You are on page 1of 12

KOMUNIKASI PENYULUHAN YANG DILAKUKAN OLEH PETUGAS

LAPANGAN KELUARGA BERENCANA (PLKB) TERHADAP TINGKAT ADOPSI


KB MASYARAKAT DI DESA RAMBAAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN
PROBOLINGGO
Supriyanto
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi “ Bayuangga “ Probolinggo

Abstract: The method in this study is the correlational method which aims to find the
relationship between one variable and another variable. while the data analysis technique
in this study is single table analysis and hypothesis testing with the Spearman Rank
Correlation Coefficient formula. The sampling technique used is accidental sampling,
which chooses anyone who happens to be sought as a sample.

The population in this research were couples of childbearing age (PUS) in Rambaan
Village, Kec. Source Kab. Probolinggo who are not registered as family planning
acceptors, including PUS who participated in the 2020 family planning program extension
activities. In determining the number of samples using the Total Sampling formula, which
took a sample of 30 people. Data collection techniques in this study in two ways, namely
library research and field research. The data analysis technique used in this study is single
table analysis, cross table analysis and hypothesis testing through the Spearman Rank
Correlation Coefficient formula, using SPSS version 18.0 and supported by the Guilford
scale. in seeing the level of significance of the influence of variable X on variable Y and to
determine the strength of the influence of variable X on variable Y still using the SPSS
version 18.0 program.

From the results of the study showed that: "there is a significant relationship between the
Family Planning Program Extension Communication and the adoption rate in the
community in Rambaan Village, Sumber District, Probolinggo Regency.

Keywords: Extension Communication, Performance

Abstrak: Metode yang dipakai yaitu metode korelasional yang tujuannya untuk mencari
hubungan antar variabel yang satu dan variabel yang lain. Teknik analisis datanya yaitu
dilakukan analisis tabel tunggal dan uji hipotesisnya digunakan rumus oleh Spearman yakni
Koefisien Korelasi Tata Jenjang (Rank Order). Teknik penarikan sampelnya yaitu
digunakan accidental sampling, dengan menentukan siapa sajakah yang secara kebetulan
ditemui untuk dibuat sebagai sampel.
Populasi pada penelitian ialah pasangan usia subur (PUS) yang berada di Desa Rambaan
Kec. Sumber Kab. Probolinggo dan tidak pernah menjadi akseptor KB juga PUS yang
mengikuti program penyuluhan mengenai KB di tahun 2020. Dalam penentuan banyaknya
sampel menggunakan rumus Total Sampling, dengan mengambil keseluruhan sampel
sejumlah 30 sampel. Adapun teknik dalam mengumpulkan datanya dengan 2 cara yakni
teknik Kepustakaan dan Penelitian langsung di Lapangan. Adapun teknik menganalisis
datanya yaitu dengan melakukan analisis tabel tunggal dan tabel silang, sedangkan uji
hipotesisnya dengan rumus Spearman yaitu Koefisien Korelasi Tata Jenjang (Rank Order),
melalui SPSS versi 18.0 dan disupport dengan skala Guilford. Dalam melihat tingkat
signifikan pengaruh dari variabel X pada variabel Y dan melihat seberapa besar
pengaruhnya dari variabel X pada variabel Y dengan rumus SPSS versi 18.0.
Berdasarkan hasil penelitian, mengindikasikan bahwa : “Ada hubungan yang signifikan
diantara Komunikasi Penyuluhan Program KB terhadap tingkat adopsi di Masyarakat di Desa
Rambaan Kec. sumber Kab.Probolinggo”.

Kata kunci : Komunikasi Penyuluhan, Kinerja

PENDAHULUAN

Penduduk dengan jumlah yang banyak Berdasarkan UU No. 52 Tahun 2009


memiliki potensi tinggi untuk mengenai Perkembangan Kependudukan
pembangunan, namun juga harus dan Pembangunan Keluarga, pada alinea
ditegaskan bahwa jumlah penduduk dua tentang Keluarga Berencana (KB)
yang besar tidak menjamin keberhasilan disebutkan bahwa :
dalam pembangunan. Dalam perwujudan membangun keluarga
Firman (2001:32) menjelaskan yang sejahtera, pemerintah Indonesia
permasalahan tentang kependudukan sudah menentukan kebijakan dalam usaha
warga Indonesia, yaitu: 1) pesatnya menyelenggarakan KB. Kebijaksanaan itu
pertumbuhan penduduk, 2) tidak dilaksanakan melaluo usaha
meratanya persebaran penduduk, dan 3) meningkatkan keterpaduan dan peranan
sumber daya penduduk yang minim. masyarakat, membina kekeluargaan dan
Pertumbuhan penduduk yang tidak mengatur angka kelahiran dengan melihat
terkendali bisa memicu masalah sosial norma keagamaan, kesinambungan, serta
dan ekonomi disertai segala macam keseimbangan, antara banyaknya
akibat. Masalah tersebut seperti masyarakat dengan dukungan serta
meningkatnya kebutuhan sarana kemampuan lingkungan dalam
prasarana pendidikan, perumahan, menampung masyarakatnya, keadaan
kesehatan, dan lainnya. Tentu hal sosial ekonomi serta sosial kebudayaan,
tersebut menjadi persoalan pelik untuk juga norma yang berlaku di masyarakat.
pemerintah Indonesia guna membangun Suatu langkah yang dinilai efektif dalam
dan mengoptimalkan kehidupan warga menyukseskan KB ialah dengan adanya
untuk menciptakan kebahagiaan dan penyuluhan. Keberhasilan program KB
kesejahteraan keluarga bisa dicapai apabila penyampaian pesan
dalam proses komunikasi dilakukan komunikasi terlibat beberapa orang, yang
dengan jelas sehingga untuk kedua pihak mana satu orang menjelaskan suatu hal
yakni yang mengkomunikasikan dan pada orang lainnya.
menerima informasi sama-sama Dengan demikian, yang dilibatkan dalam
memahami hal yang disampaikan. komunikasi tersebut ialah manusia. Oleh
Langkah-langkah yang dilakukan untuk karenanya, komunikasi dalam artian ini
mengkomunikasikan penyuluhan secara ialah komunikasi manusia (human
umum membutuhkan banyak persiapan communication), yang dikatakan juga
dalam penggunaan metode-metode dan sebagai komunikasi sosial.
teknik-teknik dalam komunikasi. Pada
Unsur-unsur atau elemen-elemen yang
setiap desa di Kabupaten Probolinggo,
menyertai adanya sebuah komunikasi
komunikasi penyuluhan dan pelayanan
(Cangara, 2006:23-26) yaitu: sumber,
KB dilaksanakan rutin dalam tiap tahun
penerima, pesan, pengaruh, respon balik,
oleh Petugas Kantor KB Kab Humbahas
media, dan lingkungan.
bagi masing-masing desa.
Komunikasi Penyuluhan
KAJIAN TEORI
Komunikasi Secara harfiah, kata penyuluhan berawal
dari suluh yang bermakna obor atau
Berdasarkan asal kata atau secara
pe r alatan untuk menerangi kegelapan.
etimologisnya, kata komunikasi asalnya
Berdasarkan asal kata itu, bisa
dari bahasa Latin communication, dan
didenifisikan bahwa penyuluhan
kata tersebut berasal dari communist.
bermaksud untuk menerangi atau
Makna communist ialah sama, dengan
menjelaskan kepada seseorang yang
artian sama makna, yakni sama makna
disuluh, supaya tidak ada dalam situasi
tentang sebuah hal. Dengan demikian,
gelap tentang suatu permasalahan.
komunikasi terjadi jika pihak-pihak yang
Samsudin mengatakan penyuluhan yaitu
ada di dalamnya memiliki sama arti
sebuah upaya pendidikan nonformal yang
tentang sesuatu hal yang akan
bermaksud untuk mendorong orang-orang
disampaikan.
agar sadar dan hendak mengerjakan ide-
Komunikasi secara terminologis, ide yang terbaru. Penyuluhan juga
maknanya yaitu proses menyampaikan diartikan sebagai sebah aktivitas mendidik
sebuah pernyataan oleh individu terhadap sesuatu pada masyarakat, memberikan
individu lainnya. Berdasarkan definisi ilmu, dan kemampuan-kemampuan serta
tersebut disampaikan bahwa dalam informasi-informasi ter baru supaya bisa
bersikap dan bertingkah laku dalam hidup manfaat yang bisa dipetik, selain dari
sebagaimana mestinya. Penyuluhan secara mendapatkan teknologi informasi,
hakikat ialah sebuah aktivitas pendidikan adanya pertukaran opini dan
non formal untuk merubah masyarakat pengalaman antara sasaran pada
kepada situasi yang lebih baik sesuai kelompok penyuluhan. Metode ini
dengan yang diimpikan. Dalam dinilai lebih memberikan keuntungan
mengupayakan perubahan masyarakat itu, sebab ada feedback dan berinteraksi
ada beberapa unsur yaitu: ide atau konsep antar kelompok yang memberikan
atau gagasan yang dididik, peluang untuk saling bercerita
lembaga/instansi/badan yang pengalaman dan pengaruhnya terhadap
memprakarsa adanya perubahan dalam sikap dan nilai setiap anggota.
masyarakat, seseorang yang menyebar
3. Pendekatan Massal
ide/gagasan yang dimaksudkan, dan
Metode yang mencakup banyak sasaran
manusia secara perorangan dan
dan proses perubahannya bisa berlangsung
keseluruhan sebagai sasaran dari
cepat, namun jarang bisa menciptakan
penyuluhan.
perubahan dalam tingkah laku. Hal
Faktor Pendukung Efektifitas
tersebut dikarenakan yang memberi dan
Penyuluhan
menerima pesan cenderung menyeleksi
Metode Penyuluhan terbagi dalam 3
dalam memanfaatkan media massa yang
pendekatan yaitu:
menyebabkan terjadi distorsi pada pesan
1. Pendekatan Perorangan yang ingin diberikan.

Pada metode tersebut, seseorang yang Media penyuluhan ialah alat dalam
menyuluh berkaitan langsung dan tidak membantu penyuluhan yang berguna
langsung dengan sasaran secara individu untuk menghubungkan antara penyuluh
misalnya berkunjung ke rumah, tempat, dan sasaran, yang membuat informasi
atau lahan pertanian, berhubungan telepon yang disampaikan dapat lebih jelas. Pada
dan lainnya. Akan tetapi metode ini penyuluhan diketahui banyak media atau
dianggap kurang efektif sebab peralatan bantu misalnya benda (sampel,
menghabiskan wakti yang banyak. model tiruan), benda cetak (brosur, foto,
leaflet, poster, sheet), proyeksi gambar
(slide, video, dan film) dan lambang grafis
2. Pendekatan Kelompok
(skema, grafik, diagram, dan peta).
Pada pendekatan ini, didapatkan
Materi penyuluhan ialah semua hal yang persebaran informasi menjadi ide atau
disampaikan pada saat aktivitas konsep terbaru. Difusi inovasi ialah
penyuluhan berbentuk informasi- komponen khusus mengkomunikasikan
informasi ataupun pesan. suatu hal yang dikarenakan adanya
pertukaran informasi yaitu inovasi.
Ketika penyuluhan, waktu dan lokasi
Konsep difusi inovasi ialah suatu metode
penyuluhan harus disesuaikan dengan
yang mencerminkan kegiatan bertukar
keadaan sasaran dan saling
informasi terbaru yang terjadi bertujuan
berhubungan guna pencapaian tujuan
menciptakan adopsi inovasi (Purba, 2006:
penyuluhan.
57).
Penyuluh Sebagai Agen Perubahan
Pada penyuluhan, yang mana salah satu
Sebagai agen perubahan, seorang dari tujuan yaitu supaya terjadi perubahan
komunikator sebagai penyuluh ialah tingkah laku yang mengarahkannya
fasilitator yang menolong orang-orang kepada perbuatan, proses terbentuknya
dalam menjalankan proses yang adopsi inovasi secara berproses yang
dimaksudkan. Peran inti agen perubahan biasanya tidak sama di tiap orang.
antara lain : Keluarga Berencana
Menjadi katalisator, penggerak
World Health Organisation (WHO) expert
masyarakat agar melaksanakanperubahan.
committee 1997 menyatakan: Keluarga
Menjadi seseorang yang memberi Berencana (KB) ialah sikap yang
penyelesaian masalah. menolong suami istri untuk terhindar dari
kehamilan yang tidak dikehendaki,
Menjadi seseorag uang menolong proses
mendapat kelahiran yang diidamkan,
perubahan: sebagai penolong dalam
mengatur jarak di antara kehamilan,
proses penyelesaian permasalahan,
menjaga selama kelahiran dalam
persebaran inovasi, dan memberi
hubungannya dengan usia suami istri dan
petunjuk
menetapkan banyaknya anak yang
Menjadi seseorang yang menghubungkan diinginkan (Suratun, 2008).
dengan sumber-sumber yang dibutuhkan KB sesuai dengan UU no 52 tahun 2009
dalam penyelesaian permasalahan. ialah usaha meningkatkan kepedulian dan
Teori Difusi dan Adopsi Inovasi peranan warga dengan pendewasaan usia
Difusi ialah sebuah jenis komunikasi yang perkawinan (PUP), mengatur angka
secara khusus berhubungan dengan kelahiran, membina ketahanan keluarga,
menumbuhkan keluarga kecil yang frekuensi dan persentase dalam tiap
sejahtera (Arum, 2008:28). Program KB kategorinya (Singarimbun, 2015: 266).
ialah suatu program peningkatan mutu Analisis Tabel Silang ialah suatu teknik
penduduk, kualitas sumber daya yang digunakan dalam melakukan analisis
masyarakat, menjaga kesehatan serta dan mengetahui hubungan antar variabel.
kesejahteraan sosial, yang dilakukan Dengan demikian bisa dilihat suatu
dengan mengatur angka kelahiran, PUP, variabel nilainya positif atau negatif
mengatur ketahanan keluarga, serta (Singarimbun, 2015:273).
menumbuhkan keluarga yang sejahtera.
Uji hipotesis pada penelitian ini
Hal tersebut sebagaimana motto KB
pengukuran variabel-variabel ada pada
yakni “Ayo Ikut KB, Dua Anak Lebih
skala ordinal. Sebagaimana acuan dalam
Baik”.
menggunakan test statistik, uji hipotesis
METODE PENELITIAN
yang berskala ordinal bisa dilaksanakan
Metode penelitiannya yaitu metode melalui tes statistik ”Spearman’s Rho
korelasional. Metode korelasional Rank Order Correlations”, (Kriyantono,
memiliki tujuan guna mencari ada atau 2006: 174) yakni:
tidak hubungannya itu (Arikunto,
1996:246). Dalam penelitian ini yang 6 − ∑d 2
Rho = 1−
diukur korelasionalnya adalah N(N2 −1)
Komunikasi Penyuluhan tentang Program Keterangan:
KB yang dilaksanakan PLKB Kecamatan Rho = koefisien korelasi rank-order
Sumber terhadap tingkat adopsi KB warga d = perbedaan antara tata jenjang
Desa Rambaan. Populasi dan sampel 4. = sigma atau jumlah
sejumlah 105 orang. Tehnik pengumpulan N = jumlah individu dalam sampel
data secara kepustakaan dan kuesioner. 1 = bilangan konstan
Analisis data pada penelitian ini, 6 = bilangan kostan
digunakan metode korelasional. Oleh Spearman Rho Koefisien ialah cara
karenanya, digunakan analisis tabel untuk melakukan analisis data dan
tunggal dan tabel silang, serta uji mengetahui hubungan diantara variabel
hipotesis. yang sesungguhnya menggunakan skala
Guilford.
Analisis tabel tunggal ialah menganalisis
Apabila rho < 0, hipotesis ditolak.
dengan cara membagikan beberapa
Apabila rho > 0, hipotises diterima.
variabel penelitian pada banyaknya
Dalam melakukan uji tingkat signifikan > 0,90 = hubungannya yang tinggi dan
korelasi, dilakukan dengan kuat sekali serta bisa diandalkan
menggunakan rumus ttest dalam tingkat
signifikansi 0,05 yaitu:
Definisi Operasional dan Variabelnya

Variabel Bebas ( Komunikasi


Penyuluhan) mencakup :
Keterangan: Penyuluh ialah agen perubahan atau
t = nilai t hitung seseorang yang menyebar serapkan
r = nilai koefisien relasi inovasi pada masyarakat.
n = jumlah sampel Metode Penyuluhan ialah jalan yang
Apabila thitung > ttabel , berarti hubungan ditempuh penyuluh untuk menyampaikan
signifikan
informasi yang berisikan:
Apabila thitung < ttabel , berarti hubungan
tidak signifikan Pendekatan Perorangan ialah pendekatan

Setelah itu, dalam mengatur kuatnya dari penyuluh dengan hubungan yang

derajat hubungan, dengan menggunakan mendalam atau personal dengan

skala Guilford yakni: jumlahnya yang sedikit (KAP).

< 0,20 = hubungannya rendah dan lemah Pendekatan Kelompok ialah sebuah

sekali pendekatan dengan jangkauan yang lebih


besar sehingga bisa menguatkan dalam
0,20 – 0,39 = hubungan rendah namun
membentuk perilaku secara berkelompok.
pasti
Media Penyuluhan ialah alat yang
membantu penyuluhan yang fungsinya
untuk

0,40 – 0,70 = hubungan yang cukup


bermakna

0,71 – 0,90 = hubungannya tinggi dan


kuat
Materi Penyuluhan ialah semua hal
yang dijelaskan dalam aktivitas
penyuluhan seperti pesan atau.
Dijadikan perantara yang dinilai bisa
Waktu dan Tempat Penyuluhan
menjadi penghubung antara penyuluh
adalah lokasi dan ketepatan waktu.
dan sasaran sehingga informasi diterima
dengan lebih jelas. Media penyuluhan
berisikan: gambar, peralatan dan obat
kontrasepsi, poster dan buku – buku
mengenai Program KB .

Variabel Terikat (Tingkat Adopsi ),


meliputi :
Pengetahuan, persuasi, keputusan dan Karakteristik Responden
konfirmasi.
Karakteristik responden harus
disampaikan guna memahami latar
HASIL DAN PEMBAHASAN
belakangnya. Karakteristik yang dipakai
Berdasar data yang sudah diproleh dalam
yaitu umur, Pendidikan terakhir, dan
penelitian maka perlu diadakan analisa
Pekerjaan. Berdasar pada data yang
melalui analisis tabel tunggal yaitu tahap
diperoleh dari “SPSS Statistic Viewer”,
pertama dalam melakukan analisis data
tabel frekuensi ”Usia” bisa dianalisis
yang berupa kolom, beberapa frekuensi
secara deskriptif yaitu: banyaknya sampel
dan persentase bagi masing-masing
N= 30 responden dan usianya 30-39 tahun
kategori.
sejumlah 25 responden dengan persentase
Informasi yang disampaikan dan
83,3%, yang usianya 40-49 tahun
dijelaskan pada tabel tunggal tersebut
sejumlah 5 responden dengan persentase
terdiri atas 3 bagian yakni karakter
16,7% serta tidak terdapat responden
responden, Komunikasi Penyuluhan
usianya 20-29 tahun. Berdasar pada “SPSS
Program KB oleh PLKB Kec. Sumber,
Statistic Viewer”, tabel frekuensi
dan Tingkat Adopsi KB. Lalu tabel
“Pendidikan terakhir” bisa dianalisis
tunggal tersebut dilakukan analisis melalui
deskriptif yaitu: jumlah sampel N= 30
SPSS .
responden dengan pendidikan terakhir
SMP sejumlah 25 responden yang tingkat persentasenya 26,7 %, dan yang menilai
persentasenya 83,3 %, dengan pendidikan “baik” terdapat 22 responden yang
terakhir SMA sejumlah 4 responden yang persentasenya 73,3 %, serta tidak terdapat
tingkat persentasenya 13,3 % , dengan responden yang menilai “tidak baik”.
pendidikan lain-lain sejumlah 1 Dengan demikian, bisa diketahui bahwa
responden yang tingkat persentasenya 3,3 seluruh responden memberikan penilaian
% serta tidak ada responden yang dengan kategori sangat baik dan baik pada
pendidikan terakhirnya SD. PLKB dalam penyampaian materi
penyuluhan Program KB.
Komunikasi penyuluhan Program KB
Berdasar pada “SPSS Statistic Viewer”,
oleh PLKB Kecamatan Sumber
tabel frekuensi ”PLKB Kecamatan
Tingkatan kemampuan PLKB pada saat
Sumber yang menjadi penyuluh di Desa
menyampaikan materi penyuluhan
Rambaan mempunyai kepribadian yang
Program KB bisa dianalisis secara
bersahabat” bisa dianalisis secara
deskriptif yaitu: sampel N= 30 responden,
deskriptif yaitu: sampel N= 30 responden,
dapat dipahami bahwa responden sebagai
dapat diketahui responden yang
penilai tingkatan kemampuan PLKB pada
memberikan penilaian PLKB Kecamatan
saat memberikan materi penyuluhan
Sumber yang menjadi penyuluh di Desa
Program KB “sangat baik” sejumlah 12
Rambaan berkepribadian “sangat
responden yang persentasenya 40,0 %,
bersahabat” terdapat 5 responden yang
responden memberikan nilai “baik”
persentasenya 16,7 %, yang memberikan
sejumlah 18 persentase yang
nilai dengan kategori “bersahabat”
persentasenya 60,0%, dan tidak terdapat
sejumlah 25 responden yang tingkat
responden yang memberikan nilai dengan
persentasenya 83,3 %, serta tidak terdapat
“tidak baik” pada saat memberikan materi
responden yang memberikan nilai dengan
Program KB.
kategori “tidak bersahabat” pada PLKB
Penilaian responden pada PLKB pada saat
Kecamatan Sumber yang menjadi
menyampaikan materi penyuluhan
penyuluh di Desa Rambaan dengan
Program KB bisa dianalisis secara
kepribadian yang bersahabat.
deskriptif yaitu: sampel N= 30 responden,
Sedangkan melalui analisis silang dalam
dapat dipahami bahwa responden yang
bagian ini berisikan mengenai nilai dan
menilai “sangat baik” pada saat
data pada tabel. Analisis tabel silang
menyampaikan materi penyuluhan
menjadi suatu teknik yang dipakai dalam
Program KB terdapat 8 responden yang
melakukan alisis dan melihat apakah antar
variabel berhubungan dengan satu dan K o m u n i k a s i Tingkat
P e n y u l u h a n A d op si

yang lainnya, sehingga bisa dilihat suatu P r o g r a m M asyarakat


K B
variabel memiliki nilai positif atau negatif. S p ea rm an 's rh o K O M U N IK A S I C orrelation
P en yu lu h an C oefficien t
1.
00
.5 5 9 * *

P rog ram k b S ig. (2 - 0 .00 1


tailed ) 30
Dari data yang diperoleh hubungan antara N

penilaian penampilan oleh PLKB dalam


T in gk at C orrelation .5 5 9 * * 1 .0 0 0

penyampaian materi Program KB dengan A d op si C oefficien t


M asyarakat S ig. (2 - .0 0 1 .
minat responden dalam mengetahui lebih tailed )
N 30 30

jelas tentang Program KB. Sebanyak 27


Hasil Uji Korelasi Spearman Rho dengan Piranti Lunak
dari 30 responden, berpendapat bahwa SPSS versi 18.0

penyajian yang dilakukan PLKB dalam


penyampaian Program KB menarik
ada pengukuran koefisien korelasi
sehingga responden juga memiliki minat
memakai Spearman Rho Koefisien
untuk memahami lebih jauh tentang
didapat hasil .559 yang artinya 0,559.
program KB. Dengan demikian terdapat
Angka itu ialah angka koefisien korelasi
hubungan antara penampilan yang
yang mengindikasikan hubungan yang
disajikan oleh PLKB dalam penyampaian
cukup bermakna antar variabel X dan Y
Program KB dengan minat masyarakat
sebab berada diantara 0,40 – 0,70 dalam
untuk memahami lebih jauh tentang
skala Guilford. Jadi, bisa diuraikan bahwa
Program KB.
ada hubungan cukup berarti diantara
Komunikasi Penyuluhan Program KB
dengan tingkat adopsi warga Desa
Rambaan Kec. Sumber Kab. Probolinggo .

Uji Hipotesis Dari uji hipotesis berdasarkan tabel


dipahami bahwa nilai korelasi (r) = 0,559
dan signifikasi (2 tailed) = 0,000 (100%).
Dengan demikian diketahui bahwa nilai
signifikansinya yaitu 0,000 (100%) ≥ α =
0,05 (95%). Jadi, hubungan antara
variabel x dan y (rxy) besarnya 0,559
secara statistik dan bisa disebut signifikan.
Oleh karena itu, Ho yakni tidak ada
hubungan diantara Komunikasi
Penyuluhan Program KB dan adopsi KB mengambil kesimpulan bahwa dalam
warga Desa Rambaan Kec. Sumber Kab. mengetahui penyelenggaraan komunikasi
Probolinggo ditolak. Sedangkan Ha, yakni penyuluhan Program KB yang
ada hubungan diantara Komunikasi dilaksanakan oleh PLKB Kec. Sumber
Penyuluhan Program KB dengan tingkat bahwa yang mana ketika penyuluhan
adopsi warga Desa Rambaan Kec. Sumber Program KB, PLKB telah dapat
Kab. Probolinggo diterima. melakukan komunikasi dengan baik dalam
penyampaian materi sehingga warga
memahami materi yang telah dijelaskan
dan mampu untuk melaksanakan Program
KB.

Berdasar pada hasil penelitian diketahui


Selanjutnya dalam mengindikasi indeks
bahwa tingkat adopsi KB warga Desa
korelasi sebagai penentu besarnya
Rambaan Kec. Sumber Kab. Probolinggo
hubungan variabel X (Komunikasi
dinyatakan masyarakat telah banyak yang
Penyuluhan program KB) pada variabel Y
mendapatkan Program KB dengan adanya
(Tingkat Adopsi Masyarakat), dengan
Program KB yang disampaikan oleh
menggunakan rumus:
PLKB. Oleh dikarenakan warga yang
Kp = (rs)² x 100% telah memahami informasi tentang KB
dan memahami manfaat KB, diharapkan
Kp = (0,559)² x 100% Kp = 0,312 x 100%
mampu meningkatkan kesejahteraan
Kp = 31,2% hidup.

Dengan demikian bisa diambil kesimpulan Ada hubungan antara program penyuluhan

bahwa kuatnya pengaruh variabel X pada KB dengan tingkat adopsi KB warga Desa

variabel Y dalam ialah 31,2% dan ada Rambaan Kec. Sumber Kab. Probolinggo.

68,8% faktor-faktor lainnya yang tidak Berdasar pada uji hipotesis, bia

dihitung dalam penelitian. disebutkan bahwa ada hubungan cukup


berarti diantara komunikasi penyuluhan
SIMPULAN Program KB dengan tingkat adopsi warga

Berdasarkan hasil penelitian maka Desa Rambaan Kec. Sumber Kab.

terdapat kesimpulan yaitu: Probolinggo.

Dengan melihat hasil penelitian yang


sudah dilaksanakan maka peneliti
DAFTAR PUSTAKA Sentiana, Lucie. 2005. Teknik Penyuluhan
dan Pemberdayaan Masyarakat.
Ali, Muhammad. 1991. Penelitian
kependidikan Prosedur dan Strategi. Bogor : Ghalia Indonesia.
Jakarta Salemba Empat.
Wauran, M.H. 2002. KB. Bandung :
Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur
Penelitian, Suatu Pendekatan Indonesia Publishing House.
Praktek. Jakarta; Renika Cipta
Website:
A, Fazidah Siregar. 2003. Pengaruh
http : library.usu.ac.id/download/fkm)fkm
Nilai dan Jumlah Anak Pada – Fazidah2.pdf.
Keluarga terhadap Norma
UU No. 10 Tahun 1992 Mengenai
Keluarga Kecil Bahagia dan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Sejahtera (NKKBS).

BKKBN, 2001. Buku Sumber Pendidikan


Keluarga Berencana.Jakarta
---------,2003. Petunjuk Teknis Pendidikan
KB. Jakarta
---------,2003. Informasi Dasar Gerakan
KB Nasional. Jakarta
Effendy, Onong Uchajana, 1986, Dimensi
– dimensi Komunikasi, Bandung :
Alumni.
Fisher, B. Aubrey. 1993. Teori – teori
Komunikasi. Bandung : Remaja
Rosdakarya.

Nawawi, Hadari. 1998. Metode Penelitian


Bidang Ilmu Sosial. Yogyakarta :
Gajah Mada University Press.

Nasution, Deddy. 2005. Prinsip – prinsip


Komunikasi untuk Penyuluhan.
Jakarta : Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Singarimbun, Masri. 1995. Metode
Penelitian Survey. Jakarta : LP3S.

You might also like