mempengaruhi dominansi suatu spesies pada Keanekaragaman dan Kelimpahan Jenis
27
Ashari, et al. (2022). Jurnal Biologi Tropis, 22 (1): 23 – 29
DOI: http://dx.doi.org/10.29303/jbt.v22i1.2850
Gardner, S. M., Marcelo R. C., Graciela R. V., & Lien, V. V. (2007). Ecological Indicator Role of
Sandra D. (1995). The Influence of Habitat Butterflies in Tam Dao National Park,
Structure on Arthropod Diversity in Vietnam. Journal Russsian
Argentine Semi-arid Chaco Forest.Journal Entomological. 16(4):479-486.
of Vegetation Science. 6(3):349-356.
Lodh, R. & B. K. Agarwala. (2016). Rapid
Gosal, L. M., Ventje M., & Jimmy R. (2016). Assessment of Diversity and Conservation
Keanekaragaman dan Perbedaan Jenis of Butterflies in Rowa Wildlife Sanctuary:
Kupu-kupu (Ordo: Lepidoptera) An Indo-Burmese hotspot-Tripuna, N. E.
Berdasarkan Topografi pada Tiga Lokasi India. Tropical Ecology. 57(2):231-242.
Hutan di Sulawesi Utara. Jurnal Bios
Logos. 6(2):43-50. Magurran. A. E. (1988). Echologycal Diversity
and its Measurement. London: Chapman
Handayani, Viva D., I Gede S., & Zulkarnain. & Hall.
(2012). Deskripsi Habitat Kupu-kupu di
Taman Kupu-kupu Gita Persada Odum, E. P. (1973). Fundamental of Ecology.
Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Philadhelphia: W. B. Sounders. Co.
Kota Bandar Lampung. Jurnal Penelitian
Geografi. 1(2):1-15. Odum, E. P. (1993). Dasar-dasar Ekologi.
Yogyakarta: Gadjah Mada University
Ilhamdi, M. L. (2018). Pola Penyebaran Capung Press.
(Odonata) di Kawasan Taman Wisata
Alam Suranadi Lombok Barat.Jurnal Peggie, D., & M. Amir (2006). Panduan Praktis
Biologi Tropis. 18(1) 27-33. Kupu-kupu di Kebun Raya Bogor.
Cibinong: Pusat Penelitian Biologi,
Ilhamdi, M. L., Agil A. I., & Didik S. (2019). Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Struktur Komunitas Kupu-Kupu di
Taman Wisata Alam Suranadi, Lombok Putri, I. A. S. L. P. (2016).Pengaruh Aktivitas
Barat.Jurnal Biologi Tropis. 19(1):147- Pariwisata terhadap Keragaman Jenis dan
153. Populasi Kupu-kupu di Taman
NasionalBantimurung Bulusaraung.
Ilhamdi, M. L., Agil A. I., Didik S., Gito H., & Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi
Muhammad S. (2021). Species Richness Alam. 13(2):101-118.
and Conservation Priority of Dragonflies
in the Suranadi Ecotourism Area, Sanders, M. S., & E. J. McCormick. (1987).
Lombok, Indonesia. Biodiversitas. Human Factors in Egineering and
22(4):1846-1852. Design. USA: McGraw-Hill Book
Company.
Irni, J., Burhanudin M., & Noor F. H. (2016).
Keanekaragaman Jenis Kupu-Kupu Scoble, M. J. (1995). The Lepidoptera: Form,
berdasarkan Tipe Tutupan Lahan dan Function and Adversity. New York:
Waktu Aktifnya di Kawasan Penyagga Oxford University Press.
Tanggahan Taman Nasional Gunung
Leuser.Media Konservasi. 21(3):225-232. Shalihah, A., Gemi P., Raden C., Vina R., &
Zamzam I. A. (2012).Kupu-kupu di
Jumar (2000). Entomologi Pertanian. Jakarta: Kampus Universitas Padjadjaran
PT. Rineka Cipta. Jatinangor. Bandung: Departemen
28
Ashari, et al. (2022). Jurnal Biologi Tropis, 22 (1): 23 – 29
DOI: http://dx.doi.org/10.29303/jbt.v22i1.2850
29