You are on page 1of 18

Komuniksi Massa: Peran Komunikasi Massa di Tengah

Pandemi Covid-19
Fauziyatusyifa1, Hafidh Muhammad1, Hamzah Akmal1, Haibah Aisah1,
Iqbal Saputra1, Kaisa Kurnia1, Ihsan Muhamad Fadillah1, Uwes Fatoni1
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung
Jalan Soekarno Hatta Kota Bandung Jawa Barat 40629 Indonesia
Email : fauziyatusyifa@mail.com, Email : fizem23@gmail.com, Email :
hamzahakmal15@gmail.com, Email : aisahhaibah@gmail.com, Email : Iqbals@gmail.com,
Email : Kaiiiikaiiiikm26@gmail.com, Email : ihsanm304@gmail.com ,

ABSTRACT

his study aims to find the significance of messages conveyed through


communication media in a pandemic situation. The demands of a pandemic
era have crisis dimensions on various fronts, making the choice of
communication media more careful. This problem will then have an impact
on the misinformation received by the community. Therefore, the selection of
mass communication as a strategic media in response to various existing
problems can be an alternative as a means of early education that directly
targets the wider community effectively and efficiently. The main discussion
in this research is related to the important role of mass communication in the
midst of the COVID-19 pandemic. This research uses qualitative methods
with the type of field study research. Data collection techniques using
observation, interviews, and documentation. This study found that mass
communication has a central role in responding to the COVID-19 pandemic.
This role forms a new behavior that emerges from a new social order and
reconstruction in the face of a social order that is more adaptive to the
pandemic situation. To create this situation, it requires close communication
between stakeholders and the community in responding to this problem.

Keyword : Mass Communication : The Role of Mass Communication in the


Midst of the Covid-19 Pandemic

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan signifikansi pesan yang
disampaikan melalui media komunikasi dalam keadaan pandemi. Tuntutan
masa pandemi yang berdimensi krisis dalam berbagai lini, menjadikan
pemilihan media komunikasi harus lebih hati-hati. Persoalan ini kemudian
akan berdampak pada kesalahan informasi yang diterima oleh masyarakat.
1
Oleh sebab itu, pemilihan komunikasi massa sebagai media yang strategis
dalam menanggapi berbagai persoalan yang ada dapat menjadi alternatif
sebagai sarana edukasi dini yang langsung menyasar terhadap masyarakat
luas dengan efektif dan efisien. Bahasan utama dalam penelitian ini berkaitan
dengan peran penting komunikasi massa di tengah pandemi COVID-19.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan observasi
dan wawancara kepada informan penelitian. Penelitian ini menemukan bahwa
komunikasi massa memiliki peranan sentral dalam menanggapi pandemi
COVID-19. Peran ini membentuk perilaku baru yang muncul dari tatanan dan
rekonstruksi sosial baru dalam menghadapi tatanan sosial yang lebih adaptif
dengan keadaan pandemi.
Kata Kunci : Komunikasi Massa : Peran Komunikasi Massa di Tengah
Pandemi Covid-19

PENDAHULUAN
Komunikasi massa memiliki peranan yang krusial di tengah pandemi
Covid-19, yang telah ditetapkan menjadi pandemic global oleh organisasi
kesehatan dunia yaitu WHO (World Health Organization). Khususnya di
Indonesia, berbagai prediksi ahli menyebutkan jika pandemi tersebut belum
akan berkahir dalam waktu dekat ini.1 Sehingga, dalam menanggapi pandemi
ini diperlukan adanya pola komunikasi yang efektif dan efisian untuk
memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait dengan penanganan
pendemi ini.
Sebelum kita membahas tentang komunikasi massa, perlu terlebih
dahulu kita memahami tentang apa itu komunikasi, Komunikasi merupakan
bagian dari ilmu sosial yang berakar pada filsafat. Dalam kehidupan manusia
baik secara individu maupun bermasyarakat tentu selalu melakukan
komunikasi. Banyak teori yang dikembangkan oleh para pakar komunikasi,
hal tersebut dilakukan untuk melahirkan suatu disiplin ilmu yang berguna
bagi umat manusia. Beberapa bentuk komunikasi yang telah dikembangkan
oleh para pakar, antara lain komunikasi intrapersonal, komunikasi
interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi dan komunikasi
massa.
Komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan
saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara
massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh, sangat heterogen, dan
menimbulkan efek tertentu.

2
Komunikasi Massa: Pengertian, Unsur, Ciri-ciri, Fungsi dan Efeknya dalam Masyarakat

Terdapat berbagai teori yang telah dikembangkan oleh pakar


komunikasi untuk melahirkan landasan bagi para pelaku komunikasi agar
dapat melakukan komunikasi yang baik dan efektif. Istilah komunikasi
berasal dari bahasa Inggris, yakni communication, yang artinya adalah suatu
proses pertukaran informasi di antara idividu melalui system lambing-
lambang, tanda-tanda atau tingkah laku. Komunikasi juga dapat diartikan
sebagai cara untuk menyampaikan ide dengan pihak lain, baik dengan
berbincang, berpidato, menulis maupun melakukan korespodensi (Hefni,
2017: 2). Ilmu komunikasi secara umum membahas tentang interaksi
manusia, di mana setiap individu manusia tidak dapat menjalankan
kehidupannya tanpa berkomunikasi.
Media Massa adalah suatu institusi atau lembaga yang memiliki
serangkaian kegiatan produksi budaya dan informasi yang dilaksanakan oleh
berbagai tipe komunikasi massa untuk disalurkan kepada khalayak sesuai
dengan kebiasaan yang berlaku.
Ditengah pandemi Covid-19 ini, komunikasi merupakan sebuah
langkah penting guna menyampaikan informasi yang dibutuhkan seseorang
ataupun masyarakat. Lebih jauh lagi, komunikasi menjadi kepentingan lain
dalam menghadapi Covid-19 ini. Dengan kebijikan pembatasan sosial, maka
komunikasi massa menjadi sebuah pilihan untuk penyampaian informasi
kepada publik. Menanggapi berbagai persoalan yang timbul akibat pandemi
Covid-19 ini, komunikasi publik menjadi pilihan terbaik dalam proses
interaksi sosial yang harus tetap berjalan di tengah pandemi.

LANDASAN TEORITIS

Pengertian Komunikasi Massa


Komunikasi massa terdiri dari dua suku kata yakni komunikasi dan
massa. Komunikasi merupakan aktivitas intensional, memperlihatkan
kesetaraan antara messages dan meanings serta membukakan pintu untuk
melakukan studi atas kedua sisi (messagesand meanings) tersebut. Lebih
ringkas Onong Uchjana memberikan pengertian komunikasi sebagai proses
penyampaian suatu pernyataan oleh Sesorang kepada orang lain (Romli,
2017: 7), Sedangkan Massa adalah terjemahan dari mass yang berarti
kumpulan dari individu atau sejumlah khalayak luas, namun tidak bisa
dipastikan jumlahnya. Lasswell menjelaskan bahwa komunikasi juga dapat
didefinisikan sebagai sebuah kegiatan penyampaian pesan oleh komunikator
Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. x No. x (xxxx) xx-xx 3
kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.
Menurutnya terdapat lima unsur yang terdapat dalam kegiatan komunikasi
yakni: komunikator, komunikan, media, pesan dan efek.
Komunikasi massa adalah komunikasi yang diarahkan kepada
khalayak luas yang tidak terbatas. Charles Atkin mendefinisikan komunikasi
massa sebagai proses komunikasi bermedia antara sumber institusional
dengan audiens yang beragam dan menyebar luas.
Komunikasi massa merupakan komunikasi yang ditujukan kepada
khalayak luas atau masyarakat umum dengan sifat komunikasi yang
heterogen. Komunikasi massa dapat terjadi dengan menggunakan beragam
media massa sebagai saran untuk menunjang komunikasi tersebut.
Menurut para pakar komunikasi, Komunikasi massa didefinisikam:
a) Menurut Bittner, Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasi
melalui media massa pada sejumlah orang.
b) Menurut Gerbner, komunikasi massa adalah produksi dan distribusi
yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang
kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industry.
c) Menurut Chaffe dan Metzger, komunikasi massa adalah fenomena
yang dimulai sejak tahun 1960-an, ditandai oleh penyebaran pesan
dari beberapa komunikator kepada khalayak sasaran dalam jumlah
yang sangat banyak.
d) Menurut Joseph A. DeVito, komunikasi massa dapat didefinisikan
dengan memusatkan perhatian pada lima variabel yang terkandung
dalam setiap tindak komunikasi dan memperlihatkan bagaimana
variabelvariabel ini bekerja pada media massa, yaitu sumber,
khalayak (audience), pesan, proses dan konteks. (Zahid, 2014 : 87)
e) Menurut Dominick, mendefinisikan komuikasi massa sebagai proses
di mana sebuah organisasi yang kompleks dengan bantuan media
menghasilkan pesan-pesan publik yang diarahkan kepada audiens
yang heterogen dan menyebar. (Rachmatie, 2002 :140)

Proses Komunikasi Massa


Proses komunikasi berbeda dengan dengan komunikasi tatap muka.
Karena sifat komunikasi massa yang melibatkan banyak orang, maka proses
komunikasinya sangat kompleks dan rumit.

4
Komunikasi Massa: Pengertian, Unsur, Ciri-ciri, Fungsi dan Efeknya dalam Masyarakat

Proses komunikasi massa terlihat berproses dalam bentuk:


a) Melakukan distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar.
Jadi proses komunikasi massa melakukan distribusi informasi
kemasyarakatan dalam jumlah yang besar. Contohnya, pada saat
siaran Seputar Indonesia di RCTI, secara serentak dapat diterima oleh
khalayak (pemirsa) dalam jumlah yang besar pula.
b) Proses komunikasi massa juga dilakukan melalui satu arah, yaitu dari
komunikator ke komunikan. Sangat terbatas adanya peluang untuk
terjadi dialog dua arah di antara pemberi pesan dan penerima pesan.
c) Proses komunikasi massa berlangsung secara asimetris di antara
komunikator dan komunikan, menyebabkan komunikasi di antara
mereka berlangsung datar dan bersifat sementara.
d) Proses komunikasi massa juga berlangsung berdasarkan pada
hubungan-hubungan kebutuhan (market) di masyarakat. Karena
tuntutan pasar, pemberitaan-pemberitaan massa lebih cenderung
hubungan-hubungan kebutuhan (market) di masyarakat. Karena
tuntutan pasar, pemberitaan-pemberitaan massa lebih cenderung
disesuaikan dengan permintaan pasar (khalayak). Misalnya, kalau
tayangan Bukan Empat Mata tidak lagi disukai pemirsa, maka dengan
segera pemilik siaran akan menghentikan acara tersebut karena tentu
berpengaruh pada permintaan iklan/sponsor.

Ciri-Ciri Komunikasi Massa


Ciri Komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media
massa, baik media audio visual maupun cetak. Komunikasi massa selalu
melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang
kompleks. Apabila pesan itu disampaikan melalui media pertelevisian maka
prosesnya komunikator melakukan suatu penyampaian pesan melalui
teknologi audio visual secara verbal maupun nonverbal dan nyata. Adapun
beberapa ciri-ciri komunikasi massa sebagai berikut:
a) Pesan Bersifat Umum
Komunikasi massa bersifat terbuka, artinya komunikasi massa
itu ditunjukkan untuk semua orang dan tidak ditunjukkan untuk
sekelompok orang tertentu. Oleh karena itu, komunikasi massa
bersifat umum. Pesan komunikasi massa dapat berupa fakta, peristiwa

Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. x No. x (xxxx) xx-xx 5
atau opini. Namun tidak semua fakta dan peristiwa yang terjadi di
sekeliling kita dapat dimuat media massa. Pesan komunikasi massa
yang dikemas dalam bentuk apapun harus memenuhi kriteria penting
atau kriteria yang menarik.
b) Komunikannya Anonim dan Heterogen
Pada komunikasi antar personal, komunikator akan mengenal
komunilkannya dan mengetahui identitasnya. Sedangkan dalam
komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan
(anonim), karena komunikannya menggunakan media dan tidak tatap
muka secara langsung. Di samping anonim, komunikan komunikasi
massa adalah heterogen, karena terdiri dari lapisan masyarakat yang
berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor usia, faktor
jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama,
dan tingkat ekonomi.
c) Media Massa Menimbulkan Keserempakan
Kelebihan komunikasi massa dibandingkan dengan
komunikasi lainnya, adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan
yang dicapainya relative banyak dan tidak terbatas, bahkan lebih dari
itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu
yang bersamaan memperoleh pesan yang sama
d) Komunikasi Lebih mengutamakan Isi daripada Hubungan
Salah satu prinsip komunikasi mempunyai dimensi isi dan
dimensi hubungan. Dimensi ini menunjukkan muatan atau isi
komunikasi. Yaitu apa yang dikatakan dan apa yang dilakukan,
sedangkan dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara
mengatakannya, yang juga mengisyaratkan bagaimana hubungan para
peserta komunikasi itu.
e) Komunikasi Massa Yang Bersifat Satu Arah
Selain ada ciri yang merupakan keunggulan komunikasi
massa, ada juga ciri komunikasi massa yang merupakan
kelemahannya. Karena komunikasinya melali media massa yang
bersifat satu arah, maka komunikator dan komunikasinya tidak dapat
melakukan kontak fisik.
f) Stimulasi Alat Indra yang Terbatas
Ciri komunikasi massa lainnya yang dapat dianggap salah satu
kelemahannya adalah stimulasi alat indra yang terbatas. dalam
6
Komunikasi Massa: Pengertian, Unsur, Ciri-ciri, Fungsi dan Efeknya dalam Masyarakat

komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis media


massa. Pada surat kabar dan majalah pembaca hanya melihat, pada
radio siaran dan rekaman auditif audience hanya mendengar,
sedangkan pada media televisi dan film audience menggunakan indra
penglihatan dan pendengaran.
g) Umpan Balik Tertunda dan Tidak Langsung
Dalam dunia komunikasi, komponen umpan balik atau yang
lebih popular disebut dengan feedback merupakan faktor penting
dalam proses komunikasi. Begitupula dengan komunikasi seringkali
dibutuhkan guna mendapatkan feedback yang disampaikan oleh
komunikannya.
Umpan balik sebagai respon mempunyai volume yang tidak terbatas
artinya, komunikator komunikasi massa tidak dapat dengan segera
mengetahui reaksi khalayak terhadap pesan yang disampaikan.
Tanggapan khalayak (audience) bisa diterima lewat telepon, e-mail,
twitter, facebook, dll. Dengan demikian, proses penyampaian
feedback komunikasi massa bersifat indirect (tidak langsung).
Sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk menggunakan telepon, e-
mail, facebook dan twitter menunjukkan bahwa feedback dalam
komunikasi massa bersifat tertunda.

Unsur-unsur Komunikasi Massa


Ada bebeerapa unsur dalam komunikasi massa, diantaranya:
1. Komunikator
adalah pihak yang mengirim pesan kepada khalayak, biasa disebut
pengirim, sumber, source atau encodex. Komunikator memegang peranan
yang sangat penting, terutama mengendalikan jalannya komunikasi.
Komunikator harus terampil berkomunikasi, dan juga kaya ide serta penuh
daya kreativitas. Disamping itu, faktor yang menentukan keberhasilan
komunikasi massa adalah kepercayaan pada komunikator (source credibility)
dan daya tarik komunikator (source attractiveness).
2. Pesan.
sesuai dengan karakteristik dari pesan komunikasi massa yaitu
bersifat umum, maka pesan harus diketahui oleh setiap orang. Dengan kata
lain, pesan-pesannya ditujukan pada khalayak yang plural. Dengan demikian,

Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. x No. x (xxxx) xx-xx 7
maka informasi massa adalah milik publik, bukan ditujukan kepada individu
masing-masing.
3. Khalayak.
biasa disebut juga dengan istilah penerima, sasaran, pembaca,
pendengar, pemirsa, audience, decoder atau komunikan. Komunikan dalam
komunikasi massa sangat beragam, dari jutaan penonton televisi, ribuan
pembaca buku, majalah, koran atau jurnal ilmiah. McQuail menyimpulkan
ciri utama khalayak massa adalah (1) memiliki sejumlah besar penonton,
pembaca dan lain-lain, (2) sangat tersebar, (3) non-interaktif dan hubungan
yang anonim bagi satu sama lain, (4) komposisinya heterogen, (5) tidak
teratur atau bertindak sendiri, dan (6) objek pengaturan atau manipulasi
media. Nuruddin - dengan mengutip pandangan Hiebert menguraikan bahwa
audience dalam komunikasi massa setidak-tidaknya memiliki lima
karakteristik sebagai berikut: (1) audience cenderung berisi individu-individu
yang condong untuk berbagi pengalaman dan dipengaruhi oleh hubungan
sosial di antara mereka, (2) audience cenderung besar, (3) audience
cenderung heterogen, (4) audience cenderung anonim, dan (5) audience
secara fisik dipisahkan dari komunikator.
4. Media Massa
merupakan media komunikasi dan informasi yang melakukan
penyebaran secara massal dan dapat diakses oleh masyarakat secara massal
pula. Menurut Melvin L. DeFleur dan Everette E. Dennis, media massa
secara garis besar meliputi tiga macam; media cetak (buku, majalah dan
koran), film, media elektronik (radio dan televisi). Ciri khas media massa,
mempunyai kemampuan untuk memikat perhatian khalayak secara serempak
(simultaneous) dan serentak (instantaneous). Serentak berarti khalayak bisa
menikmati media massa tersebut hampir bersamaan. Bersamaan tentu juga
bersifat relatif.
5. Efek.
Komponen ini sebenarnya lekat pada komponen khalayak. Efek
adalah perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri audience sebagai
akibat keterpaan pesan-pesan media. Komunikasi dalam arti interaksi
ataupun transaksi mensyaratkan adanya umpan balik. Pada media massa,
komunikasi hanya berjalan satu arah. Kita tidak bisa langsung memberikan
respon kepada komunikatornya (media massa yang bersangkutan). Kalaupun
bisa, sifatnya tertunda. Pada proses komunikasi massa kurang memungkinkan
terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Umpan balik dari audience
biasanya memerlukan waktu dan tertunda.
8
Komunikasi Massa: Pengertian, Unsur, Ciri-ciri, Fungsi dan Efeknya dalam Masyarakat

Fungsi Komunikasi Massa


Komunikasi massa merupakan salah satu aktivitas sosial yang
berfungsi di masyarakat. Menurut Robert K. Merton, fungsi aktivitas sosial
memiliki dua aspek, yaitu fungsi nyata (manifest function) adalah fungsi
nyata yang diinginkan, dan kedua, fungsi tidak nyata atau tersembunyi (latent
function), yaitu fungsi yang tidak diinginkan. Setiap fungsi sosial dalam
masyarakat memiliki efek fungsional dan disfungsional.
Selain manifest function dan latent function, setiap aktivitas sosial
juga berfungsi melahirkan (beiring function) fungsi-fungsi sosial yang lain,
bahwa manusia memiliki kemampuan beradaptasi yang sangat sempurna.
Manusia dapat mengubah fungsi sosialnya yang dianggap membahayakan
dirinya. Contohnya, pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh pemerintah,
di satu sisi adalah untuk membersihkan masyarakat dari praktik korupsi,
namun di sisi lain tindakan pemberantasan korupsi yang tidak diikuti dengan
perbaikan sistem justru akan menimbulkan ketakutan bagi aparatur
pemerintahan secara luas tentang masa depan mereka karena merasa
tindakannya selalu diawasi, dan ditakuti. Tidak adanya perbaikan sistem yang
baik dan ketakutan justru akan melahirkan (beiring) model-model korupsi
baru yang lebih canggih.
Ada banyak pandangan yang berbeda tentang fungsi dari komunikasi massa.
Namun secara umum, fungsi komunikasi massa antara lain:
a) Fungsi Informasi
Merupakan fungsi paling penting yang terdapat dalam komunikasi massa.
Kompenen paling urama untuk mengetahui fungsi informasi ini adalah
berita-berita yang disajikan. Iklan oun beberapa hal yang memiliki fungsi
memberikan informasi disamping fungsi-fungsi lain.
Dari aspek ini, komunikasi massa menyediakan informasi tentang
peristiwa dan kondisi dalam mesyarakat dan dunia, menunjukkan
hubungan kekuasaan, dan memudahkan inovasi, adaptasi dan kemajuan.
Fungsi informasi dapat diartikan bahwa media massa adalah penyebar
informasi bagi khalayak. Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak
media massa yang berkaitan sesuai dengan kebutuhan dan
kepentingannya. Sebagai makhluk sosial, khalayak akan terus
membutuhkan informasi.

Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. x No. x (xxxx) xx-xx 9
Saat ini selain berlangganan koran dan menonton TV dan mendengarkan
radio, khalayak juga telah dipermudah dengan keberadaan media online
dan media sosial yang semakin membantu masyarakat dalam memperoleh
informasi secara up to date dan real time. Oleh karea itu, sudah sapat
dikatakan bahwa fungsi informasi menjadi hal yang sangat penting bagi
masyarakat seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi.
b) Fungsi Pendidikan,
Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayak (mass
education), karena banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik.
Salah satu cara mendidik yang dilakukan media massa adalah melalui
pengajaran nilai, etika serta aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa
atau pembaca. Media massa melakukannya melalui drama, cerita, diskusi,
dan artikel.
c) Fungsi Persuasi,
Persuasi sebagai salah satu fungsi komunikasi massa yakni kemampuan
media massa dalam mempengaruhi khalayaknya agar berbuat sesuatu
sesuai apa yang ditawarkan media massa yang bersangkutan. Contoh:
tajuk rencana, artikel, surat pembaca adalah bernuansa persuasif. Persuasi
bisa datang dalam berbagai bentuk: (1) mengukuhkan atau memperkuat
sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang; (2) mengubah sikap,
kepercayaan, atau nilai seseorang; (3) menggerakkan seseorang untuk
melakukan sesuatu; dan (4) memperkenalkan etika, atau menawarkan
nilai tertentu.
d) Fungsi Transmisi Budaya
Terjadinya perubahan ataupun pergeseran budaya atau nilai-nilai budaya
dalam suatu masyarakat, tidak terlepas dari keberhasilan media massa
dalam memperkenalkan budaya-budaya global kepada audiens massa.
Hal ini juga seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang merambah ke berbagai area kehidupan masyarakat,
termasuk budaya.
e) Fungsi untuk Mendorong Kohesi Sosial
Kohesi sama dengan penyatuan. Kohesi sosial sebagai salah satu fungsi
komunikasi massa, maksudnya media massa ikut berperan dalam
mendorong masyarakat untuk bersatu. Misalnya: ketika media massa
memberitakan tentang pentingnya kerukunan antar umat beragama,

10
Komunikasi Massa: Pengertian, Unsur, Ciri-ciri, Fungsi dan Efeknya dalam Masyarakat

secara tidak langsung media tersebut berfungsi untuk mewujudkan


terjadinya kesatuan secara sosial bagi masyarakat.
f) Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan yang dilakukan oleh media massa adalah untuk
mengontrol aktivitas masyarakat secara keseluruhan. Pengawasan dapat
dilakukan media massa dalam bentuk kontrol sosial, peringatan, dan atau
persuasif. Contohnya: pemberitaan tentang terorisme di Indonesia
merupakan salah satu bukti peringatan kepada khalayak akan bahaya dan
ancaman terorisme. Pemberitaan tentang kasus mafia peradilan juga
merupakan salah satu contoh kontrol sosial yang dilakukan media massa.
g) Fungsi Korelasi
Maksudnya, media massa berfungsi untuk menghubungkan berbagai
elemen masyarakat. Misalnya peran media masssa sebagai jembatan
penghubung masyarakat dengan pemerintah terkait dengan kebijakan-
kebijakan yang tidak berpihak (merugikan) masyarakat.
h) Fungsi Pewarisan Sosial
Pada konteks fungsi pewarisan sosial, media massa diibaratkan seperti
seorang “pendidik” yang berusaha meneruskan atau menurunkan ilmu
pengetahuan, nilai-nilai, norma, dogma, bahkan etika kepada
khalayaknya.
i) Fungsi Melawan Kekuasaan dan Kekuatan Represif
Media massa selain dapat dijadikan alat untuk merebut dan
mempertahankan kekuasaan, juga bisa dipakai untuk melawan dan
merobohkan kekuasaan.
j) Fungsi Hiburan
Hiburan juga merupakan salah satu fungsi lainnya dari komunikasi massa
yang menggunakan media massa. Kita tahu bahwa unsur hiburan yang
paling nyata dan menonjol dalam media massa, terdapat pada media TV
jika dibandingkan dengan media massa lainnya. Apalagi untuk TV
swasta, proporsi acara atau tayangan yang bernuansa hiburan sangatlah
menonjol. Namun demikian, masih ada kombinasi dengan fungsi-fungsi
lainnya seperti penyampaian informasi, dll.

Efek Komunikasi Massa

Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. x No. x (xxxx) xx-xx 11
Banyak penelitian yang menegaskan bahwa perilaku masyarakat saat
ini banyak dipengaruhi oleh media massa yang mereka konsumsi. Bahkan
menjamurnya perilaku kriminal salah satunya dipicu oleh perilaku imitasi
yang dilakukan oleh pelakunya dari tontonan yang mereka konsumsi. Joyce
Cramond menjelaskan bahwa dari adanya media masa seperti televisi
menunjukan bahwa efek dari media tersebut adalah munculnya efek alihan
(displacement effect) yang ia definisikan sebagai reorganisasi kegiatan yang
terjadi karena masuknya telivisi; berupa pengurangan kegiatan dan
penghentian beberapa kegiatan sama sekali dan diganti oleh kegiatan
menonton televisi. Pada masyarakat Amerika kondisi ini disebut dengan
Teletown, dimana dengan kehadiran televise telah mengurangi jam tidur,
membaca,bermain karena harus dihabiskan dengan menonton televise
(Rachmat, 2011: 219).
Sebagai perangkat teknologi, media komunikasi massa memberikan
beberapa efek yang tidak dapat dihindari yang diantaranya meliputi aspek
kognitif, aspek afektif dan aspek behavioral. Efek kognitif terjadi bila ada
perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepi khalayak. Efek
ini berhubungan dengan transmisi pengetahuan, ketrampilan, kepercayaan
atau informasi. Efek afektif akan timbul bila bila ada perubahan pada apa
yang dirasakan, disenangi atau dibenci khalayak. Efek ini ada hubungannya
dengan sikap, emosi, atau nilai. Efek behavioral merujuk pada perilaku yang
nyata yang dapat diamati yang meliputi pola-pola tindakan, kegiatan, atau
kebiasaan berperilaku, misalnya, setelah menyaksikan wawancara seorang
transmigran dengan reporter TVRI, mungkin akan diperoleh informasi
tentang prosedur.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Efektifitas Komunikasi Massa
Ditengah ancaman pandemi Covid-19 komunikasi massa sangat
diperlukan untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat luas. Dengan
komunikasi massa akan didapatkan sasaran komunikasi yang sangat luas
dengan menyasar banyak orang dalam satu waktu sekaligus. Tingkat akurasi
informasi yang diberikan menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh
pemberi informasi. Dalam hal ini, komunikasi yang disampaikan kepada
masyarakat merupakan pesan-pesan dengan bahasa mudah namun dapat
dipahami oleh masyarakat.

12
Komunikasi Massa: Pengertian, Unsur, Ciri-ciri, Fungsi dan Efeknya dalam Masyarakat

Efektifitas komunikasi massa, merupakan bagian penting untuk


mencapai tujuan-tujuan penyampaian informasi kepada orang lain. Dengan
gamblangnya informasi yang diberikan, maka tujuan komunikasi akan dapat
dicapai oleh pemberi informasi. Bahkan, dalam situasi yang sulit sekalipun
komunikasi yang efektif menjadi sangat penting dan tidak dapat dipisahkan
dalam interaksi untuk saling memberikan edukasi. Dengan tingkat efektifitas
yang tinggi, maka dalam suatu proses penyampaian informasi akan dapat
berlajan dengan baik, terarah dan utamanya yaitu mampu menyampaikan
informasi yang sesuai harapan. Dan setidak-tidaknya mampu menghindari
adanya potensi negatif yang ditimbulkan adanya kesealahan komunikasi atau
komunikasi yang tidak sesuai harapan.
Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung sejak bulan Mei 2020 di
Indonesia, dan belum dapat diprediksi kapan berakhirnya turut menjadi
perhatian bagi bergaai kalangan termasuk masyarakat luas, terlepas dari
perbebatan mengenai misteri Covid-19 yang masih belum terpecahkan. Mulai
dari cara penularan, apakah vaksinnya, dan bagaimana cara penanganan yang
efektif. Menyikapi hal tersebut, komunikasi massa yang efektif dapat
menjadikan salah satu bentuk proteksi dalam hal upaya pencegahan dan
penanggulangan dini terhadap semakin menyebarnya virus Corona tersebut.

Jenis-jenis Media Massa yang digunakan ketika Pandemi Covid-19


a. Media Massa Elektronik
Media elektronik merupakan media yang dalam operasionalnya
menggunakan sarana elektronik bagi pengguna untuk mengaksesnya. Istilah
dalam media elektronik, berlawanan dari media statis yang menonjolkan
cetakan fisik. Meskipun berada dalam sistem elektronis, media elektronik
masih dimungkinkan untuk diakses secara manual. Sumber media elektronik
secara umum, dapat berasal dari rekaman audio, rekaman video, presentasi
melalui multimedia, dan informasi-informasi yang termuat dalam konten
daring. Media massa elektronik yang sering dijumpai yaitu televisi, radio,
Video Compact Disc (VCD) dan Digital Video Disc (DVD). (Kennedy, n.d.,
p. 15).
Penggunaan media massa elektronik ini, juga menjadi salah satu
pilihan utama bagi pemerintah. Media massa elektronik menjadi salah satu
corong utama dalam berkomunikasi kepada rakyat dan menyampaikan
informasi-informasi terkini yang berkaitan dengan penanganan Covid-19.

Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. x No. x (xxxx) xx-xx 13
Media massa elektronik dipilih, karena sebagian besar masyarakat juga dapat
dengan mudah mengaksesnya.
b. Media Massa Online
Media online merupakan wujud dari perkembangan teknologi dalam
pertukaran informasi. Saluran penyebaran informasi yang dapat dengan
mudah diakses melalui jaringan internet yang hampir tersedia di seluruh
penjuru wilayah. Media online berasal dari dua kata, yaitu Media dan Online.
Media ialah bentuk jamak dari kata medium yang memiliki arti saluran atau
sarana. Online berarti terhubung dengan suatu komputer, jaringan komputer,
atau bahkan terhubung melalui internet, sehingga, dengan pesan dalam suatu
media yang terhubung ke dalam jaringan internet, dapat dinyatakan menjadi
pesan atau informasi yang diperoleh melalui media massa online. (Kennedy,
n.d., p. 51).
Media online disebut juga sebagai media digital, media siber (cyber),
dan media internet merupakan media baru (new media) setelah media cetak
(surat kabar, majalah, tabloid) dan media elektronik (radio, televisi, film).
Secara umum, arti dari media online yaitu segala jenis media komunikasi
yang memerlukan koneksi internet untuk mengaksesnya, baik dari sisi
penerima pesan maupun sisi pengirim pesan, dinamakan media online.
Pemerintah juga memanfaatkan media online sebagai wadah
komunikasi massa dengan masyarakat luas dalam hal pemberian informasi
yang berkaitan dengan COVID-19. Khususnya dengan adanya media online,
data penyebaran COVID-19 dapat diakses secara realtime pada detik itu juga.
Tidak hanya menyediakan layanan penuh, pihak Gugus Tugas juga
menyediakan radar penyebaran COVID-19 yang dapat diakses melalui
masing-masing handphone seseorang.

Hambatan Proses Komunikasi Massa


Proses komunikasi dalam perjalanannya berpotensi memunculkan
beberapa hambatan. Beberapa hambatan yang muncul, di antaranya:
Pertama, hambatan yang timbul dari pengirim pesan adalah pengirim
informasi yang tidak menyertakan emosi, sehingga maksud yang diinginkan
oleh penyampai terkadang tidak sama dengan maksud yang diterima,
sehingga memunculkan perbedaan nilai pesan yang dikirimkan melalui
media. Hal ini berbeda dengan pesan yang disampaikan secara langsung yang
melibatkan emosi penyampai. Hal ini, terjadi karena informasi yang

14
Komunikasi Massa: Pengertian, Unsur, Ciri-ciri, Fungsi dan Efeknya dalam Masyarakat

diberikan melalui media tertulis, memiliki kerentanan untuk dipahami


berbeda.
Kedua, hambatan yang berpotensi timbul dalam pesan yang berbentuk
penyandian atau simbol. Hal ini berpotensi terjadi, karena bahasa yang
digunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti yang jamak atau multi-tafsir
bagi si penerimanya. Hal itu akan semakin diperparah jika simbol yang
digunakan antara pihak pengirim pesan dan pihak penerima pesan tidak
memiliki kesamaan dalam penggunaan bahasa.
Ketiga, hambatan penggunaan media. Hambatan yang terjadi dalam
penggunaan media komunikasi muncul diakibatkan gangguan teknis yang
terjadi, misalnya gangguan saluran radio dan aliran listrik, sehingga media
eletronik akan terbatas dengan keadaan ini. Hal ini dapat diatasi jika media
cetak atau media online tetap digunakan.
Keempat, hambatan yang timbul dari penerima pesan, misalnya
perhatian penerima pesan yang kurang fokus, sehingga ia akan kesulitan
dalam menerima pesan secara utuh atau menyeluruh. Kelima, hambatan
dalam memberikan umpak balik atau istilah balikan. Umpan balik atau
balikan yang diberikan oleh penerima pesan tidak menggambarkan keadaan
yang sebenarnya. Akan tetapi hanya sebatas memberikan interpretatif, proses
komunikasi umpan balik terjadi tidak tepat waktu atau tidak jelas dan
sebagainya.
Selain berbagai hambatan tersebut, dalam komunikasi massa dan
media massa, kendala yang mungkin dialami adalah penanggulangan dampak
negatif dari penyebaran informasi yang tidak benar (hoax). Keberadaan
informasi yang tidak benar berpotensi menimbulkan keresahan masyarakat,
sehingga rentan memunculkan gejolak sosial.

Perubahan Kebiasaan dalam Menghadapi COVID-19 melalui Media


Komunikasi
Dalam melakukan upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19,
pemeritah menggunakan sarana media komunikasi elektronik dan online.
Media komunikasi, baik elektronik maupun online, dinilai efektif dalam
memberikan peringatan dan edukasi dini terkait peta penyebaran penyakit.
Meskipun demikian, potensi hambatan yang akan muncul telah disadari oleh
pemerintah agar tidak terjadi. Potensi ancaman yang dimunculkan akan

Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. x No. x (xxxx) xx-xx 15
menyebabkan kesalahan dalam memahami pesan dan kerentanan terhadap
pesan bohong (hoax) yang menyebar tanpa terkendali.
Kewaspadaan terhadap ancaman ini, menjadikan penyampaian pesan
yang dilakukan oleh pemerintah menjadi lebih efektif dan mudah melakukan
rekayasa sosial. Fungsi media sosial sebagai bagian dari kontruksi sosial
mendapatkan urgensitasnya. Media massa sebagai bagian dari media
konstruksi sosial (social construction of reality), menjadi salah satu langkah
penting yang dapat digunakan untuk mengubah pola hidup masyarakat dari
kontruks sosial yang telah ada sebelum adanya COVID-19. Proses perubahan
ini diawali dengan proses tindakan dan interaksi, yang memaksa individu
untuk terus-menerus menjalankan pesan yang telah diterima sebagai sebuah
tindakan.
Di masa pendemi Covid-19 hingga masa pasca pandemi Covid-19
merupakan dua masa yang akan memiliki persamaan dalam hal kontruksi
sosial, bagaimana masyarakat dapat beradaptasi dengan situasi di masa
pandemi. Masa pasca pandemi Covid-19 tersebut, akan jauh berbeda dengan
masa sebelum pandemi Covid-19 berlangsung. Tatanan sosial dalam
rekontruksi masyarakat seiring berjalannya waktu akan tergeser akibat
dampak Covid-19. Dengan demikian diperlukan penyesuaian-penyesuaian
yang harus dilaksanakan oleh berbagai lapisan masyarakat. Bukan hanya
pada sektor sosial saja yang terdampak, melainkan sektor ekonomi,
pemerintahan dan sektor lainnya sangat terdampak Covid-19 tersebut.
Peran media massa ataupun komunikasi massa diperlukan sebagai
salah satu langkah solutif dalam penyelesaian akibat dampak yang
ditimbulkan oleh pandemi Covid-19 ini. Dengan adanya komunikasi yang
erat, maka diharapkan dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh
penyebaran Covid-19 yang telah menjadi bencana global dan mencatatkan
sejarah pada kehidupan manusia. Faktanya, akibat yang ditimbulkan virus
corona ini, segala lini kehidupan manusia dan memaksa manusia untuk
menyesuaikan diri dengan kebaradaan Covid-19 ini.

PENUTUP

Peran media massa ataupun komunikasi massa memiliki letak yang


strategis dalam menangani berbagai persoalan yang timbul dalam kehidupan
manusia. Pemanfaatan media massa yang baik, semakin membuka peluang
dalam hal penyelesaian permasalahan yang timbul. Bahkan,
permasalahanpermasalahan tersebut bukan sekedar masalah sederhana,
16
Komunikasi Massa: Pengertian, Unsur, Ciri-ciri, Fungsi dan Efeknya dalam Masyarakat

melainkan permasalahan yang timbul dan melibatkan orang banyak seperti


pendemi Covid-19 ini. Untuk itu, diperlukan jalinan komunikasi dan
pemanfaatan media massa guna memberikan edukasi secara
berkesinambungan terhadap masyarakat luas.

Penelitian ini, masih sebatas membahas persoalan peran komunikasi


massa dalam menanggapi pandemi Covid-19, dengan membahas seputar
media massa dan kontruksi sosial yang berpotensi mengalami perubahan
akibat dampak dari persoalan global yang ditimbulkan oleh Covid-19 ini.
Guna mengembangkan pengetahuan, dapat dikaji lebih detail peranan media
massa dalam menanggapi pandemic Covid-19, bisa dikaji dalam sisi edukasi,

DAFTAR PUSTAKA
Harjani Hefni, Komunikasi Islam, (Jakarta: Prenada Media Group, 2015),
cet.I..
Romli, K. (2017). Komunikasi massa. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Qudratullah. (2016). Peran dan Fungsi Komunikasi Massa. Jurnal Tabligh,
41 – 46.
Zulkarnain. (Volume 13, No. 1, Desember 2015). Psikologi dan Komunikasi
Massa. Tasamuh, 45-58.
Khatibah. (Volume VII, No. 1, 2019). Komunikasi Massa Dalam Al-Quran.
Al-Idarah, 56-75.
Nazarullah. (Vol. 1 No. 1, 2018). Teori-teori Komunikasi Massa Dalam
Perspektif Islam. Jurnal Peurawi, 1-16.
Rachmiatie, A. (Vol. 3 No. 1, 2002). Paradigma Baru Dakwah Islam:
Perspektif Komunikasi Massa. Mediator, 139-143.
Nida, F. L. (Volume 2, Nomor 2, Juli – Desember 2014). Persuasi dalam
media Komunikasi Massa. AT-TABSYIR, Jurnal Komunikasi Penyiaran
Islam, 77-95.
Triputra, P. (n.d.). Komunikasi Massa versus Media.
Zahid, M. (Vol. 11 No. 1 Januari – Juni 2014). Posisi dan Fungsi Mushhaf
Al-Qur’an. Nuansa, 78-106.

Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol. x No. x (xxxx) xx-xx 17
Yusri. (VOL. 19, NO. 27, JANUARI – JUNI 2013 ). TEORI KOMUNIKASI
MASSA . JURNAL AL-BAYAN, 67-76.
Ananda. (n.d.). Komunikasi Massa: Pengertian, Fungsi, dan
Karakteristiknya. Retrieved Mei Sabtu, 2022, from Gramedia Blog:
https://www.gramedia.com/literasi/komunikasi-massa/
Kennedy, J. E. (n.d.). Strategi Pemilihan Media, Visual, Dan Pesan Di Media
Cetak, Elektronik, Dan Outdoor Promotion. 761, 268. Retrieved January
13, 2021, from http://jurnal.upi.edu/761/ view/1607/strategi-pemilihan-
media,-visual,-dan-pesan-di-media-cetak,-elektronik,-dan-outdoor-
promotion. htm

18

You might also like