Professional Documents
Culture Documents
1 2 1
Ria Anita , Induniasih , Masta Hutasoit
1
STIKES Jenderal A. Yani Yogyakarta
2
Poltekkes Kemenkes Yogyakarta
ABSTRACT
Background: In the year 2010 resident lansia in Indonesia reach 23,9 million or 9,77% and spark age of
life become 67,4 year. Year 2020 estimate of resident lansia in Indonesia reach 28,8 million or 11,34%
with the spark age of life about 71,1 year (Departmental of Health RI, 2005). Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) in this time there are 43.800 people lansia or almost 9% from amount of resident
(Statistical Center Body of Indonesia, 2009). According to Whinney (1989) form of cycle and family
function as a whole have the big influence to health of every family member especially family by lansia.
Antecedent study in Orchard Geblagan show the amount lansia of counted 249 soul, counted 60 soul is
men and 189 soul is woman and also most lansia still produktive
Purpose: Purpose is to know the relation of between family function by the quality of life at lansia in
Orchard of Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta
Research Methods: Method in this research is analytic descriptive by using approach of cross sectional.
Sample taken with the technique of cluster random sampling that is 89 lansia which have age to 60 year
in Orchard Geblagan. Research instrument is kuesioner and result of research analysed with the formula
of correlation of Kendall Tau.
Result of Research : Family function at lansia in Orchard of Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul most
is goodness of counted 54 people (60,7%). Quality of life lansia in Orchard of Geblagan Tamantirto
Kasihan Bantul most is] counted 42 people (47,2%). Result test the correlation of Kendal Tau obtained p-
value of equal to 0,000 < ( 0,05).
Conclusion: There is relation between family function with the quality of life lansia in Orchard of
Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta.
Keluarga adalah unit terkecil dari ma- hidup yang digunakan untuk mengukur
syarakat yang terdiri atas kepala keluarga kualitas hidup lansia.
dan beberapa orang yang terkumpul dan Analisa data penelitian ini menggu-
tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap nakan analisis univariabel dan bivariabel,
dalam keadaan saling ketergantungan. Pada untu menguji hipotesis menggunakan uji
hakekatnya keluarga diharapkan mampu statistik Kendal Tau untuk mengetahui apa-
berfungsi untuk mewujudkan proses pe- kah ada hubungan antara fungsi keluarga
ngembangan timbal balik rasa cinta dan ka- dengan kualitas hidup lansia di Dusun Ge-
sih sayang antara anggota keluarga dan blagan Tamantirto Kasihan Bantul.
antar kerabat, serta antar generasi yang me-
rupakan dasar keluarga yang harmonis.(5) HASIL DAN PEMBAHASAN
Selain itu peran kelaurga sangatlah Karakteristik Responden
penting dalam perawatan lansia untuk me- Karakteristik Lansia yang menjadi respon-
ningkatkan kualitas hidup lanjut usia. Oleh den dalam penelitian ini dapat dilihat pada
karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk tabel berikut.
mengetahui hubungan antara fungsi kelu- Tabel 1. Karakteristik responden Lansia
arga dengan kualitas hidup pada lanjut usia. Karakteristik (f ) (%)
Jenis Kelamin
BAHAN DAN CARA PENELITIAN Laki-laki 36 40,4
Penelitian ini adalah penelitian dengan Perempuan 53 59,6
rancangan deskriptif analitik menggunakan Kelompok Usia
pendekatan cross sectional. Dilaksanakan 60-74 tahun 23 25,8
pada bulan Juni sampai bulan Juli 2012. 75-90 tahun 66 74,2
>90 tahun 0 0
Sampel pada penelitian ini adalah 89 orang
Pekerjaan
lanjut usia yang bertempat tinggal di Dusun
Ibu Rumah Tangga 48 53,9
Geblagan Tamantirto Kasihan Bantul Yog-
Bertani/buruh 5 5,6
yakarta. Teknik pengambilan sampel yang PNS/Pensiunan 15 16,9
digunakan dalam penelitian ini adalah clus- Pegawai/swasta 1 1,1
ter random sampling secara proporsional Lain-lain 20 22,5
pada masing-masing RT. Kriteria inklusi Pendidikan
pada penelitian ini adalah lanjut usia yang SD 18 20,2
berusia ≥ 60 tahun ke atas dan tinggal SMP 6 6,7
bersama keluarganya. Lansia yang memiliki SMU 9 10,1
gangguan pendengaran dan bed rest akan Perguruan Tinggi 4 4,5
Tidak Sekolah 52 58,4
dikeluarkan dari sampel penelitian.
Total 89 100
Variabel penelitiannya yaitu variabel
bebas (independent) dalam penelitian ini
Analisis Univariat
adalah fungsi keluarga, variabel tergantung
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Fungsi
(dependent) dalam penelitian ini adalah ku-
Keluarga dan Kualitas Hidup Lansia
alitas hidup pada lanjut usia. Instrumen Variabel (F) (%)
penelitian yang digunakan dalam penelitian Fungsi Keluarga 54 60,7
ini adalah lembar kuesioner fungsi keluarga Baik 24 27
Cukup 11 13,3
yang berisi 39 pertanyaan mengenai
Kurang
pelaksanaan fungsi-fungsi keluarga dengan Kualitas Hidup
lansia, dan kuesioner Short form 36 yang Tinggi 35 39,3
terdiri dari 36 pertanyaan dan merupakan Sedang 42 47,2
Rendah 12 13,5
salah satu instrumen pengukuran kualitas
Total 89 100
143
Media Ilmu Kesehatan Vol. 2, No. 3, Desember 2013
sedang, terkecuali nyeri tubuh yang tinggi mengakibatkan perununan pada aktivitas se-
dan kesehatan umum yang rendah. Dalam hari-hari.(13) Karakteristik nyeri dan penga-
penelitian ini nyeri tubuh yang rendah dapat ruhnya dalam kualitas hidup lansia di Italia
dipengaruhi karena usia yang lanjut dimana yang membuktikan bahwa nyeri yang kronis
sebagian besar lansia berusia 75-90 tahun kebanyakan terjadi pada lutut dan nyeri
yaitu sebanyak 53 responden atau 59,6%. sangat berpengaruh pada mood, kualitas
Pada lansia terjadi proses degeneratif, tidur dan kualitas hidup lansia, sehingga hal
otot-otot akan berkurang ukurannya sesuai tersebut akan sangat berpengaruh dengan
dengan menurunnya massa otot atau yang kesehatan umum hidup lansia.(14)
sering disebut dengan atropi otot yang
menyebabkan rasa nyeri pada tubuh yang
Analisa Bivariat
Berdasarkan Tabel 3. menunjukkan an. Bila fungsi keluarga sehat maka akan
sebagian besar responden memiliki fungsi dapat menurunkan angka kesakitan dan
keluarga kategori baik dengan kualitas hidup angka kematian yang akhirnya akan mening-
lansia tinggi, yaitu sebanyak 32 responden katkan kualitas hidup.
atau 36%. Berdasarkan hasil pengujian di- Meningkatkan kualitas hidup lansia di-
dapatkan p-value sebesar 0,000 sehingga pengaruhi oleh beberapa faktor yang me-
lebih kecil dari 0,05. Dari analisis hasil dapat nyebabkan seorang lansia untuk tetap bisa
disimpulkan bahwa ada hubungan antara berguna di masa tuanya, yakni kemampuan
fungsi keluarga dengan kualitas hidup lansia menyesuaikan diri dan menerima segala
di Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan perubahan dan kemundurunan yang dialami
Bantul Yogyakarta Tahun 2012. serta adanya penghargaan dan perlakuaan
( )
Berdasarkan tabel silang, responden yang wajar dari lingkungan para lansia. 8
yang memiliki fungsi keluarga baik sebagian Interaksi sosial adalah kemampuan be-
besar kualitas hidupnya tinggi yaitu sebesar rinteraksi dengan orang lain sebagai bagi-
32 responden atau 36%. Hal tersebut me- an dari komunitas social.(7) Interaksi sosial
nunjukkan adanya kecenderungan fungsi dimulai dari keluarga, teman dekat, rekan
keluarga mempunyai hubungan dengan kua- kerja, hingga komunitas umum. Interaksi so-
litas hidup pada lansia di Dusun Geblagan sial atau dukungan sosial dalam keluarga
Tamantirto Kasihan Bantul. Fungsi keluarga dapat berjalan dengan baik apabila keluarga
yang baik diharapkan kualitas hidup lansia menjalankan fungsi keluarga dengan baik,
pun akan tinggi. Keluarga mempunyai pe- terutama dalam fungsi pokok kemitraan
ranan penting untuk memelihara dan me- (partnership), kasih sayang (affection), dan
ningkatkan kesehatan setiap anggota keluar- kebersamaan (resolve). Semakin tinggi du-
ga karena keluarga mempunyai arti dan ke- kungan sosial yang diperoleh lanjut usia,
dudukan tersendiri dalam masalah kesehat- ( )
maka semakin tinggi kualitas hidupnya. 15
145
Media Ilmu Kesehatan Vol. 2, No. 3, Desember 2013
Selain itu keluarga juga harus dapat 4. Badan Koordinasi Keluarga Berencana
mengembangkan, mencegah, mengadaptasi Nasional (BKKBN). (2006). Modul Bina
dan memperbaiki masalah kesehatan yang Keluarga Lansia. Yogyakarta.
ditemukan dalam keluarga. Adanya lansia 5. Soetjiningsih. (2009). Tumbuh Kembang
akan mempengaruhi kualitas hidup keluarga Anak. Jakarta: EGC.
secara keseluruhan dan sebaliknya peran 6. Noorkasiani, T. S. (2009). Kesehatan Usia
fungsi keluarga akan mempengaruhi kualitas Lanjut dengan Pendekatan Asuhan
( )
hidup lansia. 7 Peranan keluarga untuk me- Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
melihara dan meningkatkan kesehatan seti- 7. Ekawati, S. (2011). Hubungan Fungsi
ap anggota keluarga dalam menjamin keber- Keluarga Dengan Kualitas Hidup Lan-
hasilan pelayanan kesehatan anggota kelu- sia. Tesis. Program Pasca Sarjana Uni-
arga karena keluarga mempunyai arti dan versitas Sebelas Maret Surakarta.
kedudukan tersendiri dalam masalah kese- 8. Kuntjoro, Z.S. (2002). Masalah Kese-
hatan. hatan Jiwa Lansia. Diakses 10 februari
Lansia yang tinggal bersama keluarga 2012. Wibsite URL http:// www.e.-
memiliki kualitas hidup yang lebih baik dari- psikologi.com/usia/160402.htm.
pada lanjut usia yang tinggal di Panti Wer- 9. Matsuo, M., Nagasawa, J., yoshiho, A.,
dha. Lansia yang tinggal bersama keluarga Hiramatsu, K., Keiko. (2003). Effect of
di rumah tidak hanya mendapatkan pera- Activity Partipation of The Ederly on Qu-
watan fisik, namun juga mendapatkan kasih ality of life. Yonago Acta Medica. 46,17-
sayang, kebersamaan, interaksi atau komu- 24.
nikasi yang baik, menerima bantuan dari 10. Susilowati, L. (2011). Hubungan antara
anggota keluarga yang semuanya itu meru- Fungsi Kognitif dengan Akualitas Hidup
pakan fungsi dari keluarga.
(16) pada Lansia di Dusun Gamping Kidul
Ambar Ketawang Gamping Seleman
KESIMPULAN Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Ilmu
Keperawatan STIKES Jenderal Achmad
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
ada hubungan antara fungsi keluarga de- Yani Yogyakarta.
ngan kualitas hidup lansia di Dusun Gebla- 11. Miroswsky, John and Ross, Catherine
gan Tamantirto Kasihan Bantul, Yogyakarta. E. (2003). Education, Cumulative, ad-
Disarankan petugas kesehatan kader vantage, and health. Aging International.
Lansia hendaknya dapat memberikan 30,27-62.
penyuluhan tentang kesehatan kepada 12. Fleck, M.P.A. (2008). A avaliacao de
keluarga dan lansia sehingga terwujud qualidade de vida: guia para profession-
kualitas hidup Lansia yang sejahtera. nais da saude. Porto Alegre: Artmed.
13. Nugraheni, D.H. (2008). Kualitas Hidup
KEPUSTAKAAN Pasien Post Fraktur Pasca Gempa Di
1. Sanovi-Aventis. (2009). What is Quality Kecamatan Jetis Bantul Yogyakarta.
of Life. (Makalah). http://www.What- Skripsi. Program Studi Ilmu
isseries.Co.Uk. Diakses pada tanggal Keperawatan Fakultas Kedokteran
24 Februari 2012. Universitas Gadjah Mada.
2. Depkes RI, (2005). Pedoman Pembi- 14. Zanocchi et al. (2008). Chronic Pain In
naan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petu- A Sample Of Nursing Home Resedents:
gas Kesehatan. Jakarta. Prevalence Characteristic, Influence On
3. Probosuseno. (2007). Proses menua. Quality Of Life (Qol). Archives of
Diakses tanggal 14 April 2010, dari Gerontology and Geriatric 47 (2008)
http://www.litbang.depkes.go.id/aktual/kl 121-128.
iping/lansia.htm. 15. Putri, W. A. R. (2011). Hubungan Fung-
si Keluarga dengan Kualitas Hidup
146
Media Ilmu Kesehatan Vol. 2, No. 3, Desember 2013