Professional Documents
Culture Documents
Parabola Digital
Parabola Digital
| Preluda |
Segalanya tentang parabola! Free Satellite TV, Card Access, Digital Receiver, Dish Positioner,
Actuator, Dish, LNB, Remote Extender & Tutorial. Gampang, praktis dan menyenangkan!
1 Emirates TV
2 Al Nile
3 Press TV
4 Al alam News
5 Kuwait Space
6 IRIB3
7 Syria
8 Yemen
9 Abu Dhabi
10 Oman
11 Saudi
12 Qatar
13 Sudan
14 Sharjah
15 Libiya
16 Saudi2
17 Al Jazeera
1 TV5 Global
2 MVTV
3 ABTV 2
4 ABTV 4
5 ABTV 5
6 ABTV 6
7 NBT (thai)
8 Modernine TV
9 VARIETY ONE
10 MCOT TV1
11 MCOT TV2
12 MCOT TV3
13 CH11 Thai
14 Thai Shopping
15 BEC CH3 (Thai)
16 Tentv1 (Thai)
17 Tentv2
18 Siam TV
1 NHK WORLD
1 YTN
2 Arirang
3 CTS
4 Manmin
1 BALI TV
2 JTV Soeroboyo
3 Metro Papua
4 Metro TV
5 Lativi
6 TRANS TV
7 TRANS 7
8 RCTI
9 SCTV
10 TPI
11 GLOBAL TV
12 TVRI National
15 ANTV
16 Indosiar
18 TV Timor Leste
18 TV Edukasi
1 MTV CHINA
2 Da Ai
3 Hwazan
4 Asia Travel
6 LNTV 1
7 Lottery Channel
8 VSAT
9 CCTV Finance
10 CCTV Weather
12 Nei Monggol TV
13 Toonmax
14 Dragon TV
15 CCTV 1
16 CCTV 2
17 CCTV 7
18 CCTV 10
19 CCTV 11
20 CCTV 12
22 CCTV Kids
23 Qinghai TV 1
24 Qinghai TV 2
25 Ningxia
26 Gansu
28 Yunnan
29 Chongging
30 Guizhou
31 Time TV
32 Guangdong Satellite TV
33 TVS 2
34 Shenzhen Satellite TV
35 Zhejiang
37 Xingjiang 1
38 Xingjiang 2
39 Xingjiang 3
40 Successful TV
41 Beautiful Life TV
42 Good TV
43 MTV
44 Mac TV
45 FTV, FTVN
46 CCTV 4
47 CCTV 9
48 CCTV Finance
49 Handwriting Channel
50 Home Shopping
51 TTV
52 MMTV
53 Early Education
54 Lottery Fun
55 Laonian Fu
56 Happigo
57 Golf Channel
58 English Teaching
59 Vision Life
60 Law Service
61 Baby TV
62 TV Guide
63 Youth Campus
64 Drive TV
65 GamesTV
66 Channel Dressy
67 Study Abroad
68 Henan DTV
69 Guide of Gestation
70 Documentary Channel
71 Reality Channel
72 Chess TV
73 CETV1
74 CYS
75 JLTV
76 CETV1
77 Azio TV AsiA
78 TVB8
79 GXTV
80 Shaanxi
81 anhui tv
82 jstv
83 heilongjiang tv
84 Shandong TV
85 cctv1
86 Pheonix News
87 Pheonix Chinese
88 Xing Kong
89 Channel [V]
90 hubei
91 tianjin tv
92 sichuan tv
93 Beijing TV
94 Shanxi TV
95 HNSTV
96 Sun TV
97 i-Horizon
98 CCTV E&F
99 Henan TV
100 Fujian1
101 JXTV1
102 LNTV
103 MACAU TV 1
104 MACAU TV 2
105 MACAU TV 3
106 MACAU TV 4
107 MACAU TV 5
108 MACAU TV 6
109 NDTV
110 CTS
112 MOMO TV
Tags: MTV CHINA, Da Ai, Hwazan, Asia Travel, Trading Day Channel, LNTV 1, Lottery Channel, VSAT,
CCTV Finance, CCTV Weather, Nei Monggol Chinese TV, Nei Monggol TV, Toonmax, Dragon TV, CCTV
1, CCTV 2, CCTV 7, CCTV 10, CCTV 11, CCTV 12, CCTV Music & Opera, CCTV Kids, Qinghai TV 1,
Qinghai TV 2, Ningxia, Gansu, Travel Channel, Hai TV, Yunnan, Chongging, Guizhou, Time TV,
Guangdong TV, TVS 2, Shenzhen TV, Zhejiang, Golden Eagle Cartoon TV, Xingjiang 1, Xingjiang 2,
Xingjiang 3, Successful TV, Beautiful Life TV, Good TV, MTV, Mac TV, FTV, FTVN, CCTV 4, CCTV 9,
CCTV Finance, Handwriting Channel, Home Shopping, TTV, MMTV, Early Education, Lottery Fun,
Laonian Fu, Happigo, Golf Channel, English Teaching, Vision Life, Law Service, Baby TV, TV Guide,
Youth Campus, Drive TV, GamesTV, Channel Dressy, Study Abroad, Henan DTV, Guide of Gestation,
Documentary Channel, Reality Channel, Chess TV, CETV1, CYS, JLTV, CETV1, Azio TV AsiA, TVB8,
GXTV, Shaanxi, Anhui tv, Jstv, Heilongjiang tv, Shandong TV, Cctv1, Pheonix News, Pheonix Chinese,
Xing Kong, Channel [V], Hubei, Tianjin tv, Sichuan tv, Beijing TV, Shanxi TV, HNSTV, Sun TV, I-Horizon,
CCTV E&F, Henan TV, Fujian1, JXTV1, LNTV, MACAU TV 1, MACAU TV 2, MACAU TV 3, MACAU TV 4,
MACAU TV 5, MACAU TV 6, NDTV, CTS, Life TV, MOMO TV
1. BBC WORLD
2. Australian Network
3. NOW TV
5. Bloomberg
6. Channel NewsAsia
7. WORLDNET/VOA
8. Al Jazeera English
9. DW TV
10. Fashion TV
11. EWTN
12. CCTV 9
13. TBN
16. Apostolic
19. 3ABN
20. Daystar
23. LLBN
24. Voyages
25. FE (eng)
29. DD Sports
31. JCTV
32. BYU TV
34. EuroNews
35. Trace TV
Technorati Tags: Free, Satellite, TV, Card Access, Digital Receiver, Dish Positioner, Actuator, Dish,
LNB, Remote Extender
IPTV
TEKNOLOGI IPTV
Sebuah proses untuk menyediakan fasilitas televisi (video dan/atau radio) melalui penggunaan
Internet Protocol (IP). IP ini akan memproses, dan menerima suara atau komunikasi multimedia.
System IP yang digunakan bisa melalui system IP publik (contoh: internet), atau yang private (LAN),
atau bahkan kombinasi keduanya. Sistem ini memberikan kualitas terbaik, dan efisien untuk biaya,
terutama untuk lokasi seperti apartemen, hotel, rumah sakit, atau kompleks perumahan.
Gambar dibawah menunjukkan bagaimana system IPTV dasar dapat digunakan untuk memberikan
pemirsa untuk mendapatkan akses ke berbagai media. Diagram dibawah menunjukkan bagaimana
sebuah perangkat televisi dihubungkan ke Set top box (STB) yang mengkonversi IP video menjadi
signal televisi standar. STB akan berfngsi menjadi penghubung ke sistem switch dari IP video. Contoh
dibawah menunjukkan Switched Video Service (SVS) memberikan koneksi pada pemirsa untuk
mengakses berbagai sumber , termasuk siaran broadcast, servis langganan, bahkan pemesanan
video. Ketika pengguna ingin mengakses sumber-sumber media ini, semua perintah kontrol (biasa
dilakukan melalui remote kontrol) akan dikirimkan ke SVS yang nantinya akan menentukan media
mana yang akan dikoneksi. Diagram dibawah memnunjukkan bahwa pengguna hanya membutuhkan
satu video channel agar SVS dapat mengakses berbagai sumber yang pada dasarnya tidak terbatas.
Sebuah terminal multimedia yang mudah digunakan untuk network IP broadband. Alat ini menerima
dan mengatur media video streaming, menyediakan aplikasi interaktif, dan memperbaharui aplikasi
dan fungsi melalui nerwork IP. Sebuah perangkat yang efisien, tidak mahal, dan berperforma tinggi,
sebuah perangkat yang baik bagi penyedia jasa internet untuk mempromosikan servis tambahan.
Alat ini adalah generasi baru home entertainment center di rumah anda. Melalui aksesoris seperti
set TV, speaker, dan home theatre, alat ini menyediakan pengguna untuk mendapatkan layanan
yang interaktif dan dipersonalisasi seperti broadcast digital video dan audio, pemesanan video dan
audio, daftar program siaran berbasis web, dan browser.
Features :
On-screen display
Sebuah layanan yang menyediakan pengguna untuk melayangkan permintaan secara interactif dan
menerima pesanan videonya. Layanan video ini bersifat video yang telah di rekam sebelumnya (film
atau video edukasi), atau bersifat live (acara berita)
Video Streaming
Sebuah sistem real-time untuk mengirimkan video, biasanya bersama dengan audio yang
tersinkronisasi, biasanya melalui internet. Sesuai dengan permintaan, sistem server yang digunakan
akan mengirimkan stream video dan audio (yang terkompresi) ke klien. Klien akan menerima data
dan dengan sedikit waktu buffer, akan mentranslasi video dan audio untuk ditampilkan ke pengguna.
Dibawah ini adalah simulasi interaktif yang akan anda peroleh dengan bantuan Set top Box anda
dalam mengakses seluruh layanan:
iptv_main
iptv_liveTV
sumber: makmurparabola
Broadband adalah salah satu jenis koneksi internet berkecepatan tinggi (high speed internet access)
dengan menggunakan akses satellite. Broadband dibagi menjadi 2 jenis, yaitu DSL & ADSL.
1. DSL - Digital Subscriber Line adalah tipe modem yang ditugaskan untuk Basic Rate ISDN yang
merupakan konfigurasi dari modem dan saluran. Pada performansi puncak, modem jenis ini dapat
mentransmisikan data dalam dua arah secara simultan (data duplex). Perangkat ini sama dengan
perangkat yang ada pada ISP - Internet Service Provider. Yang jelas mahal sekali. Jadi dalam tulisan
ini tidak dibahas!
2. ADSL - Asymmetric Digital Subscriber Line merupakan salah satu jenis Broadband yang paling
murah dan berkecepatan sangat tinggi. Untuk melakukan pengiriman sinyal (upstream) bisa dengan
kecepatan 512 kbps, dan untuk menerima respon [downstream] bisa mencapai 8 Mbps. Kali ini kita
akan membahas salah satu keluarga dari ADSL, yaitu: “One Way Satellite” [satellite satu arah].
Koneksi jenis ini disebut Asymetric [tidak seimbang] karena downstream yang dihasilkan jauh lebih
besar dibanding upstream yang kita request. Pada prinsipnya kedua teknologi di atas sama, yang
membedakan hanyalah layanan yang diberikan serta perangkat keras yang digunakan.
Perangkat yang akan saya bahas ini tidak jauh berbeda dengan perangkat di rumah-rumah yang
menggunakan parabola biasa dipakai untuk menonton televisi siaran-siaran luar negeri. Hanya
dengan bermodal kurang lebih Rp.1.500.000,- buat pembelian parabolanya dan DVB-nya sudah
cukup! Percayalah, dunia akan berada di tangan anda!
images01
Ilustrasi Broadband One Way Satellite, menggunakan Dual Connection. Upstream & Downstream
secara terpisah. Upstream 56KBps (Dial-Up) & Downstream 2MBps (Satellite).
Catatan: Reciever yang digunakan pada lab ccard saat ini adalah reciever internal, yaitu PCI DVB
CARD VisionPlus.
Sekarang kita akan bahas sistem kerja ADSL dan bagaimana cara mensetup-nya. Disini saya tidak
akan mengajarkan bagaimana cara untuk mendapatkan aksesnya secara gratis. Semua itu
tergantung dan berpulang pada hasil kreasi serta inovasi Anda sendiri. Untuk koneksi jenis ini kita
memerlukan system dan perangkat sebagai berikut.
32MB RAM
images02Sedangkan dari sisi hardware lainnya yang dibutuhkan adalah Satellite Dish berdiameter
minimum 1.8 M. Ukuran tergantung lokasi. Jika yang solid gunakan ukuran 6 feet, namun untuk dish
non-solid sebaiknya pakai ukuran minimum 9 feet.
images03LNB (Digital Loop C-Band LNB). LNB jenis C-Band ini adalah LNB yang paling umum di
gunakan dirumah-rumah untuk menangkap siaran televisi luar negeri.
images05Konektor type F
images06PCI DVB Card [DVB card yang lumayan bagus adalah merek KiSS. Kalau ingin menghemat
biaya dapat menggunakan yang lebih murah seperti VisionPlus]
Instalasi:
Untuk pemasangan parabola jika Anda awam saya sarankan sebaiknya meminta bantuan ahlinya.
Hubungi ahli yang terdekat. Untuk jasa pemasangan unit parabola harganya sangat relatif. Anda bisa
melakukan negosiasi untuk hal ini. Tarif yang umum berkisar Rp.100.000,- hingga Rp.150.000,-.
Pada saat negosiasi Anda minta si tukang parabola tersebut untuk men-setup arah dish ke satellite
Asiasat-4 (122.0 derajat timur, Frequensi 4120, polarisasinya Horizontal, bitratenya 27.500, vitebri
rate 3/4 ). Untuk lebih jelas mengenai Asiasat-4 Anda bisa membacanya di:
http://www.lyngsat.com/asia4.html. Bila Anda ingin mencoba mengkalkulasikan posisi yang lebih
akurat, silahkan coba di sini, http://www.asiasat.com/eng/05_technical/calculation.html
Bila semuanya telah siap dan terpasang sempurna, Anda harus terlebih dulu tahu satellite mana
yang akan digunakan. Anda harus bisa memastikan bahwa satellite yang akan digunakan memang
menyediakan fasilitas transfer data.
Bagaimana caranya menentukan satellite mana yang ingin kita gunakan dan bagaimana caranya agar
kita tahu bahwa satellite tersebut memiliki fasilitas data transfer?
Silahkan download dulu software SatcoDX yg terbaru! Anda dapat mencarinya di alamat berikut
http://www.satcodx.info/Setup.exe. Bila link tersebut sudah berubah Anda bisa menggunakan
google untuk mencarinya. Jika Anda telah berhasil mendownloadnya segeralah menginstallnya.
Kalau pada saat installasi program tersebut meminta kode aktivasi atau password, masukkan kode
berikut [tanpa tanda kutip] : “837E183A8F792DB5DB6987DE74B8CA5B”.
Lakukan installasi hingga selesai. Kemudian klik Database Update. Proses update sangat penting
untuk mendapatkan data-data satellite yang terbaru. Untuk menentukan koordinat lokasi Anda
kliklah icon dengan gambar petir berwarna kuning di sebelah kiri atas. Ketika lokasi ditentukan nanti
program SatcoDX tersebut akan menampilkan listing atau daftar nama-nama satellite yang dapat di
akses dari koordinat Anda.
Dari listing yang ditampilkan program SatcoDX itu Anda akan paham beberapa hal, diantaranya :
a. Nama-nama satellite. Dengan mengetahui nama satellite Anda dapat melihat deskripsi dari
satellite yang bersangkutan
b. Siaran TV dari tiap-tiap satellite. Termasuk keterangan apakah channel tersebut FreeTV [non
comercial yang tidak diacak signalnya] ataukah PayTV [diacak], jenis encryption dari tiap-tiap channel
PayTV kadang berbeda bentuknya.
c. Posisi satellite. Sangat penting Anda ketahui untuk mengeset arah parabola jadi lebih mudah.
d. Frekwensi satellite. Digunakan untuk menentukan jenis LNB yang akan kita gunakan. Contoh: C-
Band atau KU-Band.
e. Jenis transmisi. Bagian ini digunakan untuk mengetahui satellite mana saja yang menyediakan
transmisi data [data transfer untuk internet].
Software SatcoDX
images07
Pada tampilan awal, di sebelah kiri atas klik angka 4 yang tertera pada Map. Nomor 4 adalah zona
Indonesia yang merepresentasikan listing satellite yg bisa dijangkau di Indonesia.
Setelah itu kita pilih Asiasat 4 pada daftar satellite untuk melihat posisinya. Di satellite Asiasat 4 ini
silahkan Anda coba mencari sinyal transmisi dari “Speedcast” [speedcast adalah sebuah brand dari
broadband satellite ADSL milik isatAsia.com yg akan Anda searching]
Lihat gambar cara menentukan lokasi akses dan menampilkan seluruh satellite yang berada dalam
jangkauan.
images08
Pada gambar diatas tampak daftar sinyal dari Satellite Asiasat 4. Warna kuning merepresentasikan
sinyal berupa data visual [Siaran Televisi Broadcast], warna hijau adalah sinyal berupa data yang kali
ini akan Anda gunakan sebagai transmisi broadband ADSL.
- Position Code and Satellite atau kode satellite dan posisi orbitnya.
NON-PACKAGE
a. DATA - data signal [ inilah yang akan Anda gunakan untuk broadband ]
H - horizontal
V - vertical
L - left circular
R - right circular
- Coverage: Untuk melihat apakah sinyal dari satellite yg ingin kita terima transmisinya dpt
menjangkau daerah kita.
- Crypt: Jenis Enkripsi [perlu diperhatikan! karena informasi ini akan kita perlukan untuk membuka
enkripsinya]
- Country : Negara
- Original Name
- Programming Type
- Time Stamp: Menunjukkan apakah channel ini telah ditambahkan ke dlm database
- Contributor: -
- Confirmation: -
- Comments: -
- Transmission Number:
Registrasi
Posisi satellite Asiasat 2s atau Asiasat 4 telah siap Anda gunakan. Tapi bagaimana supaya Anda bisa
terkoneksi ke internet? Setelah sampai di sini Anda bisa membuka salah satu situs penyedia layanan
untuk akses data broadband seperti www.isatasia.com. Anda bisa memilih jenis layanan “One Way
Satellite” untuk memulai registrasi di situs terkait.
Di halaman depan akan muncul beberapa opsi atau pilihan, yaitu layanan SkyBurst dan SkyBlast.
Perbedaan antara kedua layanan ini adalah dalam kecepatan transmisi data downstream yang akan
dialokasikan untuk Anda. Untuk SkyBurst transmisi maximum untuk downstream adalah sekitar 512
KBps, sementara SkyBlast bisa mencapai 1 MBps. Namun semuanya tergantung pada kemampuan
maksimal DVB Anda untuk menerima transmisi data tersebut.
Setelah Anda menentukan jenis paket mana yang dipilih dan melakukan registrasi. Kemudian
download-lah software client-servernya. Setiap penyedia jasa one way satellite seperti isatasia ini
pasti punya satu aplikasi client server untuk menghubungkan account Anda dengan database
mereka.
Catatan :
Speedcast
Technorati Tags: Broadband, Satellite, Downstream, Upstream, DSL, ADSL, Tutorial, Parabola, DVB,
Reciever, PCI Card, LNB, Coaxial, Connector, One Way, Siaran, TV, SatcoDX, PayTV, Freq, Transmisi,
Encrypted, Analog, Digital, Channel, Horizontal, Vertical, Downlink, FEC, SR, Pid, TID, NID,
Transmission, Coverage, Asiasat
Satellite Grabbing
grab
SB : 27500
TELKOM-1 at 108.0"E
Provider : Telkom_Network
Preqwensi: 3600 Vertical
SB : 25145
Palapa-C2 at 113.0E
Provider : Unknown
preqwensi: 3631 H
SB : 3660
Prekwensi: 3834 H
SB : 18500
ST-1 at 88.0"E
Provider : Unknown
SB : 7400
LMI-1 at 75.0"E
Provider : Unknown
SB : 29000
Pid Data : ?
Asiasat-3 at 105,5"E
provider : unknown
SR : 26000
Agila-2 at 146.0 E
Provider : Mabuhay_Net
SB : 26661
881,883,905,1046,1057,1058,1092,1108,1123,1158,1172,
1282,1288,1300,1315,1331,1401,1412,1415,1416,1417,1536,
1555,1561,1573,1585,1600,1601,1606,1633,1640,1656,1671,
1681,1684,1824,1831,1863,1864,1872,1888,
NSS6
provider : unknown
SB : 27500
Provider : Unknown
SB : 2222
Provider :
SB : 2000
MEASAT-1 at 91.5E
Provider.Unknown
Freq. 3757 H
SR. 2280
ASIASAT-2 at 100.5E
Provider.Unknown
Feq. 3637 H
SR. 10311
SINOSAT at 110.5E
Provider.Unknown
Freq. 3728 V
SR. 14300
PID Data :
516,616,617,624,625,627,628,629,631,775,902,913,914,916
1030,1041,1043,1044,1045,1046,1047,1048,1049,1056,1057
1058,1059,1060,1061,1062,1063,1064,1065,1072,1073,1074
1076,4881
SINOSAT at 110,5E
Provider.Unknown
Freq. 4060 H
SR. 7300
JCSAT-3 at 128.0E
Provider.Unknown
Freq. 4114 H
SR. 6667
PID Data :
1362,1575,1586,1608,1685,1793,1795,1874,2054,2067,2085
2104,2144,2307,2320,2327,2328,2339,2341,2358,2361,2376
2391,2392,2401
AGILA-2 at 146.0E
Provider.Unknown
Freq. 3970 V
SR.12400
PID Data :
526,1390,1902,2158,2190,2334,2366,2414,2430,4110,4190,4222
4238,4382,4414,4462,4494,4670,4686,4766,5214,5278,5534,5726
5742,5758,5790,6014,6030,6158,6222,6286
Technorati Tags: Asiasat 4, TELKOM 1, Palapa C2, ST 1, LMI 1, Asiasat 3, Agila 2, NSS6, Telstar18,
MEASAT 1, ASIASAT 2, SINOSAT, JCSAT 3, AGILA 2
Satellite Tracking Maps Live
J-Track 2.5 is a great way to locate Hubble Space Telescope, Chandra X-Ray Observatory or any of
your favorite satellites other than International Space Station or Space Shuttle (see below)
+ Earth Observation
+ Weather Satellites
http://science.nasa.gov/realtime/jtrack/Spacecraft.html
This JAVA Applet, a part of the Human Space Flight web site, shows the position of the International
Space Station and, when it is flying, the Space Shuttle.
http://spaceflight.nasa.gov/realdata/tracking/
Did you know there are over eight thousand artificial objects orbiting Earth? Over 2,500 are
satellites, operative and inoperative. The remaining objects are orbital debris: parts such as
nosecone shrouds, lens, hatch covers, rocket bodies, payloads that have disintegrated or exploded,
and even objects that "escape" from manned spacecraft during operations.
J-Track 3D is one of the most popular Java applets on our web site. It shows 900 satellites, out of
thousands, swarming about our earth. You can rotate the display and modify all kinds of settings.
The display will also zoom in and out.
http://science.nasa.gov/realtime/jtrack/3d/JTrack3D.html
Provided by the Human Space Flight web site, the Sighting Opportunities web page provides tables
of sighting opportunities for Space Station by cities around the world. A java applet, Skywatch 2.0
provides information you need to view Internation Space Station, the Shuttle (when it is flying), and
any of seven other satellites from wherever you are in the world. Also
http://spaceflight.nasa.gov/realdata/sightings
J-Pass is no longer fully supported, but is still available for finding predictions and sky charts for
satellites besides Space Station and Shuttle. It doesn’t know about new Zip Codes created in the last
couple of years, but it will work with Latitude and Longitude for any location.
http://spaceflight.nasa.gov/realdata/groundtracs/
Generates e-mail messages with a 3-day forcast of upcoming satellite passes for your particular
location (except for Space Station of Shuttle - see Human Space Flight’s Skywatch 2.0 above for that
information). Select frequency of reports (3 times a week, or just on Fridays), the satellites you’re
interested in, and what mail format (HTML or not) you prefer.
These very popular snap-shot picture update every minute. For those without Java in their web
browsers or on systems without Java, these are for a great way to follow allong with the tracking of
satellites. We create images for the following satellites:
+ NOAA 12
+ NOAA 14
+ NOAA 15
http://science.nasa.gov/realtime/Jpass/25/JPass.asp
Precicted landing tracks for recent or upcoming Shuttle flights, provided by the Human Space Flight
web site.
http://science.nasa.gov/temp/NOAA15Loc.html
Orbital Elements
Orbital Elements are the basic mathematical descriptions necessary to describe a satellite’s position
and orbit. NASA’s Human Space Flight web site provides elements for Station and Shuttle. Celestrak,
and non-NASA site, provides elements for hundreds of different satellites.
+ Celestrak
http://spaceflight.nasa.gov/realdata/elements/
Technorati Tags: Satellite, Tracking, Maps, Orbit, Elements, Live, Space, Stations, Landing
DI orbit geostasioner bumi, bertebaran aneka satelit dari berbagai negara. Satelit-satelit tersebut
umumnya berada di atas garis katulistiwa. Keberadaan satelit tersebut menjadi wahana informasi
yang dipancarkan dari bumi dan dapat ditangkap di berbagai tempat yang masih mengarah pada
satelit tersebut.
Informasi yang dapat diperoleh dari satelit adalah siaran radio, televisi. Satelit juga menjadi sarana
untuk menghubungkan daerah yang tidak terjangkau sarana telekomunikasi biasa, transaksi
keuangan, hingga pencitraan bentuk dan kegiatan yang terjadi dengan adanya kamera di satelit.
Namun kali ini yang dibahas adalah satelit sebagai sarana informasi audio dan video. Ada dua sistem
menangkap siaran dari satelit, yaitu secara berlangganan atau menangkap siaran bebas langganan
(free to air).
Untuk siaran satelit berlangganan biasanya diarahkan pada satelit tertentu yang menyediakan aneka
tayangan. Tayangan tersebut biasanya diacak, dan hanya bisa dinikmati dengan peranti yang
disediakan penyedia jasa televisi berlangganan.
Untuk yang siaran bebas, ada banyak satelit di atas garis Katulistiwa yang memancarkan berbagai
aluran televisi dari berbagai negara. Tulisan berikut ini difokuskan pada sistem satelit bebas.
Ratusan saluran
Mengenai saluran televisi di satelit, dapat dilihat pada situs internet yang mencantumkan berbagai
data frekuensi saluran (channel), posisi polaritas (vertikal atau hoziontal), dan satu lagi adalah
memasukkan angka simbol rate (SR) dari ratusan siaran televisi atau radio lewat satelit dari masing-
masing stasiun televisi. Atau yang lebih mudah, parameter-parameter frekuensi, polaritas dan
simbol rate (SR) tidak perlu diubah, karena sudah diatur oleh pabrikan pembuat receiver. Pengguna
tinggal memilih saluran yang diinginkan.
Namun demikian, para pengguna atau pemula untuk menangkap siaran dari satelit perlu
mengetahui saluran televisi mana saja yang ada pada tiap satelit.
Terlebih lagi Indonesia merupakan wilayah dengan garis orbit geostasioner yang disesaki banyak
satelit di atas katulistiwa. Selain itu ada sejumlah satelit di luar wilayah udara Indonesia, namun
siarannya masih dapat diterima dengan baik dengan arah sudut tertentu di barat atau timur.
Sinyal satelit yang dapat ditangkap mulai dari 72o di arah barat yaitu satelit PAS hingga 169,0o di
arah timur yaitu satelit PAS 2. Tak kurang dari puluhan satelit, dengan ratusan saluran televisi yang
menggoda. Mulai dari tayangan hiburan, berita, olah raga, pendidikan, wisata, dan lain-lain.
Ada banyak satelit dengan siaran dari berbagai negara pada rentang sudut tersebut, mulai dari
kawasan Timur Tengah semacam Arab Saudi, Qatar, Oman, lalu sebagian Eropa semacam Prancis,
Jerman, Italia, Belanda, Turki dan Spanyol, Afrika dari Libya, Mesir, dan Sudan. Dari benua Asia
semacam Rusia, Cina, Taiwan, Jepang, Korea, India, Maladewa, Nepal, lalu negara-negara ASEAN,
hingga Australia, AS, dan Inggris.
Satelit yang memancarkan siaran televisi di tanah air berada pada posisi 108,0� yaitu satelit
Telkom1 dan 113,0� yang ditempati satelit Palapa C2. Posisi antena nyaris tegak ke titik zenith.
Sejumlah stasiun TV swasta semacam RCTI, SCTV, Indosiar, ANTV, GlobalTV, Metro TV, Bali TV, MQ
TV, TVRI dipancarkan melalui satelit Palapa C2, tentunya dengan saluran transponder masing-
masing. Sedangkan satelit Telkom1 menjadi tempat bagi Trans TV, Lativi, TV7, JTV (Jawa Timur).
Antena parabola
Berbicara mengenai siaran dari satelit, maka peranti pertama yang harus ada adalah antena
parabola. Fungsi alat ini adalah mengumpulkan sinyal-sinyal yang dipancarkan satelit dan
memantulkannya menuju fokus pada satu titik. Pada titik fokus tersebut ditempatkan alat
penangkap sinyal, yaitu feed horn yang dibahas dalam bagian lain.
Ada berbagai ukuran diameter antena parabola dan juga jenisnya. Untuk antena jenis rigid atau
bahan berupa pelat padat berukuran diameter 6 feet (sekira 180 cm) hingga 9 feet (sekira 270 cm).
Adapula antena yang jenis bolong-bolong atau menggunakan semacam kawat ram. Ukuran
diameternya bisa 12 feet (sekira 360 cm) hingga 16 feet (sekira 480 cm).
Masing-masing ada kelebihan dan kekurangan. Jenis rigid relatif mudah dalam pemasangan. Tinggal
memasukkan baud pada lubang-lubang yang ada di sisi panel, maka enam panel yang ada bisa
terangkai menjadi satu antena. Kekurangannya adalah akan terpengaruh terpaan angin.
Untuk parabola berbahan jenis kawat ram, relatif tahan terhadap terpaan angin, namun
memerlukan rangka untuk dudukan kawat ram yang dibuat melengkung. Rangka ini menjadi
tambahan bobot pada tiang penyangga atau dudukan antena.
Dalam hal pemasangan, sebagai contoh Kota Bandung yang berada pada posisi di selatan garis
katulistiwa perlu mengarahkan antena agak miring ke utara. Kemiringan ini diatur sedemikian rupa
agar garis sumbu pergerakan antena ke timur dan barat tepat berimpitan dengan garis bujur bumi.
Hal ini dimaksudkan agar sebagian besar sinyal satelit yang ada di langit dapat ditangkap.
Maka, posisi antena dari posisi Bandung (65,5o Lintang Selatan, 107,36o Bujur Timur) agak
dimiringkan ke utara menuju posisi 0o di atas katulistiwa. Sudut elevasi yang terbentuk sebesar
78,5o ke atas dari garis hozisontal, dan sudut azimut sebesar 37o dari arah timur ke kiri (berlawanan
jarum jam).
Jika garis sumbu antena agak bergeser dari garis utara -selatan, maka ada kemungkinan hanya sinyal
dari satelit di belahan timur yang tertangkap, sementara di posisi barat tidak dapat tertangkap, atau
sebaliknya.
Agar antena dapat bergerak ke timur - barat dengan tepat, maka engsel arah gerakan antena harus
segaris dengan arah utara - Selatan. Maka dapat digunakan bantuan alat kompas untuk meluruskan
posisi engsel antena.
Setelah posisinya tepat, antena sedikit dimiringkan ke arah utara. Dengan demikian, pergerakan
antena pada sumbunya memungkinkan menangkap siaran dari satelit mulai dari timur hingga ke
barat.
Jika engsel sudah dianggap tepat, langkah selanjutnya adalah menentukan satelit yang akan dituju.
Contohnya, lokasi di Bandung untuk mencari patokan biasanya yang menjadi acuan adalah posisi
satelit Palapa C2 di sudut 113,0o timur).
Satelit Palapa C2 yang berada pada posisi 113,0o dengan sejumlah transponder yang disewa RCTI,
SCTV, ANTeve, Indosiar, GlobalTV, TPI, MetroTV, Bali TV, MQTV, sertaTV5 dari Prancis.
Katakanlah satu transponder pada Palapa C2 yang digunakan stasiun Indosiar hendak ditangkap.
Untuk mendapatkannya, pertama kali masukkan angka frekuensi yaitu 4074, lalu polaritasnya V
(vertikal) dan simbol rate 6500. Data ini disimpan dalam memori receiver (dibahas pada bagian lain
tulisan ini).
Lantas pada receiver dibuka menu indikator kekuatan sinyal. Bila sinyal belum tampak, berarti posisi
antena parabola belum tepat. Tindakan yang diambil adalah mengatur kembali posisi kemiringan
arah antena ke garis katulistiwa atau miring sedikit ke arah utara.
Saat sinyal menunjukkan penguatan, tandanya frekuensi sudah diperoleh, lalu tekan tombol
penyimpan memori agar saluran tersebut masuk di ”catatan” receiver.
”Feed horn”
Berikutnya adalah alat yang sangat berperan dalam menangkap sinyal yang sudah difokuskan antena
parabola, yaitu feed horn. Alat ini akan menangkap sinyal dari satelit yang biasanya terdiri dari dua
polaritas, yaitu vertikal dan horisontal. Meski ada juga polaritas berbeda, yaitu kiri dan kanan.
Pemasangan alat ini juga harus tepat agar tidak ada sinyal yang tidak tertangkap akibat bergeser
beberapa derajat. Alat yang berupa silinder dengan salah satu sisi ada tambahan bentuk kotak
berada di pusat fokus antena. Posisi kotak tersebut harus menghadap utara. Lantas sinyal yang
didapat akan disalurkan ke alat pengolah sinyal yaitu receiver sebelum masuk ke pesawat televisi.
Motor Penggerak
Untuk menggerakkan atau mengubah posisi antena pada sumbunya saat bergerak ke arah timur
atau barat diperlukan motor penggerak. Sistem yang digunakan adalah tongkat yang bisa
mendorong (memanjang) atau menarik (memendek) dan menggunakan dinamo DC tegangan 36
volt.
Alat yang disebut actuator ini sekilas seperti tongkat besi biasa. Tapi kekuatannya bisa mendorong
dan menarik posisi antena parabola sekuat 250 kg.
Ada mekanisme sensor yang membatasi pergerakan agar tongkat tidak terus bergerak mendorong
atau menarik. Jika hal itu sampai terjadi, bisa-bisa pinggiran antena penyok akibat terus ditarik atau
didorong hingga membentur tiang dudukan antena. Alat ini juga dilengkapi lubang untuk
mengeluarkan air yang berasal dari hujan atau embun yang terperangkat di dalamnya.
”Receiver”
Alat berbentuk kotak ini adalah “otak” dari pengolahan sinyal satelit. Ada dua jenis receiver, yaitu
manual atau digital. Peranti manual adalah pengaturan frekuensi menggunakan tombol putar. Untuk
manual ada perkembangan teknologi, di mana tampilan pada receiver berupa angka-angka layaknya
peraga digital, meskipun pengolahan sinyal dari satelit masih konvensional berupa sinyal analog.
Sedangkan peranti digital menggunakan posisi tambah atau kurang untuk mencari sinyal saluran
televisi, dengan memasukkan angka-angka frekuensi saluran (channel), posisi polaritas (vertikal atau
hoziontal), dan satu lagi adalah memasukkan angka simbol rate (SR).
Peranti receiver segera mengolah data untuk menemukan sinyal saluran televisi dari satelit. Bila
masukan data tadi salah, tidak akan muncul gambar di pesawat TV. Demikian pula dengan sinyal
yang diolah, berupa sinyal digital.
Dalam pengaturan sinyal ada beberapa hal yang dilakukan semacam mencari posisi satelit dengan
sinyal terkuat. Lantas mencari transponder atau satu kanal frekuensi dari satelit.
Untuk receiver digital, biasanya ada yang sudah diset dari pembuatnya untuk menangkap siaran
televisi dan radio satelit. Jadi pengguna cukup mengatur posisi antena setiap satelit. Posisi antena
akan disimpan dalam memori, sehingga pergerakan motor penggerak antena sudah tertentu.
Tapi bagi yang senang mencari-cari siaran televisi sendiri, maka langkah yang dilakukan adalah
mencari posisi antena yang tepat pada salah satu satelit dengan kondisi sinyal kuat. Lantas
memasukkan angka-angka frekuensi transponder, berikut polaritas.
”Positioner”
Sedangkan ”otak” dari motor penggerak adalah positioner DiSEqC 1.2 . Alat ini ”bertugas”
mengirimkan arus DC untuk mengatur pergerakan arah antena, dan juga menentukan posisi yang
tepat berdasarkan posisi satelit yang sudah disimpan dalam memorinya.
Selain itu, kekuatan sinyal yang ditangkap akan menghentikan pergerakan motor. Pasalnya, kabel
sinyal dari feed horn masuk dahulu ke alat ini sebelum diteruskan ke receiver.
Jadi alat ini bisa berdiri sendiri dengan inisiatif mencari berdasarkan masukan dari kendali jarak jauh
(remote control) , atau mengikuti ”perintah” dari majikannya, receiver.
Tapi jika posisi antena dibuat diam (dipantek) pada satu satelit saja, maka peranti motor penggerak
dan alat ini tidak diperlukan.
Setelah semua peranti utama berada pada posisi yang tepat dan bekerja dengan baik. Langkah
selanjutnya adalah mengatur sinyal transponder yang hendak ditangkap.
Untuk receiver yang sudah diset langsung pabriknya, maka pengguna cukup menempatkan posisi
antena untuk mendapatkan sinyal terkuat. Sementara pengguna yang lebih suka mengutak-atik
mencari transponder, dan lebih mengasyikkan ketika menemukan transponder baru dengan materi
siaran yang menarik.
Untuk mengatur tangkapan sinyal transponder, biasanya harus dimasukkan angka simbol rate (SR),
polaritas, dan angka frekuensi. Jika sinyal bagus, maka receiver digital akan menangkap siaran
televisi, dan menyimpannya dalam memori. Sedangkan pada receiver manual, maka tinggal
memutar tombol untuk mendapatkan frekuensi terbaik. (dik/gun/”PR”)***
APAKAH 11 saluran televisi nasional saat ini sudah cukup memenuhi dahaga Anda terhadap
informasi dan hiburan? Jika belum cukup, bagaimana jika televisi di rumah Anda memiliki lebih dari
500 saluran televisi, lokal, nasional, dan mancanegara? Seluruhnya siap dinikmati, gratis pula tanpa
iuran bulanan. Siap?
Ternyata, cukup banyak stasiun televisi yang beroperasi dengan status free to air (FTA) alias silakan
ditangkap secara gratis. Berdasarkan data di lyngsat.com, terdapat 1647 stasiun televisi dengan
status FTA, Indonesia memiliki 16 FTA. Selain 11 yang sudah ada, tercantum pula nama Ar-Rahman
Channel, Bali TV, MTV Indonesia, Quick Channel, dan Swara. TVRI Banda Aceh terdaftar tersendiri
karena menggunakan satelit Telkom 1, bukan Palapa C2 seperti TVRI pada umumnya.
Pada satu satelit Telkom 1 saja, ada banyak saluran yang dapat ditangkap, seperti RAI International,
Animal Planet, CNN, Star Sport, dan lain-lain. Padahal sebagai negara yang terletak di bawah garis
katulistiwa, langit Indonesia disesaki oleh orbit satelit buatan tersebut. Selain Telkom 1 dan Palapa
C2, masih ada satelit Cakrawarta, Intelsat, Asiasat 2, Horizont 31, AAP 1, Sinosat, Koreasat, Thaicom
1A, Superbird C, Panamsat. Wah pokoknya banyak deh.
”Kita mestinya memang bersyukur hidup di Indonesia. Di bawah garis katulistiwa yang merupakan
orbit satelit ini, ada ratusan satelit di atas sana. Dari Indonesia, kita bisa dapat 40 satelit, Betapa
beruntungnya hidup di bawah garis katulistiwa,” ujar Roy Suryo, pengamat multimedia dari
Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Roy sendiri mengaku, ia bisa menikmati lebih dari 500 saluran televisi di rumahnya. Untuk itu, ia
memang memasang 11 parabola di rumahnya. Jumlah yang cukup banyak, dan jelas butuh dana
tidak sedikit untuk mewujudkannya. Menurutnya, pengeluaran ekstra itu hanya untuk permulaan.
”Ngapain bayar iuran bulanan pay tv yang bisa mencapai 300 ribu itu. Coba hitung berapa harus
dikeluarkan setahun cuma untuk iuran. Lebih baik dikumpulkan dulu, lalu beli parabola. Memang
ada juga beberapa siaran satelit yang diacak, juga ada stasiun yang tidak FTA. Tapi yang free banyak
kok,” ujar Roy.
Menurutnya, tidak ada cara-cara rumit yang harus ditempuh untuk bisa menikmati kepuasan
semacam itu, semua dapat dilakukan secara sederhana. Pemasangan parabola bisa dilakukan oleh
banyak toko, alat penerimanya pun tidak mahal, hanya berkisar Rp. 500 ribu sampai Rp. 1 juta. Yang
perlu diketahui hanya mencari track satelit, frekuensi dan posisi transponder (tp) stasiun televisi
tersebut.
Roy memaparkan, track satelit diarahkan sesuai dengan letaknya secara geografis. Contohnya, satelit
Cakrawarta terletak di 107,7 derajat Bujur Timur, Telkom 1 di 108 derajat Bujur Timur, dan Palapa C2
di 113 derajat Bujur Timur. Stasiun Lativi terletak di frekuensi 4065 H dan tp 10 pada satelitnya,
Trans TV di 4085 H dan tp 10.
Benar, tidak mudah mencari banyak track, menentukan frekuensi dan tp. Tetapi, tidak perlu pusing
memikirkannya. Jaringan informasi lewat internet dapat mempermudah pencariannya. Roy
menyarankan para pencari FTA untuk memanfaatkan informasi yang tersedia di situs internet
lyngsat.com dan satcodx.com. Pada situs satcodx.com, bahkan tersedia informasi dalam bahasa
Indonesia.
Dengan memasuki lyngsat.com, kita dapat mengetahui daftar 1647 stasiun televisi yang telah dipisah
berdasarkan negara dan benua. Bukan cuma itu, kita dapat mengetahui stasiun televisi itu
memanfaatkan satelit apa untuk siarannya. Lalu, di posisi mana frekuensi dan tp stasiun televisi itu
di sebuah satelit. Semua informasi itu tinggal kita masukkan ke alat penerima frekuensi televisi
satelit, lalu direkam. Informasi di satcodx.com kurang lebih sama, kecuali memiliki kelebihan karena
menyediakan informasi berbahasa Indonesia.
Namun perlu diperhatikan, siasat ini mungkin mendapat komplain dari operator tv satelit di
Indonesia jika kemudian dilaksanakan tidak untuk kepentingan sendiri. Maksudnya, bila Anda
memiliki 11 parabola yang diarahkan ke 11 satelit sehingga dapat menikmati ratusan stasiun televisi,
nikmatilah sendiri di rumah, jangan diparalelkan ke tetangga.
”Sepanjang hanya untuk dinikmati sendiri, saya kira tidak melanggar hukum. Status siarannya kan
free. Tapi kalau saya memparalelkannya ke tetangga, itu melanggar hukum. Operator pay tv boleh
komplain,” ujar Roy.
Saat ini, ada beberapa operator pay tv yang beroperasi di Indonesia, antara lain Indovision,
Kabelvision, dan Telkomvision. Mereka menawarkan aneka ragam program tayangan televisi lokal
dan mancanegara melalui sistem TV kabel dan TV satelit. Harga yang ditawarkan pun beragam
tergantung paket yang dipilih, mulai dari Rp. 59 ribu hingga Rp. 269 ribu. Ada pula stasiun-stasiun
televisi khusus yang ditawarkan terpisah, dengan bayaran tidak termasuk dalam harga paket. Sistem
ini menawarkan kemudahan karena hanya menggunakan perangkat dekoder tanpa harus menanam
banyak parabola di pekarangan rumah. Meski untuk itu, ada iuran yang wajib dibayar oleh
pelanggannya. (Erm/”PR”) ***
sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0103/23/cakrawala/lainnya01.htm
314 channel
NO
SATELLITE
CHANNEL
POL
1
CHURCH CH
MESIR
NBN PHILIPIN
PRIME CH
5
AGILA 2, 146 EAST
TBN
TCT WORLD
ACQ - KBN
CHAT TV
FAMILY LAND
V
10
ST CH
11
TOP CHANNEL
12
UNTV
13
LOTTERY
14
APSTAR 1, 138 EAST
TRADING CH
15
V SAT
16
XINJIANG 1,2,3
17
27 CH TAIWAN
18
GAMA3 LAOS
V
19
CCTV 1,2,7,10
20
CCTV 11,12
21
CCTV KIDS
22
CCTV MUSIC
23
APSTAR 1A, 134 EAST
GOANGDONG
24
GUIZHOU
25
NM TV
26
NMCH TV
27
SHEN SHEN
H
28
TVS TV
29
YUNNAN TV
30
CETV SD
CHINIC
V
2
CHONGQIN
DRAGON TV
DV T
GANSU
NINGXIA
OTV 6
TS TV
10
Z J TV
V
11
BANGLA VISION
12
BOISHAKHI TV
13
CHANNEL 1
14
ERT
15
16
ROTANA
17
STV US
18
TIMES
19
RIK SAT
V
20
21
TVM
22
ABU DHABI
23
SHARJAH
24
25
BRUNAI TV
26
BYU TV
27
C-SPAN
28
CH ONE
H
29
CUBAVISION
30
RAI INT
REAL MADRID
RTR PLANET
H
3
RTVI
WINE TV
AL EMARAT
IRIB 3, AL ALAM
KUWAIT, NILE N
V
MACAU 1-6
OMAN
10
STAR UTSAV
11
SUDAN, LIBYA
V
12
SYRIA, QATAR
13
YEMEN, SAUDI
14
BLOOMBERG
15
CCTV 4,9
16
CCTV E & F
H
17
CETV
18
CETV1
19
CH NEWS ASIA
20
CHANNEL G
H
21
CHANNEL V
22
DW TV
23
HUBAI
24
HUNAN TV
25
I HORISON
H
26
INDUS MUSIC
27
INDUS PLUS
28
INDUS VISION
29
MUSLIM TV
H
30
NOW TV
PHOENIX C
PHOENIX IN
SICHUAN
4
ASIASAT 3, 105.5 EAST
TUNGFUNG
TV 5 ASIA
TVB 8
XINKONG
8 CHSAHARA
V
9
AAJ
10
ANHUI TV
11
ARIRANG
12
ATV
13
ASIASAT 3, 105.5 EAST
AVT KYBER
14
BEIJING
15
BTV WORLD
16
CCTV 1
17
CYS
V
18
FASHION TV
19
FUJIAN
20
GX TV
21
HENAN
22
ASIASAT 3, 105.5 EAST
HLJ TV
23
JIANGXI
24
JILLIN TV
25
JSSES
26
LV TV
V
27
PTV 1
28
PTV WORLD
29
SHAANXI
30
SHANDONG
V
1
SHXI TV
SMILE TV
TIANJIN
TV ONE
16 CH TAIWAN
CCTV
DTV
FOOD
V
10
GTV
11
SX TV
12
CHINASTAR, 89 EAST
ABTV
13
CHINASTAR, 89 EAST
BINGSE
14
CHINASTAR, 89 EAST
GOOD TV
15
CHINASTAR, 89 EAST
MAC TV
16
CHINASTAR, 89 EAST
MOMO
17
RUSIA TV
18
AASE ERVATHA
H
19
JTV
20
POWERVISION
21
SANGEET BA
22
SAT BANGLA
23
24
AAJ TAK
25
26
AKAASH
27
AMRITA
V
28
APNA
29
ASIA NEWS
30
ASIA PLUS
ASIANET
V
2
BHAARATHI
CH 7
CHANNEL S
DD NEWS
ETV BENGALI
V
ETV BIHAR
ETV GUJARATI
ETV KANNADA
10
ETV MADHYA
V
11
ETV MARATHI
12
ETV ORIYO
13
ETV RAJASTHA
14
ETV TELUGU
15
ETV URDHU
V
16
ETV UTTAR
17
GOD TV
18
INDIAVISION
19
JAIN TV
V
20
JANMAT
21
JEEVAN
22
KAIRALI
23
KAIRALI P
24
MAKKAL
V
25
NE TV
26
NEHIFI
27
S1 TV
28
SHALOM
V
29
STARANANDA
30
TV 9
YO TV
MINIMAL 14 FT
3
INTEL 704, 66 EAST
TV 5 ASIA
BLTV
MIRACLE NET
TV3 MALAYSIA
HTV
H
8
HTV
GMA
10
QTV
11
KIRAN TV
12
NSS 703, 57 EAST
SUN TV
13
SURYA TV
14
ZEE TELUGU
15
BALI TV
16
GLOBAL TV
H
17
METRO TV
18
RCTI
19
SCTV
20
TBN
21
PALAPA C2, 113 EAST
TVRI PUSAT
22
AN TV
23
INDOSIAR
24
KTV KOREA
25
TPI
V
26
AUSTRALIA
27
HOPE CH
28
AUSTRALIA
29
BBC
30
PANAM 8, 166 EAST
BUDHA
CCTV 4,9,E&F
CTI
DA AI
MTV CHINA
NHK JAPAN
SET TV
VL KIDS
H
9
VL SPORTS
10
12 CH VL
11
ARIRANG KOREA
12
ASIA
13
14
FTV N
15
INC TV
16
KNOWLEDGE
17
NET 25
V
18
TVBS
19
TVBS M
20
TVBSG
21
TVBSN
22
23
AAJ TV
24
ALJAZEERA
25
ARY CITY
26
ARY DIG A
H
27
ARY ONE W
28
ARY QTV
29
B4U
30
CHANNEL 1
H
1
EWTN
HEADLINES TV
HUM TV
PEACE TV
THE MUSIC
H
AASTHA
AASTHA INT
ARIRANG
BBC
V
10
CTS
11
DD BHARTI
12
DD INDIA
13
DD NEWS
14
DD SPORTS
V
15
DM ISLAM
16
FETV
17
GOD ASIA
18
HOPE CH
V
19
ISLAM CH
20
ITILAD
21
YTN
22
ST 1, 88 EAST
CH TAIWAN
23
ST 1, 88 EAST
CH TAIWAN
V
24
J TV
25
LATIVI
26
TRANS TV
27
TV7
H
28
TVE
29
TVRI ACEH
30
TVRI PAPUA
3ABN
2
THAICOM 2.3, 78.5 EAST
APNA
ATN BANGLA
BVN
CARE
DAYSTAR
H
7
DM DIGITAL
DMC
FTV INDIA
10
GOD AFRICA
11
THAICOM 2.3, 78.5 EAST
KCTV
12
KTN
13
KURDSAT
14
MRTV
15
ROSNI TV
H
16
RUNG TV
17
RUSIA
18
SINDH TV
19
TCT
20
THAICOM 2.3, 78.5 EAST
THE WORLD
21
TRT INT
22
TV 5 GLOBAL
23
TVK
24
VIBE
H
25
VTV
26
BALLE-BALLE
27
CH NEPAL
28
DHOOM TV
29
THAICOM 2.3, 78.5 EAST
ERACH
30
ETC
ETC PANJABI
IMAYAM
MVTV
NEPAL
NRI
PUNJAB TODAY
V
8
SADHANA
SHAKTI CHANNEL
10
SS MUSIC
11
SUR SANGET
12
13
TARA NEWS
14
UNI TV
| Laporan : Siaran TV |
DI orbit geostasioner bumi, bertebaran aneka satelit dari berbagai negara. Satelit-satelit tersebut
umumnya berada di atas garis katulistiwa. Keberadaan satelit tersebut menjadi wahana informasi
yang dipancarkan dari bumi dan dapat ditangkap di berbagai tempat yang masih mengarah pada
satelit tersebut.
Informasi yang dapat diperoleh dari satelit adalah siaran radio, televisi. Satelit juga menjadi sarana
untuk menghubungkan daerah yang tidak terjangkau sarana telekomunikasi biasa, transaksi
keuangan, hingga pencitraan bentuk dan kegiatan yang terjadi dengan adanya kamera di satelit.
Namun kali ini yang dibahas adalah satelit sebagai sarana informasi audio dan video. Ada dua sistem
menangkap siaran dari satelit, yaitu secara berlangganan atau menangkap siaran bebas langganan
(free to air).
Untuk siaran satelit berlangganan biasanya diarahkan pada satelit tertentu yang menyediakan aneka
tayangan. Tayangan tersebut biasanya diacak, dan hanya bisa dinikmati dengan peranti yang
disediakan penyedia jasa televisi berlangganan.
Untuk yang siaran bebas, ada banyak satelit di atas garis Katulistiwa yang memancarkan berbagai
aluran televisi dari berbagai negara. Tulisan berikut ini difokuskan pada sistem satelit bebas.
Ratusan Saluran
Mengenai saluran televisi di satelit, dapat dilihat pada situs internet yang mencantumkan berbagai
data frekuensi saluran (channel), posisi polaritas (vertikal atau hoziontal), dan satu lagi adalah
memasukkan angka simbol rate (SR) dari ratusan siaran televisi atau radio lewat satelit dari masing-
masing stasiun televisi. Atau yang lebih mudah, parameter-parameter frekuensi, polaritas dan
simbol rate (SR) tidak perlu diubah, karena sudah diatur oleh pabrikan pembuat receiver. Pengguna
tinggal memilih saluran yang diinginkan.
Namun demikian, para pengguna atau pemula untuk menangkap siaran dari satelit perlu
mengetahui saluran televisi mana saja yang ada pada tiap satelit.
Terlebih lagi Indonesia merupakan wilayah dengan garis orbit geostasioner yang disesaki banyak
satelit di atas katulistiwa. Selain itu ada sejumlah satelit di luar wilayah udara Indonesia, namun
siarannya masih dapat diterima dengan baik dengan arah sudut tertentu di barat atau timur.
Sinyal satelit yang dapat ditangkap mulai dari 72o di arah barat yaitu satelit PAS hingga 169,0o di
arah timur yaitu satelit PAS 2. Tak kurang dari puluhan satelit, dengan ratusan saluran televisi yang
menggoda. Mulai dari tayangan hiburan, berita, olah raga, pendidikan, wisata, dan lain-lain.
Ada banyak satelit dengan siaran dari berbagai negara pada rentang sudut tersebut, mulai dari
kawasan Timur Tengah semacam Arab Saudi, Qatar, Oman, lalu sebagian Eropa semacam Prancis,
Jerman, Italia, Belanda, Turki dan Spanyol, Afrika dari Libya, Mesir, dan Sudan. Dari benua Asia
semacam Rusia, Cina, Taiwan, Jepang, Korea, India, Maladewa, Nepal, lalu negara-negara ASEAN,
hingga Australia, AS, dan Inggris.
Satelit yang memancarkan siaran televisi di tanah air berada pada posisi 108,0� yaitu satelit
Telkom1 dan 113,0� yang ditempati satelit Palapa C2. Posisi antena nyaris tegak ke titik zenith.
Sejumlah stasiun TV swasta semacam RCTI, SCTV, Indosiar, ANTV, GlobalTV, Metro TV, Bali TV, MQ
TV, TVRI dipancarkan melalui satelit Palapa C2, tentunya dengan saluran transponder masing-
masing. Sedangkan satelit Telkom1 menjadi tempat bagi Trans TV, Lativi, TV7, JTV (Jawa Timur).
Antena Parabola
Berbicara mengenai siaran dari satelit, maka peranti pertama yang harus ada adalah antena
parabola. Fungsi alat ini adalah mengumpulkan sinyal-sinyal yang dipancarkan satelit dan
memantulkannya menuju fokus pada satu titik. Pada titik fokus tersebut ditempatkan alat
penangkap sinyal, yaitu feed horn yang dibahas dalam bagian lain.
Ada berbagai ukuran diameter antena parabola dan juga jenisnya. Untuk antena jenis rigid atau
bahan berupa pelat padat berukuran diameter 6 feet (sekira 180 cm) hingga 9 feet (sekira 270 cm).
Adapula antena yang jenis bolong-bolong atau menggunakan semacam kawat ram. Ukuran
diameternya bisa 12 feet (sekira 360 cm) hingga 16 feet (sekira 480 cm).
Masing-masing ada kelebihan dan kekurangan. Jenis rigid relatif mudah dalam pemasangan. Tinggal
memasukkan baud pada lubang-lubang yang ada di sisi panel, maka enam panel yang ada bisa
terangkai menjadi satu antena. Kekurangannya adalah akan terpengaruh terpaan angin.
Untuk parabola berbahan jenis kawat ram, relatif tahan terhadap terpaan angin, namun
memerlukan rangka untuk dudukan kawat ram yang dibuat melengkung. Rangka ini menjadi
tambahan bobot pada tiang penyangga atau dudukan antena.
Dalam hal pemasangan, sebagai contoh Kota Bandung yang berada pada posisi di selatan garis
katulistiwa perlu mengarahkan antena agak miring ke utara. Kemiringan ini diatur sedemikian rupa
agar garis sumbu pergerakan antena ke timur dan barat tepat berimpitan dengan garis bujur bumi.
Hal ini dimaksudkan agar sebagian besar sinyal satelit yang ada di langit dapat ditangkap.
Maka, posisi antena dari posisi Bandung (65,5o Lintang Selatan, 107,36o Bujur Timur) agak
dimiringkan ke utara menuju posisi 0o di atas katulistiwa. Sudut elevasi yang terbentuk sebesar
78,5o ke atas dari garis hozisontal, dan sudut azimut sebesar 37o dari arah timur ke kiri (berlawanan
jarum jam).
Jika garis sumbu antena agak bergeser dari garis utara -selatan, maka ada kemungkinan hanya sinyal
dari satelit di belahan timur yang tertangkap, sementara di posisi barat tidak dapat tertangkap, atau
sebaliknya.
Agar antena dapat bergerak ke timur - barat dengan tepat, maka engsel arah gerakan antena harus
segaris dengan arah utara - Selatan. Maka dapat digunakan bantuan alat kompas untuk meluruskan
posisi engsel antena.
Setelah posisinya tepat, antena sedikit dimiringkan ke arah utara. Dengan demikian, pergerakan
antena pada sumbunya memungkinkan menangkap siaran dari satelit mulai dari timur hingga ke
barat.
Jika engsel sudah dianggap tepat, langkah selanjutnya adalah menentukan satelit yang akan dituju.
Contohnya, lokasi di Bandung untuk mencari patokan biasanya yang menjadi acuan adalah posisi
satelit Palapa C2 di sudut 113,0o timur).
Satelit Palapa C2 yang berada pada posisi 113,0o dengan sejumlah transponder yang disewa RCTI,
SCTV, ANTeve, Indosiar, GlobalTV, TPI, MetroTV, Bali TV, MQTV, sertaTV5 dari Prancis.
Katakanlah satu transponder pada Palapa C2 yang digunakan stasiun Indosiar hendak ditangkap.
Untuk mendapatkannya, pertama kali masukkan angka frekuensi yaitu 4074, lalu polaritasnya V
(vertikal) dan simbol rate 6500. Data ini disimpan dalam memori receiver (dibahas pada bagian lain
tulisan ini).
Lantas pada receiver dibuka menu indikator kekuatan sinyal. Bila sinyal belum tampak, berarti posisi
antena parabola belum tepat. Tindakan yang diambil adalah mengatur kembali posisi kemiringan
arah antena ke garis katulistiwa atau miring sedikit ke arah utara.
Saat sinyal menunjukkan penguatan, tandanya frekuensi sudah diperoleh, lalu tekan tombol
penyimpan memori agar saluran tersebut masuk di ”catatan” receiver.
”Feed Horn”
Berikutnya adalah alat yang sangat berperan dalam menangkap sinyal yang sudah difokuskan antena
parabola, yaitu feed horn. Alat ini akan menangkap sinyal dari satelit yang biasanya terdiri dari dua
polaritas, yaitu vertikal dan horisontal. Meski ada juga polaritas berbeda, yaitu kiri dan kanan.
Pemasangan alat ini juga harus tepat agar tidak ada sinyal yang tidak tertangkap akibat bergeser
beberapa derajat. Alat yang berupa silinder dengan salah satu sisi ada tambahan bentuk kotak
berada di pusat fokus antena. Posisi kotak tersebut harus menghadap utara. Lantas sinyal yang
didapat akan disalurkan ke alat pengolah sinyal yaitu receiver sebelum masuk ke pesawat televisi.
Motor Penggerak
Untuk menggerakkan atau mengubah posisi antena pada sumbunya saat bergerak ke arah timur
atau barat diperlukan motor penggerak. Sistem yang digunakan adalah tongkat yang bisa
mendorong (memanjang) atau menarik (memendek) dan menggunakan dinamo DC tegangan 36
volt.
Alat yang disebut actuator ini sekilas seperti tongkat besi biasa. Tapi kekuatannya bisa mendorong
dan menarik posisi antena parabola sekuat 250 kg.
Ada mekanisme sensor yang membatasi pergerakan agar tongkat tidak terus bergerak mendorong
atau menarik. Jika hal itu sampai terjadi, bisa-bisa pinggiran antena penyok akibat terus ditarik atau
didorong hingga membentur tiang dudukan antena. Alat ini juga dilengkapi lubang untuk
mengeluarkan air yang berasal dari hujan atau embun yang terperangkat di dalamnya.
”Receiver”
Alat berbentuk kotak ini adalah “otak” dari pengolahan sinyal satelit. Ada dua jenis receiver, yaitu
manual atau digital. Peranti manual adalah pengaturan frekuensi menggunakan tombol putar. Untuk
manual ada perkembangan teknologi, di mana tampilan pada receiver berupa angka-angka layaknya
peraga digital, meskipun pengolahan sinyal dari satelit masih konvensional berupa sinyal analog.
Sedangkan peranti digital menggunakan posisi tambah atau kurang untuk mencari sinyal saluran
televisi, dengan memasukkan angka-angka frekuensi saluran (channel), posisi polaritas (vertikal atau
hoziontal), dan satu lagi adalah memasukkan angka simbol rate (SR).
Peranti receiver segera mengolah data untuk menemukan sinyal saluran televisi dari satelit. Bila
masukan data tadi salah, tidak akan muncul gambar di pesawat TV. Demikian pula dengan sinyal
yang diolah, berupa sinyal digital.
Dalam pengaturan sinyal ada beberapa hal yang dilakukan semacam mencari posisi satelit dengan
sinyal terkuat. Lantas mencari transponder atau satu kanal frekuensi dari satelit.
Untuk receiver digital, biasanya ada yang sudah diset dari pembuatnya untuk menangkap siaran
televisi dan radio satelit. Jadi pengguna cukup mengatur posisi antena setiap satelit. Posisi antena
akan disimpan dalam memori, sehingga pergerakan motor penggerak antena sudah tertentu.
Tapi bagi yang senang mencari-cari siaran televisi sendiri, maka langkah yang dilakukan adalah
mencari posisi antena yang tepat pada salah satu satelit dengan kondisi sinyal kuat. Lantas
memasukkan angka-angka frekuensi transponder, berikut polaritas.
”Positioner”
Sedangkan ”otak” dari motor penggerak adalah positioner DiSEqC 1.2 . Alat ini ”bertugas”
mengirimkan arus DC untuk mengatur pergerakan arah antena, dan juga menentukan posisi yang
tepat berdasarkan posisi satelit yang sudah disimpan dalam memorinya.
Selain itu, kekuatan sinyal yang ditangkap akan menghentikan pergerakan motor. Pasalnya, kabel
sinyal dari feed horn masuk dahulu ke alat ini sebelum diteruskan ke receiver.
Jadi alat ini bisa berdiri sendiri dengan inisiatif mencari berdasarkan masukan dari kendali jarak jauh
(remote control) , atau mengikuti ”perintah” dari majikannya, receiver.
Tapi jika posisi antena dibuat diam (dipantek) pada satu satelit saja, maka peranti motor penggerak
dan alat ini tidak diperlukan.
Mengatur sinyal transponder
Setelah semua peranti utama berada pada posisi yang tepat dan bekerja dengan baik. Langkah
selanjutnya adalah mengatur sinyal transponder yang hendak ditangkap.
Untuk receiver yang sudah diset langsung pabriknya, maka pengguna cukup menempatkan posisi
antena untuk mendapatkan sinyal terkuat. Sementara pengguna yang lebih suka mengutak-atik
mencari transponder, dan lebih mengasyikkan ketika menemukan transponder baru dengan materi
siaran yang menarik.
Untuk mengatur tangkapan sinyal transponder, biasanya harus dimasukkan angka simbol rate (SR),
polaritas, dan angka frekuensi. Jika sinyal bagus, maka receiver digital akan menangkap siaran
televisi, dan menyimpannya dalam memori. Sedangkan pada receiver manual, maka tinggal
memutar tombol untuk mendapatkan frekuensi terbaik. (dik/gun/”PR”)***