You are on page 1of 9

TRADISI MENSILAQ

DAN NILAI KARAKTER YANG TERKANDUNG DI DALAMNYA


(Studi di Dusun Lendang Kunyit, Desa Pengadang, Kecamatan Praya
Tengah, Kabupaten Lombok Tengah)

Lisa Septiani1, Yuliatin2, Ahmad Fauzan3, Lalu Sumardi4


1234
Universitas Mataram, Indonesia

Article Info Abstrak

Article History The mensilaq tradition and the character values contained in it are traditions that are
continuously carried out and preserved by the Sasak community in Lendang Kunyit
Hamlet, Pengadang Village, Central Praya District, Central Lombok Regency, and
are carried out at events such as begawe merarik, nyiwak and circumcision. This
research aims to determine the process of implementing the mensilaq tradition in the
Sasak community in Lendang Kunyit Hamlet, Pengadang Village, Central Praya
District, Central Lombok Regency and to determine the character values contained
in the mensilaq tradition in Lendang Kunyit Hamlet, Pengadang Village, Central
Praya District, Central Lombok Regency. This type of qualitative research uses an
ethnographic approach. Data collection techniques use observation, interview and
documentation techniques. Based on the research results, it shows that the mensilaq
tradition is carried out in several stages of the implementation process, including the
Keyword preparation stage, implementation stage and closing stage. In the preparatory stage,
Mensilaq tradition a family meeting is held to determine who will be the pensilaq and prepare the tools
Character value and materials that will be used later in the process of implementing the mensilaq
tradition. The implementation stage of the penensilaq craftsman visits the house
being pesilaq, the penensilaq puts it as a condition of invitation, the penensilaq leaves
the house being pesilaq. The closing stage is that the penensilaq returns to Epen
Gawe's house carrying the mensilaq symbol and reporting that his task has been
completed. In the Mensilaq tradition there are several character values contained,
namely: religious values, cultural values, politeness values, family values and
responsibility values.

Artikel Info Abstrak

Sejarah Artikel Tradisi mensilaq dan nilai karakter yang terkandung di dalamnya merupaakn
tradisi yang terus menerus dilaksanakan dan dilestarikan oleh masyarakat
sasak di Dusun Lendang Kunyit, Desa Pengadang, Kecamatan Praya Tengah,
Kabupaten Lombok Tengah, dan dilaksanakn pada acara seperti begawe
merarik, nyiwak dan nyunatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
proses pelaksanaan tradisi mensilaq pada masyarakat sasak di Dusun
Lendang Kunyit Desa Pengadang Kecamatan Praya Tengah Kabupaten
Lombok Tengah dan untuk mengetahui nilai-nilai karakter yang terkandung
di dalam tradisi mensilaq di Dusun Lendang Kunyit Desa Pengadang

1
Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah penelitian ini
menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Teknik
pengumpulan data menggunakan tehnik observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Tradisi
mensilaq dilaksanakan dalam beberapa tahap proses pelaksanaannya
diantaranya tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penutup. Tahap
Kata Kunci persiapan dilakukannya rapat keluarga untuk menentukan siapa yang menjadi
Tradisi mensilaq pemensilaq dan menyiapkan alat beserta bahan yang akan digunakan nanti
Nilai Karakter dalam proses pelaksanaan Tradisi mensilaq. Tahap pelaksanaan tukang
pemensilaq mengunjungi rumah yang dipesilaq, pemensilaq menaruh sebagai
syarat undangan, pemensilaq meninggalkan rumah yang dipesilaq. Tahap
penutup pemensilaq kembali kerumah epen gawe sambil membawa simbol
mensilaq sekaligus melaporkan bahwa tugasnya sudah selesai. Dalam Tradisi
mensilaq terdapat beberapa nilai karakter yang terkandung yaitu: nilai
religius, nilai budaya, nilai kesopanan, nilai kekeluargaan dan nilai tanggung
jawab.

I. PENDAHULUAN

Kebudayaan indonesia adalah salah satu mensilaq adalah undangan untuk suatu
dari sekian banyak kebudayaan yang ada di hajatan keluarga, misalnya dalam upacara
dunia. Indonesia adalah negara yang terdiri perkawinan, roah begawe, dan sebagainya
dari 38 provinsi yang memiliki (Muh.Zainnuddin Husayn, 2017:93). Dalam
keanekaragaman suku, ras, agama, Tradisi mensilaq terdapat beberapa syarat
kepercayaan, tradisi, dan masih banyak sebagai pelengkap untuk mensilaq yaitu
keanekaragaman lainnya seperti tradisi beberapa lekoq-lekes yang disebut sebagai
mensilaq yang ada di Dusun Lendang sesirah, tersebut dari daun sirih, buah pinang
Kunyit. dan kapur putih, dan tembako yang dilipat dan
diikat kemudia diletakkan di atas piring kecil
Karya manusia yang merupakan wujud tepat di depan hadapan orang yang di undang
kebudayaan selalu terjadi dalam masyarakat. saat memulai pesilaqan. Setelah mengetahui
Pemikiraan dan perbuatan yang dilakukan kemana dan kepada siapa pesan pesilaan
oleh manusia secara terus menerus pada tersebut akan disampaikan maka haruslah si
akhirnya akan melahirkan sebuah tradisi. penyilaq pergi dengan berpakain adat sasak
Tradisi merupakan suatu kebiasaan yang yang menggunakan sapuq (ikat kepala)
dilakukan secara berulang-ulang atau secara sebagai atribut kepala, kereng songket (kain
turun-temurun oleh sekelompok masyarakat tenun khas suku sasak) sebagai atribut
berdasarkan nilai budaya masyarakat yang bawahan serta sabuk anteng (sebuah ikat
bersangkutan. (Esten, 1990). Salah satu pinggang dari kain) untuk menjadi pelengkap
masyarakat yang masih melakukan dalam atribut pakaian proses mensilaq, jugak
kebiasaan-kebiasaan secara turun-temurun membawa sesirah sebagai salah satu tanda
adalah masyarakat suku sasak, suku sasak bahwa tujuannya adalah untuk menggundang
juag tersebar di berbagai wilayah termasuk di atau mensilaq. didalam tradisi mensilaq ini
Lombok Tengah yang dimaan ada berbagai terdapat nilai karakter.
macam tradisi yang terdapat salah satu Nilai dapat di artika sebagai suatu
Tradisi tersebut adalah Tradisi Mensilaq norma atau sebuah standar yang sudah di

2
tentukan dan diyakini secara psikologis telah Masyarakat di Desa Semoyan Kecamatan
menyatu dalam diri individu. Di dalam nilai- Praya Timur Kabupaten Lombok Tengah
nilai terdapat pembakuan mengenai sesuatu dan oleh Murdan Tradisi Mensilaq Dalam
yang dinilai baik dan buruk serta pengaturan suatu gambaran sikap dan perilaku manusia
prilaku (Majid, 2019:15). Sedangkan karakter yang telah berproses dalam waktu yang lama
dapat diartikan sebagai cerminan dari serta dilakukan secara terus menurus dari
keperibadian seseorang, cara berpikir, sikap nenek moyang (Pertiwi, 2014:19). Salah satu
dan prilaku (Barnawi, 2018:20). Berdasarkan unsur terciptanya tradisi adalah adanya
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prilaku dan tingkah laku seseorang,
nilai karakter merupakan suatu sifat atau dilaksanakan secara terus menerus, terdapat
sesuatu hal yang dianggap penting dan dimensi waktu, diikuti dan dipertahankan
berguna dalam kehidupan manusia. oleh sekelompok masyarakat. menurut
Berdasarkan hasil observasi awal yang Amrullah (Wandari, 2021).
dilakukan peneliti pada 22 Juli 2023 Tradisi Dalam kehidupan sehari-hari tentu kita
mensilaq ini memiliki proses pelaksanaan didampingi oleh nilai, norma, peraturan
yang berbeda dengan daerah lain serta maupun hukum yang dianggap penting dan
mempunyai makna yang terkandung tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan
didalamnya. sehari-hari. Nilai dapat diartikan sebagai
Berdasarkan dari penelitian ini, suatu sifat atau hal-hal yang penting atau
terdapat penelitian yang relevan diantaranya berguna bagi kehidupan manusia. Nilai
yang dilakukan oleh Rizqi Adiarta yang adalah sesuatu yang berkaitan denegan
berjudul “ Etika Komunikasi Dalam Tradisi kongnitif dan afektif (Najib, 2019:45).
Mensilaq pada Masyarakat di Desa Semoyan Sedangkan karakter dapat dikatakan sebagai
Kecamatan Praya Timur Kabupaten Lombok cerminan dari kepribadian seseorang; cara
Tengah” hasil penelitian membahas tentang berpikir, sikap dan perilaku (Barnawi,
etika komunikasi dalam tradisi mensilaq 2019:20). Menurut kementrian pendidikan
sangan penting menggunakan bahasa yang nasional tahun 2010 terdapat 18 nilai
sopan dan baik, dalam proses tradisi mensilaq karakter diantaranya adalah sebagai berikut:
ini memang sesuai dengan etika komunikasi nilai religius, nilai kejujuran, nilai
pada masyarakat di Desa Semoyan tentu itu kesopanan, nilai toleran, nilai disiplin, nilai
terbukti pada saat melaksanakan tradisi Budaya Perkawinan sedangkan penelitian ini
mensilaq tersebut penulis meneliti terkait dengan Tradisi
Penelitian relevan selanjutnya oleh Mensilaq Dan Nilai Karakter Yang
Murdan “Tradisi Mensilaq Dalam Budaya Terkandung di Dalamnya.
Perkawinan” hasil penelitian membahas Berdasarkan latar belakang yang
tentang tradisi mensilaq adalah salah satu diuraikan maka penulis merumuskan
tradisi yang digunakan dalam budaya masalah yaitu bagaimanakah proses
perkawinan yang dimana tradisi mensilaq ini pelaksanaan tradisi mensilaq pada
fungsinya untuk menggundang tetangga- masyarakat sasak di Dusun Lendang Kunyit
tetangga dan kerabat yang akan menghadiri Desa Pengadang Kecamatan Praya Tengah
perkawinan.Dari beberapa penelitian relevan Kabupaten Lombok Tengah dan Apa saja
yang diuraikan memiliki kesamaan dari nilai-nilai karakter dan makna yang
aspek yang diteliti oleh penulis yaitu terkait terkandung di dalam tradisi mensilaq di
dengan tradisi mensilaq. selain itu pada Dusun Lendang Kunyit Desa Pengadang
penelitian oleh Rizqi Adiarta meneliti Etika Kecamatan Praya Tengah Kabupaten
Komunikasi Dalam Tradisi Mensilaq pada Lombok Tengah dengan tujuan untuk

3
mengetahui proses pelaksaan tradisi 1. Tahap Persiapan Tradisi Mensilaq
mensilaq dan nilai-nilai karakter yang Tahapan persiapan adalah
terkandung di dalam tradisi mensilaq. tahapan yang dilakukan sebelum
dilaksanakannya tradisi mensilaq, tahapan
II METODE PENELITIAN persiapan yang pertama ini adalah
Penelitian ini menggunakan musyawarah keluarga epen gawe untuk
pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian menentukan siapa diantara anggota
etnografi. Pengertian etnografi adalah keluarga atau bukan yang akan bertugas
perpaduan dari kata ethno (bahasa) dan sebagai pemensilaq. Dalam musyawarah ini
graphy (menguraikan). Dapat disimpulkan epen gawe meminta pendapat dari anggota
bahwa etnografi merupakan usaha untuk keluarga yang lain siapa diantara anggota
menguraikan atau menggambarkan suatu keluarga atau bukan anggota keluarga yang
kebudayaan serta aspek-aspek kebudayaan akan ditunjuk sebagai pemensilaq yaitu
(Meleong,2016). sedangkan informan yang mengetahui tata krama yaitu paling
penelitian yaitu epen gawe, kadus, serta mengetahui aturan bertingkah laku sehari-
masyarakat yang menjadi tukang pesilaq. hari, dan faktor keturunan dari orang tuanya
Informan penelitian ini ditentukan dengan atau kakeknya yang dulu biasa mensilaq.
teknik purporsive samping. Menurut setelah semua anggota keluarga
(Sugiyono,2019) bahwa purposive samping sepakat menunjuk atau menetapkan orang
adalah penetuan informasi dengan yang akan jadi pemensilaq, tahap
pertimbangan atau kriteria tertentu. Teknik selanjutnya adalah mempersipakan alat dan
pengumpulan data yang digunakan dalam bahan. Adapun alat yang disiapkan oleh
penelitian ini terdiri dari tiga teknik yaitu epen gawe antara lain baju adat sasak,
wawancara, observasi, dokumentasi. Teknik sapuk, songket dan anteng. Dan bahan yang
analisis data yang digunakan dalam penelitian disipakan terdiri dari lekoq/lekes, buaq,
ini adalah analisis data model menurut Miles apur dan tembako. Sesudah semua
and Huberman (Sugiyono,2017:246) yaitu perlengkapan dan peralatan siap, epen gawe
reduksi data, penyajian data, penarikan memberikan mandat sekaligus semua alat
kesimpulan. dan bahan kepada pemensilaq.
2. Tahap pelaksanna Tradisi
III HASIL DAN PEMBAHASAN Mensilaq
A. Proses Pelaksanaan Tradisi Mensilaq Dalam tahap pelaksanaan tradisi
Pada Masyarakat Sasak di Dusun mensilaq ini terdiri dari beberapa tahapan
Lendang Kunyit Kecamatan Praya mulai dari sikap dan perilaku pemensilaq
Tengah Kabupaten Lombok Tengah ketika tiba dirumah orang yang dipesilaq,
Tradisi mensilaq merupakan salah satu ketika memberitahukan secara lisan maksud
bagian dari Tradisi yang ada di suku sasak kedatangannya kepada orang yang
yang dilaksanakan pada saat acara seperti dipesilaq, ketika akan meninggalkan rumah
begawe merarik, nyiwak, nyunatan dan acara orang yang dipesilaq, Untuk lebih jelasnya
begawe besar lainnya. berikut tahapan-tahapan pelaksanaan tradisi
Terkait dengan proses pelaksanaan mensilaq:
Tradisi mensilaq dalam masyarakat suku a. pemensilaq ketika tiba dirumah
sasak di Dusun Lendang Kunyit, dapat orang yang dipesilaq yang
diketahui bahwa terdiri dari beberapa tahapan pertama mengucapkan salam
kegiatan yakni tahap persiapan, tahap kepada tuan rumah atau tokoh.
pelaksanaan dan tahap penutup dengan Adapun lafal salam yaitu
deskripsi sebagai berikut:
4
“assalammualaikum wr wb” ungkapan saling menghormati
terus dijawab oleh tuan rumah dan mendoakan agar selamat.
‘waalaikumussalam wr wb” 3. Tahap Penutup Tradisi Mensilaq
ucapan salam ini dimaksud Dalam tahap penutup tradisi
untuk memberitahukan kepada mensilaq ini terdiri terdapat satu
tuan rumah dalam hal ini tahapan yaitu ketika pemensilaq
masyarakat yang akan dipesilaq kembali kerumah epen gawe,
bahwa ada seseorang yang Untuk lebih jelasnya berikut
datang bertemu. tahapan-tahapan pelaksanaan
b. pemensilaq ketika tradisi mensilaq:
memberitahukan secara lisan a. pemensilaq ketika
(bebasan) maksud kembali ke rumah epen
kedatangannya kepada gawe yaitu kembali ke
masyarakat yang dipesilaq rumah epen gawe dengan
sambil membawa lekoq, buaq, membawa lekoq, buaq,
apur dan tembako sebagai tanda apur dan tembako. Dan
undangan di dekat atau didepan melapor kepada epen
orang yang akan dipesilaq. gawe bahwa tugas
Adapaun bebasan ini tujuannya mensilaq sudah
untuk memberitahukan dilaksanakan dengan
masyarakat yang dipesilaq baik.
bahwa ada seorang anggota
masyarakat yang akan B. Nilai Karakter yang Terkandung
melaksanakan acara begawe dalam Tradisi Mensilaq di Dusun
merarik pada jam tertentu hari Lendang Kunyit Kecamatan Praya
tertentu. Adapun kata-kata yang Tengah Kabupaten Lombok Tengah
diucapkan yaitu “bahwa ngine Berdasarkan hasil analisis
begawe merarik amaq pus leq terhadap data hasil wawancara dan
jelo minggu, jarin tyg pesilaq de observasi dapat dijelaskan bahwa dalam
untuk dateng lek acare nike” proses pelaksanaan tradisi mensilaq ini
kemudia orang yang dipesilaq terkandung nilai-nilai bagi masyarakat
menjawab “nggih lemak insya yang melaksanakannya. Adapun nilai-
Allah te hadir lamun darak nilai yang terkandung dalam proses
halang dait dimin te sehat”. pelaksanaan tradisi mensilaq antara lain:
c. pemensilaq ketika akan 1. Nilai Religius
meninggalkan rumah orang Nilai pertama yang terkandung
yang dipesilaq yaitu dimana dalam proses pelaksanaan tradisi mensilaq
pemensilaq mengucapkan ini adalah nilai religius. Bentuk nilai
“tiang pamit juluk nggih religius yang dimaksud disini setiap
assalammualaikum wr wb” pemesilaq pergi untuk mensilaq kerumah
kemudian di jawab “nggih warga mereka selalu mengucapkan salam
waamalikumussalam wr wb”. terlebih dahulu sebelum memasuki rumah
Ucapan salam disini sebagai atau sebelum memulai percakapan. Seperti
tanda pamit kepada orang yang yang dikemukakan oleh (Mulyasa 2018: 24)
dipesilaq sekaligus sebagai bahwa nilai religius adalah nilai yang
berkaitan dengan kehidupan keagamaan,

5
dan memiliki sifat suci serta dapat dijadikan lain yang tingkatannya lebih nyata
panduan untuk perilaku individu dalam seperti aturan-aturan, khusus,
konteks agama yang dianut. hukum, dan norma-norma.
2. Nilai Budaya
Nilai kedua yang 3. Nilai Kesopanan
terkandung dalam proses Bentuk nilai kesopanan yang terkandung
pelaksanaan tradisi mensilaq ini dalam proses pelaksanaan tradisi mensilaq
adalah nilai budaya. Bentuk nilai yaitu terletak pada cara berbicara dan prilaku
budaya yang dimaksud disni sopan serta cara berpakaiam pemensilaq yang
memakai baju pakaian adat sasak, rapi dan sopan. Pemensilaq harus berbicara
sapuk, songket dan anteng. tradisi menggunakan bahasa yang sopan dan
mensilaq merupakan salah satu adat berperilaku sopan serta berpakaian yang
istiadat peninggalan leluhur yang sopan karena akan menghadap para
harus tetap dilaksanakan dan masyarakat atau orang yang dituakan yang
dipertahankan kelestariannya ada di Dusun Lendang Kunyit. Nilai
sampai nanti. Hal ini sejalan dengan kesopanan yang terkandung dalam tradisi
konsep sistem nilai budaya seperti mensilaq tersebut sejalan dengan konsep nilai
yang dikemukakan oleh kesopanan yaitu nilai yang timbol dari cara
Koentjaraningrat (2019: 75) bahwa bertingkah laku dalam pergaulan masyarakat
sistem nilai budaya merupakan yang menjadi panduan dalam berperilaku.
tingkat tertinggi dan abstrak dari Hal ini sebagaimana yang dikemukakan
adat istiadat sebabnya ialah karena Rokeach (Lestari, 2019: 72) bahwa nilai
nilai budaya terdiri dari konsep- instrumental merupakan nilai yang memandu
konsep mengenai segala sesuatu perilaku, misalnya kesopanan.
yang dinilai berharga dan penting
oleh warga suatu masyarakat 4 Nilai Kekeluargaan
sehingga dapat berfungsi sebagai Nilai yang ketiga terkandung
suatu pedoman orientasi pada dalam proses pelaksanaan tradisi mensilaq
kehidupan para warga masyarakat ini adalah nilai kekeluargaan. Bentuk nilai
yang bersangkutan. Hal yang sama kekeluargaan yang dimaksud yaitu bahwa
jugak dikemukakan oleh dengan diadakannya tradisi mensilaq ini
Muhammad (2018: 85) yang adalah sebagai bentuk keterkaitan emosional
menyatakan bahwa sistem nilai antara epen gawe dengan para masyarakat
budaya adalah konsep-konsep yang ada di dusun. Para masyarakat di
tentang nilai yang hidup dalam alam anggap sebagai orang harus mengetahui dan
pikiran sebagai besar anggota/warga hadir pada acara yang akan dilaksanakan.
masyarakat dan berfungsi sebagai Hal ini sesuai dengan konsep kekeluargaan
pedoman tertinggi bagi sikap mental, yang pada dasarnya merupakan rasa saling
cara berfikir, dan tingkah laku mengerti dan memiliki hubungan (bukan
mereka. Kemudia Sudibyo (2019: hanya hubungan kekerabatan) antara
32) juga menjelaskan dalam suatu individu dengan indidvidu, individu dengan
sistem budaya nilai berfungsi kelompok, dan kelompok dengan kelompok
sebagai pedoman tertinggi bagi yang lahir karena adanya interaksi dalam
kelakuan manusia dalam tingkatan waktu yang lama. Nilai kekeluargaan
yang abstrak sekaligus berfungsi merupakan suatu yang penting karena
sebagai suatu sistem tata kelakuan dengan adanya rasa saling mengerti, saling

6
memahami, saling menghargai maka akan Tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan yang
terciptanya situasi yang aman, kondusif meliputi.
dalam suatu masyarakat.
1) pemensilaq ketika tiba di rumah
5. Nilai Tanggung Jawab orang yang akan dipesilaq,
Nilai terahir yang terkandung 2) pemensilaq ketika memberitahukan
dalam tradisi mensilaq ini adalah nilai secara lisan (bebas) maksud
tanggung jawab, bentuk nilai tanggung kedatangannya kepada orang yang
jawab yang dimaksud yaitu ketika dipesilaq sambil menaruh
pemensilaq kembali kerumah epen gawe lekoq/lekes, buaq, apur dan tembako
dengan membawa alat beserta bahan yang di dekat atau di depan masyarakat,
digunakan selama berlangsungnya tradisi
mensilaq, pemensilaq jugak 3) pemensilaq ketika akan
memberitahukan kepada epen gawe bahwa meninggalkan rumah orang yang
semua tugas yang sudah diberikan dipesilaq yaitu pamit dengan
kepadanya sudah selesai. Nilai tanggung mengucapkan salam, tahapan
jawab merupakan suatu nilai yang sangat penutup atau tahapan yang terahir
penting karna di nilai tanggung jawab ini meliputi, pemensilaq ketika kembali
pemensilaq di lihat oleh epen gawe apakah kerumah epen gawe yaitu membawa
orang yang di pilih sebagai pemensilaq kembali lekoq/lekes, buaq, apur dan
bertanggung jawab atau tidak jika tidak tembako dan melapor kepada epen
bertanggung jawab makan tidak akan gawe bahwa tugas mensilaq sudah
diberikan tanggung jawab lagi sebagai dilaksanakan dengan baik.
pemensilaq. Tahap ketiga yaitu tahap penutup
IV KESIMPULAN DAN SARAN yang dimana kembalinya pemensilaq
kerumah epen gawe dengan membawa
A. KESIMPULAN lekoq, buaq, apur dan tembako serta
melaporkan bahwa tugas yang diberikan
Berdasarkan hasil penelitian dan sudah selesai dilaksanakan
pembahasan disimpulkan sebagai berikut:
2. Nilai karakter yang terkandung dalam
1. Proses pelaksanaan tradisi mensilaq tradisi mensilaq sebagai berikut:
ini dapat dikelompokkan menjadi tiga
tahapan. Tahap pertama yaitu tahap a. Nilai yang terkandung dalam proses
persiapan yang meliputi: pelaksanaan tradisi mensilaq ini adalah nilai
religius, nilai budaya, nilai kesopanan, nilai
a) musyawarah dan mufakat keluarga epen kekeluargaan dan nilai tanggung jawab. Nilai
gawe untuk menetapkan siapa anggota religius tercermin pada saat pemensilaq
keluarga atau bukan anggota keluarga datang kerumah yang dipesilaq dengan
yang akan bertugas sebagai pemensilaq. mengucapkan salam, nilai budaya tercermin
b) mempersiapkan alat yang akan digunakan pada saat pemensilaq menggunakan alat dan
pergi mensilaq seperti baju adat sasak, bahan tradisional seperti baju adat sasak,
sapuk, songket dan anteng serta bahan sapuk, songket dan anteng adalah alat yang
yang akan dibawa pergi mensilaq seperti digunakan sedangkan bahan yang digunakan
lekoq/lekes, buaq, apur dan tembako. adalah lekoq, buaq apur dan tembako, nilai
kesopanan tercermin pada bahasa yang
digunakan beserta tingkah lakunya, nilai

7
kekeluargaan tercermin pada saat pemensilaq Chandra Pasmah. 2019. Internalisasi nilai-
mengutus seseorang untuk pergi mensilaq, nilai karakter dalam tradisi pondok
nilai tanggung jawab tercermin pada saat pesantren. Jurnal studi islam dan
pemensilaq kembali kerumah epen gawe kemasyarakatan. Vol 12. No 2. Hal 20
sambil membawa alat dan bahan yang
digunakan dan memberitahukan epen gawe Esten. 1990. Tradisi dan Modernisasi dalam
bahwa tugas yang diberikan sudah selesai. Sandiwara, Jakarta: Rineka Cipta

B. SARAN Esten. 2020. Tradisi Pssili Sebelum


Pernikahan Di Kecamatan Binamu
Berdasarkan kesimpulan di atas, saran Kabupaten Jeneponto. Jurnal Ilmiah
dalam penelitian disampaikan kepada: Mahasiswa Perbandingan Mazhab.
Vol 1. No 3 Hal 14
1. Kepada masyarakat Dusun Lendang
Kunyit agar terus melestarikan tradisi Haq Hilman S. 2018. Perkawinan adat
mensilaq karena tradisi tersebut merarik dan tradisi slabar masyarakat
merupakan kekayaan budaya yang suku sasak. Vol XXI. No 3. Hal 159
mengandung berbagai macam nilai
seperti nilai religius, nilai budaya, Koentjaraningrat. 2005 Kebudayaan,
nilai kesopanan, nilai kekeluargaan, Mentalitas dan Pembangunan.
dan nilai tanggung jawab yang dapat Jakarta: Gramedia Pustaka utama
menjadi pedoman bersikap dan Majid. 2015. Pendidikan Karakter Berbasis
berperilaku dalam kehidupan sehari- Nilai-Nilai. Jurnal Ilmiah Kreatif.
hari. Vol XII. No 1. Hal 25-26
2. Kepada Kepala Desa Pengadang agar
dapat membuat kebijakan yang Maran. 2020. Manusia dan Kebudayaan
mendorong masyarakat Dusun dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar.
Lendang Kunyit untuk terus Jakarta: Rineka Cipta. Vol 7. No 1
melaksanakan tradisi mensilaq di Hal 20
setiap acara begawe. Metondang, Saiful. A. 2015 Teori
Kebudayaan. Perdana Mitra
handalan: Medan
DAFTAR RUJUKAN
Muhammad, Azhar. L. 2010. ”Sejarah
Abdulsyani. 2019. Sosiologi: Skematika, Daerah Lombok Arya Banjar Getas”,
Teori dan Terapan. Jakarta: Bumi Yaspen Pariwisata
Aksara. Vol 3. No 1. Hal 27 Pejanggik:Mataram
Arikunto. 2019. Prosedur Penelitian: Suatu Mulyana. 2019. Mengartikulasikan
Pendekatan Praktik Jakarta: PT Pendidikan Nila. Bandung: Alfabeta
Rineka Cipta. Vol 6. No 2. Hal 40 Vol 3. No 2. Hal 18
Bourdieu Pierre. 2020. Bahasa Dan Najib. 2019. Nilai Karakter Dalam
Kekuasaan Simbolik. : Yogyakarta Penerapan Tradisi Pantu
Bunyamin. 2017. Berkenalan Dengan Kebudayaan Suku Melayu Deli
SASAMBO. Badan pengembangan Dusun 17 Desa Bandar Khalifah.
dan pembinaan bahasa: Jakarta timur Jurnal Educational Research and
social studies. Vol 2. No 4. Hal 47-48

8
Piotr. 2018. Tradisi Ngrawut Bumi Dalam
Kehidupan Masyarakat. Jurnal Studi
Agama-Agama Dan Lintas Budaya.
Vol 2. No 1. Hal 70
Rafli Muhammad. 2022. Nilai-nilai
pendidikan karakter dalam tradisi
lokal bernuansa islam pada
masyarakat melayu di sebrang kota
jambi. Jurnal pendidikan sejarah dan
sejarah. Vol 1. No 3. Hal 40
Soekanto Soerjono & Setiawati Budi. 2014.
Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali
Pers: Jakarta
Solichin. 2018. Penerapan Nilai-Nilai
Karakter Melalui Budaya Sekolah.
Jurnal Pendidikan Dan
Kependidikan. Vol 3. No 2. Hal 47
Sudibyo. 2018. Ilmu Sosial Budaya Dasar.
Yogyakarta: Alfabeta Vol 2. No 1.
Hal 20
Syah Alfin Putra. 2019. Media dan upaya
mempertahankan tradisi dan nilai-
nilai adat. Jurnal komunikasi. Vol 7.
No 1. Hal 30
Tashadi. 2018. Tradisi Pesta Gantarakeke
Bagi Masyarakat. Jurnal Pendidikan
Ilmu Pengatahuan Sosial. Vol 2. No
1. Hal 33
Widodo Arif dkk. 2020. Jurnal pendidikan
dan kebudayaan missio. Vol 12. No 2.
Hal 117

You might also like