This document summarizes a study on the effectiveness of communication in the #GenZHeTikYuk! campaign to promote plastic reduction among Generation Z in Pekanbaru, Indonesia. The campaign was initiated by Pekanbaru's Environmental Ambassadors and targeted youth born between 1995-2012. Data was collected through questionnaires of 10,304 students across 12 schools prior to the campaign between October-November 2018. The study found the campaign's communication to be highly effective based on a mean score of 3.5 out of 4 across seven effectiveness indicators. Interviews with campaign communicators also suggested increased plastic reduction awareness among Generation Z youth after the campaign.
This document summarizes a study on the effectiveness of communication in the #GenZHeTikYuk! campaign to promote plastic reduction among Generation Z in Pekanbaru, Indonesia. The campaign was initiated by Pekanbaru's Environmental Ambassadors and targeted youth born between 1995-2012. Data was collected through questionnaires of 10,304 students across 12 schools prior to the campaign between October-November 2018. The study found the campaign's communication to be highly effective based on a mean score of 3.5 out of 4 across seven effectiveness indicators. Interviews with campaign communicators also suggested increased plastic reduction awareness among Generation Z youth after the campaign.
This document summarizes a study on the effectiveness of communication in the #GenZHeTikYuk! campaign to promote plastic reduction among Generation Z in Pekanbaru, Indonesia. The campaign was initiated by Pekanbaru's Environmental Ambassadors and targeted youth born between 1995-2012. Data was collected through questionnaires of 10,304 students across 12 schools prior to the campaign between October-November 2018. The study found the campaign's communication to be highly effective based on a mean score of 3.5 out of 4 across seven effectiveness indicators. Interviews with campaign communicators also suggested increased plastic reduction awareness among Generation Z youth after the campaign.
DALAM MENGAMPANYEKAN HEMAT PLASTIK BAGI GENERASI Z DI PEKANBARU
Oleh: Michiko Jamilah Frizdew
Pembimbing: Evawani Elysa Lubis, M. Si. Konsentrasi Hubungan Masyarakat – Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau Kampus Bina Widya, Jl. H. R. Soebrantas Km 12,5 Simp. Baru, Pekanbaru 28293 Telp/Fax. 0761-63277
Abstract
The communication was stated to be effective if the stimulus delivered by the
communicator can be developed and understood well by the receiver. According to Cutlip, etc. (2011), to see the effectiveness of communication in public relations programs, it needs the main principles. These are credibility, context, content, clarity, continuity and consistency, channel, and capability of the audience. One of the institution that implements public relations program, like campaigning issue to the public, is Department of Environment and Sanitation of Pekanbaru City. In order to help Department of Environment and Sanitation of Pekanbaru City to campaign their program to society, especially youth, they held Environmental Ambassador election. One of the campaign that was initiated by Pekanbaru’s Environmental Ambassador is #GenZHeTikYuk! (Generasi Z, Hemat Plastik Yuk!-Generation Z, Lets do plastic-free!). #GenZHeTikYuk! is a platisc-free campaign (bottle, glass, sachet, bag, etc), and focussing to reach generation Z (born in 1995-2012). This research existed to discover the effectiveness of communication of the #GenZHeTikYuk! program campaigning for a plastic-free generation Z in Pekanbaru. This research utilized a quantitative approach with descriptive types. The data in this research is found by questionnaires and library research. This research has reached a total of 10.304 peoples (the number of students from 12 schools who have been visited prior to the #GenZHeTikYuk!, the campaign, in October-November 2018). Then, with the Slovin formula, we receive 385 samples. The withdrawal samples technique in this research is proportionate stratified random sampling. The data was analyzed by a descriptive statistic. Based on this research, we get a mean of 3,5 for the seven indicators of the effectiveness of the communication that can be used. This shows that communication in the #GenZHeTikYuk! campaign is very effective in the campaign for a plastic-free generation Z in Pekanbaru. The criteria is based on scale distance of effectiveness judgment that be explained in research methodology chapter. Non-effective criteria is from 1,00-1,75 scale distance. Less effective criteria is from 1,76-2,50 scale distance. Effective criteria is from 2,51-3,25 scale distance. While, very effective criteria is from 3,26-4,00 scale distance.
JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 1
PENDAHULUAN mampu mendukung pencapaian tujuan Hampir setiap hari, manusia selalu suatu program perencanaan komunikasi berkomunikasi. Manusia diyakini tidak agar dapat dipahami oleh publik karena dapat tidak berkomunikasi. Komunikasi adanya penerapan prinsip-prinsip sejatinya memiliki tujuannya tersendiri. komunikasi efektif. Untuk mencapai tujuan tersebut, Salah satu instansi yang diperlukan adanya komunikasi yang melaksanakan program hubungan efektif. Mulyana (2001: 2) menjelaskan masyarakat atau public relations, seperti komunikasi dikatakan efektif bila mengampanyekan suatu isu kepada publik, rangsangan yang disampaikan dan yang adalah Dinas Lingkungan Hidup dan dimaksudkan pengirim atau sumber, Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru. berkaitan erat dengan rangsangan yang Dalam membantu tugas DLHK Kota ditangkap dan dipahami oleh penerima. Pekanbaru untuk mengampanyekan Efektivitas komunikasi penting untuk programnya kepada masyarakat, diukur agar dapat mengevaluasi sejauh khususnya kepada generasi muda, DLHK mana komunikasi tersebut dapat mencapai Kota Pekanbaru mengadakan pemilihan tujuan yang direncanakan. Duta Lingkungan Pekanbaru. Salah satu bentuk program Salah satu kampanye yang diinisiasi komunikasi adalah kampanye. Kampanye oleh Duta Lingkungan Pekanbaru untuk biasanya mengangkat isu-isu krusial yang merespon permasalahan sampah plastik di penting untuk segera diselesaikan secara Indonesia adalah #GenZHeTikYuk! kolektif. Misalnya saja isu lingkungan (Generasi Z, Hemat Plastik Yuk!). hidup. #GenZHeTikYuk! merupakan kampanye Cox (dalam Yenrizal, 2017: 9) hemat penggunaan plastik sekali pakai menyatakan bahwa komunikasi (botol, gelas, plastik kemasan, kantong lingkungan adalah sarana konstitutif dan kresek, dan lainnya) yang fokus menyasar pragmatis bagi pemahaman manusia generasi Z (kelahiran 1995-2012). dengan lingkungan serta hubungan Pemfokusan target kampanye ini beralasan manusia dengan alam. Hal ini adalah untuk menyesuaikan pada strategi Duta media simbolis yang digunakan dalam Lingkungan Pekanbaru dalam mengemas mengonstruksi masalah-masalah pesan-pesan kampanye dan media yang lingkungan dan menegoisasikan respon dipilihnya. yang berbeda dalam masyarakat. Kampanye #GenZHeTikYuk! Menurut Cutlip, dkk. (2011: 408- berangkat dari permasalahan yang melihat 409), untuk menilai komunikasi yang bahwa dewasa ini, pengelolaan sampah efektif dalam suatu program public belum sepenuhnya menerapkan prinsip relations diperlukan prinsip-prinsip utama reduce (mengurangi), reuse (menggunakan pada proses komunikasi antara lain: kembali), dan recycle (mendaur ulang) credibility (kredibilitas), context (konteks), sehingga menimbulkan dampak negatif content (isi), clarity (kejelasan), continuity terhadap kesehatan masyarakat dan and consistency (kontuinitas dan lingkungan. Padahal idealnya, pengelolaan konsistensi), channel (saluran), dan sampah perlu dilakukan secara integratif capability of the audience (kapabilitas atau dan komprehensif. kemampuan audiens). Ketujuh prinsip ini
JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 2
Kampanye #GenZHeTikYuk! telah 2017: 1). Pada tahun 2020 nanti, diselenggarakan di 20 titik (sekolah dan diperkirakan generasi Y dan Z akan mall di Pekanbaru) dari tanggal 1 Oktober mendominasi struktur angkatan kerja hingga 6 November 2018. Kampanye ini sebesar 45%. Sedangkan di tahun 2030 juga merayakan hari puncaknya pada akan menjadi 75% (Suryadi, 2015; Firman, tanggal 9 November 2018 di salah satu 2016; Kusuma, 2016; Oktavianus, 2017 sekolah yang sebelumnya menjadi titik dalam Subandowo, 2017). Untuk itu, lokasi kampanye yakni SMKN 2 penting rasanya memberikan pemahaman Pekanbaru. Agar pesan kampanye dapat gaya hidup ramah lingkungan kepada dipahami audiens maka, pesan yang generasi Z yang akan mendominasi dirancang dalam kampanye ini dibuat populasi di masa depan. Serta alasan lain sistematis dan ringkas. Ada 3 poin utama bahwa generasi Z saat ini cenderung masih yang disampaikan secara konsisten dan ‗mudah‘ untuk diedukasi dalam rangka berulang di 20 titik kampanye tersebut, membentuk kebiasaan-kebiasaan baru. yakni latar belakang masalah, tindakan Penulis juga melakukan wawancara yang bisa dilakukan generasi Z, dan dengan salah satu Duta Lingkungan manfaat yang akan diperoleh. Tidak hanya Pekanbaru 2018-2020 yakni Annesa Fista pemaparan materi, Duta Lingkungan Savitri (pada 7 Februari 2019), yang Pekanbaru pun menampilkan berbagai menjadi komunikator Dinas Lingkungan penampilan seni yang mengadung nilai- Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru, nilai lingkungan (dongeng, puisi, lagu, tari, dalam kampanye #GenZHeTikYuk! ini. dan lainnya). Menurut pengakuannya, sejak kampanye Kampanye #GenZHeTikYuk! #GenZHeTikYuk! dilaksanakan, mulai memiliki keunikan tersendiri daripada banyak para peserta kampanye (siswa kampanye yang lainnya. Pertama, sekolah) atau pun generasi Z lainnya yang kampanye ini diinisiasi pertama kali di mulai sadar untuk menghemat penggunaan daerah (Kota Pekanbaru). Sehingga segala plastik. Hal ini dibuktikan dari siswa-siswa perancangan pesan, pemilihan media, sekolah yang melakukan pemesanan bahkan atribut-atribut yang digunakan sedotan stainless steel, yang dapat dipakai disesuaikan dengan konteks kebiasaan dan berkali-kali, kepada Anne (melalui media budaya di Pekanbaru. Kedua, kampanye sosial instagram @sedotankupku). ini mengusung istilah generasi Z sebagai Dalam menyampaikan kampanye objek dalam kampanye, yang hingga saat lingkungan seperti #GenZHeTikYuk! ini ini istilah tersebut masih jarang digunakan dibutuhkan komunikasi yang efektif. (karena masih banyaknya ditemukan Menurut penulis, Duta Lingkungan pengguanaan istilah millenial daripada Pekanbaru sebagai komunikator dalam generasi Z). Penyebutan istilah generasi ini kampanye #GenZHeTikYuk! ini perlu juga merupakan upaya membentuk untuk ditinjau lebih dalam apakah kekohesifan kelompok umur yang komunikasinya sudah dirasa efektif atau tergabung dalam generasi Z untuk tidak bagi komunikannya (peserta menjalankan gaya hidup ramah kampanye). lingkungan. Penelitian ini merujuk kepada salah Generasi Z adalah generasi yang satu penelitian terdahulu yakni ―Efektivitas lahir di tahun 1995-2012 (Stillman, dkk., Komunikasi Humas dalam Sosialisasi
JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 3
Program SIM Online oleh Satlantas kepada pengirim informasi dan Polrestabes Surabaya‖. Penelitian dari menghormati kompetensi Sharon Handaru ini meneliti tentang sumber informasi terhadap topik informasi. bagaimana efektivitas komunikasi b. Context (Konteks) hubungan masyarakat pada Satlantas Program komunikasi harus Polrestabes Surabaya dalam sosialisasi sesuai dengan kenyataan program SIM Online, yang merupakan lingkungan. Media massa program hubungan masyarakat. Penelitian hanyalah suplemen untuk ini menjadi dasar bagi penulis untuk ucapan dan tindakan dalam membuat kuesioner dalam penelitian kehidupan sehari-hari. Harus disediakan konteks untuk karena komponen variabel pada penelitian partisipasi dan umpan balik. Handaru sama-sama tunggal/univariat Konteks harus yakni komunikasi yang efektif dalam suatu mengonfirmasikan, bukan program public relations menurut Cutlip, menentang isi pesannya. dkk. (2011). Komunikasi yang efektif Berdasarkan latar belakang yang membutuhkan lingkungan telah dipaparkan di atas, penulis ingin sosial yang mendukung, yang sebagian besar dipengaruh mengetahui lebih dalam seberapa besar media massa. efektivitas komunikasi pada program c. Content (Isi) #GenZHeTikYuk! dalam Pesan harus mengandung mengampanyekan hemat plastik bagi makna bagi penerimanya dan generasi Z di Pekanbaru. harus sesuai dengan sistem nilai penerima. Pesan harus relevan dengan situasi TINJAUAN PUSTAKA penerima. Pada umumnya Efektivitas Komunikasi orang memilih item informasi Menurut Nisa (2016), komunikasi yang menjanjikan manfaat dikatakan efektif apabila terdapat aliran yang besar bagi mereka. Isi informasi dua arah antara komunikator dan pesan menentukan audien. komunikan, dan informasi tersebut sama- d. Clarity (Kejelasan) sama direspon sesuai dengan harapan Pesan harus diberikan dalam istilah sederhana. Kata harus kedua pelaku komunikasi tersebut. bermakna sama menurut si Cutlip, dkk. menjelaskan terdapat 7c pengirim dan penerima. Isu (credibility, context, content, clarity, yang kompleks harus continuity and consistency, channel, dipadatkan ke dalam tema, capability of the audience) dalam slogan, atau streotip yang komunikasi public relations (2011: 408- mengandung kesederhaan dan 409). Berikut adalah penjelasannya. kejelasan. Semakin jauh pesan akan dikirim, pesan itu ―a. Credibility (Kredibilitas) seharusnya semakin sederhana. Komunikasi dimulai dengan Organisasi harus berbicara iklim rasa saling percaya. dengan satu suara, tidak Iklim ini dibangun melalui banyak suara. kinerja di pihak institusi, yang e. Continuity and Consistency merefleksikan keinginan untuk (Kontuinitas dan Konsistensi) melayani stakeholder dan publik. Penerima harus percaya
JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 4
Komunikasi adalah proses dalam kegiatan komunikasinya. 7c ini juga tanpa akhir. Ia membutuhkan dapat digunakan untuk mengukur sudah repetisi agar bisa masuk. sejauh mana efektivitas komunikasi dalam Repetisi—dengan variasi— program tersebut. berperan untuk pembelajaran dan persuasi. Beritanya harus konsisten. Kampanye Komunikasi f. Channel (Saluran) Sven Windahl, Benno H. Signitzer Saluran komunikasi yang dan Jean T. Olson (dalam Hamad, 2014) sudah ada harus digunakan, menyebutkan bahwa kampanye sebaiknya saluran yang komunikasi adalah sebuah usaha terencana dihormati dan dipakai oleh si dari seorang komunikator (sender) untuk penerima. Menciptakan saluran baru bisa jadi sulit, memengaruhi khalayak (audience) melalui membutuhkan waktu, dan satu atau seperangkat pesan dengan tujuan mahal. Saluran yang berbeda tertentu. Oleh karena adanya tujuan yang punya efek berbedan efektif tertentu inilah, program komunikasi atau pada tingkat yang berbeda- kampanye komunikasi ini disebut pula beda dalam tahap proses difusi dengan perencanaan komunikasi informasi. Dibutuhkan instrumentalis. pemilihan saluran yang sesuai dengan publik sasaran. Orang mengasosiasikan nilai yang Komunikasi Lingkungan berbeda-beda pada berbagai Cox (dalam Yenrizal, 2017: 9) saluran komunikasi. menyatakan bahwa komunikasi g. Capability of the Audience lingkungan adalah sarana konstitutif dan (Kapabilitas atau Kemampuan pragmatis bagi pemahaman manusia Audiens) Komunikasi harus dengan lingkungan serta hubungan mempertimbangkan manusia dengan alam. Hal ini adalah kemampuan audien. media simbolis yang digunakan dalam Komunikasi akan efektif mengonstruksi masalah-masalah apabila tidak banyak lingkungan dan menegoisasikan respon membanai penerima untuk yang berbeda dalam masyarakat. memahaminya. Kemampuan Cox juga menjelaskan, fungsi utama ini dipengaruhi oleh faktor- faktor seperti waktu yang komunikasi lingkungan secara pragmatis mereka miliki, kebiasaan, ini berhubungan dengan pendidikan, kemampuan membaca, dan kewaspadaan, meyakinkan, memobilisasi, pengetahuan yang telah dan membantu manusia mengatasi mereka punyai.‖ masalah-masalah lingkungan. Sementara Ketujuh indikator ini sejatinya itu, secara konstitutif, komunikasi menjadi syarat untuk melaksanakan lingkungan berfungsi untuk mengatur, komunikasi yang efektif dalam sebuah menyusun, merepresentasikan alam dan program public relations. Divisi hubungan masalah-masalah lingkungan. masyarakat atau pihak yang berperan untuk merancang suatu program Generasi Z komunikasi dalam suatu organisasi harus Suatu generasi baru mulai hadir dan dapat menggunakan prinsip-prinsip ini mendominasi di tatanan hidup masyarakat
JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 5
yakni generasi Z. Generasi ini adalah makanan yang sangat populer dan menjadi generasi yang sering disebut dengan istilah pilihan bagi konsumen. Sejak ditemukan millenial. Namun, David dan Jonah oleh seorang peneliti dari Amerika Serikat Stillman dalam bukunya (2017) pada tahun 1968 yang bernama John menyebutkan generasi Z bukanlah generasi Wesley Hyatt, plastik menjadi pilihan bagi millenial/Y. Mereka sangat berbeda. dunia industri dan berkembang secara luar Seperti halnya dalam buku ini, generasi Z biasa penggunaannya dari hanya beberapa dikategorikan sebagai generasi yang lahir ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 220 dari rentang waktu 1995 hingga 2012, dan juta ton per tahun pada tahun 2005. saat ini tengah berjumlah 72 juta orang. Koswara (dalam Sya‘diah, 2014: 8) Seemiler dan Garace (2016: xxi) menjelaskan kelebihan dari kemasan menjelaskan peristiwa menarik mulai plastik yang ringan, fleksibel, multiguna, terjadi pada tahun 1995 saat generasi Z kuat, tidak berkarat, dapat diberi warna mulai lahir ke dunia. Berbagai kemajuan dan harganya yang murah seakan terjadi secara signifikan. Tahun 1995 tidak membutakan masyarakat tentang dampak hanya menandai bahwa dunia telah yang ditimbulkan, seperti terjadinya menjadi dunia yang global tanpa batas, perpindahan zat-zat penyusun dari plastik tahun 1995 juga menunjukkan permulaan ke dalam makanan, terutama jika makanan dari generasi Z. tersebut tidak cocok dengan plastik yang Stillman dan Stillman (2017: 1) mengemasnya. Zat-zat penyusun tersebut menuliskan tabel kategori generasi cukup tinggi potensinya untuk berdasarkan rentang tahun kelahirannya. menimbulkan penyakit kanker pada Terdapat nama untuk tiap generasi ini, manusia. seperti Tradionalist, Baby Boomer, Kini manusia seolah tidak bisa lepas generasi X, Millenial atau generasi Y, dan dari plastik. Penggunaan plastik yang yang terakhir adalah generasi Z. semakin meningkat tiap tahunnya Tabel 1.1 membuat timbunan sampah plastik Kategori Generasi menjadi semakin banyak. Anonim (dalam Traditionalist Sya‘diah, 2014: 19) menerangkan bahwa 75 Juta Pra-1946 di balik manfaatnya yang besar, plastik Baby Boomer juga mempunyai dampak yang besar bagi 80 Juta 1946-1964 lingkungan karena plastik memiliki sifat Generasi X sulit terdegradasi (non- biodegradable) 60 Juta 1965-1979 dan bahan pembuat plastik yang umumnya Millenial terbuat dari Polychlorinated Biphenyl 82 Juta (PCB). Plastik diperkirakan membutuhkan 1980-1994 Generasi Z waktu 1000 tahun agar dapat 72 Juta terdekomposisi dengan sempurna. Sampah 1995-2012 Sumber: Stillman dan Stillman (2017: 1) kantong plastik yang ditimbun di tempat pembuangan akhir dapat mencemari tanah Hemat Plastik dan air tanah sehingga dapat Kadir (dalam Sya‘diah, 2014: 8) membahayakan kesehatan manusia. menyebutkan plastik merupakan kemasan Berdasarkan permasalahan sampah plastik tersebut, manusia harus mengambil
JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 6
tindakan yang konkrit dan masif demi menggunakan rumus Slovin. Dari hasil keberlangsungan lingkungan hidup di perhitungan dengan persentase masa depan. Salah satunya adalah dengan kelonggaran ketidaktelitian sebesar 5% cara menghemat penggunaan plastik sekali didapatkan jumlah sampel sebesar 385 pakai (reduce) dan menggantinya menjadi orang. wadah yang lebih ramah lingkungan dan Selanjutnya, teknik pengambilan dapat dipakai berkali-kali agar kita dapat sampel yang penulis gunakan dalam mengurangi produksi sampah langsung penelitian ini adalah teknik proportionate dari sumbernya. stratified random sampling. Ardial (2015: 343) menjelaskan teknik ini digunakan jika METODE PENELITIAN populasi mempunyai anggota atau unsur Jenis dan Pendekatan Penelitian berstrata. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis deskriptif. Teknik Pengukuran Data Menurut Bungin (2011: 43), penelitian Dalam penelitian ini, jenis skala kuantitatif dengan format deskriptif pengukuran yang digunakan adalah skala bertujuan untuk menjelaskan, interval. Sementara itu, pengukuran meringkaskan berbagai kondisi, berbagai terhadap kusioner dalam penelitian ini situasi, atau berbagai variabel yang timbul menggunakan tipe skala Likert. Skala di masyarakat yang menjadi objek Likert menurut Sugiyono dalam Ardial penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. (2015: 452) digunakan untuk mengukur Kemudian mengangkat ke permukaan sikap, pendapat, dan persepsi seseorang karakter atau gambaran tentang kondisi, atau sekelompok orang tentang fenomena situasi, atau pun variabel tersebut. sosial. Pada skala Likert umumnya Populasi dan Sampel menggunakan 5 pilihan jawaban, namun Populasi adalah keseluruhan objek dalam penelitian ini dilakukan simplifikasi penelitian yang dapat terdiri dari manusia, yakni hanya menggunakan 4 pilihan benda–benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, jawaban. Hal ini dilakukan untuk gejala-gejala, nilai test atau peristiwa- menghindari jawaban keragu-raguan dari peristiwa sebagai sumber data yang responden yang menyebabkan data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam diperlukan banyak yang hilang. suatu penelitian (Nawawi, 2001:141). Populasi dalam penelitian ini adalah Teknik Analisis Data 10.304 siswa dari 12 sekolah yang telah Pada penelitian ini, penulis dikunjungi Duta Lingkungan Pekanbaru bermaksud untuk mengkaji satu variabel dalam kampanye #GenZHeTikYuk! yang biasa disebut dengan Univariat. dimulai pada 1 Oktober hingga 6 Disebut univariat karena pengujian November 2018. statistik ini didasarkan pada uji untuk satu Sampel adalah sebagian populasi variabel. Jenis analisis ini dilakukan untuk yang diambil dengan menggunakan cara- riset deskriptif dan menggunakan statistik cara-cara tertentu (Nawawi, 2001:144). deskriptif. Dalam penelitian ini, untuk menentukan Hal pertama yang harus dilakukan besaran sampel yang akan diteliti, penulis dalam menganalisis data kuantitatif adalah
JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 7
editing. Setelah itu, kegiatan selanjutnya Tabel 1.2 mengklasifikasikan data-data tersebut Rentang Skala melalui pemasangan kode atau Kriteria Rentang Skala pengkodean. Tidak Efektif 1,00-1,75 Selanjutnya dilakukan analisis Kurang Efektif 1,76-2,50 tabulasi data sederhana untuk memperoleh Efektif 2,51-3,25 persentase responden yang memilih Sangat Efektif 3,26-4,00 Sumber: Olahan Penulis (2019) kategori tertentu. Kemudian setiap indikator diberi perhitungan terpisah sesuai Setiap indikator pada efektivitas dengan pertanyaan yang menyangkut komunikasi dimulai dari credibility mengenai indikator tersebut. Data-data (kredibilitas), context (konteks), content yang telah dikelompokkan menurut (isi), clarity (kejelasan), continuity and indikatornya kemudian dianalisis dengan consistency (kontuinitas dan konsistensi), menggunakan skor rata-rata berbobot yaitu channel (saluran), dan capability of the setiap jawaban responden diberikan bobot. audience (kapabilitas atau kemampuan Langkah selanjutnya adalah audiens) akan dianalisis secara terpisah mengukur rentang skala. Penilaian untuk dengan menggunakan skor rata-rata untuk menentukan posisi tanggapan responden mengetahui tingkat efektivitas setiap dengan menggunakan nilai skor tiap indikator. Kemudian, nilai rata-rata itu variabel. Bobot alternatif jawaban yang akan dimasukkan ke dalam rentang skala terbentuk dari teknik skala peringkat posisi mulai dari Sangat Tidak Efektif dengan menggunakan skala antara 1 (STE) sampai kepada Sangat Efektif (SE). hingga 5 yang menggambarkan posisi Langkah terakhir setelah tiap sangat negatif ke posisi yang sangat indikator dihitung nilainya, kemudian positif. Rentang skala dihitung dengan masih menggunakan skor perhitungan rata- rumus sebagai berikut (Durianto, dkk., rata, penjumlahan setiap data hasil tiap 2003). dimensi akan dibagi rata dengan jumlah Skala yang digunakan dalam total indikator yang ada. penelitian ini adalah skala likert dari 1 hingga 4. Maka, rentang penilaiannya HASIL DAN PEMBAHASAN adalah sebesar 0,75. Hal ini didapat dari Hasil Penelitian hasil rumus sebagai berikut: 1. Karakteristik Responden Pada penelitian ini terlihat, responden perempuan mendominasi dengan persentase yakni 62,08%. Rentang skala tersebut kemudian Sementara itu, persentase responden laki- digunakan ke dalam rentang skala laki dalam penelitian ini adalah 37,92%. keputusan sebagai bahan pengambilan Berdasarkan umurnya, responden keputusan dari hasil analisa data tersebut. yang paling banyak yakni berumur 14 Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut: tahun (97 orang) dan disusul oleh responden berumur 16 tahun (92 orang). Sementara jumlah responden yang paling sedikit (5 orang) berumur 10 tahun.
JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 8
Kemudian, distribusi responden informasi mengenai lingkungan yang berdasarkan kelas saat ini mereka diberikan oleh Duta Lingkungan bersekolah (terhitung pada April-Mei Pekanbaru dalam kampanye 2019) cukup beragam. Secara umum #GenZHeTikYuk!, memperoleh rata-rata didominasi oleh siswa kelas 2 berbobot yakni 3,63. SMP/sederajat (119 orang), kemudian b. Tanggapan Responden terhadap disusul oleh siswa kelas 1 SMA/sederajat Indikator Context/Konteks (106 orang). Siswa sekolah yang paling Pada pernyataan ―Duta Lingkungan sedikit menjadi responden dalam Pekanbaru menyampaikan pesan penelitian ini adalah siswa kelas 3 kampanye yang sesuai dengan kenyataan SMA/sederajat. masalah lingkungan (sampah plastik) saat Pada penelitian ini, penulis juga ini‖ diperoleh rata-rata berbobot yakni mendata apakah responden penelitian 3,69. Kemudian pada pernyataan ―Isu terlibat dalam ekstrakurikuler atau sampah plastik dalam kampanye komunitas yang berhubungan dengan #GenZHeTik-Yuk! juga menjadi lingkungan baik di dalam atau pun luar pembicaraan di media massa dan publik.‖ sekolah. Data menunjukkan ternyata memperoleh rata-rata berbobot sebesar 52,47% responden penelitian ini terlibat 3,43. dalam komunitas lingkungan, sementara c. Tanggapan Responden terhadap 47,53% lainnya menyatakan tidak. Indikator Content/Konten Terakhir, peneliti mendata apakah Sebesar 3,65, rata-rata berbobot yang responden mengikuti akun instagram diperolah pada pernyataan kelima yakni: @dutalingkunganpku atau tidak. 31% atau ―Informasi dalam kampanye 119 orang mengaku mengikuti akun #GenZHeTikYuk! sangat bermanfaat bagi @dutalingkunganpku di instagram, saya‖. Sementara itu, pada pernyataan sementara 266 orang atau 69% lainnya keenam yakni: ―Ajakan peduli lingkungan mengaku tidak mengikuti akun dalam kampanye #GenZHeTikYuk! sesuai @dutalingkunganpku di instagram. dengan cara pandang saya‖ memperoleh rata-rata berbobot 3,41. 2. Efektivitas Komunikasi Program d. Tanggapan Responden terhadap #GenZHeTikYuk! dalam Indikator Clarity/Kejelasan Mengampanyekan Hemat Plastik Pernyataan ―Pesan dalam kampanye Bagi Generasi Z di Pekanbaru #GenZHeTikYuk! dikemas dalam bahasa yang sederhana dan jelas‖, memperoleh a. Tanggapan Responden terhadap rata-rata berbobot yakni 3,54. Sementara Indikator Credibility/Kredibilitas untuk pernyataan ke delapan: ―Slogan Untuk pernyataan, yang menunjukkan #GenZHeTikYuk! (Generasi Z, Hemat responden mempercayai kompetensi Duta Plastik Yuk!) unik dan mudah diingat‖ Lingkungan Pekanbaru di bidang memperoleh rata-rata berbobot 3,56. lingkungan dalam kampanye Terakhir, pada pernyataan ke sembilan: #GenZHeTikYuk!, memperoleh rata-rata ―Pesan dalam kampanye berbobot yakni 3,62. Tidak jauh berbeda #GenZHeTikYuk! mudah untuk untuk pernyataan kedua, yang dipahami.‖, memperoleh rata-rata menunjukkan responden mempercayai
JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 9
berbobot, yang tidak jauh berbeda dari #GenZHeTikYuk!‖ memperoleh rata-rata pada yang lain, yakni 3,53. berbobot sebesar 3,45. Sementara, e. Tanggapan Responden terhadap pernyataan terakhir yakni: ―Saya mudah Indikator Continuity and memahami informasi dari Duta Consistency/Kontinuitas dan Lingkungan Pekanbaru karena telah Konsistensi memiliki pengetahuan awal tentang Pernyataan ―Pesan dalam kampanye lingkungan sebelumnya‖ memperoleh rata- #GenZHeTikYuk! konsisten dan tidak rata berbobot sebesar 3,44. berubah-ubah pada saat dipresentasikan‖ memperoleh rata-rata berbobot sebesar 3. Rekapitulasi Hasil Tanggapan Setiap 3,47. Sementara pernyataan ―Saya Indikator mendapatkan pengulangan pesan Tabel 1.3 kampanye #GenZHeTikYuk! melalui Rekapitulasi Hasil Tanggapan Setiap media luar ruang di sekolah (spanduk) dan Indikator media sosial Duta Lingkungan Pekanbaru‖ Nilai memperoleh rata-rata berbobot sebesar No. Indikator Rata- Skala 3,22. Rata f. Tanggapan Responden terhadap Credibility Sangat 1. 3,63 Indikator Channel/Saluran (Kredibilitas) efektif Pada pernyataan ―Saluran komunikasi Context Sangat 2. 3,56 publik pada kampanye #GenZHeTikYuk! (Konteks) efektif adalah saluran yang efektif untuk Sangat mengampanyekan hemat plastik bagi 3. Content (Isi) 3,53 efektif banyak siswa dalam satu waktu‖, diperoleh Clarity Sangat rata-rata berbobot 3,49. Selanjutnya 4. 3,54 (Kejelasan) efektif pernyataan: ―Pada saat kampanye, Duta Continuity and Lingkungan Pekanbaru menggunakan Consistency media presentasi yang terstruktur, Sangat 5. (Kontinuitas 3,35 komunikatif, dan menarik‖ diperoleh rata- efektif dan rata berbobot sebesar 3,47. Sementara itu, Konsistensi) pernyataan ―Duta Lingkungan Pekanbaru Channel Sangat aktif mengampanyekan hemat plastik 6. 3,48 (Saluran) efektif melalui media sosial yang juga saya Capability of gunakan (seperti instagram)‖ memperoleh The Audience rata-rata berbobot yang sama dengan (Kapabilitas Sangat pernyataan sebelumnya, yakni sebesar 7. 3,45 atau efektif 3,47. Kemampuan g. Tanggapan Responden terhadap Audiens) Indikator Capability of the Sangat Audience/Kapabilitas atau Rata-Rata 3,51 efektif Kemampuan Audiens Sumber: Olahan Penulis (2019) Pernyataan ―Saya mudah menyerap informasi mengenai lingkungan dari Duta Lingkungan Pekanbaru dalam kampanye
JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 10
Kriteria sangat efektif tersebut yakni: 1) keahlian, 2) keterpercayaan, 3) diperoleh dari rentang skala yang telah daya tarik. Sementara menurut dijelaskan sebelumnya pada metode Supratiknya (dalam Putra: 2017), penelitian. Kategori tidak efektif berada di kredibilitas tidak terbentuk begitu saja di rentang skala 1,00-1,75. Kategori kurang benak audiens melainkan, ada cara-cara efektif berada di rentang skala 1,76-2,50. untuk membangunnya. Di antaranya: 1) Kategori efektif berada di rentang skala kesiapan, 2) kesungguhan, 3) kepercayaan 2,51-3,25. Sementara itu, kategori sangat diri, 4) ketenangan, 5) keramahan, 6) efektif berada di rentang skala 3,26-4,00. kesederhanaan. Menurut hasil analisis peneliti, Pembahasan penyebab indikator kredibilitas meraih Sebuah perencanaan program skor rata-rata tertinggi adalah atribut yang komunikasi seperti kampanye di bidang melekat pada diri Duta Lingkungan yakni lingkungan sejatinya mengharapkan selempang yang menjadi daya tarik bagi adanya perubahan sikap audiens yang audiens kampanye yang masih bersekolah. dituju menjadi lebih baik. Sikap Daya tarik itu memancing rasa penasaran audiens/masyarakat ini tentunya akan audiens hingga berujung pada kepercayaan memiliki pengaruh terhadap audiens terhadap apa yang disampaikan keberlangsungsan dan keberlanjutan Duta Lingkungan Pekanbaru. Faktor lain lingkungan hidup; tempat tinggal manusia. yang memperkuat kredibilitas Duta Pada hasil rekapitulasi ini tampak Lingkungan Pekanbaru di benak audiens bahwa indikator credibility (kredibilitas) adalah kemampuan public speaking yang menjadi pemuncak dengan skor rata-rata mampu menguasai panggung serta daya tertinggi. Disusul oleh context (konteks), tarik fisik yang relatif menarik. clarity (kejelasan), content (isi), channel Sementara itu, indikator lain yang (saluran), capability of the audience mendapatkan skor rata-rata terendah (kapabilitas atau kemampuan audiens), dan adalah continuity and consistency continuity and consistency (kontinuitas (kontinuitas dan konsistensi) yakni sebesar dan konsistensi). 3,35. Meskipun indikator ini masih masuk Credibility (kredibilitas) adalah dalam kategori sangat efektif namun, indikator yang memiliki poin paling tinggi kemudian ini dapat menjadi catatan efektivitasnya (3,63/4,00). Pernyataan tersendiri bagi peneliti. yang diujikan dalam instrumen penelitian Pernyataan ke sepuluh dalam (kuesioner) berkaitan dengan kepercayaan pernyataan instrumen penelitian indikator responden terhadap kompetensi dan continuity and consistency (kontinuitas informasi yang diberikan Duta Lingkungan dan konsistensi) yang berbunyi: ―Pesan Pekanbaru dalam kampanye dalam kampanye #GenZHeTikYuk! #GenZHeTikYuk! konsisten dan tidak berubah-ubah pada Kredibilitas dapat diperoleh jika saat dipresentasikan‖ memperoleh rata-rata seorang komunikator memiliki ethos yaitu berbobot sebesar 3,47. Hal ini diketahui karakter kepribadian yang membuatnya selaras dengan fakta lapangan bahwa menjadi kredibel. Ada beberapa komponen pesan dalam kampanye #GenZHeTikYuk! yang diperlukan dalam kredibilitas memang dikemas secara sistematis dan menurut Cangara (dalam Putra: 2017) konsisten. Sistematis di sini bermaksud
JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 11
pesan dikemas dengan sistematika: saat ini (dapat dilihat pada lampiran 9). masalah-tindakan-solusi. Sementara Sebagaimana diketahui bahwa 119 dari konsisten bermaksud, sistematika pesan 385 responden atau sekitar 31% mengakui tersebut tergambar dalam setiap media merupakan pengikut akun instagram yang digunakan, baik media komunikasi @dutalingkunganpku. Sehingga hal ini langsung, media presentasi, media luar menjadi peluang para siswa-siswa sekolah ruang (seperti x-banner dan spanduk), dan audiens kampanye terus menerima terpaan media sosial. pesan kampanye #GenZHeTikYuk! Sementara pernyataan ke sebelas melalui media sosial yang juga sering dalam indikator continuity and consistency digunakannya. (kontinuitas dan konsistensi) yakni: ―Saya Sementara itu, dalam penelitian mendapatkan pengulangan pesan Handaru (2017) yakni Efektivitas kampanye #GenZHeTikYuk! melalui Komunikasi Humas dalam Sosialisasi media luar ruang di sekolah (spanduk) dan Program SIM Online oleh Satlantas media sosial Duta Lingkungan Pekanbaru‖ Polrestabes Surabaya, indikator yang memperoleh rata-rata berbobot, yang meraih nilai efektivitas tertinggi berada di bawah pernyataan di paragraf (0,98/1,00) adalah capability the audience. sebelumnya, yakni sebesar 3,22. Perolehan Hal ini bermakna bahwa masyarakat rata-rata berbobot ini secara umum Surabaya merasa bahwa dalam sosialisasi merupakan yang paling rendah di antara 15 program SIM online terdapat narasumber pernyataan instrumen penelitian lainnya. yang dapat mengerti dan memahami 140 orang menyatakan sangat setuju, 201 kebutuhan dari masyarakat Surabaya. orang menyatakan setuju, 35 orang Dalam penelitian ini juga diterangkan menyatakan kurang setuju, dan 9 orang bahwa indikator lain yang memperoleh menyatakan tidak setuju. nilai efektivitas terrendah (0,94/1,00) Dalam observasi peneliti, media luar adalah context (konteks) dan channel ruang (spanduk) yang diberikan kepada (saluran). Meskipun begitu, dua indikator sekolah, yang telah dikunjungi dalam ini tetap berada dalam kategori efektif. kampanye #GenZHeTikYuk!, pada hari Komparasi dua penelitian ini yakni puncak kampanye #GenZHeTikYuk! di antara penelitian Handaru (2017) dan SMKN 2 Pekanbaru (dapat dilihat pada penelitian penulis ini menunjukkan bahwa lampiran 8), memang tidak semuanya tiap komunikasi dalam program public dipajang di lokasi yang strategis di relations memiliki keunggulan dan sekolah. Selain itu, ukuran spanduknya kelemahannya tersendiri dalam kaitan yakni 0,5 x 1 m (relatif tidak besar) dan apakah komunikasi tersebut berlangsung hanya berjumlah satu (1) buah sehingga efektif atau tidak. Hal itu disesuaikan sejatinya belum begitu kuat untuk menjadi dengan situasi dan kondisi yang terjadi di komponen signifikan yang selalu masing-masing lapangan. mengingatkan pengulangan pesan Lain halnya dengan Fuady, dkk. kampanye #GenZHeTikYuk! (2016) dalam penelitiannya yang berjudul Meskipun demikian, pengulangan Efektivitas Komunikasi Lingkungan Hidup pesan kampanye #GenZHeTikYuk! masih pada Pelajar SD Putera Pertiwi Pondok terus dilakukan melalui fitur instagram Cabe Tangerang Selatan, menujukkan story akun @dutalingkunganpku hingga bahwa sosialisasi tentang pengenalan dan
JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 12
pengelolaan sampah dengan pendekatan #GenZHeTikYuk! juga menjadi tutorial, diskusi, dan games pada anak- pembicaran di media massa dan publik. anak pelajar sangat efektif (peningkatan Secara umum, kampanye pemahaman pada kategori tinggi dan #GenZHeTikYuk! (Generasi Z, Hemat sedang yaitu sebesar 89,9% menjadi Plastik Yuk!) dipersepsi positif oleh para 92,8%). Seperti halnya dengan kampanye responden yang mewakili popuasi generasi #GenZHeTikYuk! yang juga menyasar Z yang cukup jamak. Persepsi positif itu siswa-siswa sekolah diketahui bahwa dilihat dari bagaimana responden aktivitas kampanye tidak hanya dilakukan menanggapi tiap pernyataan dalam dengan cara presentasi materi tapi, ada instrumen penelitian yang kemudian pula penampilan-penampilan seni yang memberikan penilaian yang sangat baik. bertema lingkungan dari Duta Lingkungan Hal di atas sebenarnya dapat menjadi Pekanbaru. Indikator capability of the peluang untuk membangun basis massa audience (kapabilitas atau kemampuan generasi Z yang pro lingkungan di Audiens) pun meraih kategori sangat Pekanbaru. Apalagi merujuk kepada data efektif (3,45). Indikator ini menerangkan penelitian bahwa ada sekitar 52,47% bahwa responden mudah menyerap responden penelitian yang mengaku informasi yang disampaikan oleh Duta terlibat dalam ekskul atau komunitas Lingkungan Pekanbaru dan hal ini juga lingkungan di dalam atau pun luar sekolah. didukung oleh karena sebelumnya telah Hal ini bermakna, para responden memiliki pengetahuan umum tentang sebenarnya telah memiliki ketertarikan lingkungan. terhadap lingkungan dan memiliki peluang Sementara itu, penelitian Irina Safitri untuk dibina agar menjadi basis massa Zen, dkk. (2013) dengan judul No Plastic yang militan terhadap lingkungan. Bag Campaign Day in Malaysia and The Sementara itu, 31% responden mengaku Policy Implication, menunjukkan bahwa telah mengikuti akun instagram 66% responden mengetahui bahwa @dutalingkunganpku. Hal ini juga kampanye Hari Bebas Tas Plastik menjadi peluang Duta Lingkungan berdampak untuk mengurangi plastik yang Pekanbaru untuk terus memberikan sulit diuraikan oleh lingkungan dan hal ini paparan-paparan pesan lingkungan kepada baik bagi lingkungan. Angka 66% ini para audiensnya hingga pesan tersebut cukup tinggi dan menunjukkan responden masuk ke alam bawah sadarnya. mengetahui konteks permasalahan yang menjadi dasar kampanye ini. Sama halnya PENUTUP dengan indikator context/konteks dalam Berdasarkan hasil dari penelitian ini penelitian ini yang memperoleh rata-rata menunjukkan bahwa efektivitas berbobot sebesar 3,56. Indikator ini komunikasi dalam program menerangkan bahwa responden #GenZHeTikYuk! dalam mempercayai Duta Lingkungan Pekanbaru mengampanyekan hemat plastik bagi menyampaikan pesan kampanye yang generasi Z di Pekanbaru bernilai sangat sesuai dengan kenyataan masalah efektif. Tujuh komponen yang dijadikan lingkungan (sampah plastik) saat ini dan dalam kuesioner tersebut memiliki skor isu sampah plastik dalam kampanye rata-rata efektivitas sebagai berikut: credibility/kredibilitas (3,63-sangat
JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 13
efektif), context/konteks (3,56-sangat Hamad, Ibnu. 2014. Perencanaan efektif), content/isi (3,53-sangat efektif), Program Komunikasi. In: Pengertian clarity/kejelasan (3,54-sangat efektif), Perencanaan Program Komunikasi (PPK). Jakarta: Universitas Terbuka. continuity and consistency/kontinuitas dan Kristanto, Vigih Herry. 2018. Metodologi konsistensi (3,35-sangat efektif), Penelitian Pedoman Penulisan Karya channel/saluran (3,48-sangat efektif), Tulis Ilmiah (KTI). Yogyakarta: capability of the audience/kapabilitas atau Deepublish. kemampuan audiens (3,45-sangat efektif). Kriyantono, Rachmat. 2005. Teknis Sementara itu, rata-rata dari ketujuh Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: komponen ini adalah 3,51 yang bermakna Kencana Prenada Media Group. _______________ 2008. PR Writing: sangat efektif. Ketujuh komponen ini Teknik Produksi Media Public menerangkan bahwa generasi Z di Relations dan Publisitas Korporat. Pekanbaru mengetahui bahwa dalam Jakarta: Kencana Prenada Media kampanye #GenZHeTikYuk! terdapat Group. tujuh komponen dalam program public Mulyana, Deddy. 2001. Human relations agar program ini dapat mencapai Communication: Prinsip-Prinsip tujuan komunikasi yang efektif dalam Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya. _______________. 2015. Ilmu program tersebut. Komunikasi Suatu Pengantar. Berdasarkan dari hasil penelitian ini, Bandung: Remaja Rosdakarya. indikator kredibilitas menjadi indikator Nawawi, Hadari. 2001. Metode Penelitian dengan skor rata-rata tertinggi dalam Bidang Sosial. Yogyakarta: UGM program #GenZHeTikYuk! Oleh karena Press. itu, sebaiknya Duta Lingkungan Pekanbaru Rakhmat, Jalaluddin. 2002. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: tetap mempertahankan kredibilitas yang Remaja Rosdakarya. ada di dalam diri dalam setiap kampanye. Rudy, May T. 2005. Komunikasi dan Duta Lingkungan Pekanbaru juga Hubungan Masyarakat Internasional. sebaiknya menginisiasi suatu model Bandung: Refika Aditama. pendekatan dan pembinaan yang lebih Ruslan, Rosady. 2007. Kiat dan Strategi intens kepada generasi Z di Pekanbaru. Kampanye Public Relations. Jakarta: DAFTAR PUSTAKA Raja Grafindo Persada. Sarwono, Jonathan. 2011. Mixed Methods: Buku Cara Menggabung Riset Kuantitatif Ardial. 2015. Paradigma dan Model dan Riset Kualitatif Secara Benar. Penelitian Komunikasi. Jakarta: Bumi Jakarta: Elex Media Komputindo. Aksara. Seemiler, C., dan Garace, M. 2016. Bungin, Burhan. 2011. Metode Penelitian Generation Z Goes to College. Kuantitatif. Jakarta: Kencana Prenada Amerika Serikat: Jossey-Bass. Media Group. Stillman, D., dan Stillman, J. 2017. Cutlip, Scott M., dkk. 2011. Effective Generasi Z: Memahami Karakter Public Relations (Edisi Kesembilan). Generasi Baru yang Akan Mengubah Jakarta: Kencana Prenada Media Dunia Kerja. Jakarta: Gramedia Group. Pustaka Utama. Flor, Alexander G. dan Cangara, Hafied. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian 2018. Komunikasi Lingkungan Kuantitatif-Kualitatif dan R&D. (Penangan Kasus-Kasus Lingkungan Bandung: Alfabeta. melalui Strategi Komunikasi). Jakarta: Prenadamedia Group.
JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 14
Yenrizal. 2017. Lestarikan Bumi dengan The Policy Implication. Malaysia: Komunikasi Lingkungan. Yogyakara: Universiti Teknologi Malaysia. Penerbit Deepublish. Internet Skripsi, Jurnal, dll https://lifestyle.kompas.com/read/2018/06/ Fuady, Ikhsan. et al,. 2016. Efektivitas 06/091700620/jumlah-sampah-plastik- Komunikasi Lingkungan Hidup pada terus-meningkat (diakses pada 16 Pelajar SD Putera Pertiwi Pondok Januari 2018) Cabe Tangerang Selatan. Bandung: https://lingkunganhidup.co/sampah- Jurnal Commed Vol 1. No 1. Agustus plastik-indonesia-dunia/ (diakses pada 2016. 16 Januari 2019) Handaru, Sharon. 2017. Efektivitas https://www.goriau.com/berita/baca/mome Komunikasi Humas dalam Sosialisasi n-hari-peduli-sampah-nasional- Program SIM Online oleh Satlantas pekanbaru-harus-bebas-sampah.html Polrestabes Surabaya. Surabaya: diakses 16 Januari 2019, 09.45 Universitas Kristen Petra. http://dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id/se Putra, Yogi Novri. 2017. Efektivitas kolah/79F675658135529027CA Kualitas Layanan Personal Trainer (diakses pada 7 Februari 2019) dalam Meningkatkan Kepuasan http://sekolah.data.kemdikbud.go.id/index. Pelanggan. Bandung: Universitas php/chome/profil/00CE5723-8B18- Pasundan. E111-B9CA-1D819A34AC1A Rinaldy, Meuthia. 2016. Efektivitas (diakses pada 7 Februari 2019) Komunikasi Organisasi di Dinas https://riau.antaranews.com/berita/92272/1 Pendapatan Daerah Kota Bekasi. 260-ton-limbah-plastik-dihasilkan- Serang: Universitas Sultan Ageng kota-pekanbaru-dalam-satu-bulan Tirtayasa. (diakses pada 29 Maret 2019) Rini, Dyah Puspita. 2016. Pengaruh https://tirto.id/apa-kabar-kebijakan- Karakteristik Generasi Z dan Peran kantong-plastik-berbayar-dapb Guru dalam Pembelajaran terhadap (diakses pada 3 Agustus 2019) Motivasi Belajar Akuntansi Siswa https://tirto.id/maju-mundur-plastik- Kelas X Akuntansi SMK Negeri 1 berbayar-bRbc (diakses pada 3 Godean Tahun Ajaran 2015/2016. Agustus 2019) Yogyakarta: Universitas Negeri Dokumen Yogyakarta. Peraturan Walikota nomor 103 tahun 2016 Sya‘diah, Siti Halimatun. 2014. tentang Kedudukan, Susunan Karakteristik dan Pengetahuan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Konsumen Tentang Prinsip Reduce Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup dan Reuse Serta Partisipasi Dalam dan Kebersihan Kota Pekanbaru Menggunakan Tas Belanja Sebagai (diakses pada 7 Februari 2019 melalui Pengganti Kantong Plastik di http://pekanbaru.go.id/d/perda/100920 Carrefour Medan Fair. Medan: 18/7798-PERWA-NO-103-TH- Universitas Sumatera Utara. 2016.pdf) Subandowo, M. 2017. Peradaban dan Salindia Presentasi Kementrian Produktivitas dalam Perspektif Bonus Lingkungan Hidup dan Kehutanan Demografi serta Generasi Y dan Z Republik Indonesia pada Rapat Kerja dalam Jurnal Pendidikan Sains Sosial Nasional Pusat dan Daerah, Jakarta, dan Kemanusiaan Volume 10 (2). 21 Februari 2019. Bandung: Minda Masagi Press. Zen, Irina Safitri, et al,. 2013. No Plastic Bag Campaign Day in Malaysia and
JOM FISIP Vol. 6: Edisi II Juli – Desember 2019 Page 15
Public Relations Communication Patterns in The Generasi Baru IndonesiaGen BI A Case Study at Bank Indonesia Representative Office of East Nusa Tenggara Province
International Journal of Innovative Science and Research Technology
Current Awareness Services and Utilization of Information Resources in University Libraries: A Case Study of University Libraries in Abia and Imo States, Nigeria