You are on page 1of 14

EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KOMUNIKASI PADA

PENYELENGGARAAN FESTIVAL DAMAR KURUNG


GRESIK TAHUN 2017

Rany An Nisaa Syabrina


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga

Abstract. ____________________________________________________________
Damar Kurung Festival is an annual event held by the Gresikku Seru community!
with the aim to introduce and preserve the Art of Damar Kurung Gresik which began
to disappear and forgotten. During the six years of the event, this festival
experienced ups and downs of visitor enthusiasm. This can not be separated from the
communication practices undertaken by the community in communicating the event.
This communication audit study was conducted for the implementation of the 2017
Damar Kurung Festival in assessing the effectiveness and efficiency of
communication. The effectiveness of communication is measured by six criteria, ie
communication receiver, message content, time, channel, event format and source.
While efficiency is measured by four dimensions, namely costs, time, message
accuracy, and intelligibility. The method used is quantitative with survey data
collection techniques for primary data and interviews for supporting data. The
survey technique used purposive sampling with the sample number of 100 festival
visitors in 2017. The measurement scale used is ordinal with Likert scale technique
and the type of descriptive evaluative research. The results of this study indicate that
the festival communication activities have been effective in five dimensions, ie
communication receiver, time, channel, event format, and source. But not effective
on one dimension, namely the message content. While efficiency in festival activities
has not been reached, suggestions that support communication efficiency at Damar
Kurung festivals for improvement are from the budgeting, determining the right time
for information distribution, creating accuracy in communicating to clarify the
contents of event messages. While the findings in this study that the organizers
community has not specifically and serious attention to aspects of communication,
consequently the goal event is not achieved so that the decrease in the number of
visitors.
Keywords: Communication Audit, Effectiveness, Efficiency, Communication, Event

Abstrak.
Festival Damar Kurung merupakan kegiatan tahunan yang diselenggakan oleh
komunitas Gresikku Seru! dengan tujuan untuk memperkenalkan dan melestarikan
Kesenian Damar Kurung Gresik yang mulai hilang dan terlupakan. Selama enam
tahun penyelenggaraan, festival ini mengalami naik turunnya antusiasme
pengunjung. Hal ini tidak terlepas dari praktik komunikasi yang dilakukan oleh
komunitas dalam mengkomunikasikan event.

Korespondensi : Dr. Santi Isnaini, S.Sos., MM., Departemen Media dan Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya

Penelitian audit komunikasi ini dilakukan untuk penyelenggaraan Festival Damar


Kurung tahun 2017 dalam menilai efektivitas dan efisiensi komunikasi. Efektivitas
komunikasi diukur dengan enam kriteria, yakni penerima komunikasi, isi pesan,
ketepatan waktu, saluran, format kemasan dan sumber. Sedangkan efisiensi diukur
dengan empat dimensi, yakni biaya finansial, waktu, ketepatan pesan, dan
kemudahan pemahaman pesan. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan
teknik pengumpulan data survei untuk data primer dan wawancara untuk data
pendukung. Teknik survei menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel
100 orang pengunjung festival tahun 2017. Skala pengukuran yang digunakan adalah
ordinal dengan teknik skala Likert dan jenis penelitian deskriptif evaluatif. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan komunikasi festival telah berjalan efektif
pada lima dimensi, yaitu penerima komunikasi, ketepatan waktu, saluran, format
kemasan, dan sumber. Namun tidak efektif pada satu dimensi, yaitu isi pesan.
Sedangkan efisiensi pada kegiatan festival belum tercapai, saran yang mendukung
efisiensi komunikasi pada festival Damar Kurung untuk perbaikan adalah dari sisi
budgeting, menentukan waktu yang tepat untuk distribusi informasi, menciptakan
akurasi dalam pengkomunikasian hingga memperjelas isi pesan event. Sedangkan
temuan dalam penelitian ini bahwa komunitas penyelenggara belum secara khusus
dan serius memperhatikan aspek komunikasi, akibatnya goal event tidak tercapai
sehingga turunnya jumlah pengunjung.
Kata Kunci : Audit Komunikasi, Efektivitas, Efisiensi, Komunikasi, Event

PENDAHULUAN yang tinggi dalam tatanan masyarakat.


Menurut Any Noor (2009:7) Festival ini diselenggarakan atas dasar
definisi dari event adalah suatu kegiatan keperhatinan anak muda Gresik terhadap
yang diselenggarakan untuk memperingati perhatian pemerintah kabupaten Gresik
hal-hal penting sepanjang hidup manusia, terhadap pelestarian kesenian Damar
baik secara individu atau kelompok yang Kurung jauh dari harapan. Kondisi tersebut
terikat secara adat, budaya, tradisi, dan yang kemudian menarik perhatian
agama yang diselenggarakan untuk tujuan komunitas ASSIK yang mendesak untuk
tertentu serta melibatkan lingkungan perlunya di adakan kegiatan yang berupaya
masyarakat yang diselenggarakan pada untuk melestarian kesenian Damar Kurung
waktu tertentu. Setiap event selalu dengan mengagas dan menyelenggarakan
mempunyai tujuan utama untuk apa Festival Damar Kurung.
diselenggarakan. Salah satu tujuan utama Festival Damar Kurung merupakan
dari event ada pada target sasarannya atau kegiatan yang diselenggarakan untuk
target pengunjung yang diharapkan akan memperkenalkan kesenian Damar Kurung
hadir dalam event yang diadakan. yang berasal dari Gresik. Damar Kurung
Sedangkan menurut Fallasi (1987:2), merupakan kesenian lokal tradisi Gresik
pengertian festival adalah suatu peristiwa yang sudah ada sejak jaman Sunan Prapen,
atau kejadian penting, suatu fenomena yaitu anak Sunan Giri. Kesenian ini mulai
sosial yang pada hakekatnya dijumpai hilang sejak ditinggalkan oleh maestro
dalam semua kebudayaan manusia. Damar Kurung, Mbah Masmundari. Damar
Festival Damar Kurung Gresik kurung adalah sebuah lampion, pelita atau
merupakan publik event berupa Cultural penerangan yang dikurung dalam bangun
Event, hal ini berkaitan dengan pengertian berbentuk persegi empat, dimana tiap sisi
Shone dan Parry (2002) yang dikutip oleh bangun tersebut terbuat dari kertas dan
Any Noor (2009:8) berupa Cultural Event rangkanya terbuat dari bilah bambu.
yang merupakan acara yang berhubungan Dalam menilai efektivitas dan
dengan budaya atau memiliki nilai sosial efisiensi komunikasi penyelenggaraan
festival Damar Kurung 2017 ini dilakukan organisasi, yakni mengukur sejauh mana
dengan metode audit komunikasi. tingkat pencapaian tujuan dan sasaran dari
Pelaksanaan audit komunikasi dilakukan kegiatan-kegiatan komunikasi tercapai.
pada tahun terakhir penyelenggaraan, yaitu Kemudian diaplikasikan pada pemeriksaan
tahun 2017. Pada penyelenggaraan tahun kinerja organisasi. Efektivitas itu sendiri
2017 ini, Festival Damar Kurung ini berkaitan dengan berapa besar dampak
mengalami penurunan jumlah pengunjung kegiatan penyebaran informasiatau tingkat
sebesar seperempat persen. Pada tahun kesesuaian antara penyampaian informasi
2017 ini, penyelenggaraan diadakan pada dan kebutuhan informasi.
16 - 18 Juni 2017 dengan tema Cahaya Menurut Hardjana, efektivitas
Kota Kenangan di Damar Kurung Cafe, komunikasi dapat diukur dengan enam
Bukit Makam Putri Cempo, Gresik. Tema kriteria (2000:30-40) yakni penerima
ini dipilih untuk menyuguhkan suasana komunikasi (receiver), isi pesan (content),
kesenangan dan berbagi kenangan masa ketepatan waktu (timing), saluran (media),
kecil pengujung pada kesenian Damar format kemasan (format) dan sumber
Kurung dan kota Gresik. (source). Sedangkan efiensi diukur dengan
Goal komunikasi yang dilakukan 4 kriteria, yakni biaya finansial (cost),
komunitas dalam penyelenggraan Festival waktu (time), ketepatan pesan (accuracy),
Damar Kurung adalah tercapainya target dan kemudahan pemahaman pesan
pengunjung yang bertambah setiap (intelligibility). Dengan pandangan
tahunnya serta terkomunikasikan dengan demikian, penyelenggara event berharap
baik manfaat dan tujuan penyelenggaraan dengan dilaksanakannya kegiatan audit
festival terkait kesenian Damar Kurung komunikasi secara berkesinambungan dan
kepada pengunjung festival. Maka dari itu terarah akan mampu mencapai target
perlu dilakukan audit komunikasi untuk peserta maksimal sesuai dengan yang
menilai efektifitas dan efisiensi kegiatan diharapkan. Selain itu monitoring dan
komunikasi yang telah dijalankan oleh evaluasi harus selalu dilaksanakan agar
komunitas kepada audience dalam terjadi ketepatan perencanaan dengan
penyelenggaraan festival. pelaksanaannya.
Menurut Hardjana (2000:16-17),
penyelenggaraan audit komunikasi ini TINJAUAN TEORI
berguna untuk mengetahui apakah dan Efektivitas Komunikasi
dimana terjadi kelebihan (overload) atau Pengertian efektifitas secara umum
kekurangan (underload) muatan menunjukan sampai seberapa jauh
komunikasi berkaitan dengan topik, tercapainya suatu tujuan yang terlebih
sumber dan saluran komunikasi. Audit dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai
komunikasi ini juga dilakukan untuk dengan pengertian efektifitas menurut
mengetahui sumber-sumber kemacetan Hidayat (1986:41) yang menjelaskan
(bottleneck) terhadap arus informasi dan bahwa efektifitas adalah suatu ukuran yang
para penyaring informasi (gatekeeper) menyatakan seberapa jauh target
dengan memperbandingkannya dengan (kuantitas,kualitas dan waktu) telah
peran masing-masing dalam jaringan tercapai. Dimana makin besar presentase
komunikasi. target yang dicapai, makin tinggi
Pendekatan yang dilakukan pada efektifitasnya.
penelitian ini adalah pendekatan Efektifitas adalah suatu ukuran
konseptual. Pendekatan konseptual yang menyatakan seberapa jauh target
berkaitan dengan kinerja organisasi di (kuantitas,kualitas dan waktu) yang telah
bidang komunikasi atau efektivitas sistem dicapai oleh manajemen, yang mana target
komunikasi. Untuk itu diawali dengan tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.
pemilihan standar untuk mengukur kinerja Berdasarkan hal tersebut maka jika
dikaitkan dengan komunikasi maka dapat hubungan antara apa yang telah
diartikan bahwa seberapa jauh pencapaian diselesaikan.
target untuk menyampaikan suatu Dari uraian disimpulkan bahwa
pernyataan atau pesan oleh seseorang efisiensi adalah suatu cara dengan bentuk
kepada orang lain. usaha yang dilakukan dalam menjalankan
Wilbur Schramm melihat sesuatu dengan baik dan tepat serta
efektivitas komunikasi dipengaruhi oleh meminimalisir pemborosan dalam segi
dua hal, yakni bidang pengalaman (field of waktu, tenaga dan biaya. Begitu juga
experience) dan kerangka rujukan (frame dengan komunikasi yang efisien, bahwa
of reference). Semakin besar lingkaran segala kegiatan komunikasi yang
kesamaan antara sumber dan penerima dilakukan secara tepat, tidak membuang
terhadap dua hal tersebut, maka waktu dan saluran komunikasi yang tidak
komunikasi mudah dilakukan dan diperlukan.
efektivitas komunikasi akan tercapai
(Mulyana, 2005:140). Namun apabila Audit Komunikasi
lingkaran kesamaan antara bidang Menurut Anthony Booth (1988),
pengalaman dan kerangka rujukan sumber definisi audit komunikasi adalah proses
dengan penerima tidak bertemu, maka pembuatan analisis atas komunikasi-
komunikasi tidak mungkin berlangsung komunikasi didalam organisasi oleh
sebab pengalaman sumber dan penerima konsultan internal atau eksternal dengan
sangat jauh berbeda sehingga akan sulit tujuan untuk meningkatkan efisiensi
menyampaikan makna dari seseorang organisasi.
kepada orang lainnya. Menurut Harjana (2000:11-12),
dengan pembatasan ruang lingkup pada
Efisiensi Komunikasi komunikasi internal saja dan efisiensi,
Menurut Winarno (2003;178) yang umumnya memiliki arti jangka
menyatakan bahwa efisiensi adalah pendek, menunjukkan kalau audit
hubungan atau perbandingan antara faktor komunikasi sebaiknya dianggap sesuatu
keluaran (output) barang dan jasa dengan yang mudah untuk ditangani dan perlu
masukan (input) yang langka di dalam dilakukan berulang-ulang secara teratur.
suatu unit kerja, atau ketetapan cara Standar yang paling umum yang
(usaha, kerja) dalam menjalankan sesuatu digunakan dalam audit komunikasi adalah
(dengan tidak membuang-buang waktu, efektivitas dan efisiensi (Hardjana,
tenaga, biaya). 2000:32). Keduanya merupakan variabel
Mulyadi (2007:63) menambahkan dalam mengukur audit komunikasi.
bahwa efisiensi merupakan ketepatan cara Efektivitas dalam audit komunikasi
(usaha, kerja) dalam menjalankan sesuatu menunjukkan bahwa kegiatan yang
dengan tidak membuang-buang waktu, dilakukan adalah benar (doing the right
tenaga dan biaya. Efisiensi juga berarti things), sedangkan efisiensi menunjukkan
rasio antara input dan output atau biaya bahwa kegiatan dijalankan secara benar
dan keuntungan. (doing the things right). Artinya,
Sedangkan menurut Hasibuan efektivitas berkaitan dengan
(2005:233) yang mengutip pernyataan H. penyimpangan tujuan, dan efisiensi
Emerson bahwa efisiensi adalah berkaitan dengan penyimpangan cara kerja.
perbandingan yang terbaik antara input Bila organisasi mengembangkan sistem
(masukan) dan output (hasil antara komunikasi yang benar dan melaksanakan
keuntungan dengan sumber-sumber yang sistem komunikasi tersebut secara benar
dipergunakan), seperti halnya juga hasil tanpa penyimpangan, maka kinerja
optimal yang dicapai dengan penggunaan organisasi adalah baik dan terdapat
sumber yang terbatas. Dengan kata lain kemajuan dalam pencapaian sasaran
maupun tujuan. Dalam kondisi tersebut, bahwa suatu obyek evaluasi dapat
kedua konsep saling berhubungan. dipertahankan, ditingkatkan, diperbaiki
Sedangkan Greenbaum (1974: 474) atau bahkan diberhentikan sejalan dengan
melihat audit komunikasi tak hanya sebuah data yang diperoleh. Sedangkan menurut
pesan yang dibuat organisasi tapi sekaligus Purwanto (2002:55), evaluasi merupakan
bagaimana pesan itu dimaknai berdasarkan suatu proses yang sistematis untuk
beberapa hal, yaitu jumlah dan tipe pesan menentukan atau membuat keputusan
yang diterima dan dikirimkan pihak sampai sejauh mana tujuan-tujuan telah
eksternal pada organisasi, akses pesan dicapai.
dalam konteks publik terkait bagaimana Menurut data yang di dapatkan dari
organisasi melihat dan menyesuaikan diri komunitas Gresikku Seru!, jumlah
dengan kelompok organisasi , serta pengunjung Festival Damar Kurung Gresik
embandingkan pesan yang telah dikirim tahun 2017 adalah sebanyak 1500. Atas
dan diterima oleh organisasi dengan pesan pertimbangan jumlah populasi yang sangat
yang dikirim dan diterima pihak eksternal banyak, maka sampel penelitian ini dipilih
terhadap penerima pesan yang sama dari secara purposive sampling. Pengambilan
organisasi data kuisioner menggunakan teknik non
random sampling dimana peneliti
METODE PENELITIAN menentukan pengambilan sampel dengan
Penelitian ini merupakan penelitian cara menetapkan kriteria khusus yang
audit komunikasi untuk mengukur sesuai dengan tujuan penelitian dengan
efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan harapan dapat menjawab permasalahan
festival Damar Kurung 2017. Menurut penelitian. Peneliti memilih responden
Hardjana (2000:60), suatu audit dengan melakukan pengamatan terlebih
komunikasi yang lengkap dan mendalam dahulu terhadap jalannya event serta
tidak mungkin dilakukan dengan antusias pengunjung dalam menikmati
mengandalkan satu teknik saja, karena penyelenggaraan event dengan tujuan agar
rekomendasi yang dihasilkan harus dapat data yang diperoleh nantinya bisa lebih
mengatasi permasalahan yang ada dan representatif.
memperbaiki sistemnya. Maka dari itu
dalam audit komunikasi penelitian ini HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan metode kuantitatif dengan Efektivitas Komunikasi
dua instrument penelitian, yaitu survei dan Efektivitas komunikasi diukur oleh
wawancara. enam dimensi, yakni penerima komunikasi
Jenis penelitian ini adalah atau pemakai isi (receiver), isi pesan
penelitian deskriptif evaluatif. Menurut (content), ketepatan waktu (timing),
Suprayogo dan Tobroni (2001) penelitian saluran (media), format atau bentuk
deskriptif merupakan gambaran atau kemasan pesan, dan sumber (source)
lukisan secara sistematis, faktual dan Permasalahan efektivitas dalam
akurat mengenai fenomena atau hubungan komunikasi adalah menyangkut bagaimana
antar fenomena yang diselidiki. penerima melakukan tindakan sesuai
Pendekatan yang digunakan dalam dengan makna yang diinginkan si pengirim
penelitian adalah pendekatan evaluatif, (Subiakto dalam Cahyana & Suyanto, 1996
dimana peneliti bermaksud mengumpulkan : 192). Sebuah pesan akan dianggap efektif
data tentang proses komunikasi yang apabila komunikan (penerima pesan)
dilakukan komunitas Gresikku Seru! dalam memahami makna atau isi pesan seperti
penyelenggaraan Festival Damar Kurung yang diharapkan oleh komunikator
2017. Menurut Arikunto (2010:37), (pengirim pesan). Efektivitas melihat
penelitian evaluatif pada dasarnya terpusat adanya mutual understanding (kesamaan
pada rekomendasi akhir yang menegaskan pemahaman makna) antara penerima pesan
dan pengirim pesan terhadap simbol- dinilai efektif dengan persentase 81%
simbol yang ditransmisikan. dengan keseluruhan indikator pertanyaan
Pertanyaan tentang efektifitas dinilai efektif.
komunikasi penyelenggaraan festival
Damar kurung tahun 2017 berjudul Dimensi isi pesan (content)
“Cahaya Kota Kenangan”. Peneliti Menurut Hardjana (2000:24)
memberikan 41 pertanyaan berupa difinisi dimensi isi pesan merupakan
pernyataan dengan pilihan positif yaitu : kesesuaian tujuan komunikasi dengan fakta
sangat tidak setuju bernilai 1, tidak setuju dan aktualitas informasi yang diterima oleh
bernilai 2, setuju bernilai 3, sangat setuju audiens. Dalam hal ini, yang dimaksud
bernilai 4. Kuisioner ini berisi 40 dengan isi pesan adalah, paparan
pertanyaan ganda dan 1 pertanyaan tebuka. informasi-informasi yang diberikan oleh
Penilaian efektifitas berdasarkan organisasi kepada audiens. Isi pesan yang
perhitungan pada bab 3, dimana batas disampaikan komunitas ini berupa
intervalnya digunakan adalah 62,5%. Jadi informasi tentang kesenian Damar Kurung
apabial hasil indicator pertanyaan memiliki yang dikemas dengan acara festival Damar
skor nilai < 62,5%, maka dinilai tidak Kurung yang kemudian dijabarkan dalam
efektif, sedangkan apabila skor nilai >/= manfaat dan tujuan dalam proposal event.
62,5% maka indicator pertanyaan dinilai Berdasarkan hasil olah data isi
efektif. pesan yang telah dilakukan belum dinilai
efektif dengan total persentase 62%.
Dimensi Penerima (receiver) Ketidakefektifan isi pesan terdapat pada 3
Menurut Hardjana (2000:24) indikator pertanyaan. Indikator C4, yaitu
difinisi dimensi penerima pesan kurang efektifnya usaha yang dilakukan
merupakan objek yang diharapkan untuk komunitas dalam mengkomunikasikan
menerima pesan tersebut, yang diukur Festival Damar Kurung yang
berdasarkan ketepatan siapa yang akan diselenggarakan untuk menggali potensi
menerima pesan tersebut. Seorang lokal untuk kesejahteraan masyarakat
penerima atau pemakai pesan dikatakan melalui kegiatan ekonomi kreatif Gresik
efektif jika penerima pesan sesuai dengan dengan persentase 54%. Indikator C5,
penerima yang dituju. Dan jika penerima yaitu usaha yang dilakukan komunitas
pesan sesuai dengan penerima yang dituju dalam mengkomunikasikan Festival
oleh media tersebut, maka langkah untuk Damar Kurung yang diselenggarakan
mengukur selanjutnya adalah melihat sebagai ruang promosi dan pariwisata
bagaimana kuantitas si penerima pesan tentang potensi budaya dan kearifan lokal
menggunakan media tersebut untuk kota Gresik dengan persentase 54%. Dan
memenuhi kebutuhan. indicator C6, yaitu usaha komunitas dalam
Berdasarkan hasil olah data, mengkomunikasikan Festival Damar
dimensi penerima (receiver) komunikasi Kurung yang diselenggarakan sebagai
telah efektif sebagai target audiens Festival sarana pemberdayaan budaya Gresik
Damar Kurung Gresik tahun 2017. Hal antarkomunitas yang peduli tentang sejarah
tersebut dapat dilihat dari indikator dan budaya kota Gresik dengan persentase
pertanyaan C1 yang menanyakan 57%.
ketertarikan responden akan event dengan Namun penyampaian komunikasi
persentase 84%. Kemudian untuk indikator pesan dinilai efektif pada indicator C3,
pertanyaan C2 yang menanyakan apakah yaitu upaya pelestarian kesenian Damar
responden sebagai pengunjung event sudah Kurung sebagai komunikasi isi pesan
tepat sebagai audiens dengan persentase dengan efektivitas tertinggi yang dapat
78%. Dari keseluruhan hasil kuisioner ditangkap oleh responden dengan
dimensi penerima pesan (receiver) ini persentase 80%. Indikator C8 yaitu
menjadi sarana masukan kepada sebesar 54%, dan media outdoor sebesar
Pemerintah Kabupaten dengan persentase 53%.
65%. Diikuti dengan indicator C7 isi pesan Sedangkan pemilihan media
bahwa Festival Damar Kurung sudah tepat penyampaian pesan yang dianggap paling
menjadi sarana kolaborasi dan ide dalam efektif adalah media sosial (C26) dengan
penciptaan karya antar komunitas dengan persentase 86%, media pesan elektroknik
total persentase 65%. Sehingga dari atau e-mail (C25) dengan persentase 83%,
keseluruhan hasil kuisioner, dimensi isi media online (C24) dengan persentase
pesan ini dinilai tidak efektif dengan total 81%, media outdoor (C23) dengan
persentase 62%. persentase 77%, media cetak (C22) dengan
persentase 76%, media pre-event (C20)
Dimensi Ketepatan Waktu (Timing) dengan persentase 75%. Dan media
Menurut Hardjana (2000:24) konvensional (C21) dengan persentase
difinisi dimensi ketepatan waktu adalah 72%. Sehingga dari keseluruhan hasil
bahwa pesan yang dimaksudkan kepada kuisioner, dimensi media komunikasi ini
penerima tepat pada waktunya sesuai dinilai efektif dengan total persentase
dengan kondisi dan situasi yang diukur. 73%.
Berdasarkan hasil olah data,
penyampaian informasi penyelenggaraan Dimensi Format Acara (format)
FDKG2017 (C9) dinilai efektif dengan Menurut Hardjana (2000:25)
persentase 72%. Sedangkan untuk difinisi dimensi format adalah bahwa
pemilihan waktu dan tanggal pelaksanaan Kesesuaian format antara yang
FDKG 2017 (C10) dinilai efektif dengan dimaksudkan oleh pengirim dengan
persentase 85%. Penyelenggraan FDKG penerima yang dilihat dari cara penyajian
setiap tahun (C11) ini dinilai telah efektif isi informasinya. Dalam hal ini, format
dengan persentase 77%. Dan rundown dapat dilihat dari bagaimana cara
acara dalam penyelenggaraan FDKG 2017 penyelenggara membuat bentuk acara
(C12) dinilai kurang efektif dengan total sesuai dengan pesan atau informasi yang
persentase 61%. Hasil keseluruhan pada disampaikan berdasarkan tujuan
dimensi ketepatan waktu (timing) ini penyelenggaraan.
dinilai efektif dengan total persentase Berdasarkan olah data kuisioner,
74%. format acara yang dinilai paling efektif
adalah Damar Kurung Art Class atau
Dimensi Media Komunikasi (Media) workshop (C31) dengan persentase 83%,
Menurut Hardjana (2000:25) teatrikal (C30) dengan persentase 82%,
difinisi dimensi media komunikasi (media) kolaborasi visual atau mural dengan
adalah media yang digunakan untuk persentase 81%, kolaborasi musik (C29)
menyampaikan pesan sesuai dengan dengan persentase 81%, kegiatan
kebutuhan dan diharapkan oleh pengirim pemutaran film (C34) dengan persentase
pesan dan penerima pesan. 80%, kegiatan pasaraya (C27) dengan
Penggunaan media yang dianggap telah persentase 76%. Sedangkan kediatan yang
efektif adalah media sosial (C18) dinilai tidak efektif adalah kegiatan orasi
merupakan penyampaian media yang budaya (C28) dengan persentase 62%, dan
paling diterima oleh responden dengan kegiatan eksibisi arsip (C33) dengan
persentase 82%, dilanjutkan dengan persentase 61%. Keseluruhan hasil
penggunaan media portal online (C17) kuisioner dimensi format acara (format) ini
sebesar 79%, dan kegiatan pre-event (C14) dinilai efektif dengan total persentase 76%.
sebesar 76%. Sedangkan yang dianggap
belum efektif adalah media media
konvensional sebesar 62%, media cetak
Dimensi Sumber Pesan (source) Efisiensi Komunikasi
Menurut Hardjana (2000:25) difinisi Efisiensi diukur menggunakan
dimensi sumber pesan (source) adalah pengukuran yang dijabarkan oleh Harjana
kejelasan sumber yang dapat (2000:23), yaitu menggunakan empat
dipertanggungjawabkan sehingga pesan dimensi, yakni biaya finansial (cost),
yang disampaikan akurat. waktu (time), ketepatan pesan (accuracy),
Pada hasil olah data menunjukkan dan kemudahan pemahaman pesan
bahwa bentuk sumber pesan yang paling (intelligibility). Menurut Mulyadi (2007),
efektif diterima oleh responden adalah efisiensi seringkali dikaitkan dengan
media promosi yang dilakukan oleh kinerja suatu organisasi karena efisiensi
penyelenggara (C38) dengan persentase mencerminkan perbandingan antara
80%, sumber pesan dari teman, keluarga keluaran (output) dengan masukan (input).
atau kerabat (C40) dengan persentase 77%, Wirapati (dalam Syamsi 2004)
sumber pesan dari pihak penyelenggara mendefinisikan efisiensi sebagai usaha
(C35) dengan persentase 76%, sumber untuk mencapai hasil yang maksimal
pesan dari media lainnya yang tidak dengan menggunakan sumber daya yang
digunakan oleh pihak penyelenggara (C39) tersedia, yang meliputi sumber daya alam,
dengan persentase 68%. Sedangkan modal, dan manusia dalam suatu waktu.
sumber pesan yang dinilai belum efektif Jadi menurut Wirapati, efisiensi dapat
adalah sumber pesan melalui dekorasi dan dilihat dari 2 segi, yaitu pertama, hasil
media pendukung (C37) dengan persentase yang telah dicapai, dan kedua adalah usaha
57%, dan sumber pesan melalui media yang telah dilakukan.
promosi dengan persentase 60%. Efisiensi komunikasi menurut
Keseluruhan hasil kuisioner dimensi Gerald Goldhaber dan Donald Rogers
sumber komunikasi (source) ini dinilai (1984) dalam Andre Hardjana (2000:24)
efektif dengan persentase 73% mencakup 4 hal : ada kesesuaian antara
Audit komunikasi pada festival biaya rencana dan biaya yang digunakan
Damar Kurung Gresik tahun 2017 telah untuk mendistribusikan informasi secara
dinilai efektif dengan nilai total 71%, yang riil, ada kesesuaian antara waktu yang
kemudian dapat dijabarkan dalam table dibutuhkan untuk mendistribusikan
berikut ini : informasi dengan waktu yang
direncanakan, ada kesesuaian antara
Tabel 1. Hasil Kuisioner Efektivitas Komunikasi jumlah kesalahan pesan yang diterima
Festival Damar Kurung 2017 pemakai pesan dengan jumlah kesalahan
Persentase pesan yang diperkirakan, ada kesesuaian
No. Dimensi
(%) dalam penangkapan pesan antara tingkat
1. Penerima (receiver) 81% kesulitan sebenarnya dengan tingkat
kesulitan yang diperkirakan.
2. Isi pesan (content) 62% Menurut Sucahyowati (2011:10).
3. Ketepatan Waktu (Timing) 74% Efisiensi menganggap bahwa tujuan-tujuan
4. Media Komunikasi (Media) 73%
yang benar telah ditentukan dan berusaha
untuk mencari cara-cara yang paling baik
5. Format Acara (format) 76% untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
6. Sumber Pesan (source) 73% Efisiensi hanya dapat dievaluasi dengan
penilaian-penilaian relatif, yaitu
Persentase Keseluruhan 71%
membandingkan antara masukan dan
keluaran yang diterima. Dengan demikian
efisiensi adalah perbandingan terbaik
antara suatu kegiatan dengan hasilnya.
Sehingga diperlukan 2 (dua) unsur yaitu
kegiatan dan hasil dari kegiatan tersebut. masuk tidak sebanding dengan biaya yang
Sehingga keberhasilannya dapat dinilai dikeluarkan.
dari segi besarnya sumber/biaya untuk
mencapai dari kegiatan yang dijalankan. Dimensi Waktu (Time)
Pada dimensi waktu di sini
Dimensi Biaya (Cost) menggambarkan tentang waktu yang
Pada dimensi biaya di sini dibutuhkan untuk menyampaikan
mencakup biaya masuk dibandingkan informasi tentang penyelenggaraan festival
dengan biaya keluar. Berdasarkan Damar Kurung dibandingkan dengan
pernyataan yang diungkapkan oleh waktu yang direncanakan untuk distribusi
Effendy selaku ketua komunitas Gresikku informasi tersebut. Dalam
Seru. Diketahui bahwa persoalan dana penyelenggaraan ini terdapat 2 dimensi
merupakan hal yang menjadi hambatan waktu yang dinilai, yaitu waktu pra acara
utama yang dirasakan komunitas Gresikku dan waktu penyelenggaraan festival. Pra
Seru! dalam penyelenggaraan festival acara diselenggarakan 3 bulan sebelum
Damar Kurung setiap tahunnya. acara, yang terdiri dari satellite event,
Komunitas berusaha mencari solusi terkait pesantren damar kurung dan diskusi
persoalan dana yang mereka alami, selain budaya, namun keterbatasan waktu dan
mengandalakan dana swasembada dari sumber daya membuat adanya program
anggota komunitas, komunitas Gresikku yang tidak terlaksana.
Seru! menjual Damar Kurung dalam Dalam penyelenggaraan festival,
bentuk souvenir. Minimalisasi biaya juga terdapat beberapa hambatan dalam dimensi
dilakukan dengan cara kolaborasi antar waktu. Hambatan ini muncul pada saat
komunitas untuk mengurangi pengeluaran waktu yang dibutuhkan tidak berbanding
biaya yang ada. lurus dengan sumber daya yang ada. Salah
Biaya yang dikeluarkan komunitas satu permasalahan waktu yang terjadi
untuk mendistribusikan informasi adalah ketika waktu yang direncanakan
penyelenggaraan festival Damar Kurung kurang memenuhi kebutuhan komunitas
terbilang tidak efisien, sebab dalam persiapan event. Sedangkan
pengeluarannya jauh lebih besar distrubusi waktu untuk penyelenggaraan
dibandingkan keuntungan yang diterima event dilakukan dengan memberikan
komunitas secara nominal. Pemasukan publikasi terkait kegiatan. Distribusi
yang diterima komunitas dalam penjualan informasi ini diberikan 1 bulan sebelum
souvenir selama satu tahun hanya dapat penyelenggaraan.
memenuhi setengah biaya dari kebutuhan Dimensi waktu penyelenggraan
event. Sedangkan bentuk donasi tidak kegiatan dinilai belum efisien, hal tersebut
dapat diandalkan seutuhnya walaupun berkaitan dengan target keluaran (output)
sudah meminimalisir biaya pengeluaran belum berhasil diwujudkan dengan input
yang ada. Karena komunitas tetap yang diberikan kepada pengunjung. Output
mendapati kekurangan biaya pada setiap disini adalah berupa jalannya acara yang
penyelenggaraan festival dan tetap masih belum sepenuhnya berjalan sesuai
berusaha menutupi biaya untuk dengan susunan acara atau rundown yang
penyelenggaraan event kedepannya. direncanakan. Susunan acara dinilai tidak
Pihak penyelenggara mengatakan tepat waktu serta penyelenggaraannya
bahwa kekurangan biaya yang terjadi terlalu malam sehingga waktu acara begitu
berkisar hingga 45% tergantung skala singkat. Hal ini mempuat proses distribusi
event yang diselenggarakan. Seperti yang informasi kurang efisien. Waktu yang
terjadi pada penyelenggaraan tahun 2017, singkat ini kemudian dikaitkan dengan
Effendy mengaku bahwa biaya yang dimensi akurasi, dimana dimensi waktu ini
menjadi salah satu alasan bahwa distribusi
pesan belum tersampaikan secara jelas dan untuk mengajak pengunjung menikmati
akurat dan membuat memahami pesan serta bernostalgia dengan apa yang
dalam penyelenggaraan festival Damar sekarang ada dan yang pernah ada di kota
Kurung yang sebenarnya. Gresik.
Sedangkan waktu untuk sounding Namun penyampaian isi pesan
atau publikasi yang paling efektif dalam tersebut belum efisien, karena masih
menginformasikan penyelenggraan festival banyaknya pengunjung yang menilai
adalah melalui media jejaring sosial. bahwa pemilihan lokasi penyelenggaraan
Dengan menggunakan media ini secara yang tidak sesuai dengan pesan yang ingin
lebih efektif, yaitu dengan perencanaan disampaikan komunitas.
dan pembagian waktu secara tepat maka
waktu publikasi akan mendapatkan hasil Dimensi Kejelasan Pengertian
yang efisien. Berdasarkan riset yang (Intellegibility)
dilakukan Dewandono (2012), jejaring Pada dimensi kejelasan pengertian
sosial memiliki suatu waktu yang paling atau kemudahan pemahaman pesan di sini
efektif untuk mempublikasikan sebuah menggambarkan jumlah kesalahan pesan
wacana yaitu waktu dimana banyak dengan kesalahan isi pesan minimum yang
pengguna yang sedang online. Waktu diperkirakan. Pesan yang ditangkap
primetime jejaring sosial adalah sekitar berbeda-beda setiap lapisan pengunjung
pukul 19.30 – 22.30. Di waktu–waktu yang ada. Pengunjung pada lapisan
itulah, kita bisa menggencarkan publikasi, pertama merupakan pengunjung tetap yang
karena semakin banyak pengguna yang selalu hadir di setiap penyelenggaraan,
online, semakin banyak pula pengguna lapisan pengunjung ini merupakan audiens
yang melihat materi publikasi. yang kritis dengan kebudayaan yang ada.
Pengunjung lampisan kedua perupakan
Dimensi Ketepatan (Accuracy) penikmat event, sedangkan pengunjung
Pada dimensi ketepatan atau ketiga merupakan pengunjung baru yang
akurasi menggambarkan jumlah kesalahan memiliki rasa ingin tahu dengan
pesan dibandingkan kesalahan isi pesan penyelenggaraan festival. Hal tersebut
yang disampaikan. Berdasarkan pernyataan berpengaruh terhadap ketepatan isi pesan
informan, kesalahan atau ketidak tepatan yang diterima oleh masing-masing lapisan
ini terjadi karena ada beberapa jenis pengunjung. Salah satu ketidakjelasan
lapisan pengunjung. Dalam artian tidak penyampaian pesan yang terjadi dalam
semua pengunjung merupakan target penyelenggaraan festival Damar Kurung
audiens yang tepat sasaran. Pengunjung adalah adanya pengunjung yang salah
dibedakan menjadi 3 lapisan, yaitu menafsirkan bentuk festival.
pengunjung tetap, pengunjung musiman, Dalam hal ini dapat dinilai bahwa
dan pengunjung baru. penyampaian pesan belum sepenuhnya
Pada dimensi ketepatan ini terdapat efisien, hal ini dapat dilihat dari kurangnya
beberapa kesalahan pesan yang dirasakan pengetahuan pengunjung baru yang datang
oleh komunitas penyelenggara. Salah ke festival Damar Kurung. Media
satunya adalah konsep acara yang penyampaian pesan pada saat
dihubungkan dengan pemilihan tempat penyelenggaraan acara dibutuhkan untuk
penyelenggaraan. Komunitas memberikan pengetahuan pengunjung baru
penyelenggara mengungkapkan bahwa terhadap pesan yang ingin disampaikan
pemilihan lokasi berkaitan langsung oleh komunitas.
dengan konsep acara yang direncanakan. Pada analisa dimensi ini terdapat
Dalam hal ini pemilihan lokasi yang jauh perbedaan daya tangkap antara informasi
dari keramaian kota dan dengan suguhan yang diberikan dengan informasi yang
pemandangan kota Gresik dimaksudkan diterima. Komunitas menganggap bahwa
komunikasi telah mudah diterima dengan Analisis SWOT di sini didapatkan
melihat pengaruh bidang pengalaman (field peneliti dari hasil wawancara informan dan
of experience) dan kerangka rujukan analisis hasil kuesioner para responden,
(frame of reference) yang dimiliki oleh selain itu data sekunder dari media masa
pengunjung. Namun pada kenyataannya dan data internal komunitas. Analisis
pengunjung kurang mendapatkan SWOT ini untuk mengetahui kekuatan,
informasi pesan mengenai Damar Kurung, kelemahan, peluang, dan ancaman terkait
hal ini dapat didukung dari hasil kuisioner penyelenggaraan festival Damar Kurung
yang menyebutkan tidak efektifnya itu sendiri yang selanjutkan dirumuskan
pembawa acara dalam menyamaikan suatu strategi dalam mengatasi kelemahan
informasi mengenai Damar Kurung. dan ancaman menuju ke arah perbaikan
bagaimana bentuk komunikasi festival
Audit Komunikasi Greenbaum Damar Kurung yang lebih tepat ke
Dalam melakukan audit depannya terhadap publiknya yakni
komunikasi untuk mendapatkan efektivitas masyarakat Gresik
dan efisiensi program festival, peneliti Menurut Ferrell dan Harline
melakukan tahapan penelitian mulai (2005:39), fungsi dari analisis SWOT
diskusi dengan ketua komunitas, lalu adalah untuk mendapatkan informasi dari
melakukan riset di lapangan melalui analisis situasi dan memisahkannya dalam
observasi, wawancara dan penyebaran pokok persoalan internal (kekuatan dan
kuesioner. Setelah data terkumpul, peneliti kelemahan) dan pokok persoalan eksternal
mencari disparitas komunikasi festival (peluang dan ancaman). Tujuan
Damar Kurung dalam data-data tersebut pengamatan lingkungan ini guna melihat
lalu merumuskan rekomendasi perbaikan dengan jeli peluang baru yang bisa
program komunikasi festival Damar dilakukan kegiatan Festival Damar
Kurung ke depan. Hal itu mengikuti saran Kurung.
Greenbaum & Falcione (1974: 474) Deskripsi SWT menurut David &
terhadap prosedur audit komunikasi. Fred R (2005:47) yaitu : Kekuatan
(Strenghts), adalah sumber daya,
Tahap pertama adalah keterampilan, atau keungulan-keungulan
Brainstorming – Discuss bertujuan untuk lain yang berhubungan dengan para
mengetahui bentuk dan tujuan aktivitas pesaing komunitas dan kebutuhan pasar
komunikasi eksternal dan tujuan pemilihan yang dapat dilayani oleh perusahaan
saluran komunikasi yang digunakan. Pada komunitas yang diharapkan dapat dilayani.
tahap ini peneliti memulai aktivitas Kekuatan adalah kompetisi khusus yang
internal dengan mewawancarai ketua memberikan keunggulan kompetitif bagi
komunitas untuk menggali data komunitas di pasar. Pada penelitian ini,
komunikasi dan tujuan program kekuatan penyelenggaraan event yang
komunikasi yang selama ini digunakan dapat diambil, yaitu : Tujuan
oleh organisasi. Tahap ini bertujuan, penyelenggaraan Festival damar Kurung
mencari bentuk komunikasi yang dibuat Gresik merupakan hal positif yaitu untuk
komunitas yang dikirim untuk pihak melestarikan serta memperkenalkan
eksternal dan mendapatkan opini dari kembali kesenian Damar Kurung Gresik
audiens. Pada tahap ini bisa menggunakan yang mulai meredup untuk memperkuat
analisis SWOT untuk menelaah kekuatan, branding Damar Kurung sebagai ikon kota
kelemahan, peluang, dan tantangan yang Gresik ke kancah yang lebih luas, untuk
ada di lembaga, serta publik yang relevan mencapai tujuan tersebut komunitas
dan masalah-masalah terkait untuk membangun ikatan, kerjasama dan
dikembangkan secara efektif dan cepat. kolaborasi dengan komunitas lain yang
dapat menjadi sarana dalam munculnya ide
dan inovasi baru kesenian Damar Kurung dan menjadi inspirasi lahirnya gerakan-
sehingga menggalipotensi-potensi produk gerakan peletarian kesenian yang baru
lokal terkait Damar Kurung. secara lokal maupun nasional.
Kelemahan (Weakness), adalah Ancaman (Threats), adalah situasi
keterbatasan atau kekurangan dalam penting yang tidak menguntungan dalam
sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas lingkungan komunitas. Ancaman
yang secara efektif menghambat kinerja merupakan pengganggu utama bagi posisi
komunitas. Keterbatasan tersebut dapat sekarang atau yang diinginkan komunitas.
berupa fasilitas, sumber daya keuangan, Ancaman yang dapat muncul pada
kemampuan manajemen dan keterampilan penyelenggaraan festival Damar Kurung,
pemasaran dapat merupakan sumber dari yaitu : Tergesernya event-event yang
kelemahan komunitas. Kelemahan dalam menyuguhkan konten yang lebih menarik
penyelenggaraan Festival Damar Kurung, sehingga membuat festival Damar Kurung
yaitu : Penyampaian informasi yang tidak memiliki antusias pengunjung yang
dilakukan belum sepenuhnya maksimal datang. Kurangnya komunikasi yang baik
karna terdapat beberapa media yang dinilai dengan pihak pemerintah dan stakeholder
tidak efektif. Format acara yang di kota Gresik dapat membuat
diselenggarakan dinilai kurang menarik bermunculannya event baru dalam
yang dikarenakan kurangnya inovasi serta beberapa tahun kedepan yang mengambil
kurangnya memaksimalkan visualisasi keuntungan dengan mengangkat konten
media dan dekorasi. Keterbatasan dana serupa.
yang didapatkan yang menjadi persoalan Tahap dalam prosedur audit yang
utama setiap tahunnya, komunitas hanya kedua menurut Greenbaum & Falcione
mengandalkan donasi serta hasil penjualan (1974: 474) adalah riset, untuk
souvenir tanpa adanya program menggeneralisasi pernyataan responden
sponsorship karena kurangnya sumber dilakukan dengan cara survei yakni
daya manusia atau anggota panitia event. menyebar kuesioner kepada 100 orang
Peluang (Opportunities), adalah yang dijadikan sampel menggunakan
situasi penting yang menguntungkan dalam sampling secara sengaja atau bertujuan
lingkungan komunitas. Kecendrungan – (purposive sampling). Peneliti menentukan
kecendrungan penting merupakan salah sendiri sampel yang diambil tidak secara
satu sumber peluang, seperti perubahaan acak, tapi ditentukan sendiri oleh peneliti.
teknologi dan meningkatnya hubungan Tahap yang ketiga adalah
antara perusahaan dengan pembeli atau compared, pada tahap ini peneliti
pemasok merupakan gambaran peluang membandingkan temuan data hasil
bagi perusahaan. Peluang dapat dicapai penelitian, yakni hasil analisis pernyataan
dalam penyelenggaraan festival Damar responden (pengunjung festival Damar
Kurung yaitu : Kesenian Damar Kurung Kurung Gresik 2017) dalam kuesioner
menjadi kesenian yang dikenal hingga dengan hasil wawancara informan ketua
kancah internasional dan mendapatkan komunitas Gresikku Seru! sebagai
publikasi media online maupun komunitas penyelenggara.
konvensional lebih banyak sehingga Tahap keempat adalah evaluation
festival Damar Kurung menjadi media of disparities, pada tahap ini berdasarkan
pelestarian kesenian daerah pertama dan perbandingan kedua jawaban, ada
terbesar di Indonesia. Selain itu kesenjangan pemahaman tentang konsep
penyelenggaraan event dapat menjadi festival Damar Kurung yang dipahami
media untuk menjalin kerjasama yang pengunjung dengan yang diinginkan oleh
lebih luas dengan para pelaku indutri dan komunitas penyelenggara. Ini merupakan
stakeholder lainnya di kota Gresik indikasi jika informasi tentang festival
sehingga dapat memperbesar skala event Damar Kurung belum terdistribusikan
dengan baik. Ada beberapa catatan dalam menyelenggarakan festival Damar Kurung
dimensi saluran komunikasi, isi pesan, belum dijalankan secara efisien.
format pesan, dan sumber pesan. Saluran Penyelenggaraan festival Damar
komunikasi yang digunakan selama ini Kurung 2017 dinilai belum terselenggara
belum tepat dan belum maksimal, isi pesan secara efektif, dimensi yang telah dinilai
tentang festival Damar Kurung tidak efektif adalah penerima komunikasi
sepenuhnya mudah dimengerti, format atau (receiver), dimensi ketepatan waktu
bentuk pesan monoton dan tidak menarik, (timing), dimensi saluran (media), dimensi
sumber pesan hanya mengandalkan format atau bentuk kemasan pesan
petugas. Pada variabel efisiensi, terdapat (format), dan dimensi sumber (source).
pada dimensi biaya, waktu, dan kejelasan Serta dimensi yang dinilai tidak efektif
pengertian. adalah dimensi isi pesan (content).
Tahap kelima adalah output, pada Sedangkan penyelenggaraan
tahap ini dimensi acara, perancangan festival Damar Kurung 2017 dinilai belum
konsep acara perlu dimaksimalkan. terselenggara secara efisien, hal tersebut
Mengandalkan format acara yang sudah dikarenakan input yang diterima belum
pernah dilakukan membuat pengunjung mencapai target dari output yang telah
merasa kurang tertarik. Format acara yang dilakukan. Studi ini menemukan fakta
dikemas baru, variatif, dan inovatif dapat bahwa pada dimensi biaya finansial (cost)
menarik banyak pengunjung untuk menjadi permasalahn utama, dikarenakan
penyebaran pesan yang lebih luas. biaya yang didapatkan belum dapat
Sedangkan format acara yang memenuhi keseluruhan kebutuhan acara.
terselenggara juga perlu dimaksimalkan, Pada dimensi waktu (time),
dengan menambahkan konten visual penyelenggaraan dengan waktu yang
festival itu sendiri agar pesan dari singkat dan tidak teratur menjadi keluhan
penyelenggaraan festival dapat tercapai. utama pengunjung. Selanjutnya pada
Dari sisi waktu, distribusi pesan juga dimensi ketepatan pesan (accuracy) dan
kurang efektif. Waktu penyelenggaraan dimensi kemudahan pemahaman pesan
yang singkat banyak dikeluhkan oleh (intelligibility) yang berkaitan dengan
pengunjung, pembagian waktu output penyampaian pesan yang belum
penyelenggaraan yang diadakan dari sore mencapai target. Faktor yang
hari atau lebih dapat menarik pengunjung menyebabkan ketidak efisienan karena
lebih banyak. Dari sisi efisiensi, dimensi kurangnya sumber daya manusia pada
biaya terbilang paling tidak efisien. penyelenggaraan festival, apabila sumber
Besarnya jumlah dana yang terkumpul daya terpenuhi maka output yang
sebelum penyelenggaraan event dapat dilakukan dapat lebih maksimal untuk
menentukan besarnya penyelenggaraan mencapai efisiensi.
festival itu sendiri. Perlu adanya Temuan yang di dapat dalam
penambahan dana dengan menambahkan penelitian ini adalah bahwa panitia belum
program sponsorship dalam perancangan secara khusus dan serius memperhatikan
festival. aspek komunikasi, hal tersebut berakibat
tidak tercapainya goal penelitian ini.
KESIMPULAN Seperti pada dimensi biaya, dana yang
Hasil studi ini menunjukkan bahwa terkumpul belum dapat memenuhi
berdasarkan uji efektivitas komunikasi kebutuhan anggaran biaya event, sehingga
festival Damar Kurung Gresik 2017 telah kurang maksimalnya komunikasi yang
efektif. Sedangkan berdasarkan uji dijalankan dan berdampak pada turunnya
efisiensi, dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah pengunjung.
kegiatan komunikasi yang dilakukan
komunitas Gresikku Seru! dalam
DAFTAR PUSTAKA Hardjana, Andre. 2000. Audit Komunikasi
: Teori dan Praktek. Jakarta : PT.
Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Grasindo.
Penelitian Suatu Pendekatan Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan
Praktek, Jakarta: Penerbit Pengendalian Manajemen. Salemba
Rineka Cipta. Empat. Jakarta
Cahyana, Yan Yan & Bagong Suyanto. Noor, Any (2009). Management Event.
1996. Kajian Komunikasi dan Seluk Bandung: Alfabeta.
Beluknya. Surabaya : Airlangga Purwanto, M. Ngalim. 2002. Prinsip-
University Press. prinsip dan Teknik Evaluasi
David, Fred R. 2005. Manajemen Pengajaran. Bandung: PT Remaja
Strategis: Konsep. Jakarta : Rosdakarya.
Salemba Empat Shone dan Parry. 2002. Event
Falassi, Alessandro. (1987). Time out of Management. Munich : Thomson.
time : essays on the festival. Sucahyowati, Hari. 2017, Pengantar
Albuquerque : University of New Management, Jawa Tengah : Wilis.
Mexico Press Suprayogo Imam, dan Tobroni. 2001.
Ferrell,O.C and D, Harline. 2005. Metodologi Penelitian Sosial-
Marketing Strategy. South Western: Agama, Bandung: PT Remaja
Thomson Corporation Rosda Karya.
Greenbaum, Howard H dan Raymond L. Syamsi, Ibnu. 2004. Efisiensi, Sistem, dan
Falcione. 1974. Organizational Prosedur Kerja Edisi Revisi.
Comunication; Abstarcts, Analysis Jakarta: Sinar Grafika
and Obserview. London : Sage
Publishing Beverly Hills.

You might also like