Professional Documents
Culture Documents
Abstract: The method in this study is the correlational method which aims to find the
relationship between one variable and another variable. while the data analysis technique
in this study is single table analysis and hypothesis testing with the Spearman Rank
Correlation Coefficient formula. The sampling technique used is accidental sampling,
which chooses anyone who happens to be sought as a sample.
The population in this research were couples of childbearing age (PUS) in Rambaan
Village, Kec. Source Kab. Probolinggo who are not registered as family planning
acceptors, including PUS who participated in the 2020 family planning program extension
activities. In determining the number of samples using the Total Sampling formula, which
took a sample of 30 people. Data collection techniques in this study in two ways, namely
library research and field research. The data analysis technique used in this study is single
table analysis, cross table analysis and hypothesis testing through the Spearman Rank
Correlation Coefficient formula, using SPSS version 18.0 and supported by the Guilford
scale. in seeing the level of significance of the influence of variable X on variable Y and to
determine the strength of the influence of variable X on variable Y still using the SPSS
version 18.0 program.
From the results of the study showed that: "there is a significant relationship between the
Family Planning Program Extension Communication and the adoption rate in the
community in Rambaan Village, Sumber District, Probolinggo Regency.
Abstrak: Metode yang dipakai yaitu metode korelasional yang tujuannya untuk mencari
hubungan antar variabel yang satu dan variabel yang lain. Teknik analisis datanya yaitu
dilakukan analisis tabel tunggal dan uji hipotesisnya digunakan rumus oleh Spearman yakni
Koefisien Korelasi Tata Jenjang (Rank Order). Teknik penarikan sampelnya yaitu
digunakan accidental sampling, dengan menentukan siapa sajakah yang secara kebetulan
ditemui untuk dibuat sebagai sampel.
Populasi pada penelitian ialah pasangan usia subur (PUS) yang berada di Desa Rambaan
Kec. Sumber Kab. Probolinggo dan tidak pernah menjadi akseptor KB juga PUS yang
mengikuti program penyuluhan mengenai KB di tahun 2020. Dalam penentuan banyaknya
sampel menggunakan rumus Total Sampling, dengan mengambil keseluruhan sampel
sejumlah 30 sampel. Adapun teknik dalam mengumpulkan datanya dengan 2 cara yakni
teknik Kepustakaan dan Penelitian langsung di Lapangan. Adapun teknik menganalisis
datanya yaitu dengan melakukan analisis tabel tunggal dan tabel silang, sedangkan uji
hipotesisnya dengan rumus Spearman yaitu Koefisien Korelasi Tata Jenjang (Rank Order),
melalui SPSS versi 18.0 dan disupport dengan skala Guilford. Dalam melihat tingkat
signifikan pengaruh dari variabel X pada variabel Y dan melihat seberapa besar
pengaruhnya dari variabel X pada variabel Y dengan rumus SPSS versi 18.0.
Berdasarkan hasil penelitian, mengindikasikan bahwa : “Ada hubungan yang signifikan
diantara Komunikasi Penyuluhan Program KB terhadap tingkat adopsi di Masyarakat di Desa
Rambaan Kec. sumber Kab.Probolinggo”.
PENDAHULUAN
Pada metode tersebut, seseorang yang Media penyuluhan ialah alat dalam
menyuluh berkaitan langsung dan tidak membantu penyuluhan yang berguna
langsung dengan sasaran secara individu untuk menghubungkan antara penyuluh
misalnya berkunjung ke rumah, tempat, dan sasaran, yang membuat informasi
atau lahan pertanian, berhubungan telepon yang disampaikan dapat lebih jelas. Pada
dan lainnya. Akan tetapi metode ini penyuluhan diketahui banyak media atau
dianggap kurang efektif sebab peralatan bantu misalnya benda (sampel,
menghabiskan wakti yang banyak. model tiruan), benda cetak (brosur, foto,
leaflet, poster, sheet), proyeksi gambar
(slide, video, dan film) dan lambang grafis
2. Pendekatan Kelompok
(skema, grafik, diagram, dan peta).
Pada pendekatan ini, didapatkan
Materi penyuluhan ialah semua hal yang persebaran informasi menjadi ide atau
disampaikan pada saat aktivitas konsep terbaru. Difusi inovasi ialah
penyuluhan berbentuk informasi- komponen khusus mengkomunikasikan
informasi ataupun pesan. suatu hal yang dikarenakan adanya
pertukaran informasi yaitu inovasi.
Ketika penyuluhan, waktu dan lokasi
Konsep difusi inovasi ialah suatu metode
penyuluhan harus disesuaikan dengan
yang mencerminkan kegiatan bertukar
keadaan sasaran dan saling
informasi terbaru yang terjadi bertujuan
berhubungan guna pencapaian tujuan
menciptakan adopsi inovasi (Purba, 2006:
penyuluhan.
57).
Penyuluh Sebagai Agen Perubahan
Pada penyuluhan, yang mana salah satu
Sebagai agen perubahan, seorang dari tujuan yaitu supaya terjadi perubahan
komunikator sebagai penyuluh ialah tingkah laku yang mengarahkannya
fasilitator yang menolong orang-orang kepada perbuatan, proses terbentuknya
dalam menjalankan proses yang adopsi inovasi secara berproses yang
dimaksudkan. Peran inti agen perubahan biasanya tidak sama di tiap orang.
antara lain : Keluarga Berencana
Menjadi katalisator, penggerak
World Health Organisation (WHO) expert
masyarakat agar melaksanakanperubahan.
committee 1997 menyatakan: Keluarga
Menjadi seseorang yang memberi Berencana (KB) ialah sikap yang
penyelesaian masalah. menolong suami istri untuk terhindar dari
kehamilan yang tidak dikehendaki,
Menjadi seseorag uang menolong proses
mendapat kelahiran yang diidamkan,
perubahan: sebagai penolong dalam
mengatur jarak di antara kehamilan,
proses penyelesaian permasalahan,
menjaga selama kelahiran dalam
persebaran inovasi, dan memberi
hubungannya dengan usia suami istri dan
petunjuk
menetapkan banyaknya anak yang
Menjadi seseorang yang menghubungkan diinginkan (Suratun, 2008).
dengan sumber-sumber yang dibutuhkan KB sesuai dengan UU no 52 tahun 2009
dalam penyelesaian permasalahan. ialah usaha meningkatkan kepedulian dan
Teori Difusi dan Adopsi Inovasi peranan warga dengan pendewasaan usia
Difusi ialah sebuah jenis komunikasi yang perkawinan (PUP), mengatur angka
secara khusus berhubungan dengan kelahiran, membina ketahanan keluarga,
menumbuhkan keluarga kecil yang frekuensi dan persentase dalam tiap
sejahtera (Arum, 2008:28). Program KB kategorinya (Singarimbun, 2015: 266).
ialah suatu program peningkatan mutu Analisis Tabel Silang ialah suatu teknik
penduduk, kualitas sumber daya yang digunakan dalam melakukan analisis
masyarakat, menjaga kesehatan serta dan mengetahui hubungan antar variabel.
kesejahteraan sosial, yang dilakukan Dengan demikian bisa dilihat suatu
dengan mengatur angka kelahiran, PUP, variabel nilainya positif atau negatif
mengatur ketahanan keluarga, serta (Singarimbun, 2015:273).
menumbuhkan keluarga yang sejahtera.
Uji hipotesis pada penelitian ini
Hal tersebut sebagaimana motto KB
pengukuran variabel-variabel ada pada
yakni “Ayo Ikut KB, Dua Anak Lebih
skala ordinal. Sebagaimana acuan dalam
Baik”.
menggunakan test statistik, uji hipotesis
METODE PENELITIAN
yang berskala ordinal bisa dilaksanakan
Metode penelitiannya yaitu metode melalui tes statistik ”Spearman’s Rho
korelasional. Metode korelasional Rank Order Correlations”, (Kriyantono,
memiliki tujuan guna mencari ada atau 2006: 174) yakni:
tidak hubungannya itu (Arikunto,
1996:246). Dalam penelitian ini yang 6 − ∑d 2
Rho = 1−
diukur korelasionalnya adalah N(N2 −1)
Komunikasi Penyuluhan tentang Program Keterangan:
KB yang dilaksanakan PLKB Kecamatan Rho = koefisien korelasi rank-order
Sumber terhadap tingkat adopsi KB warga d = perbedaan antara tata jenjang
Desa Rambaan. Populasi dan sampel 4. = sigma atau jumlah
sejumlah 105 orang. Tehnik pengumpulan N = jumlah individu dalam sampel
data secara kepustakaan dan kuesioner. 1 = bilangan konstan
Analisis data pada penelitian ini, 6 = bilangan kostan
digunakan metode korelasional. Oleh Spearman Rho Koefisien ialah cara
karenanya, digunakan analisis tabel untuk melakukan analisis data dan
tunggal dan tabel silang, serta uji mengetahui hubungan diantara variabel
hipotesis. yang sesungguhnya menggunakan skala
Guilford.
Analisis tabel tunggal ialah menganalisis
Apabila rho < 0, hipotesis ditolak.
dengan cara membagikan beberapa
Apabila rho > 0, hipotises diterima.
variabel penelitian pada banyaknya
Dalam melakukan uji tingkat signifikan > 0,90 = hubungannya yang tinggi dan
korelasi, dilakukan dengan kuat sekali serta bisa diandalkan
menggunakan rumus ttest dalam tingkat
signifikansi 0,05 yaitu:
Definisi Operasional dan Variabelnya
Setelah itu, dalam mengatur kuatnya dari penyuluh dengan hubungan yang
< 0,20 = hubungannya rendah dan lemah Pendekatan Kelompok ialah sebuah
Dengan demikian bisa diambil kesimpulan Ada hubungan antara program penyuluhan
bahwa kuatnya pengaruh variabel X pada KB dengan tingkat adopsi KB warga Desa
variabel Y dalam ialah 31,2% dan ada Rambaan Kec. Sumber Kab. Probolinggo.
68,8% faktor-faktor lainnya yang tidak Berdasar pada uji hipotesis, bia