You are on page 1of 7

JURNAL CERIA (CERDAS ENERGIK RESPONSIF INOVATIF ADAPTIF)

ISSN : 2614-6347 (Print) 2714-4107 (Online)


Vol.4 | No.6 | Desember 2021

UPAYA PENCEGAHAN TINDAKAN BULLYING ANAK


MENGGUNAKAN KARTU KEGIATANKU

Nopi Nurul Hasanah1, Ghina Wulansuci2

BAMBIM Az-Zahro, Ciwidey


1
2 IKIP Siliwangi, Cimahi
1hasanahnurul943@gmail.com, 2ghinawulansuci@ikipsiliwangi.ac.id

ABSTRACT
This study aims to describe the efforts to prevent bullying in children in the school environment
using the "my activity card". The method used in this research is a qualitative approach with
descriptive methods. The research subjects were school administrators and teachers at BAM-
BIM Az-Zahro Ciwidey school with data collection techniques such as interviews, observation,
and documentation, and the analysis technique was narrative. The cause of bullying in children
is due to bad associations in their home environment. The school's efforts to prevent bullying
are by making “My Activity” cards, where the cards are given to parents to work together with
children to carry out activities that have been scheduled for one day from waking up to going
back to sleep. As a result, this card is very helpful in preventing bullying for children, it is
proven after being implemented for approximately 1 semester and makes parents and children
feel happy and their interactions are monitored at home. In the card, of course, there are many
fun activities for children that contain factors that can prevent bullying, including strengthening
religion, forming positive characters, choosing friends, strengthening relationships with parents,
children's free time being well supervised, and limiting interactions outside the home.

Keywords: Early Childhood Bullying Actions, My Activity Card

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan upaya mencegah tindakan bullying pada anak di
lingkungan sekolah menggunakan “kartu kegiatanku”. Metode yang digunakan pada penelitian
ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek penelitiannya ialah pengelola
sekolah dan guru di sekolah BAMBIM Az-Zahro Ciwidey dengan teknik pengumpulan data
wawancara, observasi, dan dokumentasi dan untuk teknik analisisnya adalah naratif. Penyebab
timbulnya sifat bullying pada diri anak dikarenakan pergaulan yang kurang baik di lingkungan
rumahnya. Upaya sekolah dalam mencegah tindakan bullying tersebut dengan membuat kartu
“Kegiatanku”, dimana kartu tersebut diberikan kepada orangtua untuk bekerja sama dengan
anak melakukan kegiatan yang sudah terjadwalkan setiap harinya. Hasilnya, kartu ini membantu
dalam pencegahan tindakan bullying bagi anak-anak, itu terbukti setelah diimplementasikan
selama kurang lebih 1 semester dan membuat orang tua dan anak-anak merasa senang dan per-
gaulannya terawasi selama dirumah. Dalam kartu tersebut tentu dapat mencegah terjadinya bul-
lying, antara lain : memperkuat agama, membentuk karakter positif, memilih teman, memperku-
at hubungan dengan orangtua, waktu luang anak terawasi dengan baik, dan membatasi per-
gaulan diluar rumah.

Kata Kunci: Tindakan Bullying Anak Usia Dini, Kartu Kegiatanku

PENDAHULUAN hakikat anak itu bermain dan tidak lepas


Salah satu perkembangan pada dengan lingkungan sosial. Di dalam
anak yang serius adalah sosial, karena menstimulus perkembangan sosialnya,

616
JURNAL CERIA (CERDAS ENERGIK RESPONSIF INOVATIF ADAPTIF)

ISSN : 2614-6347 (Print) 2714-4107 (Online)


Vol.4 | No.6 | Desember 2021
anak diajarkan untuk dapat berinteraksi dipunya rusak, mimpi buruk, sikap pe-
dan bermain dengan teman sebayanya. marah melonjak, dan sulit untuk berte-
Bermacam kehidupan sosial yang dialami man (Sholihat dalam Abubakar, 2018).
anak bisa menjadikan perkembangan Perbuatan bullying pada anak,
sosialnya lebih meningkat, memperkokoh khususnya pada anak usia dini, di mana
mental dan risentasi seorang anak ketika pelakunya juga adalah anak usia dini da-
menghadapi satu masalah. pat saja merupakan teman sebaya anak,
Pada suatu lingkungan sosialnya maupun anak lain yang bukan temannya.
itu, sering kali kita jumpai anak-anak Bullying merupakan suatu tindakan
bermain dengan orang yang bukan seu- mengganggu. Bullying sering kali terlihat
sianya dan tanpa pegawasan penuh dari sebagai perilaku memaksa atau menyakiti
orangtua, yang menimbulkan anak-anak fisik maupun intelek (psikis) bagi seorang
bermain dengan melibatkan kekerasan atau kelompok yang dianggap lebih ener-
ketika sedang berinteraksi dengan yang vated oleh seorang yang merasa dirinya
lain. sangat kuat (Priyatna, 2013).
Kekerasan yang unjuk yaitu kek- Bukan hanya satu atau dua anak
erasan tubuh misalnya memukul, menen- yang seringkali melakukan tindakan bul-
dang, dan lain sebagainya. Kekerasan non lying tersebut, baik itu tindakan yang ke-
fisik seperti mengejek kepada teman se- cil ataupun yang besar. . Bertepatan den-
bayanya. Namun, seringkali banyak ka- gan yang terjadi di BAMBIM Az-Zahro
sus anak usia dini yang mengalami yaitu kasus anak kelompok B berjenis
bermacam bentuk kekerasan non fisik, kelamin laki-laki yang membully teman
salah satunya adalah tindakan bullying. lawan jenisnya sampai melakukan hal-hal
Korban bullying secara psikologis yang meruju pada fisik anak perempuan
menunjukan sebagai anak yang introvert, tersebut, yang menyebabkan anak perem-
status rendah, dan mempunyai kecakapan puan tersebut terganggu psikis dan men-
sosial yang kurang (Rigby, 2003). Istilah talnya.
bullying pada Bahasa Indonesia, bisa Berkaitan dengan hal itu, guru se-
menggunakan “Menyakat” (asal dari kata bagai fasilitator dalam pendidikan, berk-
sakat) dan penyakat yaitu pelakunya (bul- wajiban untuk mencegah tindakan terse-
ly) (Abubakar, 2018). but agar tidak terulang seperti yang di
Gambaran perilaku bullying dapat jelaskan pada Undang-Undang Nomor 23
berbentuk kekerasan fisik (mendorong, tahun 2002, bahwa setiap orang berhak
menendang, memukul, menampar), dan berkewajiban unutk melindungi per-
melecehkan atau celaan, menindas , ek- tumbuhan dan perkembangan anak-anak
sploitasi, pemerasan, dan secara sosial, dari berbagai kekerasan dan diskriminasi
misalnya memprovokasi dan mengu- dengan segala kegiatan agar anak bisa
cilkan (Ahmad dalam Abubakar, 2018). tumbuh, hidup, dan berkembang dengan
Tanda-tanda yang harus diwaspadai optimal.
pada anak sebagai korban bullying adalah Atas dasar itu, dapat dinyatakan
di antaranya ialah tidak mau berangkat bahwa seluruh anak Indonesia memiliki
sekolah, memiliki ciri fisik yang memar hak perlindungan dari tindak kekerasan,
atau luka, selalu sakit secara mendadak, termasuk perlindungan pertumbuhan dan
mendapat penurunan nilai, barang yang perkembangannya sehingga tidak

617
JURNAL CERIA (CERDAS ENERGIK RESPONSIF INOVATIF ADAPTIF)

ISSN : 2614-6347 (Print) 2714-4107 (Online)


Vol.4 | No.6 | Desember 2021
melakukan tindak negatif kepada orang orang tua, tetapi guru pun akan tau den-
lain dan pada dirinya sendiri. gan siapa, dimana, sampai jam berapa,
Selanjutnya, lebih jelas lagi Undang- dan bagaimana ketika anak beraktivitas
Undang Perlindungan Anak Nomor 23 diluar.
Tahun 2002 pasal 54 menyatakan bahwa: Dari hal-hal yang telah diuraikan
"Anak wajib dilindungi dari tindakan perlu adanya penelitian yang
kekerasan yang dilakukan oleh guru, mendeskripsikan suatu upaya dalam
pengelola sekolah atau temannya di mencegah tindakan bullying pada anak
dalam sekolah yang bersangkutan, atau melalui media belajar yang menye-
lembaga pendidikan lainnya". Skedul nangkan untuk dapat dijadikan referensi
anti-bullying pada anak di sekolah dapat dan diimplementasikan, maka dengan hal
dijalankan dengan cara menggalakkan ini dilakukan penelitian yang berjudul :
pencegahan. Menanamkan materi bully- “Upaya Pencegahan Tindakan Bullying
ing ke dalam pembelajaran bagi pen- Anak Menggunakan Kartu Kegiatanku”.
ingkatan diri anak (Gultom, 2012).
Melihat dari permasalahan tersebut, METODOLOGI
maka guru disekolah membuat salah satu Penelitian ini merupakan penelit-
upaya agar anak-anak tidak terjerumus ian deskriptif kualitatif, bertujuan untuk
kembali kepada tindakan sosial yang menggambarkan upaya mencegah tin-
negatif dengan cara yang menyenangkan dakan bullying anak di lingkungan seko-
sesuai dengan prinsip anak usia dini yaitu lah menggunakan “kartu kegiatanku”.
bermain seraya belajar. Penelitian ini berusaha mendeskripsikan
Dalam mengatasi masalah sosial secara terperinci atau mendalam tentang
pada anak, bukanlah hal yang mudah un- upaya mencegah tindakan bullying anak
tuk dilakukan hanya di sekolah saja, di lingkungan sekolah menggunakan
tetapi harus ada kerjasama dengan pihak “kartu kegiatanku”. di BAMBIM Az-
lain, maka perlu adanya kolaborasi den- Zahro Ciwidey.
gan orang tua. Maka dari itu, guru di Berdasarkan jenis data yang akan
lembaga tersebut membuat suatu kegiatan dikumpulkan, maka metode pada penelit-
yang dicatat dan terjadwal ketika anak ian ini memakai metode penelitian kuali-
dirumah bersama orang tuanya dalam tatif. Menurut Cresswell (2010, hlm. 4-5),
satu buah kartu, dimana dalam kartu penelitian kualitatif merupakan metode-
tersebut banyak kegiatan-kegiatan yang metode untuk menggali dan mempelajari
terjadwal untuk memantau dan men- makna yang berawal dari masalah sosial.
gawasi kegiatan anak selama 24 jam. Penelitian kulitatif dipakai jika masalah
Kartu tersebut akan diberikan kepada belum jelas, mengetahui makna yang
anak dan orang tua di rumah untuk di tersembunyi, memahami interaksi sosial,
kerjakan. Dalam kartu tersebut orang tua mengembangkan teori, memastikan
akan selalu memperhatikan ketika kebenaran data, dan meneliti sejarah
anaknya bermain diluar dan itu adalah perkembangan.
salah satu cara dalam mengatasi per- Penelitian ini menggunakan pen-
masalahan sosial pada anak khususnya dekatan deskriptif sebagai bagian dari
tindakan negatif tindakan bullying. Den- penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono
gan adanya kartu tersebut, bukan hanya (2015, hlm.53) pengertian deskriptif

618
JURNAL CERIA (CERDAS ENERGIK RESPONSIF INOVATIF ADAPTIF)

ISSN : 2614-6347 (Print) 2714-4107 (Online)


Vol.4 | No.6 | Desember 2021
adalah penelitian yang dilakukan untuk perempuan tersebut, yang menyebabkan
memahami keadaan variabel mandiri, anak perempuan tersebut terganggu psikis
baik hanya pada satu variable atau lebih dan mentalnya.
tanpa mempertemukan dengan variable Keadaan di lingkungan rumah dan
lain. sekolah yang kurang baik, merupakan
Subjek penelitian ini adalah pengelo- suatu faktor terjadinya bullying. Keadaan
la sekolah dan guru di BAMBIM Az tersebut mampu menyebabkan tndakan
Zahro Ciwidey yang berjumlah 1 orang bullying pada anak. Sesuai hasil wawan-
pengelola yayasan dan 2 orang guru ke- cara dengan pengelola sekolah dan guru
las. Teknik pengumpulan data yang digu- kelas, hal tersebut dikarenakan lingkun-
nakan adalah wawancara, observasi, dan gan rumah khususnya orang tua yang ter-
dokumentasi. Sedangkan untuk teknik lalu membebaskan anaknya main dengan
analisis datanya menggunakan analisis siapapun tanpa batas waktu, bahkan den-
naratif, yaitu tulisan yang berupa rangka- gan orang dewasa dan tanpa pengawasan
ian peristiwa yang dijabarkan dari awal, orang tua, kurang adanya aturan dan
tengah dan akhir (Chase dalam Creswell awasan pada aktivitas anak saat bermain
2010). diluar, begitu juga dengan sekolah yang
Peneliti melakukan wawancara den- hanya memfokuskan pada hasil
gan pengelola sekolah dan guru di akademiknya saja. Sekolah kurang
BAMBIM Az-Zahro Ciwidey tentang mencermati pada taraf sosial anak.
“kartu kegiatanku” yang di implemen- Akhirnya, membuat anak mudah
tasikan di lembaga tersebut dan men- menyalurkan emosinya pada teman-te-
dokumentasikan segala yang yang diper- mannya atau barang-barang di sekitarnya.
lukan utuk penelitian ini. Sehingga, anak-anak tidak punya ke-
mampuan untuk menyelesaikan masalah
HASIL DAN PEMBAHASAN yang sedang dialami. Celaan yang halus
Hasil dari temannya akan menjadi pertikaian
Hasil penelitian mendeskripsikan yang berakibat tercipta perilaku kasar.
bahwa banyak kasus bullying yang sering Hal itu membuat guru di sekolah harus
terjadi pada anak, khususnya di sekolah. membuat upaya yang mencegah hal itu
Pada anak usia dini yang ada di PAUD, terjadi dengan catatan tidak membuat
telah mengalami berbagai bentuk per- anak stress dan tetap menyenangkan dan
lakuan tidak baik dari anak lain. tujuan yang dicapai bisa terealisasikan
Berdasarkan hasil pengamatan anak-anak dengan baik.
di PAUD BAMBIM AZ ZAHRO, dite- Hasil dari penelitian yang telah di-
mukan fakta bahwa adanya ciri-ciri kecil lakukan bahwa upaya guru dalam mence-
yang nantinya akan berdampak pada ka- gah adalah dengan membuat “Kartu
sus bullying. Contohnya dari hasil Kegiatanku” dimana kartu tersebut
penelitian melalui wawancara dengan diberikan kepada orangtua untuk bekerja
pengelola dan guru di BAMBIM Az- sama dengan anak melakukan kegiatan
Zahro yaitu kasus anak kelompok B yang sudah terjadwalkan selama satu
berjenis kelamin laki-laki yang membully hari.
teman lawan jenisnya sampai melakukan Berikut merupakan “Kartu
hal-hal yang meruju pada fisik anak Kegiatanku” yang diimplementasikan di

619
JURNAL CERIA (CERDAS ENERGIK RESPONSIF INOVATIF ADAPTIF)

ISSN : 2614-6347 (Print) 2714-4107 (Online)


Vol.4 | No.6 | Desember 2021
lembaga BAMBIM Az-Zahro sebagai 16.30-17 Menonton
.00 televisi edukasi
upaya mencegah tindakan bullying pada dan membantu
anak. orang tua di
Tabel 1 rumah
17.00-18 Mandi sore,
Kartu Kegiatanku .00 makan bersama
ayah/ibu dan
KARTU KEGIATANKU sholat maghrib
bersama
Orang
18.00-19 Bercerita dan
Waktu Kegiatan Yang Bintang
.00 berkumpul
Terlibat
bersama orang
05.00-06 Bangun tidur -Anak
.00 dan tua
-Ibu 19.00- Tidur
membereskan
Pagi
tempat tidurku
-Kakak
07.00-08 Mandi, pakai
.00 baju, makan
Berdasarkan tabel 1 menjabarkan
sendiri dan mengenai kartu kegiatanku yang diim-
berangkat plementasikan di sekolah BAMBIM Az-
sekolah
08.00-10 Sekolah
Zahro yang merupakan upaya mencegah
.00 tindakan bullying pada anak. Dalam kartu
10.00-11 Pulang sekolah, tersebut disusun dengan sistematis meng-
.00 buka sepatu,
ganti baju, cuci gunakan tabel yang isinya berupa kolom
tangan, makan keterangan waktu untuk mengetahui jad-
sendiri, dan wal yang harus dilakukan oleh anak,
menonton tv
edukasi anak
kolom kedua keterangan dimana anak-
11.00-12 Bermain mainan anak akan mengetahui kegiatan yang
.00 yang ada harus dilakukan atau yang akan dilakukan
dirumah
12.00-12 Sholat dzuhur anak, kolom ketiga berisi keterangan sia-
.15 bersama ibu/ pa orang yang terlibat dimana hal itu un-
ayah tuk mengetahui dengan siapa anak selalu
12.15-14 Bermain mainan
.00 yang ada melakukan kegiatan selama 24 jam, dan
dirumah atau di yang keempat adalah kolom keterangan
halaman skitar bintang dimana anak-anak akan menem-
rumah
14.00-15 Mengaji pelkan atau menggambar satu bintang
.00 dikolom tersebut ketika sudah menyele-
Sholat ashar
bersama teman-
saikan kegiatan yang sudah dilakukan.
teman Kartu tersebut membantu dalam
15.00-16 Bermain pencegahan tindakan bullying bagi anak-
.30 bersama teman
dihalaman
anak, itu terbukti setelah diimplemen-
rumah atau tasikan selama kurang lebih 1 semester
halaman sekitar dan membuat orang tua beserta anak-
(bermain
dengan benda-
anak merasa senang dan pergaulannya
benda alam) terawasi selama dirumah. Dalam kartu
tersebut tentu banyak kegiatan menye-
nangkan untuk anak yang mengandung

620
JURNAL CERIA (CERDAS ENERGIK RESPONSIF INOVATIF ADAPTIF)

ISSN : 2614-6347 (Print) 2714-4107 (Online)


Vol.4 | No.6 | Desember 2021
faktor mencegah terjadinya bullying, an- anak sehingga mereka akan berkarakter
tara lain : baik apabila di luar rumah.
a. Memperkuat agama, Sementara itu selain upaya
b. Membentuk karakter positif, penanganan di sekolah, sebagai guru juga
c. Dapat memilih teman, harus mengetahui, mencegah, dan
d. Memperkuat hubungan dengan orang- menangani bullying dengan menciptakan
tua, program kartu “Kegiatanku” yang di-
e. Waktu luang anak terawasi dengan mana kartu tersebut diberikan kepada
baik, dan orang tua dan anak untuk melakukan
f. Membatasi pergaulan diluar rumah. kegiatan yang sudah terjadwalkan dalam
Pembahasan kartu tersebut selama satu hari.
Bullying yang kedapatan di anak Dengan adanya kartu
berbagai-bagai, contohnya yaitu menye- “kegiatanku” tersebut, pergaulan anak di
but dengan panggilan yang tidak baik, lingkungan rumah yang kurang baik bisa
meledek, mencibir, menyuraki, memukul, terawasi. Dalam kartu tersebut tentu
menendang, mencubit, dan bahkan ada banyak kegiatan menyenangkan dan dap-
satu anak yang tidak mau sekolah karena at mencegah terjadinya bullying, antara
alat vitalnya di pegang oleh lawan jenis- lain :
nya dengan cara disengaja (Priyatna, a. Memperkuat agama,
2013). b. Membentuk karakter positif,
Oleh karena itu, guru berkewa- c. Memilih teman,
jiban untuk mencegah tindakan tersebut d. Memperkuat hubungan dengan orang-
sedini mungkin dengan berbagai upaya tua,
dan strategi yang diterapkan agar tin- e. Waktu luang anak terawasi dengan
dakan bulliying yang terjadi pada anak baik,
bisa tercegah dengan baik sesuai harapan f. Membatasi pergaulan dan waktu dilu-
dan menjalin komunikasi dengan orang ar rumah.
tua dalam mencegah tindakan bulliying Hal ini berkaitan dengan teori yang
karena keterlibatan orang tua dalam pen- dibahas oleh Kustiyono (2013) bahwa
didikan diperlukan untuk menyelaraskan segala upaya mencegah tindakan bullying
dalam mendidik anak. (Alam, Wulansuci, memberikan pemahaman kepada anak
& Rohmalina, 2019). bahwa tindakan itu tidak baik, mem-
Menurut Abubakar (2018), berikan pemahaman kepada anak dampak
Langkah baik mencegah bullying pada dari bullying, dan memberikan pema-
anak sejak awal yaitu dengan cara mem- haman kepada anak bahwa semua orang
bangun komunikasi yang dekat antara harus di hormati dan di sayangi.
orang tua dan anak dengan begitu dapat
cepat mendeteksi dan menaksirkan hal KESIMPULAN
yang bersifat buruk, membina sikap Dapat disimpulkan bahwa “Kartu
prososial yang kokoh pada anak seawal Kegiatanku” dapat dijadikan upaya untuk
mungkin, sehingga anak mudah menye- mencegah tindakan bullying khususnya
suaikan diri dan berkepribadian kokoh, pada anak baik dilingkungan sekolah atau
dan memberikan atensi dan amor pada rumah. Dengan adanya “kartu
kegiatanku” akan membantu dalam

621
JURNAL CERIA (CERDAS ENERGIK RESPONSIF INOVATIF ADAPTIF)

ISSN : 2614-6347 (Print) 2714-4107 (Online)


Vol.4 | No.6 | Desember 2021
pencegahan tindakan bullying bagi anak- Alam, S.K., Wulansuci, G., & Rohmali-
anak, itu terbukti setelah diimplemen- na. (2019). Peningkatan Kecer-
tasikan selama kurang lebih 1 semester dasan Intrapersonal Guru Pen-
dan membuat orang tua dan anak-anak didikan Anak Usia Dini Melalui
merasa senang dan pergaulannya terawasi Penyuluhan Program Parenting.
selama dirumah. Dalam kartu tersebut Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
tentu banyak kegiatan menyenangkan Undiksha, 7(3), pp. 260-265
begitupun dapat pula sebagai upaya Kustiyono. (2013). Masalah dan Pence-
mencegah terjadinya bullying, antara gahan Bullying pada anak sekolah.
lain : Retrived February, 12 2021, from :
a. Memperkuat agama, http://www.google.com/search?
b. Membentuk karakter positif, g=tteori+tentang+pencegahan+tin-
c. Dapat memilih teman, dakan+bullying+pada+anak+usia+d
d. Memperkuat hubungan dengan orang- ini&oq
tua, Rigby, K. (2003). Consequences of Bully-
e. Waktu luang anak terawasi dengan ing in School. Retrived January, 6
baik, dan 2021. From : https://scholar.-
f. Membatasi pergaulan diluar rumah. google.co.id/scholar?q=buku+Rig-
Kartu tersebut diberikan kepada b y , + K . + ( 2 0 0 3 ) .
orangtua untuk bekerja sama dengan anak +Consequences+of+Bullying+in+S
melakukan kegiatan yang sudah terjad- chool&hl=id&as_dt=0&as_vis=1&
walkan dengan kegiatan-kegiatan yang oi=scholart.
menyenangkan dan tidak membuat anak Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun
bosan yang tentunya anak tetap bisa (2002). Tentang Hak dan Perlin-
bermain sambil belajar. dungan Anak. Yoyakarta : Pustaka
Yustisia.
DAFTAR PUSTAKA Suyanto, S. (2005). Konsep Dasar Pen-
Creswell, J. W. (2010). Research design: didikan Anak Usia Dini. Jakarta:
pendekatan kualitatif, kuantitatif, Departemen Pendidikan Nasional
dan mixed. Yogjakarta: PT Pustaka
Pelajar.
Gultom, M. (2012). Perlindungan Hukum
Terhadap Anak dan Perempuan.
Bandung : PT Refika Aditama.
Priyatna, A. (2013). Lets End Bulliying.
Jakarta: PT Alex Media Komputin-
do-Gramedia.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung. ALFABETA, cv.
Abubakar, S.R. (2018). Mencegah Lebih
Efektif Dari Pada Menangani (Ka-
sus Bullying Pada Anak). JURNAL
Smart PAUD, 1(1), pp. 7.

622

You might also like