You are on page 1of 9

ANALISA JURNAL

MENGGUNAKAN ANALISA PICOT

KEPERAWATAN GERONTIK

DISUSUN OLEH :

xxxxxxxxxxxxxxxx

2021207209031

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MIHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

TAHUN 2021/2022
1. HUBUNGAN FASILITAS PANTI DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA

Hubungan Dukungan Sosial Teman Sebaya Dengan Kualitas Hidup Lansia Di Panti
Sosial Tresna Werdha

Resume Jurnal

JOM Vol 2 No 2, Oktober 2015

Nama Peneliti :Azwan1 , Herlina2 , Darwin Karim3

Tujuan Penelitian :Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahuai dukungan sosial
teman sebaya lansia di PSTW, mengetahui kualitas hidup lansia di PSTW, dan untuk
mengetahui hubungan dukungan sosial teman sebaya dengan kuaitas hidup lansia di PSTW.

Design Penelitian : Pada penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian deskriptif
korelasi dengan pendekatan cross sectional

Pendekatan PICO

1. Person
Didapatkan 52 responden lansia yang tinggal di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW)
Khusnul Khotimah Pekanbaru didapatkan hasil bahwa jumlah laki-laki dan perempuam
yang menjadi responden dalam penelitian ini berimbang yaitu jumlah responden laki-
laki sebanyak 26 orang (50%) dan jumlah responden perempuan sebanyak 26 orang
(50%).
2. Intervention
3. Comparison
Tidak ada faktor pembanding
4. Outcome
Berdasarkan hasil uji Chi-Square didapatkan p value 0,017 < 0,05 yang berarti terdapat
hubungan dukungan sosial teman sebaya dengan kualitas hidup lansia di PSTW
Khusnul Khotimah Pekanbaru sehingga Ho ditolak. Hasil analisis lebih lanjut
menunjukkan lansia yang memiliki dukungan sosial teman sebaya yang positif
memiliki kecenderungan 4,889 kali untuk memiliki kualitas hidup yang tinggi
dibandingkan lansia yang memiliki dukungan sosial teman sebaya yang negatif.
5. Time : -
KESIMPULAN
Penelitian mengenai hubungan dukungan sosial teman sebaya dengan kualitas hidup pada 52
lansia lansia di PSTW Khusnul Khotimah Pekanbaru mendapatkan hasil jenis kelamin
responden laki-laki sabanyak 26 orang responden (50%) dan perempuan sabanyak 26 orang
responden (26%), dengan mayoritas resonden beragama islam sebanyak 49 orang responden
(94,2%). Jumlah responden berdasarkan perkawinan didapatkan hasil sabanyak 26
responden(50%) berstatus duda dan 26 responden (50%) berstatus janda, dengan mayoritas
responden berpendidikan SD sebanyak 25 responden (48,1%). Berdasarkan status kesehatan
mayoritas responden menderita asam urat sebanyak 23 responden (44,2%). Hasil analisa
bivariat menggunakan uji Chi-Square diproleh hasil p value 0,017 lebih kecil dari nilai alpha
(0,05). Hal ini berarti Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara dukungan sosial teman sebaya terhadap kualitas hidup lansia di PSTW
Khusnul Khotimah.
SARAN
Bagi lansia di PSTW Khusnul Khotimah hendaknya selalu membina silaturahmi dalam bentuk
interaksi dan komunikasi dengan teman sebaya di dalam wisma maupun antar wisma agar
terciptanya hubungan yang saling mendukung sesama lansia demi terciptanya kualitas hidup
yang tinggi, serta bagi peneliti selanjutnya diharapkan mengembangkan penelitian ini dengan
meneliti faktor faktor yang mempengaruhi kualitas hidup lansia di PSTW ataupun melihat
efektifitas dari setiap komponen dukungan sosial.
2. HUBUNGAN FASILITAS PANTI DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA

Perbandingan Kualitas Hidup Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha

Dengan Lansia Di Keluarga

Resume Jurnal

Nama Peneliti : Iqbal Prasetya Putra, Agrina, Gamya Tri Utami

Tujuan Penelitian : untuk mengidentifikasi karakteristik lansia, mengidentifikasi kualitas


hidup lansia dan mengidentifikasi perbedaan kualitas hidup lansia.

Design Penelitian :desain penelitian analitik dengan teknik studi perbandingan (comparative
study).

Pendekatan PICOT

1. Person
a. Penelitian yang dilakukan terhadap 60 responden lansia, berdasarkan
karakteristik jenis
kelamin terbanyak yaitu perempuan dengan jumlah 31 orang responden
(51,7%). Tabel 3 menunjukkan bahwa karakteristik responden berdasarkan
umur dibagi menjadi 3 kelompok yaitu middle age (45-59 tahun), elderly (60-
74 tahun), old(75-90) dan karakteristik responde berdasarkan umur terbanyak
yaitu kelompok usia lanjut “elderly”(60-74). Karakteristik responden
berdasarkan agama terbanyak yang dianut yaitu agama islam sebanyak 54 orang
responden (90,0%). Karakteristik responden berdasarkan status perkawinan
terbanyak yaitu janda dengan jumlah 25 orang responden (41,7%). Status
pendidikan responden terbanyak yaitu SMP dengan jumlah 24 orang responden
(40,0%). Karakteristik responden berdasarkan status kesehatan terbanyak yaitu
lansia banyak menderita HT dengan jumlah 34 orang responden (56,7%).
2. Intervention
Memberikan pelayanan yang holistik pada lansia yang berada di panti.
3. Comparison
Dalam responden penelitian ini yang dibandingkan adalah kualitas hidup lansia
dipanti social tresna werdha dengan lansia dikeluarga
4. Outcome
Hasil analisa dengan menggunakan uji T independent menunjukkan p value
sebesar 0,198 dimana p value>0,05. Hal ini berarti Ho gagal ditolak dan dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbandingan kualitas hidup lansia antara
lansia yang tinggal di PSTW dengan lansia yang tinggal ditengah keluarga.
5. Time
Oktober 2014, panti social tresna werdha natar lampung

Implikasi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mempertahankan pelayanan yang telah diberikan dan
juga dapat memberikan pelayanan yang holistik pada lansia yang berada di panti sehingga
masalah yang muncul pada lansia baik fisik maupun psikososial dapat diidentifikasi dengan
cepat dan tidak menyebabkan perubahan pada kualitas hidup lansia.

Kesimpulan dan Saran

Hasil penelitian terkait kualitas hidup, lansia yang berada di PSTW yaitu di PSTW Khusnul
Khotimah Pekanbaru memiliki kualitas hidup tinggi lebih banyak dibandingkan lansia yang
berada dikelurahan Tuah karya kecamatan Tampan yaitu
berjumlah 16 orang responden (53,3%) di PSTW dan 13 orang responden (43,3%) di keluarga.
Hasil uji T independent yang dilakukan menunjukkan bahwa hasil p value sebesar 0,198
dimana p value>0,05. Hal ini berarti Ho gagal ditolak dan dapat disimpulkan bahwa tidak
terdapat perbandingan kualitas hidup antara lansia yang tinggal di PSTW dengan lansia yang
tinggal di tengah keluarga.Diharapkan dapat mempertahankan pelayanan yang telah diberikan
dan juga dapat memberikan pelayanan yang holistik pada lansia yang berada di panti
3. HUBUNGAN CARE GIVER ATAU PENDAMPING BAGI KUALITAS HIDUP
LANSIA DI PANTI

Hubungan Dukungan Caregiver Dengan Kemandirian Lansia

Di Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Samarinda

Resume Jurnal

Borneo Student Research eISSN: 2721-5725, Vol 1, No 3, 2020

Nama Peneliti : Muhammad Firdaus, Faried Rahman H

Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan Hubungan Dukungan Caregiver Dengan


Kemandirian Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri
Samarinda

Design Penelitian : Desain penelitian yang digunakan adalah Rancangan penelitian yang
digunakan dalam studi ini yaitu kuantitatif korelasional dan menggunakan pendekatan cross
sectional yakni pengambilan data variabel independen dan variabel dependen dilakukan pada
satu waktu.

Pendekatan PICOT

1. Person
Dari 73 sampel lanisia dukungan caregiver terhadap kemandirian lansia menunujukan
nilai pada dukungan caregiver positif dengan kemandirian lansia mandiri sebanyak 21
responden (41,2%), dan dukungan caregiver baik dengan kemandirian lansia
ketergantungan ringan sebanyak 30 responden (58,8%). Sementara itu nilai pada
dukungan caregiver negatif dengan kemandirian lansia mandiri sebanyak 18 responden
(81,8%), sedangkan dukungan caregiver negatif dengan kemandirian lansia
ketergantungan adalah sebanyak 4 responden (18,2%)
2. Intervention
Memberi Dukungan Dukungan Caregiver Dengan Kemandirian Lansia Di Panti

3. Comparison
tidak ada faktor pembanding
4. Outcome
Hasil Hasil uji statistic ini peneliti menggunakan chi-square yang diperoleh p value
yaitu nilai p=0,003 yang berarti p Atau bisa dikatakan Ho ditolak dan dapat dikatakan
bahwa terdapat hubungan bermakna antara dukungan caregiver terhadap kemandirian
lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Samarinda. eneliti juga
mendapatkan nilai OR sebesar 0,156 yang berarti kemungkinan lansia yang memiliki
potensi kemandirian mandiri mempunyai kemungkinan dukungan caregiver yang
positif sebesar 0,156 kali lipat.
5. Time
-

Implikasi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui hubungan Dukungan Caregiver


DenganKemandirian Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Samarinda

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Hubungan dukungan caregiver terhadap kemandirian


lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri didapatkan kesimpulan bahwa :

 Hasil analisa univariat menunjukan bahwa dukungan caregiver diperoleh positif sebanyak
51 orang (69,9%), dulungan caregiver negatife diperoleh yaitu sebanyak 22 orang
(30.1%).
 Kemandirian Lansia yang lebih tinggi yaitu lansia yang mandiri yaitu sebanyak 39 orang
(53,4%), dan ketergantungan sebanyak 34 orang (46,6%).
 Hasil analisa bivariat hubungan dukungan caregiver terhadap kemandirian lansia
dilakukan menggunakan uji-chi square dengan tarap signifikan a=0,05 dengan p value=
0,003 (<0,05).
saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut;
1.Bagi PSTW hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
faktor apa saja yang berhubungan terhadap kemandirian lansia.
2.Bagi penulis: diharapkan adanya lanjutan penelitian yang lebih mendalam dengan
pengembangan topik penelitian yang lebih luas.
3.Bagi peneliti lain: hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai data untuk
pengembangan penelitian selanjutnya serta menambah wawasan pengetahuan untuk
memperdalam penelitian tentang kemandirian lansia dengan melibatkan sampel yang lebih
banyak dan faktor lain yang berhubungan terhadap kemandirian.
:
4. HUBUNGAN DUKUNGAN TEMAN BAGI KUALITAS HIDUP DI PANTI

Hubungan Dukungan Sosial Teman Sebaya Dengan Kualitas Hidup Lansia Di Panti
Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia Ciparay

Resume Jurnal

Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 8 No. 2 September 2020

Nama Peneliti : Purwo Soewignjo, Erna Irawan Hudzaifah , Al Fatih Ulfi Saputri ,
Anggi Saputra

Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan dukungan sosial teman sebaya dengan kualitas
hidup lansia di panti sosial rehabilitasi lanjut usia Ciparay

Design Penelitian : Desain penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian


deskriptif korelasi dengan pendekatan operasional silang (Cross Sectional).

Pendekatan PICOT

1. Person
Dari 60 responden, hampir separuhnya (45,0%) mendapat dukungan sosial sedang
sebanyak 27 orang, sebagian kecil (28,3%) mendapat dukungan sosial tinggi sebanyak
17 orang, sebagian kecil (16,7%) mendapat dukungan sosial rendah sebanyak 10
responden, sebagian kecil (6,7%) mendapat dukungan sosial sangat tinggi sekitar 4
orang dan sebagian kecil lainnya (3,3%) mendapat dukungan sosial sangat rendah yaitu
2 orang.
Hasil analisis usia yang peneliti dapatkan bahwa usia terbanyak responden yaitu pada
kategori usia lanjut (75-89).
2. Intervention
Memberi Dukungan Sosial Teman Sebaya Dengan Kualitas Hidup Lansia Di Panti
3. Comparison
tidak ada faktor pembanding
4. Outcome
Hasil uji statistik pearson Product moment menunjukan ada hubungan yang signifikan
antara dukungan sosial dengan kualitas hidup lansia, dengan nilai signifikansi 0,001<
0,05. Nilai koefisiensi sebesar 0,414 yang menunjukan keeratan hubungan yang cukup.
Kemudian arah (jenis) hubungan antara variabel dukungan sosial teman sebaya dengan
kualitas hidup lansia yaitu bernilai positif yaitu 0,414. Sehingga hubungan kedua
variabel tersebut bersifat searah, dengan demikian dapat diartikan bahwa semakin
ditingkatkan dukungan sosial teman sebaya maka kualitas hidup juga akan meningkat.
Sehingga diharapkan dukungan sosial lebih ditingkatkan lagi agar kualitas hidup lebih
meningkat
5. Time
Dilakukan pada tanggal 25 Juni – 9 Juli 2019

Implikasi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui hubungan dukungan sosial teman sebaya
dengan kualitas hidup lansia di panti sosial rehabilitasi lanjut usia Ciparay

Kesimpulan dan Saran

- Dari 60 responden menunjukan bahwa hampir separuhnya (45,0%) mendapat


dukungan sosial sedang yaitu sebanyak 27 orang 2.
- Sebagian besar (63,3%) memiliki kualitas hidup yang cukup sebanyak 38 orang.
- Nilai signifikansi atau sig. (2-tailed) sebesar 0,001, maka artinya ada hubungan yang
signifikan (berarti) antara variabel dukungan sosial teman sebaya dengan kualitas
hidup. kemudian dilihat dari derajat hubungan, angka koefisien korelasi sebesar 0,414
Artinya, tingkat kekuatan hubungan (korelasi) antara variabel dukungan sosial teman
sebaya dengan kualitas hidup adalah korelasi cukup. Kemudian arah (jenis) hubungan
antara variabel dukungan sosial teman sebaya dengan kualitas hidup lansia yaitu
bernilai positif. Sehingga hubungan kedua variabel tersebut bersifat searah, dengan
demikian dapat diartikan bahwa semakin ditingkatkan dukungan sosial teman sebaya
maka kualitas hidup juga akan meningkat.

Hasil penelitian menunjukan berhubungan sehingga kedepannya bagi lansia di Panti


Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia Ciparay hendaknya selalu membinasilahilaturahmi
dalam bentuk interaksi dan komunikasi dengan teman sebaya di dalam wisma maupun
luar wisma agar terciptanya hubungan yang saling mendukung sesama lansia demi
terciptanya kualitas hidup yang tinggi.

You might also like