Professional Documents
Culture Documents
Pandemi Covid-19
Fauziyatusyifa1, Hafidh Muhammad1, Hamzah Akmal1, Haibah Aisah1,
Iqbal Saputra1, Kaisa Kurnia1, Ihsan Muhamad Fadillah1, Uwes Fatoni1
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung
Jalan Soekarno Hatta Kota Bandung Jawa Barat 40629 Indonesia
Email : fauziyatusyifa@mail.com, Email : fizem23@gmail.com, Email :
hamzahakmal15@gmail.com, Email : aisahhaibah@gmail.com, Email : Iqbals@gmail.com,
Email : Kaiiiikaiiiikm26@gmail.com, Email : ihsanm304@gmail.com ,
ABSTRACT
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan signifikansi pesan yang
disampaikan melalui media komunikasi dalam keadaan pandemi. Tuntutan
masa pandemi yang berdimensi krisis dalam berbagai lini, menjadikan
pemilihan media komunikasi harus lebih hati-hati. Persoalan ini kemudian
akan berdampak pada kesalahan informasi yang diterima oleh masyarakat.
1
Oleh sebab itu, pemilihan komunikasi massa sebagai media yang strategis
dalam menanggapi berbagai persoalan yang ada dapat menjadi alternatif
sebagai sarana edukasi dini yang langsung menyasar terhadap masyarakat
luas dengan efektif dan efisien. Bahasan utama dalam penelitian ini berkaitan
dengan peran penting komunikasi massa di tengah pandemi COVID-19.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan observasi
dan wawancara kepada informan penelitian. Penelitian ini menemukan bahwa
komunikasi massa memiliki peranan sentral dalam menanggapi pandemi
COVID-19. Peran ini membentuk perilaku baru yang muncul dari tatanan dan
rekonstruksi sosial baru dalam menghadapi tatanan sosial yang lebih adaptif
dengan keadaan pandemi.
Kata Kunci : Komunikasi Massa : Peran Komunikasi Massa di Tengah
Pandemi Covid-19
PENDAHULUAN
Komunikasi massa memiliki peranan yang krusial di tengah pandemi
Covid-19, yang telah ditetapkan menjadi pandemic global oleh organisasi
kesehatan dunia yaitu WHO (World Health Organization). Khususnya di
Indonesia, berbagai prediksi ahli menyebutkan jika pandemi tersebut belum
akan berkahir dalam waktu dekat ini.1 Sehingga, dalam menanggapi pandemi
ini diperlukan adanya pola komunikasi yang efektif dan efisian untuk
memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait dengan penanganan
pendemi ini.
Sebelum kita membahas tentang komunikasi massa, perlu terlebih
dahulu kita memahami tentang apa itu komunikasi, Komunikasi merupakan
bagian dari ilmu sosial yang berakar pada filsafat. Dalam kehidupan manusia
baik secara individu maupun bermasyarakat tentu selalu melakukan
komunikasi. Banyak teori yang dikembangkan oleh para pakar komunikasi,
hal tersebut dilakukan untuk melahirkan suatu disiplin ilmu yang berguna
bagi umat manusia. Beberapa bentuk komunikasi yang telah dikembangkan
oleh para pakar, antara lain komunikasi intrapersonal, komunikasi
interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi dan komunikasi
massa.
Komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan
saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara
massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh, sangat heterogen, dan
menimbulkan efek tertentu.
2
Komunikasi Massa: Pengertian, Unsur, Ciri-ciri, Fungsi dan Efeknya dalam Masyarakat
LANDASAN TEORITIS
4
Komunikasi Massa: Pengertian, Unsur, Ciri-ciri, Fungsi dan Efeknya dalam Masyarakat
Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. x No. x (xxxx) xx-xx 5
atau opini. Namun tidak semua fakta dan peristiwa yang terjadi di
sekeliling kita dapat dimuat media massa. Pesan komunikasi massa
yang dikemas dalam bentuk apapun harus memenuhi kriteria penting
atau kriteria yang menarik.
b) Komunikannya Anonim dan Heterogen
Pada komunikasi antar personal, komunikator akan mengenal
komunilkannya dan mengetahui identitasnya. Sedangkan dalam
komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan
(anonim), karena komunikannya menggunakan media dan tidak tatap
muka secara langsung. Di samping anonim, komunikan komunikasi
massa adalah heterogen, karena terdiri dari lapisan masyarakat yang
berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor usia, faktor
jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama,
dan tingkat ekonomi.
c) Media Massa Menimbulkan Keserempakan
Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan
komunikasi lainnya, adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan
yang dicapainya relative banyak dan tidak terbatas, bahkan lebih dari
itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu
yang bersamaan memperoleh pesan yang sama
d) Komunikasi Lebih mengutamakan Isi daripada Hubungan
Salah satu prinsip komunikasi mempunyai dimensi isi dan
dimensi hubungan. Dimensi ini menunjukkan muatan atau isi
komunikasi. Yaitu apa yang dikatakan dan apa yang dilakukan,
sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara
mengatakannya, yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para
peserta komunikasi itu.
e) Komunikasi Massa Yang Bersifat Satu Arah
Selain ada ciri yang merupakan keunggulan komunikasi
massa, ada juga ciri komunikasi massa yang merupakan
kelemahannya. Karena komunikasinya melali media massa yang
bersifat satu arah, maka komunikator dan komunikasinya tidak dapat
melakukan kontak fisik.
f) Stimulasi Alat Indra yang Terbatas
Ciri komunikasi massa lainnya yang dapat dianggap salah satu
kelemahannya adalah stimulasi alat indra yang terbatas. dalam
6
Komunikasi Massa: Pengertian, Unsur, Ciri-ciri, Fungsi dan Efeknya dalam Masyarakat
Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. x No. x (xxxx) xx-xx 7
maka informasi massa adalah milik publik, bukan ditujukan kepada individu
masing-masing.
3. Khalayak.
biasa disebut juga dengan istilah penerima, sasaran, pembaca,
pendengar, pemirsa, audience, decoder atau komunikan. Komunikan dalam
komunikasi massa sangat beragam, dari jutaan penonton televisi, ribuan
pembaca buku, majalah, koran atau jurnal ilmiah. McQuail menyimpulkan
ciri utama khalayak massa adalah (1) memiliki sejumlah besar penonton,
pembaca dan lain-lain, (2) sangat tersebar, (3) non-interaktif dan hubungan
yang anonim bagi satu sama lain, (4) komposisinya heterogen, (5) tidak
teratur atau bertindak sendiri, dan (6) objek pengaturan atau manipulasi
media. Nuruddin - dengan mengutip pandangan Hiebert menguraikan bahwa
audience dalam komunikasi massa setidak-tidaknya memiliki lima
karakteristik sebagai berikut: (1) audience cenderung berisi individu-individu
yang condong untuk berbagi pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan
sosial di antara mereka, (2) audience cenderung besar, (3) audience
cenderung heterogen, (4) audience cenderung anonim, dan (5) audience
secara fisik dipisahkan dari komunikator.
4. Media Massa
merupakan media komunikasi dan informasi yang melakukan
penyebaran secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal
pula. Menurut Melvin L. DeFleur dan Everette E. Dennis, media massa
secara garis besar meliputi tiga macam; media cetak (buku, majalah dan
koran), film, media elektronik (radio dan televisi). Ciri khas media massa,
mempunyai kemampuan untuk memikat perhatian khalayak secara serempak
(simultaneous) dan serentak (instantaneous). Serentak berarti khalayak bisa
menikmati media massa tersebut hampir bersamaan. Bersamaan tentu juga
bersifat relatif.
5. Efek.
Komponen ini sebenarnya lekat pada komponen khalayak. Efek
adalah perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri audience sebagai
akibat keterpaan pesan-pesan media. Komunikasi dalam arti interaksi
ataupun transaksi mensyaratkan adanya umpan balik. Pada media massa,
komunikasi hanya berjalan satu arah. Kita tidak bisa langsung memberikan
respon kepada komunikatornya (media massa yang bersangkutan). Kalaupun
bisa, sifatnya tertunda. Pada proses komunikasi massa kurang memungkinkan
terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Umpan balik dari audience
biasanya memerlukan waktu dan tertunda.
8
Komunikasi Massa: Pengertian, Unsur, Ciri-ciri, Fungsi dan Efeknya dalam Masyarakat
Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. x No. x (xxxx) xx-xx 9
Saat ini selain berlangganan koran dan menonton TV dan mendengarkan
radio, khalayak juga telah dipermudah dengan keberadaan media online
dan media sosial yang semakin membantu masyarakat dalam memperoleh
informasi secara up to date dan real time. Oleh karea itu, sudah sapat
dikatakan bahwa fungsi informasi menjadi hal yang sangat penting bagi
masyarakat seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi.
b) Fungsi Pendidikan,
Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayak (mass
education), karena banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik.
Salah satu cara mendidik yang dilakukan media massa adalah melalui
pengajaran nilai, etika serta aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa
atau pembaca. Media massa melakukannya melalui drama, cerita, diskusi,
dan artikel.
c) Fungsi Persuasi,
Persuasi sebagai salah satu fungsi komunikasi massa yakni kemampuan
media massa dalam mempengaruhi khalayaknya agar berbuat sesuatu
sesuai apa yang ditawarkan media massa yang bersangkutan. Contoh:
tajuk rencana, artikel, surat pembaca adalah bernuansa persuasif. Persuasi
bisa datang dalam berbagai bentuk: (1) mengukuhkan atau memperkuat
sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang; (2) mengubah sikap,
kepercayaan, atau nilai seseorang; (3) menggerakkan seseorang untuk
melakukan sesuatu; dan (4) memperkenalkan etika, atau menawarkan
nilai tertentu.
d) Fungsi Transmisi Budaya
Terjadinya perubahan ataupun pergeseran budaya atau nilai-nilai budaya
dalam suatu masyarakat, tidak terlepas dari keberhasilan media massa
dalam memperkenalkan budaya-budaya global kepada audiens massa.
Hal ini juga seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang merambah ke berbagai area kehidupan masyarakat,
termasuk budaya.
e) Fungsi untuk Mendorong Kohesi Sosial
Kohesi sama dengan penyatuan. Kohesi sosial sebagai salah satu fungsi
komunikasi massa, maksudnya media massa ikut berperan dalam
mendorong masyarakat untuk bersatu. Misalnya: ketika media massa
memberitakan tentang pentingnya kerukunan antar umat beragama,
10
Komunikasi Massa: Pengertian, Unsur, Ciri-ciri, Fungsi dan Efeknya dalam Masyarakat
Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. x No. x (xxxx) xx-xx 11
Banyak penelitian yang menegaskan bahwa perilaku masyarakat saat
ini banyak dipengaruhi oleh media massa yang mereka konsumsi. Bahkan
menjamurnya perilaku kriminal salah satunya dipicu oleh perilaku imitasi
yang dilakukan oleh pelakunya dari tontonan yang mereka konsumsi. Joyce
Cramond menjelaskan bahwa dari adanya media masa seperti televisi
menunjukan bahwa efek dari media tersebut adalah munculnya efek alihan
(displacement effect) yang ia definisikan sebagai reorganisasi kegiatan yang
terjadi karena masuknya telivisi; berupa pengurangan kegiatan dan
penghentian beberapa kegiatan sama sekali dan diganti oleh kegiatan
menonton televisi. Pada masyarakat Amerika kondisi ini disebut dengan
Teletown, dimana dengan kehadiran televise telah mengurangi jam tidur,
membaca,bermain karena harus dihabiskan dengan menonton televise
(Rachmat, 2011: 219).
Sebagai perangkat teknologi, media komunikasi massa memberikan
beberapa efek yang tidak dapat dihindari yang diantaranya meliputi aspek
kognitif, aspek afektif dan aspek behavioral. Efek kognitif terjadi bila ada
perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepi khalayak. Efek
ini berhubungan dengan transmisi pengetahuan, ketrampilan, kepercayaan
atau informasi. Efek afektif akan timbul bila bila ada perubahan pada apa
yang dirasakan, disenangi atau dibenci khalayak. Efek ini ada hubungannya
dengan sikap, emosi, atau nilai. Efek behavioral merujuk pada perilaku yang
nyata yang dapat diamati yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau
kebiasaan berperilaku, misalnya, setelah menyaksikan wawancara seorang
transmigran dengan reporter TVRI, mungkin akan diperoleh informasi
tentang prosedur.
12
Komunikasi Massa: Pengertian, Unsur, Ciri-ciri, Fungsi dan Efeknya dalam Masyarakat
Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. x No. x (xxxx) xx-xx 13
Media massa elektronik dipilih, karena sebagian besar masyarakat juga dapat
dengan mudah mengaksesnya.
b. Media Massa Online
Media online merupakan wujud dari perkembangan teknologi dalam
pertukaran informasi. Saluran penyebaran informasi yang dapat dengan
mudah diakses melalui jaringan internet yang hampir tersedia di seluruh
penjuru wilayah. Media online berasal dari dua kata, yaitu Media dan Online.
Media ialah bentuk jamak dari kata medium yang memiliki arti saluran atau
sarana. Online berarti terhubung dengan suatu komputer, jaringan komputer,
atau bahkan terhubung melalui internet, sehingga, dengan pesan dalam suatu
media yang terhubung ke dalam jaringan internet, dapat dinyatakan menjadi
pesan atau informasi yang diperoleh melalui media massa online. (Kennedy,
n.d., p. 51).
Media online disebut juga sebagai media digital, media siber (cyber),
dan media internet merupakan media baru (new media) setelah media cetak
(surat kabar, majalah, tabloid) dan media elektronik (radio, televisi, film).
Secara umum, arti dari media online yaitu segala jenis media komunikasi
yang memerlukan koneksi internet untuk mengaksesnya, baik dari sisi
penerima pesan maupun sisi pengirim pesan, dinamakan media online.
Pemerintah juga memanfaatkan media online sebagai wadah
komunikasi massa dengan masyarakat luas dalam hal pemberian informasi
yang berkaitan dengan COVID-19. Khususnya dengan adanya media online,
data penyebaran COVID-19 dapat diakses secara realtime pada detik itu juga.
Tidak hanya menyediakan layanan penuh, pihak Gugus Tugas juga
menyediakan radar penyebaran COVID-19 yang dapat diakses melalui
masing-masing handphone seseorang.
14
Komunikasi Massa: Pengertian, Unsur, Ciri-ciri, Fungsi dan Efeknya dalam Masyarakat
Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. x No. x (xxxx) xx-xx 15
menyebabkan kesalahan dalam memahami pesan dan kerentanan terhadap
pesan bohong (hoax) yang menyebar tanpa terkendali.
Kewaspadaan terhadap ancaman ini, menjadikan penyampaian pesan
yang dilakukan oleh pemerintah menjadi lebih efektif dan mudah melakukan
rekayasa sosial. Fungsi media sosial sebagai bagian dari kontruksi sosial
mendapatkan urgensitasnya. Media massa sebagai bagian dari media
konstruksi sosial (social construction of reality), menjadi salah satu langkah
penting yang dapat digunakan untuk mengubah pola hidup masyarakat dari
kontruks sosial yang telah ada sebelum adanya COVID-19. Proses perubahan
ini diawali dengan proses tindakan dan interaksi, yang memaksa individu
untuk terus-menerus menjalankan pesan yang telah diterima sebagai sebuah
tindakan.
Di masa pendemi Covid-19 hingga masa pasca pandemi Covid-19
merupakan dua masa yang akan memiliki persamaan dalam hal kontruksi
sosial, bagaimana masyarakat dapat beradaptasi dengan situasi di masa
pandemi. Masa pasca pandemi Covid-19 tersebut, akan jauh berbeda dengan
masa sebelum pandemi Covid-19 berlangsung. Tatanan sosial dalam
rekontruksi masyarakat seiring berjalannya waktu akan tergeser akibat
dampak Covid-19. Dengan demikian diperlukan penyesuaian-penyesuaian
yang harus dilaksanakan oleh berbagai lapisan masyarakat. Bukan hanya
pada sektor sosial saja yang terdampak, melainkan sektor ekonomi,
pemerintahan dan sektor lainnya sangat terdampak Covid-19 tersebut.
Peran media massa ataupun komunikasi massa diperlukan sebagai
salah satu langkah solutif dalam penyelesaian akibat dampak yang
ditimbulkan oleh pandemi Covid-19 ini. Dengan adanya komunikasi yang
erat, maka diharapkan dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh
penyebaran Covid-19 yang telah menjadi bencana global dan mencatatkan
sejarah pada kehidupan manusia. Faktanya, akibat yang ditimbulkan virus
corona ini, segala lini kehidupan manusia dan memaksa manusia untuk
menyesuaikan diri dengan kebaradaan Covid-19 ini.
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Harjani Hefni, Komunikasi Islam, (Jakarta: Prenada Media Group, 2015),
cet.I..
Romli, K. (2017). Komunikasi massa. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Qudratullah. (2016). Peran dan Fungsi Komunikasi Massa. Jurnal Tabligh,
41 – 46.
Zulkarnain. (Volume 13, No. 1, Desember 2015). Psikologi dan Komunikasi
Massa. Tasamuh, 45-58.
Khatibah. (Volume VII, No. 1, 2019). Komunikasi Massa Dalam Al-Quran.
Al-Idarah, 56-75.
Nazarullah. (Vol. 1 No. 1, 2018). Teori-teori Komunikasi Massa Dalam
Perspektif Islam. Jurnal Peurawi, 1-16.
Rachmiatie, A. (Vol. 3 No. 1, 2002). Paradigma Baru Dakwah Islam:
Perspektif Komunikasi Massa. Mediator, 139-143.
Nida, F. L. (Volume 2, Nomor 2, Juli – Desember 2014). Persuasi dalam
media Komunikasi Massa. AT-TABSYIR, Jurnal Komunikasi Penyiaran
Islam, 77-95.
Triputra, P. (n.d.). Komunikasi Massa versus Media.
Zahid, M. (Vol. 11 No. 1 Januari – Juni 2014). Posisi dan Fungsi Mushhaf
Al-Qur’an. Nuansa, 78-106.
Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. x No. x (xxxx) xx-xx 17
Yusri. (VOL. 19, NO. 27, JANUARI – JUNI 2013 ). TEORI KOMUNIKASI
MASSA . JURNAL AL-BAYAN, 67-76.
Ananda. (n.d.). Komunikasi Massa: Pengertian, Fungsi, dan
Karakteristiknya. Retrieved Mei Sabtu, 2022, from Gramedia Blog:
https://www.gramedia.com/literasi/komunikasi-massa/
Kennedy, J. E. (n.d.). Strategi Pemilihan Media, Visual, Dan Pesan Di Media
Cetak, Elektronik, Dan Outdoor Promotion. 761, 268. Retrieved January
13, 2021, from http://jurnal.upi.edu/761/ view/1607/strategi-pemilihan-
media,-visual,-dan-pesan-di-media-cetak,-elektronik,-dan-outdoor-
promotion. htm
18