You are on page 1of 7

PEMBERIAN VAKSIN PADA MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA

PENANGGULANGAN PENINGKATAN COVID-19


Evi Agustina
STIKES Pemkab Jombang
Email : eviiagustina20@gmail.com

Abstract

In the midst of a significant increase in COVID-19 cases at this time, many hospitals have been
forced to close the emergency room on the grounds that the number of COVID-19 patients is increasing.
Every day Indonesia sets a fantastic record. A number of studies have shown that the new variant of
Covid-19 has a higher transmission power than the initial Covid-19 virus. That way the government
planned mass vaccination activities as an effort to prevent the spread of covid-19, but previously hoax
news on social media was spread by irresponsible parties. In June the government's plan for community
vaccination was realized. On 07-10 July 2021, Indonesia held a mass vaccination for the community. In
Jombang, several medical personnel in charge of administering vaccinations in each area were
overwhelmed. The Jombang District Health Office needs volunteer vaccinators to assist health workers in
administering vaccines to the community. That way the Jombang Regency Government Stikes fielded
several students to become volunteer vaccinators with written approval on the material from parents.
This is a form of community service activity. This service activity was carried out for 4 days in different
places, namely Tambakrejo Village Hall, SDN III Sambong Dukuh, Tambakrejo Health Center and Kitchen
Kejambon Village Hall. In each location with a target of 1000 vaccines for the community. The service
activities carried out included helping to measure the blood pressure and temperature of vaccine
participants, helping injection officers by inserting vaccines into syringes and helping to enter vaccination
data. In this activity, all vaccinator officers still adhere to health protocols, and use personal protective
equipment, wear double masks (Medical and Cloth), carry hansatizer. And for prospective vaccination
participants, they are required to wear masks and not crowd during activities.

Keywords: Covid-19, Covid Virus Variant, Vaccine, Community Pedication

Abstrak

Ditengah meningkatnya kasus covid-19 secara signifikan pada saat ini, hingga banyak rumah
sakit yang terpaksa menutup IGD dengan alasan semakin membludaknya pasien covid-19. Pada setiap
harinya Indonesia mencetak rekor yang sangat fantastis. Sejumlah penelitian menyebutkan, varian baru
Covid-19 memiliki daya penularan yang lebih tinggi dibandingkan dari virus Covid-19 awal. Dengan
begitu pemerintah merencanakan kegiatan vaksinasi massal sebagai upaya mencegah penyebaran covid-
19, namun sebelumnya berita hoax dimedia sosial disebarkan oleh pihak- pihak yang tidak
bertanggungjawab. Pada bulan Juni rencana pemerintah dalam vaksinasi masyarakat terealisasikan.
Tertanggal 07-10 Juli 2021 Indonesia mengadakan vaksinasi secara massal untuk masyarakat. Di
Jombang, beberapa tenaga medis yang bertugas dalam pemberian vaksinasi di setiap daerah mengalami
kewalahan. Dinas kesehatan Kabupaten Jombang membutuhkan relawan vaksinator untuk membantu
tenaga kesehatan dalam memberikan vaksin pada masyarakat. Dengan begitu Stikes Pemkab Jombang
menerjunkan beberapa mahasiswa untuk menjadi relawan vaksinator dengan persetujuan tertulis diatas
materi dari orang tua. Hal ini sebagai bentuk kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan pengabdian ini
dilakukan selama 4 hari di tempat yang berbeda, yakni Balai Desa Tambakrejo, SDN III Sambong Dukuh,
Puskesmas Tambakrejo dan Balai Desa Dapur Kejambon. Dalam setiap lokasi dengan sasaran 1000 vaksin
untuk masyarakat. Kegiatan pengabdian yang dilakukan diantaranya membantu mengukur tekanan
darah dan suhu peserta vaksin, membantu petugas injeksi dengan memasukkan vaksin ke spuit dan
membantu mengentry data vaksinasi. Pada kegiatan ini seluruh petugas vaksinator tetap mematuhi
protokol kesehatan, serta menggunakan APD, memakai masker rangkap dua (Medis dan Kain), membawa
hansatizer. Dan untuk calon peserta vaksinasi wajib menggunakan masker serta tidak berkerumun saat
kegiatan.

Kata Kunci: Covid-19, Varian Virus Covid, Vaksin, Pengabdian Masyarakat


PENDAHULUAN
Ditengah meningkatnya kasus covid-19 secara signifikan pada saat ini, hingga banyak rumah
sakit yang terpaksa menutup IGD dengan alasan semakin membludaknya pasien covid-19. Pada setiap
harinya Indonesia mencetak rekor yang sangat fantastis. Update pada saat ini tanggal 9 Juli 2021 menurut
data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, yang terkonfirmasi sebanyak
2.455.912 jiwa. Dan pada data Satgas Covid-19 Jatim pada 9 Juli 2021 terdapat 189.705 jiwa yang
terkonfirmasi covid-19. Sejumlah penelitian menyebutkan, varian baru Covid-19 memiliki daya
penularan yang lebih tinggi dibandingkan dari virus Covid-19 awal. Dari empat varian baru yang
berkembang, varian Delta asal India dinyatakan sebagai paling berbahaya, dengan daya tular 97 persen
lebih tinggi. Kemudian varian Gamma (Brasil) 38 persen, Alpha (Inggris) 29 persen, dan Beta (Afrika
Selatan) 25 persen. Menurut berita yang dikutip pada CNBC Indonesia, Covid-19 varian Delta atau
B1617.2 dari India telah mendominasi DKI Jakarta, Bangkalan hingga Kudus. Untuk menangani keadaan
darurat covid yang semakin hari semakin meningkat, pemerintah mengeluarkan peraturan darurat yang
resmi pada mulai tanggal 3-20 Juli 2021 pemerintah memberlakukan peraturan PPKM darurat
(Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di Indonesia. Ditengah merebaknya rencana
pemerintah untuk pemberian vaksinasi Covid-19 secara massal, berbagai hoax bermunculan di media
online, bahkan seringkali informasi tersebut disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab
dan yang pastinya juga tidak memiliki kapasitas pengetahuan yang baik tentang vaksin Covid-19
(Nurdiana et al., 2021).
Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/12758/2020 tentang Penetapan
Jenis Vaksin Untuk Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19, jenis vaksin COVID-19 yang dapat digunakan di
Indonesia, diantaranya : vaksin yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China
National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Novavax Inc, Pfizer Inc. And
BioNTech dan Sinovac Life Sciences Co (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2021). Jenis- jenis
vaksin tersebut sebelum di edarkan dilakukan uji klinik, dalam penggunaan vaksin tersebut hanya dapat
dilaksanakan setelah mengantongi izin edar atau persetujuan penggunaan pada masa darurat dari BPOM.
Setelah dilakukan uji klinik, Komisi Fatwa MUI Pusat dan BPOM telah menetapkan vaksin COVID-19
produksi Sinovac Lifescience Co dan AstraZeneca sebagai produsen vaksin yang akan memproduksi
vaksin COVID-19, yang memberikan jaminan keamanan, mutu serta kemanjuran vaksin covid-19.
Sedangkan pada vaksin kandidat lain yang telah memberikan komitmen kerjasama dengan pemerintah
seperti, Pzifer, Novavac, Sinopharm, dan Moderna, masih belum dapat memberikan kepastaian edar dan
saat ini vaksin tersebut sedang dalam evaluasi aspek efikasi, mutu dan keamanana di BPOM (MUI, 2021).
Maka pada kegiatan pengabdian masyarakat sebagai relawan vaksinator ini dilaksanakan pada 4 daerah
yang berbeda, diantaranya Balai Desa Tambakrejo, SDN III Sambong Dukuh, Puskesmas Tambakrejo, dan
Balai Desa Dapur Kejambon. Pemberian vaksinasi kepada masyarakat dengan jenis Sinovac dan
AstraZeneca. Vaksin ini diberikan dengan sebanyak 2 kali pada setiap individu masyarakat, untuk vaksin
Sinovac untuk menerima vaksin Sinovac selanjutnya sekitar 28 hari sejak pemberian pertama, sedangkan
untuk vaksin AstraZeneca pemberiannya sekitar 12 minggu sejak pemberian pertama.
Dengan demikian, antusias masyarakat dalam pemberian vaksinasi membuat petugas kesehatan
kewalahan dalam hal ini. Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang, membutuhkan relawan vaksinator.
Mahasiswa Stikes Pemkab Jombang, diminati bantuan untuk menjadi relawan vaksinator. Dengan
kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat. Dalam pemberian vaksin secara
massal ini relawan vaksinasi ditugaskan membantu tenaga kesehatan untuk memberikan vaksinasi.
Masyarakat daerah Tambakrejo, Sambong Dukuh serta Dapur Kejambon sangat antusias dalam mengikuti
kegiatan vaksinasi yang diselenggarakan. Sasaran vaksinasi ini anak- anak usia lebih dari 12 tahun,
remaja, dewasa, serta lansia. Dalam setiap harinya sekitar 700-1000 lebih vaksin telah diberikan kepada
masyarakat tersebut. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini, diupayakan relawan vaksinator
dapat membantu petugas kesehatan dalam pemberian vaksinasi dengan sesuai prosedur dan lancar.

METODE PELAKSANAAN
Secara garis besar kegiatan pengabdian masyarakat ini membantu petugas kesehatan
memberikan vaksinasi pada masyarakat. Kegiatan ini dilakukan di empat lokasi, diantaranya : Balai Desa
Tambakrejo, SDN III Sambong Dukuh, Puskesmas Tambakrejo, Balai Desa Dapur Kejambon dengan target
1000 vaksin setiap harinya. Yang dilaksanakan pada tanggal 07-10 Juli 2021 pukul 08.00- selesai.
Sebelum dilakukan vaksinasi, calon peseta vaksin wajib membawa fotocopy KTP pada peserta yang telah
memiliki KTP, jika peserta vaksin yang belum memiliki KTP (Peserta usia lebih dari 12-17 tahun) wajib
membawa fotocopy Kartu Keluarga (KK).
Sebelum kegiatan berlangsung adapun perencaan, relawan vaksinator diberikan pembekalan via
grup whatsapp oleh Kaprodi D3 Kebidanan Stikes Pemkab Jombang serta membuat surat tertulis diatas
materi sebagai bentuk legalitas dalam kegiatan tersebut. Saat kegiatan berlangsung yang dilakukan
selama menjadi relawan vaksinator diataranya, melakukan screening pada masyarakat vaksinasi,
membantu masyarakat yang akan divaksin untuk diukur tekanan darahnya dan suhu terlebih dahulu,
membantu memasukkan vaksin ke spuit serta membantu untuk mengentry data masyarakat yang telah
divaksin. Selama kegiatan pengabdian ini berlangsung dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan,
petugas vaksinasi menggunakan alat pelindung diri yang lengkap, memakai masker rangkap dua (medis
dan kain), membawa hansanitizer, dan membawa kebutuhan pribadi tanpa meminjam orang lain. Dan
untuk calon peseerta vaksinasi wajib menggunakan masker serta tidak berkerumun saat kegiatan.

Gambar 1. Proses Memasukkan Vaksin ke Spuit


(Sumber : Relawan Bidan Stikes Pemkab Jombang)

Gambar 2. Proses Mengukur Tekanan Darah dan Suhu Pada Peserta Vaksinasi
(Sumber : Relawan Bidan Stikes Pemkab Jombang)

Gambar 3. Proses Mengentry Data Peserta Vaksinasi yang Telah di Vaksin


(Sumber : Relawan Bidan Stikes Pemkab Jombang)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Covid-19 telah menarik perhatian global, pada 30 Januari WHO telah menyatakan COVID-19
sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (Putri, 2020). Penambahan
jumlah kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran antar negara. pemerintah
Indonesia menerapkan langkah social distancing pada masyarakat serta memberikan peraturan pada
masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dimana saja, dengan menggunakan masker, mencuci
tangan/menggunakan hansanitizer, jaga jarak/ menghindari kerumunan, meningkatkan daya tahan
tubuh/ imunitas tubuh, konsumsi makanan gizi seimbang, kelola penyakit comorbid dan memperhatikan
kelompok yang retan serta menerapkan hidup bersih dan sehat. Namun pada kenyataannya banyak
masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan yang harus dilakukan selama pandemi covid-19
belum berakhir.
Wacana dalam mencegah penyebaran Covid-19 melalui vaksinasi telah bergulir sejak wabah di
penghujung 2019, hingga penyebaran wabah tersebut lebih masif ke berbagai negara di dunia (Wahidah
et al., 2020). Pagliusi et al. (2020) dalam artikelnya yang berjudul “Emerging manufacturers engagements
in the COVID −19 vaccine research, development and supply” menjelaskan vaksinasi Covid-19 telah
melalui berbagai tahapan uji coba yang dilakukan di berbagai tempat, seperti di Beijing Institute of
Biological Products, Bharat di India, Eubiologics di Korea, Biomanguinhos/Fundaçā o Oswaldo Cruz and
Instituto di Buntantan Brazil, Serum Institute di India, Sinovac di Cina, Sydus Cadila di India, Minhai
Biotechnology di China, BioNetAsia di Thailand, Crovovax di Cina, Indian Immunologicals di India,
Innovax di Cina, dan tempat lainnya Taiwan, Rusia dan Vietnam. Meskipun terapi Covid-19 dengan
menggunakan plasma covalesent dari penderita Covid-19 telah membuahkan hasil yang positif, namun
penggunaan vaksinasi Covid-19 tetap menjadi tindakan yang sangat diperlukan, karena vaksinasi Covid-
19 diperlukan untuk merangsang respon antibodi dalam tubuh sehingga dapat memberikan
perlindungan jangka panjang (Lv, Wu, & Mok, 2020).
Pada sekitar bulan Juni 2021, kasus covid-19 kian meningkat secara signifikan daripada covid-19
pertama kali masuk ke Indonesia. Hal ini disebabkan terdapatnya varian mutasi baru dari jenis Covid-19.
Dikemukakan oleh Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga
Aditama, terdapat kelompok mutasi virus SARS-CoV-2 yang diduga sebagai penyebab lonjakan kasus
COVID-19. Dari varian baru yang berkembang, varian Delta asal India dinyatakan sebagai paling
berbahaya, dengan daya tular 97 persen lebih tinggi. Kemudian varian Gamma (Brasil) 38 persen, Alpha
(Inggris) 29 persen, dan Beta (Afrika Selatan) 25 persen. Menurut berita yang dikutip pada CNBC
Indonesia, Covid-19 varian Delta atau B1617.2 dari India telah mendominasi DKI Jakarta, Bangkalan
hingga Kudus. , varian baru Covid-19 memiliki daya penularan yang lebih tinggi dibandingkan dari
virus Covid-19 awal. Untuk menangani keadaan darurat covid yang semakin hari semakin meningkat,
pemerintah mengeluarkan peraturan darurat yang resmi pada mulai tanggal 3-20 Juli 2021 pemerintah
memberlakukan peraturan PPKM darurat (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di Indonesia
serta pemberian vaksin secara massal sebagai upaya mencegah penyebaran covid-19.
Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme atau bagiannya atau
zat yang dihasilkannya yang telah diolah sedemikian rupa sehingga aman, yang apabila diberikan kepada
seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu (Kemenkes,
2020). Vaksin bukanlah obat, namun vaksin mendorong pembentukan kekebalan fisik dalam tubuh agar
terhindar dari tertular atau bahkan kemungkinan sakit berat. Ditengah merebaknya rencana pemerintah
untuk pemberian vaksinasi Covid-19 secara massal, berbagai hoax bermunculan di media online, bahkan
seringkali informasi tersebut disebarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dan yang
pastinya juga tidak memiliki kapasitas pengetahuan yang baik tentang vaksin Covid-19 (Nurdiana et al.,
2021). Berkembangnya hoax tersebut mengakibatkan beberapa masyarakat enggan dilakukan vaksin
dengan alasan takut. Namun, saat ini covid di Indonesia lebih meningkat secara signifikan daripada covid
pada awal datang ke Indonesia, hal ini membuat masyarakat berubah pikiran mengenai kegiatan
pemberian vaksinasi ini. Dari beberapa fakta mengenai vaksinasi ini, masyarakat pun menerima kegiatan
vaksinasi yang direncanakan oleh pemerintah.
Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/12758/2020 tentang Penetapan
Jenis Vaksin Untuk Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19, jenis vaksin COVID-19 yang dapat digunakan di
Indonesia, diantaranya : vaksin yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China
National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Novavax Inc, Pfizer Inc. And
BioNTech dan Sinovac Life Sciences Co (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2021). Jenis- jenis
vaksin tersebut sebelum di edarkan dilakukan uji klinik, dalam penggunaan vaksin tersebut hanya dapat
dilaksanakan setelah mengantongi izin edar atau persetujuan penggunaan pada masa darurat dari BPOM.
Setelah dilakukan uji klinik, (MUI, 2021) Komisi Fatwa MUI Pusat sudah menetapkan vaksin COVID-19
produksi Sinovac Lifescience Co yang sertifikasinya diajukan oleh PT Biofarma sebagai produsen vaksin
yang akan memproduksi vaksin COVID-19, konsorsium dengan Sinovac, suci dan halal. Selain itu
penjelasan Kepala BPOM RI dalam rapat Komisi Fatwa pada Senin, 8 Maret 2021 menyampaikan BPOM
telah melakukan proses evaluasi keamanana AstraZeneca dan menyatakan vaksin covid-19 produksi
AstraZeneca telah memenuhi standar keamanan dan BPOM telah memberikan persetujuan penggunaan
pada masa darurat/ Emergency Use Authorization (EUA) pada 22 Februari 2021 serta BPOM
memberikan jaminan keamanana, mutu serta kemanjuran vaksin covid-19 produksi AstraZeneca menjadi
salah satu indikator vaksin yang memenuhi kualifikasi thayyib. Sedangkan pada vaksin kandidat lain yang
telah memberikan komitmen kerjasama dengan pemerintah seperti, Pzifer, Novavac, Sinopharm, dan
Moderna, masih belum dapat memberikan kepastaian edar dan saat ini vaksin tersebut sedang dalam
evaluasi aspek efikasi, mutu dan keamanana di BPOM. Vaksin Sinovac untuk dapat menerima vaksin
Sinovac dosis selanjutnya sekitar 28 hari sejak pemberian dosis pertama, sedangkan untuk vaksin
AstraZeneca pemberian dosis selanjutnya sekitar 12 minggu sejak pemberian dosis pertama.
Dengan adanya pemberian vaksin secara massal Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang
membutuhkan relawan vaksinator. Dengan hal tersebut mahasiswa Stikes Pemkab Jombang menjadi
relawan vaksinator yang merupakan salah satu bentuk dari pengabdian masyarakat. Relawan vaksinator
dari Stikes Pemkab Jombang merupakan mahasiswa D3 Kebidanan Tingkat 2. Kegiatan ini berlokasi di
empat daerah diantaranya, pada hari pertama bertempat di Balai Desa Tambakrejo, hari kedua di SDN III
Sambong Dukuh, hari ketiga di Puskesmas Tambakrejo dan hari keempat di Balai Desa Dapur Kejambon.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini bekerjasama atau dibawah naungan petugas Puskesmas
Tambakrejo. Pemberian vaksin kepada masyarakat dengan jenis Sinovac dan AstraZeneca. Vaksin ini
diberikan dengan sebanyak 2 kali pada setiap individu masyarakat,
Kegiatan ini dilakukan selama 4 hari. Peserta yang mengikuti kegiatan vaksinasi ini dalam satu
hari sekitar 600-1000 lebih peserta calon vaksin. Namun, banyak peserta calon vaksin yang bukan KTP
asli dari daerah desa tersebut melainkan ada beberapa kerabat dari masyarakat desa tersebut yang
sedang berkunjung, diantaranya Lamongan, Surabaya, Trowulan (Mojokerto), Desa Denanyar, Desa
Tunggorono. Sasaran vaksinasi ini anak- anak usia lebih dari 12 tahun, remaja, dewasa, serta lansia.
Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini, diupayakan relawan vaksinator dapat membantu
petugas kesehatan dalam pemberian vaksinasi dengan sesuai prosedur dan lancar. Berikut tabel kegiatan
vaksinasi.

Tabel 1. Kegiatan Pengabdian Masyarakat Vaksinasi


No Waktu Lokasi Target Capaian
Rabu,
Balai Desa 1000 vaksin yang 650 vaksin telah
1.
07 Juli 2021 Tambakrejo diberikan diberikan
Kamis,
SDN III Sambong 1000 vaksin yang 1300 vaksin telah
2.
08 Juli 2021 Dukuh diberikan diberikan
Juma’at,
Puskesmas 1000 vaksin yang 330 vaksin telah
3.
09 Juli 2021 Tambakrejo diberikan diberikan

Sabtu, Balai Desa Dapur 1000 vaksin yang 670 vaksin telah
. 4.
10 Juli 2021 Kejambon diberikan diberikan
(Sumber : Relawan Bidan Stikes Pemkab Jombang)

Vaksinasi ini merupakan bentuk dari vaksinasi secara massal yang telah direncanakan oleh
pemerintah. Kegiatan vaksin ini dilakukan sebagai upaya penanggulangan peningkatan covid-19. Sebab
kegiatan vaksin ini juga mewujudkan membentuk kekebalan kelompok (Herd Immunity) untuk
melindungi masyarakat dari terpaparnya virus covid-19 yang saat ini semakin meningkat. Pada kegiatan
pemberian vaksin ini, relawan vaksinator dari Stikes Pemkab Jombang membantu mengukur tekanan
darah dan suhu peserta vaksin, memasukkan obat vaksin ke spuit serta membantu mengentry data
peserta vaksinasi. Selama kegiatan berlangsung tetap mematuhi protokol kesehata. Petugas vaksinator
menggunakan alat pelindung diri lengkap, masker rangkap dua (medis dan kain), membawa hansanitizer.
Pada peserta calon vaksin wajib membawa persyaratan diantaranya, fotocopy KTP atau fotocopy Kartu
Keluarga (KK). Calon peseta vaksin wajib membawa fotocopy KTP pada peserta yang telah memiliki KTP,
jika peserta vaksin yang belum memiliki KTP (Peserta usia lebih dari 12-17 tahun) wajib membawa
fotocopy Kartu Keluarga (KK).
Saat dilokasi vaksinasi, peserta calon vaksin diberikan form vaksinasi untuk di isi terutama
dalam menulis data diri serta nomor hp yang dapat di SMS. Peserta vaksinasi setelah melakukan vaksin
akan mendapatkan sertifikat sebagai tanda telah diberikan vaksin, sertifikat akan diberikan setiap setelah
dilakukan vaksinasi melalui via SMS, dengan begitu peserta calon vaksinasi wajib menulis data diri
dengan benar dan mencantumkan nomor handphone yang dapat di SMS untuk mendapatkan sertifikat
vaksinasi. Kegiatan pengabdian ini berlangsung dengan lancar sesuai dengan prosedur dan sesuai dengan
target yang direncanakan. Namun dalam kegiatan ini juga menemukan beberapa kendala, diantaranya :
beberapa dari peserta calon vaksin tidak sarapan, pada form vaksinasi beberapa masyarakat tidak
mencantumkan nomor yang dapat di SMS, beberapa masyarakat pun banyak yang berkerumun, serta
memakai masker tidak sesuai dengan prosedur (memakai masker sampai dibawah hidung sehingga tidak
menutupi hidung dan mulut).

KESIMPULAN
Kegiatan pengabdian masyarakat ini telah dilaksanakan pada tanggal 07-10 Juli 2021 dibawah
naungan Puskesmas Tambakrejo, yang dilaksanakan pada empat lokasi, diantaranya Balai Desa
Tambakrejo, SDN III Sambong Dukuh, Puskesmas Tambakrejo, Balai Desa Dapur Kejambon, yang dihadiri
sekitar 600-1000 lebih peserta vaksinasi. Sasaran vaksinasi ini anak- anak usia lebih dari 12 tahun,
remaja, dewasa, serta lansia. Dalam setiap harinya sekitar 700-1020 vaksin diberikan kepada masyarakat
Desa Tambakrejo dan Desa Dapur Kejambon. Sebelum dilakukan vaksinasi, calon peseta vaksin wajin
membawa fotocopy KTP pada peserta yang telah memiliki KTP, jika peserta vaksin yang belum memiliki
KTP (Peserta usia lebih dari 12-17 tahun) wajib membawa fotocopy Kartu Keluarga (KK). Dan dalam
pengisian form vaksinasi peserta calon vaksin wajib mengisi data diri dengan benar dan mencantumkan
nomor hadphone yang dapat di SMS untuk menerima sertifikat pemberian vaksin. Masyarakat sangat
antusias dalam kegiatan vaksinasi ini.
Kegiatan pengabdian ini membantu petugas kesehatan Puskesmas Tambakrejo dalam
memberikan vaksinasi kepada masyarakat. Kegiatan ini bertujuan untuk menyukseskan upaya
pencegahan covid-19 yang semakin meningkat. Dengan diberikannya vaksinasi pada sebagaian besar
masyarakat, bukan berarti masyarakat telah kebal dengan adanya virus covid-19. Sebab vaksin bukan
obat, melainkan vaksin mendorong pembentukan kekebalan fisik dalam tubuh agar terhindar dari
tertular atau bahkan kemungkinan sakit berat. Dengan begitu masyarakat harus tetap mematuhi protokol
kesehatan dan menjaga kesehatan (meningkatkan imunitas tubuh), karena prediksi covid-19 akan
berakhir belum bisa ditentukan, sebab covid-19 semakin meningkat secara signifikan.

UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapakan terima kasih disampaikan kepada Stikes Pemkab Jombang, Prodi D3 Kebidanan dan
Petugas Kesehatan Puskesmas Tambakrejo serta perangkat desa yang terlibat dalam kegiatan ini, yang
telah memberikan dukungan materil maupun immaterial bagi terselenggaranya kegiatan ini serta
memberikan amanah kepada kami dalam membantu kegiatan vaksinasi yang diselenggarakan.

DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes. (2020). Buku Saku.Pdf. https://dinkes.jatimprov.go.id/userimage/dokumen/Buku Saku.pdf
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Question ( Faq ) Pelaksanaan Vaksinasi Covid-. 2020,
1–16.
https://kesmas.kemkes.go.id/assets/uploads/contents/others/FAQ_VAKSINASI_COVID__call_cente
r.pdf
MUI. (2021). Fatwa-MUI-No-14-Tahun-2021-tentang-Hukum-Penggunaan-Vaksin-Covid-19-Produk-
AstraZeneca-compressed.pdf (pp. 1–13).
Nurdiana, A., Marlina, R., & Adityasning, W. (2021). Berantas Hoax Seputar Vaksin Covid-19 Melalui
Kegiatan Edukasi dan Sosialisasi Vaksin Covid-19. ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(1),
489–495. https://doi.org/10.35568/abdimas.v4i1.1175
Putri, R. N. (2020). Indonesia dalam Menghadapi Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari
Jambi, 20(2), 705. https://doi.org/10.33087/jiubj.v20i2.1010
Wahidah, I., Athallah, R., Hartono, N. F. S., Rafqie, M. C. A., & Septiadi, M. A. (2020). Pandemik COVID-19:
Analisis Perencanaan Pemerintah dan Masyarakat dalam Berbagai Upaya Pencegahan. Jurnal
Manajemen Dan Organisasi, 11(3), 179–188. https://doi.org/10.29244/jmo.v11i3.31695

You might also like