Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Objective of the research are to (1) determine the planning of English language learning
with audio visual media in SDN Bubulak 1. (2) determine the implementation of English
language learning with audio visual media in SDN Bubulak. (3) determine the evaluation
of English language learning with audio visual media in SDN Bubulak 1. (4) constraints
that faced and How to handle it in English language learning with audio visual media in
SDN Bubulak 1. This is qualitative research deskriptif qualitative research strategy.
Method of data collection used depth interview, participatory, observation and
documentation. Analysis of the data used the Interactive model. The results show that: (1)
planning of English learning with audio visual media Begins with preparing the syllabus
includes learning tools, lesson plans, LCD, laptop and material, which is conducted at The
Beginning of the semester. English teacher is sharing with other teacher, senior teacher
and fellow teacher in MGMPs of English language. (2) the implementation of English
learning with audio visual media di begins with reference to the syllabus lesson plan
prepare teaching material and learning software. Teacher directing student to determine
learning objective Set The lesson activity so that the material can be delivered. (3)
evaluation of learning outcomes held after completing 1SK/KD., bad performed by
individuals and groups the evaluation is in written and an oral test. The criteria of
successful student with KKM value of 7.2 point. (4) constraints that faced are learning
room is less dark so that the display on the screen is difficult to be observed. Teachers
difficulties in the manufacturing process so that the media helped more expert teachers.
The limitation ability of English teachers in preparing instructional materials, so it should
look in the internet media that is not necessarily in accordance with the wishes and have
spent long time.
1
2
Pendahuluan
Pendidikan bisa didapatkan dan dilakukan dimana saja, bisa di lingkungan sekolah,
masyarakat dan keluarga, dan yang penting untuk diperhatikan adalah bagaimana
memberikan atau mendapat pendidikan dengan baik dan benar, agar manusia tidak
terjerumus dalam kehidupan yang negatif. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat
penting dalam menjamin kelangsungan hidup negara, karena pendidikan merupakan sarana
untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Dengan
pendidikan kehidupan manusia menjadi terarah.
Pendidikan dasar yaitu pendidikan yang kita emban selama sembilan tahun, enam
tahun di Sekolah Dasar dan tiga tahun di sekolah menengah pertama. pendidikan di
Indonesia saat ini diatur oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Pendidikan di Indonesia terbagi ke dalam tiga jalur utama, yaitu
formal nonformal, dan informal. Pendidikan juga dibagi ke dalam empat jenjang, yaitu
anak usia dini, dasar, menengah, dan tinggi.
2
3
Pada abad ke-21, peserta didik dituntut untuk memiliki nilai-nilai karakter meliputi
komponen pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan tindak lanjut dalam melaksanakan nilai-
nilai tersebut, tetapi pada kenyataannya nilai-nilai karakter yang dituntut tidak
terealisasikan dengan baik karena peserta didik belum dapat menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Jenis karakter yang hendak ditanamkan pada peserta didik,
sebagaimana anjuran kementrian diknas, adalah: pertama, karakter cinta Tuhan dan
segenap ciptaan-Nya; kedua, kemandirian dan bertanggungjawab; ketiga,
kejujuran/amanah, diplomatis; keempat, hormat dan santun; kelima, dermawan, suka
tolongmenolong dan gotong-royong/kerjasama; keenam, percaya diri dan pekerja keras;
ketujuh, kepemimpinan dan keadilan; kedelapan, baik dan rendah hati, dan; kesembilan,
karakter toleransi, kedamaian, dan kesatuan. (Jalil, 2012).
3
4
para peserta didik sekolah dasar, asalkan materi yang diajarkan hanyalah dasar pengenalan
bahasa Inggris, karena para peserta didik butuh bahasa Inggris sesuai dengan karakter
mereka yang cenderung senang bermain, jadi alangkah lebih baik bahasa Inggris
diajarakan sambil diselingi dengan permainan atau lagu.
Dalam pembelajaran bahasa Inggris salah satu media yang digunakan oleh guru
dalam menyampaikan materinya yaitu, mengguakan media audio visual agar anak dapat
memaham dalam pembelajaran bahasa inggris media audio visual adalah media kombinasi
anatar audio dan visual yang di kombinasikan dengan kaset audio yang mempunyai unsur
suara dan gambar yang biasa dilihat, misalnya rekaman video, slide suara dan sebagainya.
Tujuan pelajaran Bahasa Inggris di sekolah adalah untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar memiliki kompetensi komunikatif dalam wacana interpersonal, transaksional,
dan fungsional, dengan menggunakan berbagai teks berbahasa Inggris dengan media audio
Visual. Hal ini agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: 1)
Mengembangkan kompentesi berkomukasi dalam bentuk audio visual secara terbatas
untuk mengiringi tindakan dalam konteks sekolah, 2) memiliki kesadaran tentang hakikat
dan pentingnya bahasa inggris untuk meningkatkan daya saing bahasa dalam masyrakat
global.
Melihat hasil observasi tersebut, pembelajaran audio visual merupakan salah satu
media pembelajaran yang memfungsikan dua indera peserta didik, yakni indera
penglihatan dan indera pendengar. Sehingga presentasi hasil belajar peserta didik bisa
meningkat mencapai 50% lebih baik daripada pembelajaran yang dilakukan oleh guru
dengan metode konvensional (ceramah) atau bahkan pembelajaran yang dilakukan oleh
peserta didik dengan cara membaca referensi sendiri (otodidak) di SDN BUBULAK 1
juga. Dengan asumsi, karena pembelajaran konvensional guru yang lebih aktif dan
dominan, sementara peserta didik pasif sehingga rendah tingkat motivasi dan pemahaman
serta hasil belajar juga rendah baik aspek kognitif maupun psikomotorik. Untuk itu dengan
adanya media pembelajaran audio visual dapat juga berperan dalam meningkatkan
4
5
motivasi dan prestasi belajar peserta didik dengan memperhatikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai. Tetapi apakah dalam realita penggunaan media pembelajaran audio
visual dapat memperjelas pesan, membangkitkan motivasi dan minat belajar sehingga
dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik khususnya pada pembelajaran Bahasa
Inggris di SDN Bubulak 1. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk
mengadakan sebuah penelitian dengan judul “Analisis Penggunaan Media Audio Visual
Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris di SDN Bubulak 1”.
LANDASAN TEORI
1. Pengertian
Media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar mengajar. Selain itu media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan si pelajar sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup
pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan
5
6
pembelajaran/pelatihan.
Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik
untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti: buku, film, video dan
sebagainya. Kemudian menurut National Education Associaton (1969)
mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk
cetak maupun pandangdengar, termasuk teknologi perangkat keras dan posisi media
pembelajaran. Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan
berlangsung dalam satu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang
cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media,
komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga
tidak akan bisa berlangsung secara optimal.
Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran. Dari
pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta
didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
Sebagaimana dikemukakan oleh Amir Hamzah (2000:11), media atau alat-alat
audio-visual adalah alat-alat ”audible” artinya dapat didengar dan alat- alat ”visible”
artinya dapat dilihat. Alat-alat audio-visual gunanya untuk membuat cara
berkomunikasi menjadi efektif. Media audio-visual merupakan bentuk media
pengajaran yang terjangkau. Teknologi audio-visual merupakan cara untuk
menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis
dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio-visual. Pengajaran melalui media
audio-visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses belajar seperti:
televisi, tape recorder, dan proyektor visual yang lebar (Azhar Arsyad, 2007:30).
Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur
gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi
kedua jenis media yang pertama dan kedua. Sebagaimana dikemukakan oleh
Syaiful Bahri Djamarah (2002:141), Media ini dibagi lagi ke dalam dua kategori,
yaitu:
1) Audio-visual diam yaitu: media yang menampilkan suara dan gambar diam
seperti: film bingkai suara, film rangkai suara, dan cetak suara.
2) Audio-visual gerak yaitu: media yang dapat menampilkan unsur suara dan
gambar yang bergerak seperti: film suara dan video-cassette, televisi, OHP, dan
6
7
komputer.
7
8
Untuk menggunakan media audio-visual seperti yang ada sekarang masih banyak
hambatannya bagi kita di Indonesia ini. Sebabnya diantara alat-alat audio-visual
yang modern, ada yang memerlukan alat khusus seperti proyektor yang pada
gilirannya memerlukan aliran listrik. Alat-alat audio visual dapat menyampaikan
pengertian atau informasi dengan cara yang lebih konkrit atau lebih nyata daripada
ditulis. Oleh karena itu alat-alat audio-visual membuat suatu pengertian atau
informasi menjadi lebih berarti. Kita lebih mudah dan lebih cepat belajar dengan
melihat alat-alat sensori seperti gambar, bagan, contoh barang atau model. Dengan
melihat dan sekaligus mendengar, orang yang menerima pelajaran, penerangan atau
penyuluhan dapat lebih mudah dan lebih cepat mengerti tentang apa yang dimaksud
oleh yang memberi pelajaran, penerangan atau penyuluhan (Amir Hamzah,
1985:17).
8
9
dan memberi reaksi kepada respon yang di input oleh pemakai atau peserta didik.
(Azhar Arsyad, 2002:52).
9
10
METODE PENELITIAN
10
11
Sumber data dalam penelitian ini meliputi informan, tempat dan kegiatan serta
dokumen. Informan dalam penelitian ini yaitu guru Bahasa Inggris dan siswa kelas V
SDN Bubulak 1. Untuk mengumpulkan data yang dapat mendukung fokus permasalah
dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan cara
wawancara, observasi dan dokumentasi.
11
12
12
13
E. Keabsahan Data
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
2. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda
3. Triangulasi Waktu
Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan
dengan teknik wawancara di pagi hari pada nara sumber masih segar, belum
banyak masalah, akan member data yang lebih valid sehingga lebih kredibel.
13
14
14
15
DAFTAR PUSTAKA
Salsabila, U. H., Seviarica, H. P., & Hikmah, M. N. (2020). Urgensi Penggunaan Media
Audiovisual Dalam Meningkatkan Motivasi Pembelajaran Daring Di Sekolah
Dasar. INSANIA: Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan, 25(2), 284-304.
Irwansyah, R., Darmayani, S., Mastikawati, M., Saputro, A. N. C., Wihartanti, L. V.,
Fauzi, A., ... & Hartono, R. (2021). Perkembangan Peserta Didik.
Sutarsyah, C. (2017). Pembelajaran bahasa Inggris sebagai muatan lokal pada sekolah
dasar di propinsi Lampung. AKSARA: Jurnal Bahasa dan Sastra, 18(1).
15
16
Rosyid, M. Z., Sa’diyah, H., & Septiana, N. (2021). Ragam media pembelajaran. CV
Literasi Nusantara Abadi.
16