You are on page 1of 11

Perspektif Komunikasi Ritual dalam Tradisi Kelahiran Anak pada Masyarakat Bugis

di Kelurahan Talaka Kecamatan Ma’rang Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan

The Perspective of Ritual Communication in the Tradition of Childbirth in the Bugis


Community in Talaka Village, Ma'rang District, Pangkajene Regency and Islands

Oleh Nurfadilah
nr.fdilah11@gmail.com
Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Sastra Universitas Muslim Indonesia

Abdul Majid
Abd.Majid@umi.ac.id
Staff Pengajar Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Sastra Universitas Muslim Indonesia

H. Muliadi
mul_sam@yahoo.co.id
Staff Pengajar Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Sastra Universitas Muslim Indonesia

ABSTRACT

The purpose of this study was to examine the perspective and meaning in the tradition of child birth in
the Bugis community in Talaka Village, Pangkep Regency. The research method used is a qualitative research
method with as many as 4 (four) informants, namely traditional birth attendants and the general public who use
the services of traditional birth attendants with data collection techniques carried out in two ways, namely,
primary data and secondary data. The method of data collection by conducting observations, interviews,
documentation. The results show that ritual communication is always identified with habits or routines,
understands rituals as a hereditary action that also contains transcendental values, rituals have a relationship
with voluntary performances that are carried out from generation to generation based on habits. As a socio-
cultural unit, the community has long had a set of traditional ceremonies. Until now they still maintain the
values contained in the traditional ceremony. Considering that these ceremonies have spiritual and social
functions, psychologically it can create peace of mind, feel safe and calm that can be felt in the heart.

Keywords: Perspective, Communication, Ritual, Tradition, Childbirth.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji perspektif dan makna dalam tradisi kelahiran anak pada
masyarakat bugis di Kelurahan Talaka Kabupaten Pangkep. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode
penelitian kualitatif dengan informan sebanyak dengan sebanyak 4 (empat) orang yaitu dukun beranak dan
masyarakat umum yang menggunakan jasa dukun beranak dengan teknik pengumpulan data dilakukan melalui
dua cara yakni, data premier dan data sekunder. Adapun metode pengumpulan data dengan melakukan
observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi ritual selalu diidentikkan
dengan kebiasaan atau rutinitas, memahami ritual sebagai suatu aksi turun temurun yang juga mengandung
nilai-nilai transdental, ritual memiliki relasi dengan pertunjukkan secara sukarela yang dilakukan secara turun
temurun berdasarkan kebiasaan. Sebagai satu kesatuan sosial budaya maka masyarakat telah sejak lama
memiliki seperangkat upacara tradisi. Sampai saat ini mereka masih tetap mempertahankan nilai-nilai yang
terkandung dalam upacara tradisi tersebut. Mengingat upacara-upacara tersebut mempunyai fungsi spiritual dan
sosial maka secara psikologis dapat menciptakan ketentraman hati, terasa aman dan tenang yang dapat terasa
dalam hati.

Kata kunci: Perspektif, Komunikasi, Ritual, Tradisi, Kelahiran anak

31
PENDAHULUAN manusia untuk berhubungan dengan
sesamanya, diakui oleh hampir semua
Latar Belakang agama telah ada sejak dahulu. Pada
Masyarakat Bugis menyimpan hakikatnya, komunikasi berasal dari
historis kehidupan masyarakatnya yang bahasa latin yaitu communico dan
tetap terwujud dari zaman ke zaman. Pola communis.
tingkah lakunya terbentuk secara kumulatif Dalam konteks hubungan sosial,
pada zaman yang lampau. Generasi- setiap individu akan berinteraksi dengan
generasi yang ada di belakangnya individu lainnya. Interkasi tersebut
memperoleh dan mewarisi hal itu sebagai dilakukan karena adanya maksud, baik itu
warisan sosial yang dipandangnya sebagai untuk memengaruhi individu maupun
ide-ide tradisional yang sangat berharga tujuan-tujuan tertentu lainnya. Dalam
dari leluhurnya. Selain itu masyarakat proses inilah pengertian komunikasi.
Bugis juga terkadang pergi keorang pintar Sebelum tahun 1996, Kelurahan
yang sudah tua, yang dianggap punya Talaka yang secara administratif berada
kelebihan dan pandai dalam ajaran agama pada wilayah Kecamatan Ma’rang,
dan dianggap mampu mengobati penyakit. Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan
Dukun yang biasanya disebut sebagai mewilayahi beberapa kampung
orang pintar atau orang mempunyai pemukiman penduduk yang dibentuk
kelebihan dianggap mampu mengobati setara dengan Desa yang dipimpin oleh
berbagai penyakit dengan doa-doa. Doa- seorang ‘Mado’. Kemudian pada akhirnya
doa tersebut diambil dari bahasa Al-quran. pada tahun 1966 setelah terbit SK Bupati
Dukun juga dianggap ahli dalam menolong status ‘Mado’ beralih status menjadi
persalinan dan juga dapat mengurut dan Kepala Desa.
mengurus anak-anak. Di era modern yang Berdasarkan uraian di atas, maka
serba canggih sekarang ini dalam peneliti tertarik untuk meneliti dengan
penggunaan alat kesehatan dan Bidan yang judul sebagai berikut: “Perspektif
terlatih di Rumah Sakit, masyarakat Bugis Komunikasi Ritual dalam Kelahiran Anak
di Kabupaten Pangkep masih pada Masyarakat Bugis di Kelurahan
menggunakan jasa dukun beranak dalam Talaka, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten
proses persalinan. Dukun Beranak masih Pangkajene dan Kepulauan”
dipercaya memiliki mantra yang yang
mampu menolong Ibu yang hendak Rumusan Masalah
melalui persalinan. Dukun beranak masih Berdasarkan latar belakang
eksis dan masih dipercaya masyarakat masalah di atas, maka peneliti
Bugis di Pangkep dapat memudahkan merumuskan masalah dalam penelitian
proses persalinan dari masa tujuh bulan ini sebagai berikut:
umur kandungan hingga proses keluarnya 1. Bagaimana tahapan upacara adat
bayi dari kandungan ibunya. tradisi persalinan tradisional
Komunikasi adalah salah satu Kelurahan Talaka ?
aktivitas yang sangat fundamental dalam 2. Bagaimana makna perspektif
kehidupan umat manusia. Kebutuhan komunikasi ritual dalam tradisi

32
persalinan tradisional di Kelurahan
Talaka ? Komunikasi
Komunikasi adalah salah
Tujuan Penelitian satu aktivitas yang sangat
1. Untuk mengetahui upacara adat fundamental dalam kehidupan
tradisi persalinan tradisional di umat manusia. Kebutuhan
Kelurahan Talaka. manusia untuk berhubungan
2. Untuk mengetahui makna dengan sesamanya, diakui oleh
perspektif komunikasi ritual dalam hampir semua agama telah ada
tradisi persalinan tradisional di sejak dahulu. Pada hakikatnya,
Kelurahan Talaka. komunikasi berasal dari bahasa
latin yaitu communico dan
Manfaat Penelitian communis. Communico berarti
membagi sedangkan communis
1. Teoritis berarti menciptakan atau
a. Hasil penelitian ini dapat membangun kebersamaan dua
menjadi sumber data dan orang atau lebih (Cangara,
informasi bagi peneliti 2016). Sebuah definisi dari
selanjutnya. yang dikemukakan oleh Harlod
b. Menjadi bahan yang dapat D.Lasswell bahwa cara yang
menjadi referensi untuk tepat untuk menggunakan suatu
melanjutkan penelitian tindakan komunikasi ialah
menjawab pertanyaan ‘‘siapa
2. Praktis yang menyampaikan, dan apa
a. Menambah pengetahuan pengaruhnya’’. Definisi lain
tentang bahasa dan dari komunikasi datang dari
kepercayaan yang masih eksis pakar sosiologi Everrtt
dan dimiliki masyarakat Bugis M.Rogres komunikasi adalah
b. Merupakan pedoman dan acuan proses dimana suatu ide
dalam pemertahanan tradisi dialihkan dari sumber kepada
yang dimiliki oleh masyarakat satu penerima atau lebih,
sebagai kekayaan budaya yang dengan maksud untuk
perlu dilestrikan. mengubah tingkah laku mereka
3. Akademis (Cangara, 2012:22).
Secara akademis diharapkan Istilah komunikasi
bahwa hasil penelitian ini dapat berpangkal pada perkataan latin
menjadi acuan mahasiswa lain Communis yang artinya
atau peneliti selanjutnya membuat kebersamaan atau
sebagai referensi untuk membangun kebersamaan
pengembangan ilmu antara dua orang atau lebih.
komunikasi khususnya Komunikasi juga berasal dari
komunikasi ritual. akar kata dalam bahasa latin
Communico yang artinya
TINJAUAN PUSTAKA

33
membagi (Cherry dalam Stuart, situasi-situasi sosial. Ritual
1983:18). dianggap suatu cara untuk
Shannon dan Weaver menyampaikan sesuatu. Menyadari
(1949) bahwa komunikasi bahwa ritual sebagai salah satu cara
adalah bentuk interaksi dalam berkomunikasi, maka
manusia yang saling pengaruh kemudian muncul istilah
memengaruhi satu sama komunikasi ritual. Istilah
lainnya, sengaja atau tidak komunikasi ritual pertama kalinya
sengaja. Tidak terbatas pada dicetuskan oleh James W. Carey
bentuk komunikasi (1992:18) menyebutkan bahwa, “In
menggunakan bahasa verbal, a ritual definition, communication
tetapi juga dalam hal ekspresi is linked to terms such as sharing,
muka, lukisan, seni, dan participation, association,
teknologi. Oleh karena itu, jika fellowship, and the possession of a
kita berada dalam situasi common faith’’. Ini berarti, dalam
berkomunikasi, kita memiliki perspektif ritual, komunikasi
beberapa kesamaan dnegan berkaitan dengan berbagi,
orang lain, seperti kesamaan partisipasi, perkumpulan asosiasi,
bahasa atau kesamaan arti persahabatan, dan kepemilikan
simbol-simbol yang digunakan akan keyakinan iman yang sama.
dalam berkomunikasi. Komunikasi ritual ini tidak akan
pernah selesai/tidak memiliki batas
waktu (timeless) dan tidak akan
berubah (unchanging). Dalam
Komukasi Ritual kehidupan suatu komunitas,
Komunikasi ritual atau komunikasi ritual ini sangat
ekspresif bergantung pada emosi memegang peranan penting,
dan pengertian bersama. Lebih utamanya dalam hubungan sosial
lanjut (McQuail, 2000:55) kemasyarakatan.
menjelaskan bahwa komunikasi Komunikasi ritual memiliki
dalam pandangan ini merupakan tiga elemen, saling terkait satu
kegiatan berhubungan dengan sama lainnya yaitu komunikasi,
perayaan (celebratory), menikmati komuni atau perayaan, dan
(consummatory), dan bersifat kebersamaan. Komunikasi di
menghiasi (decorative). Untuk konstruk berkaitan erat dengan
mewujudkan terjadinya upacara atau kegiatan komuni atau
komunikasi, dibutuhkan beberapa penyembahan suatu komunitas.
elemen pertunjukan. Komunikasi Komuni atau perayaan, biasanya
terbangun seperti halnya suatu dilakukan warga suatu komunitas
resepsi menyenangkan. Ritual secara bersama-sama. Ritual
merupakan salah satu cara dalam diadakan secara kolektif dan
berkomunikasi. Semua bentuk regular agar masyarakat disegarkan
ritual adalah komunikatif. Ritual dan dikembalikan akan
sebagai tindakan simbolik dalam pengetahuan dan makna-makna

34
kolektif. Ritual menjadi mediasi dijalankan di masyarakat. Dalam
bagi anggota masyarakat untuk suatu masyarakat muncul semacam
tetap berakar pada the sacred. penilaian bahwa cara-cara yang
Saraf-saraf kesadaran disentuhkan sudah ada merupakan cara yang
kembali pada keramat, biasanya terbaik untuk menyelesaikan
keramat lebih mudah diterima, persoalan. Biasanya sebuah tradisi
tidak dipertanyakan, kalau sudah tetap saja dianggap sebagai cara
dijadikan mitos, di dalamnya atau model terbaik selagi belum
terdapat nilai-nilai dan makna ada alternatif lain. Dengan tradisi,
kolektif yang disakralkan. hubungan antara individu dengan
masyarakatnya bisa
harmonis.Dengan tradisi sistem
Tradisi kebudayaan akan menjadi kokoh.
Tradisi dalam Bahasa Latin Bila tradisi dihilangkan maka ada
disebut traditio, yang artinya harapan suatu kebudayaan akan
“diteruskan” atau kebiasaan. Dalam berakhir disaat itu juga. Setiap
pengertian yang paling sederhana sesuatu menjadi tradisi biasanya
adalah sesuatu yang telah telah teruji tingkat efektifitas dan
dilakukan sejak lama dan menjadi tingkat efesiensinya.
bagian dari kehidupan suatu
kelompok masyarakat, biasanya
dari suatu negara, kebudayaan, Teori Pendukung
waktu, atau agama yang sama. Hal
1. Teori Sudut Pandang
yang paling mendasar dari tradisi
adalah adanya informasi yang Teori yang dikembangkan
diteruskan dari generasi ke generasi oleh Nancy Hartsock pada tahun
1807 ditemukan dibeberapa
baik tertulis maupun lisan karena
tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat akademis yang digunakan untuk
punah. Dalam pengertian lain menganalisis wacana antar
subjektif. Konsep yang paling
tradisi adalah adat-istiadat atau
kebiasaan yang turun temurun yang penting dari teori sudut pandang
masih dijalankan di masyarakat. adalah bahwa perspektif individu
itu sendiri dibentuk oleh
Dalam suatu masyarakat muncul
semacam penilaian bahwa cara- pengalaman sosial. Ahli teori sudut
cara yang sudah ada merupakan pandang menekankan kegunaan
dari konsep pengetahuan
cara yang terbaik untuk
menyelesaikan persoalan. Biasanya naturalistik atau epistomologi.
sebuah tradisi tetap saja dianggap Sudut pandang seseorang
membentuk konsep mana yang
sebagai cara atau model terbaik
selagi belum ada alternatif lain. dapat dipahami, klaim mana yang
Dalam pengertian lain tradisi didengar dan dipahami oleh siapa,
adalah adat-istiadat atau kebiasaan ciri-ciri dunia mana secara
yang turun temurun yang masih perseptual menonjol, alasan mana
yang dipahami sebagai relevan dan

35
kuat dan kesimpulan mana yang berbagai fakta dan relistis sosial yang
kredibel. terjadi dihadapannya dengan segala
2. Teori Pendekatan macam bentuk dan kemungkinan yang
Fenomenologi terjadi serta berbagai makna
Tradisi fenomenologi didalamnya tanpa adanya rekayasa
memfokuskan perhatiannya terhadap maupun evaluasi dari pemikiran
pengalaman sadar seorang individu. individu itu. Sehingga menurut
Teori komunikasi yang masuk dalam Husserl, teori ini tidak dapat
tradisi fenomenologi berpandangan digunakan oleh mereka yang berfikiran
bahwa manusia secara aktif tertutup (Moustakas, 1994)
menginterpetasikan pengalaman Meskipun Husserl dikenal
mereka, sehingga mereka dapat sebagai bapak dari sebuah teori
memahai lingkungan. Tradisi fenomenologi, Alfred Schutz
fenomenologi memberikan penekanan merupakan orang pertama yang
sangat kuat pada presepsi dan menggunakan dan mengembangkan
interprestasi dari pengalaman subjektif teori fenomenologi dalam ilmu ini
manusia. Pendukung teori ini sebagai individu hidup ilmu sosial.
berpadangan bahwa cerita atau Menurutnya, fenomenologi sebagai
pengalamn individu adalah lebih metode merupakan media untuk
penting dan memiliki otoritas lebih menganalisis pengalaman hidup
besar daripada hipotesa penelitian sebagaimana adanya, sehingga tidak
sekalipun. Penegas teori fenomenologi ada sedikitpun dari pengalaman itu
Edmud Husserl (1859-1938) dalam yang direkayasa atau diubah (Campvel,
Adian pengantar fenomonologi 1994)
(2016:4) menyatakan bahwa Berdasarkan penjelasan diatas,
fenomenologi merupakan hasil dapat kita pahami bahwa teori
pemikiran terbuka seorang terhadap fenomenologi merupakan sebuah teori
realistis segala makna yang ada yang bertujuan untuk menghubungkan
didalamnya, atau yang kita kenal sebuah pengetahuan ilmiah dengan
sebagai ilmu tentang fenomena. berbagai banyak sumber pengalaman
Pengetahuan ilmiah itu sebenarnya sehari-hari, karena pada dasarnya
terpisahkan dari pengalaman individu sumber pengalaman ilmiah juga
sehari-hari dengan pengalaman dan berasal dari pengalaman tersebut.
pengetahuan ini berasal. Ia juga
menambahkan bahwa fenomenologi
METODE PENELITIAN
merupakan suatu wujud daripada minat
terhadap suatu hal yang dapat dilihat Tipe Penelitian
secara langsung dan dirasakan oleh Pendekatan yang digunakan
indera manusia, yang dimana semua adalah pendekatan kualitatif.
pengetahuan itu diperoleh melalui Pendekatan kualitatif merupakan
fenmena (Wallace&Wolf, 1986). Teori pendekatan yang memanfaatkan
fenomenologi merupakan sebuah teori wawancara terbuka untuk
yang diperuntukkan bagi orang-orang menelaah dan memahami sikap,
yang berfikiran terbuka terhadap

36
pandangan, perasaan, dan hasil wawancara dan observasi.
perilakuindividu atau sekelompok Data primer diperoleh melalui
orang. Pendekatan kualitatif ini penelitian lapangan yang menemui
digunakan karenabeberapa para informan secara langsung.
pertimbangan. Pertama, menyesuaikan 2. Data Sekunder
metode kualitatif lebihmudah apabila
berhadapan dengan kenyataan ganda Data sekunder adalah data dari
dan kedua, metode inimenyajikan penelitian yang diperoleh melalui
perantara media atau secara tidak
secara langsung hakekat hubungan
antara peneliti dan responden. langsung berupa buku, catatan,
bukti yang telah ada atau arsip
yang dipublikasikan secara umum.
Dengan kata lain penelitian ini
Waktu dan Lokasi Penelitian membutuhkan pengumpulan data
Penelitian “Perspektif dengan cara berkunjung ke
Komunikasi Ritual dalam Tradisi perpustakaan, pusat kajian, pusat
Kelahiran Anak pada Masyarakat Bugis di arsip atau membaca banyak buku
Kelurahan Talaka” ini berlangsung selama yang berhubungan dengan
1 (satu) bulan yaitu pada bulan Februari- penelitian.
Maret 2022. Dengan lokasi penelitian di
Kel. Talaka, Kec.Ma’rang, Kab.
Pangkajene Kepulauan. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data
menurut Sugiyono merupakan, langkah
Informan Penelitian yang paling strategis dalam penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian
Informan yang dipilih pada
adalah mendapatkan data. Tanpa
penelitian “Perspektif Komunikasi
mengetahui teknik pengumpulan data,
Ritual dalam Tradisi Kelahiran Anak
maka peneliti tidak akan mendapatkan
pada Masyarakat Bugis di Kelurahan
data yang memenuhi standar data yang
Talaka” ini adalah 4 (empat) orang
ditetapkan (Sugiyono, 2017:2247).
yakni dukun beranak dan masyarakat
Dalam penelitian ini peneliti
umum yang menggunakan jasa dukun
menggunakan teknik pengumpulan
beranak yang bertempat tinggal di
data sebagai berikut :
Talaka.
1. Observasi
Observasi merupakn
pengamatan data dan pencatatan
Sumber Data yang sistematis terhadap gejala-
1. Data Premier gejala yang diteliti. Dalam
Data primer adalah data yang penelitian ini penulis melibatkan
diperoleh dari sumber data diri secara langsung di lapangan
pertama. Sumber data ini berupa untuk mengumpulkan data, terkait
responden atau subjek riset dari fenomena yang sedang diteliti.

37
2. Wawancara Mendalam Untuk menganalisis data,
Wawancara mendalam adalah penelitian “Perspektif Komunikasi
peneliti memperoleh data dan Budaya Dalam Tradisi Kelahiran Anak
informasi dengan cara langsung Pada Masyarakat Bugis di Pangkep”
bertatapan muka dengan informan ini menggunakan analisis data dan
agar mendapatkan data lengkap dan model interaktif Milles dan Huberman
mendalam. Wawancara tanpa yaitu terdapat tiga proses berlangsung
menggunakan pedoman wawancara secara interaktif, yaitu:
dan dilakukan dengan berulang- 1. Reduksi data (Data Reduction)
ulang. Reduksi data berarti merangkum,
Wawancara mendalam yang memilih hal-hal yang pokok,
dimaksud, pewawancara relative memfokuskan oada hal-hal yang
tidak mempunyai control atau penting, dan mencari tema dan
respon informasi, artinya informan polanya. Data yang direduksi
bebas memberikan jawaban, karena nantinya akan memberi gambaran
itu peneliti mempunyai tugas berat lebih jelas, dan mempermudah
agar informan bersedia peneliti melakukan pengumpulan
memberikan jawaban yang data selanjutnya.
lengkap, mendalam, bila tidak 2. Penyajian data (Data Display)
perlu tidak ada yang disembuyikan. Penyajian data, seperti merakit data
3. Dokumentasi dan menyajikan dengan baik agar
Dokumentasi adalah sekumpulan lebih mudah dipahami. Penyajian
berkas yakni mencari data bisa berupa grafik, matrik, gambar,
mengenai hal-hal berupa catatan, skema, jaringan kerja, tabel, teks
transkip, buku, surat kabar, jurnal, yang bersifat naratif, dan
majalah, agenda dan sebagainya. seterusnya. Dengan menyajikan
Dapat dipahami lagi bahwa metode data, maka akan memudahkan
dokumentasi dapat diartikan untuk memahami apa yang terjadi
sebagai suatu cara pengumpulan dan merencanakan kerja
data yang diperoleh dari dokumen- selanjutnya berdasarkan apa yang
dokumen atau catatan yang ada dan telah dipahami dari data tersebut.
tersimpan, baik itu berupa catatan 3. Menarik kesimpulan/Verifikasi
transkip, surat kabar, buku, dan (Conclusions: Drawing/Verifying)
sebagainya. Studi dokumentasi Proses penarikan kesimpulan awal
merupakan teknik pengumpulan masih bersifat sementara, belum
data yang tidak ditujukan langsung kuat, terbuka, skeptik, dan bisa saja
kepada subjek penulisan. Tujuan berubah jika tidak ditemukan
digunakan metode ini untuk bukti-bukti yang mendukung pada
memperoleh data secara jelas dan tahap pengumpulan data
konkret tentang gambaran lokasi berikutnya. Kesimpulan akhir
yang berkaitan dengan topik dilakukan setelah pengumpulan
penelitian. data berakhir (Sugiyono, 2015: 91-
99).
Teknik Analisis Data

38
4. Dalam proses pengolahan data ada simbolismenya, upacara-upacara
sejumlah langkah-langkah ilmiah adat yang merupakan warisan
yang perlu dilakukan untuk turun-temurun dari generasi tua ke
memudahkan proses pengolahan generasi muda. Ritual adalah suatu
data. Dari beberapa referenlsi hal yang berhubungan terhadap
tenang metode ilmiah, langkah- keyakinan dan kepercayaan spritual
langkah yang perlu dilakukan dengan suatu tujuan tertentu.
dalam proses pengolahan data Kepercayaan terhadap seringkali
penelitian ini yaitu interprestasi dianggap menyimpang terutama
yakni data yang telah di dapat jika menyangkut urusan agama,
peneliti kemudian diinterpretasikan namun disisi lain ritual merupakan
dan di klasifikasikan secara detail wujud pelestarian budaya. Dapat
untuk kemudian dilakukan dikatakan sebagai syarat karena
penarikan kesimpulan sebagai hasil yang dilakukan sejak turun-
dari penelitian (Bungin, 2009:253). temurun dari generasi ke generasi
sehingga timbul anggapan bahwa
pelaksanaan ritual harus
HASIL DAN dilaksanakan.
PEMBAHASAN Dengan tradisi, hubungan
antara individu dengan
Tahapan Upacara Adat masyarakatnya bisa
dalam Tradisi Kelahiran harmonis.Dengan tradisi sistem
Anak pada Masyarakat Bugis kebudayaan akan menjadi kokoh.
Sesuai dengan Bila tradisi dihilangkan maka ada
etimologisnya, upacara ritual dapat harapan suatu kebudayaan akan
dibagi atas dua kata yakni upacara berakhir disaat itu juga. Setiap
dan ritual. Upacara adalah suatu sesuatu menjadi tradisi biasanya
kegiatan yang dilaksanakan telah teruji tingkat efektifitas dan
sekelompok orang serta memiliki tingkat efesiensinya. Sesuai dengan
tahapan yang sudah diatur sesuai kepercayaan masing-masing
dengan tujuan suatu upacara. individu ada beberapa tradisi turun
Sedangkan yang dimaksud dengan temurun dari nenek moyang yang
ritual adalah suatu hal yang sampai sekarang masih susah untuk
berhubungan terhadap keyakinan dihilangkan begitu saja karena
dan kepercayaan spritual dengan sudah menjadi ritual atau kebiasaan
suatu tujuan tertentu. Keberadaan masyarakat setempat.
ritual diseluruh daerah merupakan Tahapan upacara tersebut
wujud simbol dalam agama dan tidak wajib juga dilakukan oleh ibu
juga simbolis kebudayaan manusia. hamil, tergantung kepercayaannya
Tindakan simbolis dalam upacara saja. Saat usia kandungan sudah
religus merupakan bagian sangat memasuki 7 bulan dukun beranak
penting dan tidak dapat sudah memulai mengurut perut ibu
ditinggalkan begitu saja. Adat hamil untuk kelancaran proses
istiadat pun sangat menonjol persalinan begitupun pasca

39
persalinan dukun beranak biasanya banyak memilih jasa Sanro ana’
memandikan bayi pada minggu untuk membantu persalinan sebab
pertama kelahirannya. dianggap sakral dan biayanya lebih
murah dibandingkan dengan
bantuan para medis. Keberadaaan
dukun beranak di zaman sekarang
masih belum bisa sepenuhnya
Perspektif Komunikasi Ritual
diambil alih oleh tenaga kesehatan
dalam Tradisi Kelahiran Anak
karna ada beberapa hal yang bisa
pada Masyarakat Bugis di
dilakukan oleh dukun beranak tapi
Kelurahan Talaka
tidak bisa dilakukan oleh bidan.
Komunikasi ritual ini tidak
akan pernah selesai/tidak memiliki
Di zaman yang sudah
batas waktu dan tidak akan
modern seperti sekarang ini, ibu
berubah. Dalam kehidupan
hamil bisa saja tidak menggunakan
komunikasi ritual ini sangat
jasa dukun beranak karna tenaga
memegang peranan penting,
kesehatan sudah sangat memadai
utamanya dalam hubungan sosial
dan rasanya jika sekarang
kemasyarakatan. Di era modern
masyarakat masih menggunakan
yang serba canggih sekarang ini
jasa dukun beranak ini terbilang
dalam penggunaan alat kesehatan
kuno di zaman yang sudah canggih
dan Bidan yang terlatih di Rumah
seperti sekarang ini. Tapi kembali
Sakit, masyarakat bugis di
lagi ke kepercayaan masyarakat
Kabupaten Pangkep masih
yang masih sangat mempercayai
menggunakan jasa dukun beranak
menggunakan jasa dukun beranak,
dalam membantu proses persalinan.
ini sudah menjadi tradisi dan
Dukun beranak masih dipercaya
kebiasaan yang turun-temurun.
memiliki kemampuan yang mampu
menolong ibu yang hendak
melahirkan. Dukun beranak masih
eksis dan masih dipercaya PENUTUP
masyarakat di kelurahan Talaka Berdasarkan dengan hasil
dapat memudahkan proses penelitian, maka dapat ditarik
persalinan dari masa tujuh bulan kesimpulan bahwa Sebagai satu
umur kandungan hingga proses kesatuan sosial budaya maka
keluarnya bayi dari kandungan masyarakat telah sejak lama
ibunya. memiliki seperangkat upacara
Masyarakat Bugis tradisi. Sampai saat ini mereka
mengenal dalam komunitasnya masih tetap mempertahankan nilai-
istilah Sanro ana’, yaitu salah satu nilai yang terkandung dalam
istilah yang dijuluki kepada dukun upacara tradisi tersebut. Mengingat
dalam hal yang berhubungan upacara-upacara tersebut
dengan kelahiran anak.. mempunyai fungsi spiritual dan
Masyarakat Bugis dulunya lebih sosial maka secara psikologis

40
dapat menciptakan ketentraman Cangara, Hafied. 2015. Pengantar Ilmu
hati, terasa aman dan tenang yang Komunikasi Edisi Kedua. Jakarta : PT
Rajagrafindo Persada
dapat terasa dalam hati. Karena itu
disarankan agar dalam pelaksanaan _______2015.Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi
upacara tradisi tidak perlu Ketiga. Jakarta : PT Rajagrafindo
diselenggarakan secara besar-
besaran akan tetapi cukup Firman, Saleh. 2009. Baca-baca Sanro anak
Tradisi dan Religi Pada Kelahiran
sederhana dengan tetap Tradisional Masyarakat Bugis di Sulawesi
memperhatikan keaslian dan Selatan. Universitas Hasanuddin Makassar
kesakralan dari upacara tersebut.
Komunikasi ritual selalu Hilmi, Ahmad. 2018. Kupas Tuntas Syariah
diidentikkan dengan kebiasaan Aqiqah. Jakarta: Rumah Fiqih Publishing.

atau rutinitas, memahami ritual


Majid, Abd & Budi, Rayusdawati. 2013. Pedoman
sebagai suatu aksi turun temurun Penulisan Proposal dan Skripsi.
yang juga mengandung nilai-nilai Yogyakarta: Leutikabooks.
transdental, ritual memiliki relasi
dengan pertunjukan secara Nasrullah, Rulli. 2012. Komunikasi Antarbudaya.
Jakarta : Kencana Prenamedia
sukarela yang dilakukan secara Group.
turun temurun berdasarkan
kebiasaan.
Morissan. 2014. Teori Komunikasi. Jakarta :
Prenemedia Group
DAFTAR PUSTAKA
Sulaeman & Malawat Mahdi. 2018. Komunikasi
Al-Jauziyyah, Qoyyim, Ibnu. 2006. Aqiqah Ritual Masyarakat Ada Mamaya.
Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah. Bogor Ambon : LP2M IAIN
: Pustaka Ulil Albab
.
Ariana, Dian & Irmayanti. 2017. 1000 Cerita Sejati, Sendang 2018. Hirarki Kebutuhan Menurut
dalam Bingkai Kelurahan Talaka. Abraham H Maslow dan Relevansinya
Makassar : Pustaka Almaida. dengan Kebutuhan Anak Usia Dini dalam
Pendidikan Islam. IAIN Bengkulu
Anggorodi & Rina. 2009. Dukun bayi dalam
Persalinan Oleh Masyarakat Indonesia. Saleh, Alam. 2017. Dinamika Peran Sando
Universitas Indonesia, Depok. Maenaq Dalam Upacara Kelahiran Bayi
Pada Masyarakat Mandar

41

You might also like