Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
As the elderly get older they will experience a decline in their health and physical abilities,
the elderly will slowly withdraw from the surrounding community relations so that it can cause their
social interactions to decrease. Physical and psychological decline in the elderly can affect mobility
and social contact, changes in social values that lead to community structure the individualistic will
cause the elderly to get less attention so that they are often excluded from community life, this can
cause the elderly to feel lonely. This correlation descriptive study aims to determine the relationship
of social interaction with the level of loneliness in the elderly. The population in this study were the
elderly in RW X Manukan Kulon Urban Village, Tandes District, Surabaya City, amounting to 56
respondents and a total sample of 30 respondents using purposive sampling and using the Spearman
Rho test. The results of data analysis showed that 16 respondents experienced less social interaction
with 53.3% and 11 respondents, 36.7% experienced moderate loneliness. The results of the
Spearman rho correlation test showed that p = 0.029 <0.05, which means that there is a significant
relationship between social interaction and the level of loneliness in the elderly. The conclusion of
this study is that there is a relationship between social interaction and loneliness in the elderly.
Suggestions for future researchers need to do a similar study on the elderly in the community.
Seiring bertambahnya usia lansia akan mengalami penurunan kesehatan dan kemampuan
fisiknya, lansia akan perlahan menarik diri dari hubungan masyarakat sekitar sehingga dapat
menyebabkan interaksi sosialnya menurun Penurunan fisik maupun psikologis pada lansia dapat
mempengaruhi mobilitas dan juga kontak sosial, perubahan nilai sosial masyarakat yang mengarah
kepada tatanan masyarakat yang individualistik akan menyebabkan lansia kurang mendapatkan
perhatian sehingga sering tersisih dari kehidupan masyarakat hal tersebut bisa menyebabkan lansia
merasa kesepian.penelitian deskriptif korelasi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan interaksi
sosial dengan tingkat kesepian pada lansia. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia di RW X
Kelurahan Manukan Kulon Kecamatan Tandes Kota Surabaya yang berjumlah 56 responden dan
jumlah sampel sebanyak 30 responden dengan menggunakan Purposive sampling dan
menggunakan uji Spearman Rho. Hasil analisis data menunjukkan responden mengalami interaksi
sosial kurang sebesar 16 responden 53,3% dan Sebanyak 11 responden 36,7% mengalami kesepian
sedang. Hasil uji korelasi spearman rho menunjukkan bahwa p=0,040<0,05 yang artinya ada
hubungan signifikan antara interaksi sosial dengan tingkat kesepian pada lansia. Kesimpulan dari
penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara interaksi sosial dengan kesepian lansia. Saran bagi
peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian serupa terhadap lansia dikomunitas.
PENDAHULUAN
Lansia sering di identikkan dengan tersebut maka angka kesepian akan semakin
masa penurunan dan ketidakberdayaan besar diperkirakan 50% lansia kini
(Suardiman Syam’ani, 2011). Seiring mengalami kesepian (Amalia, 2015). Jumlah
bertambahnya jumlah lansia pada tiap lanjut usia di Provinsi Jawa Timur pada tahun
tahunnya dapat menjadikan suatu 2017 yaitu 3,14 juta jiwa ( 8,01% dari total
permasalahan. Permasalahan yang kini penduduk) (Badan Pusat Statistika Provinsi
muncul adalah kebanyakan lansia mengalami Jawa Timur, 2017). Jumlah lansia di Kota
penurunan kesehatan baik secara fisik Surabaya pada tahun 2017 yang berusia 60-64
maupun mental yang akan mengakibatkan tahun sebanyak (8,64%) (Badan Pusat
lansia tersebut secara perlahan menarik diri Statistika Provinsi Jawa Timur, 2017).
dari lingkungan masyarakat sekitar karena Indonesia merupakan lima besar negara
tinggal sendirian akibat ditinggal meninggal dengan jumlah lanjut usia terbanyak di dunia.
oleh pasangan hidupnya atau tinggal terpisah Berdasarkan sensus pada tahun 2018,Jumlah
dengan keluarganya yang mengakibatkan lanjut usia di indonesia yaitu 24,4 juta jiwa
menurunnya interaksi sosial yang (9,27% dari total penduduk (Badan Pusat
mengakibatkan kesepian. Dari permasalahan Statistika, 2018).
Tingkat
responden (3,3%). Berdasarkan karakteristik
Interaksi Kesepia usia, rata-rata usia responden yaitu 60-74
Sosial n
tahun sebanyak 30 responden (100%). Usia
Spearman' Interaksi CorrelationC tersebut merupakan usia yang rentan
1.000 .398*
srho Sosial oefficient
mengalami terjadinya tingkat interaksi sosial.
Sig. (2-
. .029 Karena pada usia tersebut, individu
tailed)
mengalami penurunan kesehatan dan
N 30 30
kemampuan fisiknya dan individu akan
Tingkat CorrelationC *
.398 1.000
Kesepian oefficient perlahan menarik diri hubungan masyarakat
Hardywinoto & Setiabudi dalam Fitria. Suardiman Syam’ani. (2011). Psikologi Usia
(2012). Kesehatan Lansia. Jakarta: Lanjut. Yogyakarta: Gadjah Mada
Rineka Cipta. University Press.
Lestari, I, P. (2013). Interaksi Sosial Umi romayati keswara. (2017). Di UPT Panti
Komunitas Samin Dengan Masyarakat Sosial Usia Lanjut Kecamatan Natar
Sekitar. Komunitas. Kabupaten Lampung Selatan Tahun