You are on page 1of 9

Psikostudia: Jurnal Psikologi ISSN: 2302-2582

Vol 8, No 1, June 2019, hlm. 20-28 E-ISSN: 2657-0963

HUBUNGAN ANTARA EMPATI DENGAN RESPECT


(PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ANGKATAN 2016
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MULAWARMAN)
1)
Lisda Sofia, 2) Rini Fitriani, 3) Muhammad Ali Adriansyah
1)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman Samarinda
Email: lisdasofia@yahoo.com
2)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman Samarinda
Email: rini.fitriani.permatasari@fisip.unmul.ac.id
3)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman Samarinda
Email: ali.adriansyah@gmail.com

ABSTRACT. This study aims to determine the relationship between empathy and respect for students of the
2016 Psychology Study Program, Faculty of Social and Political Sciences, Mualwarman University with a
sample of 46 students selected using simple random sampling technique. The data obtained were analyzed with
the help of Statistical Package for Social Sciences (SPSS) program for Windows. The results of this study indi-
cate that there is a positive and significant relationship between empathy and respect for students of the 2016
Psychology Study Program at the Faculty of Social Sciences and Political Sciences of Mulawarman University.
It is shown from the results of product moment correlation coefficient of 0.745 with a significance of 0.000,
because the significance value is <0.050, then the hypothesis is that there is a relationship between empathy
and respect for students. With the price of the correlation coefficient marked positive, there is a direction in the
direction of the relationship, meaning that the higher empathy possessed by students, the higher the respect
that can be given by students of the 2016 Psychology Study Program Mulawarman University Faculty of Social
and Political Sciences.

Keywords: respect, emphaty

INTISARI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara empati dengan respect pada mahasiswa
program studi psikologi Angkatan 2016 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mualwarman dengan
jumlah sampel sebanyak 46 mahasiswa yang dipilih dengan menggunakan teknik simple random sampling.
Data yang didapat dianalisis dengan bantuan program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) 21.0 for
windows. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara empati
dengan respect pada mahasiswa Program Studi Psikologi Angkatan 2016 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Mulawarman. Hal tersebut ditunjukan dari hasil koefisiensi korelasi product moment sebesar 0.745
dengan signifikansi sebesar 0.000, oleh karena nilai signifikansi < 0.050, maka hipotesisnya yaitu ada hubungan
antara empati dengan respect mahasiswa. Dengan harga koefisien korelasi bertanda positif, maka terdapat
adanya arah hubungan yang searah, artinya semakin tinggi empati yang dimiliki oleh mahasiswa maka semakin
tinggi juga respect yang dapat diberikan oleh mahasiswa Program Studi Psikologi Angkatan 2016 Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman.

Kata kunci: respect, empati

Berbagai fenomena yang terjadi dalam dunia remaja


1 PENDAHULUAN ini seakan menegaskan bahwa masa remaja
Saat ini, Samarinda menempati posisi tertinggi untuk merupakan masa yang penuh dengan tantangan yang
kasus anak di Kaltim. Bahkan Kaltim menempati banyak bercorak negatif, maka banyak remaja yang
peringkat ketiga nasional, dibawah Jawa Barat dan kemudian tergelincir pada perubahan-perubahan
Papua. Data kepolisian tahun 2016 - 2017 negatif dengan terlibat tindak kenakalan. Hal
menunjukkan bahwa Satreskrim Polsekta Sungai tersebut perlu dicegah salah satunya dengan
Kunjang telah banyak menjaring anak dibawah umur melibatkan unsur kecerdasan moral yang ada dalam
yang telah melakukan kriminalitas dan mereka setiap diri individu karena pada dasarnya setiap
berasal dari sekolah-sekolah yang ada di Sungai manusia mempunyai elemen penting dalam dirinya
Kunjang (Kpai.go.id, 2017). untuk menentukan baik dan buruk, benar dan salah,
20
Psikostudia: Jurnal Psikologi ISSN: 2302-2582
Vol 8, No 1, June 2019, hlm. 20-28 E-ISSN: 2657-0963
mematuhi aturan yang ada di masyarakat, dan elemen solid. Disinilah peran lingkungan terdekat anak,
itu ialah moral (Monk, 2009). utamanya keluarga sangat berpengaruh, karena
Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 2 keluarga merupakan lembaga sosial pertama dalam
Samarinda. Berdasarkan hasil wawancara kepada kehidupan seorang anak dimana anak belajar dan
beberapa siswa sekolah tersebut, bentuk nyata menyatakan diri sebagai makhluk sosial yang
perilaku yang ditampilkan siswa berkaitan dengan mengenal norma dan aturan dalam hidup
perilaku immoral diantaranya adalah sering terjadi bermasyarakat (Andayani & Koentjoro, 2007).
pertengkaran mulut yang membuat siswa tidak segan Berbicara mengenai keluarga dan kaitannya dengan
melakukan agresi verbal, perundungan, kurang peduli anak, seringkali fokus kita akan secara langsung
dengan fasilitas sekolah, bolos sekolah dengan menengok pada peran ibu. Tidak hanya di Indonesia
mengajak teman, kurang memahami peraturan namun juga di negara-negara maju, ayah digambarkan
sekolah, bermain games di dalam kelas secara diam- sebagai orang yang tidak pernah terlibat langsung
diam, bersikap tidak hormat kepada guru, terlibat dalam pemeliharaan anak. Ayah akhirnya seperti
perkelahian dan tidak peduli dengan prestasi belajar. sudah terkondisi bukan sebagai pengasuh anak dan
Dalam hal ini, jika dibiarkan lama-kelamaan akan lebih sibuk sebagai pencari nafkah (Dagun, 2002).
memunculkan berbagai permasalahan dan dapat Ketiadaan sosok ayah ini seringkali kurang disadari
mempengaruhi teman yang lainnya. dan terjadi perlahan-lahan. Awalnya efek ketiadaan
Peneliti melakukan screening dengan membagikan ayah tidak terasa karena adanya ibu maupun
membagikan tujuh pernyataan yang mengacu pada keberadaan anggota keluarga lain di sekitar anak
aitem unfavorable aspek kecerdasan moral namun lama-kelamaan sekalipun anak mulai terbiasa
menunjukkan bahwa dari 18 responden sebanyak 13 dengan ketiadaan ayah namun anak akan merasakan
siswa menjawab mereka ikut menertawakan orang kekosongan sosok ayah tersebut yang akan menjadi
yang sedang mengalami kesialan jika yang dialami hambatan bagi perkembangannya (Sundari &
itu lucu, 12 siswa yang merasa cara mengajar guru Herdajani, 2013).
yang tidak asik membuat mereka malas-malasan Peneliti melakukan screening pada 18 orang remaja
mengerjakan tugas, 5 siswa menjawab terpaksa yang pernah memiliki catatan merah berdasarkan
berbohong jika keadaannya membuat mereka merasa informasi dari guru bimbingan konseling hasil yang
terdesak, 9 siswa menjawab tidak mengapa berkata diperoleh menunjukkan bahwa dari 18 responden
kasar terhadap orang yang sudah melukai hati sebanyak 11 siswa menjawab ayah jarang menghadiri
mereka, 13 siswa menjawab sah-sah saja jika mereka kegiatan sekolah, 8 siswa menjawab ayah jarang
hanya mau berteman dengan orang yang seagama menghabiskan waktu bersama mereka, 16 siswa
dengannya saja, 12 siswa menjawab mereka selalu merasa jarang membicarakan masalah pribadi kepada
membela teman yang berkelahi atas nama ayah, 8 siswa merasa ayah jarang mengungkapkan
persahabatan walaupun teman mereka tidak selalu perasaannya kepada subjek, 12 siswa merasa tidak
benar, dan ada 8 siswa yang berpikir kurang perlu dekat dengan ayahnya, 5 siswa merasa ayahnya sering
bersimpati pada seseorang yang juga tidak bersimpati mengatakan hal-hal yang menyakiti perasaan, 8 siswa
pada mereka. menjawab ayah sering marah-marah kepada subjek,
Menurut Borba (2008) kecerdasan moral yang baik dan 11 siswa menjawab ayah membantu ibu
merupakan suatu hal yang penting dimiliki oleh mengurusi keperluannya.
setiap individu. Hal tersebut merupakan sifat-sifat Kedua hasil screening menunjukkan bahwa sebagian
utama yang akan membentuk seseorang menjadi baik besar siswa yang berpartisipasi dalam penelitian awal
hati, karakter kuat, dan warga negara yang baik ini menunjukkan pola hubungan yang hampir sama,
(Good Citizenship). Kita melihat betapa remaja yakni skor kecerdasan moral yang tergolong rendah
semakin tenggelam dalam berbagai persoalan yang dan hubungan dengan ayah yang tidak terlalu dekat
serius karena mereka tidak pernah mempelajari atau ayah tidak terlampau terlibat secara signifikan
kecerdasan moral. Dengan naluri yang lemah, kontrol dengan kehidupan keseharian remaja, selain itu
diri yang rapuh, kepekaan moral yang kurang dan responden yang terlibat disini juga memiliki masalah
keyakinan yang salah, membuat remaja mengalami perilaku immoral baik dalam skala sedang maupun
hambatan. berat berdasarkan informasi dari guru bimbingan
Kecerdasan moral sendiri bukanlah hal yang konseling.
berkembang dengan sendirinya, melainkan harus Di Indonesia sendiri, penelitian mengenai topik ayah
diajarkan. Semakin dini diajarkan maka semakin jumlahnya masih terbatas. Namun secara khusus,
besar kapasitas anak mencapai karakter yang perhatian terhadap ayah terkait keterlibatannya
21
Psikostudia: Jurnal Psikologi ISSN: 2302-2582
Vol 8, No 1, June 2019, hlm. 20-28 E-ISSN: 2657-0963

dalam pengasuhan anak semakin meningkat fenomena yang ditemukan di lapangan, maka peneliti
beberapa dekade ini (Flouri, 2005). Kini, ayah tidak tertarik untuk mengetahui bagaimana hubungan
lagi sekedar bertanggungjawab mencari nafkah tapi keterlibatan ayah dalam pengasuhan dengan
kemudian juga dievaluasi berdasarkan kecerdasan moral remaja usia 12 – 15 tahun di Kota
keterlibatannya dalam mengasuh anak (Santrock, Samarinda.
2007). Oleh karena itu, berdasarkan penjelasan diatas dan

2.3 Hipotesis
2 TINJAUAN PUSTAKA Hipotesis awal dari penelitian ini, yaitu:
2.1 Kecerdasan Moral H0: Tidak ada hubungan antara keterlibatan ayah
Kecerdasan moral didefinisikan sebagai kemampuan dalam pengasuhan dengan kecerdasan moral pada
memahami hal yang benar dan yang salah dengan remaja usia 12 – 15 tahun di SMP 2 Muhammadiyah
keyakinan etika yang kuat dan bertindak berdasarkan Samarinda.
keyakinannya tersebut dengan sikap yang benar serta H1: Ada hubungan antara keterlibatan ayah dalam
perilaku yang terhormat. Kecerdasan yang sangat pengasuhan dengan kecerdasan moral pada remaja
penting ini mencakup karakter-karakter utama, usia 12 – 15 tahun di SMP 2 Muhammadiyah
seperti kemampuan memahami penderitaan orang Samarinda.
lain dan tidak bertindak jahat, mampu
mengendalikan dorongan dan menunda pemuasan,
mendengarkan dari berbagai pihak sebelum 3 METODE PENELITIAN
memberikan penilaian, menerima dan menghargai 3.1 Jenis Penelitian
perbedaan, dapat memahami pilihan yang tidak etis, Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
dapat berempat memperjuangkan keadilan, dan adalah dengan menggunakan metode kuantitatif,
menunjukkan kasih sayang dan rasa hormat pada yaitu metode yang menjaring data kuantitatif yaitu
orang lain (Borba, 2011). data yang dilukiskan dalam bentuk angka,
Kecerdasan moral pada tiap individu akan berbeda menggunakan instrumen kuantitatif dengan
antara satu individu dengan yang lainnya menggunakan desain penelitian kuantitatif (Wirawan,
berdasarkan tujuh aspek yaitu aspek empati, hati 2015). Penelitian ini termasuk penelitian korela-
nurani, kontrol diri, rasa hormat, kebaikan hati, sional, yaitu penelitian yang dilakukan oleh peneliti
toleransi dan keadilan (Borba, 2011). untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua varia-
bel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan
2.2 Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah
Abdullah (2012) mengemukakan keterlibatan ayah ada. Berdasarkan penelitian ini, peneliti
dalam pengasuhan adalah suatu partisipasi aktif ayah menggunakan rancangan penelitian deskriptif dan ko-
secara terus menerus dalam pengasuhana anak yang relasional. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang
mengandung aspek frekuensi, inisiatif, dan berusaha untuk menjelaskan atau menerangkan suatu
pemberdayaan pribadi dalam dimensi fisik, kognisi peristiwa berdasarkan data, sedangkan penelitian ko-
dan afeksi dalam semua area perkembangan anak relasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya
yaitu fisik, emosi, sosial, intelektual dan moral. hubungan antara dua fenomena atau lebih (Arikunto,
Lamb, dkk. (2010) mendefinisikan keterlibatan ayah 2010).
dalam pengasuhan sebagai keikutsertaan positif ayah Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
dalam kegiatan yang berupa interaksi langsung adalah metode penelitian kuantitatif. Teknik analisis
dengan anak-anaknya, memberikan kehangatan, yang digunakan untuk pengolahan data penelitian
melakukan pemantauan dan kontrol terhadap adalah dengan menggunakan analisis korelasi
aktivitas anak, serta bertanggung jawab terhadap produk moment yang dicetuskan oleh Spearman
keperluan dan kebutuhan anak. Brown dan Karl Pearson untuk mengetahui seberapa
Menurut Dick (2004) aspek-aspek keterlibatan ayah besar hubungan variabel bebas dengan variabel
dalam pengasuhan terdiri atas sembilan aspek yaitu terikatnya (Sudijono, 2010).
keterlibatan ayah yang bertanggung jawab, ayah
yang dapat diakses, keterlibatan yang positif, peran
androgini, respon emosional ayah yang positif, 3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
keterlibatan ayah yang negatif, model peran gender, Menurut Wirawan (2015) populasi adalah kumpulan
peran penyedia yang baik, dan peran moral ayah. individu orang atau objek yang menjadi fokus
22
Psikostudia: Jurnal Psikologi ISSN: 2302-2582
Vol 8, No 1, June 2019, hlm. 20-28 E-ISSN: 2657-0963

penelitian saintifik. Populasi penelitian umumnya Usia 12 – 15 tahun di SMP 2 Muhammadiyah


mempunyai karakteristik atau sifat yang sama. Samarinda adalah dengan menggunakan analisis
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa korelasi produk moment yang dicetuskan oleh
SMP Muhammadiyah 2 Kota Samarinda berjumlah Spearman Brown dan Karl Pearson untuk
188 orang. Untuk pengambilan sampelnya diten- mengetahui seberapa besar hubungan variabel bebas
tukan dengan purposive sampling. Dikatakan dengan variabel terikatnya (Sudijono, 2010).
purposive sampling karena pengambilan anggota Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu
sampel dari populasi didasarkan atas ciri-ciri atau dilakukan uji asumsi yang meliputi uji normalitas,
sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai uji linearitas hubungan antara variabel bebas dan
sangkut paut dengan sifat-sifat yang telah diketahui variabel tergantung. Keseluruhan teknik analisis data
(Hadi, 2004). Jumlah sampel yang digunakan da- lam dalam penelitian ini akan dilakukan dengan
penelitian ini adalah 116 orang. menggunakan bantuan program SPSS versi 22.00
for windows.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah alat pengukuran atau instrumen. 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Instrumen penelitian yang digunakan ada dua, yaitu
skala kecerdasan moral dan skala keterlibatan ayah 4.1 Hasil Penelitian
dalam pengasuhan. Penelitian ini menggunakan 4.1.1 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas
skala tipe likert. Skala likert digunakan untuk a. Skala respect
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang Skala respect terdiri dari 20 butir dan terbagi atas
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial sepuluh aspek. Hasil analisis butir didapatkan dari r
(Sugiyono, 2017). hitung > 0.300 dengan N = 46. Berdasarkan hasil uji
validitas butir menunjukan bahwa dari 20 butir ter-
3.4 Teknik Analisa Data dapat 0 butir yang gugur dan 20 butir yang valid.
Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji
kekuatan hubungan antara keterlibatan ayah dalam
pengasuhan dengan kecerdasan moral pada remaja
Tabel 1 Rangkuman Analisis Kesahihan Butir Skala Respect (N=46)
Jumlah Jumlah Jumlah R Terendah - Sig Terendah -
Aspek
Butir Awal Butir Gugur Butir Sahih Tertinggi Tertinggi
Jangan menghakimi 2 0 2 0.867-0.888 0.000-0.000
Jangan memberikan label 2 0 2 0.777-0.867 0.000-0.000
Jangan menuduh dan menyalahkan
2 0 2 0.808-0.845 0.000-0.000
dengan menggunakan “kamu”
Jangan menceritakan masa lalu 2 0 2 0.905-0.925 0.000-0.000
Jangan membuat perbandingan yang
2 0 2 0.819-0.892 0.000-0.000
negative
Jangan melawan 2 0 2 0.811-0.881 0.000-0.000
Menceritakan perasaan untuk menyerang 2 0 2 0.905-0.907 0.000-0.000
Menjaga bahasa tubuh dan sikap mau
2 0 2 0.847-0.856 0.000-0.000
menerima
Menggunakan seluruh pesan 2 0 2 0.879-0.911 0.000-0.000
Menggunakan pesan dengan jelas 2 0 2 0.911-0.919 0.000-0.000

Selanjutnya Uji realibilitas atau keandalan yang dil- didapatkan dari alpha = 0.905, sehingga dalam hal ini
akukan dengan tehnik alpha cronbach’s dinyatakan skala respect tersebut dinyatakan andal.
reliabel jika nilai alpha > 0.700 (Azwar, 2015) dan

23
Psikostudia: Jurnal Psikologi ISSN: 2302-2582
Vol 8, No 1, June 2019, hlm. 20-28 E-ISSN: 2657-0963

Tabel 2. Rangkuman Analisis Keandalan Butir Skala Respect (N=46)


Aspek Alpha
Jangan menghakimi 0.882
Jangan memberikan label 0.847
Jangan menuduh dan menyalahkan dengan menggunakan “kamu” 0.850
Jangan menceritakan masa lalu 0.901
Jangan membuat perbandingan yang negatif 0.868
Jangan melawan 0.862
Menceritakan perasaan untuk menyerang 0.897
Menjaga bahasa tubuh dan sikap mau menerima 0.866
Menggunakan seluruh pesan 0.890
Menggunakan pesan dengan jelas 0.901
Total 0.905

b. Skala Empati > 0.300 dengan N = 46. Berdasarkan hasil uji validi-
Skala empati terdiri dari 20 butir dan terbagi atas em- tas butir menunjukan bahwa dari 20 butir terdapat 0
pat aspek. Hasil analisis butir didapatkan dari r hitung butir yang gugur dan 20 butir yang valid.
Tabel 3. Rangkuman Analisis Kesahihan Butir Skala Empati (N=46)
Jumlah Jumlah Jumlah R Sig
Aspek
Butir Awal Butir Gugur Butir Sahih Terendah-Tertinggi Terendah-Tertinggi
Perspective taking 5 0 5 0.543-0.802 0.000-0.000
Fantasy 5 0 5 0.636-0.742 0.000-0.000
Emphatic concern 5 0 5 0.649-0.750 0.000-0.000
Personal distress 5 0 5 0.608-0.705 0.000-0.000

Selanjutnya Uji realibilitas keandalan yang dilakukan Tabel 5. Karakteristik Subjek Berdasarkan Usia
dengan tehnik alpha cronbach’s dinyatakan reliabel No. Usia Kategori Jumlah Persentase
1 18-20 Remaja Akhir 38 82.6
jika nilai alpha > 0.700 (Azwar, 2015) dan didapatkan 2 21-40 Dewasa Awal 8 17.4
dari alpha = 0.886, sehingga dalam hal ini skala em- Jumlah 46 100
pati tersebut dinyatakan andal.
Tabel 4. Rangkuman Analisis Keandalan Butir
Skala Empati (N=46)
Berdasarkan tabel 5 tersebut dapat diketahui bahwa
Aspek Alpha subjek penelitian di Program Studi Psikologi
Perspective taking 0.760 Angkatan 2016 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Fantasy 0.775 Universitas Mulawarman yaitu mahasiswa dengan
Emphatic concern 0.774 usia 18-20 (remaja akhir) berjumlah 38 mahasiswa
Personal distress 0.762
Total 0.886
(82.6persen) dan mahasiswa dengan usia 21-40 (de-
wasa awal) berjumlah 8 mahasiswa (17.4persen). Se-
4.1.2 Karakteristik Responden hingga dapat diambil kesimpulan bahwa subjek
Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi penelitian di Program Studi Psikologi Angkatan 2016
Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Uni- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
versitas Mulawarman. Individu yang menjadi subjek Mulawarman didominasi oleh mahasiswa dengan
dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi usia 18-20 (remaja akhir), yaitu sebesar 82.6persen.
Tabel 6. Karakteristik Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin
Psikologi Angkatan 2016 Fakultas Ilmu Sosial dan No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Ilmu Politik Universitas Mulawarman. 1 Laki-laki 6 13.1
Penentuan subjek penelitian dilakukan dengan 2 Perempuan 40 86.9
menggunakan Rumus Slovin, dari 85 mahasiswa Jumlah 46 100
dengan menggunakan 10% sebagai nilai e sehingga
jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian yaitu Berdasarkan tabel 6 tersebut dapat diketahui bahwa
46 mahasiswa. Karakteristik subjek penelitian di Pro- subjek penelitian di Program Studi Psikologi
gram Studi Psikologi Angkatan 2016 Fakultas Ilmu Angkatan 2016 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman Universitas Mulawarman yaitu mahasiswa dengan
dapat dilihat pada tabel jenis kelamin laki-laki berjumlah 6 mahasiswa
(13.1persen) dan mahasiswa dengan jenis kelamin
perempuan berjumlah 40 mahasiswa (86.9persen).
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa subjek
24
Psikostudia: Jurnal Psikologi ISSN: 2302-2582
Vol 8, No 1, June 2019, hlm. 20-28 E-ISSN: 2657-0963

penelitian di Program Studi Psikologi Angkatan 2016 melihat deskriptif data penelitian. Menurut Azwar
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas (2016) pada dasarnya interpretasi terhadap skor skala
Mulawarman didominasi oleh mahasiswa dengan psikologi bersifat normatif, artinya makna skor ter-
jenis kelamin perempuan. hadap suatu norma (mean) skor populasi teoritik se-
bagai parameter sehingga alat ukur berupa angka
4.1.3 Hasil Uji Deskriptif
(kuantitatif) dapat diinterpretasikan secara kualitatif.
Deskriptif data digunakan untuk menggambarkan
Acuan normatif tersebut memudahkan pengguna me-
kondisi sebaran data pada mahasiswa Program Studi
mahami hasil pengukuran. Setiap skor mean empirik
Psikologi Angkatan 2016 Fakultas Ilmu Sosial dan
yang lebih tinggi secara signifikan dari mean hipo-
Ilmu Politik Universitas Mulawarman. Mean empiris
tetik dapat dianggap sebagai indikator tingginya
dan mean hipotesis diperoleh dari respon sampel
keadaan kelompok subjek pada variabel yang diteliti,
penelitian melalui dua skala penelitian yaitu skala re-
demikian juga sebaliknya. Berikut mean empirik dan
spect dan empati.
mean hipotesis penelitian ini.
Kategori berdasarkan perbandingan mean hipotetik
dan mean empirik dapat langsung dilakukan dengan
Tabel 7. Mean Empiris dan Mean Hipotesis
Variabel Mean Empirik SD Empirik Mean Hipotetik SD Hipotetik Status
Respect 81.57 6.901 60 14 Tinggi
Empati 82.11 6.890 60 14 Tinggi

Melalui tabel 7 diketahui gambaran sebaran data pada yang telah terisi diperoleh mean empirik 81.57 lebih
subjek penelitian secara umum pada mahasiswa Pro- tinggi dari mean hipotetik 60 dengan kategori tinggi.
gram Studi Psikologi Angkatan 2016 Fakultas Ilmu Hal ini membuktikan bahwa subjek berada pada kat-
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman. egori tingkat respect yang tinggi. Adapun sebaran
Berdasarkan hasil pengukuran melalui skala respect frekuensi data untuk skala tersebut sebagai berikut:
Tabel 8. Kategorisasi Skor Skala Respect
Interval Kecenderungan Skor Kategori F Persentase
X ≥ M + 1.5 SD ≥ 81 Sangat Tinggi 21 45.7
M + 0.5 SD < X < M + 1.5 SD 67 – 80 Tinggi 25 54.3
M - 0.5 SD < X < M + 0.5 SD 53 – 66 Sedang 0 0
M - 1.5 SD < X < M - 0.5 SD 39 – 53 Rendah 0 0
X ≤ M - 1.5 SD ≤ 39 Sangat Rendah 0 0

Berdasarkan kategorisasi pada tabel 12, maka dapat Ilmu Politik Universitas Mulawarman memiliki re-
dilihat bahwa mahasiswa Program Studi Psikologi spect yang tinggi.
Angkatan 2016 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pada skala empati yang telah terisi diperoleh mean
Universitas Mulawarman memiliki rentang nilai empirik 82.11 lebih tinggi dari mean hipotetik 60
skala respect yang berada pada kategori sangat tinggi dengan kategori tinggi. Hal ini membuktikan bahwa
dengan rentang nilai 67-80 dan frekuensi sebanyak 25 subjek berada pada kategori tingkat empati yang
mahasiswa dengan persentase 54.3persen. Hal terse- tinggi. Adapun sebaran frekuensi data untuk skala ter-
but menunjukan bahwa mahasiswa Program Studi sebut sebagai berikut:
Psikologi Angkatan 2016 Fakultas Ilmu Sosial dan
Tabel 9. Kategorisasi Skor Skala Empati
Interval Kecenderungan Skor Kategori F Persentase
X ≥ M + 1.5 SD ≥ 81 Sangat Tinggi 29 63
M + 0.5 SD < X < M + 1.5 SD 67 – 80 Tinggi 17 37
M - 0.5 SD < X < M + 0.5 SD 53 – 66 Sedang 0 0
M - 1.5 SD < X < M - 0.5 SD 39 – 53 Rendah 0 0
X ≤ M - 1.5 SD ≤ 39 Sangat Rendah 0 0

Berdasarkan kategorisasi pada tabel 9, maka dapat mahasiswa dengan persentase 63persen. Hal tersebut
dilihat bahwa mahasiswa Program Studi Psikologi menunjukan bahwa mahasiswa Program Studi
Angkatan 2016 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Psikologi Angkatan 2016 Fakultas Ilmu Sosial dan
Universitas Mulawarman memiliki rentang nilai Ilmu Politik Universitas Mulawarman memiliki em-
skala empati yang berada pada kategori sangat tinggi pati yang sangat tinggi.
dengan rentang nilai ≥ 81 dan frekuensi sebanyak 29
25
Psikostudia: Jurnal Psikologi ISSN: 2302-2582
Vol 8, No 1, June 2019, hlm. 20-28 E-ISSN: 2657-0963

4.1.4 Hasil Uji Asumsi hipotesisnya yaitu ada hubungan antara empati
Langkah awal yang dilakukan peneliti sebelum dil- dengan respect mahasiswa.
akukannya pengujian hipotesis yaitu terlebih dahulu Dengan harga koefisien korelasi bertanda positif,
peneliti melakukan uji asumsi berupa uji normalitas maka terdapat adanya arah hubungan yang searah,
dan uji linieritas sebagai syarat dalam menentukan artinya semakin tinggi empati yang dimiliki oleh ma-
analisis data apa yang akan dipergunakan di dalam hasiswa maka semakin tinggi juga respect yang dapat
penelitian ini, yaitu apakah menggunakan statistik diberikan oleh mahasiswa Program Studi Psikologi
parametrik atau non-parametrik. Berdasarkan hasil Angkatan 2016 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
uji asumsi normalitas untuk variabel respect Universitas Mulawarman. Begitu juga sebaliknya, se-
menghasilkan nilai p = 0.060 (p > 0.05) dan variabel makin rendah empati yang dimiliki oleh mahasiswa
empati menghasilkan nilai p = 0.208 (p > 0.05). hasil maka semakin rendah juga respect yang dapat diberi-
uji berdasarkan kaidah menunjukan bahwa variabel kan oleh mahasiswa Program Studi Psikologi
respect dan empati adalah normal. Angkatan 2016 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Hasil uji asumsi linieritas antara variabel empati Universitas Mulawarman.
dengan respect menunjukan nilai F hitung < F tabel Hasil uji korelasi product moment didapatkan pada
yang artinya terdapat hubungan yang linier antara em- nilai r hitung diperoleh hasil koefisiensi determinasi
pati dengan respect yang mempunyai nilai deviant sebesar 0.745, yang berarti variabel bebas (empati)
from linierity yaitu F= 0.674 dan P= 0.794 > 0.050 memberikan sumbangsih efektifitas pengaruh sebesar
yang berarti hubungannya dinyatakan linier. 74.5persen terhadap variabel terikat (respect), namun
4.1.5 Hasil Uji Hipotesis sisanya yaitu sebesar 25.5persen cenderung di-
Uji korelasi dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak
hubungan antara dua variabel serta seberapa kuat diteliti di dalam penelitian ini. Pada dasarnya terdapat
tingkat hubungan yang ada. Uji korelasi yang empat faktor yang berpengaruh terhadap respect
digunakan oleh peneliti adalah korelasi product mo- (Turknett dan Turknett, 2005) yaitu meliputi empati,
ment. Analisis korelasi antar kedua variabel di- pengusaan emosi, kurangnya menyalahkan, dan ke-
tunjukan pada tabel di bawah ini: rendahan hati.
Tabel 10. Hasil Uji Analisis Korelasi Product Moment Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hub-
Variabel r hitung r tabel Sig ungan yang positif dan signifikan antara empati
Empati-Respect 0.745 0.291 0.000 dengan respect pada mahasiswa Program Studi
Psikologi Angkatan 2016 Fakultas Ilmu Sosial dan
Dari tabel 10 di atas dapat diketahui bahwa nilai ko- Ilmu Politik Universitas Mulawarman. Hal tersebut
relasi yang terbentuk adalah sebesar 0.745. Nilai didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh
0.745 merupakan nilai r hitung, dimana angka ini Harisya (2016) menunjukan bahwa ada hubungan
menunjukkan korelasi atau hubungan yang kuat an- positif yang signifikan antara empati dengan respect
tara empati dengan respect mahasiswa sebesar terhadap orang lain sebagai bentuk civility pada ma-
74.5persen. Hubungan yang terjadi antara empati hasiswa perokok aktif.
dengan respect mahasiswa adalah hubungan yang Empati didefinisikan sebagai respon afektif dan kog-
positif. Hubungan positif ini ditandakan dengan nilai nitif yang kompleks pada distress emosional orang
koefisien korelasi product moment antara variabel lain. Empati termasuk kemampuan untuk merasakan
empati dengan respect mahasiswa yang diperoleh keadaan emosional orang lain, merasa simpatik dan
yaitu +0.745 (tanda „+‟ disertakan karena tidak ada mencoba menyelesaikan masalah, dan mengambil
tanda „-„ pada ouput, yang berarti positif) tanda ‟+‟ perspektif orang lain (Baron dan Byrne, 2005). Pada
tersebut mendandakan hubungan yang positif. dasarnya terdapat faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi empati menurut Eisenberg (2006)
4.2 Pembahasan yaitu meliputi kebutuhan, jenis kelamin, derajat ke-
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hub- matangan psikis, dan sosialisasi.
ungan yang positif dan signifikan antara empati Berdasarkan hasil karakteristik responden jika ditin-
dengan respect pada mahasiswa Program Studi jau dari jenis kelamin menunjukan bahwa subjek
Psikologi Angkatan 2016 Fakultas Ilmu Sosial dan penelitian di Program Studi Psikologi Angkatan 2016
Ilmu Politik Universitas Mulawarman. Hal tersebut Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
ditunjukan dari hasil koefisiensi korelasi product mo- Mulawarman yaitu mahasiswa dengan jenis kelamin
ment sebesar 0.745 dengan signifikansi sebesar 0.000, laki-laki berjumlah 6 mahasiswa (13.1persen) dan
oleh karena nilai signifikansi < 0.050, maka
26
Psikostudia: Jurnal Psikologi ISSN: 2302-2582
Vol 8, No 1, June 2019, hlm. 20-28 E-ISSN: 2657-0963

mahasiswa dengan jenis kelamin perempuan ber- 5.2 Saran


jumlah 40 mahasiswa (86.9persen). Sehingga dapat Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka
diambil kesimpulan bahwa subjek penelitian di Pro- dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
gram Studi Psikologi Angkatan 2016 Fakultas Ilmu 1. Bagi Mahasiswa
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman Bagi mahasiswa agar dapat terus meningkatkan
didominasi oleh mahasiswa dengan jenis kelamin kemampuan empati dalam berbagai aspek ke-
perempuan, yaitu sebesar 86.9persen. hidupan, sehingga perasaan untuk mengerti
Menurut Eisenberg (2006) perempuan mempunyai tentang perasaan dan emosi orang lain dapat
tingkat empati yang lebih tinggi daripada laki-laki. memotivasi mahasiswa dalam melakukan sikap
Persepsi ini didasarkan pada kepercayaan bahwa per- respect di kehidupan sehari-harinya.
empuan lebih nuturance dan lebih berorientasi inter- 2. Bagi Penelitian Selanjutnya
personal dibandingkan laki-laki. Untuk respon em- Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk men-
pati, didapatkan hasil bahwa anak perempuan eliti lebih lanjut tentang respect disarankan agar
memiliki empati yang lebih dalam merespon secara dapat mempertimbangkan faktor-faktor lain yang
verbal keadaan distress orang lain. Empati merupakan mungkin berpengaruh terhadap respect, misalnya
ciri khas dari wanita yang lebih peka terhadap emosi pengendalian emosi, sikap rendah hati, dan lain se-
orang lain dan bisa lebih mengungkapkan emosinya bagainya. Sehingga bagi peneliti yang tertarik
dibandingkan laki-laki. Kemampuan berempati akan melanjutkan penelitian ini, maka dapat melakukan
semakin bertambah dengan meningkatnya usia. Se- penelitian dengan memperluas orientasi kancah
lanjutnya Koester (dalam Eisenberg, 2006) menya- penelitian pada bidang lain dengan karakteristik
takan bahwa semakin tua usia seseorang semakin baik subjek yang berbeda sehingga dapat mengungkap
kemampuan empatinya. Hal ini dikarenakan ber- banyak wacana baru dengan daya generalisasi
tambahnya pemahaman perspektif. yang jauh lebih luas.
Pada hasil analisis korelasi parsial didapatkan hasil
bahwa faktor perspective taking, fantasy, emphatic
concern, dan personal distress memiliki hubungan 6 DAFTAR PUSTAKA
yang positif dan signifikan dengan faktor jangan Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pen-
menghakimi, jangan memberikan label, jangan dekatan Praktik. (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka
menuduh dan menyalahkan dengan menggunakan Cipta.
“kamu”, jangan menceritakan masa lalu, jangan Azwar, S. 2016. Penyusunan Skala Psikologi. Yog-
membuat perbadingan yang negatif, menjaga bahasa yakarta: Pustaka Pelajar.
tubuh dan sikap mau menerima, menggunakan se- Baron, R. A., & Byrne, D. 2005. Psikologi Sosial. Ji-
luruh pesan, dan menggunakan pesan dengan jelas. lid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kemudian pada hasil analisis korelasi parsial ter- Blader, S. L., & Tyler, T. R. 2009. Testing and ex-
hadap faktor jangan melawan tidak berkorelasi tending the group engagement model: Linkages
dengan faktor perspective taking, fantasy, emphatic between social identity, procedural justice, eco-
concern, dan personal distress. Sedangkan terhadap nomic outcomes, and extrarole behavior. Journal
faktor menceritakan perasaan untuk menyerang juga of Applied Psychology, 94, 445-464.
tidak berkorelasi dengan perspective taking. Namun Chaplin. 2008. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta:
faktor fantasy, emphatic concern, dan personal dis- Rajawali Press.
tress memiliki hubungan yang positif dan signifikan Dixon, S. V. 2009. Meaning of respect: An adolescent
dengan menceritakan perasaan untuk menyerang. perspective. APA Cross-Cultural Convention:
Paper Presentation.
Eisenberg, N. 1983. The Socialization and Develop-
5 PENUTUP
ment of Empathy and Prosocial Behavior. USA:
5.1 Kesimpulan Arizona State University.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka Eliasa, E. I. 2011. Pentingnya Respek pada Diversity
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara em- dan Universality dalam Konseling. Bandung:
pati dengan respect pada mahasiswa Program Studi Conseling Conference.
Psikologi Angkatan 2016 Fakultas Ilmu Sosial dan Eliasa, E. I. 2011. Pentingnya Sikap Respek Bagi
Ilmu Politik Universitas Mulawarman. Pendidik Dalam Pembelajaran. Majalah Ilmiah
Pembelajaran. 7(1), 1-15.

27
Psikostudia: Jurnal Psikologi ISSN: 2302-2582
Vol 8, No 1, June 2019, hlm. 20-28 E-ISSN: 2657-0963

Erwin, P. 2000. Frienship and Pear Relation in Chil- Lightfoot, & Lawrence, S. 1983. The Good High
dren. London: John Willey and Son Ltd. School Portaits of Character and Culture. New
Fromm, E. 2014. Memaknai Hakikat Cinta. Jakarta: York: Inc Publishers.
PT. Gramedia Pustaka Utama. McKay M., Fanning, & Paleg. 1994. Respectfull
Goleman, D. 2009. Emotional Intelligence; Kecer- Communication. Couple Skills. Oakland, CA:
dasan Emosional, Mengapa EQ Lebih Penting New Harbinger Publications, Inc.
dari IQ. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Moore, B. A. 2009. Honor and respect in life and in
Gunarsa, S. D. 2008. Psikologi Perawat. Jakarta: death. PsycCritiques, 54(44), No Pagination
Gunung Mulia. Specified.
Hadi, S. 2000. Panduan Manual Seri Program Statis- Patterson. 1985. Respect (Unconditional Positive Re-
tik (SPS 2000). Yogyakarta: Yayasan Penerbit gard) The Therapeutic Relationship. Monterey,
Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada. CA: Brooks/Cole.
Harisya, R. A. Z. 2016. Hubungan antara empati Sugiyono. 2015. Metode Penelitian dan Pengem-
dengan respect terhadap orang lain sebagai ben- bangan. Bandung: Penerbit Alfabeta.
tuk perilaku civil pada mahasiswa perokok aktif. Sutardi, T. 2007. Antropologi Mengungkap Keraga-
Skripsi. Fakultas Psikologi:Universitas Indone- man Budaya. Bandung: PT. Setia Purna Inves.
sia Turknett, R., & Turknett, C. 2005. Decent People,
Hodges, S. D., & Klein, K. J. 2001. Regulating the Decent Company: How to Lead with Character
costs of empathy: price of being human. Journal at Work and in Life. California: Davies-Black.
of Sosio-Economics. 30, 437- 452. Wirawan. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia:
Hurlock, E. 2006. Perkembangan Anak. Jilid 2. Ja- Teori, Psikologi, Hukum Ketenagakerjaan,
karta: Penerbit Erlangga. Aplikasi dan Penelitian: Aplikasi dalam Or-
Knapp, S., & Vandecreek, L. 2007. Balancing respect ganisasi Bisnis, Pemerintahan dan Pendidi-
for autonomy with competing values with the use kan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
of principle-based ethics. Psychotherapy: The-
ory, Research, Practice, Training, 44, 397-404.

28

You might also like