You are on page 1of 15

KEPEMILIKAN PERSEORANGAN HAK ATAS TANAH HAK MILIK

OLEH YAYASAN DI KABUPATEN KARANGANYAR

Aditya Dimas Wijaya


Mahasiswa Program Studi Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

M. Hudi Asrori
Dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstract
The purpose of this study is to know and analyze the legal power of the
foundation's land rights written on behalf of the chairman of the foundation,
Procedure of settlement of land rights owned by the foundation written on behalf
of the chairman of the foundation if the chairman of the foundation dies,
Constraints of the foundation's legal efforts to land the foundation certified on
behalf of the Foundation. The research method used is empirical juridical. The
nature of this research consists of explorative research (exploring), descriptive
research, and exploratory research. This research was conducted at Land Office
of Karanganyar Regency, Notary Public, and Land Acquisition Officer (PPAT)
city of Surakarta. The results of the research indicate that: 1) the Foundation
Management has performed its duty to clarify the family of the late Chairman of
Berita Hidup foundation to reverse the name of 13 (thirteen) land certificates
returned to the foundation on the support of the chairman of the Foundation . 2)
Procedure of the right of ownership of land owned by foundation written on
behalf of the chairman of foundation who has passed away became on behalf of
Berita Hidup foundation. 3) There is no constraint in the process behind the name
of the foundation's board so that the foundation's land is certified on behalf of the
Foundation because of mediation efforts between the parties, namely the
representative of Berita Hidup foundation and all the late Chairman of the
Foundation. The implication of this research is that the Notary Party as mediator
has performed its duties properly, putting something in its place which means that
in the settlement of land rights disputes originally on behalf of the chairman of the
foundation has been returned to the foundation of Living News as the holder of
the land rights that issued the entire purchase cost to the 13 (thirteen) land
referred. The implication of this thesis is the need for mediation steps to eliminate
problems related to the status of the land to avoid injustice in decision making,
settlement of disputes that have been resolved in the case behind the Foundation
be followed up by BPN Karanganyar Regency immediately to issue a new
certificate on behalf of Berita hidup foundation

Keywords: Ownership Landrights, Foundation Ownership .

1
Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis kekuatan hukum hak
atas tanah milik yayasan yang tertulis atas nama ketua yayasan, Prosedur
penyelesaian hak atas tanah milik yayasan yang tertulis atas nama ketua yayasan
apabila ketua yayasan meninggal dunia, Kendala proses balik nama pengurus
yayasan agar tanah milik yayasan bersertipikat atas nama Yayasan. Metode
penelitian yang digunakan adalah yuridis empiris. Sifat penelitian ini adalah
penelitian deskriptif, Penelitian ini dilakukan di Kantor Pertanahan Kabupaten
Karanganyar, Notaris, dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Kota Surakarta.
Simpulan penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pengurus Yayasan telah
melaksanakan tugasnya yaitu melakukan klarifikasi kepada pihak keluarga
almarhum Ketua Yayasan Berita Hidup untuk melakukan proses peralihan hak 13
(tiga belas) sertifikat tanah dikembalikan kepada yayasan atas dukungan pihak
ahli waris almarhum ketua Yayasan yang telah meninggal dunia. 2) Prosedur
penyesaian hak atas tanah milik Yayasan yang bertulis atas nama ketua Yayasan
Berita Hidup yang telah meninggal dunia. menjadi atas nama Yayasan Berita
Hidup. 3) Tidak terjadi kendala proses peralihan hak pengurus yayasan agar tanah
milik yayasan bersertipikat atas nama Yayasan karena telah dilakukan upaya
mediasi antara para pihak yaitu wakil Yayasan Berita Hidup dan seluruh ahli
waris almarhum Ketua Yayasan. Implikasi penelitian ini yaitu Pihak Notaris yang
berperan sebagai mediator telah melaksanakan tugasnya sebagaimana mestinya
yaitu meletakkan sesuatu pada tempatnya yang artinya dalam penyelesaian
perselisihan hak atas tanah yang semula atas nama ketua yayasan telah
dikembalikan kepada yayasan Berita Hidup sebagai pemegang hak atas tanah
yang mengeluarkan seluruh biaya pembelian ke 13 (tiga belas) tanah dimaksud.
Implikasi dalam tesis ini yaitu perlunya langkah mediasi untuk menyeleisakan
permasalahan yang berhubungan dengan status tanah untuk menghindari
ketidakadilan dalam pengambilan keputusan, penyelesaian perselisihan yang telah
terpecahkan dalam hal peralihan hak yayasan Berita Hidup hendaknya
ditindaklanjuti oleh BPN Kabupaten Karanganyar untuk segera menerbitkan
sertifikat yang baru dengan atas nama Yayasan Berita Hidup

Kata Kunci: Hak Atas Tanah, Hak Milik, Yayasan.

A. Pendahuluan
Bagi negara Indonesia, sebagai negara yang agraris keberadaan tanah
memiliki fungsi yang sangat penting bagi kemakmuran dan kesejahteraan
rakyatnya. Di negara seperti Indonesia fungsi tanah kian meningkat dan
mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi. Dari sekian banyak bidang
yang menyangkut tanah, bidang ekonomi nampak mendominasi aktivitas

2
manusia atas tanah. Pembangunan dan berbagai upaya transformasi sosial
yang bertujuan mendorong kesejahteraan rakyat tidak akan berhasil dengan
baik apabila struktur relasi kekuasaan dalam pengelolaan dan pemilikan
sumber daya agraria tidak tertata secara adil. Dimensi keadilan dalam hal ini
mencakup aspek pemerataan penguasaan dan pengelolaan serta rehabilitasi
sumber-sumber agraria sendiri agar dapat menjamin keberlanjutan
produksinya (Thamrin,2001:112)
Menurut Undang-undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan
berhubungan dengan Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan
Undang-ndang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan, Yayasan adalah
badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan
untuk mencapai tujuan tertentu dibidang sosial, keagamaan, dan
kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota. Kekayaan Yayasan dapat
berupa uang dan/atau barang dan/atau kekayaan lain. Barang yang dimaksud
ini dapat berupa barang bergerak maupun tidak bergerak dalam hal ini tanah.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, penulis tertarik untuk
mengkaji lebih mendalam dengan judul penelitian “Kepemilikan
Perseorangan Hak Atas Tanah Hak Milik Oleh Yayasan di Karanganyar”.
Menurut Budi Harsono, (2008:333) Peralihan hak atau pemindahan hak
adalah perbuatan hukum yang tujuannya untuk memindahkan hak atas tanah
kepada pihak lain (penerima hak). Peralihan hak atas tanah dapat terjadi
karena pewarisan tanpa wasiat dan perbuatan hukum yaitu pemindahan hak.
Menurut Perangin, (1992:6) Yang dimaksud dengan Peralihan Hak karena
pewarisan tanpa wasiat adalah peralihan hak atas tanah yang terjadi
dikarenakan seseorang yang mempunyai salah satu hak meninggal dunia
maka haknya itu dengan sendirinya menjadi hak ahli warisnya.
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 memberi pengertian
pendaftaran tanah yaitu dalam Pasal 1 ayat (1) yang berbunyi : “Pendaftaran
Tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah secara terus
menerus, berkesinambungan, dan teratur meliputi pengumpulan, pengolahan,
pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis

3
dalam bentuk peta dan daftar mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-
satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti hanya bagi
bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah
susun, serta hak-hak tertentu yang membebaninya”.
Pendaftaran tanah secara sporadik dilaksanakan atas permintaaan
pihak yang berkepentingan. Pendaftaran tanah untuk pertama kali adalah
kegiatan pendaftaran tanah yang dilakukan terhadap objek pendaftaran tanah
yang belum didaftar. Kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali adalah:
1. Pengumpulan dan pengolahan data fisik
2. Pembuktian hak dan pembukuannya, yang meliputi pembuktian hak
baru; pembuktian hak lama; pembukuan hak.
3. Penerbitan sertifikat
4. Penyajian data fisik dan yuridis
5. Penyimpanan daftar umum dan dokumen.
6. Kegiatan Pemeliharaan Data Pendaftaran Tanah. (Lubis dan Lubis,
2012:119)
Tanah bagi masyarakat mempunyai hubungan yang erat dengan
kesejahteraan seseorang, perkembangan kehidupan keluarga, dan kelompok.
Mempertahankan tanah berarti mempertahankan hidup dan kehidupan.
Disamping bernilai ekonomis, tanah juga secara intrinsik mengandung nilai
yang bermakna tinggi dan mendasar. Tanah dapat menunjukkan tingkat status
sosial seseorang. Semakin banyak tanah yang dimiliki seseorang semakin
tinggi pula status sosialnya. 1 Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 33 ayat (3)
menyatakan bahwa bumi, air serta kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. Penjelasan UUD RI 1945 tidak menjelaskan mengenai
lingkup hak menguasai dari negara, yang meliputi bumi, air dan kekayaan
yang terkandung di dalamnya. Hanya diberi penegasan bahwa karena
merupakan pokok-pokok kemakmuran rakyat, bumi dan air dan kekayaan

1
Mahfiana, Layyin, Konsepsi Kepemilikan dan Pemanfaatan Hak atas Tanah Harta Bersama
antara Suami Istri, Buana Gender - Vol. 1, Nomor 1, Januari – Juni 2016, hlm 30.

4
alam yang terkandung di dalamnya harus dikuasai oleh Negara. Dengan
kelahiran Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria yang dikenal dengan UndangUndang Pokok Agraria
(UUPA) pada tanggal 24 September 1960 baru diberikan penjelasan resmi
(otentik) mengenai sifat dan lingkup hak menguasai dari negara tersebut
Tiap kekayaan (vermogen) yang tidak merupakan kekayaan orang
atau kekayaan badan dan yang diberi tujuan tertentu. Dalam pergaulan
hukum, yayasan bertindak sebagai pendukung hak dan kewajiban tersendiri,
seperti yayasan yang menjadi dasar keuangan swasta.
1. Pendirian Yayasan
Yayasan sebagai suatu badan hukum pastinya didirikan oleh
seseorang atau lebih yang cakap hukum.Dalam Pasal 9 ayat (1)
Undang-Undang Yayasan, dikatakan bahwa Yayasan didirikan oleh
satu orang atau lebih dengan memisahkan harta kekayaan pendirinya
sebagai kekayaan awal. Lebih lanjut dikatakan dalam Pasal 9 ayat (2)
dikatakan bahwa pendirian Yayasan dilakukan dengan akta notaris dan
dibuat dalam bahasa Indonesia. Selain itu dalam Pasal 9 ayat (3)
Yayasan juga dapat didirikan berdasarkan surat wasiat.
2. Kekayaan Yayasan
Untuk melakukan fungsinya sehingga yayasan dapat mencapai
tujuannya yang filantropis, maka dibutuhkan dana yang cukup.
Persoalan dana adalah hal yang paling urgen bagi yayasan apalagi jika
yayasan tersebut tidak mempunyai penghasilan tetap. Kekayaan
yayasan akan berubah-ubah dan/atau bertambah dikarenakan
(Borahima.2010:77).
3. Wewenang Pengurus Yayasan
Pendirian badan hukum perkumpulan disahkan oleh menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi
manusia atau disebut dengan Menteri Hukum dan HAM yang dilakukan
setelah meminta pertimbangan dari instansi terkait. Instansi terkait bisa

5
meliputi departemen- departemen yang dibentuk oleh pemerintah yang
terkait dengan tujuan perkumpulan tersebut didirikan.
4. Pengawas
Berdasarkan Pasal 40 ayat (1) Undang-Undang Yayasan
dikatakan bahwa, pengawas adalah organ yayasan yang melakukan
pengawasan serta memberi nasihat kepada pengurus dalam
menjalankan kegiatan Yayasan. Umumnya suatu badan mempunyai
anggota. Lasimnya badan tersebut menghimpun sejumlah orang-orang
dari badan tersebut untuk dijadikan anggota. Berbeda dengan badan
lainnya, yayasan tidak dikenal adanya anggota. Dalam wet op stichting
di Belanda mengatur tentang yayasan pun tidak mengenal adanya
anggota dalam badan hukum yayasan. (Prasetya, 2012:9)

5. Unsur-Unsur Gereja sebagai Badan Hukum


Dalam penjelasan sebelumnya dijelaskan bahwa Gereja
secara yuridis merupakan sebuah perkumpulan berbentuk badan
hukum. Selain dalam suatu Perkumpulan harus memiliki Anggota
sebab merupakan badan hukum yang berbasis anggota, pada pasal
12 ayat (1) Undang- undang Ormas menyebutkan bahwa
Perkumpulan yang berbadan hukum harus memenuhi persyaratan:
a. Akta pendirian yang dikeluarkan oleh notaris yang memuat
AD/ART;
b. Program kerja;
c. Sumber pendanaan;
d. Surat keterangan domisili;
e. Nomor pokok wajib pajak atas nama perkumpulan (NPWP); dan
f. Surat pernyataan tidak sedang dalam sengketa kepengurusan
atau dalam perkara di pengadilan.
B. Metode Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan untuk memperoleh data yang telah teruji
kebenaran ilmiahnya, untuk memecahkan masalah dan memeriksa suatu

6
gejala dari pengetahuan manusia untuk dijadikan penelitian, maka metode
yang digunakan untuk penelitian penulisan tesis yang diambil oleh penulis
adalah yuridis empiris (Setiono, 2005:6).
Dilihat dari sudut sifatnya penelitian terdiri dari penelitian eksploratif
(menjelajah), penelitian deskriptif, dan penelitian eksplanatoris. Penelitian
eksploratif dilakukan apabila pengetahuan tentang suatu gejala yang akan
diselidiki masih kurang sekali atau bahkan tidak ada. Penelitian deskriptif
dimaksudkan untuk memberikan data yang diteliti seteliti mungkin tentang
manusia, keadaan, atau gejala-gejala lainnya. Maksudnya adalah terutama
untuk mepertegas hipotesa-hipotesa, agar dapat membantu di dalam
memperkuat teori-teori lama atau di dalam kerangka menyusun teori-teori
baru. Penelitian eksploratif terutama dimaksudkan untuk menguji hipotesa-
hipotesa tertentu. Hal ini dimungkinkan apabila pengetahuan tentang suatu
masalah sudah cukup ada. (Setiono, 2005:5).

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan


1. Kekuatan Hukum Hak Atas Tanah Milik Yayasan Yang Tertulis Atas
Nama Ketua Yayasan Apabila Ketua Yayasan Meninggal Dunia
Penyelesaian suatu perselisihan pertanahan tidak dapat dilihat dari
satu aspek saja, dalam beberapa kasus penyelesaian dimaksud harus
ditinjau dari berbagai aspek. Hal ini dimaksudkan agar penyelesaian
masalah tersebut benar-benar sesuai dengan cita-cita hukum yaitu :
keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum. Ketiga cita-cita hukum
tersebut dalam praktik tidak selalu dapat diberikan penekanan secara
seimbang. Dalam kasus-kasus tertentu seringkali penyelesaiannya lebih
menekankan pada salah satu unsur. Namun demikian tetap harus dalam
lingkup cita-cita hukum yang bersangkutan.
Selanjutnya dilakukan proses untuk penggantian status pemilik
semua tanah tersebut di atas menjadi atas nama Yayasan Berita Hidup.
Sehubungan dengan hal-hal tersebut, pada prinsipnya pihak keluarga
almarhum dan Yayasan Berita Hidup tidak keberatan atas permohonan izin

7
hak milik atas 13 (tigabelas) bidang tanah sebagaimana tersebut, sepanjang
penggunaan tanahnya benar-benar berhubungan langsung dengan kegiatan
keagamaan dan tanahnya tidak dalam perselisihan.
2. Prosedur Penyelesaian Hak Atas Tanah Milik Yayasan Yang Tertulis
Atas Nama Ketua Yayasan Apabila Ketua Yayasan Meninggal Dunia
Sebagai upaya penyesaian hak atas tanah milik Yayasan yang
bertulis atas nama ketua Yayasan Berita Hidup atas nama John Sandi Dana
yang telah meninggal dunia. Selanjutnya pihak pengurus yayasan dan istri
almarhum nyonya Paulina Lomo Marrung didampingi keluarga dalam hal
ini anak anak sebagai ahli waris, serta wakil Yayasan antara lain Korris
Nainggolan, wakil ketua Badan “Yayasan Berita Hidup” dan Doctorandus
Sugeng Surjadi Adi, Sekretaris Badan “Yayasan Berita Hidup” menghadap
Notaris dengan uraian Akta yang ditandatangani pihak wakil Yayasan dan
keluarga Almarhum
Mengenai waktu dan tempat pelaksanaan untuk diadakan
perdamaian, berdasarkan atas persetujuan para pihak yang bersangkutan.
Dengan adanya perdamain diharapkan segala bentuk permasalahan yang
terjadi dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat, dimana para pihak yang
sedang berperselisihan bisa saling menerima kenyataan dengan lapang
dada dalam menerima semua keputusan yang dihasilkan dalam mediasi
tersebut yang di wakili Kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia dan instansi terkait apabila akan memperoleh dan atau
mengalihkan tanah hak milik, baik sebagian atau seluruhnya sesudah
tanggal keputusan ini.

3. Kendala Proses Balik Nama Pengurus Yayasan Agar Tanah Milik


Yayasan Bersertipikat Atas Nama Yayasan
Penanganan kasus pertanahan dimaksudkan untuk memberikan
kepastian hukum atas penguasaan, pemilikan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah untuk memastikan tidak terdapat tumpang tindih

8
pemanfaatan, tumpang tindih penggunaan, tumpang tindih penguasaan dan
tumpang tindih pemilikan tanah.
Berdasarkan proses mediasi yang dilakukan berjalan dengan lancar,
para pihak yang sedang berperkara mengakhiri masalahnya dengan jalan
mengadakan perdamaian, kemudian para pihak bersama-sama menghadap
Kepala Badan Pertanahan Kabupaten Karanganyar yang menangani
masalah tersebut untuk memberitahu bahwa telah terjadi suatu kesepakatan
dengan menerbitkan Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional
Republik Indonesia Nomor 13/Pnj/14/2011 Tentang Penunjukkan Yayasan
Berita Hidup Sebagai Badan Hukum Yang Dapat Mempunyai Hak Milik
Atas Tanah
Penanganan kasus pertanahan untuk memastikan pemanfaatan,
penguasaan, penggunaan dan pemilikan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan serta bukti kepemilikan tanah bersifat tunggal untuk
setiap bidang tanah yang diperselisihkan. Menurut hemat penulis tidak
terjadi Kendala proses yang dilakukan pengurus yayasan agar tanah milik
yayasan bersertipikat atas nama Yayasan karena telah dilakukan upaya
mediasi antara para pihak yaitu wakil Yayasan Berita Hidup dan seluruh
ahli waris almarhum Ketua Yayasan Berita Hidup

D. Simpulan
1. Pengurus Yayasan telah melaksanakan tugasnya yaitu melakukan
klarifikasi kepada pihak keluarga almarhum Ketua Yayasan Berita Hidup
untuk melakukan proses balik nama 13 (tiga belas) sertifikat tanah
dikembalikan kepada yayasan atas dukungan pihak ahli waris almarhum
ketua Yayasan yang telah meninggal dunia.
2. Prosedur penyesaian hak atas tanah milik Yayasan yang bertulis atas
nama ketua Yayasan Berita Hidup atas nama John Sandi Dana yang telah
meninggal dunia. Selanjutnya pihak pengurus yayasan dan istri almarhum

9
nyonya Paulina Lomo Marrung didampingi keluarga dalam hal ini anak
anak sebagai ahli waris, serta wakil Yayasan antara lain Korris
Nainggolan, wakil ketua Badan “Yayasan Berita Hidup” dan Doctorandus
Sugeng Surjadi Adi, Sekretaris Badan “Yayasan Berita Hidup” menghadap
Notaris dengan uraian catatan yang ditandatangani pihak wakil Yayasan
dan keluarga Almarhum. Telah disepakati catatan yang dibuat dengan
persetujuan para pihak untuk mengembalikan status nama pada sertifikat
tanah yang semula atas nama John Sandi Dana menjadi Yayasan Berita
Hidup.
3. Tidak terjadi kendala proses balik nama pengurus yayasan agar tanah milik
yayasan bersertipikat atas nama Yayasan karena telah dilakukan upaya
mediasi antara para pihak yaitu wakil Yayasan Berita Hidup dan seluruh
ahli waris almarhum Ketua Yayasan

E. Saran
a. Perlunya langkah mediasi untuk menyeleisakan permasalahan yang
berhubungan dengan status tanah untuk menghindari ketidakadilan dalam
pengambilan keputusan.
b. Penyelesaian perselisihan yang telah terpecahkan dalam hal balik nama
yayasan Berita Hidup hendaknya ditindaklanjuti oleh BPN untuk segera
menerbitkan sertifikat yang baru dengan atas nama Yayasan Berita Hidup.

F. Daftar Pustaka
Buku
Ali Achmad Chomzah, 2004, Hukum Agraria,: Prestasi Pustaka , Jakarta
Anwar Borahima.2010. Kedudukan Yayasan di Indonesia: Eksistensi, Tujuan dan
Tanggung jawab Yayasan. Edisi kesatu. Kencana. Jakarta
Apeldoorn, L.J. Van, 1980, Pengantar Ilmu Hukum, Pradnya Paramita, Jakarta.

10
Arie Kusumastuti Maria Suhardiadi, 2002. Hukum Yayasan di Indonesia. Jakarta:
Indonesia Legal Center Publishing
AP. Parlindungan, 1988. Pendaftaran Tanah dan Konversi Hak Atas Tanah
Menurut UUPA, Alumni, Bandung,
Asikin zainal, 2012, Pengantar Tata Hukum Indonesia, Rajawali Press, Jakart
Andrian Sutedi, 2009. Peralihan Hak Atas Tanah Dan Pendaftarannya,: Sinar
Grafika Jakarta
Bahtiar Efendi. 2005. Pendaftaran Tanah di Indonesia dan Peraturan
Pelaksanaannya. Bandung: Alumni
Borahima, Anwar. 2010. Kedudukan Yayasan di Indonesia: Eksistensi, Tujuan
dan Tanggung jawab Yayasan. Edisi kesatu. Kencana. Jakarta.
Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi Lubis, 1996. Hukum Perjanjian dalam Islam,
Sinar Grafika, Jakarta
Damawir. 1991, Perwakilan dan Badan Hukum. Departemen Pendidikan
Nasional. Padang.
Effendie, Bachtiar. 1993. Pendaftaran Tanah di Indonesia dan Peraturan-.
Peraturan Pelaksanaannya, Alumni, Bandung.
Effendi Perangin, 1992. Praktek Pengurusan Sertipikat Hak Atas Tanah, Rajawali
Press, Jakarta
Ghomzah, Ali Achmad, 2004, Hukum Agraria (Pertanahan Indonesia) jilid 2,
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Harsono, Boedi, 2005, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang-
Undang Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya, Jakarta: Djambatan.
Harsono, Budi., 2008, Hukum Agraria Indonesia Himpunan Peraturan- peraturan
Hukum Tanah, Djambatan, Jakarta.
Hasbullah Syawie, 1993. Aspek-Aspek Hukum Mengenai Yayasan di Indonesia
(Varia Peradilan IX, No.98
Hatta, 2005. Hukum Tanah Nasional, Yogyakarta: Media Abadi
Hayati Soeroredjo, 2000. Status Hukum dari Yayasan dalam Kaitannya dengan
Penataan Badan-badan Usaha di Indonesia. Jakarta : Ghalia Indonesia
Harun Al Rashid, 1985. Sekilas Tentang Jual Beli Tanah, Ghalia Indonesia,
Jakarta
Husni Thamrin, 2011, Pembuatan Akta Pertanahan Oleh Notaris, Laksbang
Pressindo, Yogyakarta
Ida Nurlinda, 2009. Prinsip-Prinsip Pembaharuan Agraria Perspektif Hukum,
Edisi I, PT. Raja Grafindo

11
Irwan Soerodjo, 2002, Kepastian Hukum Hak Atas Tanah Di Indonesia, Arkola,
Surabaya
Juni Thamrin. 2001. Gagasan Menuju Pada Pengelolaan Sumber Daya Agraria
Yang Partisipatif dan Berkelanjutan
K. Wantjik Saleh, 1985, Hak Atas Tanah, cet. 5, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Kusumastuti, Arie Maria Suhardiadi, 2002, Hukum Yayasan di Indonesia, Jakarta:
Indonesi Legal Center Publishing.
Limbong, Bernhard, 2012, Konflik Pertanahan, Margaretha Pustaka, Jakarta.
Mahardoyo, Utand, N. 2010, Perolehan Hak Milik Atas Tanah Oleh Yayasan
Walisongo Di Kabupaten Lamongan. Thesis, Universitas Airlangga.
Mertokusumo, Sudikno, 1999, Mengenal Hukum, Suatu Pengantar, Liberty
Yogyakarta.
Mertokusumo, Sudikno, 2011, Kapita Selekta Ilmu Hukum, Penerbit: Liberty.
Mhd. Yamin Lubis dan Rahim Lubis, 2008, Hukum Pendaftaran Tanah,
Bandung: Mandar Maju.
M Soerjono soekanto, 2006. Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : UI-Perss
Nurlinda, Ida, 2009, Prinsip-Prinsip Pembaharuan Agraria Perspektif Hukum,
Edisi I, PT. Raja Grafindo.
Parlindungan, AP., 1988, Pendaftaran Tanah dan Konversi Hak Atas Tanah
Menurut UUPA, Bandung, Alumni.
Perangin, Effendi, 1992, Praktek Pengurusan Sertipikat Hak Atas Tanah,
Rajawali Press, Jakarta.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Warta Perundang-undangan No. 24
Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, Jakarta: LKBHN Antara, 2003.
Philipus M. Hadjon, 1987, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, Bina
Ilmu, Surabaya
Prasetya, Rudhi, 2012, Yayasan Dalam Teori dan Praktik, Jakarta: Sinar Grafika.
Pudyatmoko, Y. Sri, 2011, Pengantar Hukum Pajak, Yogyakarta: Lembaga
Penerbit Andi.
Rahardjo, Satjipto, 2000, Ilmu Hukum, Citra Aditya Bakti Bandung,
Rashid, Harun Al, 1985, Sekilas Tentang Jual Beli Tanah, Ghalia Indonesia,
Jakarta.
Rochmad Soemitro, 1993. Hukum Perseroan Terbatas, Yayasan dan Wakaf,
Eresco, Bandung

12
Riduan Syahrani, 1992. Seluk Beluk dan Azas-azas Hukum Perdata, Alumni
Bandung
Rudhy Prasetya. 2012. Yayasan Dalam Teori dan Praktik. Sinar grafika. Jakarta
Samun Ismaya, 2013. Hukum Administrasi Pertanahan, Graha Ilmu. Yogyakarta
Salim HS dan Septiana Nurbani, 2013, Penerapan Teori pada Penelitian Tesis dan
Disertasi, Jakarta, Raja Grafindo Persada
Satjipto Rahardjo, 2000. Ilmu Hukum, Citra Aditya Bakti. Bandung
Setiono, 2005. Pemahaman terhadap Metodologi Penelitian Hukum. Program
Studi Ilmu Hukum Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Sutedi, 2009. Peralihan Hak Atas Tanah Dan Pendaftarannya, Sinar Grafika:
Jakarta
Supranto, Metodologi Penelitian Hukum dan Statistik, PT Rineka Cipta, Jakarta,
200
Sihombing, Irene Eka, 2005, Segi-segi Hukum Tanah Nasional dalam Pengadaan
Tanah untuk Pembangunan, Jakarta: Universitas Trisakti, cet I.
Soeroredjo, Hayati, 2000, Status Hukum dari Yayasan dalam Kaitannya dengan
Penataan Badan-Badan Usaha di Indonesia, Jakarta: Ghalia Indonesia
Soerjono Soekanto. 2006, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia
(UI-Press), Jakarta
Soeroso, 2011. Pengantar Ilmu Hukum, Pt. Sinar Grafika, Jakarta
Subekti. 2015. Konsep Kepastian Hukum Dalam Kepemilikan Satuan Rumah
Susun Bagi Konsumen. Jurnal Ilmiah Magister Ilmu Hukum. Vol. 1 No. 1
Oktober 2015.
Sudikno Mertokusumo, 2009. Mengenal Hukum, Suatu Pengantar, Liberty
Yogyakarta
Supriadi, 2012. Hukum Agraria, Sinar Grafika, Jakarta
Supriadi, 2009. Hukum Agraria, Sinar Grafika, Jakarta
Supriadi, 2007. Hukum Agraria,: Sinar Grafika, Jakarta
Susanto 2002, et. all. Reformasi Yayasan: Prespektif Hukum dan Manajemen,
Andi, Yogyakarta
Syawie, Hasbullah, 1993, Aspek-Aspek Hukum Mengenai Yayasan di Indonesia,
Varia Peradilan IX, No.98, Nopember.
Thamrin, Husni, 2011, Pembuatan Akta Pertanahan Oleh Notaris, Laksbang
Pressindo, Yogyakarta,

13
Tim Redaksi Fokusmedia, 2004. Himpunan Peraturan Perundang-Undangan
tentang Yayasan: Undang-undang No. 28 Tahun 2004 tentang Perubahan
UU No. 16 Tahun 2001, Fokusmedia, Bandung
Urip Santoso, 2012. Hukum Agraria Kajian Komprehensif,: Kencana Prenamedia,
Jakarta
Utrecth. 1961. Pengantar dalam Hukum Indonesia, Ictiar, Jakarta
Irene Eka Sihombing, 2005. Segi-segi Hukum Tanah Nasional dalam Pengadaan
Tanah untuk Pembangunan, Universitas Trisakti: Jakarta
Yamin Lubis dan Rahim Lubis, 2012. Hukum Pendaftaran Tanah

Jurnal
Mahfiana, Layyin, 2016, Konsepsi Kepemilikan dan Pemanfaatan Hak atas Tanah
Harta Bersama antara Suami Istri, Buana Gender - Vol. 1, Nomor 1,
Januari – Juni 2016.
Yance Arizona, Siti Rakhma Mary Herwati, dan Grahat Nagara, Anotasi Putusan
MK No. 45/PUU-IX/2011 mengenai Pengujian Konstitusionalitas
Kawasan Hutan
Riha, Tomas J.F., 2000. "Right to property", International Journal of Social
Economics, Vol. 27 Issue: 12, pp.1148-1179
Libecap, Gary D. and Dean Lueck Source. 2011. The Demarcation of Land and
the Role of Coordinating Property Institutions Author(s): Journal of
Political Economy, Vol. 119, No. 3 (June 2011), pp. 426-467
Luo, Biliang, Bo Fu, (2009) "The farmland property rights deformity: the history,
reality and reform", China Agricultural Economic Review, Vol. 1 Issue:
4, pp.435-458
Adam, Achamyeleh Gashu , (2015) "Land readjustment as an alternative land
development tool for peri-urban areas of Ethiopia", Property
Management, Vol. 33 Issue: 1, pp.36-58
De Vries,Walter Timo, Peter Marinus Laarakker, Hendrikus Johannes Wouters,
(2015) "Living apart together: A comparative evaluation of mergers of
cadastral agencies and public land registers in Europe", Transforming
Government: People, Process and Policy, Vol. 9 Issue: 4, pp.545-562
Abdulai, Raymond Talinbe, Ochieng, Edward, (2017) "Land registration and
landownership security: An examination of the underpinning principles
of registration", Property Management, Vol. 35 Issue: 1,pp.24-47

14
Martin Dixon, (2013) "Title by registration or conquest: Interpreting the Land
Registration Act 2002 in England and Wales", International Journal of
Law in the Built Environment, Vol. 5 Issue: 3, pp.194-206
Yuliardani, Wenni Indita. 2017. Status Hukum Kepemilikan Tanah Yayasan Yang
Bersertipikat Atas Nama Perseorangan. MIMBAR YUSTITIA Vol. 1 No.1
Juni 2017 P-ISSN 2580-4561 (Paper) E-ISSN 2580-457X.
Wenni Indita Yuliardani. 2017. Status hukum kepemilikan tanah yayasan yang
bersertipikat atas nama perseorangan. Mimbar yustitia Vol. 1 No.1 Juni
2017. P-ISSN 2580-4561 (Paper) E-ISSN 2580-457X (Online)

Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2001/Junto. No 28 tahun
2004 tentang Yayasan.

Tesis
Syahrifilani. 2015. Analisis Hukum Terhadap Sengketa Hak Atas Tanah Oleh
Pengurus Besar Darud Da’wah Wal-Irsyad (Pb-Ddi) Dengan Universitas
Asy’ariah Mandar. Bagian Hukum Keperdataan Fakultas Hukum
Universitas Hasanuddin Makassar

Data Elektronik
Arizona, Yance, Siti Rakhma Mary Herwati, dan Grahat Nagara, 2012. Anotasi
Putusan MK No. 45/PUU-IX/2011 mengenai Pengujian
Konstitusionalitas Kawasan Hutan dalam Pasal 1 angka 3 UU No. 41
Tahun 1999 tentang UU Kehutanan, Jakarta: Perkumpulan HuMa

15

You might also like