Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Communication process occurs in every aspect of life, including family. When people interact to
each other, sometimes it may lead to bullying. Bullying is not a new phenomenon, especially in
family. Bullying means verbal and physical threat, force and violence which conduct repeatedly,
for instance by the older children to their younger sister or brother. This is the uniqueness of this
research. Family communication becomes main foundation to prevent bullying. Researcher see
this phenomenon as a unique problem to be studied. Based on that phenomenon, researcher
interested to study “Family Communication in Preventing Bullying Behavior for Children”. Result
shows that family communication in preventing children’s bullying behavior covers: (1) In order to
prevent bullying, an effective family communication process has to be strived, including respect,
empathy, audible (2) Causative factor of bullying is inappropriate parenting in context of family
communication.
ABSTRAK
Proses komunikasi berlangsung dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam lapisan
masyarakat dan lapisan keluarga. Ketika manusia melakukan interaksi satu sama lainnya,
kadang-kadang mengarah pada perilaku bullying. Bullying bukanlah fenomena yang baru lagi,
khususnya dalam sebuah keluarga. Bullying artinya ancaman, pemaksaan, kekerasan fisik
maupun verbal yang dilakukan berulang-ulang, misalnya kakak kepada adiknya. Disinilah letak
keunikan penelitian ini. Komunikasi keluarga menjadi pondasi utama untuk mencegah
terjadinya perilaku bullying bagi anak. Peneliti melihat fenomena ini merupakan masalah yang
unik dan menarik untuk diteliti. Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti tertarik untuk
mengangkat “Komunikasi Keluarga dalam Pencegahan Perilaku Bullying bagi Anak”. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi keluarga dalam pencegahan perilaku bullying
bagi anak meliputi: (1) Untuk mencegah bullying harus diupayakan proses komunikasi keluarga
yang efektif yaitu: respek, empati, audible; (2) Adapun faktor penyebab terjadinya perilaku
bullying adalah pengasuhan orangtua yang tidak tepat dalam konteks komunikasi keluarga.
keluarga adalah termasuk kelompok primer penting dalam masyarakat, yang terbentuk
sehingga dalam komunikasi kelompok dari hubungan laki-laki dan perempuan,
menurut Charles Horton Cooley komunikasi perhubungan ini yang paling sedikit
pada kelompok primer memiliki karakteristik berlangsung lama untuk menciptakan dan
sebagai berikut : membesarkan anak-anak. Keluarga dalam
Pertama, kualitas komunikasi pada bentuk yang murni merupakan kesatuan
kelompok primer bersifat dalam dan meluas, sosial yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-
dalam arti menembus kepribadian kita yang anak.
paling dalam dan tersembunyi, menyingkap Terlihat dengan jelas bahwa dalam
unsur-unsur backstage. Sedangkan meluas keluarga adalah pasti membicarakan hal-hal
artinya sedikit sekali kendala yang yang terjadi pada setiap individu, komunikasi
menentukan rintangan dan cara yang dijalin merupakan komunikasi yang
berkomunikasi. Pada kelompok primer, kita dapat memberikan suatu hal yang dapat
mengungkapkan hal-hal yang bersifat pribadi diberikan kepada setiap anggota keluarga
dengan menggunakan berbagai lambang lainnya. Dengan adanya komunikasi,
verbal maupun non-verbal. permasalahan yang terjadi diantara anggota
Kedua, pada kelompok primer bersifat keluarga dapat dibicarakan dengan
personal. Dalam komunikasi primer, yang mengambil solusi terbaik (Prasanti, 2016).
penting buat kita adalah siapa dia, bukan Hanurawan mengatakan hal yang lebih
apakah dia. Hubungan dengan kelompok lengkap tentang keluarga. Keluarga
primer sangat unik dan tidak dapat merupakan sebuah kelompok primer yang
digantikan. Misalnya hubungan antara ibu terikat secara lahir dan batin, memiliki
dan anak. hubungan yang sangat dekat atau bisa
Ketiga, pada kelompok primer, disebut personal.
komunikasi lebih menekankan pada aspek Kelompok primer memiliki tiga fungsi
hubungan, daripada aspek isi. Komunikasi utama, yaitu:
dilakukan untuk memelihara hubungan baik, 1. Sebagai agen sosialisasi. Keluarga
dan isi komunikasi bukan sesuatu yang amat bertugas untuk mengenalkan segala
penting. Berbeda dengan kelompok sekunder macam bentuk norma dan aturan serta
yang lebih dipentingkan adalah aspek isinya nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
bukan pada aspek hubungan. Mulai dari bagaimana menghadapi orang
Keempat, pada kelompok primer pesan tua, bagaimana berbicara dan bersikap
yang disampaikan cenderung lebih bersifat kepada mereka, dan lain-lain.
ekspresif, dan berlangsung secara informal 2. Sebagai instrument pemenuhan
(Rohim, 2009). kebutuhan sosial. Kelompok primer
Komunikasi dengan baik antar anggota bertugas memberi pemenuhan akan
keluarga adalah suatu hal yang amat penting, kebutuhan-kebutuhan sosial anggotanya.
walaupun sebagian kelompok orang masih 3. Sebagai instrument kontrol sosial.
beranggapan hal tersebut sebagai Anggota-anggota kelompok primer
pemborosan waktu, sehingga banyak kali memiliki hak dan kewajiban untuk
pembicaraan tidak diatur lagi (tanpa dipikir mengekspresikan pendapat dan
asal bicara dan mengakibatkan luka dihati sikapnya tentang suatu masalah sosial
orang disekelilingnya) karena dan sekaligus memperoleh umpan balik
pembicaraannya bukan untuk membangun berupa koreksi terhadap sikap dan
tetapi meruntuhkan/mengkritik yang pendapatnya itu (Hanurawan, 2010).
akibatnya seringkali orang yang diajak
berbicara kehilangan minat, dan gairah untuk Dalam penelitian yang telah dilakukan
berkomunikasi. oleh Himawati, dkk (2016) dikatakan bahwa
Dalam keluarga yang sesungguhnya, jika dilihat dari sudut pandang sosiologis,
komunikasi merupakan sesuatu yang harus anak merupakan individu yang menjadi
dibina, sehingga anggota keluarga merasakan bagian dalam struktur sosial masyarakat. Ia
ikatan yang dalam serta saling membutuhkan. memiliki hak yang dilindungi oleh
Keluarga merupakan kelompok primer paling undangundang untuk dapat hidup bersama
Informan berikutnya, Jy, seorang ayah keluarga yang dimaksud adalah proses
dari empat anak juga yang memberikan komunikasi yang dilakukan tentu tidak
penuturan tentang proses komunikasi dalam mengarah pada hal-hal negatif yang
keluarganya, khususnya antar anaknya, yang memojokkan salah satu anggota keluarganya.
mengarah pada perilaku bullying. Berikut Ni juga menjelaskan bahwa dalam hal ini
penuturannya: orang tua memiliki peranan yang besar
“Wah kalau berbicara tentang perilaku sebagai orang tua, yang memimpin untuk
bullying bagi anak, saya agak ngeri juga, melakukan proses komunikasi antar anggota
saya punya empat orang anak, masih keluarganya. Pengasuhan positif yang baik
pada kecil juga. Kalau mereka lagi pada dan benar, yang dberikan orang tua kepada
main, saya suka merhatiin, emang sih anaknya akan mencegah terjadinya perilaku
biasanya berujung dengan tangisan anak bullying bagi anak dalam keluarga. Setelah
yang lain. Biasanya kakaknya menang itu, anak-anak pun akan terbiasa untuk
terus, adiknya yang suka habis diledekin, membawa perilaku positif ini dalam
sampe akhirnya ya nangis. Padahal anak kehidupan bermasyarakat. Hal ini tentu akan
saya yang suka jadi korban juga ini meminimalisir terjadinya perilaku bullying
lakilaki, ya solusinya saya memisahkan bagi anak, khususnya dalam pergaulan
mereka, meskipun masih sambil saling bersama teman-temannya di sekolah atau
ledek juga. Kadang-kadang saya mikir ya masyarakat.
wajar, namanya juga anak kecil. Itu kan Berdasarkan hasil penelitian yang
interaksi antar kakak adik dalam dilakukan, ada beberapa hal yang bisa
keluarga. Tapi saya juga sempat dilakukan dalam proses komunikasi keluarga
khawatir kalau perilaku semacam itu sebagai pencegahan perilaku bullying bagi
menjurus kea rah bullying juga. anak, sebagai berikut:
Walaupun antar anggota keluarga
sendiri, kalo anak-anak kan mungkin 1. Respek
belum paham ya. Tapi kalau saya Dalam penelitian ini, hal ini menjadi
renungkan lagi, ya justru karena masih penting untuk diterapkan dalam
anak-anak ya, situasinya dalam keluarga komunikasi keluarga untuk mencegah
pula, jadi emang bener sih komunikasi perilaku bullying bagi anak. Komunikasi
keluarga itu penting dan harus dijaga harus diawali dengan sikap saling
banget. Saya akui bahwa komunkasi menghargai (respectfull attit lainnya
keluarga ini memegang peranan penting, mengenai pengasuhan orang tua dalam
khususnya ya para orang tua, harus bisa mendidik anaknya agar terhindar dari
mencegah dan menghindarkan anak- perilaku bullying menjadi hal yang sangat
anaknya dari penting. Empati adalah kemampuan untuk
perilaku yang mengarah ke bullying.” menempatkan diri kita pada situasi dan
kondisi yang dihadapi orang lain. Syarat
Penuturan di atas menjelaskan bahwa utama dari sikap empati adalah
informan menyadari pentingnya komunikasi kemampuan untuk mendengar dan
keluarga dalam pencegahan perilaku bullying mengerti orang lain, sebelum didengar
bagi anak. Dalam hal ini, informan dan dimengerti orang lain.
mengatakan bahwa orang tua dalam proses Orangtua yang baik tidak akan
komunikasi keluarga memiliki peranan menuntut anaknya untuk mengerti
penting untuk mencegah dan menghindarkan keinginannya, tapi ia akan berusaha
perilaku bullying bagi anak-anaknya. memahami anak atau pasangannya
terlebih dulu. Ia akan membuka dialog
Informan ketiga, Na, seorang ibu dengan mereka, mendengar keluhan dan
sekaligus dosen dalam jurusan Psikologi, juga harapannya. Mendengarkan disini tidak
mengakui bahwa komunikasi positif dalam hanya melibatkan indra saja, tapi
konteks keluarga sangat penting untuk melibatkan pula mata hati dan perasaan.
mencegah terjadinya perilaku bullying bagi Cara seperti ini dapat memunculkan rasa
anak. Dalam hal ini, komunikasi positif dalam